Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang


memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal
sebagai Archaeopteryx.Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri
yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan
terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di
antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah
digolongkan ke dalam kelas Aves. Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan
nama ilmu yang mempelajari burung ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu
ornis Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama
kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk
kelompok hewan yang disebut Archosauria. Diperkirakan burung berkembang dari
sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu
yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan
perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh
terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke
tempat yang lebih rendah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana ciri-ciri dari aves?
2. Bagaimana morfologi aves?
3. Bagaimana anatomi aves?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri dari aves.
2. Untuk mengetahui morfologi aves.
3. Untuk mengetahui anatomi aves.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Aves


Ciri utama aves sebagai berikut:
- Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan
baik
- Berdarah panas (homoioteral)
- Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang
dengan baik
- Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk
(fertilisasi internal)
- Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan
baik di sebelah kiri.

2.2 Morfologi Aves

2.2.1 Caput (Kepala)

Caput Pada bagian kepala ini organ-organ yang terlihat yaitu:

a. Cavum oris (rongga mulut), dibagian ini tidak terdapat gigi karena telah
termodifikasi menjadi paruh. Selain itu, pangkal lidah burung merpati terletak
didekat kerongkongan.
b. Nares eksternal (lubang hidung), terdapat di bagian kepala tepatnya dipangkal
paruh.
c. Rostrum (paruh), dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah) yang saling menutupi yang diadaptasi untuk makan biji-bijan. Bentuk
paruh pipih memanjang dan terbuat dari bahan tanduk. Menurut Mukayat
(1990), bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan
sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Cera, merupakan
suatu tonjolan kulit yang lemah terdapat pada rostum bagian atas. Bentuk
paruh pada aves menunjukkan jenis makananya. Adapaun ciri-ciri morfologi
paruh pada aves antara lain:

 Panjang apabila ukurannya lebih panjang dari kepala.


 Pendek apabila ukurannya lebih pendek dari kepala.
 Berkait apabila bagian atas lebih panjang serta melengkung menutup
bagian bawah. kadang-kadang dikatakan berkait, bila ujungnya
melengkung.
 Pipih datar apabila paruh itu lebih mendatar dari pada meninggi.
 Lurus apabila garis antara bagian atas dan bagian bawah lurus dari
pangkal sampai ujung paruh.
 Bergerigi apabila tepi paruh bagian atas bergerigi.
 Berkantung lebar apabila dagu dan tenggorokan melebar membentuk
kantung.
d. Organon visus (alat penglihat), pada burung merpati letak mata terhadap
burung dibagian posterior hidung. Pupil mata berbentuk bulat. Pada sudut
medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi
mata.
e. Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-
caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah
dalamnya untuk menangkap getaran suara.

2.2.2 Collum (Cervix)

Pada burung merpati, leher ini biasanya pendek. Bagian cervix ini merupakan
perpanjangan caput sampai ke bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi oleh
bulu. Pada facies dorsalis uropygium terdapat papilla yang mempunyai lubang
sebagai muara kelenjar minyak (glanduld uropygialis).

2.2.3 Truncus (Badan)

Badan berbentuk lonjong ditutupi bulu-bulu yang bermacam-macam. Tubuh Aves


hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu. Bulu aves berperan membungkus
tubuh, menjaga suhu badan dan untuk terbang. Warna bulu disebabkan oleh adanya
substansi kimia dan elemen-elemen fisik. Warna bulu yang disebabkan oleh adanya
substansi kimia yakni karena adanya pigmen biochrome yang menyerap dan
memantulkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Warna-warna yang nampak
yakni: merah, jingga, kuning, hitam, kelabu, coklat, hijau. Warna-warna yang
disebabkan oleh adanya elemen-elemen fisik seperti warna putih, biru, dan
gemerlapan. Peranan warna-warna bulu sebagai adaptasi tubuh dengan lingkungan
untuk mengelabuhi predator serta untuk menarik pasangannya.

Bulu pada kelas aves dibedakan atas tiga macam:


1. Plumae (bulu lengkap), bulu ini tersusun atas: batang bulu dan lembaran bulu.
Susunan batang bulu terdiri atas: calamus dan rachis. Lembaran bulu, tersusun
atas deretan barbae, diantara barbae terdapat barbulae berkait. Susunan plumae
terdiri dari :
• Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
• Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
• Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang
tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki
jaringan.
• Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan
cabang-cabang lateral dari rachis.
2. Plumulae (bulu tidak lengkap) dengan bagian-bagian: calamus (pendek),
barbae (tidak membentuk lembaran bulu), barbulae (tak berkait).
3. Filoplumae (bulu tidak lengkap) dengan bagian-bagian: calamus dan rachis
(batas tak jelas), berbae (pada bagian ujung). Pada bulu ini tidak dijumpai
adanya barbulae.

Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:

• Tectrices, bulu yang menutupi badan.


• Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan
berfungsi sebagai kemudi.
• Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
• remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara
metacarpal pada metacarpalia.
• Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
• Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan
sekunder daerah siku.
• Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
• Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari

2.2.4 Cauda (Ekor)

Ekor aves memiliki bulu-bulu yang berperan sebagai kemudi. Pengertian ekor adalah
bulu-bulu ekor (Rectriches). Panjang pendeknya rectriches pada tepi posterior ekor
berbeda-beda dan memiliki ciri yang spesifik. Beberapa ciri ekor pada burung yakni:
o Panjang apabila ukurannya lebih panjang dari badan.
o Pendek apabila ukurannya lebih pendek atau sama dengan panjang badan
o Rata apabila semua bulu sama panjang
o Bulat apabila bulu tengah jauh lebih panjang, makin ke tepi berangsur
memendek.
o Runcing apabila bulu tengah jauh lebih panjang dari pada bulu yang lain
berbentuk.

2.2.5 Ekstremitas (Alat Gerak)

Ektremitas atau anggota gerak pada kelas aves terdiri dari:

1. Ekstremitas kranialis atau membrum superior merupakan sayap yang ditutupi


bulu. Ciri-ciri sayap burung antara lain:
 Panjang: bila ukuran dari bengkokan kedua sampai ke ujung, lebih
panjang dari pada badan.
 Pendek: bila bagian itu lebih pendek dari pada badan.
 Bulat: bila primarius bagian tengah merupakan yang paling bulu-bulu
panjang, sisinya berangsur-angsur memendek berpangkal dan ke ujung
sayap.
 Runcing: bila primarius paling ujung merupakan bulu-bulu yang panjang
2. Ekstremitas kaudalis atau membrum inferior sebagai kaki, bagian atas tertutup
bulu dan bawah tertutup sisik. berikut adalah ciri-ciri kaki aves:
Ciri-ciri sisik kaki aves yakni:
 Scutellata adalah apabila sisik tersusun saling menutup.
 Reticullata adalah bila sisik tidak teratur.
 Serrata apabila bila sisik pada tepi posterior tersusun berigi.rigi.
 Boated adalah bila tarsusus tidak bersisik.
Ciri-ciri jari aves yakni:
 Rata (datar): hallux (jari pertama) melekat pada ujung tarsus seperti jari
jari yang lain.
 Terangkat: hallux (jari pertama) melekat pada bagian yang lebih tinggi di
atas perlekatan jari-jari yang lain.
 Baca juga : Klasifikasi 35 Filum dalam Kingdom Animalia (Hewan)
Ciri-ciri cakar aves yakni:
 Runcing: cakar melengkung dan runcing
 Obtuse: cakar agak melengkung, ujung tumpul
Tipe-tipe kaki pada aves:

Tipe kaki aves: (a) anisodactyla; (b) zygodactyla;


(c) heterodactyla; (d) syndactyla; (e) pamprodactyla

 Tipe bertengger, dibedakan atas beberapa macam, misalnya: (a)


passerine: hallux melekat datar dengan jari-jari lain. (b) zygodactyla: 2
jari-jari kedepan, 2 yang lain ke belakang.
 Tipe berjalan: hallux terangkat, sehingga kedudukannya lebih tinggi dari
pada yang lain
 Tipe berenang: dibedakan atas beberapa macam misalnya (a) palmata: 3
jari depan dihubungkan oleh selaput jari ke-1 bebas. (b) totipalmata:
keempat jari dihubungkan oleh selaput yang halus.

2.3 Anatomi Aves


2.3.1 Sistem Otot
Sistem otot aves (burung) yakni otot aksial dan hipobrankhial yang mereduksi, karena
beberapa vertebrae mengalami fusi, yang merupakan salah satu penyesuaian untuk
terbang. Adanya persatuan yang kokoh antara vertebrae torakalis dan lumbalis
menyebabkan otot aksial kurang berfungsi, kecuali di leher, yang berkembang baik
otot pektoralis, berfungi penting pada saat terbang. Otot apendikular terbagi dua, yaitu
bagian depan dan bagian belakang. Tungkai depan teradaptasi untuk terbang,
sehingga ototnya sesuai untuk terbang, sedangkan yang belakang teradaptasi untuk
berjalan atau berenang hingga sesuai fungsinya.
Sistem gerak aves tersusun atas otot-otot antara lain: otot lidah, otot multifidis
cervicis, otot pectoralis, otot supracoracoideus, otot semitendinosus flexor, otot
peroneus longus, otot gastrocnemius, otot obliquus abdominus externus, otot levator
caudae, otot depressor caudae, otot iliotibialis, otot extensor jari, otot pelvic girdle,
otot dada (thoraks), otot flexor jari, otot tricep brachii, otot bicep brachii, dan otot
patagial tendon.
2.3.2 Sistem Rangka

Sistem rangka aves (burung) merupakan alat gerak pasif. Sistem rangka burung
tersusun atas berbagai jenis tulang yang tertera dalam gambar berikut:

13. Tengkorak
14. Cervical vertebrae/Tulang leher
15. Furcula
1. Tulang ekor
16. Korakoid
2. Pygostyle
17. Bengkokan tulang rusuk
3. Synsacrum
18. Keel
4. Scapula
19. Patela/lutut
5. Lumbar vertebrae
20. Tarsometatarsus
6. Humerus
21. Jari
7. Ulna
22. Tibia/Tibiotarsus
8. Radius
23. Fibia/Tibiotarsus
9. Karpal
24. Femur/Tulang paha
10. Metakarpal
25. Iskium
11. Jari
26. Pubis
12. Alula
27. Illium
2.3.3 Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan Aves terdiri atas rongga mulut yang terdapat lidah, oesofagus
panjang dimana pada burung pemakan biji-bijian oesofagus membentuk pelebaran ke
ventral biasa disebut tembolok yang berfungsi untuk menyimpan makanan sementara.
Ventrikulus pada bururng terbagi atas 2 bagian yaitu:

a. Proventrikulus bersifat kelenjar


b. Ventrikulus bersifat muskuler
Intestinum tenue dan intestinum krasum dibatasi oleh seka koli yang panjang kecuali
pada merpati seka koli pendek terlihat di kanan kiri intestinum hampir menuju kloaka.
Pada burung tonjolan dorsal kloaka membentuk bursa kloakalis atau bursa Fabricii
yang berfungsi membentuk antibodi.

Kelenjar pencernaan aves terdiri atas hepar dengan dua lobus atau lebih ada vesika
felea kecuali merpati. Pankreas terletak antara pars desendens dan pars asendens
dengan duktus dan bermuara pada pars asendens duodenum.

2.3.4 Sistem Respirasi

Aves memiliki kantung kantung udara


selain paru-paru yakni ada 5 kantung udara
yaitu:

(1) servikalis

(2) interklavikularis

(3) anterior thorakhalis

(4) posterior thorakalis

(5) abdominalis

Udara masuk dari rongga hidung menuju ke trachea lalu ke bronchus primer
kemudian ke mesobronkhus dan menuju bronkhus sekunder baru ke kantung udara.
Jika akan digunakan maka udara yang ada di kantung udara akan dikeluarkan kembali
melalui bronkhus sekunder dan parabronkhi ke paru-paru.
Ukuran paru-paru aves kecil dan penuh vaskularisasi dengan kemampuan
mengembang sedikit karena melekat pada koastae dan vertebrae thoraks trachea.

- Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah
sepasang
- Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut
- Celah trakea terdapat pada faring dan menghubungkan trakea
- Trakea tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini
bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut
dengan bifurkasi trakea. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring
dan paru-paru
- Siring merupakan alat suara yan terdapat pada bifurkasi trakea. Siring tersusun
dari otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis berfungsi
untk menghubungkan siring dengan dinding trakea dalam. Apabila lipatan
berupa selaput sebelah dalam rongga siring bergetar dan akan menghasikan
suara.
- Paru-paru pada burung terdapat sepasang dan menempel didinding dada
bagian dalam. Paru-paru berukuran relatif kcil dibandingkan dengan ukuran
tubuhnya. Paru-paru tersusun oleh : bronkus primer yang berhubungan dengan
mesobronkus , dan mesobronkus adalah bronkiolus yang paling besar.
2.3.5 Sistem Transpor dan Jantung

Pada aves sistem ini sama dengan pada mamalia, dengan jantung yang terdiri atas
empat ruang, yaitu atrium dekstra dan sinistra serta ventrikel dektra dan sinistra. Sinus
venosus menghilang, pembuluh darah yang masuk ke atrium adalah dua vena kava
dan satu vena kava posterior, sedangkan pembuluh darah yang keluar dari anterior
ventrikel dekstra adalah aorta pulmonalis dan dari ventrikel si arkus aorta, Peredaran
darahnya ganda, tidak ada pencampuran darah.
Sistem organ transportasi pada aves terdiri dari: Jantung, Aorta, Arteri Pulmonari,
Arteri Carotid , Vena Jugular, Arteri Femoral, Vena Femoral, Arteri Brachial, Vena
Brachial, Vena Cava Cranial, Vena Cava Caudal , Arteri Caudal & Internal Iliac,
Vena Caudal & Internal Iliac.

2.3.6 Sistem Uropoetika

Sistem ini terdiri dari atas:

1. Ginjal (ren). Jumlahnya sepesang, terletak retroperitonial, di daerah


punggung, warna merah coklat. Terdiri atas 3 lobus, saling berhubungan,
pada kranial terdapat kelenjar adrenalis
2. Ureter. Jumlah sepasang, ke arah kaudal bermuara dalam kloaka bagian
uradaeum
3. Kloaka adalah ruangan tunggal pada dinding sebelah dorsal didapatkan
buta fabricii. Terdapat tiga bagian yakni
a. Urodaeum adalah bagian bermuaranya ureter dan saluran gonad
b. Koprodaeum adalah tempat bermuara saluran makanan Tidak ada
vesika urinaria
c. Proktodaeum adalah lubang keluar

2.3.7 Sistem Genitalia

Sistem genitalia, misal pada burung terdiri atas beberapa organ, yakni:

 Jantan
1. Testis. Sepasang, oval, terletak ventral dari lobus ren bagian kranial
2. Epididimis. Sepasang, kecil, dorsal dari testis, suatu saluran yang menuju
ke duktus deferen
3. Duktus deferen. Saluran sepasang, agak berkelok pada burung yang tua
dan lurus pada burung yang muda, ke kaudal menyilang ureter menuju ke
4. Kloaka. Sebelah lateral tepat pada bagian urodeaum bermuara d deferens
 Betina
1. Ovarium. Tunggal hanya kiri yang berkembang, difiksir oleh mesovarium
2. Oviduct. Saluran lurus pada burung muda, berkelok pada burung tua.
Bagian dekat ovarium adalah infundibulum seperti corong dengan lubang
ostium abdominalis, menggantung pada mesosalphink
3. Tuba
4. Uterus adalah bagian tuba yang membesar
5. Kloaka. Tempat muara langsung dari uterus
6. Urodaeum bagian bermuaranya ureter dan saluran gonad. Saat kopulasi
proktodea dari kedua jenis kelamin ini akan melekat erat, sehingga
spermatozoa dicurahkan ke kloaka
Urodaeum bagian bermuaranya ureter dan saluran gonad. Saat kopulasi proktodea
dari kedua jenis kelamin ini akan melekat erat, sehingga spermatozoa dicurahkan ke
kloaka.

2.3.8 Sistem Saraf

Sistem saraf pada aves ini dibedakan atas Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi.

 terdapat dalam rongga tengkorak, diliputi selaput duramater dan piamater


 hemispher serebri meluas sampai serebelum, di ujung depan terdapat bulbu
olfaktorius kecil sepasang
 mesencephalon sebagai lobus optikus, bundar, nampak epifisis
 serebelum relatif besar termasuk rhombencephalon, menuju kearah kaudal
medula oblongata dan sebagai medula spinalis

Nervus kranialis keluar dari dasar otak ada 12 pasang, sedangkan nervi spinalis keluar
dari segmen medula spinalis.
BAB III

KESIMPULAN

Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari burung
ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis Meskipun burung berdarah panas, ia
berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias
keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang
merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-
sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke
tempat yang lebih rendah. Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga
terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif.
Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun
rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan
memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi
semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat
menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat
perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh
ringan dari zat tanduk. Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan.
Dan sejak jaman dulu burung telah digunakan manusia untuk berbagai kebutuhan. Burung-
burng pemeliharaan seperti, ayam, itik, bebek, kalkun,angsa dan puyuh. Burung-buring kecil
membantu dalam membasmi hama serangga pada tanaman dan ada juga burung yang
berukuran besar seperti elang dan burung hantu menjadi preator bagi tikus sawah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.generasibiologi.com/2017/06/ciri-struktur-morfologi-topografi-aves-
burung.html
https://www.generasibiologi.com/2017/06/anatomi-kelas-burung-aves.html

https://www.academia.edu/6191944/ANATOMI_AVES

Anda mungkin juga menyukai