PENDAHULUAN
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan
berbagai sel (jaringan) organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia
perubahan pada fisik, psikologis, dan sosial (Azizah, 2011). Sekitar 30%
lanjut usia di dunia yang tinggal di komunitas pernah terjatuh (Stanley, 2007).
Pada lanjut usia terjadi perubahan kondisi fisik, kondisi psikologis, serta
meningkatkan terjadinya resiko jatuh dan cedera pada lanjut usia. Ada banyak
faktor yang berperan dalam kejadian jatuh pada lanjut usia, baik faktor
intrinsik yang berasal dari dalam diri lanjut usia itu sendiri dan faktor
ekstrinsik yang berasal dari luar diri lanjut usia (Bandiyah, 2009)
Lanjut usia (lansia) merupakan seseorang yang telah mencapai usia lebih
dari 60 tahun (Maryam, 2008). Perkembangan penduduk lanjut usia dari tahun
lansia yang tinggal di perkotaan sebesar 12.380.321 (9,58%) dan yang tinggal
2020 perkiraan penduduk lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34 %
dengan UHH sekitar 71,1 tahun (Hamid, 2007). Jumlah lanjut usia
1
2
miliyar pada tahun 2050, pada saat itu jumlah lanjut usia akan melebihi
proporsi cedera akibat jatuh pada lanjut usia (60 tahun keatas) sekitar 70,2%,
Faktor resiko intrinsik bersifat alami, termasuk variabel pasien, seperti usia
penuh dengan barang, lantai licin, dan alas kaki yang mudah selip. (Meridian,
2011). Kejadian jatuh yang dialami lanjut usia biasanya akan menimbulkan
kecacatan dan kematian. Jatuh pada lanjut usia merupakan salah satu isu
(SIRS) tahun 2010, 10 peringkat terbesar penyakit penyebab rawat jalan dari
seluruh penyakit rawat jalan pada kelompok usia 45-64 tahun dan 65+ tahun
lansia yang paling tinggi adalah keluhan yang merupakan efek dari penyakit
kronis seperti asam urat, darah tinggi, rematik, darah rendah dan diabetes
tahun 2010 yang paling tinggi adalah kesulitan dalam melihat (17,57%),
Perubahan postur umum terjadi pada lansia akibat penurunan kekuatan dan
fleksibilitas. Pada lansia secara anatomis kepala akan lebih maju, bahu
literatur review yang bertujuan untuk mencegah terjadinya jatuh pada lanjut
yang digunakan dalam pembuatan artikel adalah penelusuran jurnal, buku dan
kesimpulan bahwa kejadian jatuh yang banyak dialami oleh lanjut usia yang
tinggal dipanti dapat dicegah melalui kolaborasi antar perawat, dokter, tim
Windy Asih & Roselina Tambunan pada tahun 2015 yang melakukan
Latihan Kekuatan Otot Terhadap Faktor Risiko Jatuh Yang Dimiliki Oleh
edukasi dan latihan kekuatan yang diberikan kepada lansia terhadap risiko
jatuh yang dimiliki oleh lansia. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental
4
kriteria inklusi sebagai sampel sejumlah 65 orang (1 orang drop out). Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi lansia secara umum dan
dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari dan mencapai kualitas hidup yang
optimal.
orang dan lansia yang memakai kursi roda sebanyak 4 orang. Jumlah data
bulan terakhir lansia yang jatuh sebanyak 7 kejadian terutama di kamar mandi
dan tempat tidur, lansia yang beresiko tinggi akan diletakkan pada bed yang
1.2.1 Apakah faktor yang berhubungan dengan resiko jatuh pada lansia di
1.2.2 Apakah faktor yang dominan dengan resiko jatuh pada lansia di PWU
Mukti Turen.
Mukti Turen.