Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PEMBAHASAN

A.LATAR BELAKANG

Menurut Sulistyorini (2009:30), klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan


makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam
keanekaragaman. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok tertentu
memiliki persamaan-persamaan sifat atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk
hidup dalam takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat atau ciri-
ciri. Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup maka semakin jauh hubungan
kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhluk hidup maka semakin dekat
hubungan kekerabatannya. Oleh karena itu, manusia mengelompokkan makhluk hidup
agar dapat diatur dan mudah dipahami oleh orang lain dengan menggunakan penamaan
ilmiah dan pengklasifikasian makhluk hidup.

Adapun latar belakang dalam pemilihan materi klasifikasi makhkluk hidup selain untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah kapita selekta yaitu untuk mengetahui seberapa
besarkah hubungan kekerabat makhluk hidup jika dilihat dari persamaan dan perbedaan
sifat maupun ciri-ciri morfologi lainnya.

B. Perumusan Masalah

1. Apa tujuan dan manfaat klasifikasian makhluk hidup?

2. Bagaimana proses pengklasifikasian makhluk hidup?

3. Bagaimana tata nama binomial pada pengklasifikasian makhluk hidup?

4. Apa saja macam sistem klasifikasian makhluk hidup?

C. Tujuan

1. Mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasian makhluk hidup

2. Mengetahui proses pengklasifikasian makhluk hidup

3. Mengetahui tata nama binomial pada pengklasifikasian makhluk hidup?

4. Mengetahui macam sistem klasifikasian


BAB II

PEMBAHASAN

A.AYAT AL-QURAN MENGENAI BIOLOGI

Keanekaragaman & klasifikasi

An-nur 45 : Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari
hewan itu ada yang berjalan di antara perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki,
sedangkan sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa
yamg dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu

Thaaha 53 : Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan yang telah
menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan, maka
kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhanyang
bermacam-macam

Al-hajj 5 : …dan kami lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah

B.BIOSISTEMATIKA

Biositematika merupakan displin dalam biologi yang membentuk mekanisme dalam


menata makhluk hidup. Penataan makhluk hidup dengan menggunakan sistem
biosustematika ini menghasilkan suatu klasifikasi,penempatan makhluk dalam
keduduikan masing-masing. Dengan penempatan ini,dapat dilihat kekerabatan-
kekerabatan antara yang satu dengan yang lainnya serta hirarki masing-masing. Hasil
penataan ini sangat menguntungkan manusia karna dengan melihat hubungan dan
hirakinya,manusia dapat memanfaatkan karakter hubu8ngan antar unit biosustemayika
yang tercermin dari susnan klasifikasi unit-unitr yang
bersangkutan(Adisoemarto,1997:vol.3)

Biosistematika merupakan tiang dari ilmu taksonomi yang sering digunakanuntuk


menyelesaikan permasalahan-permasalahan biodiversitas sehinga masuk kedalam ruang
lingkup sistematika. Biosistematika adalah suatu cabang biologi yangmempelajari
keragaman hidup yang mencakup taksonomi dan terlibat dalamrekonstruksi sejarah
filogenetik

Pada dasarnya, sistematika bertujuan untukmemahami dan mendeskripsikan


keanekaragaman suatu organisme, merekonstruksihubungan kekerabatan antara
organisme satu terhadap organisme lainnya,mendokumentasikan perubahan -
perubahan yang terjadi selama evolusinya danmerubahnya ke dalam sebuah sistem
klasifikasi yang mencerminkan evolusinyatersebut.Biosistematika memiliki tiga tingkatan
yang menyangkut taksonomi danfilogenetik yaitu :1.

taksonomi

alfa

(merupakan upaya untuk menemuan, mendeskripsikan dan pemberian nama suatu


individu / spesimen),2.

taksonomi

beta

( yaitu upaya penempatan suatu spesimen / individu yang sudahdi tentukan nama
ilmiahnya ke dalam suatu hirarki taksonomi)3.

taksonomi

gamma

(merupakan studi variasi genetik dalam suatu spesies dengantujuan melihat variasi

intra-populasi

sampai laju evolusi dari suatu populasi).

Objek utama biosistematika bukanlah menemukan nama tumbuhan tetapimenemukan


hubungan dan kedekatan suatu organisme tumbuhan dengan yanglainnya, sehingga
dapat dikenali sepenuhnya kemiripan dan perbedaannya. Karakterumum yang dimiliki
bersama dan karakter spesifik yang dimililki hanya olehkelompoknya. Hasil analisis inilah
yang nantinya dipakai untuk menata organismetumbuhan teersebut kedalam tingkatan
taksa sehingga menjadi lebih sistematis, berdasarkan asal usulnya, suatu organisme
dikarakterisasi menjadi dua jenis asalusul,

monofiletik

dan
non-monofiletik

. Asal usul makhluk hidup dikatakanmonofiletik apabila nenek moyang tunggalnya hanya
menghasilkan semua speciesturunandalam takson tersebut dan bukan spesies takson
lain sehingga anggota darigenusnya berdiri sendiri dan tidak terkait dengan species dari
genus lain. Asal usul

makhluk hidup dikatakan non-monofiletik apabila turunan dalam takson yangdihasilkan


berasal dari nenek moyang yang berbeda.Kekerabatan tersebut dipelajari dalam ilmu
taksonomi, namun sebelummempelajari taksonomi akan lebih baik jika kita sudah
menguasai biosistematik. Haltersebut mengingat bahwa biosistematika adalah dasar
ilmu taksonomi yangmembahas tentang komunikasi dan infomasi tentang biodiversitas,
mengidentifikasidan menggambarkan individu dan populasi serta menggambarkan
kekerabatandiantara organisme. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah
menyusunfilogeni kelompok tumbuhan yang dimulai dengan menyusun tabel karakter

apomorfi

, dilanjutkan

kladogram

serta melakukan evaluasi kladogram.Biasanya digunakan dua cara dalam mengkaji


hubungan kekerabatan suatumahluk hidup yaitu

metode fenetik

yang dilanjutkan dengan pembuatan fenogramdan

metode kladistik

yang dilanjutkan dengan pembuatan kladogram.

Kladistik

dibuat berdasar kesamaan sifat-sifat apomorfi.Penyusunan filogeni tumbuhan, hal yang


harus dilakukan terlebih dahuluadalah menyusun tabel karakter apomorfi dari semua
kelompok tumbuhan yang akandibuat filogeninya. Selain tabel karakter, juga harus
dibuat tabel

karakternumerik
. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kladogram yang disusun berdasarkan tabel
kesamaan karakter apomorfi. Berdasarkan tabel kesamaanapomorfi tersebut dapat
disimpulkan hubungan filogeni suatu tumbuhan yangdigambarkan dengan kladogram.
Setelah disusun kladogram, langkah selanjutnyayaitu mengevaluasi hasil kladogram
terasebut. Evaluasi dilakukan denga

C.PRINSIP DASAR KLASIFIKASI

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis makhluk hidup ke dalam kelompok


tertentu. Kelompok ini disusun sesuai tingkatannya (hierarki) mulai dari yang lebih
rendah tingkatannya sampai ke tingkatan yang lebih tinggi. Ilmu tentang prinsip dan cara
pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup
adalah:

mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki

mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan


makhluk hidup dari jenis yang lain

mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup

memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti
berikut.

Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.

Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah
dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya
memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau
makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang
dapat diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi
nama.

Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu
kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian dapat dibentuk banyak takson.
Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan
ciri. Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai
dengan tingkatannya.
Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu. Itulah sebabnya
taksonomi disebut pula sistematik.

Terdapat dua metode pengelompokan makhluk hidup, yaitu:

Metode empiris, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa


melihat sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan
lainnya.

Metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas dari
sifat atau ciri yang ada.

Berdasarkan sifatnya, sistem klasifikasi dibedakan menjadi:

1. Klasifikasi Sistem Alamiah

Klasifikasi sistem alamiah klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang bersifat


alamiah (sesuai kehendak alam). Dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat,
terutama sifat morfologinya. Klasifikasi sistem alamiah dikemukakan pertama kali oleh
Aristoteles. Aristoteles mengelompokan di bumi ini menjadi 2 kingdom, yaitu , hewan
dan tumbuhan. Kemudian hewan dikelompokan lagi berdasarkan persamaan habitat
dan perilakuny,.sedangkan tumbuhan dikelompokan lagi berdasarkan ukuran dan
strukturnya, misalnya tumbuhan pohon (beringin, mangga, jeruk, kelapa); tumbuhan
perdu (tomat, bayam, cabai, terung); dan tumbuhan semak (rumput, jahe).

2. Klasifikasi Sistem Artisifal (Buatan)

Klasifikasi sistem Artisifal adalah klasifikasi untuk tujuan praktis, misalnya berdasarkan
kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya, tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman
obat (jahe, kina, kayu putih, ginseng), tanaman hias (mawar, melati, cempaka, anggrek),
tanaman makanan pokok (padi, jagung, gandum, ubi), tanaman sayuran (bayam,
kangkung, kacang panjang, kol), tanaman buah-buahan (jeruk, salak, pepaya, apel),
tanaman sandang (kapas), dan tanaman untuk papan (jati, bambu, meranti). Klasifikasi
sistem artifisial diperkenalkan pertama kali oleh seorang naturalis berkebangsaan
Swedia, Carl von Linne, yang lebih dikenal dengan nama Carolus Linnaeus. Linnaeus
mengemukakan makalahnya yang berjudul Systema Naturae pada tahun 1735. Dalam
makalah tersebut ia mengelompokan tumbuhan berdasarkan alat reproduksi seksualnya
(bunga). Kelompok mamalia diberi nama berdasarkan keberadaan kelenjar susu
(mamae) yang digunakan untuk merawat bayinya.

3. Klasifikasi Sistem Filogenetik

Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya hubungan


kekerabatan antar organisme atau kelompok organisme, dengan melihat kesamaan ciri
morfologi, struktur anatomi, fisiologi dan etologi (perilaku). Filogeni merupakan
hubungan kekerabatan antar organisme berdasarkan proses evolusinya. Hubungan
kekerabatan tersebut digambarkan sebagai pohon filogenetik (gambar. 1.13). Klasifikasi
sistem filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh
Charles Darwin pada tahun 1859.

Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya hubungan


kekerabatan antar organisme atau kelompok organism

4. Klasifikasi Sistem Modern

Klasifikasi sistem modern dibuat berdasarkan hubungan kekerabatan organisme


(filogenetik), ciri-ciri gen atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia. Misalnya, hewan
Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena
bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti
bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus
dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;

Pada klasifikasi sistem modern, selain menggunakan dasar perbandingan ciri-ciri


morfologi, struktur anatomi, fisiologi, etologi, juga dilakukan perbandingan struktur
molekuler dari organisme yang diklasifikasikan.

Langkah-langkah klasifikasi

mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan
atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya

setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari


urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson genus.

Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk


takson famili.

Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.

Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.

Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum
(untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk
hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan tertinggi hingga terendah adalah sebagai berikut:

kingdom (kerajaan)

divisio atau filum

kelas (classis)

ordo (bangsa)

famili (suku)

genus (marga)

spesies (jenis)

Tata Nama Makhluk Hidup

Kamu tentu sering menemukan suatu jenis makhluk hidup, misalnya tanaman mangga
dalam bahasa Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda. Misalnya orang Jawa
Tengah menyebutnya pelem, paoh bagi orang Jawa Timur, sedangkan di Sumatera Barat
disebut pauh. Contoh lain, pisang dalam bahasa Indonesia, di Jawa Barat disebut cau,
sedangkan di Jawa Tengah dinamakan gedang. Nama mangga dan pisang dapat
berbeda-beda menurut daerah masing-masing, dan hanya dimengerti oleh penduduk
setempat.
Agar nama-nama tersebut dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis makhluk
hidup perlu diberi nama ilmiah dengan menggunakan nama latin, sesuai dengan kode
Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Hewan. Nama ilmiah makhluk hidup digunakan
sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia. Walaupun kadang-kadang sulit di eja
atau diingat, tetapi diharapkan suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar.
Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para ilmuwan, akhirnya
melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur (tata nama biner) yang meliputi
ketentuan pemberian nama takson jenis.

D.KUNCI IDENTIFIKASI

Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang
sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Karena di dunia ini tidak
ada dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasi (Inggris to
determine = menentukan, memastikan) dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi
(Inggeris to identify = mempersamakan (Rifai,1976).

REPORT THIS AD

Untuk mendeterminasi tumbuhan pertama sekali adalah mempelajari sifat morfologi


tumbuhan tersebut (seperti posisi, bentuk, ukuran dan jumlah bagian-bagian daun,
bunga, buah dan lain- lainnya).

2.3 Macam-macam Kunci Determinasi

Berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilh maka dikenal 3 macam kunci
determinasi yaitu:

Kunci perbandingan
Dalam kunci perbandingan maka semua takson tumbuhan yang dicakup dan segala ciri
utamanya dicantumkan sekaligus. Yang termasuk kuncin perbandingan antara lain :

a) Table

Kunci perbandingan berbentuk tabel memuat lajur dan kolom yang berisi sifat dan ciri
yang dipunyai dalam lajur atu kolom lain, serta ada tidaknya sifat dan ciri yang dimiliki
oleh takson-takson tersebut.

b) Kartu berlubang

c) Kunci leenhouts

Memuat sifat dan ciri nomor takson, dan digunakan untuk mengatasi permasalahan
pada kunci tabel atau kunci berlubang.

2.4 Macam- macam Kunci analisis

Bentuk ini merupakan yang paling umum dipakai dalam pustaka. Kunci analisis sering
disebut kunci dikotomi (dua ciri yang saling berlawanan), sebab pada dasarnya terdiri
atas :

a) Sederet bait/kuplet

Dalam suatu kunci, sepasang pertanyaan yang saling bertentangan dinamakan kuplet
(couplet), sedangkan masing-masing pertanyaan dinamakan bait (lead).

b) Setiap bait terdiri atas dua atas beberapa baris yang disebut penuntun dan berisi
ciri-ciri yang bertentangan satu sama lain.

Artinya, apabila suatu makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang satu, berarti ciri yang lain
pasti gugur. Untuk memudahkan pemakaiannya dan pengacuan maka setiap bait diberi
nomor sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Seperti telah disinggung di atas
pemakai kunci determinasi harus mengikuti bait-bait secara bertahap sesuai dengan
yang ditentukan oleh penuntun. Tapi dengan mempertentangkan ciri-ciri yang
tercantum dalam penuntun-penuntun secukupnya akhirnya hanya akan tinggal satu
kemungkinan dan kita akan dituntun langsung pada nama takson tumbuhan yang dicari.

Kunci determinasi analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara


penempatan bait-baitnya yaitu kunci determinasi bertakik dan kunci paralel.

a) Kunci determinasi bertakik

Pada kunci determinasi bertakik penuntun-penuntun yang sebait ditakikkan pada


tempat tertentu dari pinggir (menjarak pada jarak tertentu dari pinggir), tapi letaknya
berjauhan. Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan,
dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari pada takik awal atau pinggir yang memenuhi
ciri penuntun pertama dari baik penuntun pertama maupun penuntun yang dipisahkan
berjauhan. Dengan demikian maka unsur-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama
jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus. Kunci bertakik ini efisien untuk bahan yang
sedikit, tetapi apabila bahan (takson) yang digunakan sangat banyak dapat
dibayangakan bahwa terlalu banyak memakan tempat, oleh karena itu ada alternatif
kunci lain, yaitu kunci paralel.

b) Kunci paralel

Berbeda dengan kunci bertakik, penuntun-penuntun kunci paralel yang sebait


ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya disusun seperti gurindam atau sajak.
Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti dan demikian
seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci
paralel lebih menghemat tempat dibandingkan dengan kunci bertakik. Kunci ini lebih
efisien untuk bahan takson yang banyak, sehingga banyak digunakan dalam buku-buku
yang berjudul Flora. Buku Flora of Java yang ditulis oleh Backer dan Backuizen van den
Brink semuanya ditulis dalam bentuk kunci paralel. Kerugiannya adalah kita tidak dapat
melihat langsung sifat-sifat takson dalam satu deretan seperti pada kunci bertakik.

Kunci sinopsis

Sinopsis merupakan kesimpulan suatu sistem penggolongan yang disajikan secara


tertulis. Golongan yang diduga mempunyai kekerabatan yang erat dikelompokkan dan
ciri umum utama yang diapakai sebagai dasar pengelompokkan dicantumkan. Jadi
walaupun penyajian sinopsis itu kebanyakan menyerupaibentuk kunci bertakik, tetapi
tujuan utama penyusunannya bukanlah dimaksudkan untuk mendeterminasikan takson
tumbuhan. Jadi sinopsis merupakan bentuk kunci yang memperlihatkan gambaran sifat-
sifat teknik yang umum atau secara keseluruhan dalam membedakan golongan
tumbuhan.

2.5. Program Komputer (DELTA)

Langkah berikut adalah membandingkan atau mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tadi


dengan tumbuhan lainnya yang sudah dikenal identitasnya, dengan menggunakan salah
satu cara di bawah ini:

Ingatan

REPORT THIS AD

Pendeterminasian ini dilakukan berdasarkan pengalaman atau ingatan kita. Kita


mengenal suatu tumbuhan secara langsung karena identitas jenis tumbuhan yang sama
sudah kita ketahui sebelumnya, misalnya didapatkan di kelas, atau pernah
mempelajarinya, pernah diberitahukan orang lain dan lain-lain.

Bantuan orang

Pendeterminasian dilakukan dengan meminta bantuan ahli-ahli botani sistematika yang


bekerja di pusat-pusat penelitian botani sistematika, atau siapa saja yang bisa
memberikan pertolongan. Seorang ahli umumnya dapat cepat melakukan
pendeterminasian karena pengalamannya, dan kalau menemui kesulitan maka dia akan
menggunakan kedua cara berikutnya.

Spesimen acuan

Pendeterminasian tumbuhan dapat juga dilakukan dengan membandingkan secara


langsung dengan specimen acuan yang biasanya diberi label nama. Spesimen tersebut
bisa berupa tumbuhan hidup, misalnya koleksi hidup di kebun raya. Akan tetapi
specimen acuan yang umum dipakai adalah koleksi kering atau herbarium.

Pustaka

Cara lain untuk mendeterminasi tumbuhan adalah dengan membandingkan atau


mencocokkan ciri- ciri tumbuhan yang akan dideterminasi dengan pertelaan-pertelaan
serta gambar-gambar yang ada dalam pustaka. Pertelaan-pertelaan tersebut dapat
dijumpai dalam hasil penelitian botani sistematika yang disajikan dalam bentuk
monografi, revisi, flora, buku-buku pegangan ataupun bentuk lainnya.

Komputer

Berkat pesatnya kemajuan teknologi dan biometrika akan ada mesin elektronika modern
yang diprogramkan untuk menyimpan, mengolah dan memberikan kembali keterangan-
keterangan tentang tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian pendeterminasian tumbuh-
tumbuhan nantinya akan dapat dilakukan dengan bantuan komputer.

Untuk membuat kunci determinasi perlu memperhatikan hal-hal berikut.

Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan
yang lain ditolak

Ciri yang dimasukkan mudah diamati

Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang

Menggunakan kalimat sesingkat mungkin

Setiap kuplet diberi nomor

Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik

Contoh : Tumbuhan memiliki bunga …………….

Tumbuhan tidak memiliki bunga ……….


Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam
kuplet

Contoh: Panjang daun 4 – 8 cm

Daun besar atau kecil

Salah satu kunci identifikasi disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling
berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang
saling berlawanan).

CARA MENGGUNAKAN KUNCI DETERMINASI

Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga, atau jenis
dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi
selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang
bertentangan. Demikian seterusnya, hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa
identitas tumbuhan yang diinginkan. Cara menggunakan kunci determinasi meliputi
beberapa tahapan berikut ini.

Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.

Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada
makhluk hidup yang diamati.

Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus
beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya,
pernyataan 1a tidak sesuai, beralihlah ke pernyataan 1b.

Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki
organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor
yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.
Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang
diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat
pilihan:

tumbuhan berupa herba, atau

tumbuhan berkayu.

Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b gugur.

Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio atau filum dari
makhluk hidup yang diamati.

E. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG PADA KONSSEP BIOSISTEMATIKA

F.CIRI MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN KINGDOM

Ciri Ciri Kingdom Animalia

Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)

Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)

Memerlukan Oksigen

Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan

Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi


aseksual

Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)

TUMBUHAN

Pada dinding sel yang tersusun oleh selulosa.

Mempunyai klorofil yang fungsinya untuk fotosintesis.

Karena mempunyai klorofil, oleh karena itu kingdom plantae yang bersifat autotrof (bisa
membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya sinar matahari.

Eukariot

Bersifat Multiseluler
Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)

Dapat mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.

Prokariota

Ciri-ciri prokariota adalah:

Uniseluler dan mikroskopis.

Tidak terikat membran (tidak ada membran nuklir, ada ER, tidak ada mitokondria).

Dinding sel yang terbuat dari murein.

Contoh: Bakteri atau Cyanobacteria (bakteri fotosintetik).

Protista

Ciri-ciri protista adalah:

Organisme eukariotik.

Banyak hidup di lingkungan perairan.

Ini biasanya kerajaan di mana organisme bukan termasuk hewan, tumbuhan atau jamur.

Contoh: Algae, jamur lendir dan malaria menyebabkan Plasmodium.

Jamur

Ciri-ciri jamur adalah:

Eukariotik

Multiseluler

Dinding sel terbuat dari kitin.

Para anggota kerajaan ini tidak memiliki pigmen fotosintetik dan karena itu heterotrofik.
Contoh: Jamur, Mold, Puffball

Anda mungkin juga menyukai