Anda di halaman 1dari 11

Model Persediaan yang Cepat Rusak dengan Tingkat Keburukan yang Terkendali untuk Permintaan yang Tergantung pada

Waktu dan Biaya Penyimpanan

Abstrak

Tujuan : Tujuan dari makalah ini adalah mengembangkan model inventori untuk barang-barang yang cepat memburuk
dengan pertimbangan dari fakta bahwa tingkat kerusakan bisa di kontrol dengan menggunakan preservation technology
(PT) dan baik biaya penyimpanan & tingkat permintaan, keduanya adalah fungsi linear terhadap waktu dimana dibuat
konstan pada hamper semua model persediaan memburuk.

Desain/Metode/Pendekatan : Mengembangkan persamaan matematika dari model persediaan memburuk deterministic


dimana tingkat permintaan dan biaya penyimpanan keduanya adalah fungsi linier terhadap waktu, tingkat kerusakan
adalah konstan, tingkat penumpukan adalah variabel dan bergantung pada lama pengisian berikutnya, kekurangan
diperbolehkan dan sebagian ditumpuk dan mendapatkan solusi analitis yang mengoptimalkan total biaya dari model
persediaan yang diusulkan.

Temuan : Model dapat di aplikasikan untuk mengoptimalkan total biaya inventori dari persediaan barang yang memburuk
untuk perusahaan bisnis dimana mereka menggunakan preservation technology untuk mengendalikan tingkat keburukan
menurut asumsi dari model.

Originalitas/Nilai : Sistem inventori untuk barang-barang yang memburuk menjadi objek penelitian sejak lama. Model
yang diusulkan efektif juga efisiend untuk organisasi bisnis yang menggunakan preservation technology untuk
mengurangi tingkat keburukan dari barang-barang yang cepat memburuk pada persediaan.

Pendahuluan

Sistem inventori adalah salah satu arus utama pada Penelitian Operasional yang penting bagi perusahaan bisnis dan
Industri. Minat pada subjek ini terus meningkat, dan pengembangan dalam beberapa tahun terakhir sangat mirip dengan
pengembangan penelitian operasional pada umumnya. Sistem inventori untuk barang-barang memburuk sudah menjadi
objek pembelajaran dalam waktu yang lama, tetapi sedikit diketahui mengenai efeknya dalam mengurangi tingkat
kerusakan produk. Jadi dalam makalah ini, suatu model inventori dikembangkan dengan fakta bahwa penggunaan
preservation technology mengurangi tingkat keburukan dimana pengecer dapat mengurangi kerugian ekonomi,
meningkatkan tingkat pelayanan terhadap pelanggan dan meningkatkan daya saing bisnis.
Asumsi dan Notasi

Model matematis didasarkan pada notasi dan asumsi berikut.

2.1. Notasi

 A Biaya pesan per pesanan.


 C Biaya beli per unit.
 H(t) Biaya penyimpanan per unit per satuan waktu.
 πb Biaya pemesanan kembali per unit per satuan waktu.
 πl Biaya penjualan yang hilang per unit.
 ε Biaya preservation technology (PT) untuk mengurangi tingkat kerusakan untuk menjaga kelestarian
produk, ε > 0.
 θ Tingkat kerusakan.
 M( ε ) Tingkat kerusakan yang berkurang karena menggunakan preservation technology.
 τ P Resultan tingkat kerusakan, τ P = ( θ - M( ε )).
 t1 Waktu dimana tingkat persediaan mencapai nol, t 1 ≥ 0 .
 t2 Lamanya periode dimana kekurangan diizinkan, t 2 ≥ 0 .
 T ( ¿ t 1 +t 2 ) Lamanya waktu siklus.
 IM Tingkat persediaan maksimum selama [0,T].
 IB Tingkat persediaan maksimum selama periode kekurangan.
 Q (= IM + IB) kuantitas pesanan selama waktu siklus T.
 I 1 (t ) Tingkat persediaan positif pada waktu t, 0 ≤t ≤t 1 .
 I 2 (t ) Tingkat persediaan negatif pada waktu t, t 1 ≤ t ≤t 1 +t 2 .
 TC ( t 1 , t 2 , ε ) Total biaya per satuan waktu.

2.2. Asumsi

 Tingkat permintaan bergantung pada waktu yaitu jika ‘a’ adalah fraksi tetap dari permintaan dan ‘b’ adalah fraksi
permintaan dimana bervariasi bergantung waktu maka fungsi permintaan adalah f(t) – a + bt, dimana a>0 , b>0.
 Preservation technology digunakan untuk mengendalikan tingkat kerusakan.
 Biaya penyimpanan adalah fungsi linier terhadap waktu h(t) = α + βt , α ≥ 0 , β ≥ 0 .
 Kekurangan diperbolehkan dan sebagian ditumpuk.
 Waktu tunggu adalah nol.
 Tingkat pengisian tidak terbatas.
 Perencanaas horison terbatas
 Tingkat kerusakan konstan.
 Selama periode persediaan habis, tingkat penumpukan adalah variabel dan bergantung pada lamanya waktu
tunggu untuk pengisian berikutnya. Sehingga tingkat penumpukan untuk persediaan negative adalah, B(t) =

1
δ adalah parameter penumpukan dan (T-t) adalah waktu tunggu ( t 1 ≤ t ≤T )
1+ δ (T −t )

Mathematical Model
Tingkat perubahaan persediaan, selama periode stok positif [0, t 1 ] berlaku karena permintaan dan resultan tingkat

keburukan ( τ P ), dan pada periode kekurangan [ t 1 , T] berlaku karena permintaan dan fraksi dari permintaan

ditumpuk & tingkat penumpukan adalah B(t). Oleh karena itu, tingkat persediaan pada setiap waktu selama [0, t 1 ] dan

selama [ t 1 , T] ditentukan dari persamaan diferensial.

d I 1 (t)
+ τ P I 1 ( t )=−( a+ bt ) ; 0 ≤t ≤t 1 (1)
dt

d I 2 (t) −( a+bt )
= ; t 1 ≤ t ≤T (2)
dt 1+ δ (T −t )

Type equation here .

Dengan kondisi batasan

I 1 ( t )=I 2 ( t )=0 saat t = t 1 dan I 1 ( t )=¿ IM saat t=0

Tingkat Persediaan (Q(t))

Gambar 1. Representasi Grafis Sistem Persediaan

Solusi Analitis

Kasus I : Tingkat Persediaan tanpa Kekurangan

Selama periode [0, t 1 ], persediaan habis karena kerusakan dan permintaan. Oleh karena itu, tingkat persediaan pada

setiap waktu selama [0, t 1 ] digambarkan oleh persamaan diferensial

d I 1 (t)
+θ I 1 (t )=−( a+ bt ) ; 0 ≤ t ≤ t 1 (3)
dt

Dengan batasan kondisi I 1 ( t )=0 saat t = t 1

Solusi dari persamaan (3) adalah

[
I 1 ( t )=
−a

b
θ−m ( ε ) θ−m ( ε ) (
t−
1
θ−m ( ε ) )
+e (θ−m ( ε ))(t −t )
1

[
a
+
b
θ−m ( ε ) θ−m ( ε )
t 1−
(1
θ−m ( ε ) )] ] ; 0 ≤t ≤t 1 (4)

Kasus II : Tingkat Persediaan dengan Kekurangan

Selama interval [ t 1 , T ] tingkat persediaan bergantung pada permintaan dan fraksi dari permintaan ditumpuk.

Persamaan persediaan selama waktu [ t 1 , T ] bisa direpresentasikan dengan persamaan diferensial


d I 2 (t ) −( a+bt )
= ; t ≤ t ≤t 1 +t 2 (5)
dt 1+ ε (t 1+ t 2−t) 1

Dengan batasan kondisi I 2 ( t 1 )=0 saat t = t 1

Solusi dari persamaan (5) adalah

I 2 ( t )=
[ a
ε
log
1+ε (t 1 +t 2−t) b[1+ ε ( t 1+t 2−t ) ]
1+ε t 2
+
ε
2
log
[1+ ε ( t 1 +t 2−t ) ] b(t 1−t)
1+ ε t 2

ε ]
(6)

Maka dari itu, total biaya per siklus pengisian terdiri dari komponen – komponen berikut :

1) Biaya penyimpanan per siklus ;


t1

IHC = ∫ h(t)I 1 (t ) dt
0
t1

= ∫ ( α + βt ) I 1 ( t ) dt
0
ε
θ−m ( ¿ )
¿
¿4
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
IHC =
ε (7)
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
¿
θ−m ( ε ) e ¿
¿
θ−m ( ε ) e ¿
¿
¿
¿
θ−m ( ε ) e ¿
¿
¿
6¿
−1
¿
¿
2) Biaya pemesanan kembali per siklus ;
−¿ I 2 (t ) dt
t 1+ t 2

∫¿
t1
BC=π b ¿
1 1
(¿
1+δ t 2
)+2 b log (
1+δ t 2 )
2 a t 2 δ 2 +b t 22 δ 2 +2 b t 1 t 2 δ 2+2 b δ t 2 +2 b t 2 δ log ¿
¿
1
(¿ ) (8)
1+ δ t 2
1 1
2δ 3
(¿
( 1+δ t2
)+ 2b t 1 log¿ +2a δ log ¿
)
¿
BC=π b ¿
3) Biaya kehilangan penjualan per siklus ;
t 1+t 2

LS=π l
( (

t1
(1−
1
1+δ ( t 1 +t 2−t ) )
)(a+ bt) dt
)
( 1+δ t 2 ) +2 b δ t 2
2 2 2 2
2 a t 2 δ +2 b t 1 t 2 δ +b t δ −2 a δ log ( 1+δ t 2 )−2b log ( 1+ δ t 2 ) −2 b δ t 1 log ( 1+δ t 2 ) −2b δ t 2 log ¿
2
1
¿
2 δ2
¿
LS=π l ¿
(9)
4) Biaya pembelian per siklus = (Biaya pembelian per unit) * (Kuantitas pemesanan dalam satu siklus)
PC = C*Q
Saat t = 0 tingkat persediaan maksimum dan di rumuskan sebagai IM ( = I 1 ( 0 ) ) maka dari persamaan (4)
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
1
t 1−
θ−m ( ε ) (10)
¿
−a b
+ 2
+e ¿
θ−m ( ε ) ( θ−m ( ε ) )
ℑ=¿

Persediaan pada pemesanan kembali maksimum saat t = t 1 +t 2 maka dari persamaan (6)

IB = −I 2 ( t 1 +t 2 ) (11)

IB=−
[ a
δ
log
1
1+ δ t 2
+
b[1+δ ( t 1 +t 2) ]
δ 2
log
1 bt
+ 2
1+ δ t 2 δ ]
Jadi ukuran pemesanan selama interval waktu total [0,T]

Q = IM + IB

ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
1
t 1−
θ−m ( ε ) (12)
¿
−a b
+ 2
+e ¿
θ−m ( ε ) ( θ−m ( ε ) )
Q=¿

Demikian juga

PC = C*Q
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
1
t 1−
θ−m ( ε ) (13)
¿
−a b
+ 2
+e ¿
θ−m ( ε ) ( θ−m ( ε ) )
¿C¿

5) Biaya Pemesanan

OC = A (12)

Maka dari itu total biaya per satuan waktu dapat dituliskan sebagai,
¿
1
¿ ¿ Biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya pemesanan kembali + biaya kehilangan penjualan +
(t 1+t 2)
biaya pembelian]

1
TC ( t 1 , t 2 , ε ) = [OC + IHC+ BC + LS + PC ]
(t 1+ t 2 )

Dengan memasukkan nilai dari OC, IHC, BC, LS dan PC maka,


TC( t 1 , t 2 )
ε
θ−m ( ¿ )
¿
¿4
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
1 1
(¿
1+δ t 2
)+2 b log
(
1+δ t 2 )
2 a t 2 δ 2+ b t 22 δ 2 +2 b t 1 t 2 δ 2+ 2b δ t 2 +2 b t 2 δ log¿
¿
1
(¿ )
1+δ t 2
( 1+ δ t 2) + 2b δ t2
ε
θ−m ( ¿ ) t 1
¿
1
t 1−
θ−m ( ε )
¿
−a b
+ 2
+ e¿
θ−m ( ε ) ( θ−m ( ε ) )
2 2 2 2
2 a t 2 δ +2 b t 1 t 2 δ +b t 2 δ −2 a δ log ( 1+δ t 2 )−2b log ( 1+ δ t 2 ) −2 b δ t 1 log ( 1+δ t 2 ) −2b δ t 2 log ¿+C ¿
1
¿
2 δ2
¿
1 1
(
2 δ3
(¿
1+ δ t 2 )
)+2 b t 1 log¿ +2 a δ log¿ + π l ¿
¿
¿
¿
θ−m ( ε ) e
¿
θ−m ( ε ) e¿
¿
¿
¿
¿
θ−m ( ε ) e
¿
¿
6¿
1 1
¿ A−
(t 1 +t 2) ¿
(15)

Turunkan persamaan (15) terhadap t 1 , t 2 , ε maka akan didapatkan


∂TC ∂TC ∂TC
, dan
∂t 1 ∂t 2 ∂ε
Untuk meminimasi totak biya TC ( t 1 , t 2 , ε ) per satuan waktu nilai optimal dari t1 , t2 dan ε bisa
didapatkan dengan memecahkan persamaan berikut
∂TC ∂ TC ∂ TC
=0 , =0 dan =0
∂t 1 ∂ t2 ∂ε

Diberikan determinan dari prinsip minor hessian matrix (H-matrix) ° TC ( t 1 , t 2 , ε ) adalah definit positif.

Dimana asumsi yang bisa dibuat adalah det ( H 1 ¿ > 0, det ( H 2 ¿ > 0, det ( H 3 ¿ > 0 dimana H1 ,
H 2 , H 3 adalah prinsip minor dari H-matrix.

Matriks H dari fungsi TC ( t 1 , t 2 , ε ) didefinisikan sebagai

[ ]
∂2 TC ∂2 TC ∂2 TC
∂ t 12 ∂ t1 ∂ t2 ∂ t1 ∂ ε
∂2 TC ∂2 TC ∂2 TC
H= 2
∂ t 2∂ t 1 ∂t 2 ∂ t2 ∂ ε
2 2 2
∂ TC ∂ TC ∂ TC
2
∂ ε ∂ t1 ∂ ε ∂t 2 ∂ε

Ilustrasi Dalam Bentuk Angka

Untuk ilustrasi dalam bentuk angka, diberikan suatu sistem inventori dengan kondisi sebaga berikut : A = 250,
α = 0.5, β = 0.01, C = 40 , π b = 10, π l = 8, δ = 8, a = 10, b = 2, θ = 0.002 dan m( ε) =

θ(1−e−2 k ) . Hasil output dari program komputer yang menggunakan program maple mathematical adalah
t 1 = 0.09, t 2 = 1.323 dan ε = 9.84. Sebagai contoh nilai t1 ketika tingkat inventori sama dengan nol
adalah 0.09 satuan waktu, periode kekurangan sebesar 1,323 satuan waktu dan nilai optimal dari preservatiom
technology sebesar 9.84 per unit.

Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini untuk memperkenalkalkan model persediaan melibatkan tingkat kerusakan yang
terkendali untuk memperluas model tradisional EOQ. Di pasar dunia nyata, pengecer bisa mengurangi tingkat
kerusakan dari produk dengan membuat penanaman modal yang efektif di gudang. Dalam penelitian ini, untuk
mengurangi tingkat kerusakan pengecer menginvestasikan di biaya PT dan prosedur solusi telah diberikan untuk
menentukan siklus pengisian optimal, periode kekurangan, kuantitas pesanan dan biaya preservation technology
seperti total biaya inventory yang sudah di minimasi. Ilustrasi dalam bentuk angka telah diberikan untuk
menggambarkan bagaimana model menyelesaikannya. Model ini sangat praktikal bagi pengecer bagi siapa yang
menggunakan preservation technology di gudang untuk mengendalikan tingkat kerusakan dengan asumsi dari
model yang diberikan. Model ini bisa dikembangkan lebih lanjut dengan membuat asumsi yang lebih realistis
seperti pengisian yang berhingga, tingkat permintaan probabilistic dan lain – lain.

Anda mungkin juga menyukai