Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TINGKAT KEYAKINAN GURU (TEACHERS’ BELIEF)

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Sugeng Sutiarso, Nurhanurawati, Gimin Suyadi, dan Widyastuti

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
E-mail : sugengsutiarso@yahoo.com

Abstract: Teachers' belief, or level of confidence as one of the four components of


teacher competence (personal competence) has a strategic role in the success of
student learning, especially for elementary school teachers. An elementary school
teacher who has a good level of confidence will have an impact on the mental attitude
toward the benefits of math for students, themselves, and everyday life, and belief in
her abilities in teaching mathematics. The study is a descriptive study, which aims to
describe the confidence level of primary school teachers in the learning of
mathematics in the city of Bandar Lampung. Through the answers to the questionnaire
sample 23 elementary school teachers obtained the results of the study that the
confidence level of primary school teachers in teaching mathematics in Bandar
Lampung quite enough; with details (1) semi-city elementary school teacher at better
than the city center and suburbs, (2) central elementary school teachers better city than
the suburbs, and (3) private school teachers in mathematics learning is better than
public school teachers.

Keywords : teachers' belief (confidence level), the learning of mathematics, and


teachers.

Pendidikan merupakan usaha yang seorang guru yang profesional harus


sadar, terencana, dan bertahap untuk memiliki empat kompetensi pendidik, yaitu
mencapai kecerdasan bangsa. Bangsa yang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
cerdas akan memberikan kontribusi bagi dan profesional. Diantara keempat
kemajuan bangsa. Oleh karena itu, dalam kompetensi tersebut, terdapat unsur-unsur
satu dekade terakhir pendidikan telah dari kompetensi yang belum dimiliki
menjadi prioritas pemerintah dalam sepenuhnya oleh guru meski guru tersebut
pembangunan. Perhatian pemerintah telah lulus sertifikasi. Bila ada unsur-unsur
tersebut diwujudkan dalam bentuk kompetensi maka akan menyebabkan tidak
peningkatan anggaran dan belanja sektor optimalnya profesionalisme guru itu. Oleh
pendidikan sebesar 20% dari APBN dan karena itu, pengetahuan mengenai unsur-
APBD. Selain itu, pemerintah juga unsur yang belum sepenuhnya dikuasai itu
memberikan peningkatan kesejahteraan para dan faktor penyebabnya akan membantu
pendidik (guru dan dosen) dalam bentuk meningkatkan profesionalisme guru tersebut
pemberian insentif pendapatan bagi guru khususnya, dan mutu pendidikan umumnya.
yang sudah memiliki sertifikat pendidik. Saat ini, salah satu unsur kompetensi
Perhatian pemerintah ini tentunya harus yang menjadi perhatian para peneliti adalah
dipandang sebagai motivasi kepada para rasa percaya diri (belief). Menurut
pendidik untuk meningkatkan Permendiknas RI No 16 tentang Standar
profesionalisme dirinya dalam rangka Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
meningkatkan mutu pendidikan. (2007) bahwa rasa percaya diri disamakan
Menurut UU No. 14 tentang Guru dengan istilah “keyakinan guru”, yang
dan Dosen (2005) dinyatakan bahwa artinya sikap mental yang dimiliki guru
75
76 Jurnal Pendidikan MIPA, Volume 13, Nomor 1, April 2012

terhadap manfaat matematika bagi siswa, pedagogical knowledge (pengalaman


dirinya, dan kehidupan sehari-hari, serta dengan pengetahuan formal – baik materi
keyakinan akan kemampuan dirinya dalam sekolah maupun pengetahuan pedagogik)”.
mengajar matematika. Istilah tingkat Kukari (Chong, et al., 2004) menyatakan
keyakinan guru seringkali diartikan sama bahwa keyakinan guru memiliki hubungan
dengan rasa percaya diri guru; atau dalam mutual dengan culture (kultur) dan religious
bahasa Inggrisnya: Teachers’ Belief. (agama). Berdasarkan kedua pendapat
Tingkat keyakinan guru merupakan salah tersebut, bahwa tingkat keyakinan guru
satu unsur penting dan termasuk dalam dapat ditingkatkan melalui beberapa cara,
empat kompetensi guru, yaitu kompetensi seperti peningkatan melalui pengalaman
kepribadian. Beberapa pengertian tentang pribadi, proses pembelajaran di sekolah atau
tingkat keyakinan guru disampaikan oleh lembaga formal lainnya, interaksi budaya,
para ahli, sebagaimana berikut ini. Borg dan penerapan nilai agama.
(2011) menyatakan bahwa “Belief is a Tingkat keyakinan seorang guru
mental state which has as its content a dapat diukur dengan berbagai cara, seperti
proposition that is accepted as true by the wawancara, angket, atau observasi. Dalam
individual holding it, although the penelitian ini akan dilakukan melalui angket
individual may recognize that alternative yang diadopsi dari penelitian Chenqian
may be held by others”; artinya: “keyakinan (2007), yaitu angket mengenai teacers’
adalah kondisi mental yang didalamnya belief (keyakinan guru). Angket ini terdiri
sesuatu diakui benar olehnya, meskipun dari dua bagian, yaitu skala angket tentang
orang lain tidak mengakui kebenarannya”. manfaat matematika, dan skala angket
Chong, et al. (2004) menyatakan bahwa mengenai pembelajaran matematika.
“Beliefs, by nature of being internal to the Hasil survei/penelitian pendahuluan
holder”; artinya “Keyakinan adalah sifat terhadap guru SD saat pelaksanaan PLPG
alamiah seseorang”. (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) di
Raya percaya guru ini memiliki Propinsi Lampung tahun 2011, ditemukan
dampak pada pembelajaran, sebagaimana beberapa fakta bahawa sebagian besar guru
dinyatakan oleh Hidayat (2007) bahwa rasa (lebih 70%) guru SD tidak mengetahui
percaya diri guru yang tinggi diyakini akan empat kompetensi guru, unsur-unsurnya,
berdampak pada ketuntasan implementasi bagaimana mencapainya, dan apa
kurikulum dan pembelajaran di kelas, dan manfaatnya. Berdasarkan fakta itu, maka
sebaliknya rasa percaya diri guru yang dipandang perlu untuk menelaah lebih lanjut
rendah akan menyebabkan rendahnya (menganalisis) mengenai sebagian kecil dari
implementasi kurikulum dan pembelajaran unsur kompetensi guru, yaitu rasa percaya
di kelas. Berdasarkan pendapat tersebut, diri (tingkat keyakinan) guru SD pada mata
ternyata rasa percaya diri atau keyakinan pelajaran matematika. Pemilihan unsur
guru merupakan salah satu unsur yang keyakinan guru ini didasarkan pada
penting dalam keberhasilan pendidikan, pertimbangan bahwa rasa percaya diri guru
khususnya pembelajaran di kelas. Tingkat merupakan faktor internal yang cukup besar
keyakinan guru dapat ditingkatkan atau memberikan pengaruh dalam peningkatan
diadakan dari beberapa cara. Richardson mutu pembelajaran matematika
(Chong, et al., 2004) menyatakan bahwa dibandingkan dengan unsur lainnya.
keyakinan guru dapat berasal atau dapat Telaah lebih lanjut ini dilakukan
ditingkatkan melalui 3 hal, yaitu personal dalam bentuk penelitian, yang bertujuan
experience (pengalaman pribadi), untuk (1) mendeskipsikan sikap mental guru
experience with schooling and instruction akan kemanfaatan matematika bagi siswa,
(pengalaman melalui sekolah dan dirinya, dan kehidupan sehari-hari, dan (2)
pembelajaran), and experience with formal mendeskripsikan keyakinan guru akan
knowledge –both school subjects and kemampuan dirinya dalam mengajar
Sugeng, Analisis Tingkat Keyakinan Guru dalam Pembelajaran Matematika 77

matematika. Selanjutnya, hasil penelitian ini yang mengajar atau pernah mengajar
diharapkan dapat menjadi bahan informasi matematika.
tentang tingkat keyakinannya terhadap Data penelitian ini dikumpulkan
pembelajaran matematika, dan bahan melalui teknik angket. Angket yang
evaluasi diri guna meningkatkan digunakan adalah angket skala Likert, yaitu
profesionalismenya pada masa mendatang, angket dengan tiga opsi jawaban: setuju,
serta bahan informasi program studi tidak setuju, dan tidak menjawab dengan
pendidikan matematika dalam pengelolaan nilai skor 1, 2,, dan 3. Angket terdiri dari 30
dan perbaikan kurikulum program studi pertanyaan yang dibagi menjadi dua bagian,
yang akan datang. yaitu tingkat keyakinan akan manfaat
matematika (pertanyaan 1 – 14), dan tingkat
keyakinan akan kemampuan mengajar
METODE
matematika (pertanyaan 15 – 30). Data
penelitian yang terkumpul itu diuraikan
Penelitian ini merupakan penelitian
berdasarkan pembagian daerah dan jenis
deskriptif, yaitu penelitian yang
sekolah dalam bentuk skor, dan kemudian
menjelaskan keadaan/hasil yang sebenarnya.
ditentukan reratanya. Hasil perhitungan
Hal yang dijelaskan adalah jawaban tingkat
dalam bentuk rerata ini menunjukkan
keyakinan guru SD mengenai dua hal, yaitu
besarnya tingkat keyakinan guru dalam
tingkat keyakinan akan manfaat matematika
pembelajaran matematika; dengan indikator
bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari, dan
sebagai berikut (1) rendah: 0 < skor rerata <
tingkat keyakinan akan kemampuan
1,75, (2) cukup: 1,75 < skor rerata < 2,25,
mengajar matematika; yang diuraikan
dan (3) tinggi: 2,25 < skor rerata > 3.
berdasarkan pembagian daerah (pusat, semi,
dan pinggir kota) dan jenis sekolah (SD
negeri dan swasta). Populasi penelitian ini
HASIL
adalah guru SD yang mengajar atau pernah
mengajar matematika se-Kota Bandar
Hasil jawaban responden terhadap
Lampung. Sampel penelitian ditentukan
tingkat keyakinan guru dalam pembelajaran
melalui dua tahapan, yaitu teknik strata
matematika diuraikan atas dua bagian, yaitu
sampling dan quota sampling. Teknik strata
keyakinan guru akan manfaat matematika
sampling dilakukan untuk memilih SD yang
dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat
akan mewakili populasi yaitu dengan
keyakinan guru dalam mengajar
membagi SD di Kota Bandar Lampung
matematika. Tingkat keyakinan guru SD
menjadi tiga daerah, yaitu SD pusat kota,
akan manfaat matematika dalam kehidupan
SD semi kota, dan SD pinggir kota. Teknik
sehari-hari dan keyakinan guru dalam
quota sampling, yaitu mengambil 6 SD yang
mengajar matematika berdasarkan
mewakili tiga daerah tersebut, dan dari
pembagian daerah disajikan pada Tabel 1
masing-masing SD itu diambil 2 guru SD
berrikut.
Tabel 1 Tingkat Keyakinan Guru SD Berdasarkan Pembagian Daerah

No. Tingkat Keyakinan Guru SD Berdasarkan Daerah


Pusat Kota Semi Kota Pinggir Kota
1. Tingkat keyakinan guru SD
akan manfaat matematika 2,34 2,38 2,29
dalam kehidupan sehari-hari
2. Tingkat keyakinan guru
2,05 2,02 1,96
dalam mengajar matematika
2,19 2,20 2,12
Rerata
2,17
78 Jurnal Pendidikan MIPA, Volume 13, Nomor 1, April 2012

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa mengajar matematika terendah pada SD di


rerata tingkat keyakinan guru SD dalam pinggir kota, dan tertinggi pada SD di pusat
pembelajaran matematika adalah 2,17 kota; dan secara keseluruhan rerata terendah
(tergolong cukup); yang diuraikan atas dua pada SD di pinggir kota dan tertinggi pada
bagian, yaitu (1) rerata tingkat keyakinan SD di semi kota.
guru SD akan manfaat matematika dalam Tingkat keyakinan guru SD ini juga
kehidupan terendah pada SD di pinggir kota diuraikan berdasarkan jenis sekolah, yaitu
dan tertinggi pada SD di semi kota, dan (2) SD Negeri dan SD Swasta. Secara lengkap
rerata tingkat keyakinan guru SD dalam disajikan dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Tingkat Keyakinan Guru SD Berdasarkan Jenis Sekolah

No. Tingkat Keyakinan Guru Jenis Sekolah


SD Negeri SD Swasta
1. Tingkat keyakinan guru SD akan
manfaat matematika dalam kehidupan 2,33 2,38
sehari-hari
2. Tingkat keyakinan guru dalam
2,08 2,31
mengajar matematika
Rerata 2,21 2,34

Menurut data Tabel 2 di atas, baik dibandingkan yang lain adalah karena
menunjukkan bahwa guru SD Swasta guru SD semi kota merupakan guru yang
memiliki rerata tingkat keyakinan dalam memiliki semangat karena posisi tempat
pembelajaran matematika yang lebih tinggi yang bersifat peralihan anara pinggir kota ke
dibandingkan guru SD Negeri dengan pusat kota. Umumnya, sekolah yang berada
selisih 0,13, atau 13%. pada lokasi yang peralihan itu memiliki
semangat untuk maju lebih baik daripada
PEMBAHASAN sekolah tengah kota yang sudah lebih
mapan. Sekolah yang sudah mapan biasanya
Secara keseluruhan, diperoleh memiliki semangat yang cenderung stagnan
temuan bahwa tingkat keyakinan guru SD (tetap), dan sekolah yang pinggir kota
dalam pembelajaran matematika biasanya merasa sudah tertinggal jauh dan
keseluruhan tergolong cukup (rerata = 2,17). sulit untuk mengejar ketertinggalan yang
Hasil ini menunjukkan bahwa guru SD saat ada. Oleh karena itu, wajar sekolah yang
ini telah memiliki rasa percaya diri yang semi kota (peralihan dari pinggir ke pusat
tinggi. Beberapa faktor yang diduga kota) memiliki tingkat keyakinan yang lebih
mendorong rasa percaya diri guru menjadi baik daripada yang lain.
tinggi adalah meningkatnya kesadaran dan Temuan lainnya adalah rerata
kesejahteraan yang tinggi pada profesi guru. tingkat keyakinan guru SD swasta lebih baik
Para guru SD itu telah menyadari bahwa daripada guru SD negeri. Hasil ini
profesi mereka sebagai guru telah menunjukkan bahwa tingginya sekolah
diperhatikan dan dihargai oleh pemerintah swasta untuk menjadi lebih baik
dan masyarakat. Saat ini profesi guru dibandingkan sekolah negeri. Para guru di
dipandang sebagai profesi yang mulia, sekolah swasta tentunya akan lebih
bermartabat, dan berpengaruh; sehingga bersemangat mengajarnya, karena mereka
para guru akan berusaha menjadi guru yang dituntut untuk menampilkan performan yang
profesional sesuai dengan empat kompetensi selalu lebih baik agar memperoleh
yang dituntut pemerintah dan masyarakat. kepercayaan masyarakat pada sekolahnya.
Temuan lain adalah tingkat
keyakinan guru pada SD semi kota lebih
tinggi dibandingkan pusat kota dan pinggir
kota. Faktor penyebab SD semi kota lebih
Sugeng, Analisis Tingkat Keyakinan Guru dalam Pembelajaran Matematika 79

PENUTUP Reform: A Story of Chongqing.


Article in faculty of Education, The
Hasil penelitian ini menghasilkan University Of Hong Kong.
beberapa temuan, yaitu (1) tingkat
keyakinan guru SD dalam pembelajaran Chong, Sylvia, et al. 2004. Pre-service
matematika di Bandar Lampung tergolong Teachers’ Beliefs, Attitudes and
cukup (rerata 2,17 dari skor total 3), dengan Expectations: A Review of the
rincian: guru SD pada semi kota lebih baik Literature. National Institute of
daripada pusat kota dan pinggir kota, dan Education Nanyang Technological
guru SD pusat kota lebih baik daripada University Press.
pinggir kota. Kemudian, tingkat keyakinan
guru SD swasta dalam pembelajaran Hidayat, Aceng. 2007. Peranan Keyakinan
matematika lebih baik daripada guru SD Guru terhadap Hakikat dan Be/ajar
negeri. Meski penelitian ini merupakan studi Mengajar Sains terhadap
awal dengan sampel yang tidak terlalu, tapi Pengembangan Profesionalisme.
dapat memberikan informasi awal bahwa Cakrawala Pendidikan. Februari
guru SD pusat kota belum tentu lebih baik 2007, Th. XXVI. No.1.[Online].
daripada SD semi kota, dan guru SD negeri Tersedia: http://
juga belum tentu lebih baik daripada SD eprints.uny.ac.id/554/1/peranan_key
swasta. akinan_guru.pdf. [10 Februari 2012].

DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Republik Indonesia No. 14


tentang Guru dan Dosen. 2005.
Borg, Michaela. 2001. Teachers’ belief. Jakarta: Tanpa Penerbit.
[Online]. ELT Journal Volume 55/2
April 2001 Oxford Univesity Press. Permendiknas RI Nomor 16 tentang Standar
Tersedia: http://eltj.oxfordjournals. Kualifikasi Akademik dan Kompe-
org/ content/55/2/186.full.pdf. [15 tensi Guru. 2007. Jakarta: Tanpa
Februari 2012]. Penerbit.
Chenqian, Chen Qian. 2007. Teachers’
Beliefs And Mathematics
Curriculum

Anda mungkin juga menyukai