2, Oktober 2014
e-mail: suja_undiksha@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan mendeskripsikan analogi-analogi
yang biasa digunakan oleh guru-guru dalam mengajarkan konsep-konsep Kimia di
SMA. Penelitian dilakukan pada tahun 2013 dengan melibatkan masing-masing
dua orang guru Kimia dari seluruh SMA Negeri dan Swasta yang memiliki Jurusan
IPA di Kota Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan, guru-guru menggunakan
tidak kurang dari 12 kelompok analogi dalam pembelajaran Kimia. Penggunaan
analogi-analogi tersebut masih bersifat tunggal dan belum disertai pemetaan
kemiripan fitur-fitur analog dengan konsep target. Kondisi itu berpeluang
menimbulkan terjadinya over interpretasi dan miskonsepsi bagi siswa.
Abstract
This study aimed to determine and describe the analogies used by teachers in
teaching of Chemistry concepts in the High School. The study was conducted in
2013 involving each two Chemistry teachers from all public and private high school
that has a Science Department in the city of Singaraja. The results showed that
teachers use no less than 12 groups of analogy in learning Chemistry. The use of
analogies are still single and have not been accompanied similarity mapping
features analogous to the target concept. The condition is likely to lead to the
occurrence of over-interpretation and misconceptions for students.
orang banci merupakan irisan sifat laki- dan menjadi pengikat persahabatan
laki dan perempuan. Jika logam mereka. Jika pasangan elektron yang
dianalogikan dengan laki-laki, dan dipakai bersama hanya berasal dari
perempuan sebagai non logam, maka salah satu atom, maka yang terbentuk
banci adalah metaloid. Matrik hubungan adalah ikatan kovalen koordinasi. Hal ini
dikotomi jenis kelamin dan jenis unsur dapat dianalogikan seperti dua orang
dapat dilihat pada Tabel 1. siswa yang duduk sebangku, satu anak
memiliki dua buku teks, sedangkan yang
Tabel 1. Analogi dikotomi jenis kelamin-
lainnya tidak punya. Anak yang memiliki
jenis unsur
buku memberikan buku tersebut untuk
Laki-laki Banci Perempuan dimiliki bersama (bukan meminjamkan)
♂ ? ♀ dengan temannya yang sebangku.
Dengan demikian, kedua siswa tersebut
Logam Metaloid Non logam memiliki dua buku teks yang dapat
dipakainya bersama-sama.
Analogi bentuk molekul dan
Analogi ikatan kimia. Setiap
polaritas ikatan. Pasangan elektron
atom cenderung mencapai konfigurasi
ikatan dan pasangan elektron bebas
elekton stabil, seperti Gas Mulia, melalui
yang ada di sekitar atom pusat saling
ikatan dengan atom-atom lain. Ikatan
tolak-menolak satu dengan lainnya.
kimia terbentuk melalui pelepasan/
Akibatnya, atom-atom yang berikatan
penangkapan (transfer) elektron atau
akan membentuk struktur tertentu dan
pemakaian pasangan elektron bersama.
dikenal sebagai bentuk molekul. Untuk
Ikatan kimia yang terbentuk melalui
memvisualisasikan bentuk molekul guru-
transfer elektron disebut ikatan ion.
guru menggunakan analogi balon
Pembentukan ikatan ion dapat
sebagai model orbital molekul. Balon
dianalogikan dengan orang donor darah.
diisi udara kemudian diikat bersama
Orang yang mendonorkan darahnya
balon-balon lain sebagai bentuk riil
merasa bahagia karena telah dapat
orbital molekul, sebagaimana
membantu orang lain, demikian juga
ditampilkan dalam Gambar 4.
akseptor yang menerima darah tersebut.
Dalam kasus tersebut, satu kantong
darah yang ditransfer dari donor ke
akseptor dianalogikan sebagai elektron
yang terlibat dalam pembentukan ikatan
ion.
Untuk membentuk ikatan kovalen,
atom-atom yang akan berikatan harus
mengeluarkan elektron untuk
membentuk pasangan elektron ikatan.
Analoginya, dua orang siswa yang tidak
memiliki buku Kimia secara patungan Gambar 4. Analogi balon untuk bentuk
membeli satu buku. Setelah dibeli, buku molekul
tersebut menjadi milik mereka berdua
oleh keadaan awal dan akhir reaksi peluang besar terjadinya tabrakan.
(fungsi keadaan). Kondisi itu Analogi lain yang digunakan guru
dianalogikan oleh guru-guru dengan adalah pembuatan larutan nutrisari.
jarak antara dua kota, A dan B, tidak Semakin banyak serbuk nutrisari
tergantung pada rute yang dilalui oleh dilarutkan ke dalam segelas air dan
beberapa pengendara sepeda motor diaduk, semakin banyak gelembung-
yang berangkat dari kota A menuju kota gelembung gas yang terbentuk, dan
B melalui jalan berbeda. Analogi lain menandakan reaksi itu berlangsung
yang digunakan oleh guru-guru adalah semakin cepat.
dua orang yang naik dari lantai dasar ke
Laju reaksi dapat dipercepat
lantai tiga dari sebuah gedung dengan
dengan penambahan katalis karena
menggunakan lift dan eskalator. Satu
dapat menurunkan energi aktivasi. Hal
orang langsung menuju ke lantai tiga
itu dapat dianalogikan dengan
menggunakan lift. Orang yang lainnya,
pembuatan jalan sodetan berupa
naik eskalator dari lantai dasar ke lantai
terowongan, sehingga kendaraan tidak
satu. Setelah berjalan beberapa lama di
perlu lagi melalui jalan tanjakan
lantai satu dia kembali naik eskalator
(Gambar 6). Selain itu, guru-guru juga
menuju ke lantai dua. Hal yang sama
menggunakan analogi Mak Comblang
dilakukannya hingga sampai di lantai
untuk menjelaskan peran katalis dalam
tiga, dan bertemu dengan orang
laju reaksi.
pertama. Walaupun ke dua orang
tersebut menempuh rute berbeda,
namun mereka berdiri pada ketinggian
yang sama jika diukur dari lantai dasar.
Analogi laju reaksi. Menurut
teori tumbukan, reaksi terjadi jika ada
tumbukan efektif antar partikel-partikel
zat yang bereaksi. Syarat tumbukan
efektif ada dua, yaitu: orientasinya tepat,
dan energinya cukup besar. Energi
minimal yang harus dimiliki oleh partikel-
partikel zat agar dapat bereaksi disebut
energi aktivasi (Ea), yang dianalogikan
dengan jalan tanjakan pada sebuah Gambar 6. Koordinat energi potensial.
perbukitan. Laju reaksi dipengaruhi oleh Jalur I tanpa katalis, jalur II dengan
konsentrasi zat-zat yang bereaksi; katalis
semakin tinggi konsentrasi, semakin Dalam sistem biologis, laju reaksi
cepat laju reaksinya. Hal ini dipercepat oleh enzim sebagai
dianalogikan dengan peluang terjadinya biokatalisator. Enzim tersebut bekerja
tabrakan antar kendaraan bermotor di sangat spesifik, artinya hanya dapat
jalan sempit yang ramai dibandingkan di mempercepat reaksi tertentu saja.
jalan lebar dan sepi. Keadaan Sebagai contoh, enzim amilase dapat
kendaraan yang berdesak-desakan menghidrolisis (memecah) molekul-
dengan kecepatan tinggi memberikan molekul pati (polisakarida) menjadi
tersebut berjalan ke kiri, maka posisi dan air. Seorang guru kimia membuat
burung tersebut akan tetap dan analogi “kancing baju” dan lubangnya
kelihatan diam. Keadaan tersebut untuk menjelaskan reaksi netraliasi.
dinamakan kesetimbangan dinamis, Kancing baju melambangnya proton
sebab burung tersebut kelihatannya saja (H+) dan lubangnya melambangkan ion
diam, tetapi sesungguhnya kaki-kakinya hidroksida (OH-). Pemasukan kancing
terus bergerak berlawanan arah dengan baju ke dalam lubangnya
perputaran roda, namun dengan melambangkan reaksi kimia.
kecepatan sama. Analogi kelima yang Menyatunya kedua bagian kain baju
digunakan oleh guru-guru kimia untuk dipandang sebagai pembentukan
menggambarkan kesetimbangan adalah garam, dan kancing baju yang telah
permainan sirkus lempar botol. Pemain terpasang serta tampak keluar
sirkus memainkan tiga buah botol melambangkan molekul air (H2O).
dengan melemparkan dan
Sifat larutan yang terbentuk dari
menangkapnya. Setiap saat, satu botol
reaksi netralisasi tidak selalu netral,
terpegang di tangan kiri, dan satu botol
tetapi tergantung pada kekuatan asam
di tangan kanannya, serta satu botol
basa yang bereaksi. Kondisi ini dapat
lainnya dilemparkan di udara.
dianalogikan dengan pembentukan
Pergeseran kesetimbangan keluarga kecil yang terdiri dari seorang
dianalo-gikan dengan posisi permukaan suami dan seorang isteri. Suasana
air pada sebuah tabung U (Gambar 9). rumah tangga ditentukan oleh sifat
Jika ke dalam salah satu mulut tabung U suami dan isterinya. Karakter yang
tersebut ditambahkan air, maka air lebih kuat dari mereka berdua akan
dalam bagian tabung tersebut akan menentukan karakter keluarganya.
bergeser ke bagian lainnya, sehingga Demikian juga dengan sifat asam-basa
permukaan air di bagian yang lainnya yang bereaksi. Jika asam dan basa
akan meningkat dan terbentuk keadaan yang bereaksi sama kuatnya, maka
kesetimbangan yang baru. Sebaliknya, larutan garam yang terbentuk bersifat
jika air diambil dari salah satu mulut netral. Jika sifat asam penyusunnya
tabung, maka air akan mengalir dari lebih kuat, maka larutan garamnya akan
bagian yang lainnya, sampai terbentuk bersifat asam. Sebaliknya, jika sifat
kesetimbangan yang baru. basa penyusunnya lebih kuat, maka
larutan garamnya akan bersifat basa.
Analogi gugus fungsional.
Gugus fungsi adalah atom atau
kelompok atom yang menentukan sifat
senyawa organik. Gugus fungsional
Gambar 9. Air dalam tabung U ibarat kepala pada diri manusia atau
sopir/pengendara pada mobil/ sepeda
(Gambar 10) Kepala yang menentukan
Analogi reaksi netralisasi. sifat dan karakter manusia, sopir yang
Reaksi netralisasi adalah reaksi antara menentukan gerakan mobil yang
asam dari basa menghasilkan garam dikendarainya; demikian juga dengan
anak sebagai monomer memegang dance” oleh Harrison & Treagust (2000).
huruf H di tangan kiri dan huruf X di Pada keadaan kesetimbangan, secara
tangan kanan. Mereka disuruh berdiri makroskopis tidak ada perubahan yang
bershap (berjejer ke samping). dapat diamati, namun secara
Selanjutnya, diperintahkan untuk saling submikroskopis reaksi tetap
berpegangan tangan dengan berlangsung ke kedua arah dengan laju
melepaskan huruf-huruf yang sama.
dipegangnya. Setiap jabat tangan akan Kedua, penafsiran analogi bisa
disertai pelepasan “rumus molekul” HX, keluar fitur-fitur bersama analog-target.
dan anak-anak tersebut akan Sebagai contoh, penggunaan analogi
membentuk rantai panjang polimer. orang naik ke lantai atas pada suatu
Berbagai analogi yang digunakan gedung bertingkat dengan
oleh guru-guru Kimia SMA dalam menggunakan lift serta eskalator dan
mengajarkan konsep-konsep Kimia berjalan kaki, bisa ditanggapi berbeda
telah teruji lewat pengalaman di kelas oleh pebelajar. Analogi tersebut hendak
Kimia. Analogi-analogi tersebut ada menggambarkan, walaupun mereka
merupakan hasil kreasi guru, tetapi ada menempuh jalan berbeda, namun
pula diperolehnya dari buku-buku teks perubahan energi potensial yang
Kimia. Penggunaan analogi-analogi ditunjukkan oleh ketinggiannya dari
tersebut tergolong tunggal, serta tidak lantai dasar adalah sama. Tanpa
ada pemetaan persamaan fitur antara penjelasan yang memadai, pebelajar
analog dan konsep target. Kondisi itu bisa memandang bahwa orang yang
berpeluang menimbulkan terjadinya naik lift akan memerlukan energi lebih
kesalahan penafsiran dan miskonsepsi rendah dibandingkan dengan yang naik
bagi pebelajar (Widhiyanti, 2006), yang eskalator dan berjalan kaki.
disebabkan oleh beberapa faktor Menurut Harrison & Coll (2008),
berikut. untuk mengarahkan penafsiran terhadap
Pertama, analogi permainan analogi, dapat digunakan metode FAR
jungkat-jungkit dan tabung U untuk (fokus-aksi-refleksi). Fokus:
mengilus-trasikan kesetimbangan kimia memastikan para pebelajar mengetahui
menunjukkan fitur penting yang tidak argumentasi pendidik menggunakan
relevan. Permainan jungkat-jungkit dan analogi. Aksi: memastikan para
air dalam tabung U merupakan contoh pebelajar mengenal objek atau
keseimbangan (balance) yang bersifat pengalaman keseharian yang ingin
statis. Sedangkan, kesetimbangan kimia digunakan sebagai analog. Selain itu,
(equilibrium) bersifat dinamis. memastikan bahwa pendidik selalu
Kesetimbangan kimia tidak bisa mendiskusikan bagian dari analog yang
dimodelkan dengan sesuatu yang statis dapat digunakan (sifat mirip) dan tidak
karena secara mikroskopis reaksi tetap dapat digunakan (sifat berbeda).
berlangsung ke kedua arah dengan Refleksi: mengevaluasi keefektivan
kecepatan sama (Suja, 2011). Atas penggunaan analogi, serta menanyakan
dasar itu, kondisi kesetimbangan mesti pada diri sendiri tentang perlunya
dimodelkan dengan sesuatu yang juga merevisi penjelasan dan mencari cara
bersifat dinamis, misalnya model “school lain yang lebih baik dalam
Untuk menghindari terjadinya Suja, I W., & Retug, N., 2013a. Profil
miskonsepsi dan lebih mengefektifkan Konsepsi Kimia Siswa Kelas XI di
penggunaan analogi dalam Kota Singaraja. Prosiding Seminar
pembelajaran Kimia, guru-guru Nasional Riset Inovatif I Tahun
disarankan membuat pemetaan 2013 Lembaga Penelitian
kemiripan dan ketidakmiripan fitur-fitur Universitas Pendidikan Ganesha.
analog dengan konsep target. Data ISSN : 2339-1553, p. 172 – 179.
tersebut mesti diinformasikan atau
Suja, I W., & Retug, N., 2013b.
bahkan ikut digali bersama pebelajar di
Konsepsi Kimia Siswa Kelas XII di
kelas. Selanjutnya, untuk memperjelas
Kota Singaraja. Prosiding Seminar
pemahaman pebelajar tentang konsep-
Nasional Peningkatan Mutu MIPA
konsep kimia yang bersifat kompleks,
dan Pendidikan MIPA untuk
pendidik disarankan menggunakan
Mendukung Implementasi
analogi ganda, sehingga lebih banyak
Kurikulum 2013. Diselenggarakan
fitur target bisa diperkenalkan kepada
oleh Fakultas MIPA UNDIKSHA,
pebelajar.
Singaraja, 30 Nopember 2013, p.
125 – 133.
DAFTAR PUSTAKA
Suja, I W., 2011. Membangun
Harrison, A. G., & Jong, O. D., 2005. Pedagogical Content Knowledge
“Using multiple analogies: case Berbasis Anumana dan Upamana
study of a chemistry teachers’ Pramana dalam Pembelajaran
preparations, presentations and Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia
reflections.” In Boersma, K., et al. Indonesia, 1(2): 56 – 63.
(eds). Research and the quality of
science education, 353-364. Treagust, D. F., 2008. Development
Dordrecht: Springer. and Use of Diagnostic Test to
Evaluate Students’
Harrison, A. G., & Treagust, D. F., 2000. Misconceptionin Science.
Learning about atom, molecules International Journal of Science
and chemical bonds: a casestudy. Education, 10 (2): 159-169.
Science Education. 22 (3): 913 –
1223. Widhiyanti, T., 2006. Peran
Laboratorium dan Multimedia
Harrison, A.G. & Coll, R.K. (Eds.), 2008.
dalam Pembelajaran Kimia pada
Analogi dalam Kelas Sains.
Salah Satu SMAN di Kabupaten
Terjemahan Akhlis Nursetiadi,
Bogor.” Laporan Studi Lapangan
2013. Jakarta: PT Indeks.
SPs UPI Bandung: Tidak
Slavin, R. E., 2008. Educational diterbitkan.
Psychology Theory and Practice.
8th edition. Boston: Pearson.