Promosi kesehatan Merupakan Perwujudan Usaha Kesehatan Sekolah dengan alasan sebagai
berikut ;
1. Sekolah merupakan lembaga yang sengaja didirikan untuk membina dan meningkatkan
kualitas SDM, baik fisik, mental, moral maupun intelektual.
2. Promosi kesehatan melalui komunitas sekolah ternyata paling efektif di antara upaya
kesehatan masyarakat yang lain, khususnya dalam pengembangan perilaku hidup sehat,
karena:
a) Anak usia sekolah (6 tahun – 18 tahun) mempunyai persentase yang paling tinggi
dibandingkan dengan kelompok umur yang lain.
b) Sekolah merupakan komunitas yang telah terorganisasi, mudah dijangkau.
c) Anak sekolah merupakan kelompok yang sangat potensial untuk menerima perubahan
atau pembaruan, Pada taraf ini anak dalam kondisi peka terhadap stimulasi sehingga mudah
dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat. merupakan kelompok
yang sangat peka untuk menerima perubahan atau pembaruan, karena sedang berada dalam
taraf pertumbuhan dan perkembangan.
UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan selanjutnya terbentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat /PHBS baik bagi
peserta didik, warga sekolah maupun warga masyarakat. yang dimaksud dengan sekolah adalah
sekolah mulai Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
REPORT THIS AD
3) Memiliki daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol
dan obat berbahaya lainnya
Tercapainya pembinaan yang terpadu dan intensif agar berhasil guna dan berdayaguna secara
optimal.
Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh serta berdaya
guna dan berhasil guna.pembinaan dan pengembangan diupayakan melalui ;
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Lingkungan Kehidupan sekolah sehat.
1) Tingkat Pusat
Sub Direktorat Kesehatan Sekolah dan Olahraga, Direktorat Kesehatan Masyarakat terdiri dari
beberapa seksi yaitu : seksi kesehatan anak sekolah dan mahasiswa, seksi kesehatan anak-
anak luar biasa, seksi olahraga kesehatan, seksi pengembangan metode. Fungsi dan tanggung
jawabnya : membuat program kerja melakukan koordinasi, melakukan bimbingan dan
pengawasan pelaksanaan UKS di seluruh Indonesia, mengusahakan bantuan teknis dan
materiil, bersama-sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyusun kurikulum
tentang kesehatan pada umumnya dan Usaha Kesehatan Sekolah pada khususnya,
menyelenggarakan lokakarya, seminar, rapat kerja diskusi dan lain-lain.
Bentuk Pengorganisasian ;
Ketua I,II dan III terdiri dari Dirjen Dikdasmen, Depdikbud, Dirjen Binkesmas Depkes, Dirjen
Binbaga Islam Depag dan Depdagri.
Sekretaris I,II,III dan anggota -anggotanya terdiri dari unsur Depkes, Depdikbud, Depag dan
Depdagri.
Bentuk Pengorganisasian ;
Ketua ; Gubernur /Kepala daerah TK.I, Ketua I,II,II dan Ketua Harian I,II,III
sekretaris dan anggota terdiri dari Depkes, Depdikbud, Depag, Depdagri Pemda PKK dan PMI.
sekretaris dan anggota terdiri dari Depkes, Depdikbud, Depag, Depdagri Pemda PKK dan PMI
Dati II.
4) Puskesmas / Kecamatan,
Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu unit pengembangan dan pembinaan program
kesehatan yang ada dimasyarakat yang di lakukan oleh puskesmas dimana kegiatan-kegiatan
kesehatan dilaksanakan dan dibawah pengawasan puskesmas di wilayah kerjanya.
Bentuk Pengorganisasian ;
Ketua ; Camat.
Usaha Kesehatan Sekolah merupakan upaya yang dilaksanakan dari tingkat pelaksana UKS di
sekolah-sekolah hingga tingkat pusat sehingga diperlukan organisasi yang baik. Untuk
memperlancar usaha pembinaan dan pengembangan serta mencegah terjadinya tumpang tindih
dari berbagai kegiatan UKS sebaiknya diwujudkan dalam satu wadah atau badan. Kerangka
kerjasama pengorganisasian sistem kerja operasional UKS harus dipahami sebaik-baiknya.
Sebab, tidak sedikit sekolah atau guru yang beranggapan bahwa UKS merupakan tugas dari
petugas kesehatan saja atau sebalikya petugas kesehatan menganggap UKS merupakan
tanggung jawab jajaran pendidikan sekolah atau guru semata-mata.
REPORT THIS AD
Bentuk Pengorganisasian ;
Pembina ; Kepala Sekolah /Lurah
Tim Pelaksana ;
Ketua : Kepala Sekolah
Ketua I,II, Sekretaris dan anggota terdiri dari unsur Pemerintah Desa, BP3, Guru, Puskesmas,
Pengurus Osis dan Komite Sekolah /POMG.
Perlengkapan P3K sangat dibutuhkan oleh sekolah sebagai langkah awal dalam pengobatan
sederhana untuk menghindari masalah yang lebih serius jika terjadi kecelakaan dan hanya
diberikan oleh guru UKS yang sudah memiliki keterampilan dan terlatih memberikan /melakukan
perawatan /pengobatan sederhana.
Berikut beberapa perlengkapan P3K :
b) Tehadap Murid
Kesuksesan program promosi kesehatan di sekolah sangat ditentukan oleh dukungan dari
berbagai pihak yang terkait dengan kepentingan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan
masyarakat sekolah. Guna mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai pihak terkait
tersebut perlu dilakukan upaya-upaya advokasi untuk menyadarkan akan arti penting program
kesehatan sekolah. Advokasi lebih ditujukan kepada berbagai pihak yang akan menentukan
kebijakan program, termasuk kebijakan yang terkait dana untuk kegiatan.
2. Kerjasama
Kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait sangat bermanfaat bagi jalannya program
promosi kesehatan sekolah. Dalam kerjasama ini berbagai pihak dapat saling belajar dan
berbagi pengalaman tentang keberhasilan dan kekurangan program, tentang cara menggunakan
berbagai sumber daya yang ada, serta memaksimalkan investasi dalam pemanfaatan untuk
melakukan promosi kesehatan
4). Kemitraan
REPORT THIS AD
Kemitraan dengan berbagai unit organisasi baik pemerintah, LSM maupun usaha swasta akan
sangat mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan sekolah. Disamping itu, dengan
kemitraan akan dapat mendorong mobilisasi guna meningkatkan status kesehatan di sekolah.
5). Penelitian
Penelitian merupakan salah satu komponen dari pengembangan dan penilaian program promosi
kesehatan. Bagi sektor terkait, penelitian merupakan akses untuk masuk dalam
mengembangkan promosi kesehatan di sekolah baik secara nasional maupun regional,
disamping untuk melakukan evaluasi peningkatan PHBS siswa sekolah.
1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu peserta
didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat
2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman, meliputi :
Sanitasi dan air yang cukup
Bebas dari segala macam bentuk kekerasan
Bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan yang berbahaya
Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling percaya
Pekarangan sekolah yang aman
Dukungan masyarakat yang sepenuhnya
3. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap
kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai ketrampilan hidup yang mendukung
kesehatan fisik, mental dan sosial
Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orangtua
4. Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :
Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana
Kerjasama dengan Puskesmas setempat
Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan “keamanan” makanan
REPORT THIS AD
Kebijakan yang di dukung oleh staf sekolah termasuk mewujudkan proses belajar mengajar
yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah
Kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh siswa
Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkoba termasuk alkohol
serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan
6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan :
Aspek non-fisik (mental-sosial) : hub antara murid, guru, pegawai sekolah dan ortu murid)
Lingkungan mental-sosial yang sehat terjadi apabila hubungan yang harmonis, dan kondusif
diantara komponen masyarakat sekolah. Hubungan yang harmonis ini akan menjamin terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan anak atau murid dengan baik, termasuk tumbuhnya perilaku
hidup sehat
Lingkungan fisik terdiri dari :
Pemeliharaan kesehatan perorangan dan lingkungan merupakan faktor yang sangat penting
dalam menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pemeliharaan kebersihan perorangan (personal
hygiene), khususnya bagi murid-murid adalah:
Kebersihan kulit, kuku, rambut, telinga, dan hidung.
Kebersihan mulut dan gigi.
Kebersihan dan kerapian pakaian.
Memakai alas kaki (sepatu atau sandal).
Cuci tangan sebelum memegang makanan, dan sebgainya.
REPORT THIS AD
Kebersihan perlengkapan sekolah (bangku, meja, dan alat sekolah yang lain).
Kebersihan kaca, jendela, dan lantai.
Kebersihan wc dan kamar kecil
Kebersihan ruang kelas.
Membuang sampah pada tempatnya.
Membersihkan meludah tidak dismbarang tempat.
Pemeliharaan taman atau kebun sekolah.
3) Keamanan umum sekolah dan lingkungannya.
Adanya pagar sekolah, untuk mencegah atau mengurangi murid-murid keluar masuk gedung
sekolah, sehingga membahayakan keselamatannya.
Halaman dan gang atau jalan masuk kesekolah mudah dilewati atau tidak becek dimusim
hujan, dan berdebu pada musim kemarau.
Semua pintu dan jendela diatur sedemikian rupa sehingga membuka kearah luar.
Adanya tanda lalu lintas khusus sebagai pemberitahuan kepada pemakai jalan agar waspada
dilingkungan sekolah (banyak anak berlari-larian).
Tersedia P3K, dan tenaga atau guru yang terlatih dibidang P3K.
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan, khususnya bagi murid utamanya untuk menanamkan kebiasaan hidup
sehat agar dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya serta
ikut aktif didalam usaha-usaha kesehatan.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tahap-tahap:\
2) Petugas Kesehatan
1. Memberikan bimbingan kepada guru-guru
2. Menjalankan beberapa kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah yang tidak dapat dilakukan
oleh guru, misalnya: imunisasi, pemeriksaan kesehatan, dan sebagainya.
3. Turut serta dalam pengawasan terhadap lingkungan sekolah yang sehat
4. Memberikan pelatihan-pelatihan dan bimbingan kepada guru-guru
5. Membantu sekolah dalam mengembangkan materi kesehatan dalam kurikulum Sekolah.
6. Menjalin kerja sama dengan sektor lain dan pihak-plhak lain dalam rangka mengembangkan
upaya kesehatan sekolah.
7. Menggerakkan masyarakat di sekitar sekolah dalam rangka upaya kesehatan sekolah.
Selain program pembangunan fisik, program pendidikan kesehatan tentang hubungan antara air,
jamban, perilaku dan kesehatan juga menjadi kegiatan yang penting dalam program kesehatan
sekolah. Di antaranya adalah hubungan antara air-kondisi sanitasi dan penyakit; bagaimana
sarana sanitasi dapat melindungi kesehatan kita; bagaimana penyakit dapat timbul dari kondisi
sanitasi dan perilaku yang buruk; Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun; Pencegahan
Penyakit Kecacingan; dan monitoring kualitas air. Materi-materi pembelajaran bagi siswa
dilaksanakan secara partisipatif menggunakan metode PHAST (Partisipatory Hygiene and
Sanitation Transformation – Transformasi Hidup Bersih dan Sanitasi).
Guru-guru sebagai tenaga pengajar akan di beri pelatihan terlebih dahulu oleh Dinas Kesehatan
setempat dan Tim Fasilitator Masyarakat (TFM), khususnya TFM bidang kesehatan.
Adapun rincian kegiatan program Promosi Kesehatan di sekolah :
1. Pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan termasuk pendidikan
menjaga kebersihan jamban sekolah
2. Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah
3. Penggalakan cuci tangan dengan sabun
4. Pendidikan tentang hubungan air minum, jamban, praktek kesehatan individu, dan kesehatan
masyarakat
5. Program pemberantasan kecacingan
6. Pendidikan kebersihan saluran pembuangan/SPAL
7. Pelatihan guru dan murid tentang PHAST
8. Kampanye, “Sungai Bersih, Sungai Kita Semua”
9. Pengembangan tanggungjawab murid, guru dan pihak-pihak lain yang terlibat di sekolah,
mencakup:
Pengorganisasian murid untuk pembagian tugas harian, pembagian tugas guru pembina dan
Komite Sekolah
Meningkatkan peranan murid dalam mempengaruhi keluarganya
REPORT THIS AD
Sarana air bersih yang masih berfungsi tetapi sudah tidak memenuhi syarat kesehatan (seperti
tidak ada SPAL, keran yang bocor, dll)
1. Kamar mandi tetapi jamban yang ada sudah tidak berfungsi
2. Halaman yang cukup luas untuk dibangun sarana pembuangan sampah
3. Media komunikasi tentang kesehatan, seperti majalah dinding
4. Kegiatan ekstrakulikuler seperti kegiatan Pramuka, olahraga, dll
REPORT THIS AD
Seluruh masyarakat sekolah akan diikutsertakan pada proses-proses: identifikasi masalah dan
potensi, pengambilan keputusan untuk opsi teknis sarana air bersih dan sanitasi, pengambilan
keputusan penempatan sarana di sekolah sampai dengan rencana kegiatan kesehatan dan
perubahan perilaku dan rencana untuk memeliharanya. Setelah teridentifikasi masalah dan
potensi, LKM unit kesehatan akan difasilitasi oleh TFM untuk menyusun rencana kegiatan
Promosi Kesehatan di sekolah, terdiri atas rencana kegiatan pembelajaran, rencana
pembangunan/pengembangan sarana air bersih dan sanitasi di sekolah serta sarana cuci tangan
dan tempat sampah dan kegiatan lainnya.
Jenis-jenis kegiatan yang dapat di lakukan pada UKS Program Promosi Kesehatan Sekolah,
adalah:
b) Pelaksanaan
Persiapan Pelaksanaan
LKM Unit Kesehatan dibantu / difasilitasi oleh TFM menyusun jadwal ulang apabila dalam
melaksanakan kegiatan dalam RKM tidak sesuai lagi dengan kondisi terkini.
Mendapatkan media komunikasi yang diproduksi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Dinas
Kesehatan Propinsi (apabila ada).
REPORT THIS AD
TFM terutama FM bidang kesehatan harus melaksanakan pelatihan kepada LKM (unit
kesehatan) melalui pelatihan sambil bekerja (on the job training), agar mampu melaksanakan
kegiatan promosi higiene sanitasi.
TFM terutama FM bidang kesehatan membantu LKM unit kesehatan dan guru sekolah dasar
dalam melaksanakan kegiatan promosi higiene sanitasi di sekolah.
TFM terutama FM bidang kesehatan dan FM bidang pemberdayaan masyarakat melakukan
pemicuan CLTS terhadap murid sekolah dasar.
Implementasi Kegiatan
Mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan promosi higiene sanitasi seperti pelatihan Guru
Usaha Kesehatan Sekolah, atau pelatihan yang direncanakan menggunakan dana yang ada.
Melaksanakan kegiatan program promosi higiene sanitasi di sekolah sesuai rencana yang
tercantum dalam RKM.
Melaksanakan pembangunan sarana air bersih, jamban sekolah dan tempat cuci tangan di
sekolah sesuai rencana dalam RKM.
Bantuan Teknis TKKc
Tim Pembina UKS Kecamatan yang anggotanya juga merupakan anggota TKKc,
memberikan bantuan teknis dalam pelaksanaan promosi higiene sanitasi secara partisipatif di
sekolah.