STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. H
Usia : 51 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Jalan tembok Atu, Lr Sekumbang No. 310,
RT/RW 08/08 kelurahan 9-10 ulu, Seberang Ulu 1
Plaju, Sumsel
Pekerjaan : Kuli angkut barang
Tanggal Periksa : Selasa, 10 September 2019
II. ANAMNESIS
(autoanamnesis pasien pada tanggal 10 September 2019, pukul 10.00
wib)
Keluhan utama:
Timbul bercak merah dimuka sejak ±8 bulan yang lalu
Keluhan tambahan:
Rasa gatal dan rasa panas ditelinga
37
Kurang lebih 7 bulan yang lalu pasien mengeluh bercak kemerahan
timbul di daerah dada dan berbentuk seperti koin namun pasien tidak
mengobatinya karena tidak menimbulkan keluhan yang menganggu
aktivitas. Pasien mengaku bercak kemerahan tersebut menjalar ke daerah
leher, lalu timbul di daerah lengan dan timbul juga di daerah punggung
pasien, namun pasien tetap tidak mengobati keluhannya teersebut.
Kurang lebih 5 bulan yang lalu, pasien mengatakan keluhan
bertambah lebar di bagian punggung dan bertambah di daerah kaki dan lutut
pasien, namun pasien tetap tidak mengobati keluhannya. Pasien juga
mengeluh timbul bercak keputihan pada perut dan dirasakan tidak gatal.
Pasien merasakan sensasi panas pada telinga pasien, akhirnya pasien
memutuskan untuk berobat. Pasien datang ke berobat ke poli kulit di Rs.
Muhammadiyah palembang. Setelah itu pasien dirujuk ke RSUD Palembang
BARI, untuk melakukan pengobatan. Di Poli Kulit di RSUD palembang
BARI pasien dilakukan pemeriksaan di poli kulit BARI didapatkan hasil
pemeriksaan bakterioskopik (kerokan jaringan kulit) pada tanggal 29 Mei
2019, telinga kanan = +1, telinga kiri = +1, kaki kanan = (-) , kaki kiri = (-),
tangan kanan = (-), tangan kiri = (-). Pemeriksaan KOH tanggal 29 Mei
2019 spora (+) dan hifa (+). Pada tanggal 31 Juli 2019 pada pemeriksaan
KOH didapat spora (+) dan hifa (-) pada pipi, dagu, kaki dan dahi. Pasien
didiagnosis Morbus Hansen tipe BL + Tinea Versikolor.
Saat kontrol di Puskesmas kurang lebih dua bulan yang lalu, pasien
mendapat obat metilprednisolon 2x4mg dan eritromisin 3x500 mg dan
tampak wajah pasien moon face. Di RSUD Palembang BARI pasien
didiagnosis Tinea Versicolor + Morbus Hansen tipe Multibasiler (BB).
Selanjutnya pasien dirujuk ke Puskesmas kembali untuk pengobatan
Morbus Hansen dan krim ketokonazole 3x1
Kurang lebih satu bulan yang lalu pasien kembali kontrol penyakitnya,
pada wajah pasien terdapat benjolan yang terasa nyeri di wajah dan badan.
Pasien mendapat terapi kortikosteriod yaitu metilprednisolon 16 mg tablet
dua kali sehari. Dua minggu kemudian pasien kembali kontrol untuk
38
tapering off metilprednisolon 16 mg (1-½-0) untuk satu minggu pertama,
selanjutnya metilprednisolon 16 mg (1 tab) untuk satu minggu kedua.
Pada hari ini, pasien kembali datang untuk ke Poliklinik Kulit RSUD
Palembang BARI untuk melakukan kontrol ulang. Pasien mengatakan
bahwa keluhannya sudah membaik, yaitu bercak kemerahan telah
menghilang dan masih ada bekas bercak merah di wajah, punggung, lengan,
dan perut pasien, keluhan bercak putih tidak ada lagi.. Sekarang pasien tidak
memiliki keluhan gatal dan sensasi panas pada bercak, keluhan gatal pada
saat berkeringat di sangkal. Keluhan kebas disangkal. Pasien masih
mendapat metilprednisolon dengan dosis 1x½ tab.
Pasien seorang kuli angkut dipasar yang bekerja setiap hari mulai
pukul 03.00 dini hari sampai 06.00 pagi. Pasien mandi 2x sehari,
menggunakan air PDAM dan sabun, lalu selalu ganti pakaian setiap sesudah
mandi. Pasien tinggal dipemukiman yang padat penduduk. Pasien mengaku
tidak ada keluarga ataupun tetangganya yang mengeluh keluhan yang sama.
39
III. PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 10 September 2019 pukul 10.00
WIB)
Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 19 x/menit
Suhu : 36,8oC
B. Status Generalisata
Keadaan Spesifik
Kepala
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)
- Hidung : sekret (-/-)
- Telinga : sekret (-/-)
Leher
Tidak dilakukan Pemeriksaan
Thorax
Pulmo
Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan
Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Cor
Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan
Palpasi : tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : tidak dilakukan pemeriksaan
40
Ekstremitas Superior :tidak ada kelainan fungsi pergerakan maupun deformitas
Ekstremitas Inferior :tidak ada kelainan fungsi pergerakan maupun deformitas
Pemeriksaan Saraf
Pemeriksaan Saraf Tepi
Saraf peroneus communis : penebalan (-), nyeri (-), saraf kiri dan kanan
sama besar.
Saraf Tibialis Posterior : penebalan (-), nyeri (-), saraf kiri dan kanan
sama besar.
41
Status dermatologikus
Punched out
lesion
Hiperpigmentasi
42
Punched out
lesion
Hiperpigmentasi
Patch
Hiperpigmentasi
43
reguler berbatas sirkumskrip berbentuk anular teratur, dengan ukuran
lentikular hingga plakat, dengan penyebaran diskret
44
Hifa (-)
Dahi
Spora (+)
Hifa (-)
IX. PENATALAKSANAAN
A. Non Farmakologi
1. Memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan
rencana pengobatan yang berkepanjangan
2. Menganjurkan untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak
menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter.
3. Menjaga selalu daya tahan tubuh sepeti mengkonsumsi vitamin,
istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang mengandung
banyak nutrisi.
B. Farmakologi
1. MDT untuk multibasilar (dalam 12 dosis)
- Rifampisin 600 mg setiap bulan
- DDS 100 mg setiap hari
- klofamizin 300 mg setiap bulan, diteruskan 50 mg sehari
2. Kortikosteroid Metilprednisolon 15-30 mg/hariditurunkan
secara bertahap
.
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
45
Quo ad fungtionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
Quo ad cosmeticum : Dubia ad Bonam
46