PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri dari aves.
2. Untuk mengetahui morfologi aves.
3. Untuk mengetahui anatomi aves.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Cavum oris (rongga mulut), dibagian ini tidak terdapat gigi karena telah
termodifikasi menjadi paruh. Selain itu, pangkal lidah burung merpati terletak
didekat kerongkongan.
b. Nares eksternal (lubang hidung), terdapat di bagian kepala tepatnya dipangkal
paruh.
c. Rostrum (paruh), dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah) yang saling menutupi yang diadaptasi untuk makan biji-bijan. Bentuk
paruh pipih memanjang dan terbuat dari bahan tanduk. Menurut Mukayat
(1990), bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan
sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Cera, merupakan
suatu tonjolan kulit yang lemah terdapat pada rostum bagian atas. Bentuk
paruh pada aves menunjukkan jenis makananya. Adapaun ciri-ciri morfologi
paruh pada aves antara lain:
Pada burung merpati, leher ini biasanya pendek. Bagian cervix ini merupakan
perpanjangan caput sampai ke bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi oleh
bulu. Pada facies dorsalis uropygium terdapat papilla yang mempunyai lubang
sebagai muara kelenjar minyak (glanduld uropygialis).
Ekor aves memiliki bulu-bulu yang berperan sebagai kemudi. Pengertian ekor adalah
bulu-bulu ekor (Rectriches). Panjang pendeknya rectriches pada tepi posterior ekor
berbeda-beda dan memiliki ciri yang spesifik. Beberapa ciri ekor pada burung yakni:
o Panjang apabila ukurannya lebih panjang dari badan.
o Pendek apabila ukurannya lebih pendek atau sama dengan panjang badan
o Rata apabila semua bulu sama panjang
o Bulat apabila bulu tengah jauh lebih panjang, makin ke tepi berangsur
memendek.
o Runcing apabila bulu tengah jauh lebih panjang dari pada bulu yang lain
berbentuk.
Sistem rangka aves (burung) merupakan alat gerak pasif. Sistem rangka burung
tersusun atas berbagai jenis tulang yang tertera dalam gambar berikut:
13. Tengkorak
14. Cervical vertebrae/Tulang leher
15. Furcula
1. Tulang ekor
16. Korakoid
2. Pygostyle
17. Bengkokan tulang rusuk
3. Synsacrum
18. Keel
4. Scapula
19. Patela/lutut
5. Lumbar vertebrae
20. Tarsometatarsus
6. Humerus
21. Jari
7. Ulna
22. Tibia/Tibiotarsus
8. Radius
23. Fibia/Tibiotarsus
9. Karpal
24. Femur/Tulang paha
10. Metakarpal
25. Iskium
11. Jari
26. Pubis
12. Alula
27. Illium
2.3.3 Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan Aves terdiri atas rongga mulut yang terdapat lidah, oesofagus
panjang dimana pada burung pemakan biji-bijian oesofagus membentuk pelebaran ke
ventral biasa disebut tembolok yang berfungsi untuk menyimpan makanan sementara.
Ventrikulus pada bururng terbagi atas 2 bagian yaitu:
Kelenjar pencernaan aves terdiri atas hepar dengan dua lobus atau lebih ada vesika
felea kecuali merpati. Pankreas terletak antara pars desendens dan pars asendens
dengan duktus dan bermuara pada pars asendens duodenum.
(1) servikalis
(2) interklavikularis
(5) abdominalis
Udara masuk dari rongga hidung menuju ke trachea lalu ke bronchus primer
kemudian ke mesobronkhus dan menuju bronkhus sekunder baru ke kantung udara.
Jika akan digunakan maka udara yang ada di kantung udara akan dikeluarkan kembali
melalui bronkhus sekunder dan parabronkhi ke paru-paru.
Ukuran paru-paru aves kecil dan penuh vaskularisasi dengan kemampuan
mengembang sedikit karena melekat pada koastae dan vertebrae thoraks trachea.
- Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah
sepasang
- Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut
- Celah trakea terdapat pada faring dan menghubungkan trakea
- Trakea tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini
bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut
dengan bifurkasi trakea. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring
dan paru-paru
- Siring merupakan alat suara yan terdapat pada bifurkasi trakea. Siring tersusun
dari otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi
untk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan
berupa selaput sebelah dalam rongga siring bergetar dan akan menghasikan
suara.
- Paru-paru pada burung terdapat sepasang dan menempel didinding dada
bagian dalam. Paru-paru berukuran relatif kcil dibandingkan dengan ukuran
tubuhnya. Paru-paru tersusun oleh : bronkus primer yang berhubungan dengan
mesobronkus , dan mesobronkus adalah bronkiolus yang paling besar.
2.3.5 Sistem Transpor dan Jantung
Pada aves sistem ini sama dengan pada mamalia, dengan jantung yang terdiri atas
empat ruang, yaitu atrium dekstra dan sinistra serta ventrikel dektra dan sinistra. Sinus
venosus menghilang, pembuluh darah yang masuk ke atrium adalah dua vena kava
dan satu vena kava posterior, sedangkan pembuluh darah yang keluar dari anterior
ventrikel dekstra adalah aorta pulmonalis dan dari ventrikel si arkus aorta, Peredaran
darahnya ganda, tidak ada pencampuran darah.
Sistem organ transportasi pada aves terdiri dari: Jantung, Aorta, Arteri Pulmonari,
Arteri Carotid , Vena Jugular, Arteri Femoral, Vena Femoral, Arteri Brachial, Vena
Brachial, Vena Cava Cranial, Vena Cava Caudal , Arteri Caudal & Internal Iliac,
Vena Caudal & Internal Iliac.
Sistem genitalia, misal pada burung terdiri atas beberapa organ, yakni:
Jantan
1. Testis. Sepasang, oval, terletak ventral dari lobus ren bagian kranial
2. Epididimis. Sepasang, kecil, dorsal dari testis, suatu saluran yang menuju
ke duktus deferen
3. Duktus deferen. Saluran sepasang, agak berkelok pada burung yang tua
dan lurus pada burung yang muda, ke kaudal menyilang ureter menuju ke
4. Kloaka. Sebelah lateral tepat pada bagian urodeaum bermuara d deferens
Betina
1. Ovarium. Tunggal hanya kiri yang berkembang, difiksir oleh mesovarium
2. Oviduct. Saluran lurus pada burung muda, berkelok pada burung tua.
Bagian dekat ovarium adalah infundibulum seperti corong dengan lubang
ostium abdominalis, menggantung pada mesosalphink
3. Tuba
4. Uterus adalah bagian tuba yang membesar
5. Kloaka. Tempat muara langsung dari uterus
6. Urodaeum bagian bermuaranya ureter dan saluran gonad. Saat kopulasi
proktodea dari kedua jenis kelamin ini akan melekat erat, sehingga
spermatozoa dicurahkan ke kloaka
Urodaeum bagian bermuaranya ureter dan saluran gonad. Saat kopulasi proktodea
dari kedua jenis kelamin ini akan melekat erat, sehingga spermatozoa dicurahkan ke
kloaka.
Sistem saraf pada aves ini dibedakan atas Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi.
Nervus kranialis keluar dari dasar otak ada 12 pasang, sedangkan nervi spinalis keluar
dari segmen medula spinalis.
BAB III
KESIMPULAN
Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari burung
ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis Meskipun burung berdarah panas, ia
berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias
keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang
merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-
sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke
tempat yang lebih rendah. Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga
terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif.
Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun
rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan
memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi
semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat
menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat
perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh
ringan dari zat tanduk. Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan.
Dan sejak jaman dulu burung telah digunakan manusia untuk berbagai kebutuhan. Burung-
burng pemeliharaan seperti, ayam, itik, bebek, kalkun,angsa dan puyuh. Burung-buring kecil
membantu dalam membasmi hama serangga pada tanaman dan ada juga burung yang
berukuran besar seperti elang dan burung hantu menjadi preator bagi tikus sawah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.generasibiologi.com/2017/06/ciri-struktur-morfologi-topografi-aves-
burung.html
https://www.generasibiologi.com/2017/06/anatomi-kelas-burung-aves.html
https://www.academia.edu/6191944/ANATOMI_AVES