Anda di halaman 1dari 4

TENSION TYPE HEADACHE

: 067/ /SOP-
No.Dokumen
UKP/PKM-LGK/2019
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : Agustus 2019

Halaman : 1/3
PUSKESMAS Dr.Riesda Nandini Y
LEGOK Nip.197401012008012005

Tension type headache (TTH) atau nyeri kepala tegang otot adalah nyeri kepala
bilateral yang menekan, mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak
1. Pengertian diperburuk oleh aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai mual
(bila ada minimal) dan/atau muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien dengan


tension type headache
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas ABCD Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas ABCD
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/ Diagnosis TTH ditegakkan sesuai kriteria diagnostik nyeri kepala
langkah-
kelompok studi nyeri kepala PERDOSSI 2005 yang diadaptasi dari
langkah
IHS (International Headache Society)

a.Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan nyeri kepala.

b.Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.

c.Sedikitnya memiliki 2 karakteristik nyeri kepala berikut:

1.lokasi bilateral

2.menekan/mengikat (tidak berdenyut)

3.intensitas ringan atau sedang

4.tidak diperberat oleh aktivitas rutin (berjalan, naik tangga)

d.Tidak dijumpai:

1.Mual atau muntah (bisa anoreksia)


2.Lebih dari satu keluhan: fotofobia atau fonofobia.

e.Tidak berkaitan dengan kelainan lain

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium: darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, dll (atas

indikasi, untuk menyingkirkan penyebab sekunder).

Radiologi: atas indikasi, untuk menyingkirkan penyebab sekunder

Penatalaksanaan

Beberapa obat yang terbukti efektif mengatasi TTH:

Parasetamol/asetaminofen 500–1000 mg

Aspirin 500–1000 mg

Ibuprofen 200–800 mg

Ketoprofen 25–50 mg

Naproxen 375–550 mg

Diclofenac 12,5–100 mg

Terapi nonfarmakologis: kontrol diet, hindari faktor pencetus,

hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif, dan ergotamine

Edukasi

1. Menghindari atau berpantang kafein.

2. Menghindari stres, ketegangan mental, dan konflik emosional.

3. Tanyakan tentang keluhan pasien setelah obat habis.

4. Mintalah untuk kontrol kembali apabila keluhan masih ada atau

tidak berkurang untuk dilakukan pemeriksaan tambahan.


5. Mintalah pasien untuk mengingat-ingat pencetus TTH dan

mencoba untuk menghindari pencetusnya. Pencetus TTH antara

lain: dehidrasi, kelaparan, pekerjaan/beban terlalu berat.

6. Rekomendasikan pasien untuk relaksasi seusai bekerja dan

beristirahat cukup di malam hari.


melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

6. Bagan Alir

menulis hasil Memberikan tata laksana pada


menulis diagnose anamnesa, pasien sesuai hasil pemeriksaan
pasien ke buku pemeriksaan dan
register. diagnose ke rekam
medic

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum

9. Dokumen
 Rekam medis
Terkait  Kertas resep

10. Rekaman
historis No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai