Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lepra, atau kusta, atau Morbus Hansen adalah penyakit infeksi kronik
granulomatosa dan sekuele yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae (M.
leprae), terutama mengenai saraf perifer, namun dapat juga mengenai kulit dan
kadang jaringan lain seperti mata, mukosa traktus respiratorius atas, otot, tulang,
sendi dan testis.

Penyebaran penyakit kusta dari suatu tempat ke tempat lain tersebar di


seluruh dunia, tampaknya disebabkan oleh perpindahan penduduk yang terinfeksi
penyakit tersebut. Masuknya kusta ke pulau-pulau Melanesia termasuk Indonesia,
diperkirakan terbawa oleh orang-orang Cina. Di Indonesia diperkirakan anak
dibawah umur 14 tahun didapatkan 13% tetapi anak dibawah umur 1 tahun jarang
sekali. Frekuensi tertinggi terdapat dalam kelompok umur 25-35 tahun. Frekuensi
pada wanita dan laki-laki sama. Jumlah kasus kusta di seluruh dunia selama 12
tahun terakhir ini telah menurun tajam di sebagian besar negara atau wilayah
endemis. Kasus yang terdaftar dipermulaan 2009 tercatat 213.036 penderita yang
berasal dari 121 negara, sedangkan jumlah kasus baru tahun 2008 tercatat
249.007.

Beberapa alasan mengapa lepra merupakan penyakit yang spesial


dibandingkan dengan penyakit lain yaitu masa inkubasi panjang/ lama, perjalanan
penyakit sangat lambat untuk menimbulkan kelainan patologis, evolusi klinis
lambat dan tersembunyi. Merupakan satu-satunya penyakit bakteri dengan
predileksi pada saraf. Lepra merupakan contoh terbaik suatu penyakit yang
mempunyai spektrum imunitas.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat laporan
kasus mengenai Morbus Hansen di bagian ilmu kesehatan kulit dan kelamin
RSUD Palembang BARI.

Anda mungkin juga menyukai