Anda di halaman 1dari 13

Parameter Kimia Air

Mata kuliah:

Kimia lingkungan

Kelompok 2

Asa Barokah
Bagus Pambudi
Dwi Nurfitriani
Eka Lusiyanti

Dosen Pembimbing:
Dr. Tjipto M.Kes
Desembra Lisa S.Pd, M.Pd
Endang Uji Wahyuni SKM, MKM

Tingkat I DIII A
Jurusan Kesehatan Lingkungan
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

TAHUN AJARAN 2016/2017


PARAMETER KIMIA AIR

1) pH
pH sangat penting sebagai parameter kualitas air karena mengontrol tipe dan laju kecepatan
reaksi beberapa bahan di dalam air. Selain itu mahluk-mahluk akuatik lainnya hidup pada
selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka akan diketahui apakah air
tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan. pH air standaradalah 6,5 sampai
dengan 8,5 disebut basa. Namun, yang ideal adalah pH 7 yang disebut netral.Untuk air
minum jika pH terlalu rendah maka akan berasa pahit atau asam, sementara jika pH terlalu
tinggi maka air akan berasa tida kenak (kental, atau licin). Menurut Kepmenkes No.
907/Menkes/SK/VII/2002 kadar maksimum pH yang yang diperbolehkan pada kualitas
air adalah 6,5 - 8,5.

2) DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi
atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO
biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.

3) BOD (biological oxygent demand)


BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan
bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air buangan secara biologi.

4) COD (chemical oxygent demand)


COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik
secara kimia.

5) Kesadahan
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air
lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Air sadah tidak berbahaya untuk
diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah, ini terjadi karena kandungan
ionnya yang tinggi. Kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam Karbonat. Selain ion kalsium dan
magnesium, penyebab kesadahan bisa juga merupakan ion logam lain maupun garam-
garam bikarbonat dan sulfat. Air yang sadah dapat menyebabkan pemborosan sabun di
rumah tangga karena jika kesadahan air tinggi maka akan sulit sekali berbusa sehingga
diperlukan sabun yang banyak untuk mendapatkan busa sesuai
keinginan. MenurutKepmenkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002 kesadahan yang
diperbolehkan dalam air minumadalah 500Mg/L.

6) Alkalinitas
Alkalinitas atau yang lebih dikenal total alkalinitas adalah konsentrasi total dari unsur basa-
basa yang terkandung dalam air dan biasa dinyatakan dalam mg/ L atau setara dengan
kalsium karbonat (CaCO2) dalam air, basa-basa yang terkandung biasanya dalam bentuk ion
karbonat dan bikarbonat (Kordi dan Tancung, 2007)
Alkalinitas adalah jumlah asam (ion hidrogen) air yang dapat menyebar (buffer) sebelum
mencapai pH yang diinginkan. Total alkalinitas diungkapkan sebagai milligram per liter atau
bagian per juta kalsium karbonat (mg/l atau ppm CaCO3-alkalinitas total 20 mg/ l atau lebih
banyak diperlukan untuk tambak yang berproduksi baik).

7) TOM
Menurut Effendi (2007), Kalium perman ganat (KMnO4) telah lama dipakai sebagai oksidator
pada penentuan konsumsi oksigen untuk mengoksidasi bahan organik yang terkenal sebagai
parameter nilai permanganate atau sering disebut sebagai kandungan bahan organik total
atau TOM (Total Organic Matter). Akan tetapi, kemampuan oksidasi oleh permanganat
sangat bervariasi, tergantung pada senyawa-senyawa yang terkandung dalam air.
Menurut Mulya (2002) bahan organik dibagi atas dua bagian yaitu:
 Bahan organik terlarut yang berukuran < 0,5 cm
 Bahan organik yang tidak terlarut yang berukuran > 0,5 cm

8) Orthopospat
Orthopospat merupakan bentuk yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuh
akuatik. Sedangkan polipospat harus mengalami hidrolisis membentuk orthopospat terlebih
dahulu sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber fosfir. Setelah masuk ke dalam
tumbuhan. Misalnya fitoplankton fosfat organik mengalami perubahan menjadi
organofosfat (Effendi, 2003)
Ortofosfat merupakan nutrisi yang paling penting dalam menentukan produktivitas
perairan. Keberadaan fosfat di perairan dengan segera dapat diserap oleh bakteri.
Phytoplankton dan makrofita (Sembering, 2008)

9) Nitrat Nitrogen
Nitrat (NO3) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nitrien utama
bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan
bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di
perairan. Nitrifikasi yang merupakan proses yang penting dalam siklus nitrogen dan
berlangsung aerob (Effendi, 2003).
Nitrat adalah salah satu jenis senyawa kimia yang sering ditemukan di alam, seperti dalam
tanaman dan air. Senyawa ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu ion hitrat (ion NO3) ketiga
bentuk senyawa nitrat ini menyebabkan efek yang sama terhadap ternak meskipun pada
konsentrasi yang berbeda (Stohenow dan Lardy, 1998, Cassel dan Boran
2000 dalam yuningsih, 2003).

10) Senyawa-senyawa kimia yang beracun


Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap
manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe)
dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna
koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi
manusia.
PENGAWASAN KUALITAS KIMIA AIR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN MANUSIA

A. Pengawasan Kualitas Air


Menurut Permenkes RI No. 492 Tahun 2010 Tentang : Pengawasan Kualitas Air Minum.

Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan penggunaan air
yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air.

Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup:

a. Pengamatan lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses produksi
dan distribusi.
b. Pemeriksaan contoh air.
c. Analisis hasil pemeriksaan.
d. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dalam hasil kegiatan a,
b, dan c.
e. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan/perbaikan
termasuk kegiatan penyuluhan.

Pada Permenkes RI No. 492 Tahun 2010 Tentang : Pengawasan Kualitas Air Minum

Persyaratan Kualitas Air Minum

I. Parameter Wajib

No Jenis Parameter Satuan Kadar maksimum


yang
diperbolehkan
1 Parameter yang berhubungan
langsung dengan kesehatan

a. Parameter Mikrobiologi
1) E. Coli Jumlah per 100 ml 0
sampel
2) Total Bakteri Koliform Jumlah per 100 ml 0
sampel
b. Kimia an-organik
1) Arsen mg/l 0,01
2) Fluorida mg/l 1,5
3) Total Kromium mg/l 0,05
4) Kadmium mg/l 0,003
5) Nitrit, (sebagai NO2-) mg/l 3
6) Nitrat, (sebagai NO3-) mg/l 50
7) Sianida mg/l 0,07
8) Selenium mg/l 0,01

2 Parameter yang tidak langsung


berhubungan dengan kesehatan
a. Parameter Fisik
1) Bau Tidak Berbau
2) Warna TCU 15
3) Total zat padat terlarut (TDS) mg/l 500
4) Kekeruhan NTU 5
5) Rasa Tidak berasa
6) Suhu OC Suhu udara ± 3
b. Parameter Kimiawi
1) Alumunium mg/l 0,2
2) Besi mg/l 0,3
3) Kesadahan mg/l 500
4) Khlorida mg/l 250
5) Mangan mg/l 0,4
6) Ph 6,5 – 8,5
7) Seng mg/l 3
8) Sulfat mg/l 250
9) Tembaga mg/l 2
10) Amonia mg/l 1,5

II. Parameter Tambahan


No Jenis Parameter Satuan Kadar
maksimum
yang
diperbolehkan
1. Kimiawi

a. Bahan Anorganik
Air Raksa mg/l 0,001
Antimon mg/l 0,02
Barium mg/l 0,7
Boron mg/l 0,5
Molybdenum mg/l 0,07
Nikel mg/l 0,07
Sodium mg/l 200
Timbal mg/l 0,01
Uranium mg/l 0,015

b. Bahan Organik
Zat Organik (KmnO4) mg/l 10
Deterjen mg/l 0,05
Chlorinated alkanes
Carbon tetrachloride mg/l 0,004
Dichloromethane mg/l 0,02
1,2-Dichloroethane mg/l 0,05
Chlorinated ethenes
1,2-Dichloroethene mg/l 0,05
Trichloroethene mg/l 0,02
Tetrachloroethene mg/l 0,04
Aromatic hydrocarbons
Benzene mg/l 0,01
Toluene mg/l 0,7
Xylenes mg/l 0,5
Ethylbenzene mg/l 0,3
Sytrene mg/l 0,02
Chlorinated benzenes
1,2-Dichlorobenzene (1,2-DCB) mg/l 1
1,4-Dichlorobenzene (1,4-DCB) mg/l 0,3
Lain-lain
Di(2-ethylhexyl)phthalate mg/l 0,008
Acrylamide mg/l 0,0005
Epichlorohydrin mg/l 0,0004
Hexachlorobutadiene mg/l 0,0006
Ethylenediaminetetraacetic acid mg/l 0,6
(EDTA)
Nitrilotriacetic acid (NTA) mg/l 0,2

c. Pestisida
Alachor mg/l 0,02
Aldicarb mg/l 0,01
Aldrin dan dieldrin mg/l 0,00003
Atrazine mg/l 0,002
Carbofuran mg/l 0,007
Chlordane mg/l 0,0002
Chlorotoluron mg/l 0,03
DDT mg/l 0,001
1,2-Dibromo-3-chloropropane mg/l 0,001
(DBCP)
2,4 Dichlorophenoxyacetic acid mg/l 0,03
(2,4-D)
1,2-Dichloropropane mg/l 0,04
Isoproturon mg/l 0,009
Lindane mg/l 0,002
MCPA mg/l 0,002
Methoxychlor mg/l 0,02
Metolachlor mg/l 0,01
Molinate mg/l 0,006
Pendimethalin mg/l 0,02
Pentachlorophenol (PCP) mg/l 0,009
Permethrin mg/l 0,3
Simazine mg/l 0,002
Trifluralin mg/l 0,02
Chlorophenoxy gerbicides selain
2,4-D dan MCPA
2,4-DB mg/l 0,090
Dichlorprop mg/l 0,10
Fenoprop mg/l 0,009
Mecoprop mg/l 0,001
2,4,5-Trichlorophenoxyacetic mg/l 0,009
acid

d. Desinfektan dan Hasil


Sampingnya
Desinfektan
Chlorine mg/l 5
Hasil Sampingan
Bromate mg/l 0,01
Chlorate mg/l 0,7
Chlorite mg/l 0,7
Chloropenol
2,4,6-Trichloropenol (2,4,6-TCP) mg/l 0,2
Bromoform mg/l 0,1
Dibromochloromethane mg/l 0,1
Bromodichloromethane (BDCM) mg/l 0,06
Chloroform mg/l 0,3
Chlorinated acetic acid mg/l 0,05
Trichloro acetic acid mg/l 0,02
Chloral hydrate
Halogenated acetonitrilies mg/l 0,02
Dichloroacetc acid mg/l 0,07
Dibromoacetonitle mg/l 0,07
Chloral hydrate
Halogenated acetonitrilies
Dichloroacetonitrile mg/l 0,02
Dibromoacetonitrile mg/l 0,07
Cyanogen chloride (sebagai CN) mg/l 0,07

2. Radioaktifitas Gross alpha activity


Gross Alpha ctivity Bq/l 0,1
Gross beta ctivity Bq/l 1

A. Dampak Kualitas Air Terhadap Kesehatan

Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan terpenuhinya kebutuhan ini,
maka seluruh proses metabolisme dalam tubuh manusia bisa berlangsung dengan lancar.

Sebaliknya, jika kekurangan air, maka proses metabolisme terganggu. Akibatnya bisa terjadi
dehidrasi, yang pada tahapan lebih lanjut bisa menimbulkan kematian.Komposisi tubuh
manusia sebagian besar adalah air (cairan), yaitu sekitar 60 hingga 70 persen. Karena itu, air
memegang peranan yang sangat penting dan tidak tergantikan.Air adalah esensial dan tidak
bisa disintesakan. Ini berbeda dengan senyawa lain, seperti karbohidrat, lemak, dan protein.
Lemak bisa disintesakan dari karbohidrat. Protein dan karbohidrat juga sama. Tapi, air tidak
bisa disintesakan. Ia harus diperoleh dari luar tubuh. Begitu pentingnya kebutuhan air,
tubuh harus memperoleh dosis yang cukup setiap hari. Jumlah ideal yang harus dikonsumsi
adalah dua liter per hari yang merupakan jumlah total cairan yang masuk ke dalam tubuh.

Orang sering salah mempersepsikan hal ini. Yang disebut dua liter kadang disamakan
dengan delapan gelas air minum. Padahal itu adalah total cairan yang harus masuk ke dalam
tubuh. Dan itu tidak harus dari air minum. Makan buah semangka juga bisa mencukupi
kebutuhan karena mengandung banyak air. Dehidrasi, Jika kita kekurangan cairan, tubuh
akan terkena dehidrasi. Tingkatnya bisa ringan sampai berat. Dehidrasi yang berat bisa
menimbulkan kematian.

Sel tubuh manusia berisi air. Kalau kekurangan air, maka sel akan kehilangan komponen
intinya. Ini akan menganggu metabolisme. Dan ini berbahaya karena bisa menimbulkan
kematian, dan bisa terjadi karena penyakit diare. Penyakit ini disebabkan oleh mikroba
dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh. Artinya, dalam tubuh terdapat racun. Kondisi
ini menyebabkan air diserap dalam jumlah yang banyak ke dalam usus lalu dikeluarkan.
Sehingga pada penderita diare, banyak cairan tubuh yang terbuang atau dikeluarkan.

Karena itu, penderita diare harus diberi minum dalam jumlah yang banyak untuk mengganti
cairan tubuhnya yang hilang. Bahkan kalau perlu air minumnya diberi tambahan mineral.
Yang banyak dikenal adalah oralit.

Dehidrasi juga bisa terjadi pada mereka yang melakukan olahraga berat sehingga banyak
mengeluarkan keringat yang merupakan hasil metabolisme dalam tubuh untuk
menghasilkan energi. Jika banyak mengeluarkan keringat, berarti banyak cairan tubuh yang
keluar. Karenanya, orang yang berolahraga berat juga harus memperbanyak minum. Selain
kedua hal tersebut, dehidrasi juga bisa terjadi pada orang yang berada di daerah yang
sangat kering.

Air yang harus diminum adalah air yang sehat. Ini bisa dilihat dari aspek fisik, kimia, dan
mikrobiologi. Secara fisik, air yang sehat adalah yang jernih, tidak berbau, dan tidak berasa.
Lebih detail lagi, air bisa diminum dengan berbagai syarat secara kimia dan mikrobiologi.
Secara kimia, air sehat adalah yang kadar pH-nya netral dan kandungan mineral-mineral
tertentu ada batasannya.

Sedangkan secara mikrobiologi, air yang sehat adalah yang tidak mengandung mikroba
penyebab penyakit (patogen). Misalnya, bakteri E. coli yang bisa menyebabkan diare dan
salmonela sp yang bisa mengakibatkan tipus. Kedua bakteri ini biasanya terdapat dalam
kotoran atau tinja manusia. Dalam kondisi normal, air tidak mengandung dua bakteri
tersebut. Jika ternyata mengandung itu, maka berarti telah tercemar oleh tinja manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://suparjanmail.blogspot.com/2012/08/parameter-kualitas-air.html
siicitra.blogspot.com/2011/04/kualitas-air.html
Permenkes RI No. 492 Tahun 2010 Tentang : Pengawasan Kualitas Air Minum
https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/08/parameter-fisika-kimia-biologi-penentu-
kualitas-air-2/

Anda mungkin juga menyukai