PENDAHULUAN
Ayat (2) Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat
dituntut atas pengaduan orang itu.
2) Pasal 346 sampai dengan pasal 349 KUHP, tentang Abortus Provokatus. Pasal 346 KUHP
Mengatakan:
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh
orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
Criminal malpractice yang bersifat ceroboh (recklessness) misalnya melakukan tindakan medis
tanpa persetujuan pasien informed consent:
1) Pasal 347 KUHP menyatakan:
Ayat (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan dan mematikan kandungan seorang wanita
tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
Ayat (2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
Criminal malpractice yang bersifat negligence (lalai) misalnya kurang hati-hati melakukan
proses kelahiran.
1) Pasal-pasal 359 sampai dengan 361 KUHP, pasal-pasal karena lalai menyebabkan mati atau
luka-luka berat.
Pasal 359 KUHP, karena kelalaian menyebabkan orang mati : Barangsiapa karena kealpaannya
menyebabkan mati-nya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
kurungan paling lama satu tahun.
2) Pasal 360 KUHP, karena kelalaian menyebabkan luka berat: Ayat (1) Barang siapa karena
kealpaannya menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun.
Ayat (2) Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa
sehingga menimbulkan penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan, jabatan atau pencaharian
selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda
paling tinggi tiga ratus rupiah.
3) Pasal 361 KUHP, karena kelalaian dalam melakukan jabatan atau pekerjaan (misalnya: dokter,
bidan, apoteker, sopir, masinis dan lain-lain) apabila melalaikan peraturan-peraturan
pekerjaannya hingga mengakibatkan mati atau luka berat, maka mendapat hukuman yang lebih
berat pula.
Setiap tenaga kesehatan mempunyai kode etik dalam pelaksanaan tugasnya. Setiap
pelanggaran etik yang dilakukan dapat dikenakan sanksi berupa tuntutan. Dan dalam setiap
tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan baik perawat, bidan maupun dokter harus
mencari tahu terlebih dahulu permasalahan yang terjadi sehingga kita sebagai tenaga kesehatan
tidak gegabah dalam melakukan tindakan yang akan di lakukan sehingga tidak membuat
kesalahan.
Atas dasar beberapa uraian yang telah disebutkan di atas masalah malapraktek adalah
sebagai berikut:
1. Kasus malapraktek merupakan suatu kasus yang menarik, yang sering dialami oleh
masyarakat di mana dalam posisi selalu sebagai korban. Dengan banyak kasus yang
mencuat di pengadilan menunjukkan bahwa tingkat kesadaran hukum masyarakat mulai
meningkat, sehingga perpaduan antara kedua hal tersebut di atas akan menimbulkan suatu
perbenturan atau sengketa.
2. Bidan/Dokter/Perawat diharapkan bekerja dengan memperhatikan standarisasi
wewenangnya yang telah ditetapkan sesuai dengan profesinya sehingga tidak akan terjadi
lagi kasus - kasus malpraktek lainnya.
Artikel terkait:
HUMANIORA
Poskan Komentar
Search
Followers
HUMANIORA Copyright © Mau00 - All Right Reserved.Theme By Artikel-luarbiasa