Anda di halaman 1dari 178

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat

menyelesaikan buku NBM tahun 2015 (Sementara).

Buku NBM tahun 2015 (Sementara) dapat disusun atas dukungan dan kerjasama

yang baik dari Tim NBM dan nara sumber lain yang menunjang ketersediaan data,

meskipun dalam proses penyusunan mengalami hambatan dan kendala, terutama kesulitan

dalam pengumpulan data. Data NBM tahun 2015 (Sementara) diperoleh dari Dinas

Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Bulog, Dinas Kelautan Perikanan, BPS, PG.

Madu Baru dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi DIY dan data ekspor impor

yang diperoleh dari distributor serta pedagang besar.

Dengan selesainya penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) ini diharapkan dapat

memberikan gambaran kondisi ketersediaan pangan di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta untuk tahun yang bersangkutan, sekaligus sebagai evaluasi ketersediaan

pangan yang ditindaklanjuti dalam penyusunan rencana produksi dan pengadaan pangan

bagi penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) ini tentunya masih ada

kekurangan, untuk itu kami mohon saran serta kritik yang membangun. Kepada semua

pihak yang telah berperan dalam penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) kami

sampaikan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Mei 2016

Kepala

Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si


NIP. 19600729 198603 2 006
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................i.
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................vi

I. PENDAHULUAN
A. Umum .................................................................................................................1
B. Perkembangan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) ..........................2
C. Kegunaan Neraca Bahan Makanan (NBM) .......................................................4

II. METODOLOGI
A. Pengertian Neraca Bahan Makanan ( NBM ) ...................................................6
B. Syarat- syarat Penyusunan NBM ......................................................................15
C. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data ..................................................18

III. PENYEMPURNAAN NERACA BAHAN MAKANAN ( NBM )


A. Hasil Kajian Sub Sektor Peternakan ..............................................................17
B. Hasil Kajian Sub Sektor Tanaman Pangan .....................................................17
C. Hasil Kajian Sub Sektor Hortikultura .............................................................17
D. Hasil Kajian Sub Sektor Perkebunan ...............................................................18
E. Upaya Penyempurnaan dengan Menggunakan Tabel I – O .............................20
F. Perubahan Tabel NBM ....................................................................................22

IV. ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN TAHUN 2015 SEMENTARA


A. Situasi Ketersediaan Pangan Tahun 2011 – 2015 Sementara ...........................23
B. Analisis Surplus/minus Berdasarkan Neraca Bahan Makanan ..........................31

V. DINAMIKA KETERSEDIAAN PANGAN (2006 – 2015 SEMENTARA)


A. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein DIY tahun 2006 – 2015...33
B. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Pangan DIY Tahun 2006 – 2015........................34
C. Ketersediaan dan Tingkat Proporsi Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2015)...............35
D. Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein dan Laju Tingkat Ketersediaan ...................36
VI. KETERKAITAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 SEMENTARA
DENGAN POLA PANGAN HARAPAN DIY...........................................................39

VI. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................43
B. Saran .....................................................................................................................46
DAFTAR TABEL – TABEL

Tabel 1. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi


Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013

Tabel 2. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013

Tabel 3. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi


Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014

Tabel 4. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014

Tabel 5. Ketersediaan Pangan berdasarkan Jenis Bahan Makanan untuk Konsumsi


Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Sementara

Tabel 6. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015
Sementara

Tabel 7. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak berdasarkan Jenis Bahan Makanan
untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 dan
2015 Sementara

Tabel 8. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak berdasarkan Jenis Bahan Makanan
untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013, tahun
2014 dan tahun 2015 Sementara

Tabel 9. Ketersediaan Energi berdasarkan Jenis Bahan Makanan sesuai PPH untuk
Konsumsi Penduduk DIY Tahun 2014 dan Tahun 2015 Sementara

Tabel 10. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 – 2015
Sementara

Tabel 11. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Energi di DIY Tahun 2006 – 2015
Sementara
Tabel 12. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2015)
Berdasarkan Kelompok Pangan (Publikasi NBM)
Tabel 13. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2006 –
2015 Sementara
Tabel 14. Laju Tingkat Ketersediaan
Tabel 15. Kontribusi Energi Menurut Kelompok Pangan Tahun 2015 Sementara
Tabel 16. Proyeksi Ketersediaan Energi Kelompok Pangan (Kal/kap/hari)
Tabel 17. Proyeksi Ketersediaan Energi Menurut Kelompok Pangan (Gram/kap/hari)
Tabel 18. Proyeksi Ketersediaan Komoditas Pangan di DIY Tahun 2016, 2017, 2018
dan 2020
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skor Konsumsi Tahun 2014 dengan Pendekatan PPH

Lampiran 2. Analisis Surplus / Minus Berdasarkan NBM Tahun 2015 Sementara

Lampiran 3. Skor PPH DIY Berdasarkan NBM Tahun 2015 Sementara

Lampiran 5. Sasaran Pola Pangan Harapan (PPH) DIY Tahun 2013 – 2020 berdasarkan
Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 Sementara

Lampiran 6. Sasaran Pola Pangan Harapan (PPH) DIY Tahun 2014 – 2020 berdasarkan
Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 (Kkal/kap/hari) (Gram/kap/hari)

Lampiran 7. Rata - rata Ketersediaan Pangan DI. Yogyakarta berdasarkan Neraca Bahan
Makanan Tahun 2015 (Gram/Kapita/Hari) (Proyeksi Ketersediaan Pangan)

Lampiran 8. Proyeksi Ketersediaan Pangan DI. Yogyakarta berdasarkan Neraca Bahan


Makanan Tahun 2015 (Gram/Kapita/Hari) (Proyeksi Ketersediaan Pangan)

Lampiran 9. Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun
2015 (Kg/Kapita/Tahun)

Lampiran 10. Proyeksi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun
2015 (Kg/Kapita/Tahun)

Lampiran 11. Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun
2015 (Kg/Kapita/Tahun)

Lampiran 12. Proyeksi Ketersediaan Pangan (000 Ton/Tahun)

Lampiran 13. Proyeksi Ketersediaan Pangan (000 Ton/Tahun)

Lampiran 14. Format Neraca Bahan Makanan

Lampiran 15. Besaran Konversi yang Digunakan Untuk Ternak

Lampiran 16. Konversi Kuantitas dan Bentuk Pangan

Lampiran 17. Jenis Bahan Makanan, Produksi Turunan dan Besaran Konversi Input ke Output
menurut Kelompok Komoditas

Lampiran 18. Faktor Konversi Bahan Makanan yang Dipakai untuk Menghitung Produksi
Lampiran 19. Komposisi Bahan Makanan
Lampiran 20. Besaran Konversi
Lampiran 21. Konversi Olahan Komoditi Perikanan
Lampiran 22. Daftar Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ketersediaan Energi Tahun 2013 – 2015 Sementara

Gambar 2. Ketersediaan Protein Tahun 2013 – 2015 Sementara

Gambar 3. Ketersediaan Lemak Tahun 2013 – 2015 Sementara

Gambar 4. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2015 dengan

Ideal

Gambar 5. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2014 dan

2015 dengan Ideal

Gambar 6. Perbandingan Skor Konsumsi 2014 dengan Skor Ideal

Gambar 7. Pola Konsumsi Energi 2014

Gambar 8. Pola Konsumsi Berdasarkan PPH

Gambar 9. Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 – 2015 Sementara

Gambar 10. Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 – 2015 Sementara

Gambar 11. Perbandingan Proporsi Ketersediaan Energi Tahun

2006 - 2015 dengan Skor Ideal


BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan Pangan

dan Gizi bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya

Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, memenuhi

kecukupan Gizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,

keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk mewujudkan Status Gizi yang baik agar

dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. (Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2015).

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk

pertanian, perkebunan,kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik

yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau

minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku

Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,

dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Prioritas kebijakan pembangunan ekonomi yang ditempuh dalam sistem

ketahanan pangan diantaranya upaya pemenuhan kecukupan pangan dengan

menjamin tersedianya pangan dan gizi dalam jumlah, mutu yang cukup dan harga

yang terjangkau dengan memperhatikan peningkatan pendapatan petani serta

peningkatan produksi.

Salah satu subsistem utama sistem ketahanan pangan adalah ketersediaan

pangan, yang menjelaskan tentang jumlah bahan pangan yang tersedia di suatu

wilayah pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan pangan dapat diwujudkan melalui

produksi dalam negeri atau daerah, pemasukan dari luar negeri atau luar daerah,

dan cadangan yang dimiliki negara atau daerah yang bersangkutan. Ketersediaan
NBM 2015 Sementara
halaman 1
pangan merupakan suatu sistem yang berjenjang (hierarchial system) mulai dari

tingkat nasional, propinsi (regional), lokal (kabupaten/ kota) dan rumah tangga.

Ketersediaan pangan dapat diukur baik pada tingkat makro (nasional, propinsi,

kabupaten/ kota) maupun mikro (rumah tangga)

Ketahanan pangan mensyaratkan ketersediaan pangan yang cukup dan

berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan perlu

diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan

analisis produksi dan ketersediaan pangan. Informasi tentang situasi ketersediaan

pangan tersebut diperlukan sebagai bahan untuk menyusun perencanan, evaluasi,

perumusan kebijakan, pemecahan masalah produksi dan ketersediaan pangan.

B. Perkembangan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM)

Penyusunan NBM pertama-tama dilakukan pada masa Perang Dunia II,

karena negara-negara yang terlibat perang mengalami krisis pangan yang harus

segera di atasi. Tahun 1942, pertama kalinya “Inter Allied Committee On Postwar

Requirement” menggunakan metode “Food Balance Sheet” untuk meneliti

kebutuhan pangan waktu itu. Pada tahun 1943, suatu tim ahli gabungan antara

Kanada, Amerika Serikat dan Inggris menerbitkan suatu laporan berjudul “Food

Consumption Level in The United Sastes and The United Kingdom”. Selanjutnya

pada tahun 1946.“Food and Agriculture Organization (FAO)’ Perserikatan

Bangsa-Bangsa mulai menggunakan metode NBM di antara 70 negara anggotanya.

Pada sidangnya yang keempat di Washington pada tahun 1948, FAO telah

membuat rekomendasi agar semua negara-negara anggota dapat menyusun NBM

menurut model yang seragam dan mengirimkannya kepada FAO disertai harapan

agar penyusunannya di setiap negara dilakukan setiap tahun. Sebagai kelanjutan

dari perhatian dan rekomendasi FAO tentang NBM ini, maka pada tahun 1949 dan

1950 telah berhasil dipublikasikan NBM berbentuk “Loose-leat booklet” pertama


NBM 2015 Sementara
halaman 2
untuk 77 negara yang mencakup periode permulaan peran dunia II dan masa tahun

1947/1948 dan 1948/1949. “Loose-leat booklet” kedua diublikasikan pada tahun

1950/1951, 1951/1952, 1952/1953 dan 1953/1955, untuk 92 negara.

Berdasarkan atas kemungkinan-kemungkinan teknis penyajian, maka pada

tahun 1957 diputuskan bahwa penerbitan NBM oleh FAO tidak lagi secara tahunan

melainkan periode tiga tahunan. Himpunan pertama periode tiga tahunan yang

meliputi periode 1954 – 1956 dan mencakup 30 negara, diterbitkan pada tahun

1958. Himpunan kedua meliputi periode 1957 – 1959 dan mencakup 43 negara

diterbitkan pada tahun 1963.Himpunan ketiga pada tahun 1966 untuk 63 negara

mencakup periode 1960 – 1962. Sedangkan himpunan keempat adalah NBM untuk

periode 1964 – 1966 yang dipublikasikan pada tahun 1971 dan mencakup 132

negara.

Di Indonesia, NBM mulai disusun tahun 1963 oleh Biro Pusat Statistik

(BPS) dengan bantuan ahli dari FAO untuk keperluan intern BPS. Hasilnya terdiri

atas NBM periode 1963 – 1965, NBM periode 1964 – 1966 dan NBM tahun

1970.Kemudian secara periodik disusun NBM tahun 1971 dan NBM 1972.

Selanjutnya berdasar instruksi Menteri Pertanian Nomor : 12/INS/UM/6/1975

tanggal 19 Juni 1975, dibentuk Tim Penyusun NBM Nasional yang beranggotakan

unsur-unsur dari instansi Departemen Pertanian, BPS dan instansi terkait untuk

menyusun buku Pedoman Penyusunan NBM serta menyajikan NBM mulai

PELITA I sampai dengan sekarang.

Menyadari bahwa pengkajian NBM Nasional terlalu bersifat umum, maka

pada tahun 1979 Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama Menteri

Pertanian melalui surat Nomor 92/B/1979 tanggal 18 Januari 1979,

menginstruksikan seluruh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian untuk

menyusun NBM Regional/Provinsi dan hasilnya disampaikan kepada Menteri

NBM 2015 Sementara


halaman 3
Pertanian melalui Unit Perbaikan Menu Makanan Rakyat (UPMMR) Departemen

Pertanian.

Pada tahun 1979 telah dikeluarkan pula Instruksi Presiden No 20 tahun 1979

tanggal 8 Oktober 1979 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat termasuk di

dalamnya penyajian NBM, sebagai kelanjutan Instruksi Presiden No. 14 tahun

1974. Pada tahun 1985 Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama

Menteri Pertanian, melalui surat Nomor RC.220/487/B/II/1985 tanggal 20 Januari

1985 menginstruksikan seluruh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian

untuk mengembangkan Penyusunan NBM Regional dan Provinsi dengan

membentuk Tim Penyusun NBM Regional/Provinsi yang bertugas menyusun

NBM Regional/Provinsi masing-masing. Tahun 1993 dan 1996 Buku Pedoman

Penyusunan NBM juga diterbitkan dengan memasukkan beberapahasil penelitian

yang dilakukan oleh beberapa institusi. Selanjutnya upaya penyempurnaan

penyusunan Tabel NBM terus dilakukan, dengan melakukan beberapa kajian,

diantaranya dengan menggunakan pendekatan Tabel Input – Output.Buku

Pedoman Penyusunan NBM Tahun 2004 kembali diterbitkan dengan

mengakomodasikan hasil beberapa kajian yang dilakukan dalam rangka

penyempurnaan penyusunan NBM.Dalam rangka menjabarkan Pedoman

Penyusunan NBM Tahun 2004 serta penyempurnaan data baik dari segi cakupan

maupun kualitasnya maka dipandang perlu untuk menyusun Buku Panduan

Penyusunan NBM.

Di DIY telah mulai menyusun NBM sejak tahun 1990 an, dan sekarang

disusun oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa

Yogyakarta dengan membentuk Tim Penyusun NBM terdiri dari BPS, Dinas

Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Biro Administrasi dan Perekonomian

Setda DIY, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Bulog, Dishubkominfo, PT.

Madubaru, Disperindagkop dan UKM, Bappeda, serta lurah pasar dan pengurus

NBM 2015 Sementara


halaman 4
koperasi pasar. Mulai tahun 2011 NBM DIY disusun 2 kali berupa angka

sementara dan angka tetap. Dan mulai NBM tahun 2010 dan 2011 sudah disusun

NBM di 4 Kabupaten (Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Sleman), apalagi

didukung tuntutan dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang Ketahanan

Pangan yang salah satu indikator kinerjanya menggunakan hasil NBM.

C. Kegunaan Neraca Bahan Makanan (NBM)

Sebagai salah satu alat perencana di bidang pangan dan gizi, NBM dapat

memberikan informasi berupa data tentang produksi, pengadaan, serta semua

perubahan-perubahan yang terjadi, hingga suatu komoditas tersedia untuk

dikonsumsi oleh penduduk suatu negara/daerah dalam satu kurun waktu tertentu.

Dengan demikian, NBM merupakan salah satu metode untuk memperoleh

gambaran situasi penyediaan pangan yang cukup lengkap dan teliti, namun

sederhana dan relatif mudah dikerjakan. Oleh karena itu, suatu NBM yang

disajikan secara lengkap tepat waktu dan berurutan dari suatu periode ke periode

berikutnya, akan sangat berguna untuk memantapkan kebijakan pangan secara

menyeluruh, dan bahkan sangat berguna bagi perencanaan program-program yang

berkaitan dengan masalah pangan dan gizi secara umum. Dengan menyusun NBM,

dimungkinkan dengan cepat didapatkan gambaran tentang situasi penyediaan

pangan per kapita suatu negara/daerah pada suatu kurun waktu tertentu. Sehingga

stakeholder pengambil keputusan dengan cepat pula dapat menetapkan kebijakan

yang harus ditempuh.

NBM 2015 Sementara


halaman 5
BAB II

METODOLOGI

A. Pengertian Neraca Bahan Makanan (NBM)

Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah suatu tabel yang terdiri atas kolom-

kolom yang memuat berbagai informasi berupa data tentang situasi dan kondisi

penyediaan bahan makanan bagi penduduk suatu negara/daerah, dalam suatu kurun

waktu tertentu. Informasi tersebut dicantumkan dalam 19 kolom sebagai berikut :

kolom (1) Jenis Bahan Makanan (Commodity); kolom produksi (production) yang

terdiri atas kolom (2) masukan (input) dan (3) keluaran (output); kolom (4)

Perubahan stok (changes in stock); kolom (5) impor (import); kolom (6)

Penyediaan Dalam Negeri sebelum Ekspor (Domestic Supplay prior to Export);

kolom (7) Ekspor (export); kolom (8) Penyediaan Dalam Negeri (Domestic

Utilization) yang terdiri atas : kolom (9) Pakan (feed); (10) Bibit (Seed); diolah

untuk (Manufactured for) (11) Makanan (food) dan (12) Bukan makanan (non

food); (13) Tercecer (Weste) dan (14) Bahan Makanan (Food); Ketersediaan per

kapita (per capita availability) terdiri atas kolom-kolom (15) kg/thn (kg/year); (16)

Gram/hari (gram/day); (17) Energi dalam satuan kalori/hari (cal/day), (18) Protein

dalam satuan gram/hari (proteins in gram/day); dan (19) Lemak dalam satuan

gram/hari (fats in gram/day).

1. Jenis Bahan Makanan

Bahan makanan yang dicantumkan dalam kolom ini adalah semua

jenis bahan makanan baik nabati maupun hewani yang lazim/umum tersedia

untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan tersebut dikelompokkan

menurut jenisnya yang diikuti prosesnya dari produksi sampai dengan dapat

dipasarkan/dikonsumsi dalam bentuk belum berubah atau bentuk lain yang

NBM 2015 Sementara


halaman 6
berbeda sama sekali setelah melalui proses pengolahan. Pengelompokkan

bahan makanan tersebut adalah sebagai berikut : padi-padian, makanan

berpati, buah/biji berminyak, buah-buahan, sayuran, daging, telur, susu, ikan

serta kelompok minyak dan lemak.

a. Padi-Padian

Padi-padian adalah kelompok komoditas yang terdiri atas gandum,

padi, jagung dan sorghum (canthel) serta produksi turunannya

b. Makanan Berpati

Makanan berpati adalah bahan makanan yang mengandung pati yang

berasal dari akar/umbi dan lain-lain bagian tanaman yang merupakan

bahan makanan pokok lainnya. Yang termasuk dalam kelompok

komoditas ini adalah ubi kayu, ubi jalar dan sagu, serta produksi

turunannya. Contoh gaplek/chips dan tapioka/pellet adalah turunan dari

ubi kayu. Kelompok komoditas makanan berpati ini merupakan jenis

bahan makanan yang mudah rusak jika disimpan dalam jangka waktu

yang cukup lama bila tidak melalui proses pengolahan.

c. Gula

Gula adalah sekelompok komoditas yang terdiri atas : gula pasir dan

gula merah (gula mangkok, gula lempengan, gula semut dan lain-lain),

baik dari hasil olahan pabrik maupun rumah tangga yang merupakan

produk olahan dari tanaman kelapa deres, aren, siwalan, nipah dan tebu.

d. Buah/biji berminyak

Buah/biji berminyak adalah kelompok bahan makanan yang

mengandung minyak, yang berasal dari buah dan biji-bijian. Komoditas

yang termasuk dalam kelompok ini adalah kacang hijau, kelapa, kacang

tanah, kacang kedelai, kacang mete, kemiri, pala, wijen, kacang bogor

dan lain-lain yang sejenis. Sebagian dari komoditas ini, khususnya

NBM 2015 Sementara


halaman 7
kelapa, diolah menjadi kopra yang selanjutnya dijadikan minyak

goreng, sehingga produk turunannya tercantum dalam kelompok

minyak dan lemak.

e. Buah-buahan

Buah-buahan adalah sumber vitamin dan mineral dari bagian tanaman

yang berupa buah.Umumnya merupakan produksi tanaman tahunan

yang biasa dapat dikonsumsi tanpa dimasak

f. Sayuran

Sayuran adalah sumber vitamin dan mineral yang dikonsumsi dari

bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah, batang atau

umbi.Tanaman tersebut pada umumnya berumur kurang dari satu tahun

g. Daging

Daging adalah bagian-bagian dari hewan yang disembelih atau dibunuh

dan lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara

lain dari pada pendinginan.

h. Telur

Telur adalah telur unggas.Telur yang dimaksud yaitu telur ayam buras,

telur ayam ras dan telur itik dan telur unggas lainnya.

i. Susu

Susu adalah cairan yang diperoleh dari ambing ternak perah sehat,

dengan cara pemerahan yang benar, terus-menerus dan tidak dikurangi

sesuatu dan/atau ditambahkan ke dalamnya sesuatu bahan lain.

j. Ikan

Ikan adalah komoditas yang berupa binatang air (ikan berkulit halus

dan berkulit keras) dan biota perairan lainnya. Yang dimaksud

komoditas ikan disini adalah yang berasal dari kegiatan penangkapan di

laut maupun perairan umum (waduk, sungai dan rawa) yang dapat

NBM 2015 Sementara


halaman 8
diolah menjadi bahan makanan yang lazim/umum dikonsumsi

masyarakat. Berdasarkan banyaknya jenis ikan darat/laut yang

dikonsumsi penduduk dirinci menjadi : tuna/cakalang/tongkol, kakap,

cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri, bandeng, belanak, mujair,

ikan mas, udang, rajungan, kerang darah, cumi-cumi/sotong dan lain-

lainnya.

k. Minyak dan Lemak

Minyak dan lemak adalah kelompok bahan makanan yang berasal dari

nabati seperti : minyak kelapa, minyak sawit, minyak kacang tanah,

minyak kedelai dan minyak jagung; serta yang berasal dari hewani

yaitu minyak ikan. Sedangkan lemak umumnya berasal dari hewani,

seeperti lemak sapi, lemak kerbau, lemak kambing/domba, lemak babi

dan lain-lain.

2. Produksi

Produksi adalah jumlah keseluruhan hasil masing-masing bahan

makanan yang dihasilkan dari sektor pertanian (Tanaman Pangan,

hortikultura, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan), yang belum mengalami

proses pengolahan maupun yang sudah mengalami proses pengolahan.

Produksi dikategorikan menjadi 2 kategori sebagai berikut :

a. Masukan (Input)

Masukan adalah produksi yang masih dalam bentuk asli maupun dalam

bentuk hasil olahan yang akan mengalami proses pengolahan lebih

lanjut.

b. Keluaran (Output)

Keluaran adalah produksi dari hasil keseluruhan atau sebagai hasil

turunan yang diperoleh dari kegiatan berproduksi atau hasil utama yang

NBM 2015 Sementara


halaman 9
langsung diperoleh dari kegiatan berproduksi yang belum mengalami

perubahan.Besarnya output sebagai hasil dari input sangat tergantung

pada besarnya derajat ekstrasi dan faktor konversi.

Angka produksi untuk komoditas tanaman pangan mencakup hasil

seluruh panen (tua/muda), baik yang berasal dari lahan sawah maupun lahan

kering serta lahan lama maupun baru.Sedang produksi turunannya diperoleh

dengan menggunakan faktor konversi dan tingkat ekstrasi dari komoditas

yang bersangkutan.

Produksi komoditas hortikultura adalah dalam bentuk segar yang

mencakup hasil seluruh panen, baik yang dipanen sekaligus maupun yang

dipanen berkali – kali, sehingga pengisiannya langsung dimasukkan ke

kolom 3 (keluaran) kecuali untuk bawang merah dan bawang putih

pengisiannya dimulai dari kolom (2). Kedua komoditas ini tidak dapat

langsung dikonsumsi dalam bentuk segar (kering panen), sehingga harus

melewati proses pengeringan untuk menjadi kering konsumsi.

Produksi daging dihitung dari jumlah pemotongan resmi (RPH)

ditambah dengan perkiraan pemotongan tak resmi.Produksi daging

(masukan) dinyatakan dalam bentuk karkas dari semua jenis ternak,

sedangkan keluaran dalam bentuk daging murni.Khusus untuk jeroan

dihitung dari berat karkas masing-masing jenis dan langsung dimasukkan ke

kolom 3 (keluaran).

Produksi telur dihitung dari seluruh hasil, baik yang dihasilkan oleh

perusahaan peternakan maupun peternakan rakyat, yang langsung

dimasukkan ke kolom 3 (keluaran). Produksi susu, dihitung dari populasi

ternak betina produktif yang laktasi dikalikan rata-rata produksi per ekor per

tahun.

NBM 2015 Sementara


halaman 10
Produksi untuk minyak nabati didasarkan pada jumlah yang diolah

untuk makanan, kecuali minyak sawit dan inti sawit merupakan produksi asli.

Sedang produksi untuk lemak hewani didasarkan pada produksi daging

(karkas).

Produksi perikanan adalah semua hasil penangkapan ikan/binatang

air lainnya/tanaman air yang ditangkap dari sumber perikanan

alami atau dari tempat pemeliharaan baik yang diusahakan oleh perusahaan

perikanan maupun rumah tangga perikanan yang meliputi hasil penangkapan

yang dijual, hasil penangkapan yang dimakan nelayan/petani ikan/rumah

tangga perikanan atau yang diberikan kepada nelayan/petani ikan sebagai

upah.

3. Stok dan Perubahan Stok

Stok adalah sejumlah bahan makanan yang disimpan/dikuasai oleh

Pemerintah atau Swasta, seperti yang ada di pabrik, gudang, depo, lumbung

petani/rumah tangga, dan pasar/pedagang yang dimaksudkan sebagai

cadangan dan akan digunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Data stok

yang digunakan adalah data stok awal dan akhir tahun.

Perubahan stok adalah selisih antara stok akhir tahun dengan stok awal

tahun.Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan bisa positif (+). Negatif

(-) berarti ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke pasar. Dengan

demikian komoditas yang beredar di pasar bertambah. Positif (+) berarti ada

peningkatan stok yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar. Dengan

demikian komoditas yang beredar di pasar menjadi menurun.

NBM 2015 Sementara


halaman 11
4. Impor

Impor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun yang

sudah mengalami pengolahan, yang di datangkan/dimasukkan, diedarkan,

atau disimpan. Untuk perhitungan NBM Regional/Provinsi, yang termasuk

imporadalah :

a. Bahan makanan yang didatangkan/dimasukkan dari luar wilayah negara

Republik Indonesia langsung ke dalam wilayah daerah yang

bersangkutan; dan atau

b. Bahan makanan yang didatangkan/dimasukkan dari wilayah daerah

administratif lain ke dalam wilayah daerah administratif yang

bersangkutan (perdagangan antar pulau atau antar Provinsi).

5. Penyediaan Dalam Negeri sebelum Eksport

Penyediaan Dalam Negeri sebelum eksport adalah sejumlah bahan

makanan yang berasal dari produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok

ditambah impor

6. Ekspor

Ekspor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun

yang sudah mengalami pengolahan, yang dikeluarkan dari wilayah Republik

Indonesia.

Untuk perhitungan NBM Regional/Provinsi yang termasuk ekspor

adalah :

a. Bahan makanan yang dikeluarkan dari suatu wilayah daerah

administratif, langsung ke luar wilayah Negara Republik Indonesia dan

atau

NBM 2015 Sementara


halaman 12
b. Bahan makanan yang dikeluarkan dari suatu wilayah daerah

administrative ke wilayah daerah administratif lain (perdagangan antar

pulau atau antar Provinsi).

7. Penyediaan Dalam Negeri

Penyediaan dalam negeri adalah sejumlah bahan makanan yang dari

produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok ditambah impor dikurangi

ekpor

8. Pemakaian Dalam Negeri

Pemakaian dalam negeri adalah sejumlah bahan makanan yang

digunakan di dalam negeri/daerah untuk pakan, bibit/benih, diolah untuk

industri makanan dan bukan makanan, yang tercecer dan yang tersedia untuk

dimakan.

a. Pakan

Pakan adalah sejumlah bahan makanan yang langsung diberikan kepada

ternak pemeliharaan baik ternak besar, ternak kecil, unggas, maupun

ikan.

b. Bibit/benih

Bibit/benih adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan untuk

keperluan reproduksi

c. Diolah untuk Makanan

Diolah untuk makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih

mengalami proses pengolahan lebih lanjut melalui industri makanan

dan hasilnya dimanfaatkan untuk makanan manusia dalam bentuk lain.

d. Diolah untuk bukan makanan

Diolah untuk bukan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang

masih mengalami proses pengolahan lebih lanjut dan dimanfaatkan

NBM 2015 Sementara


halaman 13
untuk kebutuhan industri bukan untuk makanan manusia, termasuk

untuk industri pakan ternak/ikan.

e. Tercecer

Tercecer adalah sejumlah bahan makanan yang hilang atau rusak

sehingga tidak dapat dimakan oleh manusia, yang terjadi secara tidak

disengaja sejak bahan makanan tersebut diproduksi hingga tersedia

untuk konsumen

f. Bahan Makanan

Bahan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk

dikonsumsi oleh penduduk suatu negara atau daerah, pada tingkat

pedagang pengecer dalam suatu kurun waktu tertentu.

9. Ketersediaan Per Kapita

Ketersediaan per kapita adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia

untuk dikonsumsi setiap penduduk suatu negara/daerah dalam suatu kurun

waktu tertentu, baik dalam bentuk natura maupun dalam bentuk unsur

gizinya. Unsur gizi utama tersebut adalah sebagai berikut :

a. Energi adalah sejumlah kalori hasil pembakaran karbohidrat yang

berasal dari berbagai jenis bahan makanan. Energi ini sangat

dibutuhkan oleh tubuh untuk kegiatan tubuh seluruhnya.

b. Protein adalah suatu persenyawaan yang mengandung unsur “N” yang

sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan serta penggantian

jaringan-jaringan yang rusak/aus.

c. Lemak adalah salah satu unsur zat makanan yang dibutuhkan oleh

tubuh sebagai tempat penyimpanan energi, protein dan vitamin.

Penyajian NBM sejak tahun 1991 mengalami sedikit perubahan pada rincian

kelompok ikan. Kelompok ikan yang semula dibagi 2 sub kelompok yaitu ikan laut

NBM 2015 Sementara


halaman 14
dan ikan tawar, maka mulai tahun 1991 dibagi menjadi 17 jenis ikan. Di DIY tahun

2009 dan tahun 2010 ada 18 jenis ikan, tahun 2011 ada 19 jenis ikan, tahun 2013

terdapat 20 jenis ikan. Pada tahun 2008 konversi tercecer komoditas perikanan

sebesar 15 % dan saat ini mengalami perubahan menjadi sebesar 3 %. Pada tahun

2013 dari BKP Pusat terdapat penambahan 5 jenis komoditas ikan : lele, gurame,

kerapu, patin dan nila, untuk DIY ikan kerapu tidak potensial dan terjadi

penambahan jenis ikan patin. Demikian juga penyajian pada kelompok sayur-

sayuran, mulai tahun 1994 untuk komoditi kacang-kacangan dirinci menjadi dua

yaitu kacang merah dan kacang panjang.

B. Syarat-Syarat Penyusunan NBM

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : jenis bahan makanan, data

penduduk, besaran dan angka konversi, komposisi gizi bahan makanan, serta cara

penulisan dan pembulatan angka.

1. Jenis Bahan Makanan

Jenis bahan makanan yang dimaksud di sini adalah jenis bahan makanan

yang lazim atau umum dikonsumsi oleh masyarakat suatu negara/daerah

yang data produksinya tersedia secara kontinyu dan resmi

2. Data Penduduk

Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk yang bersumber dari

BPS. Data penduduk tersebut termasuk penduduk asing/ pendatang yang

bermukim di wilayah yang bersangkutan minimal selama enam bulan. Data

penduduk tahun 2016 menggunakan proyeksi angka hasil Sensus Penduduk

tahun 2010.

NBM 2015 Sementara


halaman 15
3. Besaran dan Angka Konversi

Besaran dan angka konversi yang digunakan adalah besaran dan angka
konversi yang ditetapkan oleh Tim NBM Nasional. Untuk penyusunan NBM
wilayah/daerah, sepanjang besaran dan angka konversi tersedia di daerah,
dapat digunakan angka tersebut dengan menyebut sumbernya. Bila belum
tersedia digunakan besaran dan angka konversi nasional. Angka konversi
untuk menghitung produksi menyangkut semua tahapan mulai dari tahap
memproduksi, proses pengolahan hingga siap untuk dibeli konsumen,
misalnya gabah kering panen  gabah kering giling  beras. Angka
konversi untuk penggunaan pangan menyangkut tingkat pemanfaatan bahan
makanan untuk bahan baku industri, kebutuhan pakan, bibit/benih serta
tercecer/rusak. Pada tahun 2014 terdapat perubahan angka konversi dari
GKG ke beras yang semula 62,74 % berubah menjadi 62,85 %; dan
perubahan angka konversi untuk penyusunan NBM 2014. Besaran dan angka
konversi yang digunakan dalam penyusunan NBM DIY yaitu perhitungan
benih untuk padi, palawija adalah hasil kajian dari BPTP, serta angka
konversi untuk komoditi peternakan terutama daging sapi untuk konversi
karkas ke daging adalah hasil kajian dari Dinas Pertanian dengan UGM pada
tahun 2010. Angka konversi harus dilampirkan dalam NBM yang disusun.
Konversi untuk komoditas jagung dan ubi kayu untuk pakan ternak yang
dipakai di DIY adalah hasil Kajian BKPP DIY tahun 2015 yaitu untuk
komoditi jagung sebesar 42,6 % dan ubi kayu sebesar 28,3 %

4. Komposisi Gizi Bahan Makanan

Komposisi gizi adalah besarnya nilai kandungan gizi dari jenis yang paling

banyak dikonsumsi, namun apabila beberapa jenis tersebut tidak ada yang

dominan, dapat diambil rata – rata dari kandungan gizinya. Komposisi Gizi

Bahan Makanan yang digunakan adalah komposisi bahan makanan yang

bersumber dari buku Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), publikasi

Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan R.I 1981 yang kemudian

NBM 2015 Sementara


halaman 16
diperbaharui dengan Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Direktorat

Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan R.I 1995. Disamping itu

terdapat sumber lain yang resmi yaitu dari Food Composition Table for Use

In East Asia dan Food Composition Table for International Use, Publikasi

FAO.

Pada tahun 2014 terdapat beberapa perubahan kandungan energi,

protein dan lemak, selain itu juga terdapat perubahan bersarnya bahan dapat

dimakan (BDD). Salah satu contoh : komoditi ubi jalar semula BDD sebesar

90% berubah menjadi 86%, ubi kayu semula 85% berubah menjadi 86%

danlain sebagainya. Serta terjadi perubahan pada kandungan energi, protein

serta lemak, salah satu contoh yaitu pada komoditi beras semula kandungan

energi sebesar 363, protein 8,9 dan lemak 1,4 berubah menjadi energi 362,2,

protein 8,48 dan lemak 1,45 dan lain sebagainya. Untuk selengkapnya

terdapat pada lampiran 13.

5. Cara Penulisan dan Pembulatan Angka

Penulisan angka pada Tabel NBM mulai dari kolom (2) sampai dengan

kolom (14) dan kolom (17) adalah dalam bilangan bulat, sedangkan untuk

kolom (15), kolom (16), kolom (18) dan (19) dalam bilangan pecahan

decimal (dua digit di belakang koma). Satuan kolom 2 sampai dengan kolom

14 adalah ton.

Bilangan Bulat

Semua bilangan di belakang koma yang nilainya kurang dari setengah

dibulatkan ke bawah, dan yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke

atas. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan setengah

dan di depannya bilangan ganjil pembulatannya ke atas, dan yang di

depannya bilangan genap pembulatannya ke bawah.

NBM 2015 Sementara


halaman 17
Contoh : 14,490 dibulatkan 14

26,518 dibulatkan 27

17,5 dibulatkan 18

18,50 dibulatkan 18

Bilangan pecahan (dua desimal)

Semua bilangan yang desimal ketiga dan keempat kurang dari 50, desimal

kedua dibulatkan ke bawah. Semua bilangan yang desimal ketiga dan

keempat lebih dari 50 dibulatkan ke bawah. Semua bilangan yang desimal

ketiga dan keempat sama dengan 50 dan desimal kedua ganjil, maka desimal

kedua dibulatkan ke atas, dan apabila desimal keduanya genap, maka

dibulatkan ke bawah.

Contoh : 11,1549 dibulatkan 11,15

27,1763 dibulatkan 27,18

15,1350 dibulatkan 15,14

17,1850 dibulatkan 17,18

Di dalam pengisian kolom, agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Jika data tidak tersedia/tidak ada hendaknya diisi dengan notasi strip (-)

b. Jika data tersedia tetapi besarnya kurang dari 500 kg hendaknya diisi

dengan notasi nol (0), namun jika ada pertimbangan lainnya (sosial,

ekonomi, kemasyarakatan) tetap dapat diperhitungkan.

C. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data

Untuk keperluan penghitungan Neraca Bahan Makanan ini, data

ketersediaan bahan makanan diperoleh dari berbagai sumber data, dengan

melibatkan petugas pengumpul data dari berbagai Dinas/Instansi Tingkat Provinsi

terkait, antara lain : Dinas Pertanian - Dinas Kelautan dan Perikanan - Dinas
NBM 2015 Sementara
halaman 18
Kehutanan dan Perkebunan – Dinas Perindagkop dan UKM - Bappeda DIY -

Bulog - Dinas Perhubungan dan BPS. Selain berupa data sekunder dari masing-

masing dinas/instansi terkait, data juga diperoleh dari hasil wawancara langsung ke

berbagai distributor dan pedagang/pengecer bahan makanan dari pasar, pabrik

maupun toko swalayan/ supermarket yang ada di wilayah D.I.Yogyakarta.

Pengolahan dan analisa data hingga penyelesaian akhir, dilaksanakan oleh

tim penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM), yang koordinasi pelaksanaannya

oleh Badan Ketahanan Pangandan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berbagai data yang masuk, selanjutnya dikompilasikan menurut jenis komoditinya

dan dihitung jumlah ketersediaan masing-masing bahan makanan tersebut untuk

per kapita per tahun. Sedang untuk mengetahui nilai gizi bahan makanan tersebut,

maka dari angka ketersediaan pangan per kapita per hari, diterjemahkan ke dalam

satuan energi, protein dan lemak. Akhirnya, dari angka ketersediaan pangan hasil

penghitungan Neraca Bahan Makanan yang terdiri dari 12 kelompok/jenis bahan

makanan tersebut diringkas lagi menjadi 9 (sembilan) kelompok/jenis bahan

makanan untuk keperluan analisa guna dibandingkan dengan angka konsumsi yang

didasarkan pada pendekatan Pola Pangan Harapan.

Tabel NBM menyajikan gambaran menyeluruh tentang penyediaan

(supply) dan penggunaan (utilization) pangan di suatu wilayah dalam periode

tertentu (dalam kurun waktu satu tahun). Komoditas bahan makanan yang

disajikan dalam bentuk Tabel NBM terdiri dari komoditas utama (asal) dan

komoditas/ produk turunan yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk.

Penyediaan (supply) suatu komoditas bahan makanan diperoleh dari

jumlah produksi dikurangi dengan perubahan stok, ditambah dengan jumlah yang

diimpor dan dikurangi dengan jumlah yang diekspor. Ini berarti, komponen –

komponen penyediaan terdiri atas produksi, perubahan stok, impor dan ekspor.

Bentuk persamaan penyediaan adalah sebagai berikut :

NBM 2015 Sementara


halaman 19
TS = O - ∆St + M – X Dimana,

TS : total penyediaan dalam negeri (total supply)

O : Produksi

∆St : stok akhir – stok awal

M : impor

X : ekspor

Selanjutnya, total penyediaan tersebut akan digunakan untuk pakan, bibit,

industri makanan dan non makanan, tercecer, serta bahan makanan yang tersedia

pada tingkat pedagang pengecer. Komponen – komponen tersebut merupakan

komponen penggunaan (utilization). Total penggunaan suatu komoditas bahan

makanan adalah sama dengan total penyediaannya; yang dapat dinyatakan dalam

bentuk persamaan sebagai berikut :

TU = F + S + I + W + Fd

Dimana,

TU : total penggunaan (total utilization)

F : pakan

S : bibit

I : industri

W : tercecer

Fd : ketersediaan bahan makanan

Untuk mendapatkan tingkat ketersediaan bahan makanan (pangan) per

kapita, ketersediaan masing – masing bahan makanan dibagi dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun. Informasi ketersediaan per kapita masing – masing bahan makanan

ini disajikan dalam bentuk kuantum (volume) dan kandungan nilai gizinya dalam satuan

kkal energi, gram protein dan gram lemak.

NBM 2015 Sementara


halaman 20
Pengelompokan jenis pangan berdasarkan Pola Pangan Harapan

(PPH)berbeda dengan pengelompokan jenis pangan berdasarkan NBM. Oleh karena itu,

untuk penghitungan skor PPH perlu dilakukan penyesuaian kelompok pangan dari

kelompok pangan NBM ke kelompok pangan PPH.

Pengelompokan pangan berdasarkan NBM dan PPH dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Kelompok NBM

Kelompok pangan NBM dibagi menjadi 11 kelompok, yaitu :

1. Padi – padian (padi gagang/ gabah, gabah/ beras, jagung, jagung basah, gandum

dan tepung gandum)

2. Umbi – umbian (ubi jalar, ubi kayu, ubi kayu/ gaplek, ubi kayu/ tapioka dan

sagu/ tepung sagu)

3. Gula (gula pasir dan gula mangkok/ gula merah)

4. Buah/ biji berminyak (kacang tanah berkulit, kacangtanah lepas kulit, kedelai,

kacang hijau, kelapa berkulit / daging dan kelapa daging / kopra)

5. Buah – buahan

6. Sayur – sayuran

7. Daging ( daging sapi, daging kerbau, daging kambing, daging domba, daging

kuda, daging babi, daging ayam buras, daging ayam ras, daging itik dan jeroan

semua jenis)

8. Telur ( telur ayam buras, telur ayam ras dan telur itik)

9. Susu ( susu sapi dan susu import )

10. Ikan ( tuna, kakap, cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri, bandeng,

belanak, mujair, ikan mas, udang, rajungan, kerang darah, cumi-cumi, sotong,

lainnya)

11. Minyak dan lemak ( kacang tanah / minyak, kopra / minyak goreng, minyak

sawit / palm oil, minyak sawit / minyak goreng, lemak sapi, lemak kerbau,

lemak kambing, lemak domba dan lemak babi).

NBM 2015 Sementara


halaman 21
 Kelompok Pola Pangan Harapan (PPH)

Kelompok pangan PPH dibagi menjadi 9 kelompok yaitu :

1. Padi – padian (beras, jagung dan gandum)

2. Umbi – umbian (ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas dan sagu)

3. Pangan hewani (daging, ikan, telur dan susu)

4. Minyak dan lemak (minyak kelapa, minyak sawit, margarin dan lemak hewani)

5. Buah/ biji berminyak (kelapa, kemiri, kenari dan cokelat)

6. Kacang – kacangan (kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah dan

kacang lainnya)

7. Gula (gula pasir dan gula merah)

8. Sayur dan buah (sayuran segar dan buah segar)

9. Lain – lain (teh, kopi, terasi dan bumbu lainnya)

 Langkah – langkah perhitungan Pola Pangan Harapan (PPH) :

 Penentuan Bobot dalam PPH

Berdasarkan triguna pangan, pangan berfungsi sebagai sumber enrgi yang

berasal dari karbohidrat, sumber pembangun yang berasal dari protein dan

sumber pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral. Setiap fungsi berperan

sama besarnya, dengan bobot turunan masing – masing 33,3%. Penentuan bobot

kelompok pangan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Untuk kelompok pangan sumber karbohidrat dan energi, terdiri dari padi –

padian, umbi – umbian, minyak dan lemak, buah/ biji berminyak dan gula,

dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah 74% (Deptan, 2001).

Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 0,5 (berasal dari nilai 33,3 dibagi

74).

b. Untuk kelompok pangan sumber protein/ lauk, terdiri dari kacang – kacangan

dan pangan hewani, dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah

NBM 2015 Sementara


halaman 22
17%. Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 2 (berasal dari nilai 33,3

dibagi 17).

c. Untuk kelompok pangan sumber vitamin dan mineral, terdiri dari sayur dan

buah dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah 6%. Bobot

untuk kelompok pangan ini adalah 5 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 6).

d. Kelompok pangan lainnya (aneka minuman dan bumbu) dengan kontribusi

energi 3% akan diperoleh rating 0,0 yang berasal dari nilai 0 dibagi 3. Rating

0 untuk kelompok pangan lainnya didasarkan pada pertimbangan bahwa

konsumsi bumbu dan minuman tidak dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan gizi.

 Cara Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan

a. Menyesuaikan pengelompokan pangan dari NBM ke kelompok PPH

b. Memasukkan data ketersediaan pangan dalam bentuk energi (kkal/kap/hr)

pada setiap kelompok pangan pada tabel PPH

c. Menghitung kontribusi energi dari setiap kelompok pangan (%) terhadap total

energi tingkat ketersediaan (2.400 kkal/kap/hr)

d. Memasukkan angka bobot dan skor maksimum setiap kelompok pangan ke

dalam tabel PPH.

e. Menghitung skor PPH dengan mengalikan antara persentase AKE dengan

bobot setiap kelompok pangan.

f. Jika skor PPH setiap kelompok pangan lebih besar dari skor maksimumnya,

maka skor PPH yang diambil adalah skor maksimumnya. Jika skor PPH setiap

kelompok pangan lebih kecil dari skor maksimumnya, maka skor PPH yang

diambil adalah skor riilnya.

g. Menjumlahkan skor PPH dari seluruh kelompok pangan. Jumlah hasil

perhitungan skor PPH maksimal 100.

NBM 2015 Sementara


halaman 23
BAB III

PENYEMPURNAAN NERACA BAHAN MAKANAN (NBM)

Penyusunan Tabel Neraca Bahan Makanan (NBM) sudah dilakukan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1963. Namun demikian sampai saat ini masih terdapat

beberapa kekurangan/kelemahan pada penyusunan Tabel NBM. Kelemahan tersebut

diantaranya tidak tersedianya data dasar, besaran-besaran konversi yang digunakan tidak

mencerminkan kondisi sekarang, serta jenis komoditas yang dicakup dalam tabel NBM

belum mencerminkan komoditas yang dikonsumsi.

Dalam rangka memperbaiki Tabel NBM agar informasi yang dihasilkan lebih

akurat, telah dilakukan beberapa upaya penyempurnaan secara bertahap. Pada tahun

2002 dan 2003 dilakukan beberapa kegiatan (kajian) yang bertujuan untuk memperbaiki

besaran konversi dan besaran tercecer pada sub sektor tanaman pangan, sub sektor

peternakan, sub sektor hortikultura, dan sub sektor perkebunan.

A. Hasil Kajian Sub Sektor Peternakan

Besaran konversi yang diguanakan pada penyusunan NBM sub sektor

peternakan selama ini tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya karena

bersumber pada penelitian yang dilakukan pada sekitar tahun tujuh puluhan. Oleh

karena itu pada tahun 2002 dilakukan kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan

Komoditas Peternakan (Karkas) dalam rangka NBM” yang bertujuan untuk

mendapatkan besaran konversi : karkas ke bentuk daging, jeroan terhadap karkas,

dan lemak terhadap karkas. Studi karkas tersebut dilaksanakan di sembilan

Provinsi yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa

Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Khusus untuk DIY terdapat kajian karkas dari UGM pada tahun 2010.

NBM 2015 Sementara


halaman 24
B. Hasil Kajian Sub Sektor Tanaman Pangan

Penyempurnaan NBM pada sub sektor tanaman pangan, dilakukan melalui

kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Jagung dalam rangka NBM”

pada tahun 2002. Kegiatan ini dilakukan di tujuh Provinsi sentra produksi jagung

yaitu Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,

Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah :

 Mendapatkan besaran susut perontokan, pengeringan, pengangkutan dan

penggilingan

 Mendapatkan besaran konversi jagung dari bentuk jagung ontongan basah

tanpa kulit dan tangkai menjadi ontongan kering, jagung ontongan kering

menjadi jagung pipilan kering, jagung pipilan kering menjadi berasan jagung

dan pipilan kering menjadi jagung tepung

 Mendapatkan besaran stok jagung di industri pengolahan.

Hasil kegiatan Penyempurnaan Neraca Pangan komoditas jagung tersebut

belum dapat dipergunakan untuk memperbaiki tabel NBM. Hal ini disebabkan

tercecer yang diteliti dalam studi tersebut baru mencakup sebagian dari konsep

tercecer dalam tabel NBM. Angka tercecer yang terdapat dalam tabel NBM adalah

sejumlah bahan makanan yang tercecer pada saat produksi sampai dengan bahan

makanan tersebut tersedia pada tingkat pedagang pengecer. Tercecer bisa terjadi

karena pengangkutan, pewadahan maupun penyimpanan. Tercecer yang dihasilkan

dari kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Jagung dalam rangka

NBM” hanya angka tercecer pada pengangkutan pertama atau pengangkutan dari

rumah petani sedangkan tercecer pengakutan pada perdagangan tidak termasuk.

Demikian pula dengan tercecer karena pewadahan ataupun penyimpanan. Dengan

demikian angka tersebut belum bisa digunakan pada penyusunan tabel NBM.

NBM 2015 Sementara


halaman 25
C. Hasil Kajian Sub Sektor Hortikultura

Salah satu kelemahan dari tabel NBM Sub Sektor Hortikultura sampai saat

ini diantaranya adalah pada besaran tercecer dan besaran konversi. Besaran

konversi yang digunakan merupakan hasil penelitian yang telah lampau sehingga

sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini, bahkan untuk besaran tercecer

bukan merupakan hasil penelitian tetapi hanya merupakan kesepakatan dari Tim

NBM terdahulu. Untuk itu pada tahun 2003 dilakukan kegiatan”Perencanaan

Neraca Bahan Makanan Komoditas Hortikultura” yang bertujuan :

1. Mendapatkan besaran konversi dari kering panen ke kering konsumsi untuk

komoditas bawang merah dan bawang putih.

2. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas sayur- sayuran : bawang

merah, bawang putih, kentang, cabe, kubis, tomat dan kacang merah

3. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas buah- buahan : pisang, jeruk,

salak, mangga, durian, pepaya dan nanas.

Kegiatan penyempurnaan NBM Sub Sektor Hortikultura dilaksanakan di

sebelas Provinsi yang merupakan daerah potensi produksi hortikultura yaitu :

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, jawa Tengah, Jawa Timur,

Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tengah dan Papua.

Studi besaran tercecer pada sub Sektor Hortikultura baru bisa dilakukan

terhadap tujuh komoditas buah dan tujuh komoditas sayuran. Sehingga untuk

komoditas yang lain masih menggunakan besaran tercecer lama. Demikian pula

untuk besaran konversi bawang putih, mengingat pada waktu pencacahan musim

panen bawang putih sudah lewat maka sampel untuk studi konversi bawang putih

menjadi kurang terwakili. Dengan demikian untuk konversi bawang putih dari

kering panen ke kering konsumsi sebaiknya masih menggunakan besaran konversi

yang lama.

NBM 2015 Sementara


halaman 26
D. Hasil Kajian Sub Sektor Perkebunan

Penyusunan NBM untuk Sub Sektor Perkebunan sampai saat ini juga masih

mempunyai beberapa kelemahan diantaranya besaran konversi dan besaran

tercecer yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Dalam rangka

memperbaiki besaran konversi dan tercecer sub sektor perkebunan dilaksanakan

kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan komoditas Perkebunan” yang bertujuan

untuk :

1. Mendapatkan besaran konversi :

 Tanda Buah Segar (TBS) ke CPO dan inti sawit

 CPO ke minyak goring sawit

 Inti sawit ke minyak inti sawit

 Minyak inti sawit ke minyak goreng inti sawit

2. Mendapatkan besaran tercecer untuk komoditas : kelapa daging, minyak goreng

kelapa, CPO, minyak goreng sawit, minyak inti sawit, minyak goreng inti sawit

dan gula pasir.

3. Mendapatkan parameter distribusi penggunaan kelapa

Kegiatan penyempurnaan Neraca Pangan komoditas Perkebunan ini meliputi

sepuluh Propinsi yaitu : Sumatera Utara, Jambi, lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta,

Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi

Selatan.Hasil kegiatan penyempurnaan Neraca Pangan Komoditas Perkebunan

sebagai berikut :

1. Besaran konversi beberapa komoditas sub sektor perkebunan

2. Studi ini menghasilkan informasi bahwa komoditas minyak goreng inti sawit

tidak dijumpai di lapangan. Produk turunan dari inti sawit hanya sampai

minyak inti sawit yang biasanya digunakan untuk bahan baku industri. Namun

demikian karena minyak inti sawit bukan merupakan bahan makanan yang siap

NBM 2015 Sementara


halaman 27
dikonsumsi maka sebaiknya dalam penyusunan Tabel NBM, komoditas inti

sawit tidak perlu ditampilkan.

3. Besaran tercecer beberapa komoditas sub sektor perkebunan

Parameter pemakaian kelapa untuk industri makanan dalam NBM adalah

jumlah kelapa daging yang dipergunakan untuk kopra yang nantinya akan

digunakan untuk menghasilkan minyak goreng (turunan dari kelapa). Dalam

penyusunan NBM selama ini minyak goreng kelapa diasumsikan semuanya berasal

dari kopra. Namun berdasarkan survey industri besar/sedang yang dilakukan oleh

BPS, diperoleh informasi bahwa pembuatan minyak goreng ada yang berasal dari

kelapa daging yang disebut sebagai proses basah. Dengan demikian seharusnya

ketersediaan minyak goreng kelapa berasal dari kelapa daging/minyak goreng dan

kopra/minyak goreng. Besaran parameter pemakaian kelapa daging untuk industri

makanan yang digunakan selama ini sebesar 45 % terhadap penyediaan dalam

negeri, sedangkan hasil kajian sebesar 34,79 % dari penyediaan dalam negeri (hasil

kajian tahun 2003). Pada tahun 2011 pada komoditi kelapa berkulit/ daging yang

diolah untuk industri makanan berubah dari 53,12 % (Kajian I – O) menjadi 63,29

%, dan tahun 2011 konversi kelapa daging ke kopra mengalami perubahan dari 45

% menjadi 25 % (Ditjenbun).

Pada tahun 2010, angka konversi gabah kering giling (GKG) ke beras

sebesar 62,74 persen dan pada tahun 2014 berubah menjadi 62,85 %. Berdasarkan

hasil rumusan WNPG (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi) X tahun 2012 (20 –

21 November 2012) menetapkan bahwa Tingkat Konsumsi Energi sebesar 2.150

Kal dan Protein 57 gram; Tingkat Ketersediaan Energi 2.400 Kal dan Protein 63

gram.Sedangkan penggunaan secara langsung baik untuk sayur maupun makanan

lainnya merupakan sisa setelah dikurangi untuk industri (makanan dan non

makanan), tercecer dan eksport.Data produksi kelapa tercatat dalam bentuk

equivalen kopra sehingga perhitungan dimulai dari Kolom (3) kelapa daging/

NBM 2015 Sementara


halaman 28
kopra kemudian kolom (2) dikonversi 222% (100/45), kemudian Kolom (3) kelapa

berkulit sama dengan kolom (2) pada kelapa daging/ kopra dan dikonversi 417%

(100/24).

E. Upaya Penyempurnaan dengan Menggunakan Tabel I – O

Dari Tabel NBM versi I – O yang dipergunakan untuk mengisi kekosongan kolom

– kolom komponen NBM yang seharusnya ada isian, tetapi tidak tersedia datanya.

Komponen – komponen tersebut diantaranya :

1. Perubahan Stok (kolom 4) :

- Selama ini hanya terisi pada komoditi beras dan gula pasir;

- Dengan menggunakan besaran rasio I – O dari tabel I – O, perubahan stok

dapat terisi pada seluruh komoditi kecuali kelompok buah, kelompok sayur

dan kelompok ikan.

2. Ekspor (kolom 7) :

- Ekspor pada Tabel NBM selama ini belum termasuk makanan olahan,

sementara pada tabel I –O sudah termasuk;

- Dengan menggunakan rasio I – O dapat diperoleh ekspor termasuk

makanan olahan. Pada saat ini baru 2 komoditi yaitu tepung gandum dan

gula pasir.

3. Pakan (kolom 9) :

- Pada tabel NBM selama ini baru terisi pada komoditi gabah, jagung

pipilan, ubi jalar, ubi kayu, kacang hijau dan susu;

- Dengan menggunakan rasio I – O, kolom pakan juga terisi pada komoditi

beras dan kedelai.

NBM 2015 Sementara


halaman 29
4. Bibit (kolom 10) :

- Pada tabel NBM kolom 10 terisi untuk komoditi gabah, jagung, kentang,

kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, bawang merah, bawang

putih, telur ayam buras dan telur itik;

- Dengan tabel NBM I – O selain komoditi diatas juga ada isian pada kelapa

dan kelompok sayur.

5. Industri Makanan (kolom 11) dan Industri Non Makanan (kolom 12) :

- Data Industri yang selama ini dicakup hanya industri besar/ sedang. Pada

tabel NBM I – O sumber data industri selain besar/ sedang juga ditambah

estimasi pada industri kecil dan rumah tangga;

- Komoditi yang menggunakan rasio I – O untuk data industri makanan

(kolom 11) adalah kelapa dan kacang tanah;

- Dengan menggunakan rasio I – O beberapa komoditi dapat terisi pada

industri non makanan (kolom 12) kecuali gaplek dan tapioka.

6. Tercecer (kolom 13)

- Besaran konversi pada tabel NBM yang masih relevandigunakan yaitu

komoditi seperti padi, beras, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah

berkulit, kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, telur ayam buras,

telur ayam ras, telur itik dan susu sapi;

- Besaran konversi hasil kajian sudah dipakai pada gula pasir, jeruk, mangga,

nenas, salak, durian, pisang, pepaya, bawang merah, bawang putih, kubis,

tomat, cabe,kentang, kacang merah, kelapa daging, kopra, minyak goreng

kelapa, minyak sawit dan minyak goreng sawit;

- Besaran tercecer ikan masih menggunakan yang lama sebesar 15 persen;

- Selain komoditi di atas menggunakan besaran rasio I – O.

NBM 2015 Sementara


halaman 30
F. Perubahan Tabel NBM

Tabel NBM Tahun 2008 terdapat penyederhanaan dalam hal jumlah jenis bahan

makanan meliputi :

- Pangan Nabati : Pada kelompok Padi-padian mulai tahun 2008 terdapat

penambahan jenis bahan makanan jagung muda, sedangkan NBMtahun

sebelumnya terdapat jenis bahan makanan Sorgum/Cantel. Kelompok Makanan

Berpati mulai tahun 2008 terdapat penambahan Sagu/tepung sagu dan tahun

sebelumnya terdapat jenis bahan makanan Talas. Khusus NBM DIY untuk

kelompok Makanan Berpati tidak ada jenis Gandum (Wheat) dan diganti

dengan Mie Instant karena konsumsi Mie Instant cukup tinggi. Kelompok

Gula tidak terdapat perubahan. Kelompok Buah Biji Berminyak pada tahun

2007 terdapat jenis bahan makanan Glondong/ Kacang mete, sedang tahun

2008 dan 2009 tidak ada, jenis bahan makanan Kacang mete pada tahun 2008

dan 2009 seharusnya tidak tercantum dalam tabel NBM namun karena Kacang

mete merupakan produk unggulan dari DIY sehingga perlu untuk dicantumkan.

Pada kelompok Buah-buahan terdapat perbedaan dalam jumlah maupun jenis

bahan makanan, mulai tahun 2008 terdapat 20 jenis sedangkan tahun

sebelumnya ada 22 jenis, perbedaan terdapat pada jenis bahan makanan apel,

anggur, jambu air, jambu biji, kelengkeng dan melon yang terdapat pada tahun

2007 sedangkan mulai tahun 2008 jenis jambu adalah gabungan dari jambu biji

dan jambu air, juga terdapat penambahan jenis sukun dan markisa dan tahun

2011 terdapat penambahan jenis buah yaitu melon karena di wilayah DIY buah

melon sangat potensial. Kelompok Sayuran mulai tahun 2008 terdapat

penambahan Jamur sedang tahun sebelumnya tidak ada, selain itu sukun dan

nangka sayur juga masuk kelompok sayuran. Kelompok minyak lemak nabati

terdapat perbedaan jenis bahan makanan minyak jagung, minyak

NBM 2015 Sementara


halaman 31
kedelai dan minyak ikan pada tahun 2007 sedang mulai tahun 2008 tidak

terdapat jenis tersebut.

- Pangan Hewani : Untuk jenis bahan makanan daging, susu dan telur tidak

terdapat perbedaan, sedangkan untuk ikanmulai tahun 2008 terdapat 18 jenis

ikan sedang tahun sebelumnya dikelompokkan menjadi ikan darat dan ikan

laut. Mulai pada tabel 2008 seharusnya tidak terdapat jenis ikan lele dan nila,

namun karena jenis tersebut merupakan bahan makanan unggulan dari DIY

maka perlu untuk dicantumkan. Dan mulai tahun tahun 2010 terdapat satu

tambahan komoditi ikan yaitu Gurameh, sedangkan pada tahun 2011

ditambahkan jenis ikan Grasscarp karena di DIY sangat potensial dan pada

tahun 2013 terdapat penambahan ikan patin .

NBM 2015 Sementara


halaman 32
BAB IV

ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN TAHUN 2015 (SEMENTARA)

A. Situasi Ketersediaan Pangan Tahun 2013-2015 (Sementara)

Ketersediaan setiap bahan pangan untuk dikonsumsi berasal dari produksi,

stok net impor, kemudian dikurangi penggunaan pakan, bibit, industri dan

tercecer. Pada Tabel 2, terlihat bahwa Ketersediaan energi tahun 2013 sebesar

3.699 kal/kap/hari lebih rendah dibandingkan tahun 2014 (3.701 kal/kap/hari) dan

protein sebesar 107,23 gram/kap/hari lebih rendah dari tahun 2014 (111,75

gram/kap/hari. Ketersediaan energi dan protein tahun 2014 (Tabel 4) lebih tinggi

dibanding tahun 2013 (Tabel 2). Ketersediaan energi tahun 2015 sementara

sebesar 3.677 kal/kap/hari lebih rendah dibanding tahun 2014 (3.701 kal/kap/hari)

dikarenakan beberapa komoditi bahan pangan mengalami penurunan produksi

serta impor. Jumlah penduduk tahun 2015 bersumber dari proyeksi SP 2010 yaitu

3.679.200 jiwa. Keragaman ketersediaan per-kelompok bahan pangan tahun 2013-

2015 sementara secara rinci seperti diuraikan berikut ini :

1. Kelompok Padi-padian

Ketersediaan kelompok padi – padian tahun 2013 sebesar 2.108

kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (1.944 kal/kap/hari), hal ini

dikarenakan penurunan produksi GKG dari tahun 2013 (921.824 ton) menjadi

919.573 ton (tahun 2014). Penurunan produksi padi disebabkan turunnya

produktivitas akibat tingginya curah hujan utamanya di SR3 yang berakibat pada

gangguan penyerbukan padi, gangguan OPT dan keterlambatan pemupukan

khususnya di Kabupaten Sleman yang terjadi pada padi sawah. Produktivitas

padi sawah tahun 2014 sebesar 57,53 Ku/ Ha sedangkan tahun 2013 sebesar

57,88 Ku/ Ha. Penurunan produktivitas padi turun dikarenakan curah hujan yang
NBM 2015 Sementara
halaman 33
relatif tinggi utamanya pada SR3 yang berakibat pada gangguan penyerbukan

padi, gangguan OPT dan keterlambatan pemupukan khususnya di Sleman.

Ketersediaan padi – padian tahun 2015 (berdasarkan angka sementara)

sebesar 1.814 kkal/kap/hari lebih rendah dibanding tahun 2014 (1.944

kkal/kap/hari). Hal ini dikarenakan menurunnya produksi jagung pada tahun

2015 dibanding tahun 2014.

Pada komoditi Padi meningkat dalam hal produksi, dikarenakan

produktivitas padi sawah pada tahun 2015 sebesar 66,07 ku/ha atau naik 3,89

ku/ha (6,26%) dari tahun 2014. Hal itu karena penerapan GP PTT (Gerakan

Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu) di Kulonprogo, Bantul dan Sleman

yang hasilnya dirasakan pada sub round 3. Teknologi yang diterapkan terdiri atas

: jarak tanam (jajar legowo sisipan), bantuan benih (varietas Ciherang dan Pepe

di Kulonprogo, Ciherang, IR64 dan Inpari di Bantul) dan pemupukan berimbang

(ada bantuan pupuk NPK). Peningkatan provitas juga disebabkan oleh dampak

positif kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 16.000 ha, GP PTT

5.000 ha. Produksi padi sawah pada tahun 2015 sebesar 746.810 ton atau naik

sebesar 27.616 ton (3,84%) dari tahun 2014. Karena produktivitas padi yang

naik mengakibatkan produksi padi sawah 2015 naik dari 2014.

Ketersediaan Jagung tahun 2014 sebesar 322 kkal/kap/hari lebih rendah

dari tahun 2013 (370 kkal/kap/hari), walaupun bila dilihat dari sisi produksi

tahun 2014 (312.236 ton) lebih tinggi dibanding tahun 2013 (289.5880 ton),

namun karena pada tahun 2014 penyediaan dalam negeri lebih tinggi dibanding

tahun 2013 sehingga ketersediaan energinya juga lebih rendah.

Ketersediaan Jagung pada tahun 2015 sebesar 152 kal/kap/hari lebih

rendah dibanding dengan ketersediaan jagung pada tahun 2014 (322

kal/kap/hari), hal ini dikarenakan terjadi penurunan produksi jagung pada tahun

2015, penyebabnya adalah luas panen jagung pada tahun 2015 sebesar 65.485

NBM 2015 Sementara


halaman 34
atau turun -2.172 ha (-3,21%) dari tahun 2014. Hal itu karena panen di sentra

produksi Kulonprogo sentolo dan Pengasih kurang air pada SR II, di

Gunungkidul bergeser ke kacang tanah. Produktivitas jagung pada tahun 2015

sebesar 45,67 ku/ha atau turun -0,48 ku/ha (-1,04%) dari tahun 2014. Hal itu

karena pada periode tanam SR II kurangnya pasokan air. Juga karena sebagian

petani menggunakan benih sendiri turunan hibrida. Produksi jagung pada tahun

2015 sebesar 299.084 ton atau turun sebesar -13.152 ton (-4,21%) dari tahun

2014. Karena luas panen yang turun dan produktivitas yang turun

mengakibatkan produksi tahun 2015 mengalami penurunan.

Ketersediaan energi komoditi tepung gandum tahun 2014 sebesar 128

kkal/kap/hari lebih rendah bila dibanding tahun 2013 (255 kkal/kap/hari), hal ini

karena impor tahun 2014 lebih rendah dibanding tahun 2013. Pada tahun 2014

impor tepung gandum sebesar 29.117 ton, impor mie instant 23.891 ton dan

ekspor tepung gandum sebesar 1.712 ton, ekspor mie instant 132 ton. Sedangkan

tahun 2013 impor tepung gandum sebesar 880.215 ton, impor mie instant

44.635.855 ton dan ekspor tepung gandum sebesar 869.650 ton, ekspor mie

instant 44.585.347 ton.

Untuk ketersediaan energi komoditi tepung gandum tahun 2015 sebesar

160 kkal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (128 kkal/kap/hari). Hal ini

disebabkan terjadi peningkatan angka impor tepung gandum dari wilayah lain.

Data impor tepung gandung tahun 2015 sebesar 51.291 ton sedangkan tahun

2014 (29.117 ton).

2. Kelompok Makanan Berpati

Ketersediaan energi kelompok makanan berpati tahun 2014 sebesar

345 kal/kapita/hari sedikit meningkat bila dibanding tahun 2013 (344

kal/kapita/hari), hal ini dikarenakan kenaikan produksi ubi jalar dari 4.951 ton

NBM 2015 Sementara


halaman 35
(tahun 2013) menjadi 5.237 ton (tahun 2014). Namun demikian terjadi

penurunan produksi ubi kayu yaitu pada tahun 2013 (1.013.565 ton) menjadi

884.931 ton (tahun 2014),hal ini dikarenakan adanya penurunan luas panen

(LP) ubi kayu di Gunung Kidul sebagai sentra produksi utama ubi kayu LP ubi

kayu di DIY. Luas panen tahun 2014 sebesar 56.120 Ha, sedangkan tahun 2013

sebesar 58.777 Ha (turun 2.657 Ha)(-4,52%). Penurunan LP terjadi pada SR3,

disebabkan oleh kurangnya ketersediaan benih bermutu utamanya di

Gunungkidul. Namun demikian ada fenomena yang menarik, di Gunungkidul

ubi kayu ditanam tumpang sari dengan tanaman jagung, dan kacang tanah. Di

Gunungkidul terjadi pengurangan tanaman tumpangsari pada ubi kayu di

kecamatan Wonosari, Ponjong, Karangmojo dan Playen.Produktivitas ubi kayu

secara umum turun 14,75 ku/ha (-8,55%) dari angka tetap (ATAP) 2013.

Penurunan ini disebabkan adanya hujan di bulan Mei sampai dengan Juli yang

menyebabkan ubi menjadi muda lagi dan busuk,serta kurangnya ketersediaan

benih unggul.

Ketersediaan energi kelompok makanan berpati tahun 2015 sebesar

242 kal/kapita/hari lebih rendah bila dibanding tahun 2014 (345 kal/kapita/hari),

hal ini karena penurunan luas panen ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 55.626

atau turun -494 ha (-,088%) dari tahun 2014. Hal itu karena petani beralih ke

tebu dan sebagian karena ditanam tumpang sari karena penjarangan tanaman

utamanya di Gunungkidul. Produktivitas ubi kayu pada tahun 2015 sebesar

157,01 ku/ha atau turun -0,68 ku/ha (-,043%) dari tahun 2014. Hal itu karena

petani lebih memperhatikan tanaman kacang tanah dan palawija lainnya.

Produksi ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 873.362 ton atau turun sebesar -

11.569 ton (-1,31%) dari tahun 2014. Karena luas panen yang turun dan

produktivitas yang turun mengakibatkan produksi ubi kayu 2015 turun.

Walaupun bila dilihat untuk produksi Ubi jalar tahun 2015 lebih tinggi bila

NBM 2015 Sementara


halaman 36
dibanding tahun 2014, hal ini karena Produktivitas ubi jalar pada tahun 2015

sebesar 149,14 ku/ha atau naik 21,10 ku/ha (16,48%) dari tahun 2014. Hal itu

karena pemeliharaan tanaman yang lebih baik di sentra produksi ubi jalar di

Kabupaten Bantul. Produksi ubi jalar pada tahun 2015 sebesar 6.070 ton atau

naik sebesar 833 ton (15,91%) dari tahun 2014. Karena luas panen yang turun

namun produktivitas yang naik mengakibatkan produksi ubi jalar 2015 naik.

3. Kelompok Gula

Ketersediaan energi kelompok gula tahun 2014 sebesar (152

kal/kapita/hari) menurun bila dibanding tahun 2013 (179 kal/kapita/hari),

dikarenakan penurunan produksi gula pasir pada tahun 2014 (31.429 ton)

dibanding tahun 2013 (57.940 ton), hal ini dikarenakan dari PT. Madu Baru

tidak memproduksi gula yang berasal dari eks raw sugar.

Ketersediaan energi kelompok gula tahun 2015 sebesar 211 kal/kapita/

hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (152 kal/kapita/hari), dikarenakan terjadi

peningkatan produksi gula pasir tahun 2015 sebesar 31.524 ton dan 2014

(31.429 ton), selain juga terjadi peningkatan produksi gula merah tahun 2015

sebesar 4.549 ton sedangkan tahun 2014 (2.395 ton)

4. Kelompok Buah Biji Berminyak

Ketersediaan energi kelompok makanan buah biji berminyak tahun

2014 sebesar 383 kal/kapita/hari (Tabel 4) lebih tinggi bila dibanding tahun 2013

(374 kal/kapita/hari) (Tabel 2). Namun bila dilihat per komoditinya masih

terdapat beberapa komoditi yang turun dalam hal produksinya seperti kacang

tanah dan kedelai. Produktivitas kacang tanah 2014 secara umum turun 0,18

ku/ha (-1,67%) dari 2013 yang disumbang oleh Kabupaten Kulonprogo, Bantul

dan Sleman. Penurunan provitas ini terkait dengan kurangnya pasokan air pada

SR1 dan SR2. Dan untuk produksi komoditi kacang hijau pada 2014
NBM 2015 Sementara
halaman 37
diperkirakan turun 57 ton (-17,92%) dari ATAP 2013, dikarenakan penurunan

LP. Produksi kacang hijau 2014 sebesar 261 ton biji kering. Untuk komoditi

Kedelai, luas panen (LP) ATAP 2014 total DIY turun 6.953 ha (-29,85%) dari

ATAP 2013, dikarenakan penyediaan benih untuk MH II terlambat dan benih

kedelai bermutu bersertifikat tak tersedia. Penurunan LP juga disebabkan oleh

perbaikan saluran irigasi Kalibawang sehingga sentra produksi kedelai di

kecamatan Nanggulan tidak bisa tanam kedelai, sedangkan di Bantul karena

lahan yang biasanya ditanami kedelai, beralih ke penanaman melon dan

semangka dengan alasan lebih menguntungkan petani. Sedangkan di

Gunungkidul dikarenakan program SLPTT tidak dilaksanakan dan terdapat

pergeseran ke tanaman jagung.

Ketersediaan energi kelompok buah biji berminyak tahun 2015 sebesar

423 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (383 kal/kapita/hari). Hal ini

dikarenakan terjadi peningkatan produksi kacang tanah tahun 2015 sebesar

83.300 ton lebih tinggi disbanding tahun 2014 (71.582 ton) selain itu peningkatan

ketersediaan juga dikarenakan peningkatan impor kelapa tahun 2015 sebesar

18.745 ton sedangkan tahun 2014 (5.845 ton), walaupun bila dilihat dari sisi

produksi beberapa komoditi terlihat mengalami penurunan pada tahun 2015

diantaranya komoditi kedelai tahun 2014 sebesar 19.579 ton menurun pada tahun

2015 (18.822 ton); kacang hijau tahun 2014 sebesar 261 ton menurun pada tahun

2015 (230 ton); produksi kelapa tahun 2014 sebesar 51.369 ton menurun pada

tahun 2015 (50.383 ton) dan kacang mete tahun 2014 sebesar 420 ton menurun

pada tahun 2015 (112 ton). Penurunan produksi beberapa komoditi diantaranya

dikarenakan komoditi kedelai yaitu karena luas panen tahun 2015 sebesar 13.886

ha atau turun -2.451 ha (-15%) dari tahun 2014. Hal itu karena bergeser ke

komoditi kacang tanah karena alasan harga jual kedelai yang tidak menarik. Pada

komoditi kacang hijau bila ditinjau dari luas panen tahun 2015 sebesar 394 ha

NBM 2015 Sementara


halaman 38
atau turun -45 ha (-10,25%) dari tahun 2014. Hal itu karena sentra produksi

tanaman yaitu di Kecamatan Imogiri, Sentolo dan Girimulyo tidak lagi menanam

kacang hijau.

5. Kelompok Buah-buahan

Ketersediaan energi kelompok buah – buahan tahun 2014 sebesar 89

kkal/kap/hari (Tabel 4) lebih rendah bila dibanding tahun 2013 (124

kkal/kap/hari). Hal ini dikarenakan beberapa produksi komoditi buah

mengalami penurunan diantaranya alpokat tahun 2013 (6.245 ton) dan tahun

2014 (5.632 ton); jambu tahun 2013 (6.746 ton) menurun pada tahun 2014

(6.435 ton); salak tahun 2013 (106.145 ton) dan tahun 2014 (75.751 ton);

pisang tahun 2013 (56.850 ton) turun pada tahun 2014 (56.062 ton).

Penurunan produksi beberapa komoditi buah – buahan disebabkan karena

curah hujan yang tinggi sehingga menghambat faktor pembungaan, serangan

OPT dan sebagian petani beralih menanam komoditas yang lain. Penurunan

produksi salak disebabkan karena peralihan penggunaan pupuk dari an

organik ke pupuk organik. Perlu diketahui bahwa pupuk organik merupakan

pupuk yang mempunyai unsur hara lebih tinggi dibandingkan pupuk

anorganik, sehingga dengan menggunakan pupuk organikakan mengakibatkan

penurunan hasil panen tetapi memperbaiki kualitas hasil dari segi keamanan

pangan. Pada komoditi pisang terjadi penurunan produksi karena terjadi

serangan penyakit buncy top dan serangan layu bakteri dan layu fusarium.

Ketersediaan energi kelompok buah – buahan tahun 2015 sebesar 89

kkal/kap/hari (Tabel 6) sama dengan tahun 2014 (89 kkal/kap/hari).

Walaupun bila dilihat dari sisi produksi beberapa komoditi buah mengalami

penurunan diantaranya komoditi jeruk tahun 2015 sebesar 3.471 ton menurun

dibanding tahun 2014 (3.814 ton), hal ini disebabkan banyak tanaman yang

NBM 2015 Sementara


halaman 39
mati karena penyakit kuning; komoditi jambu tahun 2015 sebesar 6.357 ton

menurun dibanding tahun 2014 (6.435 ton), hal ini disebabkan kekurangan

air, serangan ulat, serangan jamur dan busuk (ulat buah); komoditi mangga

tahun 2015 sebesar 36.740 ton menurun dibanding tahun 2014 (49.667 ton),

penurunan disebabkan adanya serangan penggerek cabang, penggerek batang,

kutu putih serta wereng mangga; komoditi nanas tahun 2015 sebesar 454 ton

menurun dibanding tahun 2014 (600 ton); komoditi pepaya tahun 2015

sebesar 12.543 ton menurun dibanding tahun 2014 (13.606 ton); komoditi

pisang tahun 2015 sebesar 51.218 ton menurun dibanding tahun 2014 (56.062

ton), penurunan disebabkan adanya serangan bercak daun dan banyak terkena

layu fusarium; komoditi salak tahun 2015 sebesar 73.283 ton menurun

dibanding tahun 2014 (75.751 ton), hal ini disebabkan serangan hama kuret;

komoditi semangka tahun 2015 sebesar 9.136 ton menurun dibanding tahun

2014 (11.735 ton), hal ini karena luas panen menurun terutama di Kecamatan

Temon (rencana untuk bandara) tidak tanam, di Galur beralih ke tambak ikan

dan di Sleman beralih ke komoditi cabe; komoditi melon tahun 2015 sebesar

26.786 ton menurun dibanding tahun 2014 (33.063 ton); hal ini disebabkan

gagal buah pada bulan Agustus 2015 karena suhu ekstrim dan kurangnya air

sehingga pembungaan menjadi terhambat.

6. Kelompok Sayur-sayuran

Ketersediaan energi untuk kelompok sayur – sayuran tahun 2015

sebesar 43 kkal/kap/hari sedikit lebih rendah dari tahun 2014 yaitu sebesar (44

kkal/kap/hari) hal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan serangan OPT.

Penurunan produksi bawang merah disebabkan luas panen yang menurun

terutama di Kabupaten Bantul karena ada puso yaitu terjadi banjir dan

serangan fusarium serta ulat grayak. Penurunan pada komoditi bawang daun

NBM 2015 Sementara


halaman 40
disebabkan sebagian besar hanya ditanam di pinggiran/ tanaman sela antara

cabe/ tumpang sari dengan cabe dan intensifikasi kurang. Produksi komoditas

kacang panjang turun karena serangan OPT ulat kacang, Aphis sp, virus

kuning, Liryomyza sp.

7. Kelompok Daging

Ketersediaan energi kelompok daging tahun 2014 sebesar 326

kkal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2013 (151 kkal/kap/hari), hal ini

dikarenakan peningkatan produksi daging unggas yaitu daging ayam ras,

buras, serta itik. Produksi daging ayam buras tahun 2013 (2.238 ton)

meningkat pada tahun 2014 (6.160 ton); ayam ras tahun 2013 (16.563 ton)

meningkat pada tahun 2014 (40.395 ton); itik tahun 2013 (194 ton) meningkat

pada tahun 2014 (492 ton). Peningkatan produksi dikarenakan adanya

peningkatan dalam hal sanitasi kandang serta kesehatan dari ternak itu

sendiri. Sedangkan untuk komoditi daging sapi pada tahun 2014 (8.612 ton)

lebih rendah dibanding tahun 2013 (9.020 ton), hal ini dikarenakan terjadi

penurunan jumlah pemotongan yang dilaksanakan dan dipasarkan di DIY.

Ketersediaan energi daging sapi tahun 2015 sebesar 325 kal/kap/hari

sedikit menurun bila dibanding tahun 2014 (326 kal/kap/hari), karena terdapat

penurunan produksi beberapa komoditi ternak diantaranya produksi daging

sapi tahun 2015 sebesar 7.766 ton lebih rendah dari tahun 2014 (8.612 ton);

daging kuda tahun 2015 sebesar 36 ton lebih rendah dari tahun 2014 (48 ton);

daging ayam buras tahun 2015 sebesar 6.035 ton lebih rendah dari tahun 2014

(6.160 ton); daging ayam ras tahun 2015 sebesar 39.171 ton lebih rendah dari

tahun 2014 (40.395 ton). Penyebab penurunan beberapa produksi daging sapi

karena pada perayaan Idul Adha tahun 2015 kemarin data penyembelihan

dimasukkan dalam data pemotongan tercatat sehingga dalam data

NBM 2015 Sementara


halaman 41
pemotongan tidak tercatat tidak dimasukkan padahal riil penyembelihan

dimasukkan dalam pemotongan tercatat sedangkan pada tahun 2014 pada

perayaan Idul Adha penyembelihan dimasukkan dalam pemotongan tercatat

dan pemotongan tidak tercatat sehingga ada kemungkinan double data.

Sehingga hal ini akan berpengaruh pada data produksi daging sapi.

8. Kelompok Telur

Ketersediaan energi kelompok telur pada tahun 2014 sebesar 33

kkal/kap/hari sedikit lebih rendah dibanding tahun 2013, hal ini dikarenakan

penurunan penyediaan dalam negeri pada komoditi ayam ras petelur pada

tahun 2014 (28.043 ton) sedangkan tahun 2013 (32.889 ton). Pada tahun 2013

terdapat angka impor telur sebesar 20.405 ton dan ekspor sebesar 107

sedangkan pada tahun 2014 impor sebesar 1.656 ton dan ekspor (107 ton).

Ketersediaan energi untuk komoditi telur pada tahun 2015 sebesar 52

kal/kap/hari) lebih tinggi dari tahun 2014 (33 kal/kap/hari), walaupun terdapat

dua komoditi yang produksinya menurun yaitu telur itik dan telur puyuh,

karena factor cuaca yang kurang mendukung yaitu adanya el nino sehingga

rentan terhadap penyakit dan mengakibatkan kualitas telur yang berkurang.

9. Kelompok Susu

Ketersediaan energi kelompok susu pada tahun 2014 sebesar 8

kkal/kap/hari meningkat dibandingkan tahun 2013 (5 kkal/kap/hari), hal ini

karena terjadi peningkatan produksi susu pada tahun 2014 sebesar 6.019 ton,

dibandingkan tahun 2013 sebesar 4.912 ton.

Ketersediaan energi kelompok susu pada tahun 2015 sebesar 8

kkal/kap/hari sama dengan tahun 2014 (8 kkal/kap/hari). Bila dilihat dari

NBM 2015 Sementara


halaman 42
produksinya pada tahun 2015 sebesar 6.187 ton lebih tinggi dibanding tahun

2014 ((6019 ton), hal ini karena sudah ada pemulihan pasca erupsi merapi

sehingga populasi sapi perah sudah meningkat dari beberapa tahun lalu,

system pemeliharaannyapun sudah baik sehingga akan berpengaruh dalam

kualitas dan kuantitas produksi susu.

10. Kelompok Ikan.

Ketersediaan energi untuk kelompok ikan tahun 2014 sebesar 42

kkal/kap/hari dan protein sebesar 8,16 gram/kap/hari lebih tinggi

dibandingkan tahun 2013 dengan ketersediaan energi sebesar 36 kkal/kap/hari

dan protein sebesar 7,01 gram/kap/hari. Peningkatan ketersediaan energi dan

protein disebabkan meningkatnya produksi beberapa komoditi ikan

diantaranya ikan tuna/cakalang/tongkol tahun 2014 (1.048 ton) sedangkan

tahun 2013 (837 ton); ikan kakap tahun 2014 (37 ton) sedangkan tahun 2013

(31 ton); ikan bawal tahun 2014 (6.583 ton) sedangkan tahun 2013 (5.170

ton); ikan teri tahun 2014 sebesar 100 ton sedangkan tahun 2013 sebesar 23

ton; ikan gurameh tahun 2014 sebesar 10.497 ton sedangkan tahun 2013

sebesar 9.821 ton; ikan lele tahun 2014 sebesar 30.658 ton dan tahun 2013

sebesar 29.520 ton. Kenaikan produksi jenis perikanan tangkap disebabkan

bertambahnya alat tangkap dana jumlah kapal sehingga produksi ikan tangkap

juga bertambah sedangkan untuk jenis perikanan budidaya disebabkan

peningkatan jumlah Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan) dan lahan untuk

budidaya ikan diantaranya dengan pembuatan tambak – tambak di Kabupaten

Kulon Progo dan Bantul.

Ketersediaan energi kelompok ikan tahun 2015 sebesar (44

kkal/kap/hari) lebih tinggi disbanding tahun 2014 (42 kkal/kap/hari). Hal ini

karena terjadi peningkatan produksi ikan baik ikan tangkap maupun budidaya

NBM 2015 Sementara


halaman 43
karena cuaca yang sangat mendukung dalam hal penangkapan ikan dan alat

yang digunakan juga memenuhi syarat sehingga mendukung dalam hal

penangkapan ikan.

11. Kelompok Minyak/Lemak

Ketersediaan energi untuk kelompok pangan minyak dan lemak

tahun 2014 sebesar 336 kal/kapita/hari lebih tinggi dibanding tahun 2013 (296

kal/kapita/hari), hal ini dikarenakan kenaikan produksi kelapa yang

berpengaruh pada produksi makanan yang diolah. Produksi kelapa tahun 2014

sebesar 51.369 ton lebih tinggi dibanding tahun 2013 (40.951 ton).

Ketersediaan energi untuk kelompok pangan minyak dan lemak

tahun 2015 sebesar 420 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (333

kal/kap/hari). Hal ini karena produksi kelapa yang meningkat dari tahun 2014,

sehingga mempengaruhi ketersediaan minyak dan lemak.

B. Analisis Surplus/ minus Berdasarkan Neraca Bahan Makanan

Ketahanan pangan mensyaratkan ketersediaan pangan yang cukup dan

berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan

perlu diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan

dan analisis produksi dan ketersediaan pangan. Informasi tentang situasi

ketersediaan pangan tersebut diperlukan sebagai bahan untuk menyusun

perencanaan, evaluasi, perumusan kebijakan dan pemecahan masalah produksi

dan ketersediaan pangan.

Tingkat ketersediaan pangan di suatu wilayah dipengaruhi beberapa

faktor antara lain: produksi, kebutuhan benih/bibit, pakan, tercecer,

stok/cadangan, ekspor, impor. Tingkat produksi dipengaruhi oleh ketersediaan

sarana produksi (benih/bibit, pupuk, pestisida dan obat-obatan), penerapan


NBM 2015 Sementara
halaman 44
teknologi budidaya, infrastruktur yang memadai, permodalan usahatani. Dari

produksi setelah dikurangi tercecer digunakan untuk kebutuhan benih/bibit,

pakan, stok/cadangan serta untuk diperdagangkan (ekspor dan impor). Tingkat

kemandirian pangan suatu wilayah dapat dihitung melalui kemampuan produksi

untuk pemenuhan kebutuhan pangan wilayah tersebut.

Berdasarkan analisis ketersediaan pangan dengan mempertimbangkan

produksi (lampiran 2) ternyata masih terdapat beberapa komoditi pangan yang

masih tergantung impor dari luar wilayah DIY untuk pemenuhan kebutuhan

konsumsi rumah tangga penduduk DIY. Beberapa komoditi yang ketersediaan

pangannya masih tergantung dari impor yaitu komoditi kedelai dengan produksi

18.822 ton, konsumsi rumah tangga 9 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhannya

sebesar 33.113 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 14.291 ton;

untuk kacang hijau produksi 230 ton, konsumsi rumah tangga 0,3

kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar 1.104 ton, dengan demikian

masih terdapat minus sebesar 874 ton; komoditi sayur dengan produksi 73.892

ton, konsumsi rumah tangga 54,4 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total

sebesar 200.148 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 126.257

ton; komoditi Daging Sapi dengan produksi 5.574 ton, konsumsi rumah tangga

3,7 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total sebesar 13.576 ton, dengan

demikian masih terdapat minus sebesar 8.003 ton; dan Susu dengan produksi

6.187 ton, konsumsi rumah tangga 2,6 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total

sebesar 9.456 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 3.379 ton.

Namun apabila memperhitungkan angka impor dan ekspor yang berasal dari

distributor – distributor besar, pedagang – pedagang besar di pasar – pasar

tradisional serta dari swalayan – swalayan yang ada di DIY, ketersediaan bahan

pangannya sudah mencukupi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk

komoditi kedelai, kacang hijau, sayur, daging sapi, daging ayam, telur serta

NBM 2015 Sementara


halaman 45
susu di wilayah DIY masih harus mendatangkan/ impor dari wilayah lain.

Komoditi lain yang didatangkan dari luar DIY karena tidak diproduksi di DIY,

seperti minyak goreng, tepung gandum dan bawang putih. Komoditi pangan

yang sudah dapat terpenuhi dari produksi yaitu beras (surplus 201.868 ton);

jagung (surplus 297.980 ton); kacang tanah (surplus 81.828 ton); ubi kayu

(surplus 835.466 ton); ubi jalar (surplus 2.759 ton); buah – buahan (surplus

199.533 ton); gula pasir (surplus 5.770 ton); daging ayam (surplus 434 ton);

telur (surplus 7.745 ton); serta ikan (surplus 45.494 ton).

Berdasarkan angka Neraca Bahan Makanan tahun 2014 dan tahun-

tahun sebelumnya, dapat dibuat target ketersediaan pangan untuk pemenuhan

kebutuhan pangan penduduk dengan angka proyeksi jumlah penduduk tahun

tahun 2014 (3.637.100 jiwa), tahun 2015 (3.679.200 jiwa), tahun 2016

(3.720.900 jiwa), tahun 2017 (3.762.200 jiwa), tahun 2018 (3.802.900 jiwa),

tahun 2019 (3.842.900 jiwa) dan tahun 2020 (3.882.300 jiwa). Target

ketersediaan pangan seperti ditunjukkan pada Lampiran 10. Ketersediaan

pangan dapat dipenuhi dari produksi wilayah maupun dari impor, namun

diharapkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan penduduk DIY dapat

dioptimalkan pemenuhannya dari produksi wilayah DIY. Target ketersediaan

kelompok padi-padian tahun 2015 (701.100 ton), tahun 2016 (656.900 ton),

tahun 2017 (611.400 ton), tahun 2018 (564.700 ton), tahun 2019 (516.800

ton) dan tahun 2020 (467.600 ton). Kelompok umbi-umbian, target

ketersediaan tahun 2015 (221.700 ton), tahun 2016 (208.700 ton), tahun 2017

(195.300 ton), tahun 2018 (181.600 ton), tahun 2019 (167.500 ton) dan tahun

2020 sebesar 153.000 ton. Target ketersediaan kelompok pangan hewani

tahun 2015 (317.800 ton), tahun 2016 (302.800 ton), tahun 2017 (287.300

ton), tahun 2018 (271.300 ton), tahun 2019 (254.900 ton) serta tahun 2020

sebesar 238.100 ton. Target ketersediaan untuk kelompok minyak dan lemak

tahun 2015 (71,7 ton), Tahun 2016 (66.200 ton), tahun 2017 (60.500 ton),

tahun 2018 (54.600 ton), tahun 2019 (48.600 ton) dan tahun 2020 adalah
NBM 2015 Sementara
halaman 46
42.500 ton.Untuk kelompok buah/biji berminyak, target ketersediaan tahun

2015 (71.900 ton), tahun 2016 (61.400 ton), tahun 2017 (50.700 ton), tahun

2018 (39.700 ton), tahun 2019 (28.500 ton) dan tahun 2020 sebesar 17.000

ton. Target ketersediaan kelompok kacang-kacangan tahun tahun 2015

(101.900 ton), tahun 2016 (93.900ton), tahun 2017 (85.600 ton), tahun 2018

(77.100 ton), tahun 2019 (68.400 ton) dan tahun 2020 (59.500 ton).Untuk

kelompok gula, target ketersediaan tahun 2015 (77.200 ton), tahun 2016

(72.200 ton), tahun 2017 (67.100 ton), tahun 2018 (61.900 ton), tahun 2019

(56.500 ton) dan tahun 2020 sebesar 51.000 ton. Target ketersediaan sayur

dan buah untuk tahun 2015 (509.100 ton), tahun 2016 (486.800 ton), tahun

2017 (463.900 ton), tahun 2018 (440.300 ton), tahun 2019 (416.000 ton) dan

tahun 2020 (391.100 ton).

NBM 2015 Sementara


halaman 47
BAB V

DINAMIKA KETERSEDIAAN PANGAN (2006 – 2015 SEMENTARA)

A. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein Wilayah DIY

tahun 2006 –2015

Dinamika ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi Wilayah DIY tahun

2006 – 2015 dapat dilihat pada tabel 10. Total ketersediaan energi dari tahun 2006

– 2015 berfluktuatif, dengan jumlah ketersediaan energi tertinggi tahun 2006

(3.826 kal/kap/hr) dan terendah tahun 2008 (3.558 kal/kap/hr). Ketersediaan energi

dari tahun 2006 sampai tahun 2008 mengalami penurunan, namun kembali

meningkat di tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 (3.877 kal/kap/hari) kecuali

tahun 2011 (3.689 kal/kap/hr), menurun kembali pada tahun 2013 (3.699

kal/kap/hari) dan tahun 2014 meningkat menjadi 3.701 kal/kap/hari, namun pada

tahun 2015 kembali menurun (3.677 kal/kap/hari).

Ketersediaan padi – padian mengalami penurunan sejak tahun 2006 sampai

tahun 2008 dan meningkat kembali di tahun 2009 dan tahun 2010, namun kembali

turun pada tahun 2011 dan meningkat pada tahun 2012, namun kembali menurun

dan pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Kelompok umbi – umbian dari tahun 2006

ke tahun 2015 berfluktuasi, kadang – kadang mengalami penurunan namun kadang

– kadang juga mengalami peningkatan. Kelompok pangan hewani mengalami

penurunan sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 dan meningkat kembali di tahun

2009 sampai tahun 2011, namun pada tahun 2012 kembali menurun dan tahun

2013 dan 2014 mengalami peningkatan namun menurun kembali pada tahun 2015.

Kelompok minyak dan lemak mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun

2009, kemudian menurun pada tahun 2010 serta tahun 2011 dan 2012 kembali

meningkat, tahun 2013 kembali menurun dan tahun 2014 dan 2015 meningkat

kembali. Kelompok buah/ biji berminyak mengalami peningkatan dari tahun 2006

NBM 2015 Sementara


halaman 48
ke tahun 2007, pada tahun 2008 turun dan meningkat kembali di tahun 2009,

sedang di tahun 2010, 2011 dan 2012 mengalami penurunan, tahun 2013, 2014 dan

2015 kembali meningkat. Kelompok kacang – kacangan berfluktuasi dari tahun

2006 sampai dengan tahun 2014. Kelompok gula tahun 2006sampai tahun 2008

mengalami peningkatan dan pada tahun 2009 dan 2010 menurun dan meningkat

kembali pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 namun menurun kembali

pada tahun 2014 dan meningkat pada tahun 2015. Kelompok buah dan sayur tahun

2006 sampai tahun 2008 meningkat namun tahun 2009 sampai tahun 2011

mengalami penurunan dan tahun 2012 meningkat serta tahun 2013 dan 2014 serta

2015 kembali menurun.

Apabila melihat tingkat ketersediaan energi (% AKE), sejak tahun 2006

sampai dengan tahun 2015 sudah diatas rata – rata standar. Standar ketersediaan

energi 2.400 kal/kap/hr, tahun 2006 sudah mencapai 3.826 kal/kap/hr (174 %),

2007 sebesar 3.664 kal/kap/hr (167 %), 2008 sebesar 3.558 kal/kap/hr (162 %),

2009 sebesar 3.573 kal/kap/hr (162 %), 2010 sebesar 3.736 kal/kap/hr (170

%),tahun 2011 sebesar 3.689kal/kap/hr (168%), 2012 sebesar 3.867 kal/kap/hr

(161 %), tahun 2013 sebesar 3.699 kal/kap/hr (154 %), tahun 2014 sebesar 3.701

kkal/kap/hr (154,2 %) dan tahun 2015 sebesar 3.677 kkal/kap/hr (153,2 %).

Apabila melihat kontribusi masing – masing kelompok pangan sejak tahun 2006 –

2013 masih didominasi oleh kelompok padi – padian diikuti oleh kelompok umbi –

umbian. Kontribusi padi – padian tahun 2006 (121,1 %), tahun 2007 (113,1 %),

tahun 2008 (84,7 %), tahun 2009 (91,8 %), tahun 2010 (97,7 %), tahun 2011 (96,0

%), tahun 2012 (91,0 %), tahun 2013 (87,8 %), tahun 2014 (81,0%) dan tahun

2015 (75,6 %). Apabila dilihat kontribusi kelompok padi – padian dari tahun 2006

sampai tahun 2015, ada indikasi mengalami penurunan. Dan diharapkan di tahun –

tahun mendatang kontribusi kelompok padi – padian terus menurun mendekati

NBM 2015 Sementara


halaman 49
pola pangan harapan (50 %) dan kontribusi kelompok pangan hewani mengalami

peningkatan.

B. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Pangan DIY Tahun 2006 - 2015

Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan tahun 2006 – 2015 dapat

dilihat pada tabel 11. Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan sejak tahun 2006

sampai dengan tahun 2015 masih dibawah skor ideal (100). Hal ini

mengindikasikan korelasi positif dengan skor PPH tingkat konsumsi penduduk

DIY yang masih dibawah ideal.

Skor PPH tahun 2006 sebesar 90,3 dan mengalami peningkatan di tahun

2007 (90,5), namun di tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 85,1, namun

skor PPH ini meningkat kembali di tahun 2009 (85,5), 2010 (85,8), 2011 (91,3),

2012 (87,6), 2013 (94,5), 2014 (96,9) dan 2015 (96,8). Apabila melihat skor PPH

tingkat ketersediaan masing – masing kelompok bahan pangan, skor yang masih

dibawah standar dan perlu ditingkatkan yaitu kelompok pangan hewani (tahun

2006 sampai dengan tahun 2013), untuk tahun 2014 dan 2015 sudah sesuai dengan

standar/ skor ideal yaitu 24. Skor yang masih harus ditingkatkan yaitu kelompok

minyak dan lemak (tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011), kelompok gula

(tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011) serta kelompok sayur dan buah (tahun

2006, tahun 2011, tahun 2012, tahun 2014 dan tahun 2015).

Skor PPH kelompok pangan hewani, standar yang ditentukan 24, namun

skor tahun 2006 baru mencapai 20,6, tahun 2007 (14,5), tahun 2008 (9,1), tahun

2009 (9,5), tahun 2010 (11,4), tahun 2011 (17,9), tahun 2012 (11,59), tahun 2013

(11,3), tahun 2014 dan 2015 (24) sudah sesuai dengan standar ideal.

Kelompok minyak dan lemak, skor ideal 5, di tahun 2006 baru mencapai

4,5 dan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sudah dapat mencapai ideal namun

kembali dibawah standar ideal di tahun 2010 (3,7), tahun 2011 (4,6),dan tahun

NBM 2015 Sementara


halaman 50
2012 namun untuk tahun 2013 (5), 2014 (5) dan 2015 (5) sudah sesuai standar.

Kondisi serupa juga terjadi untuk kelompok gula. Skor ideal gula 2,5, tercapai

tahun 2007 – 2009, tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015, namun

pada tahun 2006 (1,6), tahun 2010 (2,2) dan tahun 2011 (2,4) masih dibawah

standar.

Kelompok buah biji berminyak dan kelompok sayur dan buah hanya di

tahun 2006 (0,4) yang berada di bawah standar, dan sejak tahun 2007 sampai

sekarang sudah sesuai standar (1,0).

Skor PPH sayur dan buah tahun 2007 sampai tahun 2010dan tahun 2012,

2013 sebesar 30 sudah sesuai dengan skor ideal yaitu 30, sedangkan yang masih

dibawah standar yaitu di tahun 2006 (25,7), tahun 2011 (27,90), tahun 2014 (26,9)

dan tahun 2015 (26,8).

C. Ketersediaan dan Proporsi Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2015)

Ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi DIY tahun 2006 – 2014 dapat

dilihat pada tabel 12. Apabila melihat proporsi ketersediaan energi, ternyata belum

sesuai dari proporsi ideal. Hal ini mengindikasikan adanya korelasi positif dengan

keberagaman konsumsi penduduk DIY. Proporsi ideal masing – masing kelompok

pangan yaitu padi – padian (50 %), umbi – umbian (6 %), pangan hewani (12%),

minyak dan lemak (10%), buah biji berminyak (3%), kacang – kacangan (5%), gula

(5%), sayur dan buah (6%), lain – lain (3%). Dominasi tertinggi dicapai kelompok

padi – padian diikuti kelompok umbi – umbian.

Proporsi ketersediaan energi kelompok padi – padian tahun 2006 (69,63

%), tahun 2007 (67,90 %), tahun 2008 (52,39 %), tahun 2009 (56,51 %), tahun 2010

(57,52 %), tahun 2011 (57,22 %), tahun 2012 (56,45%), tahun 2013 (56,99 %),

tahun 2014 (52,53 %) dan tahun 2015 (49,32 %). Proporsi kelompok umbi – umbian

tahun 2006 (7,92 %), tahun 2007 (6,71 %), tahun 2008 (14,08 %), tahun 2009 (11,67

NBM 2015 Sementara


halaman 51
%), tahun 2010 (19,70 %), tahun 2011 (15,67 %), tahun 2012 (14,31%), tahun 2013

(9,39 %), tahun 2014 (9,38%) dan tahun 2015 (6,65%). Proporsi kelompok pangan

hewani tahun 2006 (5,93 %), tahun 2007 (4,37 %), tahun 2008 (2,84 %), tahun 2009

(2,94 %), tahun 2010 (3,35 %), tahun 2011 (5,32 %), tahun 2012 (3,6 %), tahun

2013 (6,00%), tahun 2014 (10,86%) dan tahun 2015 (11,48%). Proporsi kelompok

minyak dan lemak tahun 2006 (5,15 %), tahun 2007 (6,60 %), tahun 2008 (9,42 %),

tahun 2009 (9,54 %), tahun 2010 (4,34 %), tahun 2011 (5,48%), tahun 2012 (8,4 %),

tahun 2013 (8,19 %), tahun 2014 (9,24%) dan tahun 2015 (11,77%). Proporsi

kelompok buah biji berminyak tahun 2006 (0,42 %), tahun 2007 (2,29 %), tahun

2008 (2,16 %), tahun 2009 (3,33 %), tahun 2010 (2,30 %), tahun 2011 (2,11 %),

tahun 2012 (1,77%), tahun 2013 (2,09 %), tahun 2014 (2,48%) dan tahun 2015

(2,77%). Proporsi kelompok kacang - kacangan tahun 2006 (6,19 %), tahun 2007

(4,97 %), tahun 2008 (7,98 %), tahun 2009 (6,07 %), tahun 2010 (5,46 %), tahun

2011 (7,94 %), tahun 2012 (7,33 %), tahun 2013 (8,05 %), tahun 2014 (7,91%) dan

tahun 2015 (8,78%). Proporsi kelompok gula tahun 2006 (1,80 %), tahun 2007 (3,30

%), tahun 2008 (5,51 %), tahun 2009 (4,59 %), tahun 2010 (2,54 %), tahun 2011

(2,90 %), tahun 2012 (3,83 %), tahun 2013 (4,84 %), tahun 2014 (4,11%) dan tahun

2015 (5,73 %). Proporsi kelompok sayur dan buah tahun 2006 (2,95 %), tahun 2007

(3,85 %), tahun 2008 (5,62 %), tahun 2009 (5,35 %), tahun 2010 (4,79 %), tahun

2011 (3,36 %), tahun 2012 (4,26 %), tahun 2013 (4,44 %), tahun 2014 (3,49%) dan.

tahun 2015 (3,49%)(Tabel 12).

Apabila dibandingkan dengan proporsi ideal untuk komoditi padi – padian

tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 melebihi proporsi ideal (50 %); Kelompok

umbi – umbian tahun 2006 sampai tahun 2015 melebihi proporsi ideal (6 %);

Kelompok pangan hewani dan kelompok minyak dan lemak dari tahun 2006 sampai

dengan tahun 2014 belum sesuai dan masih dibawah proporsi ideal (proporsi ideal

pangan hewani 12 %, minyak dan lemak 10 %); Kelompok buah/ biji berminyak

NBM 2015 Sementara


halaman 52
tahun 2006 sampai tahun 2008 belum mencapai proporsi ideal (3 %), namun pada

tahun 2009 (3,33 %) melebihi proporsi ideal, sedangkan tahun 2010, sampai tahun

2015 masih dibawah proporsi ideal; Komoditi kacang – kacangan pada tahun 2007

(4,97 %) masih dibawah proporsi ideal (5 %), sedangkan tahun 2006, 2008 sampai

dengan tahun 2015 sudah diatas proporsi ideal; Komoditi gula belum sesuai dengan

proporsi ideal (5 %) pada tahun 2006, 2007, 2009 sampai tahun 2014, hanya pada

tahun 2008 (5,51 %) dan tahun 2015 (5,73%) sudah diatas proporsi ideal; Kelompok

sayur dan buah pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 belum sesuai dengan

proporsi ideal (6 %). Sedangkan untuk lain – lain proporsi ideal (3 %) namun tidak

terdapat data pada tahun 2006 – 2015. Pada beberapa komoditi pangan yang masih

kurang dari proporsi ideal perlu ditingkatkan dalam hal konsumsinya sehingga

diharapkan akan meningkatkan skor PPH.

D. Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein dan Laju Tingkat Ketersediaan

Tingkat Ketersediaan energi dan protein tahun 2006 – 2015 masih

fluktuatif, tingkat ketersediaan energi tahun 2007 (166,55 %) lebih rendah dibanding

tahun 2006 (173,95 %), menurun pada tahun 2008 (161,71 %), meningkat pada

tahun 2009 (162,39 %) dan tahun 2010 (169,82 %), menurun kembali pada tahun

2011 (167,68 %), tahun 2012 (161,13 %), tahun 2013 (154,14 %), tahun 2014

(154,38 %) dan tahun 2015 (153,21 %) .

Tingkat ketersediaan protein tahun 2006 (213,75 %) lebih tinggi dibanding

tahun 2007 (171, 98 %), menurun kembali tahun 2008 (155,45 %), meningkat pada

tahun 2009 (159,25 %), tahun 2010 (168,87 %), meningkat kembali tahun 2011

(182,96 %), menurun pada tahun 2012 (155,92 %), menurun kembali pada tahun

2013 (170,32 %), tahun 2014 meningkat kembali menjadi 177,08 % dan tahun 2015

meningkat (178,21 %).(Tabel 13).

NBM 2015 Sementara


halaman 53
Laju tingkat ketersediaan energi dan protein tahun 2006 sampai dengan

tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 14, laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2007

(-4,2), 2007 – 2008 (-2,9), 2008 – 2009 (0,4), 2009 – 2010 (4,6), 2010 – 2011(-1,3),

2011 – 2012 (5), 2013 – 2012 (-4), 2014 – 2013 (0) dan 2015 – 2014 (-1). Laju

ketersediaan energi negatif mempunyai arti tingkat ketersediaan energi mengalami

penurunan, sedangkan laju ketersediaan energi positif mempunyai arti tingkat

ketersediaan energi mengalami peningkatan.

Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2007 (-19,5), 2007 – 2008 (-9,6),

2008 – 2009 (2,4), 2009 – 2010 (6,0), 2010 – 2011 (8,3), 2011 – 2012 (-2,4), 2013

– 2012 (9,2), 2014 – 2013 (4) dan 2015 – 2014 (0,6). Laju ketersediaan protein

negatif mempunyai arti tingkat ketersediaan protein mengalami penurunan,

sedangkan laju ketersediaan protein positif mempunyai arti tingkat ketersediaan

protein mengalami peningkatan.

Apabila melihat laju ketersediaan energi, ternyata tahun 2006 – 2007,tahun

2007 – 2008 dan tahun 2010 – 2011bernilai negatif, sedangkan tahun 2008 – 2009,

tahun 2009 – 2010,2011 – 2012 bernilai positif, tahun 2013 – 2012 bernilai negatif ,

tahun 2014 – 2013 positif dan tahun 2015 – 2014 negatif. Artinya tingkat

ketersediaan energi tahun 2007 mengalami penurunan dibanding tahun 2006, tahun

2008 mengalami penurunan dari tahun 2007, dan tahun 2009 mengalami

peningkatan dibanding tahun 2008 serta tahun 2010 meningkat dibanding tahun

2009, dan pada tahun 2011 kembali menurun dibanding tahun 2010 serta tahun 2012

kembali meningkat dibanding tahun 2011, tahun 2013 kembali menurun dibanding

tahun 2012, tahun 2014 dinilai setara/ sama dengan tahun 2013 dan tahun 2015

kembali menurun disbanding tahun 2014. Sedangkan bila melihat laju ketersediaan

protein, ternyata tahun 2006 – 2007, tahun 2007 – 2008 dan tahun 2011 – 2012,

sedangkan tahun 2008 – 2009, tahun 2009 – 2010 dan tahun 2010 – 2011 serta 2012

– 2013 bernilai positif, tahun 2014 – 2013 bernilai positif dan tahun 2015 – 2014

NBM 2015 Sementara


halaman 54
bernilai negatif. Artinya tingkat ketersediaan protein tahun 2007 mengalami

penurunan dibanding tahun 2006, tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun

2007, dan tahun 2009 mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 serta tahun

2010 meningkat dibanding tahun 2009, tahun 2011 kembali meningkat dibanding

tahun 2010, tahun 2012 kembali mengalami penurunan dibanding tahun 2011,

tahun 2012 kembali menurun tahun 2013 serta 2014 seimbang namun tahun 2015

menurun kembali .

NBM 2015 Sementara


halaman 55
BAB VI

KETERKAITAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 (SEMENTARA)

DENGAN POLA PANGAN HARAPAN DIY

Ketersediaan pangan secara makro (tingkat wilayah) sangat dipengaruhi oleh

tinggi rendahnya produksi pangan, ekspor – impor dan distribusi pangan pada daerah

tersebut. Sedangkan pada pada tingkat mikro (tingkat rumah tangga) lebih dipengaruhi

oleh kemampuan rumah tangga memproduksi pangan, daya beli dan pemberian. Dalam

hal ini, analisa ketersediaan pangan didekati dengan menganalisa data Neraca Bahan

Makanan (NBM), sedangkan penilaian terhadap pengembangan pola konsumsi pangan

tingkat Nasional dan Regional dilaksanakan dengan pendekatan Pola Pangan Harapan

(PPH), menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).

Pola Pangan Harapan (PPH) adalah suatu komposisi pangan yang seimbang

untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan gizi penduduk. PPH dapat dinyatakan

dalam bentuk komposisi berat (gram atau kg) anekaragam pangan yang memenuhi

kebutuhan gizi penduduk. Pola Pangan Harapan mencerminkan susunan konsumsi

pangan anjuran untuk hidup sehat, aktif dan produktif.

PPH berguna (1) sebagai alat atau instrumen perencanaan konsumsi pangan,

ketersediaan pangan dan distribusi pangan; (2) sebagai instrumen evaluasi tingkat

pencapaian konsumsi pangan, penyediaan pangan dan produksi pangan baik

penyediaan dan konsumsi pangan; (3) sebagai basis pengukuran diversifikasi dan

ketahanan pangan; (4) sebagai pedoman dalam merumuskan pesan-pesan gizi.

Untuk menjadikan PPH sebagai instrumen pendekatan dalam perencanaan

pangan dari di suatu wilayah atau daerah diperlukan kesepakatan tentang pola

konsumsi energi dan konsumsi pangan anjuran dengan mempertimbangkan (1) pola

konsumsi pangan penduduk saat ini; (2) kebutuhan gizi yang dicerminkan oleh pola

kebutuhan energi (asumsi dengan makanan aneka ragam pangan, kebutuhan akan zat

NBM 2015 Sementara


halaman 56
gizi lain akan terpenuhi); (3) mutu gizi makanan yang dicerminkan oleh kombinasi

makanan yang mengandung protein hewani, sayur dan buah;(4) pertimbangan masalah

gizi dan penyakit yang berhubungan dengan gizi; (5) kecenderungan permintaan (daya

beli); (6) kemampuan penyediaan dalam konteks ekonomi dan wilayah.

Berdasarkan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan tahun 2015 kondisi

ketersediaan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan angka yang jauh di

atas angka standar Nasional. Ketersediaan pangan sumber energi tercapai sebesar 3.677

kalori/kapita/hari, sedangkan ketersediaan pangan untuk sumber protein tercapai

112,27 gram/kapita/hari. Angka standar nasional berdasarkan WNPG 2012

ketersediaan pangan sumber energi adalah 2.400 kalori/kapita/hari, sedangkan untuk

ketersediaan pangan sumber protein sebesar 63gram/kapita/hari. Dengan demikian

maka angka ketersediaan pangan sumber energi dan protein untuk tahun 2015 di

Daerah Istimewa Yogyakarta telah melampaui standar nasional.

Rata-rata ketersediaan energi menurut kelompok pangan (kkal/kap/hari)

pada tahun 2015 sebagai berikut : kelompok padi-padian 1.814 kal/kap/hr; Kelompok

umbi-umbian sebesar 245 kal/kap/hr; Kelompok pangan hewani tahun 2015 sebesar

422 kal/kap/hr; Kelompok minyak dan lemak 433 kal/kap/hr; Kelompok buah/biji

berminyak tahun 2015 sebesar 102 kal/kap/hr; Kelompok kacang-kacangan sebesar 323

kal/kap/hr; Kelompok Gula tahun 2015 yaitu 211 kal/kap/hr; Kelompok sayur dan buah

sebesar 129 kal/kap/hr (Tabel 9).

Total skor PPH berdasarkan NBM tahun 2015 sebesar 96,8. Bila dilihat dari

sumbangan masing-masing kelompok bahan makanan terhadap ketersediaan energi

maka peran padi-padian masih tetap dominan, kontribusinya melebihi angka PPH

nasional. Gambar 4. menunjukkan skor ketersediaan energi menurut kelompok bahan

pangan berdasarkan hasil perhitungan NBM DIY Tahun 2015 dibanding dengan Skor

ideal, Kelompok padi-padian skor tahun 2015 sebesar 25 sama dengan skor ideal

sebesar 25, demikian juga dengan umbi – umbian sama dengan skor ideal yaitu 2,5,

NBM 2015 Sementara


halaman 57
pangan hewani (24) sudah sesuai dengan skor ideal; minyak dan lemak 5 sesuai dengan

skor ideal (5); buah biji berminyak sebesar 1 sudah sesuai dengan ideal (1);kacang –

kacangan sudah sama dengan skor ideal yaitu 10; skor kelompok gula sebesar 2,5sama

dengan skor idealnya sebesar 2,5; skor PPH sayuran dan buah (26,8) masih dibawah

skor ideal (30).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara kuantitas konsumsi

berdasarkan angka ketersediaan bahan pangan sumber energi tahun 2015 telah

memenuhi, baik untuk dikonsumsi maupun angka standart nasional, namun secara

kualitas masih belum memenuhi keseimbangan gizi masyarakat seperti yang

diharapkan, seperti untuk sayur dan buah yang masih sangat kurang.

Tingkat konsumsi penduduk DIY berdasarkan angka konsumsi tahun 2014

sebesar 1.946 kkal/kap/hr, masih dibawah standar ideal sebesar 2.000 kkal/kap/hari

(WNPG 2008)(Lampiran 1). Sedangkan pola konsumsi sumber energi penduduk DIY

adalah sebagai berikut : Padi-padian 61,7%, umbi-umbian 1,9%, pangan hewani 10,8%,

minyak dan lemak 8,4%, buah biji berminyak 2,1%, kacang-kacangan 3,9%, gula

4,9%, sayur dan buah 4,8%, dan lain-lain 1,8%(Lampiran 1). Ternyata kelompok

pangan hewani, umbi-umbian,minyak dan lemak, kacang-kacangan, gula serta sayur

dan buah masih dibawah skor ideal. Artinya, konsumsi untuk kelompok pangan

tersebut perlu untuk ditingkatkan.

Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2016 (tabel 16 dan lampiran 10)

berdasarkan NBM adalah sebagai berikut : kelompok padi-padian 1.691 kal/kap/hr

(656.900 ton), kelompok umbi-umbian sebesar 224 kal/kap/hr (208.700 ton), kelompok

pangan hewani sebesar 395 kal/kap/hr (302.800 ton), kelompok minyak dan lemak

adalah 91 kal/kap/hr (66.200 ton), kelompok buah/ biji berminyak sebesar 96

kal/kap/hr (61.400 ton), kelompok kacang-kacangan 85 kal/kap/hr (93.900 ton),

kelompok gula sebesar 70 kal/kap/hr (72.200 ton), kelompok sayur dan buah yaitu 132

kal/kap/hr (486.800 ton) dan jenis pangan lain sebesar 14 kal/kap/hr (4.900 ton).

NBM 2015 Sementara


halaman 58
Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2017 (tabel 16 dan lampiran 10)

berdasarkan NBM adalah sebagai berikut : kelompok padi-padian 1.568 kal/kap/hr

(611.400 ton), kelompok umbi-umbian sebesar 204 kal/kap/hr (195.300 ton), kelompok

pangan hewani sebesar 369 kal/kap/hr (287.300 ton), kelompok minyak dan lemak

adalah 128 kal/kap/hr (60.500 ton), kelompok buah/ biji berminyak sebesar 90

kal/kap/hr (50.700 ton), kelompok kacang-kacangan 94 kal/kap/hr (85.600 ton),

kelompok gula sebesar 82 kal/kap/hr (67.100 ton), kelompok sayur dan buah yaitu 135

kal/kap/hr (463.900 ton) dan jenis pangan lain sebesar 29 kal/kap/hr (9.900 ton).

Ditinjau dari potensi sumberdaya wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta,

sumber daya alam di Daerah Istimewa Yogyakarta masih memiliki potensi ketersediaan

pangan yang beragam, baik sebagai sumber karbohidrat maupun protein dan lemak,

yang berasal dari kelompok padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur dan

buah serta buah biji berminyak. Potensi sumber pangan tersebut belum seluruhnya

dimanfaatkan secara optimal, pola konsumsi pangan rumah tangga masih banyak

didominasi oleh beras dan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi yang sesuai

dengan kaidah yang seimbang belum terwujud.

Potensi sumberdaya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bila

dimanfaatkan secara optimal diharapkan dapat segera mewujudkan Pemantapan

Ketahanan Pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dicirikan dengan

setiap warga mengkonsumsi pangan yang cukup dalam jumlah, mutu, gizi, aman,

beragam dan terjangkau. Untuk itu, pengembangan konsumsi pangan dilakukan dengan

berbasis pada keanekaragaman baik sumber bahan pangan maupun kelembagaan dan

budaya lokal perlu ditingkatkan.

NBM 2015 Sementara


halaman 59
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan tahun 2015

(Sementara) kondisi ketersediaan pangan di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta menunjukkan angka yang jauh di atas angka standart Nasional.

Ketersediaan pangan sumber energi tercapai sebesar 3.677 kalori/kapita/hari,

sedangkan ketersediaan pangan sumber protein tercapai 112,27

gram/kapita/hari, sedangkan Angka standar Nasional berdasarkan Pola

Pangan Harapan ketersediaan pangan sumber energi adalah 2.400

kalori/kapita/hari, dan ketersediaan pangan sumber protein sebesar 63

gram/kapita/hari. Walaupun secara kuantitas ketersediaan energi dan protein

sudah terpenuhi, namun secara kualitas masih perlu peningkatan ketersediaan

terhadap kelompok bahan makanan, yaitu bahan pangan hewani.

2. Angka ketersediaan energi tahun 2015 per kelompok pangan : kelompok padi

– padian 1.814 kal/kap/hr; kelompok makanan berpati 242 kal/kap/hr;

kelompok gula 211 kal/kap/hr; kelompok buah/biji berminyak 423 kal/kap/hr;

kelompok buah – buahan 89 kal/kap/hr; kelompok sayur – sayuran 43

kal/kap/hr; kelompok daging 325 kal/kap/hr; kelompok telur 52 kal/kap/hr;

kelompok susu 8 kal/kap/hr; kelompok ikan 44 kal/kap/hr; kelompok minyak

dan lemak 420 kal/kap/hr dan kelompok lemak 6 kal/kap/hr.

3. Angka ketersediaan protein tahun 2015 per kelompok pangan : kelompok padi

– padian 45,08 gram/kap/hr; kelompok makanan berpati 1,01 gram/kap/hr;

kelompok gula 0,35 gram/kap/hr; kelompok buah/biji berminyak 23,74

gram/kap/hr; kelompok buah - buahan 0,77 gram/kap/hr; kelompok sayur –

sayuran 7,69 gram/kap/hr; kelompok daging 20,41 gram/kap/hr; kelompok


NBM 2015 Sementara
halaman 60
telur 4,07 gram/kap/hr; kelompok susu 0,41 gram/kap/hr; kelompok ikan 8,51

gram/kap/hr; kelompok minyak dan lemak 0,22 gram/kap/hr dan kelompok

lemak 0,01 gram/kap/hr.

4. Dinamika ketersediaan energi tahun 2006 – tahun 2015 adalah sebagai berikut

: tahun 2006 (3.826 kal/kap/hr); tahun 2007 (3.664 kal/kap/hr); tahun 2008

(3.558 kal/kap/hr); tahun 2009 (3.573 kal/kap/hr); tahun 2010 (3.736

kal/kap/hr); tahun 2011 (3.689 kal/kap/hr), tahun 2012 (3.867 kal/kap/hr),

tahun 2013 (3.699 kal/kap/hr), tahun 2014 (3.701kal/kap/hr) dan tahun 2015

(3.677 kal/kap/hr).

5. Dinamika ketersediaan protein tahun 2006 – tahun 2015 adalah sebagai

berikut : tahun 2006 (117,56 gram /kap/hr); tahun 2007 (94,59 gram/kap/hr);

tahun 2008 (85,5 gram /kap/hr); tahun 2009 (87,59 gram/kap/hr); tahun 2010

(92,88 gram/kap/hr); tahun 2011 (100,63 gram/kap/hr, tahun 2012 (98,23

gram/kap/hr), tahun 2013 (107,3 gram/kap/hr), tahun 2014 (111,75

gram/kap/hr) dan tahun 2015 (112,27 gram/kap/hr).

6. Laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2015 sebagai berikut : tahun 2006 –

2007 (-4,3); tahun 2007 – 2008 (-2,9); tahun 2008 – 2009 (0,4); tahun 2009 –

2010 (4,6), tahun 2010 – 2011 (-1,3), tahun 2011 – 2012 (5) dan tahun 2012 –

2013 (-2). Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2011 sebagai berikut : tahun

2006 – 2007 (-19,5); tahun 2007 – 2008 (-9,6); tahun 2008 – 2009 (2,4);

tahun 2009 – 2010 (6,0); tahun 2010 – 2011 (8,3), tahun 2011 – 2012 (-2,4),

tahun 2012 – 2013 (-4), tahun 2013 – 2014 (0) dan tahun 2014 – 2015 (-1).

Dari laju ketersediaan energi berfluktuasi dari tahun 2006 – 2013, sedangkan

laju ketersediaan protein cenderung meningkat dari tahun 2006 – 2011, namun

pada tahun 2012 dan 2011kembali menurun dan tahun 2013 – 2012 meningkat

namun pada tahun 2014 – 2013 menurun kembali, demikian juga tahuun 2015

-2014 juga menurun..

NBM 2015 Sementara


halaman 61
7. Tingkat konsumsi dan tingkat penganekaragaman pangan berdasarkan

konsumsi tahun 2014 masih perlu ditingkatkan, karena tingkat konsumsi dan

tingkat keanekaragaman pangan masih dibawah standar yang ditetapkan.

Tingkat konsumsi pangan tahun2014 sebesar 1.946 kalori/kap/hari, padahal

tingkat konsumsi pangan ideal sebesar 2.000 kalori/kap/hari (WNPG VIII

tahun 2004, sedangkan WNPG X tahun 2012 angka ideal 2.150

kalori/kap/hari. Skor konsumsi tahun 2014 sebesar 85,3, sedangkan standar

yang ditetapkan adalah 100%. Skor PPH padi-padian 25 (ideal 25), skor PPH

umbi-umbian 0,9 (ideal 2,5), skor PPH pangan hewani 21 (ideal 24), skor

PPH minyak dan lemak 4,1 (ideal 5), skor PPH buah/biji berminyak 1 (ideal

1), skor PPH kacang-kacangan 7,6 (ideal 10), skor PPH gula 2,4 (ideal 2,5),

skor PPH sayur dan buah 23,3 (ideal 30). Penganekaragaman konsumsi

pangan perlu ditingkatkan terutama untuk kelompok pangan hewani, umbi –

umbian, minyak dan lemak, kacang-kacangan, gula serta sayur dan buah.

8. Proyeksi ketersediaan pangan tahun 2016 adalah sbb:

- Kelompok padi-padian : 656.900 ton

- Kelompok Umbi-umbian : 208.700 ton

- Kelompok Pangan Hewani : 302.800 ton

- Kelompok Minyak dan Lemak : 66.200 ton

- Kelompok Buah/biji berminyak : 61.400 ton

- Kelompok Kacang-kacangan : 93.900 ton

- Kelompok Gula : 72.200 ton

- Kelompok Sayuran dan buah : 486.800 ton

- Lain –lain : 4.900 ton

9. Proyeksi ketersediaan energi menurut kelompok pangan untuk tahun 2016

yaitu sebesar 3.422 kkal/kap/hari, dengan rincian sebagai berikut:

 Padi-padian : 1.691 kalori terdiri dari:

NBM 2015 Sementara


halaman 62
 Beras : 1.399 kalori

 Jagung : 142 kalori

 Tepung Terigu : 150 kalori

 Umbi-umbian : 224 kaloriterdiri dari:

 Ubi Kayu : 211 kalori


 Ubi Jalar : 11 kalori
 Kentang : 2 kalori

 Pangan hewani : 395 kalori terdiri dari :

 Daging Ruminansia : 50 kalori

 Daging Unggas : 248 kalori

 Telur : 49 kalori

 Susu : 7 kalori

 Ikan : 41 kalori

 Minyak dan lemak : 91 kalori terdiri dari :

 Minyak dan lemak : 89 kalori

 Jeroan : 1 kalori

 Buah/biji berminyak : 96 kalori

 Kacang-kacangan : 85 kalori terdiri dari :

 Kacang tanah : 58 kalori

 Kedelai : 25 kalori

 Kacang hijau : 1 kalori

 Kacang merah : 0 kalori

 Gula : 70 kalori terdiri dari :

 Gula pasir : 56 kalori

 Gula mangkok : 14 kalori

 Sayur dan buah : 132 kalori

 Sayur : 40 kalori

 Buah : 91 kalori
NBM 2015 Sementara
halaman 63
 Lain – lain : 14 kalori

10. Berdasarkan analisis ketersediaan pangan dengan mempertimbangkan produksi

masih ada beberapa komoditi yang masih minus diantaranya komoditi Kedelai

(14.291 ton); Sayur (126.257 ton); Kacang Hijau (874 ton); Daging Sapi (8.003

ton); dan Susu (3.379 ton). Namun apabila mempertimbangkan impor dan

ekspor yang berasal dari distributor besar, pedagang besar di pasar serta

swalayan yang ada di DIY, ketersediaan bahan pangannya sudah mencukupi.

B. Saran

1. Pendataan NBM perlu disempurnakan seperti :

 Cakupan data perubahan stok, karena NBM sekarang ini hanya terbatas yang

bersumber pada Bulog untuk komoditi beras dan PG. Madubaru untuk

komoditi gula pasir.

 Perlu kajian kebutuhan konversi untuk pemakaian dalam tabel NBM (pakan,

bibit, diolah untuk makanan dan bukan makanan, tercecer serta penggunaan

untuk bahan makanan).

2. Pemantapan ketersediaan pangan dengan peningkatan kemandirian pangan

melalui :

 Dukungan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani seperti

pembatasan impor pangan, subsidi benih dan pupuk, subsidi harga, perbaikan

manajemen pemasaran pupuk, subsidi solar bagi nelayan, dukungan sarana

prasarana dan lain – lain.

 Dukungan pada peningkatan kemandirian pangan dengan pemanfaatan potensi

sumberdaya lokal.

NBM 2015 Sementara


halaman 64
 Penekanan laju alih fungsi lahan dengan dukungan penerapan Perda/Pergub/

Perbup yang efektif, dengan pelaksanaan operasional yang lebih nyata dan

konkrit.

 Alternatif pengembangan komoditi yang tidak dapat diproduksi di DIY secara

maksimal seperti kacang kedelai (alternatif diganti kacang koro, kacang

benguk dan lain sebagainya).

 Peningkatan produksi dan produktivitas pangan.

 Pemanfaatan lahan pekarangan.

3. Pemantapan distribusi dan akses pangan melalui :

 Penguatan distribusi pangan, karena pergerakan komoditas pangan sangat

mobile, dan di wilayah DIY masih terdapat beberapa komoditi yang sangat

tergantung pasokan dari luar.

 Peningkatan peran pemerintah dalam pengendalian harga pangan, seperti

diterapkannya harga patokan pemerintah bagi beberapa komoditi pangan, serta

harga patokan Pemerintah Daerah.

 Peningkatan management stok, karena walaupun secara agregat tahunan

beberapa komoditi pangan mengalami surplus, namun karena DIY sangat

tergantung curah hujan, sehingga terdapat periode tertentu mengalami

kekurangan bahan pangan.

4. Peningkatan konsumsi Beragam, Bergizi dan Berimbang, Sehat, Aman dan

Bermartabat, melalui :

 Gerakan peningkatan konsumsi pangan hewani, umbi – umbian, minyak

lemak, kacang – kacangan, gula, sayur dan buah.

 Koordinasi program/ kegiatan lintas sektor untuk pencapaian target konsumsi

dan penganekaragaman konsumsi berdasarkan PPH.

 Sosialisasi konsumsi pangan lokal sejak dini kepada anak – anak sekolah.

NBM 2015 Sementara


halaman 65
 Perlu analisis lebih lanjut penyebab ketidaktercapaian tingkat konsumsi

masyarakat DIY.

 Teknologi sederhana spesifik lokasi untuk pengolahan pangan lokal.

NBM 2015 Sementara


halaman 66
TABEL 1. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2013
( Per Kapita )

NO JENIS BAHAN Kg/Tahun Gr/Hari KALORI PROTEIN LEMAK


MAKANAN (Kkal/hari) (Gr/hari) (Gr/hari)
1 2 3 4 5 6 7

1 Padi-padian 225,57 618,00 2.108 52,58 11,09


2 Makanan berpati 78,85 216,04 344 1,33 0,62
3 Gula 17,86 48,92 179 0,26 0,87
4 Buah / Biji berminyak 40,38 110,64 374 22,44 29,98
5 Buah-buahan 92,83 254,34 124 0,91 0,61
6 Sayur-sayuran 61,36 168,10 45 9,55 0,54
7 Daging 20,43 55,98 151 10,14 11,99
8 Telur 9,75 26,72 34 2,64 2,39
9 Susu 2,84 7,77 5 0,25 0,27
10 Ikan 20,61 56,47 36 7,01 0,57
11 Minyak / Lemak 12,23 33,51 296 0,18 33,15
12 Lemak 0,13 0,37 3 0,01 0,33

NABATI : 3.471 87,25 76,86


HEWANI : 229 20,05 15,56
JUMLAH : 3.699 107,30 92,41
TABEL 2 : NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA
TAHUN 2013 TETAP
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
I. PADI-PADIAN/ CEREALS
Padi gagang/gabah 921.824 * 8.271 € 930.095 4.390 € 925.705 4.073 3.901 862.559 5.184 49.988 -
Dry stalk paddy/unhusked rice
Gabah/Beras 862.559 * 542.118 12 @ 57.590 € 599.696 7.243 € 592.453 1.007 3.910 14.811 572.724 159,32 436,48 1.584 38,85 6,11
Unhusked rice/Rice
Jagung/Maize 289.580 * 13.136 € 302.716 56.952 € 245.764 14.746 1.534 - 49.202 12.288 167.994 46,73 128,03 369 9,54 4,49
Jagung basah/(muda) - 9.765 € 9.765 416 9.349 9.349 2,60 7,13 1 0,02 0,03
Fresh maize
Tepung Gandum/Wheat - - 880.215 € 880.215 869.650 € 10.565 - 10.565 2,94 8,05 27 0,72 0,08
Mie Instant - - 44.635.855 € 44.635.855 44.585.347 € 50.508 96 146 50.266 13,98 38,31 128 3,45 0,38
Shorgum/Shorgum 135 * - 135 - 135 7 128 0,04 0,10 0 0,01 0,00

225,57 618,00 2.108 52,58 11,09


II. MAKANAN BERPATI
STARCHY FOOD
Ubi jalar/Sweet potatoes 4.951 * 5.147 € 10.098 1.643 € 8.455 169 - - 56 845 7.384 2,05 5,63 6 0,06 0,16
Ubi kayu/Cassava 1.013.565 * 7.328 € 1.020.893 202.713 € 818.180 17.427 - 510.648 62.100 17.427 210.578 58,58 160,48 158 1,02 0,31
Ubi kayu/Gaplek 223.559 80.417 2.145 € 82.562 82.560 € 2 0 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00
Cassava/Manioc
Ubi kayu/Tapioka 287.088 80.385 - 80.385 - 80.385 14.308 571 65.506 18,22 49,92 181 0,25 0,15
Cassava/Tapioca
Sagu/Tepung sagu - - - - - - - - 0 - - - - -
Sago pith/Sago flour
78,85 216,04 344 1,33 0,62
III. GULA/SUGAR
Gula pasir/Refined sugar 57.940 & (4.525) & 18.531 € 71.946 18.570 ¥ 53.376 - 48,038 523 52.805 14,69 40,24 146 - -
Gula mangkok/Other sugar 2.887 v 8.744 € 11.631 36 € 11.595 205 - 11.390 3,17 8,68 33 0,26 0,87
17,86 48,92 179 0,26 0,87
IV. BUAH BIJI BERMINYAK
PULSES NUT AND OIL SEEDS
Kacang tanah berkulit - 124.756 232 € 124.988 718 € 124.270 118.057 6.214 - - - - - -
Groundnuts in shell
Kacang tanah lepas kulit 118.057 70.834 * 201 ¥ 71.035 90 ¥ 70.945 6.107 6.037 3.547 55.253 15,37 42,11 190 10,65 18,02
Groundnuts shelled
Kedelai/Soyabeans - 31.677 * 7.951 € 39.628 299 ¥ 39.329 134 813 - 1294 1.966 35.121 9,77 26,77 102 10,81 4,47
Kacang hijau/Green bean - 318 * 1.377 € 1.695 - 1.695 34 13 85 1.563 0,43 1,19 4 0,24 0,02
Kelapa berkulit/daging 682.517 163.804 876 € 164.680 3.640 € 161.040 - - 101.922 5.878 53.240 14,81 40,57 77 0,73 7,46
Coconuts in husk/Coconut
fresh
Kelapa daging/Kopra 163.804 40.951 v - 40.951 - 40.951 40.505 446 - - - - - -
Coconuts meat/Copra
Kacang Mete/ Bean Mete 65 v 377 € 442 216 226 - - - - - 226 0,06 0,17 - - -
40,38 110,64 374 22,44 29,98
TABEL 2 : NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA
TAHUN 2013 TETAP
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
V. BUAH-BUAHAN/ FRUITS
Alpokat/Avocados - 6.245 * 1.643 € 7.888 750 € 7.138 58 7.022 1,95 5,35 3 0,03 0,21
Jeruk/Oranges - 3.215 * 26.251 € 29.466 8.482 € 20.984 820 20.164 5,61 15,37 3 0,06 0,02
Duku/Lanzon - 1.660 * 56 € 1.716 - € 1.716 14 1.702 0,47 1,30 0 0,01 0,00
Durian/Durians - 7.363 * 1.012 € 8.375 150 € 8.225 822 7.402 2,06 5,64 0 0,01 0,01
Jambu/Waterapples - 6.746 * 743 € 7.489 123 € 7.366 60 7.307 2,03 5,57 2 0,03 0,01
Mangga/Mangoes - 36.889 * 995 € 37.884 110 € 37.774 2.644 35.130 9,77 26,77 6 0,06 0,02
Nanas/Pineapples - 635 * 3.744 € 4.379 554 € 3.825 199 3.626 1,01 2,76 0 0,00 0,00
Pepaya/Papayas - 12.663 * 1.445 € 14.108 223 € 13.885 861 13.024 3,62 9,93 3 0,03 -
Pisang/Bananas - 56.850 * 2.935 € 59.785 350 € 59.435 2.793 56.642 15,76 43,17 21 0,23 0,07
Rambutan/Rambutans - 10.520 * 299 € 10.819 - € 10.819 88 10.731 2,99 8,18 1 0,01 0,02
Salak/Salacia - 106.145 * 1.931 € 108.076 3.555 € 104.521 7.107 97.414 27,10 74,24 67 0,23 0,08
Sawo/Sapodila - 4.938 * 90 € 5.028 - 5.028 41 4.987 1,39 3,80 2 0,02 0,06
Semangka/ Watermelon - 10.154 * 1.770 € 11.924 145 € 11.779 98 11.681 3,25 8,90 1 0,01 0,00
Melon/ Honeydew - 30.777 * 298 € 31.075 114 € 30.961 257 30.704 8,54 23,40 9 0,15 0,27
Belimbing/Starfruit - 843 * 11.465 € 12.308 1.340 € 10.968 91 10.877 3,03 8,29 2 0,02 0,02
Manggis/Mangosteen - 1.787 * 22 € 1.809 78 € 1.731 14 1.717 0,48 1,31 0 0,00 0,00
Nangka/Cempedak/Jackfruit - 26.714 * 2.045 € 28.759 790 € 27.969 232 27.737 7,72 21,14 2 0,02 0,00
Markisa/Passion fruit - 278 * - 278 - 278 2 276 0,08 0,21 0 0,00 0,00
Sirsak/Soursop - 1.706 * 32 € 1.738 - € 1.738 14 1.724 0,48 1,31 1 0,01 0,00
Sukun/Bread fruit - 10.034 * - 10.034 - 10.034 83 9.951 2,77 7,58 8 0,10 0,02
Lainnya/Others - 3 * 9.341 € 9.344 4.687 € 4.657 39 4.615 1,28 3,52 1 0,02 0,04
336.165 66.116 21.451 380.830 92,83 254,34 124 0,91 0,61
VI. SAYUR-SAYURAN
VEGETABLE
Bawang Merah 9.541 * 6.160 6.641 € 12.801 710 € 12.091 29 0 1.011 11.051 3,07 8,42 3 0,10 0,02
Shallot(Onion)
Ketimun/Cucumber - 1.209 * 9.127 € 10.336 546 € 9.790 5 243 9.473 2,64 7,22 0 0,02 0,01
Kacang Merah - - * 739 € 739 - € 739 21 20 697 0,19 0,53 1 0,07 0,01
Kidney beans
Kacang Panjang - 2.431 * 8.697 € 11.128 1.300 € 9.828 43 268 9.516 2,65 7,25 2 0,15 0,03
String beans
Kentang/Potatoes - - * 16.132 € 16.132 6.056 € 10.076 120 5 506 9.445 2,63 7,20 3 0,11 0,01
Kubis/Cabbage - 585 * 12.546 € 13.131 8.060 € 5.071 283 4.788 1,33 3,65 0 0,03 0,00
Tomat/Tomatoes - 1.067 * 9.165 € 10.232 2.860 € 7.372 651 6.669 1,86 5,08 1 0,05 0,01
Wortel/Carrots - - * 11.795 € 11.795 4.505 € 7.290 4 179 7.107 1,98 5,42 1 0,04 0,02
Cabe/Chilli - 20.363 * 10.365 € 30.728 3.416 € 27.312 14 1.439 25.859 7,19 19,71 4 0,14 0,05
Terong/Eggplant - 3.651 * 6.141 € 9.792 - € 9.792 247 9.474 2,64 7,22 2 0,10 0,04
Petsai/ Sawi - 6.447 * 12.990 € 19.437 2.756 € 16.681 410 16.271 4,53 12,40 1 0,07 0,02
Mustard greens €
Bawang Daun/Spring onion - 662 * 9.182 € 9.844 2.938 € 6.906 170 6.688 1,86 5,10 1 0,06 0,02
Kangkung/Swamp cabbage - 3.130 * 40 3.170 - € 3.170 82 3.070 0,85 2,34 0 0,03 0,01
Lobak/Radish - - * 228 228 - € 228 1 6 221 0,06 0,17 0 0,00 0,00
TABEL 2 : NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA
TAHUN 2013 TETAP
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Labu siam/Chayotte - - * 10.498 € 10.498 3.120 € 7.378 202 7.144 1,99 5,44 1 0,03 0,00
Buncis/Greenbeans - 356 * 9.193 € 5.042 3.380 € 1.662 45 1.609 0,45 1,23 0 0,02 0,00
Bayam/Spinach - 1.552 * 1.071 € 2.623 - € 2.623 72 2.540 0,71 1,94 0 0,01 0,00
Bawang Putih/Garlic - * - 9.307 € 9.307 1.404 € 7.903 19 563 7.321 2,04 5,58 4 0,19 0,01
Kembang Kol/Cauliflower 223 * 7.426 € 7.649 2.236 € 5.413 141 5.272 1,47 4,02 1 0,05 0,00
Jamur/Mushroom 1.637 * 44 € 1.681 120 € 1.561 41 1.520 0,42 1,16 1 0,11 0,01
Melinjo/ Melinjo 22.160 * - € 22.160 - € 22.160 578 21.582 6,00 16,45 7 0,49 0,07
Petai/ Petai 6.372 * 77 € 6.449 - 6.449 168 6.280 1,75 4,79 2 0,08 0,01
Jengkol/ Jengkol 38 * - 38 - 38 1 37 0,01 0,03 0 0,00 0,00
Lainnya/Others - - 52.731 € 52.731 4.200 € 48.531 1.266 46.935 13,06 35,77 9 7,59 0,18
78.043 204.135 47.607 230.063 61,36 168,10 45 9,55 0,54
VII. DAGING/MEAT
Daging Sapi/Beef 9.020 * 6.473 9.590 € 16.063 30 € 16.033 802 15.232 4,24 11,61 24 2,18 1,63
Daging Kerbau/Buffalo Meat - * - - - - - - - - - - - -
Daging Kambing/Lamb 1.198 * 812 239 € 1.051 - 1.051 53 999 0,28 0,76 1 0,13 0,07
Daging Domba/Lamb 2.182 * 1.492 985 € 2.477 - 2.477 124 2.353 0,65 1,79 5 0,29 0,38
Daging Kuda/Lainnya 36 * 26 35 € 61 - 61 3 58 0,02 0,04 0 0,01 0,00
Horse Meat/Other
Daging Babi/Pork - * - 177 € 177 - 177 9 168 0,05 0,13 1 0,02 0,05
Daging Ayam Buras 2.238 * 1.298 3.096 € 4.393 - 4.393 220 4.174 1,16 3,18 10 0,58 0,80
Lokal Chicken Meat
Daging Ayam Ras 16.563 * 9.938 47.019 € 56.957 8.300 € 48.657 2.433 46.224 12,86 35,23 106 6,41 8,81
Improved Chicken Meat
Daging Itik/Duck Meat 194 * 116 184 € 300 - 300 15 285 0,08 0,22 1 0,03 0,06
Daging Kelinci/Rabbit Meat 1 * 1 161 € 162 - 162 8 153 0,04 0,12 0 0,02 0,01
Daging Puyuh/Quail Meat 54 * 32 109 * 141 - 141 7 134 0,04 0,10 0 0,03 0,01
Jeroan semua jenis - 3.661 11 € 3.672 - 3.672 - 3.672 1,02 2,80 4 0,44 0,18
All Offal All Kinds
20,43 55,98 151 10,14 11,99
VIII. TELUR/EGGS
Telur Ayam Buras 998 * 134 € 1.132 24 € 1.108 277 43 788 0,22 0,60 1 0,05 0,06
Local Hen Eggs
Telur Ayam Ras 12.590 * 20.405 € 32.996 107 € 32.889 674 32.214 8,96 24,55 30 2,44 2,12
Improved Hen Eggs
Telur Itik/Ducks Eggs 1.324 * 1.239 € 2.563 75 € 2.488 336 98 2.055 0,57 1,57 3 0,16 0,21
Telur Puyuh/Quail Eggs 1.650 10 * 1.660 - 1.660 34 1.211 0,34 0,92 2 0,11 0,12
14.912 21.779 206 9,75 26,72 34 2,64 2,39
IX. SUSU/MILK
Susu Sapi/Cow Milk 4.912 * 1.120 € 6.032 - 6.032 603 344 5.085 1,41 3,88 2 0,12 0,14
Susu Impor/Imported Milk - 6.727 € 6.727 1.620 € 5.107 - - 5.107 1,42 3,89 2 0,12 0,14
2,84 7,77 5 0,25 0,27
X. IKAN/FISH
Tuna/Cakalang/Tongkol - 837 # 2.165 € 3.002 340 € 2.662 80 2.582 0,72 1,97 1 0,21 0,05
Tunas/Skipjade/Eastern Little
Kakap/Giant Seaperch - 31 # 399 € 429 2 € 427 13 414 0,12 0,32 0 0,04 0,00
Cucut/Sharks - 22 # 107 € 129 2 € 127 4 123 0,03 0,09 0 0,00 0,00
Bawal/Pomfret - 5.170 # 606 € 5.776 62 € 5.714 171 5.543 1,54 4,22 3 0,64 0,06
TABEL 2 : NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA
TAHUN 2013 TETAP
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Teri/Anchovies - 23 # 587 € 610 - 610 4 18 589 0,16 0,45 0 0,05 0,00
Kembung/Indian Mackerels - 74 # 744 € 818 - € 818 25 794 0,22 0,61 0 0,09 0,00
Tenggiri/Narrow Bard - 47 # 516 € 563 18 € 545 16 529 0,15 0,40 0 0,04 0,01
King Mackerels
Bandeng/Milk Fish - 3 # 559 € 562 - 562 17 546 0,15 0,42 0 0,05 0,01
Belanak/Multes - 53 # - € 53 - 53 2 52 0,01 0,04 0 0,00 0,00
Mujair/Mozambique Tilapia - 138 # 321 € 459 6 € 453 14 439 0,12 0,33 0 0,04 0,00
Ikan Mas/Common Carp - 306 # 179 € 485 - € 485 15 471 0,13 0,36 0 0,04 0,00
Udang/Shrimp - 1.133 # 826 € 1.959 71 € 1.888 2 57 1.829 0,51 1,39 1 0,14 0,00
Rajungan/Swim Crab - 8 # 1.147 € 1.155 72 € 1.083 32 1.050 0,29 0,80 0 0,02 0,01
Gurameh/Fresh Water Carp - 9.821 # 304 € 10.125 15 € 10.110 12 303 9.795 2,72 7,46 5 1,24 0,05
Lele/ cat Fish - 29.520 # 1.228 € 30.748 40 € 30.708 - 921 29.787 8,29 22,70 15 2,69 0,18
Nila/ Nila Fish - 11.937 # 610 € 12.547 18 € 12.529 376 12.153 3,38 9,26 6 1,19 0,15
Grasscarp/ Grasscarp Fish - 827 # - € 827 - 827 25 802 0,22 0,61 0 0,08 0,01
Cumi-cumi & Sotong - 7 # 586 € 593 - € 593 1 18 574 0,16 0,44 0 0,07 0,00
Common Scuids & Cuttle Fishes
Patin/ Shark Cat Fish - 75 # 201 € 276 - 276 - 8 268 0,07 0,20 0 0,03 0,00
Lainnya/Others - 2.865 # 3.140 # 6.005 76 € 5.929 - 178 5.751 1,60 4,38 2 0,36 0,03
62.897 14.226 722 76.401 20,61 56,47 36 7,01 0,57
XI. MINYAK & LEMAK
OILS & FATS
Kacang tanah/Minyak 6.037 3.622 3.622 3.622 3.622 1,01 2,76 25 - 2,76
Groundnuts/Oils
Kopra/Minyak goreng 40.505 24.303 - 24.303 - 24.303 362 379 23.562 6,55 17,96 156 0,18 17,60
Copra/Cooking Oils
Minyak sawit/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - -
Minyak sawit/Minyak goreng - - 8.252.649 € 8.252.649 8.235.604 € 17.045 228 264 16.781 4,67 12,79 115 - 12,79
Palm Oils/Cooking Oils
12,23 33,51 296 0,18 33,15

Lemak Sapi/Cattle Fats 9.020 142 - - 142 - 142 2 - 140 0,04 0,11 1 0,00 0,10
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats 1.198 94 - - 94 - 94 - 93 0,03 0,07 1 0,00 0,06
Lemak Domba/Sheep Fats 2.182 256 - - 256 - 256 - 250 0,07 0,19 2 0,00 0,17
Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -
0,13 0,37 3 0,01 0,33

Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2013 = 3.594.900 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.699 107,30 92,41
* Sumber Angka Tetap Dinas Pertanian tahun 2013 dan BPS
# Sumber Angka Tetap Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2013 Nabati : 3.471 87,25 76,86
v Sumber Angka Tetap Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2013 3.534.600
@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 229 20,05 15,56
€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor
& Sumber dari PG. Madubaru (60.300)
TABEL 3. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2014
( Per Kapita )

NO JENIS BAHAN Kg/Tahun Gr/Hari KALORI PROTEIN LEMAK


MAKANAN (Kkal/hari) (Gr/hari) (Gr/hari)
1 2 3 4 5 6 7

1 Padi-padian 150,24 568,80 1.944 48,43 10,09


2 Makanan berpati 78,27 214,44 345 1,33 0,71
3 Gula 15,17 34,81 152 0,20 0,68
4 Buah / Biji berminyak 42,73 117,06 383 21,94 31,23
5 Buah-buahan 77,76 213,05 89 0,73 0,53
6 Sayur-sayuran 61,38 168,15 44 8,40 0,52
7 Daging 41,47 113,61 326 19,34 26,94
8 Telur 9,53 26,10 33 2,54 2,40
9 Susu 4,59 12,58 8 0,40 0,44
10 Ikan 24,88 68,16 42 8,16 0,66
11 Minyak / Lemak 13,75 37,66 333 0,22 37,22
12 Lemak 0,14 0,39 3 0,01 0,35

NABATI : 3.290 81,26 80,97


HEWANI : 411 30,45 30,78
JUMLAH : 3.701 111,71 111,75
TABEL 4: NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA
TAHUN 2014 TETAP
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
I. PADI-PADIAN/ CEREALS
Padi gagang/gabah 919.573 * 7.242 € 926.815 19.403 € 907.412 3.993 4.171 845.166 5.082 49.000 -
Dry stalk paddy/unhusked rice
Gabah/Beras 845.166 * 531.187 12 @ 57.274 € 588.449 23.200 € 565.249 961 3.731 14.131 546.426 150,24 411,61 1.494 36,63 5,76
Unhusked rice/Rice
Jagung/Maize 312.236 * 8.187 € 320.423 89.333 € 231.090 13.865 11.289 - 46.264 11.555 148.117 40,72 111,57 321 8,31 3,92
Jagung basah/(muda) - 9.872 € 9.872 364 9.508 9.508 2,61 7,16 1 0,02 0,03
Fresh maize
Tepung Gandum/Wheat - - 29.117 € 29.117 1.712 € 27.405 - 27.405 7,53 20,64 69 1,86 0,21
Mie Instant - - 23.891 € 23.891 132 € 23.759 45 69 23.645 6,50 17,81 59 1,60 0,18
Shorgum/Shorgum 145 * - 145 - 145 7 138 0,04 0,10 0 0,01 0,00

207,61 568,80 1.944 48,43 10,09


II. MAKANAN BERPATI
STARCHY FOOD
Ubi jalar/Sweet potatoes 5.237 * 9.812 € 15.049 1.695 € 13.354 267 - - 88 1.335 11.663 3,21 8,79 9 0,09 0,25
Ubi kayu/Cassava 884.931 * 9.368 € 894.299 66.650 € 827.649 17.629 - 523.744 62.819 17.629 205.828 56,59 155,04 152 0,99 0,30
Ubi kayu/Gaplek 229.293 82.479 2.273 € 84.752 84.750 € 2 0 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00
Cassava/Manioc
Ubi kayu/Tapioka 294.452 82.446 - 82.446 - 82.446 14.675 585 67.186 18,47 50,61 183 0,25 0,15
Cassava/Tapioca
Sagu/Tepung sagu - - - - - - - - 0 - - - - -
Sago pith/Sago flour
78,27 214,44 345 1,33 0,71
III. GULA/ SUGAR
Gula pasir/Refined sugar 31.429 & (13.087) & 41.315 € 68.219 21.505 ¥ 46.714 - 42,043 458 46.214 12,71 34,81 127 - -
Gula mangkok/Other sugar 2.395 v 7.183 € 9.578 400 € 9.178 205 - 8.973 2,47 6,76 25 0,20 0,68
15,17 41,57 152 0,20 0,68
IV. BUAH BIJI BERMINYAK
PULSES NUT AND OIL SEEDS
Kacang tanah berkulit - 123.991 2.430 € 126.420 838 € 125.582 119.303 6.279 - - - - - -
Groundnuts in shell
Kacang tanah lepas kulit 119.303 71.582 * 219 ¥ 71.801 90 ¥ 71.711 5.673 6.103 3.586 56.350 15,49 42,45 192 10,74 18,17
Groundnuts shelled
Kedelai/Soyabeans - 19.579 * 18.283 € 37.862 988 ¥ 36.874 125 686 - 1213 1.844 33.005 9,07 24,86 95 10,04 4,15
Kacang hijau/Green bean - 261 * 1.768 € 2.029 - 2.029 41 13 101 1.874 0,52 1,41 5 0,29 0,03
Kelapa berkulit/daging 856.150 205.476 5.845 € 211.321 17.220 € 194.101 - - 122.847 7.085 64.170 17,64 48,34 92 0,87 8,89
Coconuts in husk/Coconut
fresh
Kelapa daging/Kopra 205.476 51.369 v - 51.369 - 51.369 50.809 560 - - - - - -
Coconuts meat/Copra
Kacang Mete/ Bean Mete 420 v 230 € 650 200 450 - - - - - 450 0,12 0,34 - - -
42,73 117,06 383 21,94 31,23
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
V. BUAH-BUAHAN/ FRUITS
Alpokat/Avocados - 5.632 * 2.068 € 7.700 830 € 6.870 56 6.758 1,86 5,09 3 0,03 0,20
Jeruk/Oranges - 3.814 * 5.693 € 9.508 5.968 € 3.540 138 3.401 0,94 2,56 1 0,01 0,00
Duku/Lanzon - 1.611 * 103 € 1.714 - € 1.714 14 1.700 0,47 1,28 0 0,01 0,00
Durian/Durians - 7.894 * 959 € 8.853 13 € 8.840 884 7.956 2,19 5,99 0 0,01 0,01
Jambu/Waterapples - 6.435 * 907 € 7.342 123 € 7.219 58 7.160 1,97 5,39 2 0,03 0,01
Mangga/Mangoes - 49.667 * 820 € 50.487 510 € 49.977 3.498 46.479 12,78 35,01 8 0,08 0,03
Nanas/Pineapples - 600 * 1.123 € 1.723 570 € 1.153 60 1.093 0,30 0,82 0 0,00 0,00
Pepaya/Papayas - 13.606 * 1.687 € 15.293 1.310 € 13.983 867 13.116 3,61 9,88 3 0,03 -
Pisang/Bananas - 56.062 * 2.166 € 58.228 1.800 € 56.428 2.652 53.776 14,79 40,51 20 0,21 0,06
Rambutan/Rambutans - 23.069 * 299 € 23.368 - € 23.368 189 23.179 6,37 17,46 2 0,03 0,04
Salak/Salacia - 75.751 * 6.597 € 82.348 26.026 € 56.322 3.830 52.492 14,43 39,54 36 0,12 0,04
Sawo/Sapodila - 5.736 * 75 € 5.811 - 5.811 47 5.763 1,58 4,34 2 0,02 0,07
Semangka/ Watermelon - 11.735 * 4.015 € 15.750 2.405 € 13.345 111 13.234 3,64 9,97 1 0,01 0,00
Melon/ Honeydew - 33.063 * 1.834 € 34.897 1.014 € 33.883 281 33.602 9,24 25,31 9 0,16 0,29
Belimbing/Starfruit - 989 * 8.274 € 9.262 1.365 € 7.897 66 7.832 2,15 5,90 2 0,02 0,02
Manggis/Mangosteen - 2.122 * 57 € 2.179 88 € 2.091 17 2.074 0,57 1,56 0 0,00 0,00
Nangka/Cempedak/Jackfruit - 26.870 * 857 € 27.727 1.805 € 25.922 215 25.706 7,07 19,36 2 0,02 0,00
Markisa/Passion fruit - 194 * - 194 - 194 2 192 0,05 0,14 0 0,00 0,00
Sirsak/Soursop - 1.610 * 31 € 1.641 - € 1.641 14 1.627 0,45 1,23 1 0,01 0,00
Sukun/Bread fruit - 9.116 * - 9.116 - 9.116 76 9.040 2,49 6,81 7 0,09 0,02
Lainnya/Others - 1 * 143.507 € 143.508 143.247 € 261 2 258 0,07 0,19 0 0,00 0,00
335.575 181.073 187.074 329.574 77,76 213,05 89 0,73 0,53
VI. SAYUR-SAYURAN
VEGETABLE
Bawang Merah 12.360 * 7.979 38.103 € 46.083 33.180 € 12.903 31 0 1.079 11.793 3,24 8,88 3 0,11 0,02
Shallot(Onion)
Ketimun/Cucumber - 861 * 8.572 € 9.433 515 € 8.918 4 221 8.629 2,37 6,50 0 0,01 0,01
Kacang Merah - - * 740 € 740 - € 740 21 20 698 0,19 0,53 1 0,07 0,01
Kidney beans
Kacang Panjang - 2.946 * 8.837 € 11.783 1.235 € 10.548 46 288 10.214 2,81 7,69 2 0,16 0,03
String beans
Kentang/Potatoes - - * 13.676 € 13.676 6.010 € 7.666 91 4 385 7.186 1,98 5,41 2 0,08 0,01
Kubis/Cabbage - 175 * 11.757 € 11.932 7.890 € 4.042 226 3.816 1,05 2,87 0 0,02 0,00
Tomat/Tomatoes - 1.253 * 9.126 € 10.379 2.844 € 7.535 665 6.816 1,87 5,13 1 0,05 0,01
Wortel/Carrots - - * 10.866 € 10.866 4.492 € 6.374 3 157 6.214 1,71 4,68 1 0,03 0,02
Cabe/Chilli - 20.927 * 10.251 € 31.177 3.916 € 27.261 14 1.437 25.811 7,10 19,44 4 0,14 0,05
Terong/Eggplant - 2.299 * 5.902 € 8.201 - € 8.201 207 7.935 2,18 5,98 2 0,08 0,03
Petsai/ Sawi - 5.605 * 26.130 € 31.735 2.860 € 28.875 710 28.164 7,74 21,22 1 0,12 0,03
Mustard greens €
Bawang Daun/Spring onion - 414 * 9.138 € 9.552 2.450 € 7.102 175 6.877 1,89 5,18 1 0,06 0,02
Kangkung/Swamp cabbage - 2.467 * 44 2.511 - € 2.511 65 2.431 0,67 1,83 0 0,03 0,01
Lobak/Radish - - * 228 228 - € 228 1 6 221 0,06 0,17 0 0,00 0,00
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
Labu siam/Chayotte - 19 * 10.044 € 10.063 3.420 € 6.643 182 6.432 1,77 4,85 1 0,02 0,00
Buncis/Greenbeans - 507 * 9.285 € 5.042 3.315 € 1.727 47 1.672 0,46 1,26 0 0,02 0,00
Bayam/Spinach - 1.322 * 980 € 2.302 - € 2.302 63 2.229 0,61 1,68 0 0,01 0,00
Bawang Putih/Garlic - * - 13.329 € 13.329 2.010 € 11.319 27 807 10.485 2,88 7,90 6 0,28 0,01
Kembang Kol/Cauliflower 315 * 6.888 € 7.204 2.110 € 5.094 133 4.961 1,36 3,74 1 0,05 0,00
Jamur/Mushroom 1.396 * 48 € 1.444 210 € 1.234 32 1.202 0,33 0,91 1 0,09 0,01
Melinjo/ Melinjo 23.692 * - € 23.692 - € 23.692 618 23.073 6,34 17,38 7 0,52 0,07
Petai/ Petai 6.608 * 75 € 6.683 - 6.683 174 6.509 1,79 4,90 2 0,08 0,01
Jengkol/ Jengkol 29 * 29 58 - 58 2 56 0,02 0,04 0 0,00 0,00
Lainnya/Others - - 45.384 € 45.384 4.224 € 41.160 1.074 39.806 10,94 29,98 7 6,36 0,15
78.814 239.431 80.681 232.814 61,38 168,15 44 8,40 0,52
VII. DAGING/ MEAT
Daging Sapi/Beef 8.612 * 6.180 8.597 € 14.777 29 € 14.748 737 14.010 3,85 10,55 22 1,98 1,48
Daging Kerbau/Buffalo Meat - * - - - - - - - - - - - -
Daging Kambing/Lamb 1.483 * 1.006 80 € 1.086 - 1.086 54 1.032 0,28 0,78 1 0,13 0,07
Daging Domba/Lamb 2.306 * 1.577 - € 1.577 - 1.577 79 1.498 0,41 1,13 3 0,19 0,24
Daging Kuda/Lainnya 48 * 35 - € 35 - 35 2 33 0,01 0,03 0 0,00 0,00
Horse Meat/Other
Daging Babi/Pork - * - 104 € 104 - 104 5 99 0,03 0,07 0 0,01 0,03
Daging Ayam Buras 6.160 * 3.573 47 € 3.620 - 3.620 181 3.439 0,95 2,59 8 0,47 0,65
Lokal Chicken Meat
Daging Ayam Ras 40.395 * 24.237 85.974 € 110.211 18.171 € 92.041 4.602 87.439 24,04 65,87 199 11,99 16,47
Improved Chicken Meat
Daging Itik/Duck Meat 492 * 295 38.325 € 38.620 - 38.620 1.931 36.689 10,09 27,64 86 3,79 7,68
Daging Kelinci/Rabbit Meat 4 * 2 - € 2 - 2 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00
Daging Puyuh/Quail Meat 123 * 74 - * 74 - 74 4 70 0,02 0,05 0 0,01 0,00
Jeroan semua jenis - 6.497 15 € 6.512 - 6.512 - 6.512 1,79 4,91 6 0,77 0,31
All Offal All Kinds
41,47 113,61 326 19,34 26,94
VIII. TELUR/ EGGS
Telur Ayam Buras 2.747 * 2.609 € 5.356 20 € 5.336 1.334 206 3.796 1,04 2,86 4 0,23 0,27
Local Hen Eggs
Telur Ayam Ras 26.493 * 1.656 € 28.150 107 € 28.043 575 27.468 7,55 20,69 26 2,06 1,79
Improved Hen Eggs
Telur Itik/Ducks Eggs 3.363 * 737 € 4.100 - € 4.100 554 161 3.386 0,93 2,55 4 0,25 0,33
Telur Puyuh/Quail Eggs 3.786 - * 3.786 - 3.786 78 2.762 0,76 2,08 3 0,26 0,26
32.604 5.002 127 41.265 9,53 26,10 33 2,54 2,40
IX. SUSU/ MILK
Susu Sapi/Cow Milk 6.019 * 24 € 6.043 - 6.043 604 344 5.094 1,40 3,84 2 0,12 0,13
Susu Impor/Imported Milk - 23.338 € 23.338 11.739 € 11.600 - - 11.600 3,19 8,74 5 0,28 0,31
4,59 12,58 8 0,40 0,44
X. IKAN/ FISH
Tuna/Cakalang/Tongkol - 1.048 # 2.165 € 3.213 340 € 2.873 86 2.787 0,77 2,10 2 0,23 0,05
Tunas/Skipjade/Eastern Little
Kakap/Giant Seaperch - 37 # 399 € 436 2 € 434 13 421 0,12 0,32 0 0,04 0,00
Cucut/Sharks - 34 # 107 € 141 2 € 139 4 135 0,04 0,10 0 0,01 0,00
Bawal/Pomfret - 6.583 # 606 € 7.189 62 € 7.127 214 6.913 1,90 5,21 4 0,79 0,07
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
Teri/Anchovies - 100 # 587 € 687 - 687 4 21 662 0,18 0,50 0 0,05 0,00
Kembung/Indian Mackerels - 31 # 744 € 775 - € 775 23 752 0,21 0,57 0 0,08 0,00
Tenggiri/Narrow Bard - 42 # 516 € 558 18 € 540 16 524 0,14 0,39 0 0,04 0,01
King Mackerels
Bandeng/Milk Fish - 65 # 559 € 624 - 624 19 605 0,17 0,46 0 0,06 0,01
Belanak/Multes - 65 # - € 65 - 65 2 63 0,02 0,05 0 0,00 0,00
Mujair/Mozambique Tilapia - 154 # 321 € 475 6 € 469 14 454 0,12 0,34 0 0,04 0,00
Ikan Mas/Common Carp - 241 # 179 € 420 - € 420 13 407 0,11 0,31 0 0,03 0,00
Udang/Shrimp - 2.730 # 826 € 3.556 71 € 3.485 4 105 3.376 0,93 2,54 1 0,25 0,00
Rajungan/Swim Crab - 0 # 1.147 € 1.147 72 € 1.075 32 1.043 0,29 0,79 0 0,02 0,01
Gurameh/Fresh Water Carp - 10.497 # 304 € 10.801 15 € 10.786 13 324 10.449 2,87 7,87 5 1,30 0,05
Lele/ cat Fish - 30.658 # 1.128 € 31.786 40 € 31.746 - 952 30.793 8,47 23,20 16 2,75 0,19
Nila/ Nila Fish - 13.966 # 610 € 14.576 18 € 14.558 437 14.122 3,88 10,64 7 1,36 0,17
Grasscarp/ Grasscarp Fish - 409 # - € 409 - 409 12 397 0,11 0,30 0 0,04 0,00
Cumi-cumi & Sotong - 1 # 586 € 587 - € 587 1 18 569 0,16 0,43 0 0,07 0,00
Common Scuids & Cuttle Fishes
Patin/ Shark Cat Fish - 47 # 201 € 248 - 248 - 7 241 0,07 0,18 0 0,03 0,00
Lainnya/Others - 5.255 # 11.086 # 16.341 76 € 16.265 - 488 15.777 4,34 11,88 5 0,97 0,07
71.962 22.072 722 93.311 24,88 68,16 42 8,16 0,66
XI. MINYAK & LEMAK
OILS & FATS
Kacang tanah/Minyak 6.103 3.662 3.662 3.662 3.662 1,01 2,76 25 - 2,76
Groundnuts/Oils
Kopra/Minyak goreng 50.809 30.485 - 30.485 - 30.485 454 476 29.556 8,13 22,26 194 0,22 21,82
Copra/Cooking Oils
Minyak sawit/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - -
Minyak sawit/Minyak goreng - - 8.252.649 € 8.252.649 8.235.604 € 17.045 228 264 16.781 4,61 12,64 114 - 12,64
Palm Oils/Cooking Oils
13,75 37,66 333 0,22 37,22

Lemak Sapi/Cattle Fats 8.612 135 - - 135 - 135 2 - 133 0,04 0,10 1 0,00 0,09
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats 1.483 117 - - 117 - 117 - 116 0,03 0,09 1 0,00 0,08
Lemak Domba/Sheep Fats 2.306 270 - - 270 - 270 - 264 0,07 0,20 2 0,00 0,18
Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -
0,14 0,39 3 0,01 0,35

Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2014 = 3.637.100 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.701 111,71 111,75
* Sumber Angka Tetap Dinas Pertanian tahun 2014 dan BPS
# Sumber Angka Tetap Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2014 Nabati : 3.290 81,26 80,97
v Sumber Angka Tetap Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2014 3.534.600
@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 411 30,45 30,78
€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor
& Sumber dari PG. Madubaru (102.500)
TABEL 5. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2015
SEMENTARA ( Per Kapita )

NO JENIS BAHAN Kg/Tahun Gr/Hari KALORI PROTEIN LEMAK


MAKANAN (Kkal/hari) (Gr/hari) (Gr/hari)
1 2 3 4 5 6 7

1 Padi-padian 190,57 522,11 1.814 45,08 8,14


2 Makanan berpati 58,11 159,22 242 1,01 0,63
3 Gula 20,97 45,92 211 0,35 1,15
4 Buah / Biji berminyak 47,05 128,92 423 23,74 35,07
5 Buah-buahan 81,15 222,33 89 0,77 0,58
6 Sayur-sayuran 59,55 163,14 43 7,69 0,52
7 Daging 42,94 117,65 325 20,41 26,40
8 Telur 15,13 41,46 52 4,07 3,71
9 Susu 4,73 12,95 8 0,41 0,45
10 Ikan 25,53 69,95 44 8,51 0,71
11 Minyak / Lemak 17,28 47,35 420 0,22 46,92
12 Lemak 0,26 0,72 6 0,01 0,65

NABATI : 3.242 78,86 93,02


HEWANI : 435 33,41 31,91
JUMLAH : 3.677 112,27 124,93
TABEL 6: NERACA BAHAN MAKANAN D. I. YOGYAKARTA
TAHUN 2015 SEMENTARA
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
I. PADI-PADIAN/ CEREALS
Padi gagang/gabah 945.136 * 9.957 € 955.093 29.596 € 925.497 4.072 4.171 862.094 5.183 49.977 -
Dry stalk paddy/unhusked rice
Gabah/Beras 862.094 * 541.826 10.792 @ 94.726 € 625.761 51.455 € 574.306 976 3.790 14.358 555.181 150,90 413,42 1.501 36,79 5,79
Unhusked rice/Rice
Jagung/Maize 299.084 * 14.355 % 313.439 60.576 € 252.863 107.720 11.289 - 50.623 12.643 70.588 19,19 52,56 151 3,92 1,84
Jagung basah/(muda) - 10.908 € 10.908 380 10.528 10.528 2,86 7,84 1 0,03 0,03
Fresh maize
Tepung Gandum/Wheat - - 51.291 % 51.291 8.364 % 42.927 - 42.927 11,67 31,97 106 2,88 0,32
Mie Instant - - 22.152 € 22.152 127 € 22.025 42 64 21.919 5,96 16,32 54 1,47 0,16
Shorgum/Shorgum 44 * - 44 - 44 2 42 0,01 0,03 0 0,00 0,00

190,57 522,11 1.814 45,08 8,14


II. MAKANAN BERPATI
STARCHY FOOD
Ubi jalar/Sweet potatoes 6.070 * 12.177 € 18.247 1.695 € 16.551 331 - - 109 1.655 14.456 3,93 10,76 12 0,11 0,31
Ubi kayu/Cassava 873.362 * 17.406 % 890.768 96.650 € 794.118 224.735 - 335.931 60.274 16.915 156.263 42,47 116,36 114 0,74 0,23
Ubi kayu/Gaplek 147.069 52.903 2.479 € 55.382 55.380 € 2 0 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00
Cassava/Manioc
Ubi kayu/Tapioka 188.862 52.881 - 52.881 - 52.881 9.413 375 43.093 11,71 32,09 116 0,16 0,10
Cassava/Tapioca
Sagu/Tepung sagu - - - - - - - - 0 - - - - -
Sago pith/Sago flour
58,11 159,22 242 1,01 0,63
III. GULA/ SUGAR
Gula pasir/Refined sugar 31.524 & -4.279 & 92.953 € 119.952 57.621 € 62.331 - 56,098 611 61.664 16,76 45,92 167 - -
Gula mangkok/Other sugar 4.549 v 15.047 % 19.596 3.894 % 15.702 205 - 15.497 4,21 11,54 44 0,35 1,15
20,97 57,46 211 0,35 1,15
IV. BUAH BIJI BERMINYAK
PULSES NUT AND OIL SEEDS
Kacang tanah berkulit - 155.187 2.640 € 157.826 11.686 € 146.140 138.833 7.307 - - - - - -
Groundnuts in shell
Kacang tanah lepas kulit 138.833 83.300 * 234 € 83.534 713 € 82.821 5.673 7.048 4.141 65.959 17,93 49,12 222 12,43 21,02
Groundnuts shelled
Kedelai/Soyabeans - 18.822 * 19.579 € 38.401 916 € 37.485 127 686 - 1233 1.874 33.564 9,12 24,99 95 10,10 4,17
Kacang hijau/Green bean - 230 * 1.596 € 1.826 1 1.825 36 13 91 1.684 0,46 1,25 4 0,25 0,02
Kelapa berkulit/daging 839.720 201.533 18.745 € 220.278 2.748 € 217.530 - - 137.675 7.940 71.915 19,55 53,55 102 0,97 9,85
Coconuts in husk/Coconut
fresh
Kelapa daging/Kopra 201.533 50.383 v - 50.383 - 50.383 49.834 549 - - - - - -
Coconuts meat/Copra
Kacang Mete/ Bean Mete 112 v 276 € 388 205 183 - - - - - 183 0,05 0,14 - - -
47,05 128,92 423 23,74 35,07
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
V. BUAH-BUAHAN/ FRUITS
Alpokat/Avocados - 5.662 * 2.181 € 7.843 1.070 € 6.773 55 6.663 1,81 4,96 3 0,03 0,20
Jeruk/Oranges - 3.471 * 482.339 € 485.810 462.285 € 23.526 920 22.606 6,14 16,83 4 0,06 0,02
Duku/Lanzon - 2.124 * 2.871 € 4.995 2.220 € 2.775 22 2.752 0,75 2,05 1 0,01 0,00
Durian/Durians - 8.355 * 963 € 9.318 19 € 9.299 930 8.369 2,27 6,23 0 0,01 0,01
Jambu/Waterapples - 6.357 * 1.296 € 7.653 309 € 7.344 59 7.284 1,98 5,42 2 0,03 0,01
Mangga/Mangoes - 36.740 * 1.893 € 38.633 539 € 38.094 2.667 35.428 9,63 26,38 6 0,06 0,02
Nanas/Pineapples - 454 * 5.394 € 5.848 845 € 5.003 260 4.743 1,29 3,53 0 0,01 0,00
Pepaya/Papayas - 12.543 * 2.004 € 14.547 356 € 14.191 880 13.311 3,62 9,91 3 0,03 -
Pisang/Bananas - 51.218 * 6.590 € 57.808 4.567 € 53.241 2.502 50.739 13,79 37,78 18 0,20 0,06
Rambutan/Rambutans - 24.542 * 2.179 € 26.721 1.885 € 24.836 201 24.634 6,70 18,34 2 0,03 0,05
Salak/Salacia - 73.283 * 8.364 € 81.647 25.897 € 55.750 3.791 51.959 14,12 38,69 35 0,12 0,04
Sawo/Sapodila - 6.580 * 90 € 6.670 - 6.670 54 6.616 1,80 4,93 3 0,03 0,08
Semangka/ Watermelon - 9.136 * 5.055 € 14.191 2.074 € 12.117 101 12.016 3,27 8,95 1 0,01 0,00
Melon/ Honeydew - 26.786 * 1.674 € 28.460 727 € 27.733 230 27.503 7,48 20,48 8 0,13 0,23
Belimbing/Starfruit - 1.060 * 11.463 € 12.523 8.445 € 4.078 34 4.044 1,10 3,01 1 0,01 0,01
Manggis/Mangosteen - 2.165 * 217 € 2.382 238 € 2.144 18 2.127 0,58 1,58 0 0,00 0,00
Nangka/Cempedak/Jackfruit - 28.381 * 2.057 € 30.438 790 € 29.648 246 29.402 7,99 21,89 2 0,02 0,00
Markisa/Passion fruit - 122 * - 122 - 122 1 121 0,03 0,09 0 0,00 0,00
Sirsak/Soursop - 1.236 * 49 € 1.285 - € 1.285 11 1.274 0,35 0,95 0 0,01 0,00
Sukun/Bread fruit - 9.326 * - 9.326 - 9.326 77 9.249 2,51 6,89 7 0,09 0,02
Lainnya/Others - - * 240.694 € 240.694 235.412 € 5.281 44 5.233 1,42 3,90 1 0,02 0,04
309.541 777.372 747.678 339.235 81,15 222,33 89 0,77 0,58
VI. SAYUR-SAYURAN
VEGETABLE
Bawang Merah 8.799 * 5.681 22.023 € 27.704 7.951 € 19.753 47 0 1.651 18.054 4,91 13,44 4 0,16 0,04
Shallot(Onion)
Ketimun/Cucumber - 921 * 8.396 € 9.317 546 € 8.771 4 218 8.487 2,31 6,32 0 0,01 0,01
Kacang Merah - - * 739 € 739 - € 739 21 20 697 0,19 0,52 1 0,07 0,01
Kidney beans
Kacang Panjang - 2.783 * 8.654 € 11.437 1.300 € 10.137 45 277 9.816 2,67 7,31 2 0,15 0,03
String beans
Kentang/Potatoes - - * 14.221 € 14.221 5.806 € 8.415 100 4 422 7.888 2,14 5,87 3 0,09 0,01
Kubis/Cabbage - 194 * 8.992 € 9.186 8.060 € 1.126 63 1.063 0,29 0,79 0 0,01 0,00
Tomat/Tomatoes - 1.244 * 9.393 € 10.637 2.860 € 7.777 687 7.035 1,91 5,24 1 0,05 0,01
Wortel/Carrots - - * 21.862 € 21.862 4.477 € 17.385 9 428 16.948 4,61 12,62 3 0,09 0,05
Cabe/Chilli - 26.664 * 10.056 € 36.720 7.127 € 29.593 15 1.560 28.018 7,62 20,86 5 0,15 0,05
Terong/Eggplant - 1.943 * 5.804 € 7.747 - € 7.747 195 7.496 2,04 5,58 2 0,07 0,03
Petsai/ Sawi - 6.452 * 26.538 € 32.990 4.756 € 28.234 695 27.539 7,49 20,51 1 0,11 0,03
Mustard greens €
Bawang Daun/Spring onion - 362 * 8.945 € 9.307 2.938 € 6.369 157 6.168 1,68 4,59 1 0,06 0,02
Kangkung/Swamp cabbage - 2.845 * 66 2.911 - € 2.911 75 2.819 0,77 2,10 0 0,03 0,01
Lobak/Radish - - * 239 239 - € 239 1 7 232 0,06 0,17 0 0,00 0,00
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
Labu siam/Chayotte - 129 * 10.225 € 10.354 3.120 € 7.234 198 7.005 1,90 5,22 1 0,03 0,00
Buncis/Greenbeans - 541 * 9.225 € 5.042 3.380 € 1.662 45 1.609 0,44 1,20 0 0,02 0,00
Bayam/Spinach - 1.544 * 1.071 € 2.615 - € 2.615 71 2.532 0,69 1,89 0 0,01 0,00
Bawang Putih/Garlic - * - 10.448 € 10.448 2.817 € 7.631 18 544 7.069 1,92 5,26 4 0,18 0,01
Kembang Kol/Cauliflower 364 * 7.759 € 8.123 2.236 € 5.887 154 5.733 1,56 4,27 1 0,06 0,00
Jamur/Mushroom 14.316 * 44 € 14.360 3.320 € 11.040 288 10.752 2,92 8,01 6 0,79 0,06
Melinjo/ Melinjo 2.285 * - € 2.285 - € 2.285 60 2.225 0,60 1,66 1 0,05 0,01
Petai/ Petai 5.588 * 77 € 5.665 - 5.665 148 5.517 1,50 4,11 1 0,07 0,01
Jengkol/ Jengkol 36 * - 36 - 36 1 35 0,01 0,03 0 0,00 0,00
Lainnya/Others - - 39.752 € 39.752 4.243 € 35.509 926 34.341 9,33 25,57 6 5,43 0,13
73.892 224.531 64.937 228.762 59,55 163,14 43 7,69 0,52
VII. DAGING/ MEAT
Daging Sapi/Beef 7.766 * 5.574 24.680 % 30.254 234 € 30.020 1.501 28.519 7,75 21,24 44 3,99 2,97
Daging Kerbau/Buffalo Meat - * - - - - - - - - - - - -
Daging Kambing/Lamb 2.196 * 1.490 1 * 1.491 - 1.491 75 1.416 0,38 1,05 2 0,18 0,10
Daging Domba/Lamb 5.869 * 4.013 13 * 4.026 - 4.026 201 3.824 1,04 2,85 7 0,47 0,61
Daging Kuda/Lainnya 36 * 26 1 * 27 - 27 1 26 0,01 0,02 0 0,00 0,00
Horse Meat/Other
Daging Babi/Pork - * - 135 € 135 - 135 7 128 0,03 0,10 0 0,01 0,04
Daging Ayam Buras 6.035 * 3.500 47 € 3.547 - 3.547 177 3.370 0,92 2,51 8 0,46 0,63
Lokal Chicken Meat
Daging Ayam Ras 39.171 * 23.503 78.302 € 101.805 11.596 € 90.210 4.510 85.699 23,29 63,82 193 11,61 15,95
Improved Chicken Meat
Daging Itik/Duck Meat 606 * 364 28.890 € 29.254 - 29.254 1.463 27.791 7,55 20,69 65 2,84 5,75
Daging Kelinci/Rabbit Meat - * - - € - - - - - - - - - -
Daging Puyuh/Quail Meat 110 * 66 - * 66 - 66 3 63 0,02 0,05 0 0,01 0,00
Jeroan semua jenis - 7.147 16 € 7.163 - 7.163 - 7.163 1,95 5,33 7 0,84 0,34
All Offal All Kinds
42,94 117,65 325 20,41 26,40
VIII. TELUR/ EGGS
Telur Ayam Buras 2.809 * 2.614 € 5.423 24 € 5.399 1.350 208 3.841 1,04 2,86 4 0,23 0,27
Local Hen Eggs
Telur Ayam Ras 28.083 * 22.073 % 50.156 244 € 49.912 1.023 48.889 13,29 36,41 45 3,62 3,15
Improved Hen Eggs
Telur Itik/Ducks Eggs 2.975 * 662 € 3.637 75 € 3.562 481 140 2.941 0,80 2,19 4 0,22 0,29
Telur Puyuh/Quail Eggs 3.719 - * 3.719 - 3.719 76 2.713 0,74 2,02 3 0,25 0,26
33.867 25.349 343 62.592 15,13 41,46 52 4,07 3,71
IX. SUSU/ MILK
Susu Sapi/Cow Milk 6.187 * 69 € 6.256 - 6.256 626 357 5.274 1,43 3,93 2 0,13 0,14
Susu Impor/Imported Milk - 41.719 € 41.719 29.601 € 12.118 - - 12.118 3,29 9,02 6 0,29 0,32
4,73 12,95 8 0,41 0,45
X. IKAN/ FISH
Tuna/Cakalang/Tongkol - 1.284 # 2.088 € 3.372 433 € 2.938 88 2.850 0,77 2,12 2 0,23 0,05
Tunas/Skipjade/Eastern Little
Kakap/Giant Seaperch - 50 # 502 € 552 2 € 550 17 534 0,15 0,40 0 0,05 0,00
Cucut/Sharks - 49 # 113 € 162 88 € 74 2 72 0,02 0,05 0 0,00 0,00
Bawal/Pomfret - 6.583 # 699 € 7.283 65 € 7.218 217 7.001 1,90 5,21 4 0,79 0,07
Produksi Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Perubahan Stok
Production Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
Teri/Anchovies - 100 # 543 € 643 - 643 4 19 619 0,17 0,46 0 0,05 0,00
Kembung/Indian Mackerels - 31 # 1.452 € 1.483 21 € 1.462 44 1.418 0,39 1,06 1 0,15 0,01
Tenggiri/Narrow Bard - 42 # 884 € 926 53 € 873 26 847 0,23 0,63 0 0,07 0,02
King Mackerels
Bandeng/Milk Fish - 65 # 2.599 € 2.663 - 2.663 80 2.584 0,70 1,92 2 0,25 0,06
Belanak/Multes - 65 # - € 65 1 64 2 62 0,02 0,05 0 0,00 0,00
Mujair/Mozambique Tilapia - 154 # 339 € 492 6 € 486 15 472 0,13 0,35 0 0,04 0,00
Ikan Mas/Common Carp - 234 # 182 € 416 - € 416 12 404 0,11 0,30 0 0,03 0,00
Udang/Shrimp - 2.730 # 2.742 € 5.471 125 € 5.346 6 160 5.179 1,41 3,86 2 0,37 0,00
Rajungan/Swim Crab - 0 # 1.126 € 1.126 15 € 1.111 33 1.078 0,29 0,80 0 0,02 0,01
Gurameh/Fresh Water Carp - 10.525 # 707 € 11.232 - € 11.232 13 337 10.881 2,96 8,10 5 1,34 0,05
Lele/ cat Fish - 31.860 # 1.685 € 33.545 55 € 33.490 - 1.005 32.485 8,83 24,19 16 2,86 0,19
Nila/ Nila Fish - 14.268 # 986 € 15.254 498 € 14.756 443 14.313 3,89 10,66 7 1,36 0,17
Grasscarp/ Grasscarp Fish - - # - € - - - - - - - - - -
Cumi-cumi & Sotong - 16 # 1.048 € 1.064 - € 1.064 1 32 1.031 0,28 0,77 1 0,12 0,01
Common Scuids & Cuttle Fishes
Patin/ Shark Cat Fish - 99 # 230 € 329 - 329 - 10 319 0,09 0,24 0 0,04 0,00
Lainnya/Others - 10.821 # 2.067 € 12.888 741 € 12.148 - 364 11.783 3,20 8,77 4 0,71 0,05
78.975 19.991 2.103 96.863 25,53 69,95 44 8,51 0,71
XI. MINYAK & LEMAK
OILS & FATS
Kacang tanah/Minyak 7.048 4.229 4.229 4.229 4.229 1,15 3,15 28 - 3,15
Groundnuts/Oils
Kopra/Minyak goreng 49.834 29.900 - 29.900 - 29.900 446 466 28.988 7,88 21,59 188 0,22 21,15
Copra/Cooking Oils
Minyak sawit/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - -
Minyak sawit/Minyak goreng - - 4.529.874 € 4.529.874 4.499.026 € 30.848 413 478 30.370 8,25 22,62 204 - 22,62
Palm Oils/Cooking Oils
17,28 47,35 420 0,22 46,92

Lemak Sapi/Cattle Fats 7.766 122 - - 122 - 122 2 - 120 0,03 0,09 1 0,00 0,08
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats 2.196 173 - - 173 - 173 - 171 0,05 0,13 1 0,00 0,11
Lemak Domba/Sheep Fats 5.869 687 - - 687 - 687 - 671 0,18 0,50 4 0,01 0,45
Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -
0,26 0,72 6 0,01 0,65

Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2015 = 3.679.200 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.677 112,27 124,93
* Sumber Angka Sementara Dinas Pertanian tahun 2015 dan BPS
# Sumber Angka Sementara Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2015 Nabati : 3.242 78,86 93,02
v Sumber Angka Sementara Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2015 3.534.600
@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 435 33,41 31,91
€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor
& Sumber dari PG. Madubaru (144.600)
TABEL 7. KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH. 2014 DAN 2015 SEMENTARA
( Per Kapita Per Hari)

NO JENIS BAHAN KALORI PROTEIN LEMAK


MAKANAN 2014 2015 S 2014 2015 S 2014 2015 S
KALORI % KALORI % GRAM % GRAM % GRAM % GRAM %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Padi-padian 1.944 52,53 1.814 49,32 48,43 43,36 45 40,16 10,09 9,03 8 6,52
2 Makanan berpati 345 9,32 242 6,58 1,33 1,19 1 0,90 0,71 0,63 1 0,51
3 Gula 152 4,11 211 5,73 0,20 0,18 0 0,31 0,68 0,60 1 0,92
4 Buah / Biji berminyak 383 10,36 423 11,51 21,94 19,64 24 21,15 31,23 27,95 35 28,07
5 Buah-buahan 89 2,39 89 2,43 0,73 0,65 1 0,68 0,53 0,47 1 0,46
6 Sayur-sayuran 44 1,19 43 1,18 8,40 7,52 8 6,85 0,52 0,46 1 0,42
7 Daging 326 8,80 325 8,84 19,34 17,31 20 18,18 26,94 24,10 26 21,13
8 Telur 33 0,90 52 1,41 2,54 2,28 4 3,62 2,40 2,14 4 2,97
9 Susu 8 0,21 8 0,21 0,40 0,36 0 0,37 0,44 0,39 0 0,36
10 Ikan 42 1,13 44 1,20 8,16 7,30 9 7,58 0,66 0,59 1 0,57
11 Minyak / Lemak 333 8,99 420 11,43 0,22 0,20 0 0,19 37,22 33,30 47 37,56
12 Lemak 3 0,09 6 0,16 0,01 0,01 0 0,01 0,35 0,31 1 0,52

NABATI : 3.290 88,89 3.242 88,17 81,26 72,74 78,86 70,24 80,97 72,45 93,02 74,46
HEWANI : 411 11,11 435 11,83 30,45 27,26 33,41 29,76 30,78 27,55 31,91 25,54
JUMLAH : 3.701 100,00 3.677 100,00 111,71 100,00 112,27 100,00 111,75 100,00 124,93 100,00
TABEL 8. KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH. 2013, 2014 DAN 2015 SEMENTARA
( Per Kapita Per Hari)

NO JENIS BAHAN ENERGI PROTEIN LEMAK


MAKANAN 2013 2014 2015 S 2013 2014 2015 S 2013 2014 2015 S
KALORI % KALORI % KALORI % GRAM % GRAM % GRAM % GRAM % GRAM % GRAM %
1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Padi-padian 2.108 56,99 1.944 52,53 1.813,68 49,32 52,58 49,00 48,43 43,36 45,08 40,16 11,09 12,00 10,09 9,03 8,14 6,52
2 Makanan berpati 344 9,31 345 9,32 242,00 6,58 1,33 1,24 1,33 1,19 1,01 0,90 0,62 0,68 0,71 0,63 0,63 0,51
3 Gula 179 4,84 152 4,11 210,65 5,73 0,26 0,24 0,20 0,18 0,35 0,31 0,87 0,94 0,68 0,60 1,15 0,92
4 Buah / Biji berminyak 374 10,10 383 10,36 423,35 11,51 22,44 20,91 21,94 19,64 23,74 21,15 29,98 32,44 31,23 27,95 35,07 28,07
5 Buah-buahan 124 3,35 89 2,39 89,19 2,43 0,91 0,84 0,73 0,65 0,77 0,68 0,61 0,66 0,53 0,47 0,58 0,46
6 Sayur-sayuran 45 1,21 44 1,19 43,31 1,18 9,55 8,90 8,40 7,52 7,69 6,85 0,54 0,59 0,52 0,46 0,52 0,42
7 Daging 151 4,09 326 8,80 325,14 8,84 10,14 9,45 19,34 17,31 20,41 18,18 11,99 12,98 26,94 24,10 26,40 21,13
8 Telur 34 0,91 33 0,90 51,99 1,41 2,64 2,46 2,54 2,28 4,07 3,62 2,39 2,58 2,40 2,14 3,71 2,97
9 Susu 5 0,13 8 0,21 7,90 0,21 0,25 0,23 0,40 0,36 0,41 0,37 0,27 0,29 0,44 0,39 0,45 0,36
10 Ikan 36 0,97 42 1,13 43,95 1,20 7,01 6,54 8,16 7,30 8,51 7,58 0,57 0,62 0,66 0,59 0,71 0,57
11 Minyak / Lemak 296 8,01 333 8,99 420,19 11,43 0,18 0,17 0,22 0,20 0,22 0,19 33,15 35,87 37,22 33,30 46,92 37,56
12 Lemak 3 0,08 3 0,09 5,86 0,16 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,33 0,36 0,35 0,31 0,65 0,52

NABATI : 3.471 94 3.290 89 3.242,37 88,17 87,25 81,31 81,26 72,74 78,86 70,24 76,86 83,17 80,97 72,45 93,02 74,46
HEWANI : 229 6 411 11 434,84 11,83 20,05 18,69 30,45 27,26 33,41 29,76 15,56 16,83 30,78 27,55 31,91 25,54
JUMLAH : 3.699 100 3.701 100 3.677,21 100,00 107,30 100,00 111,71 100,00 112,27 100,00 92,41 100,00 111,75 100,00 124,93 100,00
TABEL 9. KETERSEDIAAN ENERGI BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN SESUAI PPH
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK DIY TH. 2014 DAN TH. 2015 SEMENTARA
( Per Kapita/hari )

NO JENIS BAHAN 2014 2015 Sementara kalori kalori % kal thd ideal SCORE SCORE
MAKANAN Kkalori % *^ Score Riil Score PPH Kkalori % *^ Score Riil Score PPH (7-3) ideal (9-5) MAX **
2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Padi-padian 1.944 81,0 40,5 25 ** 1.814 75,6 37,8 25 ** -131 1.200 162 151 -2,7 25,0

2 Umbi-umbian 347 14,5 7,2 2,5 ** 245 10,2 5,1 2,5 ** -103 144 241 170 -2,1 2,5

3 Pangan Hewani 402 16,7 33,5 24 ** 422 17,6 35,2 24 ** 20 288 140 147 1,7 24,0

4 Minyak dan Lemak 342 14,2 7,1 5 ** 433 18,0 9,0 5 ** 91 240 142 180 1,9 5,0

5 Biji berminyak 92 3,8 1,9 1 ** 102 4,2 2,1 1 ** 10 72 128 142 0,2 1,0

6 Kacang-kacangan 293 12,2 24,4 10 ** 323 13,5 26,9 10 ** 30 120 244 269 2,5 10,0

7 Gula 152 6,3 3,2 2,5 ** 211 8,8 4,4 2,5 ** 58 120 127 176 1,2 2,5

8 Sayuran dan Buah 129 5,4 26,9 26,9 129 5,4 26,8 26,8 -1 144 90 89 -0,1 30,0

9 Bumbu-bumbuan 0 0,0 0,0 0 - 0,0 0,0 0 0 72 0 0 0,0 0,0

JUMLAH 3.701 96,9 3.677 96,8 -24 2.400 2,5 100,0

catatan : ** = score maximum angka ketetapan nasional


* = persen thd AKG (per 2200 Kkal)
*^ = persen thd AKG (per 2400 Kkal)
Kelompok Energi % AKE Bobot Skor PPH
No.
Bahan Pangan (Kalori)

1. Padi-padian2.138 97,2 0,5 25,0


2. Umbi-umbian273 12,4 0,5 2,5
3. Pangan Hewani
129 5,9 2,0 11,7
4. Minyak dan Lemak
412 18,7 0,5 5,0
5. Buah/biji berminyak
65 3,0 0,5 1,0
6. Kacang-kacangan
127 5,8 2,0 10,0
7. Gula 171 7,8 0,5 2,5
8. Sayuran dan buah
138 6,3 5,0 30,0
9. Lain-lain - - - -
Jumlah 3.453,0 157,0 87,7
bobotscor max score 07 score 08

TH.2000 TH.2001

0,5 25,0 #REF! #REF! Padi-padian #REF! #REF! 1250 Padi-padian #REF! #REF! 25,0

0,5 2,5 #REF! #REF! Umbi-umbian #REF! #REF! 150 Umbi-umbian #REF! #REF! 2,5

2,0 24,0 #REF! #REF! Pangan Hewani #REF! #REF! 300 Pangan Hewani #REF! #REF! 14,4

0,5 5,0 #REF! #REF! Minyak dan Lemak #REF! #REF! 250 Minyak dan Lemak #REF! #REF! 3,5

0,5 1,0 #REF! #REF! Buah/biji berminyak #REF! #REF! 75 Buah/biji berminyak #REF! #REF! 1,0

2,0 10,0 #REF! #REF! Kacang-kacangan #REF! #REF! 125 Kacang-kacangan #REF! #REF! 6,0

0,5 2,5 #REF! #REF! Gula #REF! #REF! 125 Gula #REF! #REF! 2,5

5,0 30,0 #REF! #REF! Sayuran dan Buah #REF! #REF! 150 Sayuran dan Buah #REF! #REF! 30,0

0,0 0,0 #REF! #REF! Bumbu-bumbuan #REF! #REF! 75 Bumbu-bumbuan #REF! #REF! 0,0

100,0

** = score maximum angka ketetapan nasional


Skor Maks

##
##
##
##
##
##
##
##
-
##
gram bahan hasil widya karya

25,0 2.488 696 1200

2,5 246 188 144

24,0 164 157 288

5,0 239 27 240

1,0 #REF! #REF! 72

10,0 #REF! #REF! 120

2,5 121 33 120

30,0 143 357 144

0,0 0 0 72

#REF! #REF!
2400
TABEL 10. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015 SEMENTARA

Ketersediaan Energi Tingkat Ketersediaan Energi


No. Kelompok Pangan (Kal/kap/hr) (% AKE)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 S 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 121,1 113,1 84,7 91,8 97,7 96,0 91,0

2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 13,8 11,2 22,8 19,0 33,5 26,3 23,1

3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 10,3 7,3 4,6 4,8 5,7 8,9 5,8

4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 9,0 11,0 15,2 15,5 7,4 9,2 13,8

5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,7 3,8 3,5 5,4 3,9 3,5 3,0

6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 10,8 8,3 12,9 9,9 9,3 13,3 11,8

7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 3,1 5,5 8,9 7,5 4,3 4,9 6,2

8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 5,1 6,4 9,1 8,7 8,1 5,6 6,9

9 Lain - lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0

Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.677 174 167 162 162 170 168 161,5

AKE Th. 2006 - 2011 : 2.200 kal/kap/hari


AKE Th. 2012 : 2.400 kal/kap/hari
TABEL 10. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015 SEMENT

Tingkat Ketersediaan Energi


(%
No.AKE)
Kelompok Pangan
2013 2014 2015 S

1 Padi - padian 87,8 81,0 75,6

2 Umbi - umbian 14,5 14,5 10,2

3 Pangan Hewani 9,3 16,7 17,6

4 Minyak dan Lemak 12,6 14,2 18,0

5 Buah/ biji berminyak 3,2 3,8 4,2

6 Kacang - kacangan 12,4 12,2 13,5

7 Gula 7,5 6,3 8,8

8 Sayur dan Buah 6,8 5,4 5,4

9 Lain - lain 0,0 0,0 0,0

Total 154,1 154,2 153,2

AKE Th. 2006 - 2011 : 2.200 kal/kap/hari


AKE Th. 2012 : 2.400 kal/kap/hari
TABEL 11. SKOR PPH BERDASARKAN KETERSEDIAAN DI DIY TAHUN 2006 - 2015 SEMENTARA

Ketersediaan Energi
Skor PPH
No. Kelompok Pangan (Kal/kap/hr)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 S 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 25 25 25 25 25 25,0 25,0 25,0 25,0

2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 20,6 14,5 9,1 9,5 11,4 17,9 13,9 18,5 24,0

4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 4,5 5 5 5 3,7 4,6 5,0 5,0 5,0

5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,4 1 1 1 1 1,0 1,0 1,0 1,0

6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 10 10 10 10 10 10,0 10,0 10,0 10,0

7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 1,6 2,5 2,5 2,5 2,2 2,4 2,5 2,5 2,5

8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 25,7 30 30 30 30 27,9 24,0 30,0 26,9

9 Lain - lain 0 0 0 0 0 0 0 - 0 - 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.677 90,3 90,5 85,1 85,5 85,8 91,3 83,9 94,504 96,9
Skor
Ideal
2015 S

25,0 25

2,5 2,5

24,0 24

5,0 5

1,0 1

10,0 10

2,5 2,5

26,8 30

0,0 0

96,8 100
TABEL 12. KETERSEDIAAN DAN PROPORSI KETERSEDIAAN ENERGI DIY (2006 - 2015) BERDASARKAN KELOMPOK PANGAN (PUBLIKASI NBM)

Ketersediaan Energi Proporsi Ketersediaan Energi


(Kal/kap/hr) (% ) Proporsi
No. Kelompok Pangan
Ideal
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 69,63 67,90 52,39 56,51 57,52 57,22 56,31 56,99 52,53 49,32 50%

2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 7,92 6,71 14,08 11,67 19,70 15,67 14,31 9,39 9,38 6,65 6%

3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 5,93 4,37 2,84 2,94 3,35 5,31 3,59 6,00 10,86 11,48 12%

4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 5,15 6,60 9,42 9,54 4,34 5,48 8,56 8,19 9,24 11,77 10%

5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,42 2,29 2,16 3,33 2,30 2,11 1,84 2,09 2,48 2,77 3%

6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 6,19 4,97 7,98 6,07 5,46 7,94 7,32 8,05 7,91 8,78 5%

7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 1,80 3,30 5,51 4,59 2,54 2,90 3,82 4,84 4,11 5,73 5%

8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 2,95 3,85 5,62 5,35 4,79 3,36 4,25 4,44 3,49 3,49 6%

9 Lain - lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3%

Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.677 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
TABEL 13. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DAN PROTEIN TAHUN 2006 - 2015 SEMENTARA

Energi Protein
Tahun Ketersediaan Tingkat Ketersediaan Ketersediaan Tingkat Ketersediaan

(Kal/kap/hari) (%) (gram/kap/hari) (%)

2006 3.826 173,91 117,56 213,75

2007 3.664 166,55 94,59 171,98

2008 3.558 161,71 85,50 155,45

2009 3.573 162,39 87,59 159,25

2010 3.736 169,82 92,88 168,87

2011 3.689 167,68 100,63 182,96

2012 3.867 161,13 98,23 155,92

2013 3.699 154,14 107,30 170,32

2014 3.705 154,38 111,56 177,08

2015 3677 153,21 112,27 178,21

Ket : Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2011 berdasarkan persentase AKG : 2.200 kkal/kap/hari
Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2012 dan 2013 berdasarkan persentase AKG : 2.400 kkal/kap/hari
Tingkat Ketersediaan Protein Tahun 2006 - 2011 berdasarkan persentase AKG : 55 gram/kap/hari
Tingkat Ketersediaan Protein Tahun 2012 dan 2013 berdasarkan persentase AKG : 63 gram/kap/hari
TABEL 14. LAJU TINGKAT KETERSEDIAAN 2006 - 2015

Tahun Laju Ketersediaan Energi Laju Ketersediaan Protein


(%) (%)

2006 - 2007 -4,2 -19,5

2007 - 2008 -2,9 -9,6

2008 - 2009 0,4 2,4

2009 - 2010 4,6 6,0

2010 - 2011 -1,3 8,3

2011 - 2012 5 -2,4

2012 - 2013 -4 9,2

2013 - 2014 0 4,0

2014 - 2015 -1 0,6


TABEL 15. KONTRIBUSI ENERGI MENURUT KELOMPOK PANGAN TAHUN 2015 SEMENTARA

No. Kelompok Pangan Energi (kkal) Kontribusi (%) Gram/kap/hari Kontribusi (%)

1 Padi - padian 1.814 100 522,11 100,00

Beras 1.501 82,74 413,42 79,18

Jagung 152 8,39 60,40 11,57

Tepung terigu 161 8,87 48,29 9,25

2 Umbi - umbian 245 100 219,85 100,00

Ubi kayu 230 94,20 205,65 93,54

Ubi Jalar 12 4,74 8,79 4,00

Kentang 3 1,06 5,41 2,46

3 Pangan hewani 422 100 236,67 100,00

Daging ruminansia 53 12,58 25,25 10,67

Daging unggas 265 62,81 87,07 36,79

Telur 52 12,32 41,46 17,52

Susu 8 1,87 12,95 5,47


No. Kelompok Pangan Energi (kkal) Kontribusi (%) Gram/kap/hari Kontribusi (%)

Ikan 44 10,42 69,95 29,55

4 Minyak dan Lemak 433 100,00 53,40 100,00

Minyak dan lemak 426 98,44 48,07 90,01

Jeroan 7 1,56 5,33 9,99

5 Buah/ Biji Berminyak 92 100,00 48,34 100,00

6 Kacang - kacangan 323 100,00 75,88 100,00

Kacang Tanah 222 68,77 49,12 64,73

Kedelai 95 29,50 24,99 32,94

Kacang Hijau 4 1,31 1,25 1,65

Kacang Merah 1 0,43 0,52 0,68

7 Gula 211 100,00 57,46 100,00

Gula Pasir 167 79,35 45,92 79,92

Gula Mangkok 44 20,65 11,54 20,08

8 Sayur dan Buah 129 100,00 379,08 100,00

Sayur 39 30,60 156,75 41,35


No. Kelompok Pangan Energi (kkal) Kontribusi (%) Gram/kap/hari Kontribusi (%)

Buah 89 69,40 222,33 58,65

9 Lain - lain 0 0 0 0

Jumlah 3.667 1.593


TABEL 16. PROYEKSI KETERSEDIAAN ENERGI KELOMPOK PANGAN 2016 - 2020
(KKAL/KAP/HARI)

Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)


No. Kelp. Pangan menurut kelompok pangan

2016 2017 2018 2020

1 Padi - padian 1.691 1.568 1.445 1.200

Beras 1.399 1.298 1.196 993 1.691

Jagung 142 132 121 101 1.691

Tepung Terigu 150 139 128 106 1.568

2 Umbi - umbian 224 204 184 144 1.445

Ubi Kayu 211 193 174 136

Ubi Jalar 11 10 9 7 224,48

Kentang 2 2 2 2

Sagu 0 0 0 0

3 Pangan Hewani 395 369 342 288

Daging Ruminansia 50 46 43 36 395

Daging Unggas 248 231 215 181

Telur 49 45 42 35

Susu 7 7 6 5
Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)
No. Kelp. Pangan menurut kelompok pangan

2016 2017 2018 2020

Ikan 41 38 36 30

4 Minyak dan Lemak 91 128 165 240

Minyak dan lemak 89 126 163 236

Jeroan 1 2 3 4 84

5 Buah/ Biji Berminyak 96 90 84 72

6 Kacang - kacangan 85 94 102 120

Kacang Tanah 58 64 70 83

Kedelai 25 28 30 35

Kacang Hijau 1 1 1 2

Kacang Merah 0 0 0 1

7 Gula 70 82 95 120

Gula Pasir 56 65 75 95

Gula Mangkok 14 17 20 25

8 Sayur dan Buah 132 135 138 144

Sayur 40 41 42 44

Buah 91 93 96 100
Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)
No. Kelp. Pangan menurut kelompok pangan

2016 2017 2018 2020

9 Lain - lain 14 29 43 72

3.422 3.166 2.911 2.400


TABEL 17. PROYEKSI KETERSEDIAAN ENERGI MENURUT KELOMPOK PANGAN

Proyeksi Ketersediaan Energi (gram/kap/hr)


No. Kelp. Pangan menurut kelompok pangan

2016 2017 2018 2020

1 Padi - padian 483,7 445,3 406,8 330,0

Beras 382,99 352,57 322,15 261,30

Jagung 55,96 51,51 47,07 38,18

Tepung Terigu 44,73 41,18 37,63 30,52

2 Umbi - umbian 154 142 131 108

Ubi Kayu 143,75 133,07 122,39 101,03

Ubi Jalar 6,14 5,68 5,23 4,32

Kentang 3,78 3,50 3,22 2,66

Sagu - - - -

3 Pangan Hewani 223 209 195 168

Daging Ruminansia 28,06 26,33 24,60 21,14

Daging Unggas 140,02 131,40 122,77 105,52

Telur 27,46 25,77 24,08 20,70

Susu 4,17 3,92 3,66 3,15


Proyeksi Ketersediaan Energi (gram/kap/hr)
No. Kelp. Pangan menurut kelompok pangan

2016 2017 2018 2020

Ikan 23,22 21,79 20,36 17,50

4 Minyak dan Lemak 48,72 44,04 39,36 30,00

Minyak dan lemak 47,96 43,35 38,74 29,53

Jeroan 0,76 0,69 0,62 0,47

5 Buah/ Biji Berminyak 45,24 36,93 28,62 12,00

6 Kacang - kacangan 69,11 62,33 55,55 42,00

Kacang Tanah 47,52 42,86 38,20 28,88

Kedelai 20,38 18,38 16,39 12,39

Kacang Hijau 0,90 0,82 0,73 0,55

Kacang Merah 0,30 0,27 0,24 0,18

7 Gula 53,17 48,87 44,58 36,00

Gula Pasir 42,19 38,78 35,38 28,57

Gula Mangkok 10,98 10,09 9,21 7,43

8 Sayur dan Buah 358,46 337,85 317,23 276,00

Sayur 109,68 103,38 97,07 84,45

Buah 248,78 234,47 220,16 191,55


Proyeksi Ketersediaan Energi (gram/kap/hr)
No. Kelp. Pangan menurut kelompok pangan

2016 2017 2018 2020

9 Lain - lain 3,60 7,20 10,80 18,00

Jumlah 1.438,59 1.333,95 1.229,30 1.020,00


TABEL 18. PROYEKSI KETERSEDIAAN KOMODITAS PANGAN DI DIY TAHUN 2016, 2017, 2018 DAN 2020

Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2016 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2017 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2018 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2020
No. Kelompok Pangan
gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th

1 Padi - padian 483,69 176,55 656.908,85 445,27 162,52 611.439,39 406,84 148,50 564.722,45 330,00 120,45 467.623,04

Beras 382,99 139,79 520.155,18 352,57 128,69 484.151,44 322,15 117,58 447.159,92 261,30 95,38 370.274,42

Jagung 55,96 20,42 75.998,51 51,51 18,80 70.738,10 47,07 17,18 65.333,37 38,18 13,93 54.099,83

Tepung Terigu 44,73 16,33 60.755,16 41,18 15,03 56.549,85 37,63 13,73 52.229,16 30,52 11,14 43.248,79

2 Umbi - umbian 153,67 56,09 208.707,39 142,25 51,92 195.344,43 130,84 47,76 181.608,57 108,00 39,42 153.040,27

Ubi Kayu 143,75 52,47 195.228,66 133,07 48,57 182.728,70 122,39 44,67 169.879,93 101,03 36,87 143.156,62

Ubi Jalar 6,14 2,24 8.340,05 5,68 2,07 7.806,06 5,23 1,91 7.257,16 4,32 1,58 6.115,56

Kentang 3,78 1,38 5.138,69 3,50 1,28 4.809,67 3,22 1,18 4.471,48 2,66 0,97 3.768,08

Sagu - - - - - - - - - - - -

3 Pangan Hewani 222,94 81,37 302.779,03 209,20 76,36 287.279,31 195,47 71,35 271.322,70 168,00 61,32 238.062,64

Daging Ruminansia 28,06 10,24 38.102,99 26,33 9,61 36.152,44 24,60 8,98 34.144,39 21,14 7,72 29.958,81

Daging Unggas 140,02 51,11 190.169,93 131,40 47,96 180.434,85 122,77 44,81 170.412,79 105,52 38,51 149.522,76

Telur 27,46 10,02 37.299,92 25,77 9,41 35.390,48 24,08 8,79 33.424,75 20,70 7,55 29.327,38

Susu 4,17 1,52 5.668,33 3,92 1,43 5.378,16 3,66 1,34 5.079,44 3,15 1,15 4.456,78

Ikan 23,22 8,48 31.537,85 21,79 7,95 29.923,38 20,36 7,43 28.261,32 17,50 6,39 24.796,91

4 Minyak dan Lemak 48,72 17,78 66.169,07 44,04 16,07 60.476,66 39,36 14,37 54.634,52 30,00 10,95 42.511,19

Minyak dan lemak 47,96 17,50 65.133,53 43,35 15,82 59.530,20 38,74 14,14 53.779,49 29,53 10,78 41.845,89

Jeroan 0,76 0,28 1.035,54 0,69 0,25 946,46 0,62 0,22 855,03 0,47 0,17 665,30
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2016 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2017 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2018 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2020
No. Kelompok Pangan
gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th

5 Buah/ Biji Berminyak 45,24 16,51 61.443,86 36,93 13,48 50.714,00 28,62 10,45 39.727,32 12,00 4,38 17.004,47

6 Kacang - kacangan 69,11 25,22 93.855,74 62,33 22,75 85.591,74 55,55 20,28 77.111,28 42,00 15,33 59.515,66

Kacang Tanah 47,52 17,35 64.540,88 42,86 15,64 58.858,06 38,20 13,94 53.026,38 28,88 10,54 40.926,57

Kedelai 20,38 7,44 27.683,18 18,38 6,71 25.245,68 16,39 5,98 22.744,33 12,39 4,52 17.554,42

Kacang Hijau 0,90 0,33 1.228,53 0,82 0,30 1.120,36 0,73 0,27 1.009,35 0,55 0,20 779,03

Kacang Merah 0,30 0,11 403,14 0,27 0,10 367,64 0,24 0,09 331,22 0,18 0,07 255,64

7 Gula 53,17 19,41 72.206,63 48,87 17,84 67.114,89 44,58 16,27 61.884,00 36,00 13,14 51.013,42

Gula Pasir 42,19 15,40 57.294,07 38,78 14,15 53.253,91 35,38 12,91 49.103,33 28,57 10,43 40.477,81

Gula Mangkok 10,98 4,01 14.912,56 10,09 3,68 13.860,98 9,21 3,36 12.780,67 7,43 2,71 10.535,61

8 Sayur dan Buah 358,46 130,84 486.835,76 337,85 123,31 463.930,54 317,23 115,79 440.334,32 276,00 100,74 391.102,90

Sayur 109,68 40,03 148.965,80 103,38 37,73 141.957,08 97,07 35,43 134.736,93 84,45 30,83 119.672,72

Buah 248,78 90,80 337.869,96 234,47 85,58 321.973,46 220,16 80,36 305.597,39 191,55 69,91 271.430,19

9 Lain - lain 3,60 1,31 - 7,20 2,63 - 10,80 3,94 14.991,03 18,00 6,57 25.506,71
Lampiran 1
SKOR KONSUMSI TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN PPH
Skor Skor Skor Skor
No. Kelompok Pangan Kalori % % AKG Bobot
Aktual AKG PPH Makmimum
a b c d e f g h i j

1 Padi - padian 1.197 61,7 59,9 0,5 30,9 29,9 25,0 * 25,0
2 Umbi - umbian 36 1,9 1,8 0,5 0,9 0,9 0,9 2,5
3 Pangan hewani 210 10,8 10,5 2,0 21,6 21,0 21,0 24,0
4 Minyak dan Lemak 163 8,4 8,2 0,5 4,2 4,1 4,1 5,0
5 Buah/ biji berminyak 42 2,1 2,1 0,5 1,1 1,0 1,0 * 1,0
6 Kacang - kacangan 76 3,9 3,8 2,0 7,8 7,6 7,6 10,0
7 Gula 94 4,9 4,7 0,5 2,4 2,4 2,4 2,5
8 Sayur dan buah 93 4,8 4,7 5,0 24,0 23,3 23,3 30,0
9 Lain - lain 35 1,8 1,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Jumlah 1.946 100,3 97,3 93,0 90,2 85,3 100,0
Sumber data : BPS diolah BKPP DIY

Keterangan :
c : Angka konsumsi energi kelompok pangan (kkal/kap/hr)
d : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi
e : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG (2.000 kkal/kap/hr)
g : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi dikalikan bobot
h : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG dikalikan bobot
i : Skor PPH, bila skornya lebih tinggi atau = skor maksimum digunakan skor maksimum tersebut
* : Sama dengan skor maksimum
56,997085 2,590777
Lampiran 2.
ANALISIS SURPLUS/ MINUS BERDASARKAN NBM 2015 SEMENTARA

Keterangan Beras Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Sayur Buah - buahan Gula Pasir Daging Sapi Daging Ayam Telur Susu Ikan

Produksi (Ton) 541.826 299.084 18.822 83.300 230 873.362 6.070 73.892 309.541 31.524 5.574 23.503 33.867 6.187 78.975

Konsumsi Rumah Tangga (Kg/Kap/Tahun) 92,4 0,3 9,0 0,4 0,3 10,3 0,9 54,4 29,9 7,0 3,7 6,3 7,1 2,6 9,1

Konsumsi (Ton) 339.958 1.104 33.113 1.472 1.104 37.896 3.311 200.148 110.008 25.754 13.576 23.069 26.122 9.566 33.481

Surplus/ minus (Ton) 201.868 297.980 (14.291) 81.828 (874) 835.466 2.759 (126.257) 199.533 5.770 (8.003) 434 7.745 (3.379) 45.494

Penyediaan Dalam Negeri (Ton) 574.306 252.863 37.485 228.961 1.825 794.118 16.551 228.762 339.235 62.331 30.020 90.210 62.592 18.374 96.863

(memperhitungkan angka Impor dan Ekspor)

Konsumsi (Ton) 339.958 1.104 33.113 1.472 1.104 37.896 3.311 200.148 110.008 25.754 13.576 23.069 26.122 9.566 33.481

Surplus/ minus (Ton) 234.348 251.759 4.372 227.490 721 756.222 13.240 28.613 229.227 36.577 16.443 67.141 36.469 8.808 63.382

Jumlah Penduduk DIY tahun 2015 : 3.679.200 jiwa


Lampiran 3
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA

Gram/ Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)


No Kelompok Pangan
Kap/Hari Kalori % % AKE*) Bobot Skor Aktual Skor AKE Skor Maks Skor PPH

1 Padi-padian 522,1 1.814 49,3 75,6 0,5 24,7 37,8 25,0 25,0
2 Umbi-umbian 165,1 245 6,7 10,2 0,5 3,3 5,1 2,5 2,5
3 Pangan Hewani 236,7 422 11,5 17,6 2,0 23,0 35,2 24,0 24,0
4 Minyak dan Lemak 53,4 433 11,8 18,0 0,5 5,9 9,0 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminyak 53,6 102 2,8 4,2 0,5 1,4 2,1 1,0 1,0
6 Kacang-kacangan 75,9 323 8,8 13,5 2,0 17,6 26,9 10,0 10,0
7 Gula 57,5 211 5,7 8,8 0,5 2,9 4,4 2,5 2,5
8 Sayur dan Buah 379,1 129 3,5 5,4 5,0 17,5 26,8 30,0 26,8
9 Lain-lain 0,0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 3.677 100,0 153,2 96,1 147,3 100,0 96,8

Keterangan =
*) Angka Kecukupan Gizi (AKG) = 2.400 Kkal/Kap/Hari
Lampiran. 5
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN SASARAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DIY TAHUN 2015 - 2020
DIY BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA

Skor Pola Pangan Harapan


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0


2 Umbi-umbian 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
3 Pangan Hewani 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0
4 Minyak dan Lemak 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminyak 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
6 Kacang-kacangan 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0
7 Gula 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
8 Sayur dan Buah 26,8 27,4 28,1 28,7 29,4 30,0
9 Lain-lain 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total Pangan 96,8 97,4 98,1 98,7 99,4 100

Kontribusi Pangan Terhadap Angka Kecukupan Energi (% AKE)


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Padi-padian 75,6 70,5 65,3 60,2 55,1 50,0
2 Umbi-umbian 10,2 9,4 8,5 7,7 6,8 6,0
3 Pangan Hewani 17,6 16,5 15,4 14,2 13,1 12,0
4 Minyak dan Lemak 18,0 16,4 14,8 13,2 11,6 10,0
5 Buah/Biji Berminyak 4,2 4,0 3,7 3,5 3,2 3,0
6 Kacang-kacangan 13,5 11,8 10,1 8,4 6,7 5,0
7 Gula 8,8 8,0 7,3 6,5 5,8 5,0
8 Sayur dan Buah 5,4 5,5 5,6 5,7 5,9 6,0
9 Lain-lain 0,0 0,6 1,2 1,8 2,4 3,0

Total Pangan 153,2 142,6 131,9 121,3 110,6 100,0


Lampiran. 5
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN SASARAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DIY TAHUN 2015 - 2020
DIY BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA

Rata-Rata Ketersediaan Energi Menurut Kelompok Pangan (Kkal/Kapita/Hari)


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Padi-padian 1.814 1.691 1.568 1.445 1.323 1.200


2 Umbi-umbian 245 224 204 184 164 144
3 Pangan Hewani 422 395 369 342 315 288
4 Minyak dan Lemak 53 91 128 165 203 240
5 Buah/Biji Berminyak 102 96 90 84 78 72
6 Kacang-kacangan 76 85 94 102 111 120
7 Gula 57 70 82 95 107 120
8 Sayur dan Buah 129 132 135 138 141 144
9 Lain-lain 0 14 29 43 58 72

Total Pangan 3.677 3.422 3.166 2.911 2.655 2.400

Rata-Rata Ketersediaan Pangan Menurut Kelompok Pangan PPH (Gram/Kapita/Hari)


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Padi-padian 522,1 483,7 445,3 406,8 368,4 330,0


2 Umbi-umbian 165,1 153,7 142,3 130,8 119,4 108,0
3 Pangan Hewani 236,7 222,9 209,2 195,5 181,7 168,0
4 Minyak dan Lemak 53,4 48,7 44,0 39,4 34,7 30,0
5 Buah/Biji Berminyak 53,6 45,2 36,9 28,6 20,3 12,0
6 Kacang-kacangan 75,9 69,1 62,3 55,6 48,8 42,0
7 Gula 57,5 53,2 48,9 44,6 40,3 36,0
8 Sayur dan Buah 379,1 358,5 337,8 317,2 296,6 276,0
9 Lain-lain 0,0 3,6 7,2 10,8 14,4 18,0

Total Pangan 1.543,2 1.438,6 1.333,9 1.229,3 1.124,6 1.020,0


Lampiran 8

BADAN KETAHANAN PANGAN PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DAN PENYULUHAN DIY BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA SEMENTARA SEMENTARA SEMENTARA SEMENTARA SEMENTARA

Aktual tahun 2015 Proyeksi Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hari) Gap Aktual Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hari) Ketersediaan Proyeksi Ketersediaan Pangan (Kg/Kapita/Tahun) Gap Aktual Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan (Kg/Kapita/Tahun) Ketersediaan Proyeksi Ketersediaan Pangan ('000 Ton/Tahun) Gap Aktual Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan ('000 Ton/Tahun)
Kelompok/Jenis Pangan Ketersediaan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Aktual Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Aktual Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Kontribusi (%)
(Gram) 2016 2017 2018 2019 2020 Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan %

Total Pangan 1.543,2 100,0 1.438,6 1.333,9 1.229,3 1.124,6 1.020,0 523,2 51,3 418,6 41,0 313,9 30,8 209,3 20,5 104,6 10,3 0,0 0,0 563,3 525,1 486,9 448,7 410,5 372,3 191,0 51,3 152,8 41,0 114,6 30,8 76,4 20,5 38,2 10,3 0,0 0,0 2.072,4 1.953,8 1.831,8 1.706,3 1.577,5 1.445,4 627,1 43,4 508,4 35,2 386,4 26,7 261,0 18,1 132,1 9,1 0,0 0,0

1. Padi-Padian 522,1 33,8 483,7 445,3 406,8 368,4 330,0 192,1 58,2 153,7 46,6 115,3 34,9 76,8 23,3 38,4 11,6 0,0 0,0 190,6 176,5 162,5 148,5 134,5 120,5 70,1 58,2 56,1 46,6 42,1 34,9 28,0 23,3 14,0 11,6 0,0 0,0 701,1 656,9 611,4 564,7 516,8 467,6 233,5 49,9 189,3 40,5 143,8 30,8 97,1 20,8 49,1 10,5 0,0 0,0
2. Umbi-umbian 165,1 10,7 153,7 142,3 130,8 119,4 108,0 57,1 52,9 45,7 42,3 34,3 31,7 22,8 21,1 11,4 10,6 0,0 0,0 60,3 56,1 51,9 47,8 43,6 39,4 20,8 52,9 16,7 42,3 12,5 31,7 8,3 21,1 4,2 10,6 0,0 0,0 221,7 208,7 195,3 181,6 167,5 153,0 68,7 44,9 55,7 36,4 42,3 27,6 28,6 18,7 14,5 9,5 0,0 0,0
3. Pangan Hewani 236,7 15,3 222,9 209,2 195,5 181,7 168,0 68,7 40,9 54,9 32,7 41,2 24,5 27,5 16,4 13,7 8,2 0,0 0,0 86,4 81,4 76,4 71,3 66,3 61,3 25,1 40,9 20,1 32,7 15,0 24,5 10,0 16,4 5,0 8,2 0,0 0,0 317,8 302,8 287,3 271,3 254,9 238,1 79,8 33,5 64,7 27,2 49,2 20,7 33,3 14,0 16,8 7,1 0,0 0,0
4. Minyak dan Lemak 53,4 3,5 48,7 44,0 39,4 34,7 30,0 23,4 78,0 18,7 62,4 14,0 46,8 9,4 31,2 4,7 15,6 0,0 0,0 19,5 17,8 16,1 14,4 12,7 11,0 8,5 78,0 6,8 62,4 5,1 46,8 3,4 31,2 1,7 15,6 0,0 0,0 71,7 66,2 60,5 54,6 48,6 42,5 29,2 68,7 23,7 55,7 18,0 42,3 12,1 28,5 6,1 14,4 0,0 0,0
5. Buah/Biji Berminyak 53,6 3,5 45,2 36,9 28,6 20,3 12,0 41,6 346,3 33,2 277,0 24,9 207,8 16,6 138,5 8,3 69,3 0,0 0,0 19,5 16,5 13,5 10,4 7,4 4,4 15,2 346,3 12,1 277,0 9,1 207,8 6,1 138,5 3,0 69,3 0,0 0,0 71,9 61,4 50,7 39,7 28,5 17,0 54,9 322,9 44,4 261,3 33,7 198,2 22,7 133,6 11,5 67,5 0,0 0,0
6. Kacang-kacangan 75,9 4,9 69,1 62,3 55,6 48,8 42,0 33,9 80,7 27,1 64,5 20,3 48,4 13,6 32,3 6,8 16,1 0,0 0,0 27,7 25,2 22,8 20,3 17,8 15,3 12,4 80,7 9,9 64,5 7,4 48,4 4,9 32,3 2,5 16,1 0,0 0,0 101,9 93,9 85,6 77,1 68,4 59,5 42,4 71,2 34,3 57,7 26,1 43,8 17,6 29,6 8,9 15,0 0,0 0,0
7. Gula 57,5 3,7 53,2 48,9 44,6 40,3 36,0 21,5 59,6 17,2 47,7 12,9 35,8 8,6 23,8 4,3 11,9 0,0 0,0 21,0 19,4 17,8 16,3 14,7 13,1 7,8 59,6 6,3 47,7 4,7 35,8 3,1 23,8 1,6 11,9 0,0 0,0 77,2 72,2 67,1 61,9 56,5 51,0 26,1 51,3 21,2 41,5 16,1 31,6 10,9 21,3 5,5 10,8 0,0 0,0
8. Sayur dan Buah 379,1 24,6 358,5 337,8 317,2 296,6 276,0 103,1 37,3 82,5 29,9 61,8 22,4 41,2 14,9 20,6 7,5 0,0 0,0 138,4 130,8 123,3 115,8 108,3 100,7 37,6 37,3 30,1 29,9 22,6 22,4 15,0 14,9 7,5 7,5 0,0 0,0 509,1 486,8 463,9 440,3 416,0 391,1 118,0 30,2 95,7 24,5 72,8 18,6 49,2 12,6 24,9 6,4 0,0 0,0
9. Lain-lain 0,0 0,0 3,6 7,2 10,8 14,4 18,0 -18,0 -100,0 -14,4 -80,0 -10,8 -60,0 -7,2 -40,0 -3,6 -20,0 0,0 0,0 0,0 1,3 2,6 3,9 5,3 6,6 -6,6 -100,0 -5,3 -80,0 -3,9 -60,0 -2,6 -40,0 -1,3 -20,0 0,0 0,0 0,0 4,9 9,9 15,0 20,2 25,5 -25,5 -100,0 -20,6 -80,8 -15,6 -61,2 -10,5 -41,2 -5,3 -20,8 0,0 0,0
Jumlah Penduduk Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 Tahun 2020
3.679.200 3.720.900 3.762.200 3.802.900 3.842.900 3.882.300
LAMPIRAN 12.
NERACA BAHAN MAKANAN/FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2014
(Ton) kol (16) X Protein X
kol (15) X
kol (14) X 1000
% X kol (8) jml penduduk kol (16) X Energi X BDD kol (16) X Lemak X BDD

Penduduk pertengahan tahun :


Produksi Penyedian Pemakaian Dalam Negeri Ketersediaan per Kapita BDD
Penyedian Diolah untuk
Perubaha dalam Protein Lemak
Jenis Bahan Makanan Impor Ekspor dalam Kg/Tahu Gram/ Energi
Masukan Keluaran n Stok negeri Pakan Bibit Makan Bukan Yang tercecer Bahan Makanan Gram/Har Gram/Har
negeri n Hari Kalori/Hari
sebelum an Makana i i
ekspor n
1 2 3 4 5 6=3-4+5 7 8 9 10 11 12 13 14 = 8-9-10-11-12-13 15 16 17 18 19

I.PADI-PADIAN
Padi gagang/gabah 0,44% ..Kg/Ha x L T 5,40%
Gabah/Beras (Kol 11) 62,85% x Kol (2) 0,17% - 2,50% 363,00 8,90 1,40 100%
Jagung 6% ..Kg/Ha x L T 5,00% 320 8,28 3,90 90%
Jagung basah (muda) - - - 36 1,15 1,30 28%
Gandum
Tepung gandum (Kol 11) 72% x Kol (2) 0,29% 333,00 9,00 1,00 100%
Mie Instant 0,29% 333,00 9,00 1,00 100%
Shorgum/ Shorgum 5,00% 332,00 11,00 3,30 100%
K K
II.MAKANAN BERPATI o o
Ubi jalar 2% - 10,00% 125 1,18 3,33 86%
Ubi kayu l l 2% - 2,13% 131 0,85 0,26 75%
Ubi kayu/Gaplek o o 0,72% 338 1,50 0,70 100%
Ubi kayu/Tapioka 0,71% 362,00 0,50 0,30 100%
S m m
Sagu/ tepung sagu 100/20*Kol (3) 0,72% 338,00 0,30 0,20 100%
t
III.GULA 3 6
Gula pasir o 0,98% 364,00 0,00 0,00 100%
Gula mangkok k 377,00 3,00 10,00 100%
- -
IV.BUAH/BIJI BERMINYAK
Kacang tanah berkulit A 5,00%
Kacang tanah lepas kulit 60% k K K ..Kg/Ha x L T 8,51% 5,00% 452,00 25,30 42,80 100%
Kedelai h o o 0,34% ..Kg/Ha x L T 5,00% 381,00 40,40 16,70 100%
Kacang hijau 2% ..Kg/Ha x L T 5,00% 337,00 20,30 1,80 100%
i l l
Kelapa berkulit/daging 100/25*Data Kopra 63,29% 3,65% 359,00 3,40 34,70 53%
Kelapa daging/kopra Kol (11) 25%*Kol (1) r o o 1,09%
m m
V.BUAH-BUAHAN
Alpokat - 0,81% 85,00 0,90 6,50 61%
Jeruk 4 7 3,91% 31,00 0,53 0,16 71%
Duku 0,81% 40,00 0,64 0,13 64%
S
Durian 10,00% 29,00 0,55 0,66 22%
Jambu t + 0,81% 44,00 0,58 0,29 86%
Mangga o 7,00% 37,00 0,36 0,13 65%
Nanas K 5,20% 20,00 0,31 0,15 53%
Pepaya k 6,20% 35,00 0,38 0,00 75%
Pisang o 4,70% 64,00 0,70 0,21 75%
Rambutan l 0,81% 28,00 0,36 0,64 40%
A
Salak 6,80% 135,00 0,47 0,16 67%
w o
Sawo 0,81% 67,00 0,69 1,95 79%
Semangka a m 0,83% 12,88 0,23 0,09 46%
Melon 0,83% 58,70 1,00 1,80 63%
Belimbing
l 0,83% 30,96 0,34 0,34 86%
Manggis 5 0,83% 63,00 0,60 0,60 29%
Nangka 0,83% 29,68 0,34 0,08 28%
Markisa 0,83% 144,00 3,50 1,20 48%
Sirsak 0,83% 65,00 1,00 0,30 68%
Sukun 0,83% 123,00 1,50 0,20 88%
Lainnya (Melon, Blewah, Stroberi) 0,83% 59,00 1,00 1,80 63%

VI.SAYUR-SAYURAN/
Bawang merah 64,56% 0,24% 8,36% 35,00 1,35 0,30 90%
Ketimun K K 0,71% 2,48% 7,00 0,32 0,12 70%
Kacang merah 2,87% 2,75% 267,00 13,90 2,30 100%
o o
Kacang panjang 0,44% 2,73% 28,00 2,76 0,46 75%
Kentang S l l 1,19% 5,02% 52,00 1,76 0,17 85%
Kubis t o o 5,59% 18,00 1,05 0,15 75%
Tomat 0,71% 8,83% 19,00 0,95 0,30 95%
o m m
Wortel 2,46% 29,00 0,80 0,48 88%
Cabe k 0,71% 5,27% 26,00 0,85 0,30 85%
Terong 0,73% 2,52% 37,00 1,53 0,59 87%
3 6
Petsai/Sawi 2,46% 7,00 0,63 0,15 87%
Bawang Daun A 0,70% 2,46% 29,00 1,80 0,70 67%
Kangkung k - - 0,58% 2,58% 17,00 2,04 0,42 70%
Lobak 0,39% 2,79% 21,00 0,90 0,10 87%
h
Labu siam 0,43% 2,74% 30,00 0,60 0,10 83%
Buncis i K K 0,44% 2,73% 31,00 2,16 0,27 90%
Bayam r o o 0,44% 2,73% 11,00 0,64 0,28 71%
Bawang Putih 71% 0,24% 7,13% 84,00 3,96 0,20 88%
Kembang Kol l l 2,61% 25,00 2,40 0,20 57%
Jamur - o o 2,61% 71,50 9,90 0,80 100%
Melinjo 2,61% 66,00 5,00 0,70 60%
m m
Petai 2,61% 88,55 4,71 0,40 36%
Jengkol S 2,61% 88,55 4,71 0,40 90%
Lainnya (Paprika) t 4 7 0,64% 2,61% 29,00 24,96 0,59 85%
o
VII.DAGING/MEAT
Daging Sapi 138,80 Kg/Ekor 74,93% k + 5,0% 207,00 18,80 14,00 100%
Daging Kerbau 157,80 Kg/Ekor 70,30% 5,0% 84,00 18,70 0,50 100%
Daging Kambing K
10,40 Kg/Ekor 67,83% 5,0% 154,00 16,60 9,20 100%
Daging Domba 10,50a Kg/Ekor 68,38% A K 5,0% 260,00 16,40 21,30 100%
Daging Kuda/Lainnya 125,00rKg/Ekor 72,28% w o 5,0% 113,00 18,10 4,10 100%
Daging Babi 52,50 Kg/Ekor 67,47% 5,0% 417,00 13,00 40,00 100%
k a l
Daging Ayam Buras 0,66 Kg/Ekor 58,00% 5,0% 302,00 18,20 25,00 100%
Daging Ayam Ras a Kg/Ekor 58,00%
0,90 l o 5,0% 302,00 18,20 25,00 100%
Daging Itik s Kg/Ekor 60,00%
0,90 5,0% 312,00 13,70 27,80 100%
m
Daging Kelinci 50,00% 5,0% 360,00 20,80 10,20 100%
Daging Puyuh 60,00% 5,0% 187,00 25,60 8,20 100%
Jeroan Semua Jenis 5 121,33 15,70 6,40 100%

Jeroan semua jenis Kol (2) = Sapi (2) x 25% + Kerbau (2) x 25% + Kambing (2) x 25% + Domba (2) x 25% + Kuda (2) x 20% + Babi (2) x 10% + Ayam Buras (2) x 10% + Ayam Ras (2) x 10% + Itik (2) x 10% + Kleinci (2) x 25% + Puyuh (2) 10%

VIII.TELUR/EGGS
Telur Ayam Buras 25% 3,86% 137,80 9,04 10,60 90%
Telur Ayam Ras - 2,05% 137,06 11,04 9,61 90%
Telur Itik 13,5% 3,92% 179,14 11,09 14,57 90%
Telur Puyuh 2,05% 168,00 12,30 12,70 100%

IX.SUSU/MILK
Susu Sapi 10% untuk susu lokal 5,70% 61,00 3,20 3,50 100%
Susu Impor 61,00 3,20 3,50 100%

X.IKAN/FISH
Tuna/Cakalang/Tongkol 3% 90,00 13,60 3,20 80%
Kakap 3% 74,00 16,00 0,56 80%
Cucut 3% 57,00 10,70 0,30 49%
Bawal 3% 91,00 19,00 1,70 80%
Teri 3% 74,00 10,30 0,56 100%
Kembung 3% 82,00 17,60 0,80 80%
Tenggiri 3% 90,00 13,60 3,60 80%
Bandeng 3% 132,00 16,00 3,84 80%
Belanak 3% 64,00 10,80 2,00 90%
Mujair 3% 71,00 14,96 0,80 80%
Ikan Mas 3% 69,00 12,80 1,60 80%
Lele 3% 84,00 14,80 2,30 80%
Patin 3% 90,00 18,70 1,10 80%
Nila 3% 82,00 16,00 2,00 80%
Gurami 3% 77,00 20,70 0,80 80%
Udang 3% 62,00 14,28 0,14 68%
Grasscarp 3%
Rajungan dan kepiting 3% 68,00 6,21 1,71 45%
Kerang darah 3% 101,00 14,40 2,60 20%
Cumi-cumi & sotong 3% 75,00 16,10 0,70 100%
Lainnya 3% 55,22 10,86 0,83 75%

XI.MINYAK & LEMAK Ka tanah lepas kulit Kol (11)


Kacang Tanah/Minyak 52% Daging Kelapa/Kopra Kol (11) 902,00 0,00 100,00 100%
Kopra/Minyak Goreng 60% 1,56% 870,00 1,00 98,00 100%
Minyak Sawit/Minyakgoreng
Kol (11) 68,28% 1,55% 902,00 0,00 46,50 100%
Lemak Sapi 3% 818,00 1,50 90,00 100%
Lemak Kerbau 3% 818,00 1,50 90,00 100%
Lemak Kambing 3% 818,00 1,50 90,00 100%
Lemak Domba 3% 818,00 1,50 90,00 100%
Lemak Babi 10% 902,00 0,00 100,00 100%

Diambil dari kelompok daging Kolom (2)


JUMLAH BESAR :
NABATI :
HEWANI :

Catatan:
- Tercecer ikan = 3% sudah termasuk bagian yang tidak dapat dimakan
- Bila data produksi tidak tersedia dapat dilakukan pendekatan melalui data konsumsi (Susenas) yaitu:
* Kolom (15) = konsumsi kg/kap/tahun x 110%
* Kolom (14) = Kolom (15)/1000 x jumlah penduduk
* Kolom (8) = kolom (6) = kolom (3) = kolom (14) ( Kolom lainnya diasumsikan nol )
Lampiran 13.

FAKTOR KONVERSI YANG DIGUNAKAN UNTUK TERNAK

Berat Karkas Kg/ternak Dari berat karkas Konversi karkas ke


Jenis Ternak ***)
Jeroan(%) Lemak(%) daging (%)

Sapi 171 12,14 1,57 71,77*

Kerbau 160 18,04 4,69 70,3

Kambing 10 17,49 7,87 67,83

Domba 10 20,71 11,71 66,38

Babi 50 15,44 11,92 67,47

Kuda 125 16,29 2,26 72,28

Ayam Kampung 0.66 10 - 58

Ayam Negeri 0,75 10 - 58

Itik 0,75 10 - 60

Sumber : * Hasil Kajian dari UGM tahun 2010


LAMPIRAN 14.
KONVERSI KUANTITAS DAN BENTUK PANGAN

No. Kelompok Komoditi Bentuk Semula Bentuk Sekarang Faktor Konversi

1. Beras . Tepung beras . Beras 1.01


. Bihun . Beras 1.00
2. Jagung . Jagung basah+kulit . Jagung pipilan 0.39
. Jagung kering+kulit . Jagung pipilan 0.60
. Tepung jagung . Jagung pipilan 2.53
3. Kedele . Tahu . Kacang kedele 0.35
. Tempe . Kacang kedele (0.5)
. Tauco . Kacang kedele 3.00
. Oncom . Kacang kedele -
. Saridele . Kacang kedele 8.00
. Kecap . Kacang kedele -
4. Ubi kayu . Gaplek . Ubi kayu 2.78
. Tapioka . Ubi kayu 3.57
. Tepung Gaplek . Ubi kayu 4.35
5. Terigu . Mie macaroni . Tepung terigu 0.92
. Roti tawar . Tepung terigu 0.68
. Roti lainnya . Tepung terigu -
6. Susu . Susu murni . Susu bubuk 0.4
. Susu cair pabrik . Susu bubuk 0.4
. Susu kental . Susu bubuk 0.5
. Susu bubuk kemasan . Susu bubuk 1.0
. Susu bubuk bayi . Susu bubuk 1.0
. Susu bubuk kiloan . Susu bubuk 1.0
. Keju . Susu bubuk 1.0
7. Ikan - Ikan kering/awetan - Ikan segar 1.538
Konversi berat:

1 butir telur ayam = 0.060 kg


1 butir telur itik/itik manila = 0.070 kg
1 butir telur puyuh = 0.020 kg
1 butir telur lainnya = 0.040 kg
1 butir telur asin = 0.071 kg
1 liter susu murni = 0.800 kg
250 ml susu cair pabrik = 0.200 kg
1 liter minyak kelapa/minyak jagung/minyak goreng lainnya = 0.8 kg
1 butir kelapa = 0.250 kg
1 butir kelapa = 0.64 minyak
1 margarine = 0.64 minyak
1 botol kecap = 0.500 kg
1 liter sirup = 1.040 kg
1 liter minuman botol = 1.040 kg
12 ons bir botol = 0.360 kg
1.5 ons minuman beralkohol = 0.042 kg

catatan : sebelum dilakukan konversi bentuk, terlebih dahulu harus dilakukan


konversi satuan (berat)
Lampiran 15.

JENIS BAHAN MAKANAN, PRODUKSI TURUNANNYA DAN BESARAN


KONVERSI INPUT KE OUTPUT MENURUT KELOMPOK KOMODITAS

Produksi Konversi
Jenis Bahan Makanan Input ke Output
Masukan (Input) Keluaran (Output)
( Persen)
(1) (2) (3) (4)

Padi-padian
Tepung gandum biji gandum tepung gandum 72
Gabah - gabah kering giling (GKG) -
Gabah/Beras gabah kering giling (GKG) beras 62,85
Jagung - jagung pipilan kering -
Jagung basah - jagung basah -

Makanan Berpati
Ubi jalar - Ubi jalar basah -
Ubi kayu - Ubi kayu basah -
Ubi kayu/gaplek Ubi kayu basah gaplek 36
Ubi kayu/tapioka Ubi kayu basah tapioka 28
Sagu/tepung sagu sagu tepung sagu 40

Gula
Gula pasir - gula pasir -
Gula merah - gula merah -
Buah/biji berminyak
Kacang tanah berkulit - kacang tanah berkulit -
Kacang tanah lepas kulit kacang tanah berkulit kacang tanah lepas kulit/ 32
biji kering

Kedelai - kedelai (biji kering) -


Kacang hijau - kacang hijau (biji kering) -
Kelapa berkulit/daging kelapa berkulit kelapa daging 24
Kelapa daging/kopra kelapa daging kopra 45

Buah-buahan
Alpokat - alpokat segar -
Jeruk - jeruk segar -
Duku - duku segar -
Durian - durian segar -
Jambu - jambu segar -
Mangga - mangga segar -
Nanas - nanas segar -
Pepaya - pepaya segar -
Pisang - pisang segar -
Rambutan - rambutan segar -
Salak - salak segar -
Sawo - sawo segar -
Lainnya - lainnya segar -
Produksi Konversi
Jenis Bahan Makanan Input ke Output
Masukan (Input) Keluaran (Output)
( Persen)
(1) (2) (3) (4)
Sayur-mayur
Bawang merah bawang merah kering bawang merah kering 64,56
panen konsumsi -
Ketimun - ketimun segar -
Kacang merah - kacang merah segar -
Kacang panjang - kacang panjang segar -
Kentang - kentang segar -
Kubis - kubis segar -
Wortel - wortel segar -
Cabe - cabe segar -
Terong - terong segar -
Petsai - petsai segar -
Bawang daun - bawang daun segar -
Kangkung - kangkung segar -
Labu siam - labu siam segar -
Buncis - buncis segar -
Bayam - bayam segar -
Bawang putih bawang putih segar bawang putih kering 71
Lainnya - Lainnya

Daging
Daging sapi karkas daging 74,93
Daging kerbau karkas daging 70,3
Daging kambing karkas daging 67,83
Daging domba karkas daging 68,38
Daging kuda karkas daging 72,28
Daging babi karkas daging 67,47
Daging ayam buras karkas daging 58
Daging ayam ras karkas daging 58
Daging itik karkas daging 60
Jeroan semua jenis karkas jeroan

Telur
Telur ayam ras - telur -
Telur ayam buras - telur -
Telur itik - telur -

Susu
Susu sapi - susu -
Susu impor - - -

Ikan
Ikan tuna/cakalang/tongkol - Ikan tuna/cakalang/tongkol -
Ikan kakap - Ikan kakap -
Ikan cucut - Ikan cucut -
Ikan bawal - Ikan bawal -
Ikan teri - Ikan teri -
Produksi Konversi
Jenis Bahan Makanan Input ke Output
Masukan (Input) Keluaran (Output)
( Persen)
(1) (2) (3) (4)
Ikan lemuru - Ikan lemuru -
Ikan tenggiri - Ikan tenggiri -
Ikan bandeng - Ikan bandeng -
Ikan belanak - Ikan belanak -
Ikan mujair - Ikan mujair -
Ikan mas - Ikan mas -
Udang - udang -
Rajungan - rajungan -
Kerang darah - kerang -
Cumi-cumi/sotong - cumi-cumi -
Lainnya - lainnya -

Minyak dan lemak


Kacang tanah/minyak Biji kering minyak 52
Kopra/minyak goreng kopra minyak goreng kelapa 60
Minyak sawit - minyak sawit -
Minyak sawit/minyak goreng minyak sawit minyak goreng sawit 68,28

Lemak sapi karkas lemak 3


Lemak kerbau karkas lemak 3
Lemak kambing karkas lemak 3
Lemak domba karkas lemak 3
Lemak babi karkas lemak 10
Lampiran 16.

FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI


CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION

01. Gandum / Wheat


A B
A. Biji gandum / Wheat seed 100 139

B. Tepung gandum / Wheat flour 72 100

02. Padi / Paddy


A B C D E

A. Padi gagang basah 100 130 144 170 250


Dry stalk paddy during harvest

B. Padi gagang kering giling (di penggilingan) 77 100 111 131 192
Dry stalk paddy before milling

C. Gabah basah / panen 69 90 100 115,48 169


Dry unhusked paddy during harvest

D. Gabah kering / GKG (di penggilingan) 59 76,5 86,02 100 154


Dry unhusked paddy before milling

E. Beras / Rice 40 52 59,08 62,85 100

03. Jagung / Maize


A B C D E

A. Jagung berkulit basah / ontongan basah dengan kulit 100 133 167 256 278
Maize with ear in shell during harvest

B. Jagung berkulit kering 75 100 125 192 208


FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION
Maize with ear in shell after drying

C. Jagung lepas kulit kering 60 80 100 154 167


Maize with ear shelled after drying

D. Jagung pipilan kering 39 52 65 100 108


Maize without ear after drying

E. Jagung berasan 36 48 60 93 100


Milled maize

04. Ubi kayu / Cassava


A B C D

A. Ubi basah berkulit 100 278 295 357


Fresh cassava

B. Gaplek / Manioc 36 100 106 128

C. Pellet / Pellets 34 94 100 120


D. Tapioka / Tapioca 28 78 83 100

05. Sagu / Sago


A B

A. Sagu / Sago 100 250

B. Tepung Sagu / Sago flour 40 100

06. Kacang tanah / Groundnuts


A B C D

A. Glondongan basah berkulit 100 188 315 588


FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION
Fresh in shell

B. Glondongan kering berkulit (polong) 53 100 167 323


Dry in shell

C. Biji kering lepas kulit 32 60 100 192


Dry shelled

D. Minyak / Cooking oils 17 31 52 100

07. Kacang kedelai / Soyabean


A B C

A. Batang dan daun basah 100 187,9 549,4


Fresh leaves and stalk

B. Batang dan daun kering 53,2 100 292,4


Dry leves and stalk

C. Biji kering / Dry shelled 18,2 34,2 100

08. Kacang hijau / Green bean


A B C

A. Polong basah tanpa daun 100 125 186


Fresh in shell

B. Polong kering 80 100 149


Dry in shell

C. Niji kering / Dry shelled 83,8 67 100


FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION

09. Kelapa / Coconuts


A B C D

A. Kelapa berkulit / Coconuts 100 416 909 1429

B. Daging kelapa / Coconuts fresh 24 100 222 370

C. Kopra / Copra 11 45 100 167

D. Minyak / Cooking oils 7 27 60 100

10. Kelapa sawit / Palm


A B C

A. Inti sawit / Palm kernel 100 - 217

B. Minyak sawit / Palm oils - 100 154

C. Minyak goreng / Cooking oils 46 68,28 100

11. Bawang merah / Bawang putih


Shallots / Garlic
Bawang merah /Shallot Bawang putih /Garlic
A B A B

A. Bawang segar / Fresh 100 147 100 141

B. Bawang kering / Dry 64,56 100 71 100

12. Telur / Eggs


A B

A. Telur berkulit / Eggs 100 111


FAKTOR KONVERSI BAHAN MAKANAN YANG DIPAKAI UNTUK PENGHITUNGAN PRODUKSI
CONVERSION FACTORS FOR CALCULATING PRODUCTION
B. Telur tanpa kulit 90 100
Edible portion
Lampiran 17.
KOMPOSISI BAHAN MAKANAN

Jenis bahan makanan Bagian yang dapat Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan
dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Padi-padian
Tepung gandum 100 333 9,0 1,0
Beras 100 363 8,9 1,4
Jagung 90 320 8,28 3,9
Jagung basah (muda) 28 36 1,15 1,3

2. Makanan berpati
Ubi jalar 86 125 1,18 3,33
Ubi kayu 75 131 0,85 0,26
Gaplek 100 338 1,5 0,7
Tapioka 100 362 0,5 0,3
Sagu 100 338 0,3 0,2

3. Gula
Gula pasir 100 364 0,0 0,0
Gula merah 100 377 3,00 10,00

4. Buah/biji berminyak
Kacang tanah lepas 100 452 25,3 42,8
Kedelai 100 381 40,4 16,7
Kacang hijau 100 337 20,3 1,8
Kelapa daging 53 359 3,4 34,7

5. Buah-buahan

Alpokat 61 85 0,9 6,5


Jeruk 71 44 0,8 0,2
Duku 64 63 1,0 0,2
Durian 22 134 2,5 3,0
Jambu 86 48 0,8 0,3
Mangga 65 56 0,6 0,2
Nanas 53 40 0,6 0,3
Pepaya 75 46 0,5 0,0
Pisang 70 92 1,0 0,3
Rambutan 40 69 0,9 0,1
Salak 67 212,5 0,65 0,25
Sawo 79 111 0,9 2,3
Semangka 46 28 0,5 0,2
Melon 63 58,7 1,00 1,80
Belimbing 86 30,96 0,34 0,34
Jenis bahan makanan Bagian yang dapat Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan
dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak
(1) (2) (3) (4) (5)
Manggis 29 63 0,6 0,6
Nangka/Cempedak 28 106 1,2 0,3
Markisa 48 144 3,5 1,2
Sirsak 68 65 1,0 0,3
Sukun 88 123 1,6 0,34
Lainnya (blewah dan stroberi) 63 59 1,00 1,80

6. Sayuran
Bawang merah 90 35 1,35 0,3
Ketimun 70 7 0,32 0,12
Kacang merah 100 267 13,90 2,30
Kacang panjang 75 28 2,76 0,46
Kentang 85 52 1,76 0,17
Kubis 75 18 1,05 0,15
Tomat 95 19 0,95 0,30
Wortel 88 29 0,80 0,48
Cabe 85 26 0,85 0,30
Terong. 87 37 1,53 0,59
Petsai 87 7 0,63 0,15
Bawang Daun 67 29 1,8 0,7
Kangkung 70 17 2,04 0,42
Lobak 87 21 0,9 0,1
Labu siam 83 30 0,60 0,10
Buncis 90 31 2,16 0,27
Bayam 71 11 0,64 0,28
Bawang Putih 88 84 3,96 0,2
Kembang Kol 57 25 2,4 0,2
Jamur 100 71,5 9,90 0,80
Melinjo 60 66 5,0 0,7
Petai 36 88,55 4,71 0,40
Jengkol 90 88,55 4,71 0,40
Lainnya 82 29 24,96 0,59
7. Daging

Daging Sapi 100 207 18,8 14,0


Daging Kerbau 100 84 18,7 0,5
Daging Kambing 100 154 16,6 9,2
Daging domba 100 260 17,1 14,8
Daging Kuda 100 113 18,1 4,1
Daging Babi 100 417 13,0 40,0
Daging Ayam Buras 100 302 18,2 25,0
Daging Ayam Ras 100 302 18,2 25,0
Daging Itik 100 312 16,0 28,6
Daging Kelinci 100 360 20,80 10,20
Jenis bahan makanan Bagian yang dapat Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan
dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak
(1) (2) (3) (4) (5)
Daging Puyuh 100 187 25,60 8,20
Jeroan Semua Jenis 100 127 15,7 6,4

8.Telur
Telur Ayam Buras 90 138 9,04 10,60
Telur Ayam Ras 90 137 11,04 9,61
Telur Itik 90 179 11,09 14,57
Telur puyuh 100 168 12,30 12,70

9. Susu

Susu Sapi 100 61 3,2 3,5


Susu Impor 100 61 3,2 3,5

10. Ikan
Tuna/Cakalang/Tongkol 80 90 13,60 3,20
Kakap 80 74 16,00 0,56
Cucut 49 57 10,7 0,3
Bawal 80 91 19,00 1,70
Teri 100 74 10,3 0,60
Kembung 80 82 17,60 0,30
Tenggiri 80 90 13,60 3,60
Bandeng 80 132 16,00 3,84
Belanak 90 64 10,80 2,0
Mujair 80 71 14,96 0,80
Ikan Mas 80 69 12,80 1,60
Udang 68 62 14,28 0,14
Rajungan 45 68 6,21 1,71
Gurameh 80 77 20,70 0,80
Lele 80 84 14,80 1,00
Nila 80 82 16,00 2,00
Grascarp 80 86 16,00 2,00
Cumi-cumi & sotong 100 75 16,10 0,7
Patin 80 90 18,70 1,10
Lainnya 75 55 10,86 0,33

11. Minyak dan lemak


Minyak kacang tanah 100 902 0,0 100,0
Minyak goreng kelapa 100 870 1,0 98,0
Minyak goreng sawit 100 902 0,0 100,0

Lemak Sapi 100 818 1,5 90,0


Lemak Kerbau 100 818 1,5 90,0
Jenis bahan makanan Bagian yang dapat Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan
dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak
(1) (2) (3) (4) (5)
Lemak Kambing 100 818 1,5 90,0
Lemak Domba 100 818 1,5 90,0
Lemak Babi 100 902 0,0 100,0

Sumber : 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi, Dep Kes 1981
2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes R.I. 1995
3. Daftar Komposisi Bahan Makanan yang Digunakan Internasional
Lampiran 18.
BESARAN KONVERSI
(PERSENTASE TERHADAP PENYEDIAAN DALAM NEGERI)

Pakan Bibit Diolah untuk Tercecer


Jenis Bahan Makanan Manufactured for
Bukan
Commodity Makanan
Feed Seed Makanan Waste
Food Non food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. PADI-PADIAN/CEREALS
1) 3)
Padi gagang/gabah 0,44 - - - 5,4
Dry stalk paddy/unhusked rice
1) 3)
Gabah/Beras 0,17 - - - 2,5
Unhusked rice/Rice
3) 3)
Jagung/Maize 6,00 - - - 5,00
Jagung basah/(muda) - - - - -
Fresh maize
Gandum/Wheat - - - - -
1)
Tepung Gandum - - - - 0,29
Wheat flour
II. MAKANAN BERPATI
STARCHY FOOD
3) 3)
Ubi jalar/Sweet potatoes 2,00 - - - 10,00
3) 1)
Ubi kayu/Cassava 2,00 - - - 2,13
1)
Ubi kayu/Gaplek - - - - 0,72
Cassava/Manioc
1)
Ubi kayu/Tapioka - - - - 0,71
Cassava/Tapioca
1)
Sagu/Tepung sagu - - - - 0,72
Sago pith/Sago flour
III. GULA/SUGAR
2)
Gula pasir/Refined sugar - - - - 0,98
Gula mangkok/Other sugar - - - - -
IV. BUAH BIJI BERMINYAK
PULSES NUT AND OIL SEEDS
3)
Kacang tanah berkulit - - - - 5,00
Groundnuts in shell
1) 3)
Kacang tanah lepas kulit - - 8,51 - 5,00
Groundnuts shelled
1) 3)
Kedelai/Soyabeans 0,34 - - - 5,00
3) 3)
Kacang hijau/Green bean 2,00 - - - 5,00
1) 1) 2)
Kelapa berkulit/daging - 0,05 53,12 - 3,65
Coconuts in husk/Coconut fresh
2)
Kelapa daging/Kopra - - - - 1,09
Coconuts meat/Copra
V. BUAH-BUAHAN/FRUITS
1)
Alpokat/Avocados - - - - 0,81
2)
Jeruk/Oranges - - - - 3,91
1)
Duku/Lanzon - - - - 0,81
3)
Durian/Durians - - - - 10,00
1)
Jambu/Waterapples - - - - 0,81
2)
Mangga/Mangoes - - - - 7,00
2)
Nanas/Pineapples - - - - 5,2
2)
Pepaya/Papayas - - - - 6,2
Pakan Bibit Diolah untuk Tercecer
Jenis Bahan Makanan Manufactured for
Bukan
Commodity Makanan
Feed Seed Makanan Waste
Food Non food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2)
Pisang/Bananas - - - - 4,7
1)
Rambutan/Rambutans - - - - 0,81
2)
Salak/Salacia - - - - 6,8
1)
Sawo/Sapodila - - - - 0,81
1)
Apel - - - - 0,83
1)
Anggur - - - - 0,83
1)
Lainnya/Others - - - - 0,83
*) Melon, blewah dan stroberi -
VI. SAYUR-SAYURAN/VEGETABLE
1) 2)
Bawang Merah/Shallot(Onion) - 0,24 - - 8,36
1) 1)
Ketimun/Cucumber - 0,71 - - 2,48
1) 2)
Kacang Merah - 2,87 - - 2,75
Kidney beans
1) 1)
Kacang Panjang - 0,44 - - 2,73
String beans
1) 2)
Kentang/Potatoes - 1,19 - - 5,02
2)
Kubis/Cabbage - - - - 5,59
1) 2)
Tomat/Tomatoes - 0,71 - - 8,83
1)
Wortel/Carrots - - - - 2,46
1) 2)
Cabe/Chilli - 0,71 - - 5,27
1) 1)
Terong/Eggplant - 0,73 - - 2,52
1)
Petsai/ Sawi - - - - 2,46
Mustard greens
1) 1)
Bawang Daun/Spring onion - 0,7 - - 2,46
1) 1)
Kangkung/Swamp cabbage - 0,58 - - 2,58
1) 1)
Lobak/Radish - 0,39 - - 2,79
1) 1)
Labu siam/Chayotte - 0,43 - - 2,74
1) 1)
Buncis/Greenbeans - 0,44 - - 2,73
1) 1)
Bayam/Spinach - 0,44 - - 2,73
1) 2)
Bawang Putih/Garlic - 0,24 - - 7,13
1)
Kembang Kol - - - - 2,61
1)
Jamur - - - - 2,61
1)
Melinjo - - - - 2,61
1)
Petai - - - - 2,61
1)
Jengkol - - - - 2,61
1) 1)
Lainnya/Others - 0,64 - - 2,61
*) Paprika

VII. DAGING/MEAT
3)
Daging Sapi/Beef - - - - 5,00
3)
Daging Kerbau/Buffalo Meat - - - - 5,00
3)
Daging Kambing/Lamb - - - - 5,00
3)
Daging Domba/Lamb - - - - 5,00
3)
Daging Kuda/Lainnya - - - - 5,00
Horse Meat/Other
3)
Daging Babi/Pork - - - - 5,00
3)
Daging Ayam Buras - - - - 5,00
Lokal Chicken Meat
3)
Daging Ayam Ras - - - - 5,00
Improved Chicken Meat
3)
Daging Itik/Duck Meat - - - - 5,00
Pakan Bibit Diolah untuk Tercecer
Jenis Bahan Makanan Manufactured for
Bukan
Commodity Makanan
Feed Seed Makanan Waste
Food Non food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jeroan semua jenis - - - - -
All Offal All Kinds
VIII. TELUR/EGGS
3) 3)
Telur Ayam Buras - 25,00 - - 3,86
Local Hen Eggs
3)
Telur Ayam Ras - - - - 2,05
Improved Hen Eggs
3) 3)
Telur Itik/Ducks Eggs - 13,50 - - 3,92

IX. SUSU/MILK
3) 3)
Susu Sapi/Cow Milk 10,00 - - - 5,7
Susu Impor/Imported Milk - - - - -
X. IKAN/FISH
4)
Tuna/Cakalang/Tongkol - - - - 3,00
Tunas/Skipjade/Eastern Little
4)
Kakap/Giant Seaperch - - - - 3,00
4)
Cucut/Sharks - - - - 3,00
4)
Bawal/Pomfret - - - - 3,00
4)
Teri/Anchovies - - - - 3,00
4)
Lemuru/Indian Oil Sardinella - - - - 3,00
4)
Kembung/Indian Mackerels - - - - 3,00
4)
Tenggiri/Narrow Bard - - - - 3,00
King Mackerels
4)
Bandeng/Milk Fish - - - - 3,00
4)
Belanak/Multes - - - - 3,00
4)
Mujair/Mozambique Tilapia - - - - 3,00
4)
Ikan Mas/Common Carp - - - - 3,00
4)
Udang/Shrimp - - - - 3,00
4)
Rajungan/Swim Crab - - - - 3,00
4)
Kerang darah/Blood Cockles - - - - 3,00
4)
Cumi-cumi & Sotong - - - - 3,00
Common Scuids & Cuttle Fishes
4)
Lainnya/Others - - - - 3,00

XI. MINYAK & LEMAK


OILS & FATS
Kacang tanah/Minyak - - - - -
Groundnuts/Oils
2)
Kopra/Minyak goreng - - - - 1,56
Copra/Cooking Oils
2)
Minyak sawit/Palm Oils - - - - 2,39
2)
Minyak sawit/Minyak goreng - - - - 1,55
Palm Oils/Cooking Oils

Palm Kernel/Cooking Oils


Lemak Sapi/Cattle Fats - - - - -
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats - - - - -
Lemak Domba/Sheep Fats - - - - -
Lemak Babi/Pig Fats - - - - -
Pakan Bibit Diolah untuk Tercecer
Jenis Bahan Makanan Manufactured for
Bukan
Commodity Makanan
Feed Seed Makanan Waste
Food Non food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Catatan : 1) merupakan rasio I-O tahun 2000


2) Hasil Kajian NBM tahun 2002 dan 2003
3) Konversi NBM lama
4) Kementerian Kelautan dan Perikanan
Merupakan konversi tercecer dan bagian yang tidak dapat dimakan
LAMPIRAN 19.

KONVERSI OLAHAN KOMODITI PERIKANAN

ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1) (2)
1. Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar
(hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam
air garam atau direbus
1.1 Ikan segar, beku
1.1.1. Ikan hidup
Ikan Trout 100
Belut 100
Ikan Mas 100
Ikan Lainnya 100
1.1.2. Ikan Segar atau dingin
a. Ikan Air Laut :
Trout 100
Salem pasific 100
Salem lainnya 100
Halibut 100
Plaice 100
Sole 100
Ikan pipih lainnya 100
Tuna bersirip panjang 100
Tuna bersirip kuning 100
Cakalang/Tongkol 100
Ikan tuna lainnya 100
Herring 100
Cod 100
Sardine 100
Haddock 100
Mackerel 100
Dogfish 100
Lainnya 100
b. Ikan Darat :
Belut 100
lainnya 100
1.1.3. Ikan dibekukan
a. Ikan Air Laut :
Salem Pasific 80
Trout 80
Salem Atlantic 80
Salem Lainnya 80
Halibut 80
Plaice 80
Sole 80
Ikan pipih lainnya 80
Tuna bersirip panjang 85
ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1) (2)
Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar Tuna bersirip kuning 85
(hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam Cakalang/tongkol 85
air garam atau direbus Ikan tuna lainnya 84
Herring 80
Cod 80
Sardine 90
Haddock 80
Coalfish 80
Mackerel 80
Dogfish 80
Bass 80
Lainnya 93
b. Ikan Darat :
Belut (beku) 80
Lainnya 80

1.1.4. Ikan Belahan


a. Segar atau dingin.
Tanpa tulang 100
Ikan laut 100
Ikan darat 100

b. Dibekukan
Tanpa tulang 56
Ikan laut 80
Ikan darat 80
1.1.5. Hati dan Telur Ikan
a. Segar atau dingin.
Hati Ikan 100
Telur Ikan 100
b. Dibekukan
Hati Ikan 80
Telur Ikan 80

1.2 Ikan kering, asin, dalam air garam, atau diasap.


Tepung ikan dapat dimakan 25
Hati dan telur ikan diasap 30
Hati dan telur ikan kering, asin 40
Ikan belahan kering, asin 60
Salem diasap 65
Herring diasap 65
Ikan belahan diasap 65
Cod kering, asin 60
Teri kering, asin 41
Perut ikan kering, asin 60
Sirip ikan hiu kering, asin 40
Ikan laut lainnya kering, asin 50
ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1) (2)
Ikan,Ikan
Binatang berkulitasin
darat kering, keras dan lunak segar 60
Herring
(hidup asin, dalam
atau mati), dingin,airbeku,
garam
kering, asin, dalam 60
Cod asin,
air garam ataudalam
direbusair garam 60
Anchoives asin, dalam air garam 40
Teri asin, dalam air garam 40
Perut ikan asin, dalam air garam 60
Sirip ikan hiu asin, dalam air garam 40
Ikan lainnya (laut&darat)asin, dalam air garam 50
Ikan lainnya (laut&darat)asin, dalam air garam 51

1.3 Binatang berkulit keras dan lunak hidup, segar,


dingin, beku, kering, asin, dalam air garam,
atau direbus.
Udang karang (Paniluris sp) : Beku 60
Tidak Beku 40
Udang besar (Homarus Sp) : Beku 60
Tidak Beku 40
Udang kecil dan udang biasa : Beku 42
Tidak Beku 40
Udang Sungai : Beku 60
Tidak Beku 40
Udang lainnya : Beku 60
Tidak Beku 40
Kepiting : Beku 70
Tidak Beku Lainnya 100

Tiram hidup, segar/dingin, beku, kering, asin,


dalam air garam :
Kerang darah : Hidup, segar atau dingin/Beku 60
Kering, asin, dlm air garam
Remis : Hidup, segar atau dingin 100
Beku 40
Kering, asin, dlm air garam 30
Cumi-cumi dan sotong : Hidup, segar atau dingin 100
Beku 40

Kering, asin, dlm air garam 30


Gurita : Hidup, segar atau dingin 100
Beku 76
Kering, asin, dlm air garam 40
Hidup, segar atau dingin 100
Kering, asin, dlm air garam 80
ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1) (2)
Ikan,Bekicot/siput
Binatang berkulit keras
lain dari dan
siput lunak
laut : segar
(hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam
Kepahatau
air garam : direbus Hidup, segar atau dingin 60
Kering, asin, dlm air garam 60
Kijing : Hidup, segar atau dingin 100
Kering, asin, dlm air garam 30
LAMPIRAN 20.
DAFTAR KANDUNGAN ZAT GIZI BAHAN MAKANAN
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
1 BERAS GILING 100 360 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,1 0
2 BERAS GILING MASAK (NASI) 100 178 2,1 0,1 40,6 5 22 0,5 0 0 0
3 BERAS KETAN PUTIH 100 362 6,7 0,7 79,4 12 148 0,8 0 0,2 0
4 BERAS KETAN PUTIH, TUMBUK 100 361 7,4 0,8 78,4 13 157 3,4 0 0,3 0
5 BERAS KETAN PUTIH, KUKUS 100 163 3 0,4 35,7 4 55 0,7 0 0,1 0
6 BERAS KETAN PUTIH, TAPE 100 172 3 0,5 37,5 6 35 0,5 0 0 0
7 BERAS KETAN HITAM 100 356 7 0,7 78 10 148 0,8 0 0,2 0
8 BERAS KETAN HITAM, TUMBUK 100 360 8 2,3 74,5 10 347 6,2 0 0,2 0
9 BERAS KETAN HITAM, KUKUS 100 181 4 1,2 37,3 9 144 1,7 0 0,1 0
10 BERAS KETAN HITAM, TAPE 100 166 3,8 1 34,4 8 106,1 1,6 0 0 0
11 BERAS MENIR 100 339 7,7 4,4 73 22 272 3,7 0 0,6 0
12 BERAS MERAH, TUMBUK 100 359 7,5 0,9 77,6 16 163 0,3 0 0,2 0
13 BERAS, PARBOILED 100 364 6,8 0,6 80,1 5 142 0,8 0 0,2 0
14 BERAS PECAH KULIT 100 335 7,4 1,9 76,2 12 290 2 0 0,3 0
15 BERAS SETENGAH GILING 100 363 7,6 1,1 78,3 11 221 1,2 0 0,2 0
16 BIHUN 100 360 4,7 0,1 82,1 6 35 1,8 0 0 0
17 BISKUIT 100 458 6,9 14,4 75,1 62 87 2,7 0 0,1 0
18 JAGUNG KUNING, GILING 100 361 8,7 4,5 72,4 9 380,4 4,6 41 0,3 0
19 JAGUNG PUTIH, GILING 100 361 8,7 4,5 72,4 9 380 4,6 0 0,3 0
20 JAGUNG KUNING, PIPIL BARU 90 307 7,9 3,4 63,6 9 148 2,1 51 0,3 0
21 JAGUNG PUTIH, PIPIL BARU 90 307 7,9 3,4 63,6 9 148 2,1 0 0,3 0
22 JAGUNG KUNING, PIPIL LAMA 90 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 60 0,4 0
23 JAGUNG PUTIH, PIPIL LAMA 90 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 0 0,4 0
24 JAGUNG KUNING, MUDA 28 129 4,1 1,3 30,3 5 108 1,1 14 0,2 9
25 JAGUNG PUTIH, MUDA 28 129 4,1 1,3 30,3 5 108 1,1 0 0,2 9
26 JAGUNG KUNING, SEGAR 90 140 4,7 1,3 33,1 6 118 0,7 51 0,2 8
27 JAGUNG PUTIH, SEGAR 90 140 4,7 1,3 33,1 6 118 0,7 0 0,2 8
28 JAGUNG, GRONTOL 100 156 2,7 1,3 33,3 51 105 1,2 0 0,1 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

29 JALI 90 289 11 4 61 213 176 11 0 0,1 0


30 JAWAWUT 100 334 9,7 3,5 73,4 28 311 5,3 0 0,5 0
31 BELITUNG, MENTAH 85 145 1,2 0,4 34,2 26 54 1,4 0 0,1 2
32 BELITUNG, KUKUS 100 145 1,2 0,4 34,2 21 48 0,9 0 0,1 1
33 GADUNG, MENTAH 85 101 2,1 0,2 23,2 20 69 0,6 0 0,1 9
34 GADUNG, KUKUS 100 88 0,8 0,3 20,9 26 47 0,4 0 0 0
35 GANYONG, MENTAH 65 95 1 0,1 22,6 21 70 20 0 0,1 10
36 GANYONG, KUKUS 100 100 0,8 0,2 23,8 15 65 0,9 0 0 6
37 GAPLEK 100 338 1,5 0,7 81,3 80 60 1,9 0 0 0
38 GEMBILI 85 95 1,5 0,1 22,4 14 49 0,8 0 0,1 4
39 HAVERMOUT 100 390 14,2 7,4 68,2 53 405 4,5 0 0,6 0
40 KATUL BERAS 100 275 12,6 14,8 54,6 32 2000 14 0 0,8 0
41 KATUL JAGUNG 100 356 9 8,5 64,5 200 500 10 0 1,2 0
42 KENTANG 85 83 2 0,1 19,1 11 56 0,7 0 0,1 17
43 KENTANG HITAM 75 142 0,9 0,4 33,7 34 75 0,2 0 0 38
44 KETELA POHON (SINGKONG) 75 146 1,2 0,3 34,7 33 40 0,7 0 0,1 30
45 KETELA POHON KUNING 75 157 0,8 0,3 37,9 33 40 0,7 48 0,1 30
46 KERUPUK ACI 100 350 0,5 0,2 85,9 0 0 0 0 0 0
47 MAKARONI 100 363 8,7 0,4 78,7 20 80 0,3 0 0,1 0
48 MAIZENA (PATI JAGUNG) 100 343 0,3 0 85 20 30 1,5 0 0 0
49 MIE, BASAH 100 86 0,6 3,3 14 14 13 0,8 0 0 0
50 MIE, KERING 100 337 7,9 11,8 50 49 47 2,8 0 0 0
51 OYEK (DARI SINGKONG) 100 342 2,3 0,1 83,1 27 61 7,6 0 0,1 0
52 PATI SINGKONG (TAPIOKA) 100 362 0,5 0,3 86,9 0 0 0 0 0 0
53 ROTI PUTIH 100 248 8 1,2 50 10 95 1,5 0 0,1 0
54 ROTI WARNA SAWO MATANG 100 249 7,9 1,5 49,7 20 140 2,5 0 0,1 0
55 SENTE 86 64 0,6 0,3 14,8 30 50 1 0 0,1 5
56 SUWEG, MENTAH 86 69 1 0,1 15,7 62 41 4,2 0 0,1 5
57 SUWEG, KUKUS 100 98 1,5 0,1 21,9 50,2 58 0,8 0 0,1 0
58 SINGKONG, KUKUS 100 146 1,2 0,3 34,7 33 40 0,7 0 0 15
59 SINGKONG, TAPE 100 173 0,5 0,1 42,5 30 30 0 0 0,1 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

60 TALES, MENTAH 85 98 1,9 0,2 23,7 28 61 1 3 0,1 4


61 TALES, KUKUS 100 120 1,5 0,3 28,2 31 63 0,7 0 0,1 2
62 TEPUNG GARUT (ARROWROOT) 100 355 0,7 0,2 85,2 8 22 1,5 0 0,1 0
63 TEPUNG BERAS 100 364 7 0,5 80 5 140 0,8 0 0,1 0
64 TEPUNG JAGUNG KUNING 100 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 64 0,4 0
65 TEPUNG JAGUNG PUTIH 100 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 0 0,4 0
66 TEPUNG KENTANG 100 347 0,3 0,1 85,6 20 30 0,5 0 0,6 0
67 TEPUNG GAPLEK 100 363 1,1 0,5 88,2 84 125 1 0 0 0
68 TEPUNG SAGU 100 353 0,7 0,2 84,7 11,6 13 1,5 0 0 0
69 TEPUNG TERIGU 100 365 8,9 1,3 77,3 16 106 1,2 0 0,1 0
70 TIM (NASI TIM) 100 120 2,4 0,4 26 3 7 0,4 0 0,7 0
71 CENTEL 100 332 11 3,3 73 28 287 4,4 0 0,4 0
72 UBI JALAR MERAH 86 123 1,8 0,7 27,9 30 49 0,7 963 0,1 22
73 UBI JALAR PUTIH 86 123 1,8 0,7 27,9 30 49 0,7 8 0,1 22
74 UBI JALAR REBUS 95 114 1,4 9,6 25,6 27,7 0 0,6 296 0,6 10,2
75 UBI JALAR SAYUR 100 184 1,4 0,3 22,5 8,5 0 0,2 73 0,2 5,5
76 UWI 86 101 2 0,2 19,8 45 280 1,8 0 0,1 9
77 VERMICELLI 100 363 8,7 0,4 78,7 20 80 0,3 0 0,1 0
78 AMPAS TAHU 100 414 26,6 18,3 41,3 19 29 4 0 0,2 0
79 BIJI JAMBU METE 100 562 21,2 49,6 23,6 50 450 5 13 0 0
80 BONGKREK (TEMPE BUNGKIL) 100 119 4,4 3,5 18,3 27 100 2,6 0 0,1 0
81 BUNGKIL BIJI KARET 100 333 29,3 3,3 50 102 660 12 0 0,1 0
82 BUNGKIL KACANG TANAH 100 336 37,4 13 30,5 730 470 30,7 0 0 0
83 BUNGKIL KELAPA 100 368 23 15 40 137 433 41,5 0 0 0
84 BIJI JAMBU METE, GORENG 100 629 21,5 56,6 19,8 502 493 8,6 0 0,2 0
85 KACANG ARAB 100 330 23,8 1,4 60,2 57 388 4,7 18 0,8 2
86 KACANG BOGOR, MENTAH 100 370 16 6 65 85 264 4,2 0 0,2 0
87 KACANG BOGOR, GORENG 100 479 12,7 23,2 58,9 135 184 2,9 0 0 0
88 KACANG BOGOR, REBUS 35 161 7,7 2,8 27,1 56 134 1,4 0 0 0
89 KACANG BELIMBING, MENTAH 100 400 34,4 16,9 34,1 468 182 6,8 0 0,3 3,5
90 KACANG BELIMBING, REBUS 100 204 16,9 8,8 17,5 230 180 3,3 0 0,2 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

91 KACANG BELIMBING, TEMPE 100 212 17,5 10 12,9 186 160 2,2 0 0,2 0
92 KACANG ENDEL, BIJI 95 331 25 1 58 80 400 5 0 0,3 9
93 KACANG KEDELAI, BASAH 100 286 30,2 15,6 30,1 196 506 6,9 12 0,9 0
94 KACANG KEDELAI, KERING 100 331 34,9 18,1 34,8 227 585 8 14 1,1 0
95 KACANG GUDE, BIJI 100 336 20,7 1,4 62 125 275 4 19 0,5 5
96 KACANG GUDE, BIJI MUDA 100 114 7 0,6 20,8 3,2 122 1,5 9 0,4 43
97 KACANG IJO 100 345 22,2 1,2 62,9 125 320 6,7 20 0,6 6
98 KACANG MERAH 95 336 23,1 1,7 59,5 80 400 5 0 0,6 0
99 KACANG MERAH, SEGAR REBUS 100 144 10 1 24,7 144 150 2,8 0 0,1 0
100 KACANG MERAH, KERING REBUS 97 158 10,3 0,9 28,2 160 149 3,7 0 0,2 0
101 KACANG PANJANG, BIJI 100 357 17,3 1,5 70 163 437 6,9 0 0,6 2
102 KACANG TANAH, KUPAS KULIT 100 452 25,3 42,8 21,1 58 335 1,3 0 0,3 3
103 KACANG TANAH, REBUS BERKULIT 43 360 13,5 31,2 12,8 42 177 1,4 0 0,4 5
104 KACANG TANAH, SANGAN TIDAK 100 559 26,9 44,2 23,6 74 393 1,9 0 0,3 0
105 KACANG TANAH, SANGAN BERSELAPUT
100 569 28,8 48,4 15,8 88 300 2,8 0 0,3 0
106 KACANG TANAH, ATOM 100 535 27,8 38,1 28,8 87 423 3 0 0,1 0
107 KACANG TANAH, KACANG SARI 100 561 25,5 43,8 26 50 324 3,1 0 0,1 0
108 KACANG TUNGGAK, REMPEYEK 100 451 11,2 20,2 59,7 156 221 4,6 0 0 0
109 KACANG ANDONG 100 356 20,5 4,1 61,6 150 272 6,2 0 0,3 1
110 KORO ROWAY, BIJI 100 344 12,5 2,1 69,4 70 103 4,4 0 0,1 1
111 KORO BENGUK, BIJI 95 332 24 3 55 130 200 2 9 0,3 0
112 KORO KERUPUK, BIJI 68 125 8,3 0,7 22,1 17 12 27 10 0,1 31
113 KORO LOKE, BIJI 95 33 2,7 0,2 7,9 60 40 2 5 0,1 0
114 KORO WEDUS, BIJI 100 338 22,2 1,5 61 88 395 3,5 0 0,6 0
115 KORO BENGUK, TEMPE 100 141 10,2 1,3 23,2 42 15 2,6 4 0,2 0
116 KEJU KACANG TANAH 100 590 27 49 20,9 60 360 2 0 0,3 0
117 KELAPA MUDA, AIR 100 17 0,2 0,1 3,8 15 8 0,2 0 0 1
118 KELAPA MUDA, DAGING 53 68 1 0,9 14 7 30 1 0 0,1 4
119 KELAPA SETENGAH TUA, DAGING 53 180 4 15 10 8 55 1,3 1 0,1 4
120 KELAPA TUA, DAGING 53 359 3,4 34,7 14 21 98 2 0 0,1 0
121 KEMIRI 100 636 19 63 8 80 200 2 0 0,1 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

122 KENARI 100 657 15 66 13 92 691 7,7 0 0,4 0


123 KACEP 100 46 5,7 1,3 9 123 9,6 5,7 0 0 0
124 KECIPIR, BIJI 100 405 32,8 17 36,5 80 200 2 0 0 0
125 KETUMBAR 100 404 14,1 16,1 54,2 630 370 17,9 196 0,2 0
126 KLUWAK 80 273 10 24 13,5 40 100 2 0 0,1 30
127 KWACI 35 515 30,6 42,1 13,8 54 312 6,2 0 0 0
128 JENGKOL 90 20 3,5 0,1 3,1 21 25 0,7 30 0,1 12
129 JENGKOL, SEMUR JENGKOL 100 212 6 8,7 29,1 77 99 1 0 0,1 4
130 LAMTORO (PETE CINA) BIJI MUDA 100 85 5,7 0,3 15,4 180 53 2,7 53 0,1 15
131 LAMTORO, BIJI TUA 100 148 10,6 0,5 26,2 155 59 2,2 52 0,2 20
132 LAMTORO, TEMPE 100 142 11 2,5 20,4 42 15 2,6 4 0,2 0
133 NANGKA, BIJI 75 165 4,2 0,1 36,7 33 200 1 0 0,2 10
134 ONCOM KEDELE 100 187 13 6 22,6 96 115 27 0 0,1 0
135 ONCOM, PEPES 100 76 5,2 1,8 10,6 215 66 12,5 0 0,1 0
136 ONCOM KACANG TANAH, PEPES 100 132 12,7 3,8 13,7 133 355 34,4 0 0,1 0
137 KEMBANG TAHU, MENTAH 100 380 48,9 13,8 23,3 378 781 0 0 0 0
138 KEMBANG TAHU, REBUS 100 90 10,7 4 4,7 35 0 0 0 0 0
139 PALA, BIJI 95 494 7,5 36,4 40,1 120 240 4,6 0 0,2 0
140 PETE SEGAR 36 142 10,4 2 22 95 115 1,2 25 0,2 36
141 SAGA, BIJI TANPA KULIT 100 449 30,6 25,5 31,9 1062 161 14,2 0 0,1 7
142 SANTAN (KELAPA SAJA) 100 324 4,2 34,3 55,6 14 45 1,9 0 0 2
143 SANTAN (KELAPA + AIR) 100 122 2 10 7,6 25 30 0,1 0 0 2
144 SARI KEDELAI, BUBUK 100 344 30 20 43 450 500 4 250 0,7 10
145 SUSU KEDELAI 100 41 3,5 2,5 5 50 45 0,7 25 0,1 2
146 TEMPE GEMBUS 100 73 5,7 1,3 4,2 204 80 1,5 0 0,1 0
147 TEMPE KEDELAI MURNI 100 149 18,3 4 12,7 129 154 10 6 0,2 0
148 TEPUNG KACANG KEDELAI 100 347 35,9 20,6 29,9 195 544 8,4 18 0,8 0
149 TEPUNG HUNKWEE 100 364 4,5 1 83,5 50 100 1 0 0 0
150 KERUPUK MELINJO, MENTAH 100 345 12 1,5 71,5 100 400 5 0 0 0,2
151 KERUPUK MELINJO, TEBAL GORENG 100 439 10 16,4 65,7 66 225 0 0 0,1 0
152 KERUPUK MELINJO, TEBAL GORENG 100 431 11,1 16,2 63 77 0 0 0 0,1 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

153 KERUPUK MELINJO, TIPIS GORENG 100 485 11,5 24,5 59,1 85 218 0 0 0,1 0
154 TAHU 100 68 7,8 4,6 1,6 124 63 0 0 0,1 0
155 TAOKOA 100 104 12,9 6,8 1,2 153 119 1,7 0 0,1 0
156 TAOCO 100 166 10,4 4,9 24,1 55 365 1,3 3 0,1 0
157 WIJEN 100 568 19,3 51,1 18,1 125 614 9,5 0 0,9 0
158 AYAM 58 302 18,2 25 0 14 200 1,5 78 0,1 0
159 ANGSA 60 354 16,4 31,5 0 15 188 1,8 309 0,1 0
160 ABON 100 280 9,2 28,4 0 70 60 0,6 0 0,4 70
161 BABAT 100 113 17,6 4,2 0 12 144 1 0 0,1 0
162 BEBEK (ITIK) 60 326 16 28,6 0 15 188 1,8 309 0,1 0
163 CORNED BEEF 100 241 16 25 0 10 170 4 0 0 0
164 DAGING ANAK SAPI 100 190 19,1 12 0 11 193 2,9 14 0,1 0
165 DAGING ASAP 100 191 32 6 0 15 300 5 7 0,1 0
166 DAGING BABI GEMUK 100 457 11,6 45 0 7 117 1,8 0 0,6 0
167 DAGING BABI KURUS 100 376 14,1 35 0 8 151 2,1 0 0,7 0
168 DAGING DOMBA 100 206 17,1 14,8 0 10 191 2,6 0 0,1 0
169 DAGING KAMBING 100 154 16,6 9,2 0 11 124 1 0 0,1 0
170 DAGING KERBAU 100 84 18,7 0,5 0 7 151 2 0 0 0
171 DAGING KUDA 100 118 18,1 4,1 0,9 10 150 2,7 0 0,1 0
172 DAGING SAPI 100 207 18,8 14 0 11 170 2,8 12 0,1 0
173 DENDENG DAGING SAPI 100 433 55 9 0 30 370 5,1 0 0,1 0
174 DIDEH, DARAH AYAM 100 77 13,8 1,9 0,7 15 9 1,3 16 0 0
175 DIDEH, DARAH SAPI 100 104 21,9 1,1 0 7 24 1,3 16 0 0
176 EMPAL GORENG 100 590 18,5 57 0 151 120 1,3 3 0,8 0
177 GINJAL BABI 100 114 16,3 4,6 0,8 11 246 8,6 40 0,6 13
178 GINJAL DOMBA 100 105 16,6 3,3 1 13 237 9,2 358 0,5 13
179 GINJAL SAPI 100 141 15 8,1 0,9 9 221 7,3 358 0,4 13
180 HAM 100 389 16,9 35 0,3 10 136 2,5 0 0,7 0
181 HATI BABI 100 134 19,7 4,8 1,7 10 362 18 4418 0,4 23
182 HATI SAPI 100 136 19,7 3,2 6 7 358 6,6 13658 0,3 31
183 KERUPUK KULIT KERBAU 100 422 83 4 0 5 10 0 0 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

184 LEMAK BABI (BACON) 100 630 9,1 65 1,1 13 108 0,8 0 0,4 0
185 LEVERWOST (SOSIS HATI) 100 387 16 22 3 20 150 4 1244 0,2 0
186 OTAK 100 125 10,4 8,6 0,8 16 330 3,6 0 0,2 18
187 SARANG BURUNG 100 281 37,5 0,3 32,1 485 18 3 0 0 0
188 USUS SAPI 100 130 14 7,2 1,5 14 115 4 62 0,1 0
189 WORST (SOSIS DAGING) 100 452 14,5 42,3 2,3 28 61 1,1 0 0,1 0
190 TELUR AYAM 90 162 12,8 11,5 0,7 54 180 2,7 309 0,1 0
191 TELUR AYAM, BAGIAN KUNING 100 361 19,3 31,9 0,7 147 586 7,2 686 0,3 0
192 TELUR AYAM, BAGIAN PUTIH 100 50 10,8 0 0,8 6 17 0,2 0 0 0
193 TELUR AYAM, CEPLOK 100 383 15,1 32,9 8,3 61,4 191,4 3,1 462 0 1,9
194 TELUR AYAM, DADAR 100 251 16,3 19,4 1,4 62 250 2,5 41 0,2 0
195 TELUR BEBEK (ITIK) 90 189 13,1 14,3 0,8 56 175 2,8 422 0,2 0
196 TELUR BEBEK, BAGIAN KUNING 100 398 17 35 0,8 150 400 7 984 0,6 0
197 TELUR BEBEK, BAGIAN PUTIH 100 54 11 0 0,8 21 20 0,1 0 0 0
198 TELUR BEBEK, CEPLOK 100 320 15,1 30,5 0,9 64,4 200 3,2 482 0,2 0
199 TELUR BEBEK, DADAR 100 301 20 23,7 0 71 600 9,2 139 0,3 0
200 TELUR BEBEK, TELUR ASIN 83 195 13,6 13,6 1,4 120 157 1,8 288 0,3 0
201 TELUR PENYU 90 144 12 10,2 0 84 193 1,3 206 0,1 0
202 TELUR TERUBUK 100 425 31 28 10 50 100 2 206 0,1 0
203 BADER (TAWES) 80 198 19 13 0 48 150 0,4 47 0,1 0
204 BANDENG 80 129 20 4,8 0 20 150 2 47 0,1 0
205 BAWAL 80 96 19 1,7 0 20 150 2 47 0,1 0
206 BEKASANG 100 138 14 0,7 7,4 40 80 2 31 0,1 0
207 BEUNTEUR 80 66 14 0 0 40 150 2 47 0 0
208 EKOR KUNING 80 109 17 4 0 500 500 1 47 0,1 0
209 BELUT SEGAR, MENTAH 100 82 6,7 1 10,9 390 533 1,3 0 0 0
210 BELUT SEGAR, GORENG 100 417 25,9 19,4 32 840 872 4,9 0 0 0
211 GABUS, SEGAR 64 74 25,2 1,7 0 62 176 0,9 47 0 0
212 GABUS KERING 80 292 58 4 0 15 100 0,7 31 0,1 0
213 IKAN HIU 49 89 20,1 0,3 0 25 208 0,9 47 0 0
214 IKAN ASIN, KERING 70 193 42 1,5 0 200 300 2,5 0 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

215 IKAN ASIN, BILIS GORENG 96 380 33,6 27,5 0 200 300 2,5 0 0,1 0
216 IKAN ASIN, JAPUH GORENG 96 348 18,7 29,5 0 20,8 100,5 1,01 0 0,5 0
217 IKAN ASIN, GABUS GORENG 96 456 46,5 24,4 0 16 86 0,72 0 1 0
218 IKAN ASIN, PARI GORENG 96 430 58,2 23,6 0 16 100 0,7 0 0,8 0
219 IKAN ASIN, PEPETEK GORENG 96 652 40,4 54,3 0 199,5 305,9 0,79 0 0,1 0
220 IKAN ASIN, SIRINDING GORENG 96 319 6,9 31,7 0 1,3 0 0 0 0 0
221 IKAN ASIN. TERI GORENG 100 430 33,4 32,4 0 1201 1500 3,6 0 0,1 0
222 IKAN MAS 80 86 16 2 0 20 150 2 47 0,1 0
223 IKAN MAS, GORENG 80 188 19,3 12,2 0 0,1 720 9,6 224 2,4 0
224 IKAN SEGAR 80 113 17 4,5 0 20 200 1 47 0,1 0
225 KAKAP 80 92 20 0,7 0 20 200 1 9 0,1 0
226 KEMBUNG 80 103 22 1 0 20 200 1 9 0,1 0
227 KEONG 46 64 12 1 2 217 78 1,7 0 0 0
228 KEPITING 45 151 13,8 3,8 14,1 210 250 1,1 62 0,1 0
229 KERANG 20 59 8 1,1 3,6 133 170 3,1 93 0 0
230 KODOK 65 73 16,4 0,3 0 18 147 1,1 0 0,1 0
231 KERUPUK IKAN, BERPATI 100 342 16 0,4 65,6 2 20 0,1 0 0 0
232 KERUPUK UDANG, BERPATI 100 359 17,2 68,2 332 337 1,7 50 0 0,6 0
233 KURA-KURA 70 83 19,1 0,2 0 27 87 0,7 0 0,2 0
234 LAYANG 80 109 22 1,7 0 50 150 2 47 0,1 0
235 LELE, GORENG 80 252 19,9 19,1 0 23,8 232 1,2 47 0,6 0
236 LEMURU 80 112 20 3 0 20 100 1 31 0,1 0
237 PEDA BANJAR 90 156 8 4 0 174 316 3,1 34 0 0
238 PEPETEK 100 176 32 4,4 0 120 200 1 2 0,5 0
239 PETIS UDANG 100 220 15 0,1 40 37 36 2,8 0 0 0
240 PETIS IKAN 100 161 20 0,2 24 37 36 2,8 0 0 0
241 PINDANG BANJAR 90 157 28 4,2 0 50 100 1 47 0,1 0
242 PINDANG BENGGOL 90 170 31 4,2 0 50 100 1 47 0,1 0
243 PINDANG LAYANG 90 153 30 2,8 0 60 200 3 62 0,1 0
244 PINDANG SELAR KECIL 90 142 27 3 0 60 200 3 62 0,1 0
245 REBON (UDANG KECIL SEGAR) 100 81 16,2 1,2 0,7 757 292 2,2 19 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

246 REBON, KERING 100 299 29,4 3,6 3,2 2306 265 21,4 0 0,1 0
247 SARDINES, DALAM KALENG 100 338 21,1 27 1 354 434 3,5 78 0,1 0
248 SELA, SEGAR 48 100 18,8 2,2 0 40 179 0,5 47 0,4 0
249 SELAR, KERING 75 194 38 3,5 0 20 200 1 0 0 0
250 SEPAT, KERING 75 289 38 14 0 40 100 0,7 0 0 0
251 TEMBANG 80 204 16 15 0 20 200 2 31 0,1 0
252 TERI, BUBUK 100 277 60 2,3 1,8 1209 1225 3 92 0,1 0
253 TERI, KERING 100 170 33,4 3 0 1200 1500 3,6 65 0,1 0
254 TERI KERING, TAWAR 100 331 68,7 4,2 0 2381 1500 23,4 63 0,1 0
255 TERI NASI, KERING 100 144 32,5 0,6 0 1000 1000 3 63 0,1 0
256 TERI, SEGAR 100 77 16 1 0 500 500 1 47 0,1 0
257 TERI, TEPUNG 100 347 48,8 6,4 19,6 4608 1200 18,6 63 1,1 0
258 CUMI-CUMI, SEGAR 100 75 16,1 0,7 0,1 32 200 1,8 0 0,1 0
259 CUMI-CUMI, GORENG 100 265 40,6 10,1 0 62 270 2,7 0 2,7 0
260 CUE SELAR KUNING 90 145 27 2,3 0 50 100 2 47 0,1 0
261 MUJAIR, SEGAR 80 89 18,7 1 0 96 29 1,5 6 0 0
262 MUJAIR, GORENG 90 416 46,9 23,9 0 346 654 0,9 13 0,1 0
263 MUJAIR, PEPES 85 121 21,7 2,8 0,8 83 248 0 9 0 0
264 MUJAIR, DENDENG MENTAH 100 582 68,3 15,2 37,2 3258 1699 4,3 16 0,3 0
265 MUJAIR, DENDENG GORENG 100 598 74,3 26,9 9,2 1957 1447 7,4 19 0,2 0
266 TERASI MERAH 100 174 30 3,5 3,5 100 250 3,1 0 0 0
267 UDANG, KERING 90 295 62,4 2,3 1,8 1209 1225 6,3 650 0,1 0
268 UDANG, SEGAR 68 91 21 0,2 0,1 136 170 8 0 0 0
269 ANDEWI 80 25 1,6 0,2 5,3 33 66 1 0 0,1 10
270 BAJE 100 129 1,9 6,6 15,6 85 449,2 0,4 27 0 9
271 BATANG TADING 100 137 4,3 4,8 19,1 54 467,1 0,8 5 0 4
272 BAYAM, SEGAR 71 36 3,5 0,5 6,5 267 67 3,9 914 0,1 80
273 BAYAM, KUKUS 100 30 1,3 0,7 5,8 239 35 5,7 495 0 32
274 BAYAM, REBUS 100 23 1,2 0,6 3,7 150 35 0,5 450 0 19
275 BAYAM, TUMIS BERSANTAN 100 48 1,4 4,2 2,6 129 27 0,8 495 0 22
276 BAYAM, TUMIS + ONCOM 100 102 3,7 6,7 6,9 127,4 735,9 4,9 234 0,5 16,8
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

277 BAYAM MERAH 71 51 4,6 0,5 10 368 111 2,2 870 0,1 80
278 BALIGO 69 13 0,4 0,2 3 19 19 0,4 44 0 13
279 BAWANG BOMBAY 94 45 1,4 0,2 10,3 32 44 0,5 6 0 9
280 BAWANG PUTIH 88 95 4,5 0,2 23,1 42 134 1 0 0,2 15
281 BENGKUANG 84 55 1,4 0,2 12,8 15 18 0,6 0 0 20
282 BIT 75 42 1,6 0,1 9,6 27 43 1 3 0 10
283 BOROS KUNCI 80 23 1 0,8 7,2 50 50 2 625 0,1 50
284 BOROS LAJA 80 22 1 0,3 4,7 50 50 2 625 0,1 50
285 BUNCIS 90 35 2,4 0,2 7,7 6,5 4,4 1,1 95 0,1 19
286 BUNCIS, REBUS 100 30 2,2 0,2 6,4 107 47 0,5 54 0 8
287 BUNCIS, ASAM 100 60 5,1 0,5 8,5 72,3 85 1,4 67 0,7 9,5
288 DAUN BAWANG 67 29 1,8 0,7 5,2 55 39 7,2 205 0,1 37
289 DAUN BLUNTAS 65 42 1,8 0,5 9,4 256 49 5,6 597 0 30
290 DAUN JAMBU METE, MUDA 65 73 4,6 0,5 16,2 33 64 8,9 403 0 65
291 DAUN GANDARIA 65 60 3,1 0,3 14 40 45 4,7 90 0 61
292 DAUN KACANG PANJANG 65 34 4,1 0,4 5,8 134 145 6,2 786 0,3 29
293 DAUN KACANG PANJANG, KUKUS 100 40 3,7 0,3 8 111 66 3,7 450 0,1 11
294 DAUN KEMANG 65 43 5,5 0,3 7,5 35 106 1 153 0,1 30
295 DAUN UBI JALAR 73 47 2,8 0,4 10,4 79 66 10 902 0,1 22
296 DAUN KEDONDONG 65 59 2,8 0,3 13,4 540 82 6,2 435 0,1 29
297 DAUN KATUK 40 59 4,8 1 11 204 83 2,7 1556 0,1 239
298 DAUN KATUK, REBUS 100 53 5,3 0,9 9,1 186 102 3,1 0 0 66
299 DAUN KELOR 65 82 6,7 1,7 14,3 440 70 7 855 0,2 220
300 DAUN KELOR, REBUS 100 61 6,1 0,9 10 255 86 2,1 0 0,1 13
301 DAUN KUMAK 78 14 1,3 0,3 2,3 90 59 2,7 0 0 3
302 DAUN MENGKUDU, KUKUS 100 63 3,8 1,5 11,5 300 43 6 0 0,1 11
303 DAUN POH-POHAN 69 37 2,5 0,8 6,9 744 80 5,9 0 0 5
304 DAUM KEMANGI 80 46 4 0,5 8,9 45 75 2 750 0,1 50
305 DAUN SEMANGGI 90 45 4,4 8 0,5 98 90 7 0 0 6
306 DAUN SINTRONG 94 36 2,6 0,9 6,1 398 95 9,3 0 0 3
307 DAUN SINGKONG 87 73 6,8 1,2 13 165 54 2 1650 0,1 275
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

308 DAUN SINGKONG, REBUS 100 31 3,7 0,6 4,8 160 50 2,6 810 0 34
309 DAUN SINGKONG, LODEH 100 55 4 0,5 8,5 99 35 2 8 0,5 70
310 DAUN TALES 80 71 4,1 2,1 12,3 302 47 8,3 1559 0,1 163
311 DAUN TALES, REBUS 100 27 1,3 0,2 5,9 119 41 1,4 0 0 7
312 DAUN UBI JALAR, KUKUS 100 56 3,1 0,3 13 78 52 4,3 486 0 14
313 DAUN KECIPIR 70 47 5 0,5 8,5 134 81 6,2 786 0,3 29
314 DAUN KORO 65 23 3 0,3 3,7 134 81 6,2 786 0,3 29
315 DAUN LABU SIAM 100 60 4 0,4 4,7 58 70 2,5 304 0,1 16
316 DAUN LABU WALUH 70 30 3,6 0,6 4,5 138 99 3,7 413 0,1 36
317 DAUN LEUNCA 70 45 4,7 0,5 8,1 210 80 6,1 285 0,1 40
318 DAUN LOBAK 70 30 2,3 0,4 5,8 140 33 3,7 150 0,1 109
319 DAUN LOMPONG TALES 75 40 3 0,8 7,4 76 59 1 300 0,1 31
295 DAUN UBI JALAR 73 47 2,8 0,4 10,4 79 66 10 902 0,1 22
296 DAUN KEDONDONG 65 59 2,8 0,3 13,4 540 82 6,2 435 0,1 29
297 DAUN KATUK 40 59 4,8 1 11 204 83 2,7 1556 0,1 239
298 DAUN KATUK, REBUS 100 53 5,3 0,9 9,1 186 102 3,1 0 0 66
299 DAUN KELOR 65 82 6,7 1,7 14,3 440 70 7 855 0,2 220
300 DAUN KELOR, REBUS 100 61 6,1 0,9 10 255 86 2,1 0 0,1 13
301 DAUN KUMAK 78 14 1,3 0,3 2,3 90 59 2,7 0 0 3
302 DAUN MENGKUDU, KUKUS 100 63 3,8 1,5 11,5 300 43 6 0 0,1 11
303 DAUN POH-POHAN 69 37 2,5 0,8 6,9 744 80 5,9 0 0 5
304 DAUM KEMANGI 80 46 4 0,5 8,9 45 75 2 750 0,1 50
305 DAUN SEMANGGI 90 45 4,4 8 0,5 98 90 7 0 0 6
306 DAUN SINTRONG 94 36 2,6 0,9 6,1 398 95 9,3 0 0 3
307 DAUN SINGKONG 87 73 6,8 1,2 13 165 54 2 1650 0,1 275
308 DAUN SINGKONG, REBUS 100 31 3,7 0,6 4,8 160 50 2,6 810 0 34
309 DAUN SINGKONG, LODEH 100 55 4 0,5 8,5 99 35 2 8 0,5 70
310 DAUN TALES 80 71 4,1 2,1 12,3 302 47 8,3 1559 0,1 163
311 DAUN TALES, REBUS 100 27 1,3 0,2 5,9 119 41 1,4 0 0 7
312 DAUN UBI JALAR, KUKUS 100 56 3,1 0,3 13 78 52 4,3 486 0 14
313 DAUN KECIPIR 70 47 5 0,5 8,5 134 81 6,2 786 0,3 29
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

314 DAUN KORO 65 23 3 0,3 3,7 134 81 6,2 786 0,3 29


315 DAUN LABU SIAM 100 60 4 0,4 4,7 58 70 2,5 304 0,1 16
316 DAUN LABU WALUH 70 30 3,6 0,6 4,5 138 99 3,7 413 0,1 36
317 DAUN LEUNCA 70 45 4,7 0,5 8,1 210 80 6,1 285 0,1 40
318 DAUN LOBAK 70 30 2,3 0,4 5,8 140 33 3,7 150 0,1 109
319 DAUN LOMPONG TALES 75 40 3 0,8 7,4 76 59 1 300 0,1 31
320 DAUN MANGKOKAN 80 54 3,7 0,3 11,8 474 49 4 818 0,1 83
321 DAUN MELINJO 88 99 5 1,3 21,3 219 82 4,2 1500 0,1 182
322 DAUN OYONG 65 22 1 0,1 5,3 21 44 2 150 0,1 150
323 DAUN PAKIS 70 35 4 0,3 6,4 42 172 1,3 432 0 30
324 DAUN PETE CINA 40 128 12 6,5 12,4 150 100 2,5 2670 0 64
325 ENCENG GONDOK 70 18 1 0,2 3,8 80 45 3,7 150 0,1 50
326 GAMBAS (UYONG) 85 18 0,8 0,2 4,1 16 33 0,9 57 0 8
327 GAMBAS, LODEH 100 13 0,3 0,6 1,6 6,7 10,5 0,2 2 0 1,3
328 JAGUNG MUDA, BERTONGKOL 100 33 2,2 0,1 7,4 7 100 0,5 30 0,1 8
329 JAMUR KUPING, KERING 100 128 16 0,9 64,6 51 223 6,7 0 0,1 0
330 JAMUR KUPING, SEGAR 100 15 3,8 0,6 0,9 3 94 1,7 0 0,1 5
331 JAMUR COKLAT (KULAT SIAU) 100 45 2,5 3,9 0 36 371,3 0,5 2 0 5
332 JAMUR PUTIH (KULAT PUTIH) 100 48 2,8 4,1 2,9 60 52,9 0,6 2 0 5
333 JANTUNG PISANG, SEGAR 25 31 1,2 0,3 7,1 30 50 0,1 26 0,1 10
334 JOTANG 70 32 1,9 0,3 7,1 162 41 4 468 0 20
335 JARUK TIGARUN 100 48 2,5 4,2 0 47 89,4 0,2 11 0 27
336 KALAKAI 100 66 2,8 6,8 3,4 89 485,8 0,8 21 0 12
337 KANGKUNG 70 29 3 0,3 5,4 73 50 2,5 945 0,1 32
338 KANGKUNG, REBUS 100 22 2,5 0,6 3,1 50 51 3,5 459 0 13
339 KANGKUNG, KUKUS 100 30 3,2 0,7 4,7 70 49 4,4 513 0 11
340 KANGKUNG, TUMIS 100 52 1,8 3,6 3 39,8 28 1,3 300 0,4 8,6
341 KAPRI MUDA 80 42 3,3 0,2 9,6 51 85 1 21 0,2 49
342 KACANG GUDE, MUDA 69 123 8,4 0,6 1,8 66 174 1,8 24 0,4 31
343 KACANG KAPRI, MUDA 45 98 6,7 0,4 17,7 22 122 1,9 102 0,3 26
344 KACANG PANJANG 75 44 2,7 0,3 7,8 49 437 0,7 50 0,1 21
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

345 KACANG PANJANG, KUKUS 100 39 3 0,6 7,6 100 91 1,2 27 0 20


346 KACANG PANJANG, REBUS 100 30 2,3 0,4 5,8 71 68 0,8 25 0 15
347 KACANG PANJANG, TUMIS 100 150 2,5 12,5 7 45 270 0,7 28 0 8
348 KEMBANG TURI 83 44 1,8 0,6 9,6 23 29 0,9 13 0,1 41
349 KETIMUN 70 12 0,7 0,1 2,7 10 21 0,3 0 0 8
350 KECIPIR, BUAH MUDA 96 35 2,9 0,2 0,8 63 37 0,3 74 0,2 19
351 KELEWIH 77 111 1,5 0,3 27,2 28 32 0,9 3 0,1 19
352 KOOL KEMBANG 57 25 2,4 0,2 4,9 22 72 1,1 11 0,1 69
353 KOOL MERAH, KOOL PUTIH 75 24 1,4 0,2 5,3 46 31 0,5 10 0,1 50
354 KORO KERUPUK, BUAH 68 125 8,3 0,7 22,1 17 12 2,7 10 0,1 31
355 KORO WEDUS, BUAH MUDA 70 38 3 0,3 7,9 56 47 1,1 109 0,1 17
356 KROKOT 80 21 1,7 0,4 3,8 103 39 3,6 383 0 25
357 KUCAI 52 45 2,2 0,3 10,3 52 50 1,1 6 0,1 17
358 KUCAI MUDA (LOKIO) 100 42 3,8 0,6 7,8 76 91 2,5 135 0,1 59
359 LABU AIR 80 17 0,6 0,2 3,8 12 18 0,6 9 0 10
360 LABU SIAM 83 26 0,6 0,1 6,7 14 25 0,5 3 0 18
361 LEUNCA, BUAH 95 33 1,9 0,1 7,4 274 34 4 72 0,1 17
362 LOBAK 87 19 0,9 0,1 4,2 35 26 0,6 1 0 32
363 MELINJO 60 66 5 0,7 13,3 163 75 2,8 125 0,1 100
364 NANGKA MUDA 80 51 2 0,4 11,3 45 29 0,5 3 0,1 9
365 PEPAYA MUDA 76 26 2,1 0,1 4,9 50 16 0,4 6 0 19
366 PEPAYA, LODEH 100 275 11,6 11,6 30,2 251,3 107,2 1,9 27 0,9 43,6
367 PARIA (PARE) 77 29 1,1 0,3 6,6 45 64 1,4 23 0,1 52
368 PARIA PUTIH, KUKUS 100 16 0,8 0,2 3,4 16 33 0,5 0 0,1 35
369 PETERSELI 95 50 3,7 1 9 193 84 1,3 1235 0,1 193
370 PE-CAY 82 23 1,8 0,3 4,5 179 39 6,9 449 0,1 75
371 PREY (BAWANG DAUN) 52 45 2,2 0,3 10,3 52 50 1,1 6 0,1 17
372 REBUNG 65 27 0,6 0,3 5,2 13 59 0,5 3 0,1 4
373 SAWI 87 22 2,3 0,3 4 220 38 2,9 969 0,1 102
374 SELADA 69 15 1,2 0,2 2,9 22 25 0,5 81 0 8
375 SALADA AIR 69 17 1,7 0,3 3 182 27 2,5 363 0,1 50
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

376 SELADA AIR, REBUS 100 19 2,7 0,2 2,9 83 74 1,4 180 0,1 27
377 SELEDRI 63 20 1 0,1 4,6 50 40 1 20 0 11
378 TOGE, KACANG IJO 100 23 2,9 0,2 4,1 29 69 0,8 1 0,1 15
379 TOGE, KEDELAI 100 67 9 2,6 6,4 50 65 1 14 0,2 15
380 TOGE, KACANG TUNGGAK 90 35 5 0,2 5,8 57 88 1 0 0,1 15
381 TOGE, SEDUH 87 28 3 0,8 4 52 73 0,5 0 0,1 2
382 TOGE - TAHU, MAKANAN 100 392 5,4 28,5 28,4 17,4 44 1,2 22 0,4 7,6
383 TEBU TERUBUK 20 25 4,6 0,4 3 40 80 2 0 0,1 50
384 TEKOKAK 95 34 2 0,1 7,9 50 30 2 113 0,1 80
385 TEKOKAK, KERING 100 294 8,3 1,7 72,6 370 180 22,2 113 0,4 0
386 TERONG 87 24 1,1 0,2 5,5 15 37 0,4 4 0 5
387 TERONG, KUKUS 100 23 1,8 0,1 4,9 40 13 0,5 0 0,1 2
388 TERONG + ONCOM, MAKANAN 100 285 4,3 25,7 9,5 48 80 14,6 4 0,3 3,5
389 TERONG BELANDA 73 48 1,5 0,3 11,3 13 24 0,8 0 0 17
390 TERONG ASAM 100 39 2,3 1,9 2 51 481,2 3,4 3 0 17
391 TESPONG, DAUN 60 59 2,9 0,3 13,9 155 65 2,5 375 0,1 21
392 TOMAT, SARI (JUICE) 100 15 1 0,2 3,5 7 15 0,4 90 0,1 10
393 TOMAT MASAK 95 20 1 0,3 4,2 5 27 0,5 225 0,1 40
394 TOMAT MUDA 95 23 2 0,7 2,3 5 27 0,5 48 0,1 30
395 CABE HIJAU BESAR 82 23 0,7 0,3 5,2 14 23 0,4 39 0,1 84
396 CABE MERAH BESAR, KERING 85 311 15,9 6,2 61,8 160 370 2,3 86 0,4 50
397 CABE MERAH BESAR, SEGAR 85 31 1 0,3 7,3 29 24 0,5 71 0,1 18
398 CABE RAWIT, SEGAR 85 103 4,7 2,4 19,9 45 85 2,5 1658 0,2 70
399 SOP KOOL 100 12 0,5 0,1 2 14,2 14 0,5 21 0,3 17,6
400 SOP KOOL DAN WORTEL 100 15 0,6 0,1 3,1 12,6 15,3 0,5 160 0,3 14,6
401 SINGKAH (ROTAN MUDA) 100 81 5,1 4,5 5,1 60 601,9 3,9 1 0 4
402 SUSUPAN 100 87 5,3 5,2 6,3 54 290,9 0,2 56 0 31
403 UBI JALAR, SAYUR 100 183 1,8 0,3 22,5 6,5 0 0,2 87 0,2 5,5
404 WORTEL 88 42 1,2 0,3 9,3 39 37 0,8 1800 0,1 6
405 WORTEL, KUKUS 100 37 1 0,6 8,3 44 30 0,6 1620 0 4
406 WORTEL, REBUS 100 28 0,7 0,5 6,3 46 28 0,6 1500 0 2
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

407 ALPOKAT 61 85 0,9 6,5 7,7 10 20 0,9 28 0,1 13


408 APEL 88 58 0,3 0,4 14,9 6 10 0,3 12 0 5
409 ARBEI 96 37 0,8 0,5 8,3 28 27 0,8 9 0 60
410 ASAM, MASAK DIPOHON 48 239 2,8 0,6 62,5 74 113 0,6 4 0,3 2
411 BELIMBING 86 36 0,4 0,4 8,8 4 12 1,1 25 0 35
412 BENGKUANG 84 55 1,4 0,2 12,8 15 18 0,6 0 0 20
413 BUAH ATUNG 80 23 0,8 0,2 5,2 30 50 4,6 0 0,3 38
414 BUAH MENTEGA (BISBUL) 950 39 0,7 0,2 9,7 43 17 0,8 5 0 33
415 BUAH NONA 58 101 1,7 0,6 25,2 27 20 0,8 0 0,1 22
416 JAMBU AIR 90 46 0,6 0 11,8 7,5 9 1,1 0 0 5
417 JAMBU BIJI 82 49 0,9 0,3 12,2 14 28 1,1 4 0 87
418 JAMBU BOL 67 56 0,6 0,3 14,2 29 16 1,2 19 0 22
419 JAMBU MONYET, BUAH 90 64 0,7 0,6 15,8 4 13 0,5 4 0 197
420 JERUK BALI 62 48 0,6 0,2 12,4 23 27 0,5 3 0 43
421 JERUK GARUT 71 44 0,8 0,3 10,9 33 23 0,4 65 0,1 31
422 JERUK MANIS 72 45 0,9 0,2 11,2 33 23 0,4 29 0,1 49
423 JERUK MANIS, AIR (SARI) 100 44 0,8 0,2 11 19 16 0,2 29 0,1 49
424 JERUK NIPIS 76 37 0,8 0,1 12,3 40 22 0,6 0 0 27
425 DUKU 64 63 1 0,2 16,1 18 9 0,9 0 0,1 9
426 DURIAN 22 134 2,5 3 28 7,4 44 1,3 26 0,1 53
427 EMBACANG 65 98 1,4 0,2 25,4 21 15 0 188 0 56
428 ERBIS 33 70 0,6 0 18,9 11 50 1,1 1 0 16
429 GANDARIA 70 68 0,7 0,1 18 8,5 20 1,6 157 0 111
430 KEDONDONG, MASAK 58 41 1 0,1 10,3 15 22 2,8 36 0,1 30
431 KEMANG 65 48 1 0,2 11,9 10 24 0 1 0,1 58
432 KESEMEK 97 78 0,8 0,4 20 6,6 26 0,3 418 0,1 11
433 KOKOSAN 64 86 1,6 0,2 13 20,2 38 1,3 3 0 3
434 LANGSAT 64 56 0,9 0,2 14,3 17 24 1,1 3 0,1 3
435 MANGGA GEDONG 65 44 0,7 0,2 11,2 13 10 0,2 2528 0,1 9
436 MANGGA GOLEK 65 63 0,5 0,2 16,7 14 10 0,7 573 0,1 30
437 MANGGA HARUM MANIS 65 46 0,4 0,2 11,9 15 9 0,2 185 0,1 6
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

438 MANGGA INDRAMAYU 65 72 0,8 0,2 18,7 13 10 1,9 447 0,1 16


439 MANGGA KOPEK 65 56 0,4 0,2 14,6 16 10 1,7 1005 0 27
440 MANGGA MUDA 73 59 0,5 0,4 15,1 12 11 0,4 12 0 65
441 MANGGIS 29 63 0,6 0,6 15,6 8 12 0,8 0 0 2
442 MENTENG 64 65 1,7 0,2 16,1 13 20 0,8 0 0 5
443 NANGKA , MASAK DI POHON 28 106 1,2 0,3 27,6 20 19 0,9 51 0,1 7
444 NANAS 53 52 0,4 0,2 13,7 16 11 0,3 20 0,1 24
445 PALA, DAGING 30 42 0,3 0,2 10,9 32 24 1,5 4 0 22
446 PEPAYA 75 46 0,5 0 12,2 23 12 1,7 56 0 78
447 PISANG AMBON 75 99 1,2 0,2 25,8 8 28 0,5 21 0,1 3
448 PISANG ANGLE 75 68 1,3 0,2 17,2 10 26 0,6 11 0,1 6
449 PISANG LAMPUNG 75 99 1,3 0,2 25,6 10 19 0,9 90 0 4
450 PISANG MAS 85 127 1,4 0,2 33,6 7 25 0,8 12 0,1 2
451 PISANG RAJA ULI 75 146 2 0,2 38,2 10 38 0,9 11 0,1 3
452 PISANG OLI 77 134 1,1 0,5 35,5 31 53 0,9 0 0,1 3
453 PISANG SIAM 80 268 4,3 12,6 58,1 20,4 44,2 1,6 17 0 20,4
454 PISANG SIAM, GORENG 100 625 1 0 8,1 26,1 99 2,8 15 0 4,8
455 RAMBUTAN 40 69 0,9 0,1 18,1 16 16 0,5 0 0 58
456 RAMBUTAN, ACEH 40 11 0 0 2,7 2,4 2,4 0 0 0 8,7
457 RAMBUTAN, SINYONYA 40 4 0 0 0,9 0,8 1 0 0 0 2,9
458 SALAK 50 77 0,4 0 20,9 28 18 4,2 0 0 2
459 SAWO 79 92 0,5 1,1 22,4 25 12 1 9 0 21
460 SEMANGKA 46 28 0,5 0,2 6,9 7 12 0,2 91 0,1 6
461 SIRSAK 68 65 1 0,3 16,3 14 27 0,6 1 0,1 20
462 SRIKAYA 58 101 1,7 0,6 35,2 27 20 0,8 0 0,1 22
463 CEMPEDA 30 116 3 0,4 28,6 20 30 1,5 31 0 15
464 PISANG RAJA 70 120 10,2 0,2 31,8 10 22 0,8 139 0,1 10
465 PISANG RAJA SERE (SUSU) 85 118 1,2 0,2 31,1 7 29 0,3 16 0 4
466 ES CREAM 100 207 4 12,5 20,6 123 99 0,1 178 0 1
467 KEJU 100 326 22,8 20,3 13,1 777 338 1,5 257 0 1
468 KEPALA SUSU (CREAM) 100 204 2,6 20 4 97 77 0,1 285 0 1
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

469 MENTEGA 100 725 0,5 81,6 1,4 15 16 1,1 1131 0 0


470 SUSU KAMBING 100 64 4,3 2,3 6,6 98 78 2,7 43 0,1 1
471 SUSU KENTAL MANIS 100 336 8,2 10 55 275 209 0,2 175 0,1 1
472 SUSU KENTAL TAK MANIS 100 138 7 7,9 9,9 243 195 0,2 137 0,1 1
473 SUSU SAPI 100 61 3,2 3,5 4,3 143 60 1,7 45 0 1
474 SUSU IBU (ASI) 100 65 1,1 3,5 7,7 35,3 12,3 0 70 0,2 2,7
475 SUSU SKIM (TAK BERLEMAK) 100 36 3,5 0,1 5,1 123 97 0,1 0 0 1
476 TEPUNG SUSU 100 509 24,6 30 36,2 904 694 0,6 538 0,3 6
477 TEPUNG SUSU ASAM, UNTUK BAYI 100 418 19 9 65,5 800 600 7 343 1 30
478 TEPUNG SUSU SKIM 100 362 35,6 1 52 1300 1030 0,6 0 0,3 7
479 YOGHURT 100 52 3,3 2,5 4 120 90 0,1 25 0 0
480 SUSU KERBAU 100 160 6,3 12 7,1 216 101 0,2 27 0 1
481 LEMAK BABI 100 902 0 100 0 0 0 0 0 0 0
482 LEMAK KERBAU 100 818 1,5 90 0 0 0 0 0 0 0
483 MARGARINE 100 720 0,6 81 0,4 20 16 0 267 0 0
484 MINYAK HATI HIU (EULAMIA) 100 902 0 100 0 0 0 0 21718 0 0
485 MINYAK IKAN 100 902 0 100 0 0 0 0 24889 0 0
486 MINYAK KACANG TANAH 100 902 0 100 0 0 0 0 0 0 0
487 MINYAK KELAPA 100 870 1 1 98 0 3 0 0 0 0
488 MINYAK KELAPA SAWIT 100 902 0 100 0 0 0 0 8000 0 0
489 MINYAK WIJEN 100 902 0 100 0 0 0 0 0 0 0
490 AGAR-AGAR 100 0 0 0,2 0 400 125 5 0 0 0
491 BIR (4 % ALKOHOL) 100 48 0,6 0 4,4 4 26 0 0 0 0
492 BONGGOL PISANG 100 43 2,6 0 11,6 15 60 0,5 0 0 12
493 BONGGOL PISANG, KERING 100 245 3,4 0 66,2 60 150 2 0 0 4
494 BULUNG JAJAN 100 212 16,9 0,2 47,6 3033 40 20 0 0 8
495 BULUNG SANGU 100 237 14,7 0,2 56 3774 56 20 0 0 5
496 DAUN CINCAU 40 122 6 1 26 100 100 3,3 0 0,8 17
497 JAHE 97 51 1,5 1 10,1 21 39 1,6 4 0 4
498 DODOL 100 395 3 5,7 81,2 12 80 1,6 0 0 0
499 GELATINE 100 389 91 0 0 0 20 0,5 0 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

500 GULA AREN 100 368 0 0 95 75 35 3 0 0 0


501 GULA KELAPA 100 386 3 10 76 76 37 2,6 0 0 0
502 GULA MERAH TEBU, BELUM DIMURNI 100 356 0,4 0,5 90,6 51 44 4,2 0 0 0
503 GULA PASIR 100 364 0 0 94 5 1 0,1 0 0 0
504 JAM SELAI 100 239 0,5 0,6 64,5 20 20 1 0 0 0
505 KECAP 100 46 5,7 1,3 9 123 96 5,7 0 0 0
506 KOPI, BAGIAN YANG LARUT 100 352 17,4 1,3 69 296 368 4,1 0 0 0
507 KRUPUK IKAN, BERPATI 100 342 16 0,4 65,6 2 20 0,1 0 0 0
508 KRUPUK UDANG, BERPATI 100 359 17,2 0,6 68,2 232 337 1,7 0 0 0
509 KUNYIT 78 63 2 2,7 9,1 24 78 3,3 0 0 1
510 LEMON SQUASIH 100 36 0 0 10 0 0 0 0 0 20
511 LEMONADE 100 30 0 0 8 0 0 0 0 0 0
512 MADU 100 294 0,3 0 79,5 5 16 9 0 0 4
513 MELASE 100 276 0 0,1 71 470 93 29,5 0 0 0
514 MERICA 100 359 11,5 6,8 64,4 460 200 16,8 0 0,2 0
515 RAGI 100 136 43 2,4 3 140 1900 20 0 6000 0
516 SAOS TOMAT 100 98 2 0,4 24,5 12 18 0,8 0 0,1 11
517 SERBUK COKLAT 100 298 8 23,8 48,9 125 315 11,6 0 0,1 0
518 SETRUP, SIRUP 100 213 0 0 55 0 0 0 0 0 0
519 TEH 100 132 19,5 0,7 67,8 717 265 11,8 0 0 0
520 TEPUNG IKAN 100 316 60,1 6,5 22,4 3196 1976 16,6 0 0 0
521 TEMPUYAK 100 126 1,1 2,2 25,7 48 85,5 1,1 0 0 26
522 CENGKEH KERING 100 292 5,2 8,9 57,4 740 100 4,9 0 200 0
523 COKLAT MANIS, BATANG 100 472 2 29,8 62,7 63 287 2,8 4 0 0
524 COKLAT PAHIT, BATANG 100 504 5,5 52,9 29,2 98 446 4,4 9 0,1 0
525 COKLAT SUSU, BATANG 100 381 9 35 53,6 200 200 2 4 0,1 0
526 CUKA 100 12 0,1 0,1 5 7 10 0,5 0 0 0
527 TERASI MERAH 100 174 30 3,5 3,5 100 250 3,1 0 0 0
528 BURAS 100 126 3,3 1,9 23,9 0 0 5,64 0 0 0
529 BACANG 100 103 3,3 2,7 16,3 0 0 3,43 0 0 0
530 BIKAN AMBON 100 226 3 0,3 52,9 0 0 4,9 0 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

531 BIHUN GORENG 100 154 3 4,5 25,5 0 0 0,04 0 0 0


532 BAKWAN 100 272 4,2 18,8 21,8 0 0,1 7,2 0 0 0
533 BAKSO 100 76 4,1 2,5 9,2 0 14 2,7 0 0 1,8
534 BUBUR 100 60 1 0 13 0 2 0,2 0 0,4 0
535 BRONDONG 100 400 4 0,7 95,3 0 10 0,47 0 7,6 0
536 BISKUIT MURAH 100 260 5 1 86 0 53 0,7 0 0,6 0
537 BISKUIT MAHAL 100 350 8 11 54 0 162 1,4 2 1,5 0
538 BUNTIL 100 106 4,4 6,3 7,9 0 225 16,2 19 0 110
539 COMBRO 100 210 1,6 6,6 35,8 0 6,4 2,42 0 0 0
540 DODONKOL 100 18 3,2 2,3 39,5 0 0 0,5 0 0 0
541 DEBLO 100 260 2 15 53 0 56,5 1,95 5 1 24
542 ES CREAM (COCONUT MILK) 100 157 3 1,7 32,7 0 6,7 0,1 0 0 0
543 ES MAMBO 100 152 0 0 37,6 0 2 0,04 0 0 0
544 ES SIRUP 100 45 0 0 11,3 0 0,6 0,08 0 0 0
545 GETUK LINDRI 100 171 1,7 4 32 0 0 0,57 0 0 0
546 GORENG ONCOM 100 363 7,3 19,3 40,3 0 0 14,3 0 0 0
547 GADO-GADO 100 135 4,5 5,8 16,4 0 14 1,39 36 0 0,1
548 GUDEG 100 53 0,9 1,6 8,8 0 7,9 0,03 2 0 0
549 GEMBLONG 100 288 4,2 6,5 52,8 0 0,1 0,5 0 0 0
550 JENANG 100 367 4,3 9,5 65,8 0 0,1 0,67 0 0 0
551 JAGUNG REBUS 100 175 4,3 1,8 35,2 0 4,8 1,13 6 1,1 0
552 JAGUNG SAYUR (TUMIS) 100 149 2,7 10,4 20,1 0 8,7 0,36 9 1,7 0
553 KUE SEMPRONG 100 380 1 1 92 0 0,1 1,2 0 0 0
554 KACANG SUKRO PUTIH 100 488 5,2 25,6 59,6 0 0 0,8 0 0 0
555 KACANG TELUR 100 748 10 20,8 124,8 0 0,1 0,6 0 0 0
556 KUE SATU 100 393 12,7 2,7 79,3 0 0,1 8,13 0 0 0
557 KUE TAMBANG 100 512 8,8 26 60,4 0 0 1,6 0 0 0
558 KACANG KAPRI GORENG 100 445 19 11 65,5 0 0,1 2,35 0 0 0
559 KUE PIA 100 296 4,6 1,4 66,4 0 0,1 1 0 0 0
560 KAROKET 100 292 4,8 11,2 2,8 0 0 3,4 0 0 0
561 KUE TALAM 100 180 1 5 32 0 0,1 7,3 0 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

562 KUE MANGKOK 100 182 3 1 40,4 0 0 0,72 0 0 0


563 KETUPAT TAHU 100 110 3 2,6 18,6 0 0,1 0,33 0 0 0
564 KAREDOK 100 147 3,5 5,9 19,7 0 0,1 12 90 0 1,1
565 KELEPON 100 214 1,2 5,4 40,2 0 0 0,74 0 0 0
566 KUE BUGIS 100 240 3 1 54 0 11,5 1,8 0 0 0
567 KUE APEM 100 187 3,3 1,6 39,6 0 0 0,22 0 0 0
568 KETAPANG 100 340 7 11 54 0 14 0,7 0 0,7 0
569 KERUPUK SAYONG 100 47 1,3 17,3 81,3 0 80 1,87 0 0,1 0
570 KERUPUK UDANG 100 340 14 30 52 0 298 1,2 12 0,2 0
571 KUE PACAR CINA 100 57 2,3 5 8,7 0 49,7 0,2 0 0 0
572 KACANG TANAH REBUS 100 385 14 31 13 0 42 1 0 4,4 5
573 KUE KOYA 100 366 4,2 4,3 7,9 0 153 7 0 0 0
574 KEREMES 100 475 1,6 25,5 64,4 0 153 1 0 0 0
575 KRIPIK TEMPE GORENG 100 542 40,3 42,4 11,5 0 175 5,2 0 0,1 0
576 LEMPER 100 221 3,8 3,6 43,4 0 0 0,55 0 0 0
577 LOPIS 100 163 2,8 2,2 33 0 0 0,32 0 0 0
578 LAKSA 100 166 2,7 3,9 29,5 0 0 1,5 0 0 0
579 LEUPEUT KETAN 100 240 7,8 0,5 51,2 0 20,5 1,62 0 2,4 0,2
580 MARTABAK TELUR 100 200 8,9 5,1 29,5 0 0,1 1,85 55 0 0
581 MARTABAK 100 265 4,7 5,5 49,3 0 0 1,87 37 0 0
582 MISRO 100 218 0,8 16 50,2 0 0,1 0,58 0 0 0
583 MIE GORENG 100 468 7,6 20,4 62,4 0 22,4 1,76 0 0,2 2
584 NOGA KACANG TANAH 100 600 14 41,7 42 0 0 1,83 0 0 0
585 NASI UDUK 100 253 4,3 21 11,7 0 0 0,35 0 0 0
586 NASI GORENG 100 276 3,2 3,2 30,2 0 2,8 0,66 0 0,9 0
587 ONGOL-ONGOL 100 115 1,5 6 14 0 0,1 1 0 0 0
588 ONDE-ONDE 100 289 8,3 8,9 44,3 0 0,1 4,49 0 0 0
589 OPAK SINGKONG 100 940 36 42 104 0 600 12 0 1,8 0
590 ONCOM HITAM GORENG 100 284 12 14,4 13,6 0 115,6 66,84 0 1,1 0
591 ONCOM HITAM GORENG BERTEPUNG 100 307 9 18 27 0 7 39,3 0 0,9 0
592 ONCOM MERAH GORENG 100 368 6,8 32 13,2 0 40 11,48 0 1 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)

593 ONCOM MERAH GORENG, BERTEPUNG100 320 7,3 18,7 31 0 34 9,13 0 0,4 0
594 ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS) 100 40 2 2 3 0 12 2,6 0 0,8 0
595 PILUS 100 514 1 27,8 65 0 0 1,4 0 0 0
596 PUTU MAYANG 100 200 1 2,4 43,8 0 0 0,2 0 0 0
597 PASTEL 100 119 2,7 1,4 24 0 0 0,11 0 0 0
598 PAPAIS 100 134 3 1,6 27 0 0 0,15 0 0 0
599 PUTU 100 210 3 6 37 0 0,1 1,2 0 0 0
600 PISANG GORENG 100 220 2,3 6,3 38,5 0 12 0,05 0 0 0
601 PERMEN 100 400 0 0 95 0 5 0 0 0 0
602 RARAWAN 100 295 7,2 8,5 47,5 0 1,1 0,78 0 0 0
603 ROTI GAMBANG 100 350 7,5 2 75,5 0 23,5 2,35 0 0 0
604 RISOLES 100 335 5,2 3,5 70,5 0 6,8 1,4 0 0 0
605 SEMUR JENGKOL 100 192 4,5 6 302,5 0 0,1 1,75 0 0 0
606 SATE KULIT 100 110 15,5 0,5 11,5 0 0,1 0,05 0 0 0
607 SIOMAI 100 95 4,4 2,2 14,4 0 2,1 1,24 0 0 0
608 SINGKONG GORENG 100 285 1 18 28 0 3,5 0,6 0 0,5 12
609 SATE USUS 100 127 14 7,3 1,3 0 14 1,33 0 0,7 0
610 SAGU AMBON 100 338 0,6 0,3 83,1 0 16 10,8 0 0 0,1
611 SOTO TANPA DAGING 100 117 0,4 8,6 9,6 0 12,6 1,1 0 0,1 0,6
612 SOTO DENGAN DANGING 100 128 2,6 9,4 8,2 0 10,8 1 11 0,1 0,5
613 TOGE GORENG 100 94 0,6 1,1 0,1 0 8,5 0,05 0 0 0
614 TAHU GORENG 100 128 5,6 11,2 1,2 0 84,8 0,52 0 0,4 0
615 TEMPE GORENG 100 328 18,4 23,2 12,8 0 149,6 10,48 0 1,9 0
616 TEMPE SAYUR 100 240 6 2,7 49,3 0 8 3,07 0 0,1 1,3
617 UBI JALAR GORENG 100 160 3,7 1,3 55,3 0 40 0,93 0 1,1 8,7
618 UBI JALAR REBUS 100 114 1,4 9,5 25,5 0 27,7 0,62 0 0,6 0,9
619 UBI JALAR SAYUR 100 183 1,3 0,3 22,5 0 8,5 0,2 0 0,2 5,5
620 KACANG KEDELAI, KUKUS 100 75 4,1 2,1 10,7 203 60 1,3 0 0,1 0
621 KACANG TANAH, REMPEYEK 100 513 17,5 32,5 44,3 65 202 2,6 0 0,1 0
622 KACANG TUNGGAK (TOLO) 100 342 22,9 1,4 61,6 77 449 6,5 0 0,9 2
623 KACANG TUNGGAK, REBUS 100 138 10,7 1,1 22,6 165 172 4 0 0,1 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
624 BAWANG MERAH 90 39 1,5 0,3 0,2 36 40 0,8 0 0 2
Tabel 8 KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK PROPINSI D.I.YOGYAKARTA TH.2013, 2014 dan 2015 S
( Per Kapita Per Hari)

NO JENIS BAHAN KALORI PROTEIN LEMAK


MAKANAN 2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
KALORI KALORI KALORI GRAM GRAM GRAM GRAM GRAM GRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Padi-padian 2.108 1.944 1.814 52,58 48,43 45,08 11,09 10,09 8,14
2 Makanan berpati 344 345 242 1,33 1,33 1,01 0,62 0,71 0,63
3 Gula 179 152 211 0,26 0,20 0,35 0,87 0,68 1,15
4 Buah / Biji berminyak 374 383 423 22,44 21,94 23,74 29,98 31,23 35,07
5 Buah-buahan 124 89 89 0,91 0,73 0,77 0,61 0,53 0,58
6 Sayur-sayuran 45 44 43 9,55 8,40 7,69 0,54 0,52 0,52
7 Daging 151 326 325 10,14 19,34 20,41 11,99 26,94 26,40
8 Telur 34 33 52 2,64 2,54 4,07 2,39 2,40 3,71
9 Susu 5 8 8 0,25 0,40 0,41 0,27 0,44 0,45
10 Ikan 36 42 44 7,01 8,16 8,51 0,57 0,66 0,71
11 Minyak / Lemak 296 333 420 0,18 0,22 0,22 33,15 37,22 46,92
12 Lemak 3 3 6 0,01 0,01 0,01 0,33 0,35 0,65

NABATI : 3.471 3.290 3.242 87,25 81,26 78,86 76,86 80,97 93,02
HEWANI : 229 411 435 20,05 30,45 33,41 15,56 30,78 31,91
JUMLAH : 3.699 3.701 3.677 107,30 111,71 112,27 92,41 111,75 124,93

KETERSEDIAAN ENERGI 2013 - 2015 SEMENTARA


( Kalori Per Kapita Per Hari)
2.500

2.000

1.500
kalori

1.000

2013
2014
500
2015

Jenis Pangan

Gambar 1. Ketersediaan Energi Tahun 2013 - 2015 Sementara

KETERSEDIAAN PROTEIN 2013- 2015 SEMENTARA


(Gram Per Kapita Per Hari)
60,00

50,00

40,00
gram

30,00

20,00
2013
10,00 2014
2015
0,00

Jenis Pangan

Gambar 2. Ketersediaan Protein Tahun 2013 - 2015 Sementara


KETERSEDIAAN LEMAK 2012 - 2015 SEMENTARA
( Gram Per Kapita Per Hari)
50,00
45,00
40,00
35,00
30,00
gram

25,00
20,00
15,00
2013
10,00
2014
5,00
2015
0,00

Jenis Pangan

Gambar 3. Ketersediaan Lemak Tahun 2013 - 2015


TABEL 9. KETERSEDIAAN ENERGI BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN SESUAI PPH
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK PROPINSI DIY TH. 2013 DAN TH. 2014 s
( Per Kapita/hari )

NO JENIS BAHAN 2014 2015 S kalori kalori % kal thd ideal SCORE SCORE
MAKANAN Kkalori %* Score Riil Score PPH Kkalori %* Score Riil Score PPH (7-3) ideal 2011 2012 (8-5) MAX *** bobot scor max score 07 score 08 gram bahan hasil widya karya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
TH.2000 TH.2001

1 Padi-padian 1.944 81,0 40,5 25,0 ** 1.814 75,6 37,8 25,00 ** -131 1.200 162 151 0,0 25,0 0,5 25,0 #REF! 40,5 Padi-padian #REF! 1.944 1250 Padi-padian #REF! 40,5 25,0 25,0 2.488 696 1100

2 Umbi-umbian 347 14,5 7,2 2,5 ** 245 10,2 5,1 2,50 ** -103 144 241 170 0,0 2,5 0,5 2,5 #REF! 7,2 Umbi-umbian #REF! 347 150 Umbi-umbian #REF! 7,2 2,5 2,5 246 188 132

3 Pangan Hewani 402 16,7 33,5 24,0 ** 422 17,6 35,2 24,00 ** 20 288 140 147 0,0 24,0 2,0 24,0 #REF! 33,5 Pangan Hewani #REF! 402 300 Pangan Hewani #REF! 33,5 14,4 24,0 164 157 264

4 Minyak dan Lemak 342 14,2 7,1 5,0 ** 433 18,0 9,0 5,00 ** 91 240 142 180 0,0 5,0 0,5 5,0 #REF! 7,1 Minyak dan Lemak #REF! 342 250 Minyak dan Lemak #REF! 7,1 3,5 5,0 239 27 220

5 Biji berminyak 92 3,8 1,9 1,0 ** 102 4,2 2,1 1,00 ** 10 72 128 142 0,0 1,0 0,5 1,0 #REF! 1,9 Buah/biji berminyak #REF! 92 75 Buah/biji berminyak #REF! 1,9 1,0 1,0 #REF! #REF! 66

6 Kacang-kacangan 293 12,2 24,4 10,0 ** 323 13,5 26,9 10,00 ** 30 120 244 269 0,0 10,0 2,0 10,0 #REF! 24,4 Kacang-kacangan #REF! 293 125 Kacang-kacangan #REF! 24,4 6,0 10,0 #REF! #REF! 110

7 Gula 152 6,3 3,2 2,5 ** 211 8,8 4,4 2,50 ** 58 120 127 176 0,0 2,5 0,5 2,5 #REF! 3,2 Gula #REF! 152 125 Gula #REF! 3,2 2,5 2,5 121 33 110

8 Sayuran dan Buah 129 5,4 26,9 26,9 129 5,4 26,8 26,80 -1 144 90 89 -0,1 30,0 5,0 30,0 #REF! 26,9 Sayuran dan Buah #REF! 129 150 Sayuran dan Buah #REF! 26,9 30,0 30,0 143 357 132

9 Bumbu-bumbuan 0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0,0 0,00 0 72 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 #REF! 0,0 Bumbu-bumbuan #REF! 0 75 Bumbu-bumbuan #REF! 0,0 0,0 0,0 0 0 66

JUMLAH 3.701 96,9 3.677 153,2 96,8 -24 2.400 154 153 -0,1 100,0 100,0 #REF! #REF!
2200

catatan : ** = score maximum angka ketetapan nasional ** = score maximum angka ketetapan nasional
* = persen thd AKG (per 2400 Kkal)

Grafik Perbandingan Energi Tahun 2015 dan Ideal No.


Kelompok Energi % AKE Bobot Skor riil Skor PPH Skor Maks

Bahan Pangan (Kalori)


2.000
1. Padi-padian 2.138 97,2 0,5 48,6 25,0 25,0
1.800
2. Umbi-umbian 273 12,4 0,5 6,2 2,5 2,5
1.600 3. Pangan Hewani 129 5,9 2,0 11,7 11,7 24,0
4. Minyak dan Lemak
412 18,7 0,5 9,4 5,0 5,0
1.400
5. Buah/biji berminyak
65 3,0 0,5 1,5 1,0 1,0
1.200 6. Kacang-kacangan127 5,8 2,0 11,5 10,0 10,0
Kalori

1.000 7. Gula 171 7,8 0,5 3,9 2,5 2,5


8. Sayuran dan buah138 6,3 5,0 31,4 30,0 30,0
800
9. Lain-lain - - - - - -
2015 S Jumlah 3.453,0 157,0 124,2 87,7 100,0
600
ideal
400

200

Komoditi

Gambar 4. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2015 dengan Ideal

Grafik Perbandingan Energi Tahun 2014, 2015 dan Ideal


2.500

2.000

1.500
Kalori

1.000
2014
2015 S

500 ideal

Komoditi

Gambar 5. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2014 dan 2015 dengan Ideal
Lampiran 1
SKOR SUSENAS TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN PPH
Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
No. Kelompok Pangan Kalori % % AKG Bobot Aktual AKG PPH Makmimum No. Kelompok Pangan Kalori % % AKG Bobot Aktual AKG PPH Makmimum
Skor PPH Skor Maksimum Skor PPH Skor Maksimum
a b c d e f g h i j a c d e f g h i j

1 Padi - padian 1.197 61,5 59,9 0,5 30,9 29,9 25,0 25,0 1 Padi - padian 1.166 60,1 58,3 0,5 30,1 29,1 29,1 25,0
2 Umbi - umbian 36 1,9 1,8 0,5 0,9 0,9 0,9 2,5 2 Umbi - umbian 34 1,7 1,7 0,5 0,9 0,8 0,8 2,5
3 Pangan hewani 210 10,8 10,5 2,0 21,6 21,0 21,0 24,0 3 Pangan hewani 221 11,4 11,1 2,0 22,8 22,1 22,1 24,0
4 Minyak dan Lemak 163 8,4 8,2 0,5 4,2 4,1 4,1 5,0 4 Minyak dan Lemak 189 9,7 9,4 0,5 4,9 4,7 4,7 5,0
5 Buah/ biji berminyak 42 2,1 2,1 0,5 1,1 1,0 1,0 1,0 5 Buah/ biji berminyak 42 2,2 2,1 0,5 1,1 1,1 1,1 1,0
6 Kacang - kacangan 76 3,9 3,8 2,0 7,8 7,6 7,6 10,0 6 Kacang - kacangan 59 3,1 3,0 2,0 6,1 5,9 5,9 10,0
7 Gula 94 4,8 4,7 0,5 2,4 2,4 2,4 2,5 7 Gula 106 5,4 4,7 0,5 2,7 2,6 2,6 2,5
8 Sayur dan buah 93 4,8 4,7 5,0 24,0 23,3 23,3 30,0 8 Sayur dan buah 86 4,4 4,7 5,0 22,2 21,6 21,6 30,0
9 Lain - lain 35 1,8 1,7 - - - 0,0 - 9 Lain - lain 37 1,9 1,7 - - - 0,0 -
Jumlah 1.946 100,0 97,3 92,9 90,2 85,3 100,0 Jumlah 1.940 100,0 96,6 90,8 88,0 83,7 100,0
Keterangan :
c : Angka konsumsi energi kelompok pangan (kkal/kap/hr)
d : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi
e : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG (2.000 kkal/kap/hr)
g : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi dikalikan bobot
h : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG dikalikan bobot Pola Konsumsi Energi 2015 (Konsumsi 2015 )
i : Skor PPH, bila skornya lebih tinggi atau = skor maksimum digunakan skor maksimum tersebut

3% 4% 2%
5%
2%

10%

12% 60%

Perbandingan Skor Konsumsi 2014 dengan Skor Ideal 2020


35,0

56,997085
2%
30,0

Padi - padian Umbi - umbian Pangan hewani


25,0
Minyak dan Lemak Buah/ biji berminyak Kacang - kacangan

Gula Sayur dan buah Lain - lain


20,0
Skor

15,0 Skor PPH

Skor Maksimum

10,0

5,0

-
Padi - Umbi - Pangan Minyak dan Buah/ biji Kacang - Gula Sayur dan Lain - lain
padian umbian hewani Lemak berminyak kacangan buah

Jenis Pangan

Gambar 6. Perbandingan Skor Konsumsi 2014 dengan Skor Ideal


POLA KONSUMSI BERDASARKAN
Pola Konsumsi Energi 2014 (Konsumsi 2014)
PPH
3%
5%
2% 5% 6%
4% 5%
5%
2% 3%
8% 50%
10%
11% 61%
12%
6%

2%

Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani


Padi - padian Umbi - umbian Pangan hewani
Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan
Minyak dan Lemak Buah/ biji berminyak Kacang - kacangan
Gula Sayur dan Buah Lain-lain
Gula Sayur dan buah Lain - lain

Gambar 8. Pola Konsumsi Berdasarkan PPH


Gambar 7. Pola Konsumsi Energi 2013
TABEL 10. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI PROVINSI DIY TAHUN 2006 - 2015

Ketersediaan Energi Tingkat Ketersediaan Energi


No. Kelompok Pangan (Kal/kap/hr) (% AKE)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 S 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 S

1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 121,1 113,1 84,7 91,8 97,7 96,0 91,0 87,8 81,0 75,6

2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 13,8 11,2 22,8 19,0 33,5 26,3 23,1 14,5 14,5 10,2

3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 10,3 7,3 4,6 4,8 5,7 8,9 5,8 9,3 16,7 17,6

4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 9,0 11,0 15,2 15,5 7,4 9,2 13,8 12,6 14,2 18,0

5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,7 3,8 3,5 5,4 3,9 3,5 3,0 3,2 3,8 4,2

6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 10,8 8,3 12,9 9,9 9,3 13,3 11,8 12,4 12,2 13,5

7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 3,1 5,5 8,9 7,5 4,3 4,9 6,2 7,5 6,3 8,8

8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 5,1 6,4 9,1 8,7 8,1 5,6 6,9 6,8 5,4 5,4

9 Lain - lain 0 0 0 0 0 - - - - - 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.677 174 167 162 162 170 168 161,5 154,1 154,2 153,2
AKE : 2.200 kal/kap/hari

KETERSEDIAAN ENERGI DIY


TAHUN 2006 - 2015
3.000

2.500

2.000
2006
2007
Kal/kap/hr

2008
1.500
2009
2010
2011
1.000 2012
2013
2014
500 2015 S

-
Padi - padian Umbi - umbian Pangan Hewani Minyak dan Buah/ biji Kacang - kacangan Gula Sayur dan Buah Lain - lain
Lemak berminyak
Kelompok Pangan

Gambar 9. Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 - 2015


TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY
TAHUN 2006 - 2015
140,0

120,0

100,0

2006
2007
80,0
2008
Prosen AKE

2009
2010
60,0
2011
2012
2013
40,0
2014
2015 S

20,0

0,0
Padi - padian Umbi - umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/ biji Kacang - kacangan Gula Sayur dan Buah Lain - lain
berminyak
Kelompok Pangan

Gambar 10. Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015


TABEL 12. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI PROVINSI DIY (2006 - 2015) BERDASARKAN KELOMPOK PANGAN (PUBLIKASI NBM)

Ketersediaan Energi Proporsi Ketersediaan Energi Proporsi Ideal


No. Kelompok Pangan (Kal/kap/hr) (% )
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Padi - padian 2664 2488 1864 2019 2149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 69,63 67,90 52,39 56,51 57,52 57,22 56,31 56,99 52,56 49,32 50

2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 7,92 6,71 14,08 11,67 19,70 15,67 14,31 9,39 9,39 6,65 6

3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 5,93 4,37 2,84 2,94 3,35 5,31 3,59 6,00 10,87 11,48 12

4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 5,15 6,60 9,42 9,54 4,34 5,48 8,56 8,19 9,24 11,77 10

5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,42 2,29 2,16 3,33 2,30 2,11 1,84 2,09 2,49 2,77 3

6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 6,19 4,97 7,98 6,07 5,46 7,94 7,32 8,05 7,91 8,78 5

7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 1,80 3,30 5,51 4,59 2,54 2,90 3,82 4,84 4,11 5,73 5

8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 2,95 3,85 5,62 5,35 4,79 3,36 4,25 4,44 3,49 3,49 6

9 Lain - lain 0 0 0 0 0 - - - - - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3

Total 3826 3664 3558 3573 3736 3689 3877 3699 3701 3677 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 10000%

PROPORSI KETERSEDIAAN ENERGI TAHUN 2006 - 2015 TERHADAP PROPORSI IDEAL


3000

2500

2000 2006
2007
2008
Prosen

1500 2009
2010
2011

1000 2012
2013
2014
2015
500

0
Padi - padian Umbi - Pangan Minyak dan Buah/ biji Kacang - Gula Sayur dan Lain - lain
umbian Hewani Lemak berminyak kacangan Buah
Kelompok Pangan

Gambar 11. Perbandingan Proporsi Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015 dengan Ideal
TABEL 11. SKOR PPH BERDASARKAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI DIY TAHUN 2006 - 2015

Ketersediaan Energi
Skor PPH
No. Kelompok Pangan (Kal/kap/hr) Skor Ideal
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Padi - padian 2664 2488 1864 2019 2149 2111 2183 2108 1944 1814 25 25 25 25 25 25 25,00 25,00 25,00 25,00 25

2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 3 2,50 2,50 2,50 2,5

3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 20,6 14,5 9,1 9,5 11,4 17,9 14 18,50 24,00 24,00 24

4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 4,5 5 5 5 3,7 4,6 5 5,00 5,00 5,00 5

5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,4 1 1 1 1 1 1 1,00 1,00 1,00 1

6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 10 10 10 10 10 10 10 10,00 10,00 10,00 10

7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 1,6 2,5 2,5 2,5 2,2 2,4 3 2,50 2,50 2,50 2,5

8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 123 165 164 129 129 25,7 30 30 30 30 27,9 24 30,00 26,90 26,80 30

9 Lain - lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0

Total 3826 3664 3558 3573 3736 3689 3877 3699 3701 3677 90,3 90,5 85,1 85,5 85,8 91,3 83,9 94,5 96,9 96,8 100

PERBANDINGAN SKOR PPH TAHUN 2006 - 2015 DENGAN SKOR PPH IDEAL

30

25

2006
20 2007
2008
2009
Skor PPH

15 2010
2011
2012
10 2013
2014
2015

5 Skor Ideal

0
Padi - Umbi - Pangan Minyak dan Buah/ biji Kacang - Gula Sayur dan Lain - lain
padian umbian Hewani Lemak berminyak kacangan Buah

Kelompok Pangan

Gambar 12. Perbandingan Skor PPH di DIY Tahun 2006 - 2015 dengan Skor Ideal

Anda mungkin juga menyukai