Anda di halaman 1dari 2

Impian Denta

Denta adalah gitaris ternama. Dia pemain gitar yang sangat di idolakan.
Saat itu dia akan memulai konsernya, konser terbesarnya. Saat konser akan
dimulai, hujan mulai turun. Seketika saja dia teringat akan 12 tahun yang lalu.
Saat itu dia berumur 8 tahun. Bapaknya seorang pemulung, ibunya sakit
struk. Jadi, untuk melakukan suatu kegiatan harus di bantu oleh
suami/anaknya. Denta tidak bersekolah, dia setiap hari membantu kedua
orangtuanya. Terutama ibunya yang sedang sakit.
Suatu hari di tanah lapang, Denta bebicara kepada bapaknya kalau dia
menginginkan sebuah gitar. Bapaknya sambil tersenyum bertanya “Kau
gunakan apa gitar itu?” “Aku akan berlatih dengan gitar itu untuk meraih
impianku. Impianku menjadi seorang gitaris pak” jawab Denta yakin. “Baik,
besok kuberi kau sebuah gitar” “Sungguh? Bapak akan berjanji kan?” “Iya
bapak janji”. Padahal, untuk makan saja susah apalagi memberikan Denta gitar.
Tapi, untuk impian anaknya, sang bapak rela memberikan apa saja.
Pagi buta, sang bapak mencari pekerjaan dengan sepeda ontel. Bahkan,
sampai hujan si bapak tetap masih semangat mencari kerja. Sampai si bapak
tidak sengaja berhenti di depan toko alat musik yang sedang tutup, dan di
dalamnya terlihat jelas sebuah gitar. Sang bapak merogoh saku celananya,
namun yang ada hanya uang 500perak. Tanpa pikir panjang, si bapak langsung
memecahkan kaca yang ada di toko alat musik itu. Dan segera mengambil
gitar. Dengan naik sepeda ontel, si bapak membawa gitar dan membawanya
dengan penuh kegembiraan.
Denta sudah lama menunggu bapaknya di tengah kehujanan. Dia sudah
berharap dan membayangkan gitar yang dibawa bapaknya. Tak lama kemudian
di seberang rel kereta, bapaknya berteriak memanggil dirinya “Dentaaa, bapak
bawakan gitar” sambil membawa gitar. Melihat itu, Denta berlari ke arah
bapaknya “Yee, bapak membawakan gitar” dengan ekspresi yang sangat
bahagia. Namun, tiba-tiba saja kereta api lewat saat bapak Denta sedang
melewati rel. Bapaknya kaget ketika ada suara kereta, ia terjatuh. Seketika saja
kereta lewat. Gitar Denta terselamatkan, namun bapaknya tewas seketika.
Denta menangis saat itu juga.
Setelah pemakaman selesai, Denta mengajak ibunya ketempat dimana
bapaknya berjanji akan memberikan sebuah gitar. Disana mereka menangis
terharu. Saat itu juga, Denta berjanji pada dirinya bahwa dia akan meraih
impiannya itu. Denta terus berlatih, dia tidak ingin mengecewakan kedua
orangtuanya.
“Denta, konser akan dimulai. Kamu sudah siap?” ucap seseorang
membuyarkan lamunannya. “Ha? Ya tentu” jawab Denta penuh semangat.
Denta berhasil membuat para penggemarnya sangat bahagia. Begitu juga
ibunya, yang tersenyum bangga pada Denta. Dari kejauhan terlihat bayangan
bapaknya, yang juga bangga.

Anda mungkin juga menyukai