TINJAUAN PUSTAKA
Tendon
FDS dan
FDP
Gambar 2.1. Struktur dari selubung tendon pada FDS dan FDP,selubung berjalan
melalui pulley yang melekat pada volar plate.
Selubung yang tersusun dari jaringan fibroosseus terbentuk pada awal dari
neck metacarpal, selubung ini terdiri dari 5 annular pulley. A2 dan A4 merupakan
pulley yang paling penting untuk mencegah efek bowstring pada tendon. Pulley
berfungsi untuk menjaga agar tendon dapat bergerak dengan leluasa pada
jalurnya, arteri digiti ataupun vincula, merupakan pemberi nutrisi pada tendon. 3,7
Karakteristik Tendon FDS
Apabila tendon FDS sudah berada dalam selubungnya, maka tendon ini akan
terbelah dan terbagi menjadi dua bagian dengan rongga pada sisi tengahnya
(champer chiasm) dan kemudian tendon FDP akan berjalan melalui rongga
tersebut dan berlanjut untuk melekat pada sisi volar dari distal phalanx. 3,7
Gambar 2.3 Lima zona cedera dari fleksor tendon. ( Trumble TE, Sailer SM:
Flexor tendon injuries. In Trumble TE, editor: Principles of hand surgery
and therapy. Philadelphia, 2000,WB sunders )
10
11
12
13
1. Fase Inflamasi
Pada pembuluh darah yang cedera, terjadilah pembentukan hematom yang
mengakibatkan pembebasan molekul proinflamatori dan vasodilator.3
Sel-sel inflamasi yang terdapat disekitar jaringan yaitu : monosit, makrofag,
dan netrofil bermigrasi pada sisi yang cedera, kemudian sel sel ini akan melebur
membentuk clot dan jaringan nekrotik melalui proses fagositosis. 4,8
Makrofag juga membantu dalam merekrut fibroblas yang baru dan
melepaskan faktor faktor proangiogenesis untuk membentuk struktur pembuluh
darah baru pada luka Fase ini di tandai dengan meningkatnya kolagen tipe 3,
DNA, fibronektin, glycosaminoglycan dan air. Semua molekul ini berfungsi untuk
mempertahankan keseimbangan dari matriks ekstraselular. 4,8
2. Fase Proliferasi
Proliferasi fibroblas adalah pertanda bahwa fase ini telah di mulai, pada saat
ini jumlah dari kolagen tipe 3 yang dihasilkan akan mencapai puncaknya. 4
3. Fase Remodeling
Jaringan mulai melakukan remodeling kira kira pada 6 minggu setelah cedera
awal, pada fase ini terjadi penurunan dari kolagen tipe 3 dan sintesis dari matriks.
Pada saat bersamaan sintesis dari kolagen tipe 1 juga mengalami peningkatan,
serat kolagen terorganisir menjadi bentuk yang pararel yang sesuai dengan aksis
dari tendon, struktur yang pararel menghasilkan kekuatan mekanik dan daya
regang yang kuat.5
14
15
16
Karakteristik:
- Jenis kelamin
- Usia
Penderita Ruptur
- pendidikan
Tendon
- Pekerjaan
- Tempat tinggal
- Struktur anatomis
- Lokasi cedera
- Cedera penyerta
- Jenis penanganan
Definisi Operasional
Penderita ruptur tendon akut pada pergelangan hingga jari tangan adalah
semua pasien yang berobat di departemen/SMF Orthopaedi dan Traumatologi
RSUP Haji Adam Malik, baik di poliklinik maupun rawat inap, pada periode 1
Januari 2012 – 31 Desember 2013 yang didiagnosis mengalami cedera tendon
pada ekstremitas atas. Karakteristik yang akan ditinjau yaitu :
1. Jenis kelamin
Jenis kelamin dikelompokkan berdasarkan skala nominal, yaitu pria atau
wanita.
2. Usia
Usia adalah usia responden penelitian saat pertama kali didiagnosis dengan
penderita ruptur tendon. Menurut Depkes RI pada tahun 2009, Usia
dikelompokkan dalam skala nominal, yaitu:
Masa balita : 0-5 tahun
Masa kanak kanak : 5-11 tahun
Masa remaja awal : 12-16 tahun
Masa remaja akhir : 17-25 tahun
17
18
19