Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
Buku NBM tahun 2015 (Sementara) dapat disusun atas dukungan dan kerjasama
yang baik dari Tim NBM dan nara sumber lain yang menunjang ketersediaan data,
meskipun dalam proses penyusunan mengalami hambatan dan kendala, terutama kesulitan
dalam pengumpulan data. Data NBM tahun 2015 (Sementara) diperoleh dari Dinas
Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Bulog, Dinas Kelautan Perikanan, BPS, PG.
Madu Baru dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi DIY dan data ekspor impor
Dengan selesainya penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) ini diharapkan dapat
pangan yang ditindaklanjuti dalam penyusunan rencana produksi dan pengadaan pangan
Dalam penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) ini tentunya masih ada
kekurangan, untuk itu kami mohon saran serta kritik yang membangun. Kepada semua
pihak yang telah berperan dalam penyusunan NBM tahun 2015 (Sementara) kami
sampaikan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kepala
I. PENDAHULUAN
A. Umum .................................................................................................................1
B. Perkembangan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) ..........................2
C. Kegunaan Neraca Bahan Makanan (NBM) .......................................................4
II. METODOLOGI
A. Pengertian Neraca Bahan Makanan ( NBM ) ...................................................6
B. Syarat- syarat Penyusunan NBM ......................................................................15
C. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data ..................................................18
VI. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................43
B. Saran .....................................................................................................................46
DAFTAR TABEL – TABEL
Tabel 2. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013
Tabel 4. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014
Tabel 6. Neraca Bahan Makanan (NBM) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015
Sementara
Tabel 7. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak berdasarkan Jenis Bahan Makanan
untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 dan
2015 Sementara
Tabel 8. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak berdasarkan Jenis Bahan Makanan
untuk Konsumsi Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013, tahun
2014 dan tahun 2015 Sementara
Tabel 9. Ketersediaan Energi berdasarkan Jenis Bahan Makanan sesuai PPH untuk
Konsumsi Penduduk DIY Tahun 2014 dan Tahun 2015 Sementara
Tabel 10. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi DIY Tahun 2006 – 2015
Sementara
Tabel 11. Skor PPH Berdasarkan Ketersediaan Energi di DIY Tahun 2006 – 2015
Sementara
Tabel 12. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi DIY (2006 – 2015)
Berdasarkan Kelompok Pangan (Publikasi NBM)
Tabel 13. Ketersediaan dan Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2006 –
2015 Sementara
Tabel 14. Laju Tingkat Ketersediaan
Tabel 15. Kontribusi Energi Menurut Kelompok Pangan Tahun 2015 Sementara
Tabel 16. Proyeksi Ketersediaan Energi Kelompok Pangan (Kal/kap/hari)
Tabel 17. Proyeksi Ketersediaan Energi Menurut Kelompok Pangan (Gram/kap/hari)
Tabel 18. Proyeksi Ketersediaan Komoditas Pangan di DIY Tahun 2016, 2017, 2018
dan 2020
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5. Sasaran Pola Pangan Harapan (PPH) DIY Tahun 2013 – 2020 berdasarkan
Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 Sementara
Lampiran 6. Sasaran Pola Pangan Harapan (PPH) DIY Tahun 2014 – 2020 berdasarkan
Neraca Bahan Makanan Tahun 2015 (Kkal/kap/hari) (Gram/kap/hari)
Lampiran 7. Rata - rata Ketersediaan Pangan DI. Yogyakarta berdasarkan Neraca Bahan
Makanan Tahun 2015 (Gram/Kapita/Hari) (Proyeksi Ketersediaan Pangan)
Lampiran 9. Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun
2015 (Kg/Kapita/Tahun)
Lampiran 10. Proyeksi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun
2015 (Kg/Kapita/Tahun)
Lampiran 11. Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun
2015 (Kg/Kapita/Tahun)
Lampiran 17. Jenis Bahan Makanan, Produksi Turunan dan Besaran Konversi Input ke Output
menurut Kelompok Komoditas
Lampiran 18. Faktor Konversi Bahan Makanan yang Dipakai untuk Menghitung Produksi
Lampiran 19. Komposisi Bahan Makanan
Lampiran 20. Besaran Konversi
Lampiran 21. Konversi Olahan Komoditi Perikanan
Lampiran 22. Daftar Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan
DAFTAR GAMBAR
Ideal
PENDAHULUAN
A. Umum
dan Gizi bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya
Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, memenuhi
kecukupan Gizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk mewujudkan Status Gizi yang baik agar
dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. (Peraturan Pemerintah
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku
Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
menjamin tersedianya pangan dan gizi dalam jumlah, mutu yang cukup dan harga
peningkatan produksi.
pangan, yang menjelaskan tentang jumlah bahan pangan yang tersedia di suatu
wilayah pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan pangan dapat diwujudkan melalui
produksi dalam negeri atau daerah, pemasukan dari luar negeri atau luar daerah,
dan cadangan yang dimiliki negara atau daerah yang bersangkutan. Ketersediaan
NBM 2015 Sementara
halaman 1
pangan merupakan suatu sistem yang berjenjang (hierarchial system) mulai dari
tingkat nasional, propinsi (regional), lokal (kabupaten/ kota) dan rumah tangga.
Ketersediaan pangan dapat diukur baik pada tingkat makro (nasional, propinsi,
berkelanjutan sepanjang waktu, oleh sebab itu situasi ketersediaan pangan perlu
diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan
karena negara-negara yang terlibat perang mengalami krisis pangan yang harus
segera di atasi. Tahun 1942, pertama kalinya “Inter Allied Committee On Postwar
kebutuhan pangan waktu itu. Pada tahun 1943, suatu tim ahli gabungan antara
Kanada, Amerika Serikat dan Inggris menerbitkan suatu laporan berjudul “Food
Consumption Level in The United Sastes and The United Kingdom”. Selanjutnya
Pada sidangnya yang keempat di Washington pada tahun 1948, FAO telah
menurut model yang seragam dan mengirimkannya kepada FAO disertai harapan
dari perhatian dan rekomendasi FAO tentang NBM ini, maka pada tahun 1949 dan
tahun 1957 diputuskan bahwa penerbitan NBM oleh FAO tidak lagi secara tahunan
melainkan periode tiga tahunan. Himpunan pertama periode tiga tahunan yang
meliputi periode 1954 – 1956 dan mencakup 30 negara, diterbitkan pada tahun
1958. Himpunan kedua meliputi periode 1957 – 1959 dan mencakup 43 negara
diterbitkan pada tahun 1963.Himpunan ketiga pada tahun 1966 untuk 63 negara
mencakup periode 1960 – 1962. Sedangkan himpunan keempat adalah NBM untuk
periode 1964 – 1966 yang dipublikasikan pada tahun 1971 dan mencakup 132
negara.
Di Indonesia, NBM mulai disusun tahun 1963 oleh Biro Pusat Statistik
(BPS) dengan bantuan ahli dari FAO untuk keperluan intern BPS. Hasilnya terdiri
atas NBM periode 1963 – 1965, NBM periode 1964 – 1966 dan NBM tahun
1970.Kemudian secara periodik disusun NBM tahun 1971 dan NBM 1972.
tanggal 19 Juni 1975, dibentuk Tim Penyusun NBM Nasional yang beranggotakan
unsur-unsur dari instansi Departemen Pertanian, BPS dan instansi terkait untuk
pada tahun 1979 Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama Menteri
Pertanian.
Pada tahun 1979 telah dikeluarkan pula Instruksi Presiden No 20 tahun 1979
1974. Pada tahun 1985 Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama
Penyusunan NBM Tahun 2004 serta penyempurnaan data baik dari segi cakupan
Penyusunan NBM.
Di DIY telah mulai menyusun NBM sejak tahun 1990 an, dan sekarang
Yogyakarta dengan membentuk Tim Penyusun NBM terdiri dari BPS, Dinas
Madubaru, Disperindagkop dan UKM, Bappeda, serta lurah pasar dan pengurus
sementara dan angka tetap. Dan mulai NBM tahun 2010 dan 2011 sudah disusun
Sebagai salah satu alat perencana di bidang pangan dan gizi, NBM dapat
dikonsumsi oleh penduduk suatu negara/daerah dalam satu kurun waktu tertentu.
gambaran situasi penyediaan pangan yang cukup lengkap dan teliti, namun
sederhana dan relatif mudah dikerjakan. Oleh karena itu, suatu NBM yang
disajikan secara lengkap tepat waktu dan berurutan dari suatu periode ke periode
berkaitan dengan masalah pangan dan gizi secara umum. Dengan menyusun NBM,
pangan per kapita suatu negara/daerah pada suatu kurun waktu tertentu. Sehingga
METODOLOGI
Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah suatu tabel yang terdiri atas kolom-
kolom yang memuat berbagai informasi berupa data tentang situasi dan kondisi
penyediaan bahan makanan bagi penduduk suatu negara/daerah, dalam suatu kurun
kolom (1) Jenis Bahan Makanan (Commodity); kolom produksi (production) yang
terdiri atas kolom (2) masukan (input) dan (3) keluaran (output); kolom (4)
Perubahan stok (changes in stock); kolom (5) impor (import); kolom (6)
kolom (7) Ekspor (export); kolom (8) Penyediaan Dalam Negeri (Domestic
Utilization) yang terdiri atas : kolom (9) Pakan (feed); (10) Bibit (Seed); diolah
untuk (Manufactured for) (11) Makanan (food) dan (12) Bukan makanan (non
food); (13) Tercecer (Weste) dan (14) Bahan Makanan (Food); Ketersediaan per
kapita (per capita availability) terdiri atas kolom-kolom (15) kg/thn (kg/year); (16)
Gram/hari (gram/day); (17) Energi dalam satuan kalori/hari (cal/day), (18) Protein
dalam satuan gram/hari (proteins in gram/day); dan (19) Lemak dalam satuan
jenis bahan makanan baik nabati maupun hewani yang lazim/umum tersedia
menurut jenisnya yang diikuti prosesnya dari produksi sampai dengan dapat
a. Padi-Padian
b. Makanan Berpati
komoditas ini adalah ubi kayu, ubi jalar dan sagu, serta produksi
bahan makanan yang mudah rusak jika disimpan dalam jangka waktu
c. Gula
Gula adalah sekelompok komoditas yang terdiri atas : gula pasir dan
gula merah (gula mangkok, gula lempengan, gula semut dan lain-lain),
baik dari hasil olahan pabrik maupun rumah tangga yang merupakan
produk olahan dari tanaman kelapa deres, aren, siwalan, nipah dan tebu.
d. Buah/biji berminyak
yang termasuk dalam kelompok ini adalah kacang hijau, kelapa, kacang
tanah, kacang kedelai, kacang mete, kemiri, pala, wijen, kacang bogor
e. Buah-buahan
f. Sayuran
g. Daging
dan lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara
h. Telur
Telur adalah telur unggas.Telur yang dimaksud yaitu telur ayam buras,
telur ayam ras dan telur itik dan telur unggas lainnya.
i. Susu
Susu adalah cairan yang diperoleh dari ambing ternak perah sehat,
j. Ikan
Ikan adalah komoditas yang berupa binatang air (ikan berkulit halus
laut maupun perairan umum (waduk, sungai dan rawa) yang dapat
lainnya.
Minyak dan lemak adalah kelompok bahan makanan yang berasal dari
minyak kedelai dan minyak jagung; serta yang berasal dari hewani
dan lain-lain.
2. Produksi
a. Masukan (Input)
Masukan adalah produksi yang masih dalam bentuk asli maupun dalam
lanjut.
b. Keluaran (Output)
turunan yang diperoleh dari kegiatan berproduksi atau hasil utama yang
seluruh panen (tua/muda), baik yang berasal dari lahan sawah maupun lahan
yang bersangkutan.
mencakup hasil seluruh panen, baik yang dipanen sekaligus maupun yang
pengisiannya dimulai dari kolom (2). Kedua komoditas ini tidak dapat
kolom 3 (keluaran).
Produksi telur dihitung dari seluruh hasil, baik yang dihasilkan oleh
ternak betina produktif yang laktasi dikalikan rata-rata produksi per ekor per
tahun.
untuk makanan, kecuali minyak sawit dan inti sawit merupakan produksi asli.
(karkas).
alami atau dari tempat pemeliharaan baik yang diusahakan oleh perusahaan
upah.
Pemerintah atau Swasta, seperti yang ada di pabrik, gudang, depo, lumbung
Perubahan stok adalah selisih antara stok akhir tahun dengan stok awal
tahun.Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan bisa positif (+). Negatif
(-) berarti ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke pasar. Dengan
demikian komoditas yang beredar di pasar bertambah. Positif (+) berarti ada
peningkatan stok yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar. Dengan
Impor adalah sejumlah bahan makanan baik yang belum maupun yang
imporadalah :
ditambah impor
6. Ekspor
Indonesia.
adalah :
atau
ekpor
industri makanan dan bukan makanan, yang tercecer dan yang tersedia untuk
dimakan.
a. Pakan
ikan.
b. Bibit/benih
keperluan reproduksi
e. Tercecer
sehingga tidak dapat dimakan oleh manusia, yang terjadi secara tidak
untuk konsumen
f. Bahan Makanan
waktu tertentu, baik dalam bentuk natura maupun dalam bentuk unsur
c. Lemak adalah salah satu unsur zat makanan yang dibutuhkan oleh
Penyajian NBM sejak tahun 1991 mengalami sedikit perubahan pada rincian
kelompok ikan. Kelompok ikan yang semula dibagi 2 sub kelompok yaitu ikan laut
2009 dan tahun 2010 ada 18 jenis ikan, tahun 2011 ada 19 jenis ikan, tahun 2013
terdapat 20 jenis ikan. Pada tahun 2008 konversi tercecer komoditas perikanan
sebesar 15 % dan saat ini mengalami perubahan menjadi sebesar 3 %. Pada tahun
2013 dari BKP Pusat terdapat penambahan 5 jenis komoditas ikan : lele, gurame,
kerapu, patin dan nila, untuk DIY ikan kerapu tidak potensial dan terjadi
penambahan jenis ikan patin. Demikian juga penyajian pada kelompok sayur-
sayuran, mulai tahun 1994 untuk komoditi kacang-kacangan dirinci menjadi dua
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : jenis bahan makanan, data
penduduk, besaran dan angka konversi, komposisi gizi bahan makanan, serta cara
Jenis bahan makanan yang dimaksud di sini adalah jenis bahan makanan
2. Data Penduduk
Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk yang bersumber dari
tahun 2010.
Besaran dan angka konversi yang digunakan adalah besaran dan angka
konversi yang ditetapkan oleh Tim NBM Nasional. Untuk penyusunan NBM
wilayah/daerah, sepanjang besaran dan angka konversi tersedia di daerah,
dapat digunakan angka tersebut dengan menyebut sumbernya. Bila belum
tersedia digunakan besaran dan angka konversi nasional. Angka konversi
untuk menghitung produksi menyangkut semua tahapan mulai dari tahap
memproduksi, proses pengolahan hingga siap untuk dibeli konsumen,
misalnya gabah kering panen gabah kering giling beras. Angka
konversi untuk penggunaan pangan menyangkut tingkat pemanfaatan bahan
makanan untuk bahan baku industri, kebutuhan pakan, bibit/benih serta
tercecer/rusak. Pada tahun 2014 terdapat perubahan angka konversi dari
GKG ke beras yang semula 62,74 % berubah menjadi 62,85 %; dan
perubahan angka konversi untuk penyusunan NBM 2014. Besaran dan angka
konversi yang digunakan dalam penyusunan NBM DIY yaitu perhitungan
benih untuk padi, palawija adalah hasil kajian dari BPTP, serta angka
konversi untuk komoditi peternakan terutama daging sapi untuk konversi
karkas ke daging adalah hasil kajian dari Dinas Pertanian dengan UGM pada
tahun 2010. Angka konversi harus dilampirkan dalam NBM yang disusun.
Konversi untuk komoditas jagung dan ubi kayu untuk pakan ternak yang
dipakai di DIY adalah hasil Kajian BKPP DIY tahun 2015 yaitu untuk
komoditi jagung sebesar 42,6 % dan ubi kayu sebesar 28,3 %
Komposisi gizi adalah besarnya nilai kandungan gizi dari jenis yang paling
banyak dikonsumsi, namun apabila beberapa jenis tersebut tidak ada yang
dominan, dapat diambil rata – rata dari kandungan gizinya. Komposisi Gizi
terdapat sumber lain yang resmi yaitu dari Food Composition Table for Use
In East Asia dan Food Composition Table for International Use, Publikasi
FAO.
protein dan lemak, selain itu juga terdapat perubahan bersarnya bahan dapat
dimakan (BDD). Salah satu contoh : komoditi ubi jalar semula BDD sebesar
90% berubah menjadi 86%, ubi kayu semula 85% berubah menjadi 86%
serta lemak, salah satu contoh yaitu pada komoditi beras semula kandungan
energi sebesar 363, protein 8,9 dan lemak 1,4 berubah menjadi energi 362,2,
protein 8,48 dan lemak 1,45 dan lain sebagainya. Untuk selengkapnya
Penulisan angka pada Tabel NBM mulai dari kolom (2) sampai dengan
kolom (14) dan kolom (17) adalah dalam bilangan bulat, sedangkan untuk
kolom (15), kolom (16), kolom (18) dan (19) dalam bilangan pecahan
decimal (dua digit di belakang koma). Satuan kolom 2 sampai dengan kolom
14 adalah ton.
Bilangan Bulat
atas. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan setengah
26,518 dibulatkan 27
17,5 dibulatkan 18
18,50 dibulatkan 18
Semua bilangan yang desimal ketiga dan keempat kurang dari 50, desimal
ketiga dan keempat sama dengan 50 dan desimal kedua ganjil, maka desimal
dibulatkan ke bawah.
a. Jika data tidak tersedia/tidak ada hendaknya diisi dengan notasi strip (-)
b. Jika data tersedia tetapi besarnya kurang dari 500 kg hendaknya diisi
dengan notasi nol (0), namun jika ada pertimbangan lainnya (sosial,
terkait, antara lain : Dinas Pertanian - Dinas Kelautan dan Perikanan - Dinas
NBM 2015 Sementara
halaman 18
Kehutanan dan Perkebunan – Dinas Perindagkop dan UKM - Bappeda DIY -
Bulog - Dinas Perhubungan dan BPS. Selain berupa data sekunder dari masing-
masing dinas/instansi terkait, data juga diperoleh dari hasil wawancara langsung ke
per kapita per tahun. Sedang untuk mengetahui nilai gizi bahan makanan tersebut,
maka dari angka ketersediaan pangan per kapita per hari, diterjemahkan ke dalam
satuan energi, protein dan lemak. Akhirnya, dari angka ketersediaan pangan hasil
makanan untuk keperluan analisa guna dibandingkan dengan angka konsumsi yang
tertentu (dalam kurun waktu satu tahun). Komoditas bahan makanan yang
disajikan dalam bentuk Tabel NBM terdiri dari komoditas utama (asal) dan
jumlah produksi dikurangi dengan perubahan stok, ditambah dengan jumlah yang
diimpor dan dikurangi dengan jumlah yang diekspor. Ini berarti, komponen –
komponen penyediaan terdiri atas produksi, perubahan stok, impor dan ekspor.
O : Produksi
M : impor
X : ekspor
industri makanan dan non makanan, tercecer, serta bahan makanan yang tersedia
makanan adalah sama dengan total penyediaannya; yang dapat dinyatakan dalam
TU = F + S + I + W + Fd
Dimana,
F : pakan
S : bibit
I : industri
W : tercecer
kapita, ketersediaan masing – masing bahan makanan dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Informasi ketersediaan per kapita masing – masing bahan makanan
ini disajikan dalam bentuk kuantum (volume) dan kandungan nilai gizinya dalam satuan
(PPH)berbeda dengan pengelompokan jenis pangan berdasarkan NBM. Oleh karena itu,
untuk penghitungan skor PPH perlu dilakukan penyesuaian kelompok pangan dari
Pengelompokan pangan berdasarkan NBM dan PPH dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kelompok NBM
1. Padi – padian (padi gagang/ gabah, gabah/ beras, jagung, jagung basah, gandum
2. Umbi – umbian (ubi jalar, ubi kayu, ubi kayu/ gaplek, ubi kayu/ tapioka dan
4. Buah/ biji berminyak (kacang tanah berkulit, kacangtanah lepas kulit, kedelai,
5. Buah – buahan
6. Sayur – sayuran
7. Daging ( daging sapi, daging kerbau, daging kambing, daging domba, daging
kuda, daging babi, daging ayam buras, daging ayam ras, daging itik dan jeroan
semua jenis)
8. Telur ( telur ayam buras, telur ayam ras dan telur itik)
10. Ikan ( tuna, kakap, cucut, bawal, teri, lemuru, kembung, tengiri, bandeng,
belanak, mujair, ikan mas, udang, rajungan, kerang darah, cumi-cumi, sotong,
lainnya)
11. Minyak dan lemak ( kacang tanah / minyak, kopra / minyak goreng, minyak
sawit / palm oil, minyak sawit / minyak goreng, lemak sapi, lemak kerbau,
2. Umbi – umbian (ubi kayu, ubi jalar, kentang, talas dan sagu)
4. Minyak dan lemak (minyak kelapa, minyak sawit, margarin dan lemak hewani)
6. Kacang – kacangan (kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah dan
kacang lainnya)
berasal dari karbohidrat, sumber pembangun yang berasal dari protein dan
sumber pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral. Setiap fungsi berperan
sama besarnya, dengan bobot turunan masing – masing 33,3%. Penentuan bobot
a. Untuk kelompok pangan sumber karbohidrat dan energi, terdiri dari padi –
padian, umbi – umbian, minyak dan lemak, buah/ biji berminyak dan gula,
dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah 74% (Deptan, 2001).
Bobot untuk kelompok pangan ini adalah 0,5 (berasal dari nilai 33,3 dibagi
74).
b. Untuk kelompok pangan sumber protein/ lauk, terdiri dari kacang – kacangan
dan pangan hewani, dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah
dibagi 17).
c. Untuk kelompok pangan sumber vitamin dan mineral, terdiri dari sayur dan
buah dengan total kontribusi energi (%AKG) dari PPH adalah 6%. Bobot
untuk kelompok pangan ini adalah 5 (berasal dari nilai 33,3 dibagi 6).
energi 3% akan diperoleh rating 0,0 yang berasal dari nilai 0 dibagi 3. Rating
kebutuhan gizi.
c. Menghitung kontribusi energi dari setiap kelompok pangan (%) terhadap total
f. Jika skor PPH setiap kelompok pangan lebih besar dari skor maksimumnya,
maka skor PPH yang diambil adalah skor maksimumnya. Jika skor PPH setiap
kelompok pangan lebih kecil dari skor maksimumnya, maka skor PPH yang
Penyusunan Tabel Neraca Bahan Makanan (NBM) sudah dilakukan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1963. Namun demikian sampai saat ini masih terdapat
diantaranya tidak tersedianya data dasar, besaran-besaran konversi yang digunakan tidak
mencerminkan kondisi sekarang, serta jenis komoditas yang dicakup dalam tabel NBM
Dalam rangka memperbaiki Tabel NBM agar informasi yang dihasilkan lebih
akurat, telah dilakukan beberapa upaya penyempurnaan secara bertahap. Pada tahun
2002 dan 2003 dilakukan beberapa kegiatan (kajian) yang bertujuan untuk memperbaiki
besaran konversi dan besaran tercecer pada sub sektor tanaman pangan, sub sektor
bersumber pada penelitian yang dilakukan pada sekitar tahun tujuh puluhan. Oleh
karena itu pada tahun 2002 dilakukan kegiatan “Penyempurnaan Neraca Pangan
Provinsi yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa
Khusus untuk DIY terdapat kajian karkas dari UGM pada tahun 2010.
pada tahun 2002. Kegiatan ini dilakukan di tujuh Provinsi sentra produksi jagung
yaitu Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah :
penggilingan
tanpa kulit dan tangkai menjadi ontongan kering, jagung ontongan kering
menjadi jagung pipilan kering, jagung pipilan kering menjadi berasan jagung
belum dapat dipergunakan untuk memperbaiki tabel NBM. Hal ini disebabkan
tercecer yang diteliti dalam studi tersebut baru mencakup sebagian dari konsep
tercecer dalam tabel NBM. Angka tercecer yang terdapat dalam tabel NBM adalah
sejumlah bahan makanan yang tercecer pada saat produksi sampai dengan bahan
makanan tersebut tersedia pada tingkat pedagang pengecer. Tercecer bisa terjadi
NBM” hanya angka tercecer pada pengangkutan pertama atau pengangkutan dari
demikian angka tersebut belum bisa digunakan pada penyusunan tabel NBM.
Salah satu kelemahan dari tabel NBM Sub Sektor Hortikultura sampai saat
ini diantaranya adalah pada besaran tercecer dan besaran konversi. Besaran
konversi yang digunakan merupakan hasil penelitian yang telah lampau sehingga
sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini, bahkan untuk besaran tercecer
bukan merupakan hasil penelitian tetapi hanya merupakan kesepakatan dari Tim
merah, bawang putih, kentang, cabe, kubis, tomat dan kacang merah
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, jawa Tengah, Jawa Timur,
Studi besaran tercecer pada sub Sektor Hortikultura baru bisa dilakukan
terhadap tujuh komoditas buah dan tujuh komoditas sayuran. Sehingga untuk
komoditas yang lain masih menggunakan besaran tercecer lama. Demikian pula
untuk besaran konversi bawang putih, mengingat pada waktu pencacahan musim
panen bawang putih sudah lewat maka sampel untuk studi konversi bawang putih
menjadi kurang terwakili. Dengan demikian untuk konversi bawang putih dari
yang lama.
Penyusunan NBM untuk Sub Sektor Perkebunan sampai saat ini juga masih
tercecer yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Dalam rangka
untuk :
kelapa, CPO, minyak goreng sawit, minyak inti sawit, minyak goreng inti sawit
sepuluh Propinsi yaitu : Sumatera Utara, Jambi, lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi
sebagai berikut :
2. Studi ini menghasilkan informasi bahwa komoditas minyak goreng inti sawit
tidak dijumpai di lapangan. Produk turunan dari inti sawit hanya sampai
minyak inti sawit yang biasanya digunakan untuk bahan baku industri. Namun
demikian karena minyak inti sawit bukan merupakan bahan makanan yang siap
jumlah kelapa daging yang dipergunakan untuk kopra yang nantinya akan
penyusunan NBM selama ini minyak goreng kelapa diasumsikan semuanya berasal
dari kopra. Namun berdasarkan survey industri besar/sedang yang dilakukan oleh
BPS, diperoleh informasi bahwa pembuatan minyak goreng ada yang berasal dari
kelapa daging yang disebut sebagai proses basah. Dengan demikian seharusnya
ketersediaan minyak goreng kelapa berasal dari kelapa daging/minyak goreng dan
negeri, sedangkan hasil kajian sebesar 34,79 % dari penyediaan dalam negeri (hasil
kajian tahun 2003). Pada tahun 2011 pada komoditi kelapa berkulit/ daging yang
diolah untuk industri makanan berubah dari 53,12 % (Kajian I – O) menjadi 63,29
%, dan tahun 2011 konversi kelapa daging ke kopra mengalami perubahan dari 45
% menjadi 25 % (Ditjenbun).
Pada tahun 2010, angka konversi gabah kering giling (GKG) ke beras
sebesar 62,74 persen dan pada tahun 2014 berubah menjadi 62,85 %. Berdasarkan
hasil rumusan WNPG (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi) X tahun 2012 (20 –
Kal dan Protein 57 gram; Tingkat Ketersediaan Energi 2.400 Kal dan Protein 63
lainnya merupakan sisa setelah dikurangi untuk industri (makanan dan non
equivalen kopra sehingga perhitungan dimulai dari Kolom (3) kelapa daging/
berkulit sama dengan kolom (2) pada kelapa daging/ kopra dan dikonversi 417%
(100/24).
Dari Tabel NBM versi I – O yang dipergunakan untuk mengisi kekosongan kolom
– kolom komponen NBM yang seharusnya ada isian, tetapi tidak tersedia datanya.
- Selama ini hanya terisi pada komoditi beras dan gula pasir;
dapat terisi pada seluruh komoditi kecuali kelompok buah, kelompok sayur
2. Ekspor (kolom 7) :
- Ekspor pada Tabel NBM selama ini belum termasuk makanan olahan,
makanan olahan. Pada saat ini baru 2 komoditi yaitu tepung gandum dan
gula pasir.
3. Pakan (kolom 9) :
- Pada tabel NBM selama ini baru terisi pada komoditi gabah, jagung
- Pada tabel NBM kolom 10 terisi untuk komoditi gabah, jagung, kentang,
kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, bawang merah, bawang
- Dengan tabel NBM I – O selain komoditi diatas juga ada isian pada kelapa
5. Industri Makanan (kolom 11) dan Industri Non Makanan (kolom 12) :
- Data Industri yang selama ini dicakup hanya industri besar/ sedang. Pada
tabel NBM I – O sumber data industri selain besar/ sedang juga ditambah
komoditi seperti padi, beras, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah
berkulit, kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang hijau, telur ayam buras,
- Besaran konversi hasil kajian sudah dipakai pada gula pasir, jeruk, mangga,
nenas, salak, durian, pisang, pepaya, bawang merah, bawang putih, kubis,
Tabel NBM Tahun 2008 terdapat penyederhanaan dalam hal jumlah jenis bahan
makanan meliputi :
Berpati mulai tahun 2008 terdapat penambahan Sagu/tepung sagu dan tahun
sebelumnya terdapat jenis bahan makanan Talas. Khusus NBM DIY untuk
kelompok Makanan Berpati tidak ada jenis Gandum (Wheat) dan diganti
dengan Mie Instant karena konsumsi Mie Instant cukup tinggi. Kelompok
Gula tidak terdapat perubahan. Kelompok Buah Biji Berminyak pada tahun
2007 terdapat jenis bahan makanan Glondong/ Kacang mete, sedang tahun
2008 dan 2009 tidak ada, jenis bahan makanan Kacang mete pada tahun 2008
dan 2009 seharusnya tidak tercantum dalam tabel NBM namun karena Kacang
mete merupakan produk unggulan dari DIY sehingga perlu untuk dicantumkan.
sebelumnya ada 22 jenis, perbedaan terdapat pada jenis bahan makanan apel,
anggur, jambu air, jambu biji, kelengkeng dan melon yang terdapat pada tahun
2007 sedangkan mulai tahun 2008 jenis jambu adalah gabungan dari jambu biji
dan jambu air, juga terdapat penambahan jenis sukun dan markisa dan tahun
2011 terdapat penambahan jenis buah yaitu melon karena di wilayah DIY buah
penambahan Jamur sedang tahun sebelumnya tidak ada, selain itu sukun dan
nangka sayur juga masuk kelompok sayuran. Kelompok minyak lemak nabati
- Pangan Hewani : Untuk jenis bahan makanan daging, susu dan telur tidak
ikan sedang tahun sebelumnya dikelompokkan menjadi ikan darat dan ikan
laut. Mulai pada tabel 2008 seharusnya tidak terdapat jenis ikan lele dan nila,
namun karena jenis tersebut merupakan bahan makanan unggulan dari DIY
maka perlu untuk dicantumkan. Dan mulai tahun tahun 2010 terdapat satu
ditambahkan jenis ikan Grasscarp karena di DIY sangat potensial dan pada
stok net impor, kemudian dikurangi penggunaan pakan, bibit, industri dan
tercecer. Pada Tabel 2, terlihat bahwa Ketersediaan energi tahun 2013 sebesar
3.699 kal/kap/hari lebih rendah dibandingkan tahun 2014 (3.701 kal/kap/hari) dan
protein sebesar 107,23 gram/kap/hari lebih rendah dari tahun 2014 (111,75
gram/kap/hari. Ketersediaan energi dan protein tahun 2014 (Tabel 4) lebih tinggi
dibanding tahun 2013 (Tabel 2). Ketersediaan energi tahun 2015 sementara
sebesar 3.677 kal/kap/hari lebih rendah dibanding tahun 2014 (3.701 kal/kap/hari)
serta impor. Jumlah penduduk tahun 2015 bersumber dari proyeksi SP 2010 yaitu
1. Kelompok Padi-padian
kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (1.944 kal/kap/hari), hal ini
dikarenakan penurunan produksi GKG dari tahun 2013 (921.824 ton) menjadi
produktivitas akibat tingginya curah hujan utamanya di SR3 yang berakibat pada
padi sawah tahun 2014 sebesar 57,53 Ku/ Ha sedangkan tahun 2013 sebesar
57,88 Ku/ Ha. Penurunan produktivitas padi turun dikarenakan curah hujan yang
NBM 2015 Sementara
halaman 33
relatif tinggi utamanya pada SR3 yang berakibat pada gangguan penyerbukan
produktivitas padi sawah pada tahun 2015 sebesar 66,07 ku/ha atau naik 3,89
ku/ha (6,26%) dari tahun 2014. Hal itu karena penerapan GP PTT (Gerakan
yang hasilnya dirasakan pada sub round 3. Teknologi yang diterapkan terdiri atas
: jarak tanam (jajar legowo sisipan), bantuan benih (varietas Ciherang dan Pepe
(ada bantuan pupuk NPK). Peningkatan provitas juga disebabkan oleh dampak
positif kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 16.000 ha, GP PTT
5.000 ha. Produksi padi sawah pada tahun 2015 sebesar 746.810 ton atau naik
sebesar 27.616 ton (3,84%) dari tahun 2014. Karena produktivitas padi yang
dari tahun 2013 (370 kkal/kap/hari), walaupun bila dilihat dari sisi produksi
tahun 2014 (312.236 ton) lebih tinggi dibanding tahun 2013 (289.5880 ton),
namun karena pada tahun 2014 penyediaan dalam negeri lebih tinggi dibanding
kal/kap/hari), hal ini dikarenakan terjadi penurunan produksi jagung pada tahun
2015, penyebabnya adalah luas panen jagung pada tahun 2015 sebesar 65.485
sebesar 45,67 ku/ha atau turun -0,48 ku/ha (-1,04%) dari tahun 2014. Hal itu
karena pada periode tanam SR II kurangnya pasokan air. Juga karena sebagian
petani menggunakan benih sendiri turunan hibrida. Produksi jagung pada tahun
2015 sebesar 299.084 ton atau turun sebesar -13.152 ton (-4,21%) dari tahun
2014. Karena luas panen yang turun dan produktivitas yang turun
kkal/kap/hari lebih rendah bila dibanding tahun 2013 (255 kkal/kap/hari), hal ini
karena impor tahun 2014 lebih rendah dibanding tahun 2013. Pada tahun 2014
impor tepung gandum sebesar 29.117 ton, impor mie instant 23.891 ton dan
ekspor tepung gandum sebesar 1.712 ton, ekspor mie instant 132 ton. Sedangkan
tahun 2013 impor tepung gandum sebesar 880.215 ton, impor mie instant
44.635.855 ton dan ekspor tepung gandum sebesar 869.650 ton, ekspor mie
160 kkal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (128 kkal/kap/hari). Hal ini
disebabkan terjadi peningkatan angka impor tepung gandum dari wilayah lain.
Data impor tepung gandung tahun 2015 sebesar 51.291 ton sedangkan tahun
kal/kapita/hari), hal ini dikarenakan kenaikan produksi ubi jalar dari 4.951 ton
penurunan produksi ubi kayu yaitu pada tahun 2013 (1.013.565 ton) menjadi
884.931 ton (tahun 2014),hal ini dikarenakan adanya penurunan luas panen
(LP) ubi kayu di Gunung Kidul sebagai sentra produksi utama ubi kayu LP ubi
kayu di DIY. Luas panen tahun 2014 sebesar 56.120 Ha, sedangkan tahun 2013
ubi kayu ditanam tumpang sari dengan tanaman jagung, dan kacang tanah. Di
secara umum turun 14,75 ku/ha (-8,55%) dari angka tetap (ATAP) 2013.
Penurunan ini disebabkan adanya hujan di bulan Mei sampai dengan Juli yang
benih unggul.
242 kal/kapita/hari lebih rendah bila dibanding tahun 2014 (345 kal/kapita/hari),
hal ini karena penurunan luas panen ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 55.626
atau turun -494 ha (-,088%) dari tahun 2014. Hal itu karena petani beralih ke
tebu dan sebagian karena ditanam tumpang sari karena penjarangan tanaman
157,01 ku/ha atau turun -0,68 ku/ha (-,043%) dari tahun 2014. Hal itu karena
Produksi ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 873.362 ton atau turun sebesar -
11.569 ton (-1,31%) dari tahun 2014. Karena luas panen yang turun dan
Walaupun bila dilihat untuk produksi Ubi jalar tahun 2015 lebih tinggi bila
sebesar 149,14 ku/ha atau naik 21,10 ku/ha (16,48%) dari tahun 2014. Hal itu
karena pemeliharaan tanaman yang lebih baik di sentra produksi ubi jalar di
Kabupaten Bantul. Produksi ubi jalar pada tahun 2015 sebesar 6.070 ton atau
naik sebesar 833 ton (15,91%) dari tahun 2014. Karena luas panen yang turun
namun produktivitas yang naik mengakibatkan produksi ubi jalar 2015 naik.
3. Kelompok Gula
dikarenakan penurunan produksi gula pasir pada tahun 2014 (31.429 ton)
dibanding tahun 2013 (57.940 ton), hal ini dikarenakan dari PT. Madu Baru
hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (152 kal/kapita/hari), dikarenakan terjadi
peningkatan produksi gula pasir tahun 2015 sebesar 31.524 ton dan 2014
(31.429 ton), selain juga terjadi peningkatan produksi gula merah tahun 2015
2014 sebesar 383 kal/kapita/hari (Tabel 4) lebih tinggi bila dibanding tahun 2013
(374 kal/kapita/hari) (Tabel 2). Namun bila dilihat per komoditinya masih
terdapat beberapa komoditi yang turun dalam hal produksinya seperti kacang
tanah dan kedelai. Produktivitas kacang tanah 2014 secara umum turun 0,18
ku/ha (-1,67%) dari 2013 yang disumbang oleh Kabupaten Kulonprogo, Bantul
dan Sleman. Penurunan provitas ini terkait dengan kurangnya pasokan air pada
SR1 dan SR2. Dan untuk produksi komoditi kacang hijau pada 2014
NBM 2015 Sementara
halaman 37
diperkirakan turun 57 ton (-17,92%) dari ATAP 2013, dikarenakan penurunan
LP. Produksi kacang hijau 2014 sebesar 261 ton biji kering. Untuk komoditi
Kedelai, luas panen (LP) ATAP 2014 total DIY turun 6.953 ha (-29,85%) dari
423 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (383 kal/kapita/hari). Hal ini
83.300 ton lebih tinggi disbanding tahun 2014 (71.582 ton) selain itu peningkatan
18.745 ton sedangkan tahun 2014 (5.845 ton), walaupun bila dilihat dari sisi
diantaranya komoditi kedelai tahun 2014 sebesar 19.579 ton menurun pada tahun
2015 (18.822 ton); kacang hijau tahun 2014 sebesar 261 ton menurun pada tahun
2015 (230 ton); produksi kelapa tahun 2014 sebesar 51.369 ton menurun pada
tahun 2015 (50.383 ton) dan kacang mete tahun 2014 sebesar 420 ton menurun
pada tahun 2015 (112 ton). Penurunan produksi beberapa komoditi diantaranya
dikarenakan komoditi kedelai yaitu karena luas panen tahun 2015 sebesar 13.886
ha atau turun -2.451 ha (-15%) dari tahun 2014. Hal itu karena bergeser ke
komoditi kacang tanah karena alasan harga jual kedelai yang tidak menarik. Pada
komoditi kacang hijau bila ditinjau dari luas panen tahun 2015 sebesar 394 ha
tanaman yaitu di Kecamatan Imogiri, Sentolo dan Girimulyo tidak lagi menanam
kacang hijau.
5. Kelompok Buah-buahan
mengalami penurunan diantaranya alpokat tahun 2013 (6.245 ton) dan tahun
2014 (5.632 ton); jambu tahun 2013 (6.746 ton) menurun pada tahun 2014
(6.435 ton); salak tahun 2013 (106.145 ton) dan tahun 2014 (75.751 ton);
pisang tahun 2013 (56.850 ton) turun pada tahun 2014 (56.062 ton).
OPT dan sebagian petani beralih menanam komoditas yang lain. Penurunan
penurunan hasil panen tetapi memperbaiki kualitas hasil dari segi keamanan
serangan penyakit buncy top dan serangan layu bakteri dan layu fusarium.
Walaupun bila dilihat dari sisi produksi beberapa komoditi buah mengalami
penurunan diantaranya komoditi jeruk tahun 2015 sebesar 3.471 ton menurun
dibanding tahun 2014 (3.814 ton), hal ini disebabkan banyak tanaman yang
menurun dibanding tahun 2014 (6.435 ton), hal ini disebabkan kekurangan
air, serangan ulat, serangan jamur dan busuk (ulat buah); komoditi mangga
tahun 2015 sebesar 36.740 ton menurun dibanding tahun 2014 (49.667 ton),
kutu putih serta wereng mangga; komoditi nanas tahun 2015 sebesar 454 ton
menurun dibanding tahun 2014 (600 ton); komoditi pepaya tahun 2015
sebesar 12.543 ton menurun dibanding tahun 2014 (13.606 ton); komoditi
pisang tahun 2015 sebesar 51.218 ton menurun dibanding tahun 2014 (56.062
ton), penurunan disebabkan adanya serangan bercak daun dan banyak terkena
layu fusarium; komoditi salak tahun 2015 sebesar 73.283 ton menurun
dibanding tahun 2014 (75.751 ton), hal ini disebabkan serangan hama kuret;
komoditi semangka tahun 2015 sebesar 9.136 ton menurun dibanding tahun
2014 (11.735 ton), hal ini karena luas panen menurun terutama di Kecamatan
Temon (rencana untuk bandara) tidak tanam, di Galur beralih ke tambak ikan
dan di Sleman beralih ke komoditi cabe; komoditi melon tahun 2015 sebesar
26.786 ton menurun dibanding tahun 2014 (33.063 ton); hal ini disebabkan
gagal buah pada bulan Agustus 2015 karena suhu ekstrim dan kurangnya air
6. Kelompok Sayur-sayuran
sebesar 43 kkal/kap/hari sedikit lebih rendah dari tahun 2014 yaitu sebesar (44
kkal/kap/hari) hal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan serangan OPT.
terutama di Kabupaten Bantul karena ada puso yaitu terjadi banjir dan
serangan fusarium serta ulat grayak. Penurunan pada komoditi bawang daun
cabe/ tumpang sari dengan cabe dan intensifikasi kurang. Produksi komoditas
kacang panjang turun karena serangan OPT ulat kacang, Aphis sp, virus
7. Kelompok Daging
kkal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2013 (151 kkal/kap/hari), hal ini
buras, serta itik. Produksi daging ayam buras tahun 2013 (2.238 ton)
meningkat pada tahun 2014 (6.160 ton); ayam ras tahun 2013 (16.563 ton)
meningkat pada tahun 2014 (40.395 ton); itik tahun 2013 (194 ton) meningkat
peningkatan dalam hal sanitasi kandang serta kesehatan dari ternak itu
sendiri. Sedangkan untuk komoditi daging sapi pada tahun 2014 (8.612 ton)
lebih rendah dibanding tahun 2013 (9.020 ton), hal ini dikarenakan terjadi
sedikit menurun bila dibanding tahun 2014 (326 kal/kap/hari), karena terdapat
sapi tahun 2015 sebesar 7.766 ton lebih rendah dari tahun 2014 (8.612 ton);
daging kuda tahun 2015 sebesar 36 ton lebih rendah dari tahun 2014 (48 ton);
daging ayam buras tahun 2015 sebesar 6.035 ton lebih rendah dari tahun 2014
(6.160 ton); daging ayam ras tahun 2015 sebesar 39.171 ton lebih rendah dari
tahun 2014 (40.395 ton). Penyebab penurunan beberapa produksi daging sapi
karena pada perayaan Idul Adha tahun 2015 kemarin data penyembelihan
Sehingga hal ini akan berpengaruh pada data produksi daging sapi.
8. Kelompok Telur
kkal/kap/hari sedikit lebih rendah dibanding tahun 2013, hal ini dikarenakan
penurunan penyediaan dalam negeri pada komoditi ayam ras petelur pada
tahun 2014 (28.043 ton) sedangkan tahun 2013 (32.889 ton). Pada tahun 2013
terdapat angka impor telur sebesar 20.405 ton dan ekspor sebesar 107
sedangkan pada tahun 2014 impor sebesar 1.656 ton dan ekspor (107 ton).
kal/kap/hari) lebih tinggi dari tahun 2014 (33 kal/kap/hari), walaupun terdapat
dua komoditi yang produksinya menurun yaitu telur itik dan telur puyuh,
karena factor cuaca yang kurang mendukung yaitu adanya el nino sehingga
9. Kelompok Susu
karena terjadi peningkatan produksi susu pada tahun 2014 sebesar 6.019 ton,
2014 ((6019 ton), hal ini karena sudah ada pemulihan pasca erupsi merapi
sehingga populasi sapi perah sudah meningkat dari beberapa tahun lalu,
tahun 2013 (837 ton); ikan kakap tahun 2014 (37 ton) sedangkan tahun 2013
(31 ton); ikan bawal tahun 2014 (6.583 ton) sedangkan tahun 2013 (5.170
ton); ikan teri tahun 2014 sebesar 100 ton sedangkan tahun 2013 sebesar 23
ton; ikan gurameh tahun 2014 sebesar 10.497 ton sedangkan tahun 2013
sebesar 9.821 ton; ikan lele tahun 2014 sebesar 30.658 ton dan tahun 2013
bertambahnya alat tangkap dana jumlah kapal sehingga produksi ikan tangkap
kkal/kap/hari) lebih tinggi disbanding tahun 2014 (42 kkal/kap/hari). Hal ini
karena terjadi peningkatan produksi ikan baik ikan tangkap maupun budidaya
penangkapan ikan.
tahun 2014 sebesar 336 kal/kapita/hari lebih tinggi dibanding tahun 2013 (296
berpengaruh pada produksi makanan yang diolah. Produksi kelapa tahun 2014
sebesar 51.369 ton lebih tinggi dibanding tahun 2013 (40.951 ton).
tahun 2015 sebesar 420 kal/kap/hari lebih tinggi dibanding tahun 2014 (333
kal/kap/hari). Hal ini karena produksi kelapa yang meningkat dari tahun 2014,
perlu diketahui secara periodik. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pemantauan
masih tergantung impor dari luar wilayah DIY untuk pemenuhan kebutuhan
pangannya masih tergantung dari impor yaitu komoditi kedelai dengan produksi
sebesar 33.113 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 14.291 ton;
untuk kacang hijau produksi 230 ton, konsumsi rumah tangga 0,3
masih terdapat minus sebesar 874 ton; komoditi sayur dengan produksi 73.892
sebesar 200.148 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 126.257
ton; komoditi Daging Sapi dengan produksi 5.574 ton, konsumsi rumah tangga
demikian masih terdapat minus sebesar 8.003 ton; dan Susu dengan produksi
6.187 ton, konsumsi rumah tangga 2,6 kg/kapita/tahun sehingga kebutuhan total
sebesar 9.456 ton, dengan demikian masih terdapat minus sebesar 3.379 ton.
Namun apabila memperhitungkan angka impor dan ekspor yang berasal dari
tradisional serta dari swalayan – swalayan yang ada di DIY, ketersediaan bahan
komoditi kedelai, kacang hijau, sayur, daging sapi, daging ayam, telur serta
Komoditi lain yang didatangkan dari luar DIY karena tidak diproduksi di DIY,
seperti minyak goreng, tepung gandum dan bawang putih. Komoditi pangan
yang sudah dapat terpenuhi dari produksi yaitu beras (surplus 201.868 ton);
jagung (surplus 297.980 ton); kacang tanah (surplus 81.828 ton); ubi kayu
(surplus 835.466 ton); ubi jalar (surplus 2.759 ton); buah – buahan (surplus
199.533 ton); gula pasir (surplus 5.770 ton); daging ayam (surplus 434 ton);
tahun 2014 (3.637.100 jiwa), tahun 2015 (3.679.200 jiwa), tahun 2016
(3.720.900 jiwa), tahun 2017 (3.762.200 jiwa), tahun 2018 (3.802.900 jiwa),
tahun 2019 (3.842.900 jiwa) dan tahun 2020 (3.882.300 jiwa). Target
pangan dapat dipenuhi dari produksi wilayah maupun dari impor, namun
kelompok padi-padian tahun 2015 (701.100 ton), tahun 2016 (656.900 ton),
tahun 2017 (611.400 ton), tahun 2018 (564.700 ton), tahun 2019 (516.800
ketersediaan tahun 2015 (221.700 ton), tahun 2016 (208.700 ton), tahun 2017
(195.300 ton), tahun 2018 (181.600 ton), tahun 2019 (167.500 ton) dan tahun
tahun 2015 (317.800 ton), tahun 2016 (302.800 ton), tahun 2017 (287.300
ton), tahun 2018 (271.300 ton), tahun 2019 (254.900 ton) serta tahun 2020
sebesar 238.100 ton. Target ketersediaan untuk kelompok minyak dan lemak
tahun 2015 (71,7 ton), Tahun 2016 (66.200 ton), tahun 2017 (60.500 ton),
tahun 2018 (54.600 ton), tahun 2019 (48.600 ton) dan tahun 2020 adalah
NBM 2015 Sementara
halaman 46
42.500 ton.Untuk kelompok buah/biji berminyak, target ketersediaan tahun
2015 (71.900 ton), tahun 2016 (61.400 ton), tahun 2017 (50.700 ton), tahun
2018 (39.700 ton), tahun 2019 (28.500 ton) dan tahun 2020 sebesar 17.000
(101.900 ton), tahun 2016 (93.900ton), tahun 2017 (85.600 ton), tahun 2018
(77.100 ton), tahun 2019 (68.400 ton) dan tahun 2020 (59.500 ton).Untuk
kelompok gula, target ketersediaan tahun 2015 (77.200 ton), tahun 2016
(72.200 ton), tahun 2017 (67.100 ton), tahun 2018 (61.900 ton), tahun 2019
(56.500 ton) dan tahun 2020 sebesar 51.000 ton. Target ketersediaan sayur
dan buah untuk tahun 2015 (509.100 ton), tahun 2016 (486.800 ton), tahun
2017 (463.900 ton), tahun 2018 (440.300 ton), tahun 2019 (416.000 ton) dan
2006 – 2015 dapat dilihat pada tabel 10. Total ketersediaan energi dari tahun 2006
(3.826 kal/kap/hr) dan terendah tahun 2008 (3.558 kal/kap/hr). Ketersediaan energi
dari tahun 2006 sampai tahun 2008 mengalami penurunan, namun kembali
meningkat di tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 (3.877 kal/kap/hari) kecuali
tahun 2011 (3.689 kal/kap/hr), menurun kembali pada tahun 2013 (3.699
kal/kap/hari) dan tahun 2014 meningkat menjadi 3.701 kal/kap/hari, namun pada
tahun 2008 dan meningkat kembali di tahun 2009 dan tahun 2010, namun kembali
turun pada tahun 2011 dan meningkat pada tahun 2012, namun kembali menurun
dan pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Kelompok umbi – umbian dari tahun 2006
penurunan sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 dan meningkat kembali di tahun
2009 sampai tahun 2011, namun pada tahun 2012 kembali menurun dan tahun
2013 dan 2014 mengalami peningkatan namun menurun kembali pada tahun 2015.
Kelompok minyak dan lemak mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun
2009, kemudian menurun pada tahun 2010 serta tahun 2011 dan 2012 kembali
meningkat, tahun 2013 kembali menurun dan tahun 2014 dan 2015 meningkat
kembali. Kelompok buah/ biji berminyak mengalami peningkatan dari tahun 2006
sedang di tahun 2010, 2011 dan 2012 mengalami penurunan, tahun 2013, 2014 dan
2006 sampai dengan tahun 2014. Kelompok gula tahun 2006sampai tahun 2008
mengalami peningkatan dan pada tahun 2009 dan 2010 menurun dan meningkat
kembali pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 namun menurun kembali
pada tahun 2014 dan meningkat pada tahun 2015. Kelompok buah dan sayur tahun
2006 sampai tahun 2008 meningkat namun tahun 2009 sampai tahun 2011
mengalami penurunan dan tahun 2012 meningkat serta tahun 2013 dan 2014 serta
sampai dengan tahun 2015 sudah diatas rata – rata standar. Standar ketersediaan
energi 2.400 kal/kap/hr, tahun 2006 sudah mencapai 3.826 kal/kap/hr (174 %),
2007 sebesar 3.664 kal/kap/hr (167 %), 2008 sebesar 3.558 kal/kap/hr (162 %),
2009 sebesar 3.573 kal/kap/hr (162 %), 2010 sebesar 3.736 kal/kap/hr (170
(161 %), tahun 2013 sebesar 3.699 kal/kap/hr (154 %), tahun 2014 sebesar 3.701
kkal/kap/hr (154,2 %) dan tahun 2015 sebesar 3.677 kkal/kap/hr (153,2 %).
Apabila melihat kontribusi masing – masing kelompok pangan sejak tahun 2006 –
2013 masih didominasi oleh kelompok padi – padian diikuti oleh kelompok umbi –
umbian. Kontribusi padi – padian tahun 2006 (121,1 %), tahun 2007 (113,1 %),
tahun 2008 (84,7 %), tahun 2009 (91,8 %), tahun 2010 (97,7 %), tahun 2011 (96,0
%), tahun 2012 (91,0 %), tahun 2013 (87,8 %), tahun 2014 (81,0%) dan tahun
2015 (75,6 %). Apabila dilihat kontribusi kelompok padi – padian dari tahun 2006
sampai tahun 2015, ada indikasi mengalami penurunan. Dan diharapkan di tahun –
peningkatan.
dilihat pada tabel 11. Skor PPH berdasarkan ketersediaan pangan sejak tahun 2006
sampai dengan tahun 2015 masih dibawah skor ideal (100). Hal ini
Skor PPH tahun 2006 sebesar 90,3 dan mengalami peningkatan di tahun
2007 (90,5), namun di tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 85,1, namun
skor PPH ini meningkat kembali di tahun 2009 (85,5), 2010 (85,8), 2011 (91,3),
2012 (87,6), 2013 (94,5), 2014 (96,9) dan 2015 (96,8). Apabila melihat skor PPH
tingkat ketersediaan masing – masing kelompok bahan pangan, skor yang masih
dibawah standar dan perlu ditingkatkan yaitu kelompok pangan hewani (tahun
2006 sampai dengan tahun 2013), untuk tahun 2014 dan 2015 sudah sesuai dengan
standar/ skor ideal yaitu 24. Skor yang masih harus ditingkatkan yaitu kelompok
minyak dan lemak (tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011), kelompok gula
(tahun 2006, tahun 2010 dan tahun 2011) serta kelompok sayur dan buah (tahun
2006, tahun 2011, tahun 2012, tahun 2014 dan tahun 2015).
Skor PPH kelompok pangan hewani, standar yang ditentukan 24, namun
skor tahun 2006 baru mencapai 20,6, tahun 2007 (14,5), tahun 2008 (9,1), tahun
2009 (9,5), tahun 2010 (11,4), tahun 2011 (17,9), tahun 2012 (11,59), tahun 2013
(11,3), tahun 2014 dan 2015 (24) sudah sesuai dengan standar ideal.
Kelompok minyak dan lemak, skor ideal 5, di tahun 2006 baru mencapai
4,5 dan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sudah dapat mencapai ideal namun
kembali dibawah standar ideal di tahun 2010 (3,7), tahun 2011 (4,6),dan tahun
Kondisi serupa juga terjadi untuk kelompok gula. Skor ideal gula 2,5, tercapai
tahun 2007 – 2009, tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015, namun
pada tahun 2006 (1,6), tahun 2010 (2,2) dan tahun 2011 (2,4) masih dibawah
standar.
Kelompok buah biji berminyak dan kelompok sayur dan buah hanya di
tahun 2006 (0,4) yang berada di bawah standar, dan sejak tahun 2007 sampai
Skor PPH sayur dan buah tahun 2007 sampai tahun 2010dan tahun 2012,
2013 sebesar 30 sudah sesuai dengan skor ideal yaitu 30, sedangkan yang masih
dibawah standar yaitu di tahun 2006 (25,7), tahun 2011 (27,90), tahun 2014 (26,9)
Ketersediaan dan tingkat ketersediaan energi DIY tahun 2006 – 2014 dapat
dilihat pada tabel 12. Apabila melihat proporsi ketersediaan energi, ternyata belum
sesuai dari proporsi ideal. Hal ini mengindikasikan adanya korelasi positif dengan
pangan yaitu padi – padian (50 %), umbi – umbian (6 %), pangan hewani (12%),
minyak dan lemak (10%), buah biji berminyak (3%), kacang – kacangan (5%), gula
(5%), sayur dan buah (6%), lain – lain (3%). Dominasi tertinggi dicapai kelompok
%), tahun 2007 (67,90 %), tahun 2008 (52,39 %), tahun 2009 (56,51 %), tahun 2010
(57,52 %), tahun 2011 (57,22 %), tahun 2012 (56,45%), tahun 2013 (56,99 %),
tahun 2014 (52,53 %) dan tahun 2015 (49,32 %). Proporsi kelompok umbi – umbian
tahun 2006 (7,92 %), tahun 2007 (6,71 %), tahun 2008 (14,08 %), tahun 2009 (11,67
(9,39 %), tahun 2014 (9,38%) dan tahun 2015 (6,65%). Proporsi kelompok pangan
hewani tahun 2006 (5,93 %), tahun 2007 (4,37 %), tahun 2008 (2,84 %), tahun 2009
(2,94 %), tahun 2010 (3,35 %), tahun 2011 (5,32 %), tahun 2012 (3,6 %), tahun
2013 (6,00%), tahun 2014 (10,86%) dan tahun 2015 (11,48%). Proporsi kelompok
minyak dan lemak tahun 2006 (5,15 %), tahun 2007 (6,60 %), tahun 2008 (9,42 %),
tahun 2009 (9,54 %), tahun 2010 (4,34 %), tahun 2011 (5,48%), tahun 2012 (8,4 %),
tahun 2013 (8,19 %), tahun 2014 (9,24%) dan tahun 2015 (11,77%). Proporsi
kelompok buah biji berminyak tahun 2006 (0,42 %), tahun 2007 (2,29 %), tahun
2008 (2,16 %), tahun 2009 (3,33 %), tahun 2010 (2,30 %), tahun 2011 (2,11 %),
tahun 2012 (1,77%), tahun 2013 (2,09 %), tahun 2014 (2,48%) dan tahun 2015
(2,77%). Proporsi kelompok kacang - kacangan tahun 2006 (6,19 %), tahun 2007
(4,97 %), tahun 2008 (7,98 %), tahun 2009 (6,07 %), tahun 2010 (5,46 %), tahun
2011 (7,94 %), tahun 2012 (7,33 %), tahun 2013 (8,05 %), tahun 2014 (7,91%) dan
tahun 2015 (8,78%). Proporsi kelompok gula tahun 2006 (1,80 %), tahun 2007 (3,30
%), tahun 2008 (5,51 %), tahun 2009 (4,59 %), tahun 2010 (2,54 %), tahun 2011
(2,90 %), tahun 2012 (3,83 %), tahun 2013 (4,84 %), tahun 2014 (4,11%) dan tahun
2015 (5,73 %). Proporsi kelompok sayur dan buah tahun 2006 (2,95 %), tahun 2007
(3,85 %), tahun 2008 (5,62 %), tahun 2009 (5,35 %), tahun 2010 (4,79 %), tahun
2011 (3,36 %), tahun 2012 (4,26 %), tahun 2013 (4,44 %), tahun 2014 (3,49%) dan.
tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 melebihi proporsi ideal (50 %); Kelompok
umbi – umbian tahun 2006 sampai tahun 2015 melebihi proporsi ideal (6 %);
Kelompok pangan hewani dan kelompok minyak dan lemak dari tahun 2006 sampai
dengan tahun 2014 belum sesuai dan masih dibawah proporsi ideal (proporsi ideal
pangan hewani 12 %, minyak dan lemak 10 %); Kelompok buah/ biji berminyak
tahun 2009 (3,33 %) melebihi proporsi ideal, sedangkan tahun 2010, sampai tahun
2015 masih dibawah proporsi ideal; Komoditi kacang – kacangan pada tahun 2007
(4,97 %) masih dibawah proporsi ideal (5 %), sedangkan tahun 2006, 2008 sampai
dengan tahun 2015 sudah diatas proporsi ideal; Komoditi gula belum sesuai dengan
proporsi ideal (5 %) pada tahun 2006, 2007, 2009 sampai tahun 2014, hanya pada
tahun 2008 (5,51 %) dan tahun 2015 (5,73%) sudah diatas proporsi ideal; Kelompok
sayur dan buah pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 belum sesuai dengan
proporsi ideal (6 %). Sedangkan untuk lain – lain proporsi ideal (3 %) namun tidak
terdapat data pada tahun 2006 – 2015. Pada beberapa komoditi pangan yang masih
kurang dari proporsi ideal perlu ditingkatkan dalam hal konsumsinya sehingga
fluktuatif, tingkat ketersediaan energi tahun 2007 (166,55 %) lebih rendah dibanding
tahun 2006 (173,95 %), menurun pada tahun 2008 (161,71 %), meningkat pada
tahun 2009 (162,39 %) dan tahun 2010 (169,82 %), menurun kembali pada tahun
2011 (167,68 %), tahun 2012 (161,13 %), tahun 2013 (154,14 %), tahun 2014
tahun 2007 (171, 98 %), menurun kembali tahun 2008 (155,45 %), meningkat pada
tahun 2009 (159,25 %), tahun 2010 (168,87 %), meningkat kembali tahun 2011
(182,96 %), menurun pada tahun 2012 (155,92 %), menurun kembali pada tahun
2013 (170,32 %), tahun 2014 meningkat kembali menjadi 177,08 % dan tahun 2015
tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 14, laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2007
(-4,2), 2007 – 2008 (-2,9), 2008 – 2009 (0,4), 2009 – 2010 (4,6), 2010 – 2011(-1,3),
2011 – 2012 (5), 2013 – 2012 (-4), 2014 – 2013 (0) dan 2015 – 2014 (-1). Laju
Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2007 (-19,5), 2007 – 2008 (-9,6),
2008 – 2009 (2,4), 2009 – 2010 (6,0), 2010 – 2011 (8,3), 2011 – 2012 (-2,4), 2013
– 2012 (9,2), 2014 – 2013 (4) dan 2015 – 2014 (0,6). Laju ketersediaan protein
2007 – 2008 dan tahun 2010 – 2011bernilai negatif, sedangkan tahun 2008 – 2009,
tahun 2009 – 2010,2011 – 2012 bernilai positif, tahun 2013 – 2012 bernilai negatif ,
tahun 2014 – 2013 positif dan tahun 2015 – 2014 negatif. Artinya tingkat
ketersediaan energi tahun 2007 mengalami penurunan dibanding tahun 2006, tahun
2008 mengalami penurunan dari tahun 2007, dan tahun 2009 mengalami
peningkatan dibanding tahun 2008 serta tahun 2010 meningkat dibanding tahun
2009, dan pada tahun 2011 kembali menurun dibanding tahun 2010 serta tahun 2012
kembali meningkat dibanding tahun 2011, tahun 2013 kembali menurun dibanding
tahun 2012, tahun 2014 dinilai setara/ sama dengan tahun 2013 dan tahun 2015
kembali menurun disbanding tahun 2014. Sedangkan bila melihat laju ketersediaan
protein, ternyata tahun 2006 – 2007, tahun 2007 – 2008 dan tahun 2011 – 2012,
sedangkan tahun 2008 – 2009, tahun 2009 – 2010 dan tahun 2010 – 2011 serta 2012
– 2013 bernilai positif, tahun 2014 – 2013 bernilai positif dan tahun 2015 – 2014
penurunan dibanding tahun 2006, tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun
2007, dan tahun 2009 mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 serta tahun
2010 meningkat dibanding tahun 2009, tahun 2011 kembali meningkat dibanding
tahun 2010, tahun 2012 kembali mengalami penurunan dibanding tahun 2011,
tahun 2012 kembali menurun tahun 2013 serta 2014 seimbang namun tahun 2015
menurun kembali .
tinggi rendahnya produksi pangan, ekspor – impor dan distribusi pangan pada daerah
tersebut. Sedangkan pada pada tingkat mikro (tingkat rumah tangga) lebih dipengaruhi
oleh kemampuan rumah tangga memproduksi pangan, daya beli dan pemberian. Dalam
hal ini, analisa ketersediaan pangan didekati dengan menganalisa data Neraca Bahan
tingkat Nasional dan Regional dilaksanakan dengan pendekatan Pola Pangan Harapan
Pola Pangan Harapan (PPH) adalah suatu komposisi pangan yang seimbang
untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan gizi penduduk. PPH dapat dinyatakan
dalam bentuk komposisi berat (gram atau kg) anekaragam pangan yang memenuhi
PPH berguna (1) sebagai alat atau instrumen perencanaan konsumsi pangan,
ketersediaan pangan dan distribusi pangan; (2) sebagai instrumen evaluasi tingkat
penyediaan dan konsumsi pangan; (3) sebagai basis pengukuran diversifikasi dan
pangan dari di suatu wilayah atau daerah diperlukan kesepakatan tentang pola
konsumsi energi dan konsumsi pangan anjuran dengan mempertimbangkan (1) pola
konsumsi pangan penduduk saat ini; (2) kebutuhan gizi yang dicerminkan oleh pola
kebutuhan energi (asumsi dengan makanan aneka ragam pangan, kebutuhan akan zat
makanan yang mengandung protein hewani, sayur dan buah;(4) pertimbangan masalah
gizi dan penyakit yang berhubungan dengan gizi; (5) kecenderungan permintaan (daya
atas angka standar Nasional. Ketersediaan pangan sumber energi tercapai sebesar 3.677
maka angka ketersediaan pangan sumber energi dan protein untuk tahun 2015 di
pada tahun 2015 sebagai berikut : kelompok padi-padian 1.814 kal/kap/hr; Kelompok
umbi-umbian sebesar 245 kal/kap/hr; Kelompok pangan hewani tahun 2015 sebesar
422 kal/kap/hr; Kelompok minyak dan lemak 433 kal/kap/hr; Kelompok buah/biji
berminyak tahun 2015 sebesar 102 kal/kap/hr; Kelompok kacang-kacangan sebesar 323
kal/kap/hr; Kelompok Gula tahun 2015 yaitu 211 kal/kap/hr; Kelompok sayur dan buah
Total skor PPH berdasarkan NBM tahun 2015 sebesar 96,8. Bila dilihat dari
maka peran padi-padian masih tetap dominan, kontribusinya melebihi angka PPH
pangan berdasarkan hasil perhitungan NBM DIY Tahun 2015 dibanding dengan Skor
ideal, Kelompok padi-padian skor tahun 2015 sebesar 25 sama dengan skor ideal
sebesar 25, demikian juga dengan umbi – umbian sama dengan skor ideal yaitu 2,5,
skor ideal (5); buah biji berminyak sebesar 1 sudah sesuai dengan ideal (1);kacang –
kacangan sudah sama dengan skor ideal yaitu 10; skor kelompok gula sebesar 2,5sama
dengan skor idealnya sebesar 2,5; skor PPH sayuran dan buah (26,8) masih dibawah
berdasarkan angka ketersediaan bahan pangan sumber energi tahun 2015 telah
memenuhi, baik untuk dikonsumsi maupun angka standart nasional, namun secara
diharapkan, seperti untuk sayur dan buah yang masih sangat kurang.
sebesar 1.946 kkal/kap/hr, masih dibawah standar ideal sebesar 2.000 kkal/kap/hari
(WNPG 2008)(Lampiran 1). Sedangkan pola konsumsi sumber energi penduduk DIY
adalah sebagai berikut : Padi-padian 61,7%, umbi-umbian 1,9%, pangan hewani 10,8%,
minyak dan lemak 8,4%, buah biji berminyak 2,1%, kacang-kacangan 3,9%, gula
4,9%, sayur dan buah 4,8%, dan lain-lain 1,8%(Lampiran 1). Ternyata kelompok
dan buah masih dibawah skor ideal. Artinya, konsumsi untuk kelompok pangan
(656.900 ton), kelompok umbi-umbian sebesar 224 kal/kap/hr (208.700 ton), kelompok
pangan hewani sebesar 395 kal/kap/hr (302.800 ton), kelompok minyak dan lemak
kelompok gula sebesar 70 kal/kap/hr (72.200 ton), kelompok sayur dan buah yaitu 132
kal/kap/hr (486.800 ton) dan jenis pangan lain sebesar 14 kal/kap/hr (4.900 ton).
(611.400 ton), kelompok umbi-umbian sebesar 204 kal/kap/hr (195.300 ton), kelompok
pangan hewani sebesar 369 kal/kap/hr (287.300 ton), kelompok minyak dan lemak
adalah 128 kal/kap/hr (60.500 ton), kelompok buah/ biji berminyak sebesar 90
kelompok gula sebesar 82 kal/kap/hr (67.100 ton), kelompok sayur dan buah yaitu 135
kal/kap/hr (463.900 ton) dan jenis pangan lain sebesar 29 kal/kap/hr (9.900 ton).
sumber daya alam di Daerah Istimewa Yogyakarta masih memiliki potensi ketersediaan
pangan yang beragam, baik sebagai sumber karbohidrat maupun protein dan lemak,
buah serta buah biji berminyak. Potensi sumber pangan tersebut belum seluruhnya
dimanfaatkan secara optimal, pola konsumsi pangan rumah tangga masih banyak
didominasi oleh beras dan keanekaragaman konsumsi pangan dan gizi yang sesuai
setiap warga mengkonsumsi pangan yang cukup dalam jumlah, mutu, gizi, aman,
beragam dan terjangkau. Untuk itu, pengembangan konsumsi pangan dilakukan dengan
berbasis pada keanekaragaman baik sumber bahan pangan maupun kelembagaan dan
A. Kesimpulan
2. Angka ketersediaan energi tahun 2015 per kelompok pangan : kelompok padi
3. Angka ketersediaan protein tahun 2015 per kelompok pangan : kelompok padi
4. Dinamika ketersediaan energi tahun 2006 – tahun 2015 adalah sebagai berikut
: tahun 2006 (3.826 kal/kap/hr); tahun 2007 (3.664 kal/kap/hr); tahun 2008
tahun 2013 (3.699 kal/kap/hr), tahun 2014 (3.701kal/kap/hr) dan tahun 2015
(3.677 kal/kap/hr).
berikut : tahun 2006 (117,56 gram /kap/hr); tahun 2007 (94,59 gram/kap/hr);
tahun 2008 (85,5 gram /kap/hr); tahun 2009 (87,59 gram/kap/hr); tahun 2010
6. Laju ketersediaan energi tahun 2006 – 2015 sebagai berikut : tahun 2006 –
2007 (-4,3); tahun 2007 – 2008 (-2,9); tahun 2008 – 2009 (0,4); tahun 2009 –
2010 (4,6), tahun 2010 – 2011 (-1,3), tahun 2011 – 2012 (5) dan tahun 2012 –
2013 (-2). Laju ketersediaan protein tahun 2006 – 2011 sebagai berikut : tahun
2006 – 2007 (-19,5); tahun 2007 – 2008 (-9,6); tahun 2008 – 2009 (2,4);
tahun 2009 – 2010 (6,0); tahun 2010 – 2011 (8,3), tahun 2011 – 2012 (-2,4),
tahun 2012 – 2013 (-4), tahun 2013 – 2014 (0) dan tahun 2014 – 2015 (-1).
Dari laju ketersediaan energi berfluktuasi dari tahun 2006 – 2013, sedangkan
laju ketersediaan protein cenderung meningkat dari tahun 2006 – 2011, namun
pada tahun 2012 dan 2011kembali menurun dan tahun 2013 – 2012 meningkat
namun pada tahun 2014 – 2013 menurun kembali, demikian juga tahuun 2015
konsumsi tahun 2014 masih perlu ditingkatkan, karena tingkat konsumsi dan
yang ditetapkan adalah 100%. Skor PPH padi-padian 25 (ideal 25), skor PPH
umbi-umbian 0,9 (ideal 2,5), skor PPH pangan hewani 21 (ideal 24), skor
PPH minyak dan lemak 4,1 (ideal 5), skor PPH buah/biji berminyak 1 (ideal
1), skor PPH kacang-kacangan 7,6 (ideal 10), skor PPH gula 2,4 (ideal 2,5),
skor PPH sayur dan buah 23,3 (ideal 30). Penganekaragaman konsumsi
umbian, minyak dan lemak, kacang-kacangan, gula serta sayur dan buah.
Telur : 49 kalori
Susu : 7 kalori
Ikan : 41 kalori
Jeroan : 1 kalori
Kedelai : 25 kalori
Sayur : 40 kalori
Buah : 91 kalori
NBM 2015 Sementara
halaman 63
Lain – lain : 14 kalori
masih ada beberapa komoditi yang masih minus diantaranya komoditi Kedelai
(14.291 ton); Sayur (126.257 ton); Kacang Hijau (874 ton); Daging Sapi (8.003
ton); dan Susu (3.379 ton). Namun apabila mempertimbangkan impor dan
ekspor yang berasal dari distributor besar, pedagang besar di pasar serta
B. Saran
Cakupan data perubahan stok, karena NBM sekarang ini hanya terbatas yang
bersumber pada Bulog untuk komoditi beras dan PG. Madubaru untuk
Perlu kajian kebutuhan konversi untuk pemakaian dalam tabel NBM (pakan,
bibit, diolah untuk makanan dan bukan makanan, tercecer serta penggunaan
melalui :
pembatasan impor pangan, subsidi benih dan pupuk, subsidi harga, perbaikan
sumberdaya lokal.
Perbup yang efektif, dengan pelaksanaan operasional yang lebih nyata dan
konkrit.
mobile, dan di wilayah DIY masih terdapat beberapa komoditi yang sangat
Bermartabat, melalui :
Sosialisasi konsumsi pangan lokal sejak dini kepada anak – anak sekolah.
masyarakat DIY.
Lemak Sapi/Cattle Fats 9.020 142 - - 142 - 142 2 - 140 0,04 0,11 1 0,00 0,10
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats 1.198 94 - - 94 - 94 - 93 0,03 0,07 1 0,00 0,06
Lemak Domba/Sheep Fats 2.182 256 - - 256 - 256 - 250 0,07 0,19 2 0,00 0,17
Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -
0,13 0,37 3 0,01 0,33
Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2013 = 3.594.900 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.699 107,30 92,41
* Sumber Angka Tetap Dinas Pertanian tahun 2013 dan BPS
# Sumber Angka Tetap Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2013 Nabati : 3.471 87,25 76,86
v Sumber Angka Tetap Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2013 3.534.600
@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 229 20,05 15,56
€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor
& Sumber dari PG. Madubaru (60.300)
TABEL 3. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2014
( Per Kapita )
Lemak Sapi/Cattle Fats 8.612 135 - - 135 - 135 2 - 133 0,04 0,10 1 0,00 0,09
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats 1.483 117 - - 117 - 117 - 116 0,03 0,09 1 0,00 0,08
Lemak Domba/Sheep Fats 2.306 270 - - 270 - 270 - 264 0,07 0,20 2 0,00 0,18
Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -
0,14 0,39 3 0,01 0,35
Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2014 = 3.637.100 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.701 111,71 111,75
* Sumber Angka Tetap Dinas Pertanian tahun 2014 dan BPS
# Sumber Angka Tetap Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2014 Nabati : 3.290 81,26 80,97
v Sumber Angka Tetap Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2014 3.534.600
@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 411 30,45 30,78
€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor
& Sumber dari PG. Madubaru (102.500)
TABEL 5. KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH.2015
SEMENTARA ( Per Kapita )
Lemak Sapi/Cattle Fats 7.766 122 - - 122 - 122 2 - 120 0,03 0,09 1 0,00 0,08
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats 2.196 173 - - 173 - 173 - 171 0,05 0,13 1 0,00 0,11
Lemak Domba/Sheep Fats 5.869 687 - - 687 - 687 - 671 0,18 0,50 4 0,01 0,45
Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - -
0,26 0,72 6 0,01 0,65
Keterangan : Jumlah Penduduk DIY tahun 2015 = 3.679.200 Jiwa (Sumber : BPS DIY) Total : 3.677 112,27 124,93
* Sumber Angka Sementara Dinas Pertanian tahun 2015 dan BPS
# Sumber Angka Sementara Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2015 Nabati : 3.242 78,86 93,02
v Sumber Angka Sementara Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2015 3.534.600
@ Sumber dari BULOG Divre DIY Hewani : 435 33,41 31,91
€ Sumber dari Pedagang besar/ distributor
& Sumber dari PG. Madubaru (144.600)
TABEL 7. KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH. 2014 DAN 2015 SEMENTARA
( Per Kapita Per Hari)
1 Padi-padian 1.944 52,53 1.814 49,32 48,43 43,36 45 40,16 10,09 9,03 8 6,52
2 Makanan berpati 345 9,32 242 6,58 1,33 1,19 1 0,90 0,71 0,63 1 0,51
3 Gula 152 4,11 211 5,73 0,20 0,18 0 0,31 0,68 0,60 1 0,92
4 Buah / Biji berminyak 383 10,36 423 11,51 21,94 19,64 24 21,15 31,23 27,95 35 28,07
5 Buah-buahan 89 2,39 89 2,43 0,73 0,65 1 0,68 0,53 0,47 1 0,46
6 Sayur-sayuran 44 1,19 43 1,18 8,40 7,52 8 6,85 0,52 0,46 1 0,42
7 Daging 326 8,80 325 8,84 19,34 17,31 20 18,18 26,94 24,10 26 21,13
8 Telur 33 0,90 52 1,41 2,54 2,28 4 3,62 2,40 2,14 4 2,97
9 Susu 8 0,21 8 0,21 0,40 0,36 0 0,37 0,44 0,39 0 0,36
10 Ikan 42 1,13 44 1,20 8,16 7,30 9 7,58 0,66 0,59 1 0,57
11 Minyak / Lemak 333 8,99 420 11,43 0,22 0,20 0 0,19 37,22 33,30 47 37,56
12 Lemak 3 0,09 6 0,16 0,01 0,01 0 0,01 0,35 0,31 1 0,52
NABATI : 3.290 88,89 3.242 88,17 81,26 72,74 78,86 70,24 80,97 72,45 93,02 74,46
HEWANI : 411 11,11 435 11,83 30,45 27,26 33,41 29,76 30,78 27,55 31,91 25,54
JUMLAH : 3.701 100,00 3.677 100,00 111,71 100,00 112,27 100,00 111,75 100,00 124,93 100,00
TABEL 8. KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK D.I.YOGYAKARTA TH. 2013, 2014 DAN 2015 SEMENTARA
( Per Kapita Per Hari)
1 Padi-padian 2.108 56,99 1.944 52,53 1.813,68 49,32 52,58 49,00 48,43 43,36 45,08 40,16 11,09 12,00 10,09 9,03 8,14 6,52
2 Makanan berpati 344 9,31 345 9,32 242,00 6,58 1,33 1,24 1,33 1,19 1,01 0,90 0,62 0,68 0,71 0,63 0,63 0,51
3 Gula 179 4,84 152 4,11 210,65 5,73 0,26 0,24 0,20 0,18 0,35 0,31 0,87 0,94 0,68 0,60 1,15 0,92
4 Buah / Biji berminyak 374 10,10 383 10,36 423,35 11,51 22,44 20,91 21,94 19,64 23,74 21,15 29,98 32,44 31,23 27,95 35,07 28,07
5 Buah-buahan 124 3,35 89 2,39 89,19 2,43 0,91 0,84 0,73 0,65 0,77 0,68 0,61 0,66 0,53 0,47 0,58 0,46
6 Sayur-sayuran 45 1,21 44 1,19 43,31 1,18 9,55 8,90 8,40 7,52 7,69 6,85 0,54 0,59 0,52 0,46 0,52 0,42
7 Daging 151 4,09 326 8,80 325,14 8,84 10,14 9,45 19,34 17,31 20,41 18,18 11,99 12,98 26,94 24,10 26,40 21,13
8 Telur 34 0,91 33 0,90 51,99 1,41 2,64 2,46 2,54 2,28 4,07 3,62 2,39 2,58 2,40 2,14 3,71 2,97
9 Susu 5 0,13 8 0,21 7,90 0,21 0,25 0,23 0,40 0,36 0,41 0,37 0,27 0,29 0,44 0,39 0,45 0,36
10 Ikan 36 0,97 42 1,13 43,95 1,20 7,01 6,54 8,16 7,30 8,51 7,58 0,57 0,62 0,66 0,59 0,71 0,57
11 Minyak / Lemak 296 8,01 333 8,99 420,19 11,43 0,18 0,17 0,22 0,20 0,22 0,19 33,15 35,87 37,22 33,30 46,92 37,56
12 Lemak 3 0,08 3 0,09 5,86 0,16 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,33 0,36 0,35 0,31 0,65 0,52
NABATI : 3.471 94 3.290 89 3.242,37 88,17 87,25 81,31 81,26 72,74 78,86 70,24 76,86 83,17 80,97 72,45 93,02 74,46
HEWANI : 229 6 411 11 434,84 11,83 20,05 18,69 30,45 27,26 33,41 29,76 15,56 16,83 30,78 27,55 31,91 25,54
JUMLAH : 3.699 100 3.701 100 3.677,21 100,00 107,30 100,00 111,71 100,00 112,27 100,00 92,41 100,00 111,75 100,00 124,93 100,00
TABEL 9. KETERSEDIAAN ENERGI BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN SESUAI PPH
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK DIY TH. 2014 DAN TH. 2015 SEMENTARA
( Per Kapita/hari )
NO JENIS BAHAN 2014 2015 Sementara kalori kalori % kal thd ideal SCORE SCORE
MAKANAN Kkalori % *^ Score Riil Score PPH Kkalori % *^ Score Riil Score PPH (7-3) ideal (9-5) MAX **
2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Padi-padian 1.944 81,0 40,5 25 ** 1.814 75,6 37,8 25 ** -131 1.200 162 151 -2,7 25,0
2 Umbi-umbian 347 14,5 7,2 2,5 ** 245 10,2 5,1 2,5 ** -103 144 241 170 -2,1 2,5
3 Pangan Hewani 402 16,7 33,5 24 ** 422 17,6 35,2 24 ** 20 288 140 147 1,7 24,0
4 Minyak dan Lemak 342 14,2 7,1 5 ** 433 18,0 9,0 5 ** 91 240 142 180 1,9 5,0
5 Biji berminyak 92 3,8 1,9 1 ** 102 4,2 2,1 1 ** 10 72 128 142 0,2 1,0
6 Kacang-kacangan 293 12,2 24,4 10 ** 323 13,5 26,9 10 ** 30 120 244 269 2,5 10,0
7 Gula 152 6,3 3,2 2,5 ** 211 8,8 4,4 2,5 ** 58 120 127 176 1,2 2,5
8 Sayuran dan Buah 129 5,4 26,9 26,9 129 5,4 26,8 26,8 -1 144 90 89 -0,1 30,0
TH.2000 TH.2001
0,5 25,0 #REF! #REF! Padi-padian #REF! #REF! 1250 Padi-padian #REF! #REF! 25,0
0,5 2,5 #REF! #REF! Umbi-umbian #REF! #REF! 150 Umbi-umbian #REF! #REF! 2,5
2,0 24,0 #REF! #REF! Pangan Hewani #REF! #REF! 300 Pangan Hewani #REF! #REF! 14,4
0,5 5,0 #REF! #REF! Minyak dan Lemak #REF! #REF! 250 Minyak dan Lemak #REF! #REF! 3,5
0,5 1,0 #REF! #REF! Buah/biji berminyak #REF! #REF! 75 Buah/biji berminyak #REF! #REF! 1,0
2,0 10,0 #REF! #REF! Kacang-kacangan #REF! #REF! 125 Kacang-kacangan #REF! #REF! 6,0
0,5 2,5 #REF! #REF! Gula #REF! #REF! 125 Gula #REF! #REF! 2,5
5,0 30,0 #REF! #REF! Sayuran dan Buah #REF! #REF! 150 Sayuran dan Buah #REF! #REF! 30,0
0,0 0,0 #REF! #REF! Bumbu-bumbuan #REF! #REF! 75 Bumbu-bumbuan #REF! #REF! 0,0
100,0
##
##
##
##
##
##
##
##
-
##
gram bahan hasil widya karya
0,0 0 0 72
#REF! #REF!
2400
TABEL 10. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DIY TAHUN 2006 - 2015 SEMENTARA
1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 121,1 113,1 84,7 91,8 97,7 96,0 91,0
2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 13,8 11,2 22,8 19,0 33,5 26,3 23,1
3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 10,3 7,3 4,6 4,8 5,7 8,9 5,8
4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 9,0 11,0 15,2 15,5 7,4 9,2 13,8
5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,7 3,8 3,5 5,4 3,9 3,5 3,0
6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 10,8 8,3 12,9 9,9 9,3 13,3 11,8
7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 3,1 5,5 8,9 7,5 4,3 4,9 6,2
8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 5,1 6,4 9,1 8,7 8,1 5,6 6,9
Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.677 174 167 162 162 170 168 161,5
Ketersediaan Energi
Skor PPH
No. Kelompok Pangan (Kal/kap/hr)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 S 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 25 25 25 25 25 25,0 25,0 25,0 25,0
2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 20,6 14,5 9,1 9,5 11,4 17,9 13,9 18,5 24,0
4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 4,5 5 5 5 3,7 4,6 5,0 5,0 5,0
5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,4 1 1 1 1 1,0 1,0 1,0 1,0
6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 10 10 10 10 10 10,0 10,0 10,0 10,0
7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 1,6 2,5 2,5 2,5 2,2 2,4 2,5 2,5 2,5
8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 25,7 30 30 30 30 27,9 24,0 30,0 26,9
Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.677 90,3 90,5 85,1 85,5 85,8 91,3 83,9 94,504 96,9
Skor
Ideal
2015 S
25,0 25
2,5 2,5
24,0 24
5,0 5
1,0 1
10,0 10
2,5 2,5
26,8 30
0,0 0
96,8 100
TABEL 12. KETERSEDIAAN DAN PROPORSI KETERSEDIAAN ENERGI DIY (2006 - 2015) BERDASARKAN KELOMPOK PANGAN (PUBLIKASI NBM)
1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 69,63 67,90 52,39 56,51 57,52 57,22 56,31 56,99 52,53 49,32 50%
2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 7,92 6,71 14,08 11,67 19,70 15,67 14,31 9,39 9,38 6,65 6%
3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 5,93 4,37 2,84 2,94 3,35 5,31 3,59 6,00 10,86 11,48 12%
4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 5,15 6,60 9,42 9,54 4,34 5,48 8,56 8,19 9,24 11,77 10%
5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,42 2,29 2,16 3,33 2,30 2,11 1,84 2,09 2,48 2,77 3%
6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 6,19 4,97 7,98 6,07 5,46 7,94 7,32 8,05 7,91 8,78 5%
7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 1,80 3,30 5,51 4,59 2,54 2,90 3,82 4,84 4,11 5,73 5%
8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 2,95 3,85 5,62 5,35 4,79 3,36 4,25 4,44 3,49 3,49 6%
9 Lain - lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3%
Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.677 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
TABEL 13. KETERSEDIAAN DAN TINGKAT KETERSEDIAAN ENERGI DAN PROTEIN TAHUN 2006 - 2015 SEMENTARA
Energi Protein
Tahun Ketersediaan Tingkat Ketersediaan Ketersediaan Tingkat Ketersediaan
Ket : Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2011 berdasarkan persentase AKG : 2.200 kkal/kap/hari
Tingkat Ketersediaan Energi Tahun 2012 dan 2013 berdasarkan persentase AKG : 2.400 kkal/kap/hari
Tingkat Ketersediaan Protein Tahun 2006 - 2011 berdasarkan persentase AKG : 55 gram/kap/hari
Tingkat Ketersediaan Protein Tahun 2012 dan 2013 berdasarkan persentase AKG : 63 gram/kap/hari
TABEL 14. LAJU TINGKAT KETERSEDIAAN 2006 - 2015
No. Kelompok Pangan Energi (kkal) Kontribusi (%) Gram/kap/hari Kontribusi (%)
9 Lain - lain 0 0 0 0
Kentang 2 2 2 2
Sagu 0 0 0 0
Telur 49 45 42 35
Susu 7 7 6 5
Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)
No. Kelp. Pangan menurut kelompok pangan
Ikan 41 38 36 30
Jeroan 1 2 3 4 84
Kacang Tanah 58 64 70 83
Kedelai 25 28 30 35
Kacang Hijau 1 1 1 2
Kacang Merah 0 0 0 1
7 Gula 70 82 95 120
Gula Pasir 56 65 75 95
Gula Mangkok 14 17 20 25
Sayur 40 41 42 44
Buah 91 93 96 100
Proyeksi Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)
No. Kelp. Pangan menurut kelompok pangan
9 Lain - lain 14 29 43 72
Sagu - - - -
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2016 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2017 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2018 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2020
No. Kelompok Pangan
gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th
1 Padi - padian 483,69 176,55 656.908,85 445,27 162,52 611.439,39 406,84 148,50 564.722,45 330,00 120,45 467.623,04
Beras 382,99 139,79 520.155,18 352,57 128,69 484.151,44 322,15 117,58 447.159,92 261,30 95,38 370.274,42
Jagung 55,96 20,42 75.998,51 51,51 18,80 70.738,10 47,07 17,18 65.333,37 38,18 13,93 54.099,83
Tepung Terigu 44,73 16,33 60.755,16 41,18 15,03 56.549,85 37,63 13,73 52.229,16 30,52 11,14 43.248,79
2 Umbi - umbian 153,67 56,09 208.707,39 142,25 51,92 195.344,43 130,84 47,76 181.608,57 108,00 39,42 153.040,27
Ubi Kayu 143,75 52,47 195.228,66 133,07 48,57 182.728,70 122,39 44,67 169.879,93 101,03 36,87 143.156,62
Ubi Jalar 6,14 2,24 8.340,05 5,68 2,07 7.806,06 5,23 1,91 7.257,16 4,32 1,58 6.115,56
Kentang 3,78 1,38 5.138,69 3,50 1,28 4.809,67 3,22 1,18 4.471,48 2,66 0,97 3.768,08
Sagu - - - - - - - - - - - -
3 Pangan Hewani 222,94 81,37 302.779,03 209,20 76,36 287.279,31 195,47 71,35 271.322,70 168,00 61,32 238.062,64
Daging Ruminansia 28,06 10,24 38.102,99 26,33 9,61 36.152,44 24,60 8,98 34.144,39 21,14 7,72 29.958,81
Daging Unggas 140,02 51,11 190.169,93 131,40 47,96 180.434,85 122,77 44,81 170.412,79 105,52 38,51 149.522,76
Telur 27,46 10,02 37.299,92 25,77 9,41 35.390,48 24,08 8,79 33.424,75 20,70 7,55 29.327,38
Susu 4,17 1,52 5.668,33 3,92 1,43 5.378,16 3,66 1,34 5.079,44 3,15 1,15 4.456,78
Ikan 23,22 8,48 31.537,85 21,79 7,95 29.923,38 20,36 7,43 28.261,32 17,50 6,39 24.796,91
4 Minyak dan Lemak 48,72 17,78 66.169,07 44,04 16,07 60.476,66 39,36 14,37 54.634,52 30,00 10,95 42.511,19
Minyak dan lemak 47,96 17,50 65.133,53 43,35 15,82 59.530,20 38,74 14,14 53.779,49 29,53 10,78 41.845,89
Jeroan 0,76 0,28 1.035,54 0,69 0,25 946,46 0,62 0,22 855,03 0,47 0,17 665,30
Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2016 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2017 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2018 Proyeksi Ketersediaan Energi Tahun 2020
No. Kelompok Pangan
gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th gr/kap/hr kg/kap/th ton/th
5 Buah/ Biji Berminyak 45,24 16,51 61.443,86 36,93 13,48 50.714,00 28,62 10,45 39.727,32 12,00 4,38 17.004,47
6 Kacang - kacangan 69,11 25,22 93.855,74 62,33 22,75 85.591,74 55,55 20,28 77.111,28 42,00 15,33 59.515,66
Kacang Tanah 47,52 17,35 64.540,88 42,86 15,64 58.858,06 38,20 13,94 53.026,38 28,88 10,54 40.926,57
Kedelai 20,38 7,44 27.683,18 18,38 6,71 25.245,68 16,39 5,98 22.744,33 12,39 4,52 17.554,42
Kacang Hijau 0,90 0,33 1.228,53 0,82 0,30 1.120,36 0,73 0,27 1.009,35 0,55 0,20 779,03
Kacang Merah 0,30 0,11 403,14 0,27 0,10 367,64 0,24 0,09 331,22 0,18 0,07 255,64
7 Gula 53,17 19,41 72.206,63 48,87 17,84 67.114,89 44,58 16,27 61.884,00 36,00 13,14 51.013,42
Gula Pasir 42,19 15,40 57.294,07 38,78 14,15 53.253,91 35,38 12,91 49.103,33 28,57 10,43 40.477,81
Gula Mangkok 10,98 4,01 14.912,56 10,09 3,68 13.860,98 9,21 3,36 12.780,67 7,43 2,71 10.535,61
8 Sayur dan Buah 358,46 130,84 486.835,76 337,85 123,31 463.930,54 317,23 115,79 440.334,32 276,00 100,74 391.102,90
Sayur 109,68 40,03 148.965,80 103,38 37,73 141.957,08 97,07 35,43 134.736,93 84,45 30,83 119.672,72
Buah 248,78 90,80 337.869,96 234,47 85,58 321.973,46 220,16 80,36 305.597,39 191,55 69,91 271.430,19
9 Lain - lain 3,60 1,31 - 7,20 2,63 - 10,80 3,94 14.991,03 18,00 6,57 25.506,71
Lampiran 1
SKOR KONSUMSI TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN PPH
Skor Skor Skor Skor
No. Kelompok Pangan Kalori % % AKG Bobot
Aktual AKG PPH Makmimum
a b c d e f g h i j
1 Padi - padian 1.197 61,7 59,9 0,5 30,9 29,9 25,0 * 25,0
2 Umbi - umbian 36 1,9 1,8 0,5 0,9 0,9 0,9 2,5
3 Pangan hewani 210 10,8 10,5 2,0 21,6 21,0 21,0 24,0
4 Minyak dan Lemak 163 8,4 8,2 0,5 4,2 4,1 4,1 5,0
5 Buah/ biji berminyak 42 2,1 2,1 0,5 1,1 1,0 1,0 * 1,0
6 Kacang - kacangan 76 3,9 3,8 2,0 7,8 7,6 7,6 10,0
7 Gula 94 4,9 4,7 0,5 2,4 2,4 2,4 2,5
8 Sayur dan buah 93 4,8 4,7 5,0 24,0 23,3 23,3 30,0
9 Lain - lain 35 1,8 1,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Jumlah 1.946 100,3 97,3 93,0 90,2 85,3 100,0
Sumber data : BPS diolah BKPP DIY
Keterangan :
c : Angka konsumsi energi kelompok pangan (kkal/kap/hr)
d : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi
e : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG (2.000 kkal/kap/hr)
g : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi dikalikan bobot
h : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG dikalikan bobot
i : Skor PPH, bila skornya lebih tinggi atau = skor maksimum digunakan skor maksimum tersebut
* : Sama dengan skor maksimum
56,997085 2,590777
Lampiran 2.
ANALISIS SURPLUS/ MINUS BERDASARKAN NBM 2015 SEMENTARA
Keterangan Beras Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Sayur Buah - buahan Gula Pasir Daging Sapi Daging Ayam Telur Susu Ikan
Produksi (Ton) 541.826 299.084 18.822 83.300 230 873.362 6.070 73.892 309.541 31.524 5.574 23.503 33.867 6.187 78.975
Konsumsi Rumah Tangga (Kg/Kap/Tahun) 92,4 0,3 9,0 0,4 0,3 10,3 0,9 54,4 29,9 7,0 3,7 6,3 7,1 2,6 9,1
Konsumsi (Ton) 339.958 1.104 33.113 1.472 1.104 37.896 3.311 200.148 110.008 25.754 13.576 23.069 26.122 9.566 33.481
Surplus/ minus (Ton) 201.868 297.980 (14.291) 81.828 (874) 835.466 2.759 (126.257) 199.533 5.770 (8.003) 434 7.745 (3.379) 45.494
Penyediaan Dalam Negeri (Ton) 574.306 252.863 37.485 228.961 1.825 794.118 16.551 228.762 339.235 62.331 30.020 90.210 62.592 18.374 96.863
Konsumsi (Ton) 339.958 1.104 33.113 1.472 1.104 37.896 3.311 200.148 110.008 25.754 13.576 23.069 26.122 9.566 33.481
Surplus/ minus (Ton) 234.348 251.759 4.372 227.490 721 756.222 13.240 28.613 229.227 36.577 16.443 67.141 36.469 8.808 63.382
1 Padi-padian 522,1 1.814 49,3 75,6 0,5 24,7 37,8 25,0 25,0
2 Umbi-umbian 165,1 245 6,7 10,2 0,5 3,3 5,1 2,5 2,5
3 Pangan Hewani 236,7 422 11,5 17,6 2,0 23,0 35,2 24,0 24,0
4 Minyak dan Lemak 53,4 433 11,8 18,0 0,5 5,9 9,0 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminyak 53,6 102 2,8 4,2 0,5 1,4 2,1 1,0 1,0
6 Kacang-kacangan 75,9 323 8,8 13,5 2,0 17,6 26,9 10,0 10,0
7 Gula 57,5 211 5,7 8,8 0,5 2,9 4,4 2,5 2,5
8 Sayur dan Buah 379,1 129 3,5 5,4 5,0 17,5 26,8 30,0 26,8
9 Lain-lain 0,0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Keterangan =
*) Angka Kecukupan Gizi (AKG) = 2.400 Kkal/Kap/Hari
Lampiran. 5
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN SASARAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DIY TAHUN 2015 - 2020
DIY BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA
BADAN KETAHANAN PANGAN PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROYEKSI KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DAN PENYULUHAN DIY BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015 BERDASARKAN NERACA BAHAN MAKANAN TAHUN 2015
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta SEMENTARA SEMENTARA SEMENTARA SEMENTARA SEMENTARA SEMENTARA
Aktual tahun 2015 Proyeksi Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hari) Gap Aktual Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan (Gram/Kapita/Hari) Ketersediaan Proyeksi Ketersediaan Pangan (Kg/Kapita/Tahun) Gap Aktual Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan (Kg/Kapita/Tahun) Ketersediaan Proyeksi Ketersediaan Pangan ('000 Ton/Tahun) Gap Aktual Proyeksi Gap Ketersediaan Pangan ('000 Ton/Tahun)
Kelompok/Jenis Pangan Ketersediaan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Aktual Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Aktual Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Kontribusi (%)
(Gram) 2016 2017 2018 2019 2020 Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan % Satuan %
Total Pangan 1.543,2 100,0 1.438,6 1.333,9 1.229,3 1.124,6 1.020,0 523,2 51,3 418,6 41,0 313,9 30,8 209,3 20,5 104,6 10,3 0,0 0,0 563,3 525,1 486,9 448,7 410,5 372,3 191,0 51,3 152,8 41,0 114,6 30,8 76,4 20,5 38,2 10,3 0,0 0,0 2.072,4 1.953,8 1.831,8 1.706,3 1.577,5 1.445,4 627,1 43,4 508,4 35,2 386,4 26,7 261,0 18,1 132,1 9,1 0,0 0,0
1. Padi-Padian 522,1 33,8 483,7 445,3 406,8 368,4 330,0 192,1 58,2 153,7 46,6 115,3 34,9 76,8 23,3 38,4 11,6 0,0 0,0 190,6 176,5 162,5 148,5 134,5 120,5 70,1 58,2 56,1 46,6 42,1 34,9 28,0 23,3 14,0 11,6 0,0 0,0 701,1 656,9 611,4 564,7 516,8 467,6 233,5 49,9 189,3 40,5 143,8 30,8 97,1 20,8 49,1 10,5 0,0 0,0
2. Umbi-umbian 165,1 10,7 153,7 142,3 130,8 119,4 108,0 57,1 52,9 45,7 42,3 34,3 31,7 22,8 21,1 11,4 10,6 0,0 0,0 60,3 56,1 51,9 47,8 43,6 39,4 20,8 52,9 16,7 42,3 12,5 31,7 8,3 21,1 4,2 10,6 0,0 0,0 221,7 208,7 195,3 181,6 167,5 153,0 68,7 44,9 55,7 36,4 42,3 27,6 28,6 18,7 14,5 9,5 0,0 0,0
3. Pangan Hewani 236,7 15,3 222,9 209,2 195,5 181,7 168,0 68,7 40,9 54,9 32,7 41,2 24,5 27,5 16,4 13,7 8,2 0,0 0,0 86,4 81,4 76,4 71,3 66,3 61,3 25,1 40,9 20,1 32,7 15,0 24,5 10,0 16,4 5,0 8,2 0,0 0,0 317,8 302,8 287,3 271,3 254,9 238,1 79,8 33,5 64,7 27,2 49,2 20,7 33,3 14,0 16,8 7,1 0,0 0,0
4. Minyak dan Lemak 53,4 3,5 48,7 44,0 39,4 34,7 30,0 23,4 78,0 18,7 62,4 14,0 46,8 9,4 31,2 4,7 15,6 0,0 0,0 19,5 17,8 16,1 14,4 12,7 11,0 8,5 78,0 6,8 62,4 5,1 46,8 3,4 31,2 1,7 15,6 0,0 0,0 71,7 66,2 60,5 54,6 48,6 42,5 29,2 68,7 23,7 55,7 18,0 42,3 12,1 28,5 6,1 14,4 0,0 0,0
5. Buah/Biji Berminyak 53,6 3,5 45,2 36,9 28,6 20,3 12,0 41,6 346,3 33,2 277,0 24,9 207,8 16,6 138,5 8,3 69,3 0,0 0,0 19,5 16,5 13,5 10,4 7,4 4,4 15,2 346,3 12,1 277,0 9,1 207,8 6,1 138,5 3,0 69,3 0,0 0,0 71,9 61,4 50,7 39,7 28,5 17,0 54,9 322,9 44,4 261,3 33,7 198,2 22,7 133,6 11,5 67,5 0,0 0,0
6. Kacang-kacangan 75,9 4,9 69,1 62,3 55,6 48,8 42,0 33,9 80,7 27,1 64,5 20,3 48,4 13,6 32,3 6,8 16,1 0,0 0,0 27,7 25,2 22,8 20,3 17,8 15,3 12,4 80,7 9,9 64,5 7,4 48,4 4,9 32,3 2,5 16,1 0,0 0,0 101,9 93,9 85,6 77,1 68,4 59,5 42,4 71,2 34,3 57,7 26,1 43,8 17,6 29,6 8,9 15,0 0,0 0,0
7. Gula 57,5 3,7 53,2 48,9 44,6 40,3 36,0 21,5 59,6 17,2 47,7 12,9 35,8 8,6 23,8 4,3 11,9 0,0 0,0 21,0 19,4 17,8 16,3 14,7 13,1 7,8 59,6 6,3 47,7 4,7 35,8 3,1 23,8 1,6 11,9 0,0 0,0 77,2 72,2 67,1 61,9 56,5 51,0 26,1 51,3 21,2 41,5 16,1 31,6 10,9 21,3 5,5 10,8 0,0 0,0
8. Sayur dan Buah 379,1 24,6 358,5 337,8 317,2 296,6 276,0 103,1 37,3 82,5 29,9 61,8 22,4 41,2 14,9 20,6 7,5 0,0 0,0 138,4 130,8 123,3 115,8 108,3 100,7 37,6 37,3 30,1 29,9 22,6 22,4 15,0 14,9 7,5 7,5 0,0 0,0 509,1 486,8 463,9 440,3 416,0 391,1 118,0 30,2 95,7 24,5 72,8 18,6 49,2 12,6 24,9 6,4 0,0 0,0
9. Lain-lain 0,0 0,0 3,6 7,2 10,8 14,4 18,0 -18,0 -100,0 -14,4 -80,0 -10,8 -60,0 -7,2 -40,0 -3,6 -20,0 0,0 0,0 0,0 1,3 2,6 3,9 5,3 6,6 -6,6 -100,0 -5,3 -80,0 -3,9 -60,0 -2,6 -40,0 -1,3 -20,0 0,0 0,0 0,0 4,9 9,9 15,0 20,2 25,5 -25,5 -100,0 -20,6 -80,8 -15,6 -61,2 -10,5 -41,2 -5,3 -20,8 0,0 0,0
Jumlah Penduduk Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 Tahun 2020
3.679.200 3.720.900 3.762.200 3.802.900 3.842.900 3.882.300
LAMPIRAN 12.
NERACA BAHAN MAKANAN/FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2014
(Ton) kol (16) X Protein X
kol (15) X
kol (14) X 1000
% X kol (8) jml penduduk kol (16) X Energi X BDD kol (16) X Lemak X BDD
I.PADI-PADIAN
Padi gagang/gabah 0,44% ..Kg/Ha x L T 5,40%
Gabah/Beras (Kol 11) 62,85% x Kol (2) 0,17% - 2,50% 363,00 8,90 1,40 100%
Jagung 6% ..Kg/Ha x L T 5,00% 320 8,28 3,90 90%
Jagung basah (muda) - - - 36 1,15 1,30 28%
Gandum
Tepung gandum (Kol 11) 72% x Kol (2) 0,29% 333,00 9,00 1,00 100%
Mie Instant 0,29% 333,00 9,00 1,00 100%
Shorgum/ Shorgum 5,00% 332,00 11,00 3,30 100%
K K
II.MAKANAN BERPATI o o
Ubi jalar 2% - 10,00% 125 1,18 3,33 86%
Ubi kayu l l 2% - 2,13% 131 0,85 0,26 75%
Ubi kayu/Gaplek o o 0,72% 338 1,50 0,70 100%
Ubi kayu/Tapioka 0,71% 362,00 0,50 0,30 100%
S m m
Sagu/ tepung sagu 100/20*Kol (3) 0,72% 338,00 0,30 0,20 100%
t
III.GULA 3 6
Gula pasir o 0,98% 364,00 0,00 0,00 100%
Gula mangkok k 377,00 3,00 10,00 100%
- -
IV.BUAH/BIJI BERMINYAK
Kacang tanah berkulit A 5,00%
Kacang tanah lepas kulit 60% k K K ..Kg/Ha x L T 8,51% 5,00% 452,00 25,30 42,80 100%
Kedelai h o o 0,34% ..Kg/Ha x L T 5,00% 381,00 40,40 16,70 100%
Kacang hijau 2% ..Kg/Ha x L T 5,00% 337,00 20,30 1,80 100%
i l l
Kelapa berkulit/daging 100/25*Data Kopra 63,29% 3,65% 359,00 3,40 34,70 53%
Kelapa daging/kopra Kol (11) 25%*Kol (1) r o o 1,09%
m m
V.BUAH-BUAHAN
Alpokat - 0,81% 85,00 0,90 6,50 61%
Jeruk 4 7 3,91% 31,00 0,53 0,16 71%
Duku 0,81% 40,00 0,64 0,13 64%
S
Durian 10,00% 29,00 0,55 0,66 22%
Jambu t + 0,81% 44,00 0,58 0,29 86%
Mangga o 7,00% 37,00 0,36 0,13 65%
Nanas K 5,20% 20,00 0,31 0,15 53%
Pepaya k 6,20% 35,00 0,38 0,00 75%
Pisang o 4,70% 64,00 0,70 0,21 75%
Rambutan l 0,81% 28,00 0,36 0,64 40%
A
Salak 6,80% 135,00 0,47 0,16 67%
w o
Sawo 0,81% 67,00 0,69 1,95 79%
Semangka a m 0,83% 12,88 0,23 0,09 46%
Melon 0,83% 58,70 1,00 1,80 63%
Belimbing
l 0,83% 30,96 0,34 0,34 86%
Manggis 5 0,83% 63,00 0,60 0,60 29%
Nangka 0,83% 29,68 0,34 0,08 28%
Markisa 0,83% 144,00 3,50 1,20 48%
Sirsak 0,83% 65,00 1,00 0,30 68%
Sukun 0,83% 123,00 1,50 0,20 88%
Lainnya (Melon, Blewah, Stroberi) 0,83% 59,00 1,00 1,80 63%
VI.SAYUR-SAYURAN/
Bawang merah 64,56% 0,24% 8,36% 35,00 1,35 0,30 90%
Ketimun K K 0,71% 2,48% 7,00 0,32 0,12 70%
Kacang merah 2,87% 2,75% 267,00 13,90 2,30 100%
o o
Kacang panjang 0,44% 2,73% 28,00 2,76 0,46 75%
Kentang S l l 1,19% 5,02% 52,00 1,76 0,17 85%
Kubis t o o 5,59% 18,00 1,05 0,15 75%
Tomat 0,71% 8,83% 19,00 0,95 0,30 95%
o m m
Wortel 2,46% 29,00 0,80 0,48 88%
Cabe k 0,71% 5,27% 26,00 0,85 0,30 85%
Terong 0,73% 2,52% 37,00 1,53 0,59 87%
3 6
Petsai/Sawi 2,46% 7,00 0,63 0,15 87%
Bawang Daun A 0,70% 2,46% 29,00 1,80 0,70 67%
Kangkung k - - 0,58% 2,58% 17,00 2,04 0,42 70%
Lobak 0,39% 2,79% 21,00 0,90 0,10 87%
h
Labu siam 0,43% 2,74% 30,00 0,60 0,10 83%
Buncis i K K 0,44% 2,73% 31,00 2,16 0,27 90%
Bayam r o o 0,44% 2,73% 11,00 0,64 0,28 71%
Bawang Putih 71% 0,24% 7,13% 84,00 3,96 0,20 88%
Kembang Kol l l 2,61% 25,00 2,40 0,20 57%
Jamur - o o 2,61% 71,50 9,90 0,80 100%
Melinjo 2,61% 66,00 5,00 0,70 60%
m m
Petai 2,61% 88,55 4,71 0,40 36%
Jengkol S 2,61% 88,55 4,71 0,40 90%
Lainnya (Paprika) t 4 7 0,64% 2,61% 29,00 24,96 0,59 85%
o
VII.DAGING/MEAT
Daging Sapi 138,80 Kg/Ekor 74,93% k + 5,0% 207,00 18,80 14,00 100%
Daging Kerbau 157,80 Kg/Ekor 70,30% 5,0% 84,00 18,70 0,50 100%
Daging Kambing K
10,40 Kg/Ekor 67,83% 5,0% 154,00 16,60 9,20 100%
Daging Domba 10,50a Kg/Ekor 68,38% A K 5,0% 260,00 16,40 21,30 100%
Daging Kuda/Lainnya 125,00rKg/Ekor 72,28% w o 5,0% 113,00 18,10 4,10 100%
Daging Babi 52,50 Kg/Ekor 67,47% 5,0% 417,00 13,00 40,00 100%
k a l
Daging Ayam Buras 0,66 Kg/Ekor 58,00% 5,0% 302,00 18,20 25,00 100%
Daging Ayam Ras a Kg/Ekor 58,00%
0,90 l o 5,0% 302,00 18,20 25,00 100%
Daging Itik s Kg/Ekor 60,00%
0,90 5,0% 312,00 13,70 27,80 100%
m
Daging Kelinci 50,00% 5,0% 360,00 20,80 10,20 100%
Daging Puyuh 60,00% 5,0% 187,00 25,60 8,20 100%
Jeroan Semua Jenis 5 121,33 15,70 6,40 100%
Jeroan semua jenis Kol (2) = Sapi (2) x 25% + Kerbau (2) x 25% + Kambing (2) x 25% + Domba (2) x 25% + Kuda (2) x 20% + Babi (2) x 10% + Ayam Buras (2) x 10% + Ayam Ras (2) x 10% + Itik (2) x 10% + Kleinci (2) x 25% + Puyuh (2) 10%
VIII.TELUR/EGGS
Telur Ayam Buras 25% 3,86% 137,80 9,04 10,60 90%
Telur Ayam Ras - 2,05% 137,06 11,04 9,61 90%
Telur Itik 13,5% 3,92% 179,14 11,09 14,57 90%
Telur Puyuh 2,05% 168,00 12,30 12,70 100%
IX.SUSU/MILK
Susu Sapi 10% untuk susu lokal 5,70% 61,00 3,20 3,50 100%
Susu Impor 61,00 3,20 3,50 100%
X.IKAN/FISH
Tuna/Cakalang/Tongkol 3% 90,00 13,60 3,20 80%
Kakap 3% 74,00 16,00 0,56 80%
Cucut 3% 57,00 10,70 0,30 49%
Bawal 3% 91,00 19,00 1,70 80%
Teri 3% 74,00 10,30 0,56 100%
Kembung 3% 82,00 17,60 0,80 80%
Tenggiri 3% 90,00 13,60 3,60 80%
Bandeng 3% 132,00 16,00 3,84 80%
Belanak 3% 64,00 10,80 2,00 90%
Mujair 3% 71,00 14,96 0,80 80%
Ikan Mas 3% 69,00 12,80 1,60 80%
Lele 3% 84,00 14,80 2,30 80%
Patin 3% 90,00 18,70 1,10 80%
Nila 3% 82,00 16,00 2,00 80%
Gurami 3% 77,00 20,70 0,80 80%
Udang 3% 62,00 14,28 0,14 68%
Grasscarp 3%
Rajungan dan kepiting 3% 68,00 6,21 1,71 45%
Kerang darah 3% 101,00 14,40 2,60 20%
Cumi-cumi & sotong 3% 75,00 16,10 0,70 100%
Lainnya 3% 55,22 10,86 0,83 75%
Catatan:
- Tercecer ikan = 3% sudah termasuk bagian yang tidak dapat dimakan
- Bila data produksi tidak tersedia dapat dilakukan pendekatan melalui data konsumsi (Susenas) yaitu:
* Kolom (15) = konsumsi kg/kap/tahun x 110%
* Kolom (14) = Kolom (15)/1000 x jumlah penduduk
* Kolom (8) = kolom (6) = kolom (3) = kolom (14) ( Kolom lainnya diasumsikan nol )
Lampiran 13.
Itik 0,75 10 - 60
Produksi Konversi
Jenis Bahan Makanan Input ke Output
Masukan (Input) Keluaran (Output)
( Persen)
(1) (2) (3) (4)
Padi-padian
Tepung gandum biji gandum tepung gandum 72
Gabah - gabah kering giling (GKG) -
Gabah/Beras gabah kering giling (GKG) beras 62,85
Jagung - jagung pipilan kering -
Jagung basah - jagung basah -
Makanan Berpati
Ubi jalar - Ubi jalar basah -
Ubi kayu - Ubi kayu basah -
Ubi kayu/gaplek Ubi kayu basah gaplek 36
Ubi kayu/tapioka Ubi kayu basah tapioka 28
Sagu/tepung sagu sagu tepung sagu 40
Gula
Gula pasir - gula pasir -
Gula merah - gula merah -
Buah/biji berminyak
Kacang tanah berkulit - kacang tanah berkulit -
Kacang tanah lepas kulit kacang tanah berkulit kacang tanah lepas kulit/ 32
biji kering
Buah-buahan
Alpokat - alpokat segar -
Jeruk - jeruk segar -
Duku - duku segar -
Durian - durian segar -
Jambu - jambu segar -
Mangga - mangga segar -
Nanas - nanas segar -
Pepaya - pepaya segar -
Pisang - pisang segar -
Rambutan - rambutan segar -
Salak - salak segar -
Sawo - sawo segar -
Lainnya - lainnya segar -
Produksi Konversi
Jenis Bahan Makanan Input ke Output
Masukan (Input) Keluaran (Output)
( Persen)
(1) (2) (3) (4)
Sayur-mayur
Bawang merah bawang merah kering bawang merah kering 64,56
panen konsumsi -
Ketimun - ketimun segar -
Kacang merah - kacang merah segar -
Kacang panjang - kacang panjang segar -
Kentang - kentang segar -
Kubis - kubis segar -
Wortel - wortel segar -
Cabe - cabe segar -
Terong - terong segar -
Petsai - petsai segar -
Bawang daun - bawang daun segar -
Kangkung - kangkung segar -
Labu siam - labu siam segar -
Buncis - buncis segar -
Bayam - bayam segar -
Bawang putih bawang putih segar bawang putih kering 71
Lainnya - Lainnya
Daging
Daging sapi karkas daging 74,93
Daging kerbau karkas daging 70,3
Daging kambing karkas daging 67,83
Daging domba karkas daging 68,38
Daging kuda karkas daging 72,28
Daging babi karkas daging 67,47
Daging ayam buras karkas daging 58
Daging ayam ras karkas daging 58
Daging itik karkas daging 60
Jeroan semua jenis karkas jeroan
Telur
Telur ayam ras - telur -
Telur ayam buras - telur -
Telur itik - telur -
Susu
Susu sapi - susu -
Susu impor - - -
Ikan
Ikan tuna/cakalang/tongkol - Ikan tuna/cakalang/tongkol -
Ikan kakap - Ikan kakap -
Ikan cucut - Ikan cucut -
Ikan bawal - Ikan bawal -
Ikan teri - Ikan teri -
Produksi Konversi
Jenis Bahan Makanan Input ke Output
Masukan (Input) Keluaran (Output)
( Persen)
(1) (2) (3) (4)
Ikan lemuru - Ikan lemuru -
Ikan tenggiri - Ikan tenggiri -
Ikan bandeng - Ikan bandeng -
Ikan belanak - Ikan belanak -
Ikan mujair - Ikan mujair -
Ikan mas - Ikan mas -
Udang - udang -
Rajungan - rajungan -
Kerang darah - kerang -
Cumi-cumi/sotong - cumi-cumi -
Lainnya - lainnya -
B. Padi gagang kering giling (di penggilingan) 77 100 111 131 192
Dry stalk paddy before milling
A. Jagung berkulit basah / ontongan basah dengan kulit 100 133 167 256 278
Maize with ear in shell during harvest
Jenis bahan makanan Bagian yang dapat Komposisi zat gizi per 100 gram bahan makanan
dimakan / BDD (%) Kalori Protein Lemak
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Padi-padian
Tepung gandum 100 333 9,0 1,0
Beras 100 363 8,9 1,4
Jagung 90 320 8,28 3,9
Jagung basah (muda) 28 36 1,15 1,3
2. Makanan berpati
Ubi jalar 86 125 1,18 3,33
Ubi kayu 75 131 0,85 0,26
Gaplek 100 338 1,5 0,7
Tapioka 100 362 0,5 0,3
Sagu 100 338 0,3 0,2
3. Gula
Gula pasir 100 364 0,0 0,0
Gula merah 100 377 3,00 10,00
4. Buah/biji berminyak
Kacang tanah lepas 100 452 25,3 42,8
Kedelai 100 381 40,4 16,7
Kacang hijau 100 337 20,3 1,8
Kelapa daging 53 359 3,4 34,7
5. Buah-buahan
6. Sayuran
Bawang merah 90 35 1,35 0,3
Ketimun 70 7 0,32 0,12
Kacang merah 100 267 13,90 2,30
Kacang panjang 75 28 2,76 0,46
Kentang 85 52 1,76 0,17
Kubis 75 18 1,05 0,15
Tomat 95 19 0,95 0,30
Wortel 88 29 0,80 0,48
Cabe 85 26 0,85 0,30
Terong. 87 37 1,53 0,59
Petsai 87 7 0,63 0,15
Bawang Daun 67 29 1,8 0,7
Kangkung 70 17 2,04 0,42
Lobak 87 21 0,9 0,1
Labu siam 83 30 0,60 0,10
Buncis 90 31 2,16 0,27
Bayam 71 11 0,64 0,28
Bawang Putih 88 84 3,96 0,2
Kembang Kol 57 25 2,4 0,2
Jamur 100 71,5 9,90 0,80
Melinjo 60 66 5,0 0,7
Petai 36 88,55 4,71 0,40
Jengkol 90 88,55 4,71 0,40
Lainnya 82 29 24,96 0,59
7. Daging
8.Telur
Telur Ayam Buras 90 138 9,04 10,60
Telur Ayam Ras 90 137 11,04 9,61
Telur Itik 90 179 11,09 14,57
Telur puyuh 100 168 12,30 12,70
9. Susu
10. Ikan
Tuna/Cakalang/Tongkol 80 90 13,60 3,20
Kakap 80 74 16,00 0,56
Cucut 49 57 10,7 0,3
Bawal 80 91 19,00 1,70
Teri 100 74 10,3 0,60
Kembung 80 82 17,60 0,30
Tenggiri 80 90 13,60 3,60
Bandeng 80 132 16,00 3,84
Belanak 90 64 10,80 2,0
Mujair 80 71 14,96 0,80
Ikan Mas 80 69 12,80 1,60
Udang 68 62 14,28 0,14
Rajungan 45 68 6,21 1,71
Gurameh 80 77 20,70 0,80
Lele 80 84 14,80 1,00
Nila 80 82 16,00 2,00
Grascarp 80 86 16,00 2,00
Cumi-cumi & sotong 100 75 16,10 0,7
Patin 80 90 18,70 1,10
Lainnya 75 55 10,86 0,33
Sumber : 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi, Dep Kes 1981
2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes R.I. 1995
3. Daftar Komposisi Bahan Makanan yang Digunakan Internasional
Lampiran 18.
BESARAN KONVERSI
(PERSENTASE TERHADAP PENYEDIAAN DALAM NEGERI)
VII. DAGING/MEAT
3)
Daging Sapi/Beef - - - - 5,00
3)
Daging Kerbau/Buffalo Meat - - - - 5,00
3)
Daging Kambing/Lamb - - - - 5,00
3)
Daging Domba/Lamb - - - - 5,00
3)
Daging Kuda/Lainnya - - - - 5,00
Horse Meat/Other
3)
Daging Babi/Pork - - - - 5,00
3)
Daging Ayam Buras - - - - 5,00
Lokal Chicken Meat
3)
Daging Ayam Ras - - - - 5,00
Improved Chicken Meat
3)
Daging Itik/Duck Meat - - - - 5,00
Pakan Bibit Diolah untuk Tercecer
Jenis Bahan Makanan Manufactured for
Bukan
Commodity Makanan
Feed Seed Makanan Waste
Food Non food
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jeroan semua jenis - - - - -
All Offal All Kinds
VIII. TELUR/EGGS
3) 3)
Telur Ayam Buras - 25,00 - - 3,86
Local Hen Eggs
3)
Telur Ayam Ras - - - - 2,05
Improved Hen Eggs
3) 3)
Telur Itik/Ducks Eggs - 13,50 - - 3,92
IX. SUSU/MILK
3) 3)
Susu Sapi/Cow Milk 10,00 - - - 5,7
Susu Impor/Imported Milk - - - - -
X. IKAN/FISH
4)
Tuna/Cakalang/Tongkol - - - - 3,00
Tunas/Skipjade/Eastern Little
4)
Kakap/Giant Seaperch - - - - 3,00
4)
Cucut/Sharks - - - - 3,00
4)
Bawal/Pomfret - - - - 3,00
4)
Teri/Anchovies - - - - 3,00
4)
Lemuru/Indian Oil Sardinella - - - - 3,00
4)
Kembung/Indian Mackerels - - - - 3,00
4)
Tenggiri/Narrow Bard - - - - 3,00
King Mackerels
4)
Bandeng/Milk Fish - - - - 3,00
4)
Belanak/Multes - - - - 3,00
4)
Mujair/Mozambique Tilapia - - - - 3,00
4)
Ikan Mas/Common Carp - - - - 3,00
4)
Udang/Shrimp - - - - 3,00
4)
Rajungan/Swim Crab - - - - 3,00
4)
Kerang darah/Blood Cockles - - - - 3,00
4)
Cumi-cumi & Sotong - - - - 3,00
Common Scuids & Cuttle Fishes
4)
Lainnya/Others - - - - 3,00
ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1) (2)
1. Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar
(hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam
air garam atau direbus
1.1 Ikan segar, beku
1.1.1. Ikan hidup
Ikan Trout 100
Belut 100
Ikan Mas 100
Ikan Lainnya 100
1.1.2. Ikan Segar atau dingin
a. Ikan Air Laut :
Trout 100
Salem pasific 100
Salem lainnya 100
Halibut 100
Plaice 100
Sole 100
Ikan pipih lainnya 100
Tuna bersirip panjang 100
Tuna bersirip kuning 100
Cakalang/Tongkol 100
Ikan tuna lainnya 100
Herring 100
Cod 100
Sardine 100
Haddock 100
Mackerel 100
Dogfish 100
Lainnya 100
b. Ikan Darat :
Belut 100
lainnya 100
1.1.3. Ikan dibekukan
a. Ikan Air Laut :
Salem Pasific 80
Trout 80
Salem Atlantic 80
Salem Lainnya 80
Halibut 80
Plaice 80
Sole 80
Ikan pipih lainnya 80
Tuna bersirip panjang 85
ANGKA KONVERSI
KOMODITI
(%)
(1) (2)
Ikan, Binatang berkulit keras dan lunak segar Tuna bersirip kuning 85
(hidup atau mati), dingin, beku, kering, asin, dalam Cakalang/tongkol 85
air garam atau direbus Ikan tuna lainnya 84
Herring 80
Cod 80
Sardine 90
Haddock 80
Coalfish 80
Mackerel 80
Dogfish 80
Bass 80
Lainnya 93
b. Ikan Darat :
Belut (beku) 80
Lainnya 80
b. Dibekukan
Tanpa tulang 56
Ikan laut 80
Ikan darat 80
1.1.5. Hati dan Telur Ikan
a. Segar atau dingin.
Hati Ikan 100
Telur Ikan 100
b. Dibekukan
Hati Ikan 80
Telur Ikan 80
91 KACANG BELIMBING, TEMPE 100 212 17,5 10 12,9 186 160 2,2 0 0,2 0
92 KACANG ENDEL, BIJI 95 331 25 1 58 80 400 5 0 0,3 9
93 KACANG KEDELAI, BASAH 100 286 30,2 15,6 30,1 196 506 6,9 12 0,9 0
94 KACANG KEDELAI, KERING 100 331 34,9 18,1 34,8 227 585 8 14 1,1 0
95 KACANG GUDE, BIJI 100 336 20,7 1,4 62 125 275 4 19 0,5 5
96 KACANG GUDE, BIJI MUDA 100 114 7 0,6 20,8 3,2 122 1,5 9 0,4 43
97 KACANG IJO 100 345 22,2 1,2 62,9 125 320 6,7 20 0,6 6
98 KACANG MERAH 95 336 23,1 1,7 59,5 80 400 5 0 0,6 0
99 KACANG MERAH, SEGAR REBUS 100 144 10 1 24,7 144 150 2,8 0 0,1 0
100 KACANG MERAH, KERING REBUS 97 158 10,3 0,9 28,2 160 149 3,7 0 0,2 0
101 KACANG PANJANG, BIJI 100 357 17,3 1,5 70 163 437 6,9 0 0,6 2
102 KACANG TANAH, KUPAS KULIT 100 452 25,3 42,8 21,1 58 335 1,3 0 0,3 3
103 KACANG TANAH, REBUS BERKULIT 43 360 13,5 31,2 12,8 42 177 1,4 0 0,4 5
104 KACANG TANAH, SANGAN TIDAK 100 559 26,9 44,2 23,6 74 393 1,9 0 0,3 0
105 KACANG TANAH, SANGAN BERSELAPUT
100 569 28,8 48,4 15,8 88 300 2,8 0 0,3 0
106 KACANG TANAH, ATOM 100 535 27,8 38,1 28,8 87 423 3 0 0,1 0
107 KACANG TANAH, KACANG SARI 100 561 25,5 43,8 26 50 324 3,1 0 0,1 0
108 KACANG TUNGGAK, REMPEYEK 100 451 11,2 20,2 59,7 156 221 4,6 0 0 0
109 KACANG ANDONG 100 356 20,5 4,1 61,6 150 272 6,2 0 0,3 1
110 KORO ROWAY, BIJI 100 344 12,5 2,1 69,4 70 103 4,4 0 0,1 1
111 KORO BENGUK, BIJI 95 332 24 3 55 130 200 2 9 0,3 0
112 KORO KERUPUK, BIJI 68 125 8,3 0,7 22,1 17 12 27 10 0,1 31
113 KORO LOKE, BIJI 95 33 2,7 0,2 7,9 60 40 2 5 0,1 0
114 KORO WEDUS, BIJI 100 338 22,2 1,5 61 88 395 3,5 0 0,6 0
115 KORO BENGUK, TEMPE 100 141 10,2 1,3 23,2 42 15 2,6 4 0,2 0
116 KEJU KACANG TANAH 100 590 27 49 20,9 60 360 2 0 0,3 0
117 KELAPA MUDA, AIR 100 17 0,2 0,1 3,8 15 8 0,2 0 0 1
118 KELAPA MUDA, DAGING 53 68 1 0,9 14 7 30 1 0 0,1 4
119 KELAPA SETENGAH TUA, DAGING 53 180 4 15 10 8 55 1,3 1 0,1 4
120 KELAPA TUA, DAGING 53 359 3,4 34,7 14 21 98 2 0 0,1 0
121 KEMIRI 100 636 19 63 8 80 200 2 0 0,1 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
153 KERUPUK MELINJO, TIPIS GORENG 100 485 11,5 24,5 59,1 85 218 0 0 0,1 0
154 TAHU 100 68 7,8 4,6 1,6 124 63 0 0 0,1 0
155 TAOKOA 100 104 12,9 6,8 1,2 153 119 1,7 0 0,1 0
156 TAOCO 100 166 10,4 4,9 24,1 55 365 1,3 3 0,1 0
157 WIJEN 100 568 19,3 51,1 18,1 125 614 9,5 0 0,9 0
158 AYAM 58 302 18,2 25 0 14 200 1,5 78 0,1 0
159 ANGSA 60 354 16,4 31,5 0 15 188 1,8 309 0,1 0
160 ABON 100 280 9,2 28,4 0 70 60 0,6 0 0,4 70
161 BABAT 100 113 17,6 4,2 0 12 144 1 0 0,1 0
162 BEBEK (ITIK) 60 326 16 28,6 0 15 188 1,8 309 0,1 0
163 CORNED BEEF 100 241 16 25 0 10 170 4 0 0 0
164 DAGING ANAK SAPI 100 190 19,1 12 0 11 193 2,9 14 0,1 0
165 DAGING ASAP 100 191 32 6 0 15 300 5 7 0,1 0
166 DAGING BABI GEMUK 100 457 11,6 45 0 7 117 1,8 0 0,6 0
167 DAGING BABI KURUS 100 376 14,1 35 0 8 151 2,1 0 0,7 0
168 DAGING DOMBA 100 206 17,1 14,8 0 10 191 2,6 0 0,1 0
169 DAGING KAMBING 100 154 16,6 9,2 0 11 124 1 0 0,1 0
170 DAGING KERBAU 100 84 18,7 0,5 0 7 151 2 0 0 0
171 DAGING KUDA 100 118 18,1 4,1 0,9 10 150 2,7 0 0,1 0
172 DAGING SAPI 100 207 18,8 14 0 11 170 2,8 12 0,1 0
173 DENDENG DAGING SAPI 100 433 55 9 0 30 370 5,1 0 0,1 0
174 DIDEH, DARAH AYAM 100 77 13,8 1,9 0,7 15 9 1,3 16 0 0
175 DIDEH, DARAH SAPI 100 104 21,9 1,1 0 7 24 1,3 16 0 0
176 EMPAL GORENG 100 590 18,5 57 0 151 120 1,3 3 0,8 0
177 GINJAL BABI 100 114 16,3 4,6 0,8 11 246 8,6 40 0,6 13
178 GINJAL DOMBA 100 105 16,6 3,3 1 13 237 9,2 358 0,5 13
179 GINJAL SAPI 100 141 15 8,1 0,9 9 221 7,3 358 0,4 13
180 HAM 100 389 16,9 35 0,3 10 136 2,5 0 0,7 0
181 HATI BABI 100 134 19,7 4,8 1,7 10 362 18 4418 0,4 23
182 HATI SAPI 100 136 19,7 3,2 6 7 358 6,6 13658 0,3 31
183 KERUPUK KULIT KERBAU 100 422 83 4 0 5 10 0 0 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
184 LEMAK BABI (BACON) 100 630 9,1 65 1,1 13 108 0,8 0 0,4 0
185 LEVERWOST (SOSIS HATI) 100 387 16 22 3 20 150 4 1244 0,2 0
186 OTAK 100 125 10,4 8,6 0,8 16 330 3,6 0 0,2 18
187 SARANG BURUNG 100 281 37,5 0,3 32,1 485 18 3 0 0 0
188 USUS SAPI 100 130 14 7,2 1,5 14 115 4 62 0,1 0
189 WORST (SOSIS DAGING) 100 452 14,5 42,3 2,3 28 61 1,1 0 0,1 0
190 TELUR AYAM 90 162 12,8 11,5 0,7 54 180 2,7 309 0,1 0
191 TELUR AYAM, BAGIAN KUNING 100 361 19,3 31,9 0,7 147 586 7,2 686 0,3 0
192 TELUR AYAM, BAGIAN PUTIH 100 50 10,8 0 0,8 6 17 0,2 0 0 0
193 TELUR AYAM, CEPLOK 100 383 15,1 32,9 8,3 61,4 191,4 3,1 462 0 1,9
194 TELUR AYAM, DADAR 100 251 16,3 19,4 1,4 62 250 2,5 41 0,2 0
195 TELUR BEBEK (ITIK) 90 189 13,1 14,3 0,8 56 175 2,8 422 0,2 0
196 TELUR BEBEK, BAGIAN KUNING 100 398 17 35 0,8 150 400 7 984 0,6 0
197 TELUR BEBEK, BAGIAN PUTIH 100 54 11 0 0,8 21 20 0,1 0 0 0
198 TELUR BEBEK, CEPLOK 100 320 15,1 30,5 0,9 64,4 200 3,2 482 0,2 0
199 TELUR BEBEK, DADAR 100 301 20 23,7 0 71 600 9,2 139 0,3 0
200 TELUR BEBEK, TELUR ASIN 83 195 13,6 13,6 1,4 120 157 1,8 288 0,3 0
201 TELUR PENYU 90 144 12 10,2 0 84 193 1,3 206 0,1 0
202 TELUR TERUBUK 100 425 31 28 10 50 100 2 206 0,1 0
203 BADER (TAWES) 80 198 19 13 0 48 150 0,4 47 0,1 0
204 BANDENG 80 129 20 4,8 0 20 150 2 47 0,1 0
205 BAWAL 80 96 19 1,7 0 20 150 2 47 0,1 0
206 BEKASANG 100 138 14 0,7 7,4 40 80 2 31 0,1 0
207 BEUNTEUR 80 66 14 0 0 40 150 2 47 0 0
208 EKOR KUNING 80 109 17 4 0 500 500 1 47 0,1 0
209 BELUT SEGAR, MENTAH 100 82 6,7 1 10,9 390 533 1,3 0 0 0
210 BELUT SEGAR, GORENG 100 417 25,9 19,4 32 840 872 4,9 0 0 0
211 GABUS, SEGAR 64 74 25,2 1,7 0 62 176 0,9 47 0 0
212 GABUS KERING 80 292 58 4 0 15 100 0,7 31 0,1 0
213 IKAN HIU 49 89 20,1 0,3 0 25 208 0,9 47 0 0
214 IKAN ASIN, KERING 70 193 42 1,5 0 200 300 2,5 0 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
215 IKAN ASIN, BILIS GORENG 96 380 33,6 27,5 0 200 300 2,5 0 0,1 0
216 IKAN ASIN, JAPUH GORENG 96 348 18,7 29,5 0 20,8 100,5 1,01 0 0,5 0
217 IKAN ASIN, GABUS GORENG 96 456 46,5 24,4 0 16 86 0,72 0 1 0
218 IKAN ASIN, PARI GORENG 96 430 58,2 23,6 0 16 100 0,7 0 0,8 0
219 IKAN ASIN, PEPETEK GORENG 96 652 40,4 54,3 0 199,5 305,9 0,79 0 0,1 0
220 IKAN ASIN, SIRINDING GORENG 96 319 6,9 31,7 0 1,3 0 0 0 0 0
221 IKAN ASIN. TERI GORENG 100 430 33,4 32,4 0 1201 1500 3,6 0 0,1 0
222 IKAN MAS 80 86 16 2 0 20 150 2 47 0,1 0
223 IKAN MAS, GORENG 80 188 19,3 12,2 0 0,1 720 9,6 224 2,4 0
224 IKAN SEGAR 80 113 17 4,5 0 20 200 1 47 0,1 0
225 KAKAP 80 92 20 0,7 0 20 200 1 9 0,1 0
226 KEMBUNG 80 103 22 1 0 20 200 1 9 0,1 0
227 KEONG 46 64 12 1 2 217 78 1,7 0 0 0
228 KEPITING 45 151 13,8 3,8 14,1 210 250 1,1 62 0,1 0
229 KERANG 20 59 8 1,1 3,6 133 170 3,1 93 0 0
230 KODOK 65 73 16,4 0,3 0 18 147 1,1 0 0,1 0
231 KERUPUK IKAN, BERPATI 100 342 16 0,4 65,6 2 20 0,1 0 0 0
232 KERUPUK UDANG, BERPATI 100 359 17,2 68,2 332 337 1,7 50 0 0,6 0
233 KURA-KURA 70 83 19,1 0,2 0 27 87 0,7 0 0,2 0
234 LAYANG 80 109 22 1,7 0 50 150 2 47 0,1 0
235 LELE, GORENG 80 252 19,9 19,1 0 23,8 232 1,2 47 0,6 0
236 LEMURU 80 112 20 3 0 20 100 1 31 0,1 0
237 PEDA BANJAR 90 156 8 4 0 174 316 3,1 34 0 0
238 PEPETEK 100 176 32 4,4 0 120 200 1 2 0,5 0
239 PETIS UDANG 100 220 15 0,1 40 37 36 2,8 0 0 0
240 PETIS IKAN 100 161 20 0,2 24 37 36 2,8 0 0 0
241 PINDANG BANJAR 90 157 28 4,2 0 50 100 1 47 0,1 0
242 PINDANG BENGGOL 90 170 31 4,2 0 50 100 1 47 0,1 0
243 PINDANG LAYANG 90 153 30 2,8 0 60 200 3 62 0,1 0
244 PINDANG SELAR KECIL 90 142 27 3 0 60 200 3 62 0,1 0
245 REBON (UDANG KECIL SEGAR) 100 81 16,2 1,2 0,7 757 292 2,2 19 0 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
246 REBON, KERING 100 299 29,4 3,6 3,2 2306 265 21,4 0 0,1 0
247 SARDINES, DALAM KALENG 100 338 21,1 27 1 354 434 3,5 78 0,1 0
248 SELA, SEGAR 48 100 18,8 2,2 0 40 179 0,5 47 0,4 0
249 SELAR, KERING 75 194 38 3,5 0 20 200 1 0 0 0
250 SEPAT, KERING 75 289 38 14 0 40 100 0,7 0 0 0
251 TEMBANG 80 204 16 15 0 20 200 2 31 0,1 0
252 TERI, BUBUK 100 277 60 2,3 1,8 1209 1225 3 92 0,1 0
253 TERI, KERING 100 170 33,4 3 0 1200 1500 3,6 65 0,1 0
254 TERI KERING, TAWAR 100 331 68,7 4,2 0 2381 1500 23,4 63 0,1 0
255 TERI NASI, KERING 100 144 32,5 0,6 0 1000 1000 3 63 0,1 0
256 TERI, SEGAR 100 77 16 1 0 500 500 1 47 0,1 0
257 TERI, TEPUNG 100 347 48,8 6,4 19,6 4608 1200 18,6 63 1,1 0
258 CUMI-CUMI, SEGAR 100 75 16,1 0,7 0,1 32 200 1,8 0 0,1 0
259 CUMI-CUMI, GORENG 100 265 40,6 10,1 0 62 270 2,7 0 2,7 0
260 CUE SELAR KUNING 90 145 27 2,3 0 50 100 2 47 0,1 0
261 MUJAIR, SEGAR 80 89 18,7 1 0 96 29 1,5 6 0 0
262 MUJAIR, GORENG 90 416 46,9 23,9 0 346 654 0,9 13 0,1 0
263 MUJAIR, PEPES 85 121 21,7 2,8 0,8 83 248 0 9 0 0
264 MUJAIR, DENDENG MENTAH 100 582 68,3 15,2 37,2 3258 1699 4,3 16 0,3 0
265 MUJAIR, DENDENG GORENG 100 598 74,3 26,9 9,2 1957 1447 7,4 19 0,2 0
266 TERASI MERAH 100 174 30 3,5 3,5 100 250 3,1 0 0 0
267 UDANG, KERING 90 295 62,4 2,3 1,8 1209 1225 6,3 650 0,1 0
268 UDANG, SEGAR 68 91 21 0,2 0,1 136 170 8 0 0 0
269 ANDEWI 80 25 1,6 0,2 5,3 33 66 1 0 0,1 10
270 BAJE 100 129 1,9 6,6 15,6 85 449,2 0,4 27 0 9
271 BATANG TADING 100 137 4,3 4,8 19,1 54 467,1 0,8 5 0 4
272 BAYAM, SEGAR 71 36 3,5 0,5 6,5 267 67 3,9 914 0,1 80
273 BAYAM, KUKUS 100 30 1,3 0,7 5,8 239 35 5,7 495 0 32
274 BAYAM, REBUS 100 23 1,2 0,6 3,7 150 35 0,5 450 0 19
275 BAYAM, TUMIS BERSANTAN 100 48 1,4 4,2 2,6 129 27 0,8 495 0 22
276 BAYAM, TUMIS + ONCOM 100 102 3,7 6,7 6,9 127,4 735,9 4,9 234 0,5 16,8
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
277 BAYAM MERAH 71 51 4,6 0,5 10 368 111 2,2 870 0,1 80
278 BALIGO 69 13 0,4 0,2 3 19 19 0,4 44 0 13
279 BAWANG BOMBAY 94 45 1,4 0,2 10,3 32 44 0,5 6 0 9
280 BAWANG PUTIH 88 95 4,5 0,2 23,1 42 134 1 0 0,2 15
281 BENGKUANG 84 55 1,4 0,2 12,8 15 18 0,6 0 0 20
282 BIT 75 42 1,6 0,1 9,6 27 43 1 3 0 10
283 BOROS KUNCI 80 23 1 0,8 7,2 50 50 2 625 0,1 50
284 BOROS LAJA 80 22 1 0,3 4,7 50 50 2 625 0,1 50
285 BUNCIS 90 35 2,4 0,2 7,7 6,5 4,4 1,1 95 0,1 19
286 BUNCIS, REBUS 100 30 2,2 0,2 6,4 107 47 0,5 54 0 8
287 BUNCIS, ASAM 100 60 5,1 0,5 8,5 72,3 85 1,4 67 0,7 9,5
288 DAUN BAWANG 67 29 1,8 0,7 5,2 55 39 7,2 205 0,1 37
289 DAUN BLUNTAS 65 42 1,8 0,5 9,4 256 49 5,6 597 0 30
290 DAUN JAMBU METE, MUDA 65 73 4,6 0,5 16,2 33 64 8,9 403 0 65
291 DAUN GANDARIA 65 60 3,1 0,3 14 40 45 4,7 90 0 61
292 DAUN KACANG PANJANG 65 34 4,1 0,4 5,8 134 145 6,2 786 0,3 29
293 DAUN KACANG PANJANG, KUKUS 100 40 3,7 0,3 8 111 66 3,7 450 0,1 11
294 DAUN KEMANG 65 43 5,5 0,3 7,5 35 106 1 153 0,1 30
295 DAUN UBI JALAR 73 47 2,8 0,4 10,4 79 66 10 902 0,1 22
296 DAUN KEDONDONG 65 59 2,8 0,3 13,4 540 82 6,2 435 0,1 29
297 DAUN KATUK 40 59 4,8 1 11 204 83 2,7 1556 0,1 239
298 DAUN KATUK, REBUS 100 53 5,3 0,9 9,1 186 102 3,1 0 0 66
299 DAUN KELOR 65 82 6,7 1,7 14,3 440 70 7 855 0,2 220
300 DAUN KELOR, REBUS 100 61 6,1 0,9 10 255 86 2,1 0 0,1 13
301 DAUN KUMAK 78 14 1,3 0,3 2,3 90 59 2,7 0 0 3
302 DAUN MENGKUDU, KUKUS 100 63 3,8 1,5 11,5 300 43 6 0 0,1 11
303 DAUN POH-POHAN 69 37 2,5 0,8 6,9 744 80 5,9 0 0 5
304 DAUM KEMANGI 80 46 4 0,5 8,9 45 75 2 750 0,1 50
305 DAUN SEMANGGI 90 45 4,4 8 0,5 98 90 7 0 0 6
306 DAUN SINTRONG 94 36 2,6 0,9 6,1 398 95 9,3 0 0 3
307 DAUN SINGKONG 87 73 6,8 1,2 13 165 54 2 1650 0,1 275
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
308 DAUN SINGKONG, REBUS 100 31 3,7 0,6 4,8 160 50 2,6 810 0 34
309 DAUN SINGKONG, LODEH 100 55 4 0,5 8,5 99 35 2 8 0,5 70
310 DAUN TALES 80 71 4,1 2,1 12,3 302 47 8,3 1559 0,1 163
311 DAUN TALES, REBUS 100 27 1,3 0,2 5,9 119 41 1,4 0 0 7
312 DAUN UBI JALAR, KUKUS 100 56 3,1 0,3 13 78 52 4,3 486 0 14
313 DAUN KECIPIR 70 47 5 0,5 8,5 134 81 6,2 786 0,3 29
314 DAUN KORO 65 23 3 0,3 3,7 134 81 6,2 786 0,3 29
315 DAUN LABU SIAM 100 60 4 0,4 4,7 58 70 2,5 304 0,1 16
316 DAUN LABU WALUH 70 30 3,6 0,6 4,5 138 99 3,7 413 0,1 36
317 DAUN LEUNCA 70 45 4,7 0,5 8,1 210 80 6,1 285 0,1 40
318 DAUN LOBAK 70 30 2,3 0,4 5,8 140 33 3,7 150 0,1 109
319 DAUN LOMPONG TALES 75 40 3 0,8 7,4 76 59 1 300 0,1 31
295 DAUN UBI JALAR 73 47 2,8 0,4 10,4 79 66 10 902 0,1 22
296 DAUN KEDONDONG 65 59 2,8 0,3 13,4 540 82 6,2 435 0,1 29
297 DAUN KATUK 40 59 4,8 1 11 204 83 2,7 1556 0,1 239
298 DAUN KATUK, REBUS 100 53 5,3 0,9 9,1 186 102 3,1 0 0 66
299 DAUN KELOR 65 82 6,7 1,7 14,3 440 70 7 855 0,2 220
300 DAUN KELOR, REBUS 100 61 6,1 0,9 10 255 86 2,1 0 0,1 13
301 DAUN KUMAK 78 14 1,3 0,3 2,3 90 59 2,7 0 0 3
302 DAUN MENGKUDU, KUKUS 100 63 3,8 1,5 11,5 300 43 6 0 0,1 11
303 DAUN POH-POHAN 69 37 2,5 0,8 6,9 744 80 5,9 0 0 5
304 DAUM KEMANGI 80 46 4 0,5 8,9 45 75 2 750 0,1 50
305 DAUN SEMANGGI 90 45 4,4 8 0,5 98 90 7 0 0 6
306 DAUN SINTRONG 94 36 2,6 0,9 6,1 398 95 9,3 0 0 3
307 DAUN SINGKONG 87 73 6,8 1,2 13 165 54 2 1650 0,1 275
308 DAUN SINGKONG, REBUS 100 31 3,7 0,6 4,8 160 50 2,6 810 0 34
309 DAUN SINGKONG, LODEH 100 55 4 0,5 8,5 99 35 2 8 0,5 70
310 DAUN TALES 80 71 4,1 2,1 12,3 302 47 8,3 1559 0,1 163
311 DAUN TALES, REBUS 100 27 1,3 0,2 5,9 119 41 1,4 0 0 7
312 DAUN UBI JALAR, KUKUS 100 56 3,1 0,3 13 78 52 4,3 486 0 14
313 DAUN KECIPIR 70 47 5 0,5 8,5 134 81 6,2 786 0,3 29
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
376 SELADA AIR, REBUS 100 19 2,7 0,2 2,9 83 74 1,4 180 0,1 27
377 SELEDRI 63 20 1 0,1 4,6 50 40 1 20 0 11
378 TOGE, KACANG IJO 100 23 2,9 0,2 4,1 29 69 0,8 1 0,1 15
379 TOGE, KEDELAI 100 67 9 2,6 6,4 50 65 1 14 0,2 15
380 TOGE, KACANG TUNGGAK 90 35 5 0,2 5,8 57 88 1 0 0,1 15
381 TOGE, SEDUH 87 28 3 0,8 4 52 73 0,5 0 0,1 2
382 TOGE - TAHU, MAKANAN 100 392 5,4 28,5 28,4 17,4 44 1,2 22 0,4 7,6
383 TEBU TERUBUK 20 25 4,6 0,4 3 40 80 2 0 0,1 50
384 TEKOKAK 95 34 2 0,1 7,9 50 30 2 113 0,1 80
385 TEKOKAK, KERING 100 294 8,3 1,7 72,6 370 180 22,2 113 0,4 0
386 TERONG 87 24 1,1 0,2 5,5 15 37 0,4 4 0 5
387 TERONG, KUKUS 100 23 1,8 0,1 4,9 40 13 0,5 0 0,1 2
388 TERONG + ONCOM, MAKANAN 100 285 4,3 25,7 9,5 48 80 14,6 4 0,3 3,5
389 TERONG BELANDA 73 48 1,5 0,3 11,3 13 24 0,8 0 0 17
390 TERONG ASAM 100 39 2,3 1,9 2 51 481,2 3,4 3 0 17
391 TESPONG, DAUN 60 59 2,9 0,3 13,9 155 65 2,5 375 0,1 21
392 TOMAT, SARI (JUICE) 100 15 1 0,2 3,5 7 15 0,4 90 0,1 10
393 TOMAT MASAK 95 20 1 0,3 4,2 5 27 0,5 225 0,1 40
394 TOMAT MUDA 95 23 2 0,7 2,3 5 27 0,5 48 0,1 30
395 CABE HIJAU BESAR 82 23 0,7 0,3 5,2 14 23 0,4 39 0,1 84
396 CABE MERAH BESAR, KERING 85 311 15,9 6,2 61,8 160 370 2,3 86 0,4 50
397 CABE MERAH BESAR, SEGAR 85 31 1 0,3 7,3 29 24 0,5 71 0,1 18
398 CABE RAWIT, SEGAR 85 103 4,7 2,4 19,9 45 85 2,5 1658 0,2 70
399 SOP KOOL 100 12 0,5 0,1 2 14,2 14 0,5 21 0,3 17,6
400 SOP KOOL DAN WORTEL 100 15 0,6 0,1 3,1 12,6 15,3 0,5 160 0,3 14,6
401 SINGKAH (ROTAN MUDA) 100 81 5,1 4,5 5,1 60 601,9 3,9 1 0 4
402 SUSUPAN 100 87 5,3 5,2 6,3 54 290,9 0,2 56 0 31
403 UBI JALAR, SAYUR 100 183 1,8 0,3 22,5 6,5 0 0,2 87 0,2 5,5
404 WORTEL 88 42 1,2 0,3 9,3 39 37 0,8 1800 0,1 6
405 WORTEL, KUKUS 100 37 1 0,6 8,3 44 30 0,6 1620 0 4
406 WORTEL, REBUS 100 28 0,7 0,5 6,3 46 28 0,6 1500 0 2
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
593 ONCOM MERAH GORENG, BERTEPUNG100 320 7,3 18,7 31 0 34 9,13 0 0,4 0
594 ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS) 100 40 2 2 3 0 12 2,6 0 0,8 0
595 PILUS 100 514 1 27,8 65 0 0 1,4 0 0 0
596 PUTU MAYANG 100 200 1 2,4 43,8 0 0 0,2 0 0 0
597 PASTEL 100 119 2,7 1,4 24 0 0 0,11 0 0 0
598 PAPAIS 100 134 3 1,6 27 0 0 0,15 0 0 0
599 PUTU 100 210 3 6 37 0 0,1 1,2 0 0 0
600 PISANG GORENG 100 220 2,3 6,3 38,5 0 12 0,05 0 0 0
601 PERMEN 100 400 0 0 95 0 5 0 0 0 0
602 RARAWAN 100 295 7,2 8,5 47,5 0 1,1 0,78 0 0 0
603 ROTI GAMBANG 100 350 7,5 2 75,5 0 23,5 2,35 0 0 0
604 RISOLES 100 335 5,2 3,5 70,5 0 6,8 1,4 0 0 0
605 SEMUR JENGKOL 100 192 4,5 6 302,5 0 0,1 1,75 0 0 0
606 SATE KULIT 100 110 15,5 0,5 11,5 0 0,1 0,05 0 0 0
607 SIOMAI 100 95 4,4 2,2 14,4 0 2,1 1,24 0 0 0
608 SINGKONG GORENG 100 285 1 18 28 0 3,5 0,6 0 0,5 12
609 SATE USUS 100 127 14 7,3 1,3 0 14 1,33 0 0,7 0
610 SAGU AMBON 100 338 0,6 0,3 83,1 0 16 10,8 0 0 0,1
611 SOTO TANPA DAGING 100 117 0,4 8,6 9,6 0 12,6 1,1 0 0,1 0,6
612 SOTO DENGAN DANGING 100 128 2,6 9,4 8,2 0 10,8 1 11 0,1 0,5
613 TOGE GORENG 100 94 0,6 1,1 0,1 0 8,5 0,05 0 0 0
614 TAHU GORENG 100 128 5,6 11,2 1,2 0 84,8 0,52 0 0,4 0
615 TEMPE GORENG 100 328 18,4 23,2 12,8 0 149,6 10,48 0 1,9 0
616 TEMPE SAYUR 100 240 6 2,7 49,3 0 8 3,07 0 0,1 1,3
617 UBI JALAR GORENG 100 160 3,7 1,3 55,3 0 40 0,93 0 1,1 8,7
618 UBI JALAR REBUS 100 114 1,4 9,5 25,5 0 27,7 0,62 0 0,6 0,9
619 UBI JALAR SAYUR 100 183 1,3 0,3 22,5 0 8,5 0,2 0 0,2 5,5
620 KACANG KEDELAI, KUKUS 100 75 4,1 2,1 10,7 203 60 1,3 0 0,1 0
621 KACANG TANAH, REMPEYEK 100 513 17,5 32,5 44,3 65 202 2,6 0 0,1 0
622 KACANG TUNGGAK (TOLO) 100 342 22,9 1,4 61,6 77 449 6,5 0 0,9 2
623 KACANG TUNGGAK, REBUS 100 138 10,7 1,1 22,6 165 172 4 0 0,1 0
Kandung Zat Gizi (per 100 gr Bahan Pangan)
Kode BDD
Jenis Pangan Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium Phosfor Besi Vit. A Vit. B Vit. C
DKBM (%)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (RE) (mg) (mg)
624 BAWANG MERAH 90 39 1,5 0,3 0,2 36 40 0,8 0 0 2
Tabel 8 KETERSEDIAAN ENERGI, PROTEIN & LEMAK BERDASARKAN JENIS BAHAN MAKANAN
UNTUK KONSUMSI PENDUDUK PROPINSI D.I.YOGYAKARTA TH.2013, 2014 dan 2015 S
( Per Kapita Per Hari)
1 Padi-padian 2.108 1.944 1.814 52,58 48,43 45,08 11,09 10,09 8,14
2 Makanan berpati 344 345 242 1,33 1,33 1,01 0,62 0,71 0,63
3 Gula 179 152 211 0,26 0,20 0,35 0,87 0,68 1,15
4 Buah / Biji berminyak 374 383 423 22,44 21,94 23,74 29,98 31,23 35,07
5 Buah-buahan 124 89 89 0,91 0,73 0,77 0,61 0,53 0,58
6 Sayur-sayuran 45 44 43 9,55 8,40 7,69 0,54 0,52 0,52
7 Daging 151 326 325 10,14 19,34 20,41 11,99 26,94 26,40
8 Telur 34 33 52 2,64 2,54 4,07 2,39 2,40 3,71
9 Susu 5 8 8 0,25 0,40 0,41 0,27 0,44 0,45
10 Ikan 36 42 44 7,01 8,16 8,51 0,57 0,66 0,71
11 Minyak / Lemak 296 333 420 0,18 0,22 0,22 33,15 37,22 46,92
12 Lemak 3 3 6 0,01 0,01 0,01 0,33 0,35 0,65
NABATI : 3.471 3.290 3.242 87,25 81,26 78,86 76,86 80,97 93,02
HEWANI : 229 411 435 20,05 30,45 33,41 15,56 30,78 31,91
JUMLAH : 3.699 3.701 3.677 107,30 111,71 112,27 92,41 111,75 124,93
2.000
1.500
kalori
1.000
2013
2014
500
2015
Jenis Pangan
50,00
40,00
gram
30,00
20,00
2013
10,00 2014
2015
0,00
Jenis Pangan
25,00
20,00
15,00
2013
10,00
2014
5,00
2015
0,00
Jenis Pangan
NO JENIS BAHAN 2014 2015 S kalori kalori % kal thd ideal SCORE SCORE
MAKANAN Kkalori %* Score Riil Score PPH Kkalori %* Score Riil Score PPH (7-3) ideal 2011 2012 (8-5) MAX *** bobot scor max score 07 score 08 gram bahan hasil widya karya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
TH.2000 TH.2001
1 Padi-padian 1.944 81,0 40,5 25,0 ** 1.814 75,6 37,8 25,00 ** -131 1.200 162 151 0,0 25,0 0,5 25,0 #REF! 40,5 Padi-padian #REF! 1.944 1250 Padi-padian #REF! 40,5 25,0 25,0 2.488 696 1100
2 Umbi-umbian 347 14,5 7,2 2,5 ** 245 10,2 5,1 2,50 ** -103 144 241 170 0,0 2,5 0,5 2,5 #REF! 7,2 Umbi-umbian #REF! 347 150 Umbi-umbian #REF! 7,2 2,5 2,5 246 188 132
3 Pangan Hewani 402 16,7 33,5 24,0 ** 422 17,6 35,2 24,00 ** 20 288 140 147 0,0 24,0 2,0 24,0 #REF! 33,5 Pangan Hewani #REF! 402 300 Pangan Hewani #REF! 33,5 14,4 24,0 164 157 264
4 Minyak dan Lemak 342 14,2 7,1 5,0 ** 433 18,0 9,0 5,00 ** 91 240 142 180 0,0 5,0 0,5 5,0 #REF! 7,1 Minyak dan Lemak #REF! 342 250 Minyak dan Lemak #REF! 7,1 3,5 5,0 239 27 220
5 Biji berminyak 92 3,8 1,9 1,0 ** 102 4,2 2,1 1,00 ** 10 72 128 142 0,0 1,0 0,5 1,0 #REF! 1,9 Buah/biji berminyak #REF! 92 75 Buah/biji berminyak #REF! 1,9 1,0 1,0 #REF! #REF! 66
6 Kacang-kacangan 293 12,2 24,4 10,0 ** 323 13,5 26,9 10,00 ** 30 120 244 269 0,0 10,0 2,0 10,0 #REF! 24,4 Kacang-kacangan #REF! 293 125 Kacang-kacangan #REF! 24,4 6,0 10,0 #REF! #REF! 110
7 Gula 152 6,3 3,2 2,5 ** 211 8,8 4,4 2,50 ** 58 120 127 176 0,0 2,5 0,5 2,5 #REF! 3,2 Gula #REF! 152 125 Gula #REF! 3,2 2,5 2,5 121 33 110
8 Sayuran dan Buah 129 5,4 26,9 26,9 129 5,4 26,8 26,80 -1 144 90 89 -0,1 30,0 5,0 30,0 #REF! 26,9 Sayuran dan Buah #REF! 129 150 Sayuran dan Buah #REF! 26,9 30,0 30,0 143 357 132
9 Bumbu-bumbuan 0 0,0 0,0 0,0 0 0,0 0,0 0,00 0 72 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 #REF! 0,0 Bumbu-bumbuan #REF! 0 75 Bumbu-bumbuan #REF! 0,0 0,0 0,0 0 0 66
JUMLAH 3.701 96,9 3.677 153,2 96,8 -24 2.400 154 153 -0,1 100,0 100,0 #REF! #REF!
2200
catatan : ** = score maximum angka ketetapan nasional ** = score maximum angka ketetapan nasional
* = persen thd AKG (per 2400 Kkal)
200
Komoditi
2.000
1.500
Kalori
1.000
2014
2015 S
500 ideal
Komoditi
Gambar 5. Perbandingan Ketersediaan Energi Tahun 2014 dan 2015 dengan Ideal
Lampiran 1
SKOR SUSENAS TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN PPH
Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
No. Kelompok Pangan Kalori % % AKG Bobot Aktual AKG PPH Makmimum No. Kelompok Pangan Kalori % % AKG Bobot Aktual AKG PPH Makmimum
Skor PPH Skor Maksimum Skor PPH Skor Maksimum
a b c d e f g h i j a c d e f g h i j
1 Padi - padian 1.197 61,5 59,9 0,5 30,9 29,9 25,0 25,0 1 Padi - padian 1.166 60,1 58,3 0,5 30,1 29,1 29,1 25,0
2 Umbi - umbian 36 1,9 1,8 0,5 0,9 0,9 0,9 2,5 2 Umbi - umbian 34 1,7 1,7 0,5 0,9 0,8 0,8 2,5
3 Pangan hewani 210 10,8 10,5 2,0 21,6 21,0 21,0 24,0 3 Pangan hewani 221 11,4 11,1 2,0 22,8 22,1 22,1 24,0
4 Minyak dan Lemak 163 8,4 8,2 0,5 4,2 4,1 4,1 5,0 4 Minyak dan Lemak 189 9,7 9,4 0,5 4,9 4,7 4,7 5,0
5 Buah/ biji berminyak 42 2,1 2,1 0,5 1,1 1,0 1,0 1,0 5 Buah/ biji berminyak 42 2,2 2,1 0,5 1,1 1,1 1,1 1,0
6 Kacang - kacangan 76 3,9 3,8 2,0 7,8 7,6 7,6 10,0 6 Kacang - kacangan 59 3,1 3,0 2,0 6,1 5,9 5,9 10,0
7 Gula 94 4,8 4,7 0,5 2,4 2,4 2,4 2,5 7 Gula 106 5,4 4,7 0,5 2,7 2,6 2,6 2,5
8 Sayur dan buah 93 4,8 4,7 5,0 24,0 23,3 23,3 30,0 8 Sayur dan buah 86 4,4 4,7 5,0 22,2 21,6 21,6 30,0
9 Lain - lain 35 1,8 1,7 - - - 0,0 - 9 Lain - lain 37 1,9 1,7 - - - 0,0 -
Jumlah 1.946 100,0 97,3 92,9 90,2 85,3 100,0 Jumlah 1.940 100,0 96,6 90,8 88,0 83,7 100,0
Keterangan :
c : Angka konsumsi energi kelompok pangan (kkal/kap/hr)
d : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi
e : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG (2.000 kkal/kap/hr)
g : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap total konsumsi energi dikalikan bobot
h : % konsumsi energi kelompok pangan terhadap AKG dikalikan bobot Pola Konsumsi Energi 2015 (Konsumsi 2015 )
i : Skor PPH, bila skornya lebih tinggi atau = skor maksimum digunakan skor maksimum tersebut
3% 4% 2%
5%
2%
10%
12% 60%
56,997085
2%
30,0
Skor Maksimum
10,0
5,0
-
Padi - Umbi - Pangan Minyak dan Buah/ biji Kacang - Gula Sayur dan Lain - lain
padian umbian hewani Lemak berminyak kacangan buah
Jenis Pangan
2%
1 Padi - padian 2.664 2.488 1.864 2.019 2.149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 121,1 113,1 84,7 91,8 97,7 96,0 91,0 87,8 81,0 75,6
2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 13,8 11,2 22,8 19,0 33,5 26,3 23,1 14,5 14,5 10,2
3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 10,3 7,3 4,6 4,8 5,7 8,9 5,8 9,3 16,7 17,6
4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 9,0 11,0 15,2 15,5 7,4 9,2 13,8 12,6 14,2 18,0
5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,7 3,8 3,5 5,4 3,9 3,5 3,0 3,2 3,8 4,2
6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 10,8 8,3 12,9 9,9 9,3 13,3 11,8 12,4 12,2 13,5
7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 3,1 5,5 8,9 7,5 4,3 4,9 6,2 7,5 6,3 8,8
8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 5,1 6,4 9,1 8,7 8,1 5,6 6,9 6,8 5,4 5,4
Total 3.826 3.664 3.558 3.573 3.736 3.689 3.877 3.699 3.701 3.677 174 167 162 162 170 168 161,5 154,1 154,2 153,2
AKE : 2.200 kal/kap/hari
2.500
2.000
2006
2007
Kal/kap/hr
2008
1.500
2009
2010
2011
1.000 2012
2013
2014
500 2015 S
-
Padi - padian Umbi - umbian Pangan Hewani Minyak dan Buah/ biji Kacang - kacangan Gula Sayur dan Buah Lain - lain
Lemak berminyak
Kelompok Pangan
120,0
100,0
2006
2007
80,0
2008
Prosen AKE
2009
2010
60,0
2011
2012
2013
40,0
2014
2015 S
20,0
0,0
Padi - padian Umbi - umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/ biji Kacang - kacangan Gula Sayur dan Buah Lain - lain
berminyak
Kelompok Pangan
1 Padi - padian 2664 2488 1864 2019 2149 2.111 2.183 2.108 1.944 1.814 69,63 67,90 52,39 56,51 57,52 57,22 56,31 56,99 52,56 49,32 50
2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 7,92 6,71 14,08 11,67 19,70 15,67 14,31 9,39 9,39 6,65 6
3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 5,93 4,37 2,84 2,94 3,35 5,31 3,59 6,00 10,87 11,48 12
4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 5,15 6,60 9,42 9,54 4,34 5,48 8,56 8,19 9,24 11,77 10
5 Buah/ biji berminyak 16 84 77 119 86 78 71 77 92 102 0,42 2,29 2,16 3,33 2,30 2,11 1,84 2,09 2,49 2,77 3
6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 6,19 4,97 7,98 6,07 5,46 7,94 7,32 8,05 7,91 8,78 5
7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 1,80 3,30 5,51 4,59 2,54 2,90 3,82 4,84 4,11 5,73 5
8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 124 165 164 129 129 2,95 3,85 5,62 5,35 4,79 3,36 4,25 4,44 3,49 3,49 6
9 Lain - lain 0 0 0 0 0 - - - - - 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3
Total 3826 3664 3558 3573 3736 3689 3877 3699 3701 3677 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 10000%
2500
2000 2006
2007
2008
Prosen
1500 2009
2010
2011
1000 2012
2013
2014
2015
500
0
Padi - padian Umbi - Pangan Minyak dan Buah/ biji Kacang - Gula Sayur dan Lain - lain
umbian Hewani Lemak berminyak kacangan Buah
Kelompok Pangan
Gambar 11. Perbandingan Proporsi Ketersediaan Energi Tahun 2006 - 2015 dengan Ideal
TABEL 11. SKOR PPH BERDASARKAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI DIY TAHUN 2006 - 2015
Ketersediaan Energi
Skor PPH
No. Kelompok Pangan (Kal/kap/hr) Skor Ideal
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Padi - padian 2664 2488 1864 2019 2149 2111 2183 2108 1944 1814 25 25 25 25 25 25 25,00 25,00 25,00 25,00 25
2 Umbi - umbian 303 246 501 417 736 578 555 348 347 245 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 3 2,50 2,50 2,50 2,5
3 Pangan Hewani 227 160 101 105 125 196 139 222 402 422 20,6 14,5 9,1 9,5 11,4 17,9 14 18,50 24,00 24,00 24
4 Minyak dan Lemak 197 242 335 341 162 202 332 303 342 433 4,5 5 5 5 3,7 4,6 5 5,00 5,00 5,00 5
6 Kacang - kacangan 237 182 284 217 204 293 284 298 293 323 10 10 10 10 10 10 10 10,00 10,00 10,00 10
7 Gula 69 121 196 164 95 107 148 179 152 211 1,6 2,5 2,5 2,5 2,2 2,4 3 2,50 2,50 2,50 2,5
8 Sayur dan Buah 113 141 200 191 179 123 165 164 129 129 25,7 30 30 30 30 27,9 24 30,00 26,90 26,80 30
Total 3826 3664 3558 3573 3736 3689 3877 3699 3701 3677 90,3 90,5 85,1 85,5 85,8 91,3 83,9 94,5 96,9 96,8 100
PERBANDINGAN SKOR PPH TAHUN 2006 - 2015 DENGAN SKOR PPH IDEAL
30
25
2006
20 2007
2008
2009
Skor PPH
15 2010
2011
2012
10 2013
2014
2015
5 Skor Ideal
0
Padi - Umbi - Pangan Minyak dan Buah/ biji Kacang - Gula Sayur dan Lain - lain
padian umbian Hewani Lemak berminyak kacangan Buah
Kelompok Pangan
Gambar 12. Perbandingan Skor PPH di DIY Tahun 2006 - 2015 dengan Skor Ideal