Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan disampaikan pada tanggal 11/03/2013 pukul 16:01 WIB:

Jika kami impor barang dari luar negri, apakah kami harus mendaftarkan menurut SNI ? atau kami cukup
memakai standar dari negara peng-ekspor tersebut ? jika kami harus memakai SNI Indonesia, bagaimana
prosedurnya untuk mendapatkan SNI tersebut ? Terima kasih atas jawabannya. Dari Abbas.

Dijawab pada tanggal 14/03/2013 pukul 08:01 WIB:

Yth, Saudara Abbas, Sehubungan dengan import barang, jika barang yang dimaksud termasuk didalam
pemberlakuan secara wajib khususnya dari Kementerian Perindustrian, maka Saudara harus memiliki sertifikat
SNI sebagai bukti kalau produk tersebut sesuai SNI. (Sehubungan dengan produk Saudara yang kami tidak
ketahui, kami harap Saudara dapat melihatnya apakah produk tersebut termasuk dalam list yang diberlakukan
secara wajib). Terkait standar dari negara peng-ekspor, tergantung kepada Peraturan yang memberlakukan
standar secara wajibnya, karena pada prinsipnya Pemerintah dapat mengadopsi SNI atau standar internasional
untuk dijadikan acuan didalam peraturannya. Apabila yang diberlakukan secara wajib dengan mengadopsi SNI
maka yang berlaku adalah SNI, walaupun standar dari negara pengekspor lebih tinggi apalagi lebih rendah.

Prosedur untuk mendapatkan SNI : 1. Saudara dapat mengajukannya ke Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)
yang memiliki ruang lingkup akreditasi sesuai dengan produk Saudara. (Informasi ruang lingkup LSPro dapat di
lihat di web site BSN). Apabila produk tersebut termasuk dalam SNI wajib yang diberlakukan secara wajib oleh
Kementerian Perindustrian, maka Saudara harus mengajukannya ke LSPro yang ditunjuk oleh Menteri
Perindustrian. (Informasi SNI wajib dan LSPro yang ditunjuk dapat dilihat di web Pustan Kementerian
Perindustrian http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/portalpustan/). 2. Proses selanjutnya dapat ditanyakan
kepada LSPro yang dituju mengingat persyaratan pendaftaran SNI dan yang mengeluarkan sertifikat SNI adalah
Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro), maka persyaratan-persyaratan tersebut tergantung kepada LSPro dimana
Saudara mengajukan sertifikasi. Secara garis besar mungkin LSPro akan mempersyaratkan hal-hal sebagai
berikut : - Surat Permohonan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (Pengajuan disesuaikan dengan ruang
lingkup LSPro) - Daftar Isian Permohonan Sertifikat Penggunaan Tanda SNI dilampiri dengan : -> Akte
Perusahaan -> Izin Industri dan atau Usaha -> Surat Izin Merk Dagang/Surat Pendaftaran Merk Dagang ->
Pengendalian Mutu Produk -> Bagan Organisasi Perusahaan -> Pengendalian Mutu Bahan Baku/Bahan
Penolong -> Proses Produksi dan Pengendalian Mutu Selama Proses -> Bagan/Peta Proses Produksi ->
Peralatan Inspeksi/Pengujian -> Pedoman Mutu -> Daftar Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu -> Ilustrasi dan
Cara Pembubuhan Tanda SNI. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Terima kasih.

Prosedur Sertifikasi adalah sebagai berikut:

1. Setelah melalui pendaftaran calon peserta uji sertifikasi, Bagian Administrasi melakukan pemeriksaan
kelengkapan formulir uji sertifikasi yang harus diisi.
2. Jika kelengkapan belum memadai, maka Bagian Administrasi akan memberikan informasi kepada calon
peserta melalui Surat Pemberitahuan Kelengkapan.
3. Manajer Sertifikasi akan melaporkan kepada Direktur LSP MICE dalam bentuk Daftar Rekapitulasi Pemohon
Uji Kompetensi. Dari Daftar tersebut maka Manajer Sertifikasi membuat Surat Tugas Asesor.
4. Apabila kelengkapan calon peserta telah lengkap maka peserta dapat Prior Consultation dengan
asesor ditempat TUK yang direkomendasikan.
5. Bila hasil pra asessmen calon asesi belum siap maka asesor akan memberikan saran-saran untuk
kemudian melakukan pra-asessment kembali
6. Jika calon asesi telah siap diuji, maka proses sertifikasi segera dilaksanakan meliputi: Ujian Tertulis, Ujian
Lisan, Tes Performa atau Demonstrasi Kinerja.
7. Setelah proses sertifikasi selesai, semua berkas uji kompetensi didokumentasikan dan dikaji ulang oleh Asesor
dan Manajer Sertifikasi untuk menentukan hasil asesmen.
8. Hasil asesmen diajukan Manajer Sertifikasi kepada Direktur LSP MICE untuk dibuat Surat Rekomendasi
Hasil Sertifikasi.
9. Bila asesi dinyatakan kompeten, maka LSP MICE mengeluarkan serifikat pada unit yang diujikan.
10. Manajer Sertifikasi akan mengopy sertifikat yang telah tercatat dan diberi nomor registrasi,
sebelum diserahkan kepada peserta yang lulus.
11. Bila asesi dinyatakan belum lulus, maka asesor akan melakukan Reasessmen pada saat hasil asessmen
diinformasikan kepada peserta.
12. Bila peserta menyatakan belum berkenan melakukan Reasessmen maka peserta yang berkeinginan untuk
melakukannya kembali peserta wajib mengikuti proses dari awal.
13. Peserta yang telah dinyatakan kompeten akan diberikan sertifikat.

Anda mungkin juga menyukai