Anda di halaman 1dari 14

ISSN: 2303-288X Vol. 3, No.

2, Oktober 2014

PENGGUNAAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA


I Wayan Suja

Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: suja_undiksha@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan mendeskripsikan analogi-analogi
yang biasa digunakan oleh guru-guru dalam mengajarkan konsep-konsep Kimia di
SMA. Penelitian dilakukan pada tahun 2013 dengan melibatkan masing-masing
dua orang guru Kimia dari seluruh SMA Negeri dan Swasta yang memiliki Jurusan
IPA di Kota Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan, guru-guru menggunakan
tidak kurang dari 12 kelompok analogi dalam pembelajaran Kimia. Penggunaan
analogi-analogi tersebut masih bersifat tunggal dan belum disertai pemetaan
kemiripan fitur-fitur analog dengan konsep target. Kondisi itu berpeluang
menimbulkan terjadinya over interpretasi dan miskonsepsi bagi siswa.

Kata kunci: analogi, kimia, target

Abstract
This study aimed to determine and describe the analogies used by teachers in
teaching of Chemistry concepts in the High School. The study was conducted in
2013 involving each two Chemistry teachers from all public and private high school
that has a Science Department in the city of Singaraja. The results showed that
teachers use no less than 12 groups of analogy in learning Chemistry. The use of
analogies are still single and have not been accompanied similarity mapping
features analogous to the target concept. The condition is likely to lead to the
occurrence of over-interpretation and misconceptions for students.

Keywords: analogy, chemistry, target

PENDAHULUAN memahaminya. Selain itu, konsep-


konsep kimia juga cenderung saling
Salah satu karakteristik
berkaitan satu dengan lainnya, sehingga
pembelajaran Kimia adalah adanya
sulit dipahami oleh sebagian pebelajar
kajian pada level submikroskopis, yang
(Suja, 2011). Untuk membantu
meliputi struktur, dinamika, dan
pebelajar dalam memvisualiasasikan
transformasi partikel-partikel materi,
konsep-konsep abstrak dan
seperti atom, ion, dan molekul. Kajian
membangun konsep-konsep kimia, para
submikroskopis menyebabkan ilmu
pendidik biasanya menggunakan model
kimia bersifat abstrak dan perlu
atau analogi. Bahkan, berbagai konsep
penalaran tingkat tinggi untuk

Jurnal Pendidikan Indonesia | 397


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

abstrak dalam pembelajaran kimia tidak landasan bagi pebelajar dalam


dapat dijelaskan secara efektif tanpa membangun konsep baru (Treagust,
menggunakan model atau analogi 2008).
(Harrison, & Coll, 2008). Selain membuat pembelajaran
Menurut Zook (dalam Slavin, menjadi lebih menyenangkan dan
2008), penggunaan analogi dapat bermakna (enjoyfull and meaningfull
membantu pebelajar untuk memahami learning), pembelajaran dengan
informasi baru dengan menggunakan analogi juga berpotensi
menghubungkannya pada konsep- menimbulkan terjadinya miskonsepsi.
konsep yang telah ada dalam ruang Miskonsepsi terjadi karena fitur-fitur
memori pebelajar. Pemilihan analogi analog tidak cocok dengan domain
perlu mempertimbangkan dua hal target atau tidak dipetakan dengan baik.
berikut: 1) analogi tersebut harus benar- Akibatnya, fitur-fitur yang tidak relevan
benar dikenal oleh pebelajar, dan 2) pada analog sering ditafsirkan oleh
adanya pemetaan kemiripan antara fitur- pebelajar sebagai atribut bersama
fitur domain analogi (objek atau dengan target. Hal itu tidak hanya
peristiwa yang dikenal) dan domain terjadi pada analogi-analogi buatan guru
target (konsep sains) (Duit dalam (pendidik), tetapi juga pada berbagai
Harrison & Jong, 2005). Setiap analogi analogi yang dibuat oleh para penulis
memiliki bagian-bagian yang cocok buku-buku teks Kimia (Suja, 2011; Suja
dengan konsep ilmiah, tetapi juga ada & Retug, 2013a).
bagian lainnya yang tidak cocok. Atas Sehubungan dengan
dasar itu, dalam pembelajaran pendidik permasalahan tersebut, telah dilakukan
harus mendiskusikan dan penelitian inventarisasi berbagai analogi
memetakannya bersama pebelajar, yang biasa digunakan oleh guru-guru
serta memberikan penekanan agar kimia di kota Singaraja, Bali dalam
pebelajar tidak menjadikan analogi mengajarkan konsep-konsep kimia di
sebagai konsep pembelajaran (Harrison SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk
& Treagust, 2000). menentukan dan mendeskripsikan
Mengingat tidak ada analogi analogi-analogi yang biasa digunakan
mampu mencakup seluruh fitur target, oleh guru-guru Kimia SMA dalam
maka perlu digunakan analogi ganda mengajarkan konsep-konsep Kimia.
untuk mewakili lebih banyak fitur domain Analogi-analogi yang telah terbukti
target, khususnya ketika konsep target efektif digunakan dalam pembelajaran
bersifat kompleks dan abstrak (Thagard Kimia dan teruji lewat pengalaman
dalam Harrison & Jong, 2005). Dengan mengajar guru-guru di lapangan, dapat
cara demikian, pebelajar harus mampu diadopsi dan dikembangkan oleh guru-
bergeser dari satu analogi ke analogi guru pemula untuk mengajarkan
lain untuk menjelaskan konsep-konsep konsep-konsep Kimia, khususnya yang
kimia target yang bersifat abstrak. bersifat abstrak-teotitis.
Analogi juga akan berperan sebagai
penghubung agar konsep-konsep yang METODE
dipelajari menjadi lebih akrab dan Penelitian ini dilakukan pada bulan
mudah dimengerti, serta memberikan Juli – Oktober 2013 di Kota Singaraja.

Jurnal Pendidikan Indonesia | 398


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

Pengumpulan data dilakukan dengan planetnya sebagai elektron. Pengisian


menggunakan daftar isian dan elektron pada kulit-kulit atom dimulai
melibatkan guru-guru Kimia SMA dari tingkat energi yang paling rendah
sebagai responden. Total responden ke tingkat energi yang lebih tinggi,
sebanyak 10 orang guru senior, masing- seperti orang naik tangga dimulai dari
masing 2 orang dari setiap SMA Negeri anak tangga yang paling bawah ke anak
dan Swasta yang ada di Kota Singaraja, tangga berikutnnya di sebelah atasnya.
yang memiliki Jurusan IPA, yaitu SMA
Negeri 1 Singaraja, SMA Negeri 2
Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja,
SMA Negeri 4 Singaraja, dan SMA Lab
UNDIKSHA Singaraja. Analisis data
dilakukan secara deskriptif kualitatif. Gambar 1. Model Atom Bola Pejal
Dalton
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan,
bahwa dalam mengajarkan konsep-
konsep Kimia yang bersifat abstrak-
teoritis, guru-guru Kimia SMA di kota
Singaraja menggunakan tidak kurang
Gambar 2. Model Atom Roti Kismis
dari 12 kelompok analogi sesuai dengan
Thomson
pokok bahasan Kimia yang diajarkan di
SMA. Uraian analogi-analogi tersebut
dapat dipaparkan sebagai berikut.
Berbagai analogi untuk menje-
laskan model atom. Model atom
Dalton menghipotesiskan atom-atom
suatu unsur bersifat identik berbentuk Gambar 3. Model Atom Tata Surya
bola pejal, seperti mortil dalam
permainan tolak peluru (Gambar 1).
Dengan ditemukannya elek-tron, model Analogi penggolongan unsur
atom Thomson digambarkan sebagai logam non logam. Pemikiran
bola padat bermuatan positif, dan di dikotomis unsur logam non logam
permukaannya tersebar elektron yang menimbulkan masalah karena ada
bermuatan negatif. Model atom tersebut golongan ketiga yang susah
dianalogikan dengan roti kismis dimasukkan ke dalam salah satu
(Gambar 2). Selanjutnya, model atom kelompok tersebut. Kelompok ketiga ini
Bohr meng-hipotesiskan elektron- menunjukkan kemiripan sifat pada
elektron berputar mengelilingi inti atom kedua kelompok yang ada, dan secara
yang bermuatan positif pada lintasan tersendiri dimasukkan ke dalam
tertentu. Model atom Bohr dianalogikan kelompok unsur-unsur metaloid.
dengan Sistem Tata Surya (Gambar 3), Kondisi ini dianalogikan dengan jenis
matahari sebagai inti atom, dan planet- kelamin: laki-laki dan perempuan,
menyisakan kelompok banci. Sifat

Jurnal Pendidikan Indonesia | 399


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

orang banci merupakan irisan sifat laki- dan menjadi pengikat persahabatan
laki dan perempuan. Jika logam mereka. Jika pasangan elektron yang
dianalogikan dengan laki-laki, dan dipakai bersama hanya berasal dari
perempuan sebagai non logam, maka salah satu atom, maka yang terbentuk
banci adalah metaloid. Matrik hubungan adalah ikatan kovalen koordinasi. Hal ini
dikotomi jenis kelamin dan jenis unsur dapat dianalogikan seperti dua orang
dapat dilihat pada Tabel 1. siswa yang duduk sebangku, satu anak
memiliki dua buku teks, sedangkan yang
Tabel 1. Analogi dikotomi jenis kelamin-
lainnya tidak punya. Anak yang memiliki
jenis unsur
buku memberikan buku tersebut untuk
Laki-laki Banci Perempuan dimiliki bersama (bukan meminjamkan)
♂ ? ♀ dengan temannya yang sebangku.
Dengan demikian, kedua siswa tersebut
Logam Metaloid Non logam memiliki dua buku teks yang dapat
dipakainya bersama-sama.
Analogi bentuk molekul dan
Analogi ikatan kimia. Setiap
polaritas ikatan. Pasangan elektron
atom cenderung mencapai konfigurasi
ikatan dan pasangan elektron bebas
elekton stabil, seperti Gas Mulia, melalui
yang ada di sekitar atom pusat saling
ikatan dengan atom-atom lain. Ikatan
tolak-menolak satu dengan lainnya.
kimia terbentuk melalui pelepasan/
Akibatnya, atom-atom yang berikatan
penangkapan (transfer) elektron atau
akan membentuk struktur tertentu dan
pemakaian pasangan elektron bersama.
dikenal sebagai bentuk molekul. Untuk
Ikatan kimia yang terbentuk melalui
memvisualisasikan bentuk molekul guru-
transfer elektron disebut ikatan ion.
guru menggunakan analogi balon
Pembentukan ikatan ion dapat
sebagai model orbital molekul. Balon
dianalogikan dengan orang donor darah.
diisi udara kemudian diikat bersama
Orang yang mendonorkan darahnya
balon-balon lain sebagai bentuk riil
merasa bahagia karena telah dapat
orbital molekul, sebagaimana
membantu orang lain, demikian juga
ditampilkan dalam Gambar 4.
akseptor yang menerima darah tersebut.
Dalam kasus tersebut, satu kantong
darah yang ditransfer dari donor ke
akseptor dianalogikan sebagai elektron
yang terlibat dalam pembentukan ikatan
ion.
Untuk membentuk ikatan kovalen,
atom-atom yang akan berikatan harus
mengeluarkan elektron untuk
membentuk pasangan elektron ikatan.
Analoginya, dua orang siswa yang tidak
memiliki buku Kimia secara patungan Gambar 4. Analogi balon untuk bentuk
membeli satu buku. Setelah dibeli, buku molekul
tersebut menjadi milik mereka berdua

Jurnal Pendidikan Indonesia | 400


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

Kekuatan atom-atom yang Ilustrasi proses tersebut dapat dilihat


berikatan untuk menarik pasangan pada Gambar 5.
elektron ikatannya tergantung pada jenis
atomnya. Kondisi ini dianalogikan
dengan dua orang yang bersalaman dan
saling tarik. Orang yang lebih kuat
menarik menyebabkan kepalan tangan
yang bersalaman lebih mendekatinya.
Sebaliknya, yang lebih lemah akan
dijauhi oleh kepalan tangan tersebut.
Dalam kasus ini, kepalan tangan yang
bersalaman melambangkan pasangan
elektron ikatan. Atom yang lebih kuat
menarik pasangan elektron ikatan
bersifat lebih elektronegatif dan
bermuatan parsial negatif. Sebaliknya,
atom yang kurang kuat menarik
Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular
pasangan elektron ikatan akan Nature of Matter and Change
mengemban muatan parsial positif.
Dalam kasus tersebut, ikatan yang Gambar 5. Pembuatan es krim
terjadi antara kedua atom akan bersifat Analogi perubahan entalpi.
polar. Jumlah energi yang dikandung oleh
Analogi pereaksi pembatas. suatu zat tidak dapat diukur langsung,
Pereaksi pembatas adalah reaktan yang yang bisa diukur hanya perubahan
habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. energinya. Hal ini dianalogikan oleh
Guru-guru menganalogikan dengan guru-guru dengan jumlah air yang ada
seorang ibu yang hendak membuat es dalam suatu jubang di Bukit Kintamani.
krim. Untuk membuat 1 gelas es krim Volume air dalam jubang tersebut tidak
coklat diperlukan 2 sendok es krim, 1 dapat diketahui secara pasti, tetapi kita
buah chery, dan 50 mL susu coklat. dapat menentukan perubahan
Berapa gelas es krim coklat bisa dibuat volumenya setelah melihat seseorang
dari 8 sendok es krim, 6 buah chery, mengambil satu ember air dari dalam
dan 100 mL susu coklat? Dengan jubang tersebut. Analogi lain adalah
perbandingan sederhana, pebelajar jumlah uang yang dibawa oleh
akan dapat menentukan jumlah es krim seseorang yang berbelanja di swalayan.
yang dapat dibuat, jumlah masing- Pengurangan jumlah uang pembeli
masing bahan yang diperlukan, bahan tersebut dapat diketahui dari besarnya
yang habis digunakan (analog dengan transaksi yang dia lakukan di kasir dan
pereaksi pembatas) dan bahan-bahan itu sama dengan perubahan entalpi.
yang tersisa. Dalam kasus tersebut, Sedangkan, jumlah uang yang
susu coklat seolah-olah bertindak dimilikinya tidak bisa kita tentukan.
sebagai “pereaksi pembatas” karena Menurut Hukum Hess, perubahan
merupakan bahan yang habis terpakai. entalpi tidak dipengaruhi oleh jalannya
reaksi (proses), tetapi hanya ditentukan

Jurnal Pendidikan Indonesia | 401


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

oleh keadaan awal dan akhir reaksi peluang besar terjadinya tabrakan.
(fungsi keadaan). Kondisi itu Analogi lain yang digunakan guru
dianalogikan oleh guru-guru dengan adalah pembuatan larutan nutrisari.
jarak antara dua kota, A dan B, tidak Semakin banyak serbuk nutrisari
tergantung pada rute yang dilalui oleh dilarutkan ke dalam segelas air dan
beberapa pengendara sepeda motor diaduk, semakin banyak gelembung-
yang berangkat dari kota A menuju kota gelembung gas yang terbentuk, dan
B melalui jalan berbeda. Analogi lain menandakan reaksi itu berlangsung
yang digunakan oleh guru-guru adalah semakin cepat.
dua orang yang naik dari lantai dasar ke
Laju reaksi dapat dipercepat
lantai tiga dari sebuah gedung dengan
dengan penambahan katalis karena
menggunakan lift dan eskalator. Satu
dapat menurunkan energi aktivasi. Hal
orang langsung menuju ke lantai tiga
itu dapat dianalogikan dengan
menggunakan lift. Orang yang lainnya,
pembuatan jalan sodetan berupa
naik eskalator dari lantai dasar ke lantai
terowongan, sehingga kendaraan tidak
satu. Setelah berjalan beberapa lama di
perlu lagi melalui jalan tanjakan
lantai satu dia kembali naik eskalator
(Gambar 6). Selain itu, guru-guru juga
menuju ke lantai dua. Hal yang sama
menggunakan analogi Mak Comblang
dilakukannya hingga sampai di lantai
untuk menjelaskan peran katalis dalam
tiga, dan bertemu dengan orang
laju reaksi.
pertama. Walaupun ke dua orang
tersebut menempuh rute berbeda,
namun mereka berdiri pada ketinggian
yang sama jika diukur dari lantai dasar.
Analogi laju reaksi. Menurut
teori tumbukan, reaksi terjadi jika ada
tumbukan efektif antar partikel-partikel
zat yang bereaksi. Syarat tumbukan
efektif ada dua, yaitu: orientasinya tepat,
dan energinya cukup besar. Energi
minimal yang harus dimiliki oleh partikel-
partikel zat agar dapat bereaksi disebut
energi aktivasi (Ea), yang dianalogikan
dengan jalan tanjakan pada sebuah Gambar 6. Koordinat energi potensial.
perbukitan. Laju reaksi dipengaruhi oleh Jalur I tanpa katalis, jalur II dengan
konsentrasi zat-zat yang bereaksi; katalis
semakin tinggi konsentrasi, semakin Dalam sistem biologis, laju reaksi
cepat laju reaksinya. Hal ini dipercepat oleh enzim sebagai
dianalogikan dengan peluang terjadinya biokatalisator. Enzim tersebut bekerja
tabrakan antar kendaraan bermotor di sangat spesifik, artinya hanya dapat
jalan sempit yang ramai dibandingkan di mempercepat reaksi tertentu saja.
jalan lebar dan sepi. Keadaan Sebagai contoh, enzim amilase dapat
kendaraan yang berdesak-desakan menghidrolisis (memecah) molekul-
dengan kecepatan tinggi memberikan molekul pati (polisakarida) menjadi

Jurnal Pendidikan Indonesia | 402


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

molekul-molekul maltosa (disakarida). Analogi kesetimbangan kimia.


Mekanisme kerja enzim tersebut dapat Kesetimbangan kimia tercapai pada
dianalogikan dengan gembok dan kunci saat laju pembentukan produk sama
(lock and key), seperti ditampilkan pada dengan penguraian produk kembali
Gambar 7. menjadi reaktan. Ditemukan ada lima
analogi digunakan oleh guru-guru kimia
untuk mengajarkan konsep
kesetimbangan kimia. Pertama,
permainan jungkat-jungkit yang ada di
TK. Kedua, pengunjung toko. Pada
suatu saat di toko buku yang berlantai
dua, jumlah pengunjung yang naik dan
turun melalui eskalator sama jumlahnya.
Tidak ada lagi pengunjung yang datang
atau keluar meninggalkan toko. Jumlah
pengunjung di masing-masing lantai
Gambar 7. Diagram analogi gembok tidak berubah, walaupun tidak sama
dan kunci untuk kerja enzim (Sumber jumlahnya. Pengunjung toko buku
gambar Harrison & Coll, 2008) tersebut telah mengalami
Laju reaksi juga ditentukan oleh kesetimbangan. Ketiga, sebuah
luas permukaan zat-zat yang bereaksi. perhiasaan tembok rumah dibuat dalam
bentuk kolam di bagian bawah dan
Untuk jumlah zat sama, semakin kecil
waduk kecil di bagian atasnya. Dari
ukuran zat-zat bereaksi atau semakin
waduk air dialirkan melalui alur
luas ukuran bidang sentuh reaksinya,
laju reaksinya akan berlangsung menyerupai sungai dan pancuran jatuh
semakin cepat. Kondisi ini dianalogikan ke kolam, sebaliknya dari kolam ditarik
kembali ke waduk di atasnya
dengan pembakaran kayu. Kayu bakar
menggunakan selang dengan bantuan
yang dibelah-belah atau dipotong-
potong menjadi bagian-bagaian yang dinamo (energi listrik). Suatu saat
jumlah air yang keluar masuk waduk
lebih kecil akan lebih cepat terbakar
dan kolam sama banyaknya. Pada saat
dibandingkan kayu gelondongan
itu sistem kolam-waduk telah mencapai
(Gambar 8).
kesetimbangan, walaupun volume air di
kolam tidak sama dengan di dalam
waduk.
Analogi keempat yang digunakan
untuk menjelaskan keadaan
kesetimbangan oleh guru-guru kimia
adalah permainan sirkus. Misalkan, ada
seekor burung mencoba berjalan pada
Gambar 8. Ilustrasi luas permukaan zat roda berputar. Burung berjalan ke kiri,
sedangkan roda berputar ke kanan.
Jika kecepatan roda berputar ke kanan
sama dengan kecepatan burung

Jurnal Pendidikan Indonesia | 403


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

tersebut berjalan ke kiri, maka posisi dan air. Seorang guru kimia membuat
burung tersebut akan tetap dan analogi “kancing baju” dan lubangnya
kelihatan diam. Keadaan tersebut untuk menjelaskan reaksi netraliasi.
dinamakan kesetimbangan dinamis, Kancing baju melambangnya proton
sebab burung tersebut kelihatannya saja (H+) dan lubangnya melambangkan ion
diam, tetapi sesungguhnya kaki-kakinya hidroksida (OH-). Pemasukan kancing
terus bergerak berlawanan arah dengan baju ke dalam lubangnya
perputaran roda, namun dengan melambangkan reaksi kimia.
kecepatan sama. Analogi kelima yang Menyatunya kedua bagian kain baju
digunakan oleh guru-guru kimia untuk dipandang sebagai pembentukan
menggambarkan kesetimbangan adalah garam, dan kancing baju yang telah
permainan sirkus lempar botol. Pemain terpasang serta tampak keluar
sirkus memainkan tiga buah botol melambangkan molekul air (H2O).
dengan melemparkan dan
Sifat larutan yang terbentuk dari
menangkapnya. Setiap saat, satu botol
reaksi netralisasi tidak selalu netral,
terpegang di tangan kiri, dan satu botol
tetapi tergantung pada kekuatan asam
di tangan kanannya, serta satu botol
basa yang bereaksi. Kondisi ini dapat
lainnya dilemparkan di udara.
dianalogikan dengan pembentukan
Pergeseran kesetimbangan keluarga kecil yang terdiri dari seorang
dianalo-gikan dengan posisi permukaan suami dan seorang isteri. Suasana
air pada sebuah tabung U (Gambar 9). rumah tangga ditentukan oleh sifat
Jika ke dalam salah satu mulut tabung U suami dan isterinya. Karakter yang
tersebut ditambahkan air, maka air lebih kuat dari mereka berdua akan
dalam bagian tabung tersebut akan menentukan karakter keluarganya.
bergeser ke bagian lainnya, sehingga Demikian juga dengan sifat asam-basa
permukaan air di bagian yang lainnya yang bereaksi. Jika asam dan basa
akan meningkat dan terbentuk keadaan yang bereaksi sama kuatnya, maka
kesetimbangan yang baru. Sebaliknya, larutan garam yang terbentuk bersifat
jika air diambil dari salah satu mulut netral. Jika sifat asam penyusunnya
tabung, maka air akan mengalir dari lebih kuat, maka larutan garamnya akan
bagian yang lainnya, sampai terbentuk bersifat asam. Sebaliknya, jika sifat
kesetimbangan yang baru. basa penyusunnya lebih kuat, maka
larutan garamnya akan bersifat basa.
Analogi gugus fungsional.
Gugus fungsi adalah atom atau
kelompok atom yang menentukan sifat
senyawa organik. Gugus fungsional
Gambar 9. Air dalam tabung U ibarat kepala pada diri manusia atau
sopir/pengendara pada mobil/ sepeda
(Gambar 10) Kepala yang menentukan
Analogi reaksi netralisasi. sifat dan karakter manusia, sopir yang
Reaksi netralisasi adalah reaksi antara menentukan gerakan mobil yang
asam dari basa menghasilkan garam dikendarainya; demikian juga dengan

Jurnal Pendidikan Indonesia | 404


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

gugus fungsi dalam senyawa organik. makhluk nyata dengan karakteristik


Kereaktivan dan jenis reaksi yang akan tuyul dan bidadari kedua-duanya.
dialami oleh sebuah molekul organik Analogi lain yang juga digunakan oleh
ditentukan oleh gugus fungsinya. guru-guru untuk menjelaskan resonasi
adalah badak (binatang nyata), yang
dapat digambarkan sebagai hibrida
resonansi antara kuda bertanduk
“unicorn” (binatang khayalan) dan naga
(binatang khayalan). Seekor badak
tidak bergeser bolak-balik dari unicorn
ke naga, tetapi sebagai binatang nyata
dengan karakteristik antara unicorn dan
naga secara bersamaan.
Analogi reaksi polimerisasi.
Gambar 10. Pengendara sepeda analog Polimerisasi adalah penggabungan
gugus fungsi senyawa organik (Sumber molekul-molekul sederhana membentuk
gambar: Pusbuk Depdiknas) rantai panjang. Hasil reaksi polimerisasi
disebut polimer, sedangkan molekul
Analogi struktur resonansi sederhana pembentuk polimer
benzena. Struktur senyawa benzena dinamakan monomer. Penggabungan
(C6H6) tidak dapat digambarkan secara monomer-monomer tidak jenuh
pasti. Struktur siklis senyawa tersebut (berikatan rangkap) membentuk polimer
mendapat inspirasi dari mimpi Kekule jenuh (ikatan tunggal) disebut
tentang seekor ular yang menggigit polimerisasi adisi. Reaksinya
ekornya. Struktur nyatanya merupakan melibatkan pemutusan ikatan pi dan
komposit dari dua struktur resonansi pembentukan ikatan sigma. Reaksi ini
berikut. dianalogikan oleh guru-guru kimia
dengan permainan berikut. Setiap dua
orang anak membentuk lingkaran kecil
dengan saling berpegangan tangan satu
dengan lainnya (sebagai monomer).
Selanjutnya, seluruh anak disuruh
membentuk lingkaran besar dengan
jalan melepaskan satu pegangannya
Struktur resonansi dapat dianalogikan untuk digunakan berpegangan tangan
dengan sosok artis Sukma Ayu pada dengan kelompok lain (membentuk
masa lampau. Sukma Ayu: artis polimer).
(makhluk nyata), tetapi tidak diketahui
Jika polimeisasi terjadi antara
oleh penerima informasi pada masa kini.
monomer-monomer yang minimal
Kepalanya botak seperti tuyul (makhluk
memiliki dua gugus fungsi dan disertai
tidak nyata), tetapi cantik seperti
dengan pelepasan molekul sederhana,
bidadari (makhluk tidak nyata). Sukma
maka polimer yang terbentuk disebut
Ayu tidak bergeser bolak balik dari tuyul
polimer kondensasi. Analoginya, setiap
ke bidadari, melainkan merupakan

Jurnal Pendidikan Indonesia | 405


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

anak sebagai monomer memegang dance” oleh Harrison & Treagust (2000).
huruf H di tangan kiri dan huruf X di Pada keadaan kesetimbangan, secara
tangan kanan. Mereka disuruh berdiri makroskopis tidak ada perubahan yang
bershap (berjejer ke samping). dapat diamati, namun secara
Selanjutnya, diperintahkan untuk saling submikroskopis reaksi tetap
berpegangan tangan dengan berlangsung ke kedua arah dengan laju
melepaskan huruf-huruf yang sama.
dipegangnya. Setiap jabat tangan akan Kedua, penafsiran analogi bisa
disertai pelepasan “rumus molekul” HX, keluar fitur-fitur bersama analog-target.
dan anak-anak tersebut akan Sebagai contoh, penggunaan analogi
membentuk rantai panjang polimer. orang naik ke lantai atas pada suatu
Berbagai analogi yang digunakan gedung bertingkat dengan
oleh guru-guru Kimia SMA dalam menggunakan lift serta eskalator dan
mengajarkan konsep-konsep Kimia berjalan kaki, bisa ditanggapi berbeda
telah teruji lewat pengalaman di kelas oleh pebelajar. Analogi tersebut hendak
Kimia. Analogi-analogi tersebut ada menggambarkan, walaupun mereka
merupakan hasil kreasi guru, tetapi ada menempuh jalan berbeda, namun
pula diperolehnya dari buku-buku teks perubahan energi potensial yang
Kimia. Penggunaan analogi-analogi ditunjukkan oleh ketinggiannya dari
tersebut tergolong tunggal, serta tidak lantai dasar adalah sama. Tanpa
ada pemetaan persamaan fitur antara penjelasan yang memadai, pebelajar
analog dan konsep target. Kondisi itu bisa memandang bahwa orang yang
berpeluang menimbulkan terjadinya naik lift akan memerlukan energi lebih
kesalahan penafsiran dan miskonsepsi rendah dibandingkan dengan yang naik
bagi pebelajar (Widhiyanti, 2006), yang eskalator dan berjalan kaki.
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Harrison & Coll (2008),
berikut. untuk mengarahkan penafsiran terhadap
Pertama, analogi permainan analogi, dapat digunakan metode FAR
jungkat-jungkit dan tabung U untuk (fokus-aksi-refleksi). Fokus:
mengilus-trasikan kesetimbangan kimia memastikan para pebelajar mengetahui
menunjukkan fitur penting yang tidak argumentasi pendidik menggunakan
relevan. Permainan jungkat-jungkit dan analogi. Aksi: memastikan para
air dalam tabung U merupakan contoh pebelajar mengenal objek atau
keseimbangan (balance) yang bersifat pengalaman keseharian yang ingin
statis. Sedangkan, kesetimbangan kimia digunakan sebagai analog. Selain itu,
(equilibrium) bersifat dinamis. memastikan bahwa pendidik selalu
Kesetimbangan kimia tidak bisa mendiskusikan bagian dari analog yang
dimodelkan dengan sesuatu yang statis dapat digunakan (sifat mirip) dan tidak
karena secara mikroskopis reaksi tetap dapat digunakan (sifat berbeda).
berlangsung ke kedua arah dengan Refleksi: mengevaluasi keefektivan
kecepatan sama (Suja, 2011). Atas penggunaan analogi, serta menanyakan
dasar itu, kondisi kesetimbangan mesti pada diri sendiri tentang perlunya
dimodelkan dengan sesuatu yang juga merevisi penjelasan dan mencari cara
bersifat dinamis, misalnya model “school lain yang lebih baik dalam

Jurnal Pendidikan Indonesia | 406


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

menggunakan analogi tersebut di lain mengajarkan konsep kesetimbangan


waktu. Contoh langkah-langkah kimia dengan analogi pesta dansa di
implementasi metode FAR dalam sekolah dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Langkah-langkah Metode FAR Analogi Pesta Dansa di Sekolah untuk


Kesetimbangan Kimia (Harrison & Coll, 2008)
Tahap Unsur Penjelasan
Fokus Konsep Dalam reaksi yang dapat balik, pada awal reaksi hanya ada
reaktan. Selama reaksi berlangsung, produk terbentuk dan
jumlah reaktan berkurang. Pada saat yang sama, beberapa
produk kembali terurai menjadi reaktan melalui reaksi balik.
Pada saat kecepatan pembentukan produk sama dengan
penguraiannya, reaksi dinyatakan ada dalam keadaan
setimbang. Pada saat tersebut tidak terjadi perubahan
konsentrasi reaktan maupun produk, walaupun reaksi tetap
berlangsung ke kedua arah.
Pebelajar Pebelajar memiliki kesulitan dalam membayangkan sifat
dinamis kesetimbangan. Mereka bisa mengira reaksi telah
berhenti pada saat terjadi kesetimbangan.
Analog Ada 500 anak laki-laki dan 500 anak perempuan. Setiap
murid harus berjalan berkeliling aula sampai menemukan
pasangannya, setelah itu mereka bisa pergi ke ruang dansa
yang hanya memiliki kapasitas 250 pasang penari. Pintu
ruang dansa dijaga oleh guru. Setelah kapasitas 250 pasang
terpenuhi, pasangan baru bisa masuk ruang dansa jika ada
pasangan lain terlebih dulu meninggalkan ruangan.
Aksi Kemiripan — Pemetaan analog dengan target
Analog—Pesta dansa di Target—Kesetimbangan
sekolah
Para murid berdansa di aula Partikel-partikel bergerak dan
(pereaksi) bertumbukan
Komitmen di antara para Pembentukan ikatan kimia
murid (dan produk)
Sejumlah murid di dalam Pengaruh konsentrasi pada
aula laju reaksi
Perubahan ukuran aula Pengaruh konsentrasi pada
(untuk jumlah murid yang laju reaksi
sama)
Kelincahan murid-murid Pengaruh suhu pada laju
berdansa reaksi

Jurnal Pendidikan Indonesia | 407


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

Pasangan masuk dan keluar Laju reaksi ke arah produk


dari ruang dansa pada saat dan reaktan sama
yang sama
Pintu keluar aula yang Sistem reaksi tertutup
terkunci
Ketidakmiripan — Letak kelemahan analogi
 Ada 1000 murid di dalam aula, tetapi jutaan molekul berada di dalam
reaksi kimia.
 Partikel bergerak jauh lebih cepat daripada murid.
 Partikel berukuran jauh lebih kecil daripada murid.
 Ada jarak yang besar di antara partikel gas bila dibandingkan dengan
jarak di antara para murid.
Refleksi Kesimpulan Bilamana analogi ini terlihat meyakinkan? Perlukah saya
meringkas cerita pesta dansa di sekolah?
Perbaikan Ada sifat-sifat tidak bersama yang harus dijelaskan. Konsep
sistem tertutup mudah dipahami jika dikaitkan dengan ruang
dansa, namun tidak masuk akal jika dikaitkan dengan aula.
Aula bisa menampung banyak murid, tetapi kapasitas ruang
dansa hanya 250 pasang.
Strategi yang Analogi ini membutuhkan ilustrasi.
disarankan
Sumber Harrison & de Jong (2005).

Menurut Harrison & Coll (2008), tersebut dengan beberapa analogi.


pembelajaran dengan menggunakan Dengan cara demikian, lebih banyak
analogi merupakan cara yang cerdas fitur dalam konsep target bisa dipahami
dan efektif dalam menjelaskan topik- dengan bantuan fitur-fitur bersama
topik sains, khususnya yang bersifat dalam analog-analog yang digunakan
abstrak-teoritis, sehingga menjadi (Harrison & Jong, 2005). Sebagai
menyenangkan dan menimbulkan contoh, dalam Tabel 3 berikut
motivasi bagi pebelajar. Agar memiliki ditampilkan analogi ganda untuk
pemahaman yang utuh tentang konsep menjelaskan laju reaksi.
kimia, guru perlu mengajarkan konsep

Jurnal Pendidikan Indonesia | 408


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

Tabel 3. Multi Analogi untuk menjelaskan Laju Reaksi


No Analogi, sesuai urutan pada Konsep laju reaksi
pertemuan pokok bahasan laju
reaksi
1 Jalan raya yang sibuk Reaksi terjadi karena adanya tumbukan
yang efektif
2 Jalan tanjakan melalui perbukitan Energi aktivasi: energi minimal yang
harus dimiliki oleh partikel-partikel zat
agar dapat bereaksi.
3 Penambahan jumlah kendaraan Pengaruh perubahan konsentrasi
dengan fasilitas jalan tetap. terhadap laju reaksi
4 Naik kendaraan dengan kecepatan Pengaruh peningkatan suhu terhadap laju
tinggi reaksi
5 Pembuatan terowongan untuk Pengaruh penambahan katalis terhadap
mengatasi jalan tanjakan laju reaksi
6. Lomba lari estafet di jalan raya Mekanisme reaksi
7 Lomba lari estafet Tahap penentu laju reaksi: laju reaksi
ditentukan oleh tahap yang paling lambat

Penggunaan analogi dalam visual dan verbal, sehingga lebih mudah


pembelajaran Kimia memiliki dampak diingat dan dipanggil kembali pada saat
positif sekaligus berpotensi diperlukan, dibandingkan hanya nama
menimbulkan terjadinya miskonsepsi. partikel materi yang bersifat abstrak.
Menurut Treagust (2008), analogi
merupakan bentuk metafora yang bisa SIMPULAN DAN SARAN
mengakrabkan pebelajar dengan Sejalan dengan hasil penelitian
konsep-konsep ilmiah yang susah dan pembahasan di depan dapat ditarik
dipahaminya, dan memberikan landasan simpulan, bahwa guru-guru Kimia SMA
untuk membangun konsep baru. di Kota Singaraja biasa menggunakan
Pemikiran tersebut sejalan dengan analogi dalam mengajarkan konsep-
pendekatan konstruktivisme dalam konsep kimia, khususnya yang bersifat
pembelajaran tentang pentingnya abstrak-teoritis. Ditemukan tidak kurang
pengetahuan awal (prior knowledge) dari 12 kelompok analogi biasa mereka
sebagai landasan untuk membangun gunakan dalam pembelajaran Kimia.
konsep baru. Penggunaan analogi-analogi tersebut
Penggunaan analogi dalam masih bersifat tunggal dan belum
pembelajaran kimia, menurut teori disertai pemetaan kemiripan fitur-fitur
memori kode ganda (dual code theory of analog dengan konsep target. Kondisi
memory) dari Paivio (Slavin, 2008), itu berpeluang menimbulkan terjadinya
menyebabkan struktur partikel-partikel over interpretasi dan miskonsepsi bagi
materi dapat disimpan dalam bentuk siswa.

Jurnal Pendidikan Indonesia | 409


ISSN: 2303-288X Vol. 3, No. 2, Oktober 2014

Untuk menghindari terjadinya Suja, I W., & Retug, N., 2013a. Profil
miskonsepsi dan lebih mengefektifkan Konsepsi Kimia Siswa Kelas XI di
penggunaan analogi dalam Kota Singaraja. Prosiding Seminar
pembelajaran Kimia, guru-guru Nasional Riset Inovatif I Tahun
disarankan membuat pemetaan 2013 Lembaga Penelitian
kemiripan dan ketidakmiripan fitur-fitur Universitas Pendidikan Ganesha.
analog dengan konsep target. Data ISSN : 2339-1553, p. 172 – 179.
tersebut mesti diinformasikan atau
Suja, I W., & Retug, N., 2013b.
bahkan ikut digali bersama pebelajar di
Konsepsi Kimia Siswa Kelas XII di
kelas. Selanjutnya, untuk memperjelas
Kota Singaraja. Prosiding Seminar
pemahaman pebelajar tentang konsep-
Nasional Peningkatan Mutu MIPA
konsep kimia yang bersifat kompleks,
dan Pendidikan MIPA untuk
pendidik disarankan menggunakan
Mendukung Implementasi
analogi ganda, sehingga lebih banyak
Kurikulum 2013. Diselenggarakan
fitur target bisa diperkenalkan kepada
oleh Fakultas MIPA UNDIKSHA,
pebelajar.
Singaraja, 30 Nopember 2013, p.
125 – 133.
DAFTAR PUSTAKA
Suja, I W., 2011. Membangun
Harrison, A. G., & Jong, O. D., 2005. Pedagogical Content Knowledge
“Using multiple analogies: case Berbasis Anumana dan Upamana
study of a chemistry teachers’ Pramana dalam Pembelajaran
preparations, presentations and Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia
reflections.” In Boersma, K., et al. Indonesia, 1(2): 56 – 63.
(eds). Research and the quality of
science education, 353-364. Treagust, D. F., 2008. Development
Dordrecht: Springer. and Use of Diagnostic Test to
Evaluate Students’
Harrison, A. G., & Treagust, D. F., 2000. Misconceptionin Science.
Learning about atom, molecules International Journal of Science
and chemical bonds: a casestudy. Education, 10 (2): 159-169.
Science Education. 22 (3): 913 –
1223. Widhiyanti, T., 2006. Peran
Laboratorium dan Multimedia
Harrison, A.G. & Coll, R.K. (Eds.), 2008.
dalam Pembelajaran Kimia pada
Analogi dalam Kelas Sains.
Salah Satu SMAN di Kabupaten
Terjemahan Akhlis Nursetiadi,
Bogor.” Laporan Studi Lapangan
2013. Jakarta: PT Indeks.
SPs UPI Bandung: Tidak
Slavin, R. E., 2008. Educational diterbitkan.
Psychology Theory and Practice.
8th edition. Boston: Pearson.

Jurnal Pendidikan Indonesia | 410

Anda mungkin juga menyukai