Prasedimentasi
• Compression Settling
ditujukan untuk pengendapan dimana partikel dengan
konsentrasi yang besar yang terbentuk secara struktur dan
pengendapan selanjutnya dapat terjadi hanya dengan
kompresi strukturnya. Kompresi berasal dari berat partikel
yang secara konstan ditambahkan menjadi struktur dengan
sedimentasi dari cairan supernatant
diaplikasikan biasa terjadi di lapisan terendah dari padatan
di dasar atau massa biosolids, seperti di dasar fasilitas
pengendapan kedua dan fasilitas pengentalan padatan (solids
thickening).
• Flotation Settling
ditujukan untuk removal partikel dalam
suatu suspensi yang lebih ringan daripada air
dengan menggunakan udara atau flotasi gas
diaplikasikan untuk removal lemak dan
minyak, material ringan yang mudah
mengapung, pengentalan dari suspensi
padatan.
Fg = Fd + Fb
Fg = m.g = Vg
Teori Pengendapan Partikel
• Gabungan perhitungan gaya gravitasi dengan
gaya drag friksi untuk partikel spherical,
menghasilkan formula sbb:
vp = ((4g/3CD).((ρp – ρw)/ρw).dp)1/2
atau
vp = ((4g/3CD).(sgp-1).dp)1/2
dimana:
vp = kecepatan partikel (m/s)
dp = diameter partikel (m)
sgp = spesific gravity
Dimana:
ɸ merupakan faktor bentuk partikel. Nilai ɸ untuk sphere = 1; Nilai ɸ untuk sand
grain = 2; dan lebih besar dari 20 untuk fractal floc.
ɸ penting dalam pengolahan air limbah.
ɸ diukur/dinilai untuk menghitung Nre
ɸ aplikasinya untuk pengendapan flokulen dan ballasted flokulen
Penggunaan hukum Stoke tidak tepat untuk nilai Nre > 1, maka hukum Newton lah yang
harus digunakan untuk menentukan kecepatan pengendapan pada bagian transisi.
CD pada persamaan Newton tergantung pada nilai Nre yang merupakan fungsi dari kecepatan
pengendapan.
Dikarenakan kecepatan pengendapan tidak diketahui, maka kecepatan pengendapan awal
diasumsikan.
Asumsi kecepatan pengendapan digunakan untuk menentukan Nre yang digunakan untuk
menentukan nilai CD dan nilai CD digunakan untuk mengkalkulasi kecepatan pengendapan.
Penyeleseian dapat tercapai ketika asumsi kecepatan pengendapan kira-kira sama dengan
kecepatan pengendapan berdasarkan perhitungan hukum Newton. Proses tersebut yang
dinamakan ITERATIF.
• Newton’s Equation
vp = ((4g/3CD). (sg – 1). d))1/2
• Standar Equation
Nre = ɸ.vp.dp / ѵ
CD = 24/Nre + 3/√Nre + 0,34
27/10/2012 sumber: MetCalf & Eddy, 2003 36
TIPE-TIPE PENGENDAPAN
PARTIKEL
Ruang lumpur
Aliran Horizontal
• Silinder aliran horizontal
Inlet
Outlet Outlet
Ruang lumpur
Horizontal Radial
Silinder aliran vertikal
Inlet
Outlet Outlet
Ruang lumpur
Upflow
Type I Settling -- Stokes’ Law
g (s )
vs
18
where
νs = settling velocity
ρs = density of particle (kg/m3)
ρ = density of fluid (kg/m3)
g = gravitational constant (m/s2)
d = particle diameter (m)
μ = dynamic viscosity (Pa·s)
Teori Pengendapan Partikel :
Pada saat partikel berada dalam air, akan terjadi percepatan hingga
kecepatan terbatas terakhir tercapai, sehingga :
Gaya gravitasi = gaya drag friksi
Gaya gravitasi = (ρs – ρ) g V
Dimana : ρs = kerapatan massa partikel
ρ = kerapatan massa air
V = volume partikel
Dengan analisa dimensional, dapat diketahui :
gaya drag friksi = CD A C ρ (vs2/2)
Dimana : CD = koefisien Drag Newton
AC = Luas penampang melintang partikel
vs = Kecepatan pengendapan partikel
CD tidak tetap, bervariasi tergantung pada nilai bilangan Reynold
(NRe) dan dengan bentuk partikel spherikal :
NRe 0,5 , maka CD = 24/NRe
0,5 < NRe 104, maka CD = (24/NRe) + (3/NRe1/2) + 0,34
Dimana :
H = kedalaman air
L = panjang ruang pengendapan
Influen Efluen
Media kerikil
Vertical Flow
Ke Flash Mix
Denah Roughing Filter
Media kerikil
efluen
Influen
Influen
Dinding diperforasi
Horizontal Flow
Kerikil efluen
Influen
Potongan
Perforated wall
KEUNTUNGAN
ROUGHING FILTER