PENDAHULUAN
1
2
diinginkan. Dalam banyak hal, spesifikasi dan HPS berperan penting, salah
satunya seperti yang terdapat pada artikel publikasi yang ditulis oleh Hartoyo
mengatakan:
2.1 SPESIFIKASI
3
4
1) Merek
Merek ( brand or trade name) merupakan spesifikasi yang
paling sederhana dan paling mudah untuk menyatakan mutu
barang/jasa. Tiap merek memiliki citra yang berbeda di benak
pengguna barang/jasa. Kadang-kadang barang dengan merek
yang sama tetapi dari distributor yang berbeda juga memiliki
harga yang berbeda. Pada umumnya, merek-merel terkenal
memiliki harga yang mahal. Dalam hal tidak ada keharusan
untuk menggunakan merek tertentu, sangat dianjurkan untuk
tidak memilih barang yang memiliki merek mahal. Atau
digunakan istilah “yang SETARA” sehingga memungkinkan
memberikan alternatif barang. Contoh: pengadaan laptop
dengan menyebutkan merek Acer.
8
2) Standarisasi
Standarisasi yaitu menyatakan mutu barang/jasa
berdasarkan standard yang sudah ada dan ditetapkan oleh pihak
yang berwenang. Pada saat menyusun spesifikasi, pejabat
pembuat komitmen dapat membuat standar sendiri (standarisasi
internal) atau mengacu pada standar yang sudah ada ( standar
eksternal). Contoh: Pengadaan heml bersertifikat SNI.
3) Sampel/Contoh
Sampel sering digunakan bila spesifikasi agak sulit
dijelaskan dalam kata-kata misalnya warna yang spesifik.
Sehingga penyedia barang/jasa sering juga diminta memberikan
sampel sebelum menyerahkan barang yang hendak dipasoknya.
Contoh: pengadaan baju batik dan makanan.
4) Teknis
Teknis digunakan untuk menyatakan mutu barang/jasa
dengan menggambarkan karakteristik fisik Untuk mengurangi
penjelasan yang terlalu panjang, biasanya spesifikasi teknis
dilengkapi dengan gambar desain yang detail dan penjelasan
singkatnya. Contoh: pengadaan meja dan kursi.
5) Komposisi
Komposisi merupakan bentuk spesifikasi yang
menyatakan susunan zat suatu barang dengan karakteristik
masing-masing unsur pembentuknya. Spesifikasi komposisi
sangat dianjurkan disusun oleh ahli yang kompeten di
bidangnya dan juga harus dites atau diverifikasi pada saat
barang diterima. Tes atau verifikasi harus dilakukan oleh pihak
ketiga (ahlinya) yang independen. Contoh: pengadaan obat-
obatan.
c) Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam kontrak dan berdampak biaya bagi penyedia
barang/jasa, sehingga akan mempengaruhi besarnya nilai
penawaran. Untuk itu perlu dinyatkan dengan jelas, lengkap, dan
rinci dalam spesifikasi. Tingkat layanan yang harusi diberikan oleh
penyedia barang/jasa sampai barang/jasa tersebut siap untuk
digunakan.
1) Menyusun HPS
Dalam Perlem LKPP No. 9 Tahun 2018, PPK menyusun
HPS Berdasarkan :
1) Barang
Perhitungan HPS untuk barang harus memperhitungkan
komponen biaya antara lain Harga barang, Biaya pengiriman;,
13
2) Pekerjaan Konstruksi
Perhitungan HPS untuk Pekerjaan Konstruksi berdasarkan
hasil perhitungan biaya harga satuan yang dilakukan oleh
konsultan perencana (Engineer’s Estimate) berdasarkan rancangan
rinci (Detail Engineering Design) yang berupa Gambar dan
Spesifikasi Teknis. Perhitungan HPS telah memperhitungkan
keuntungan dan biaya overhead yang wajar untuk Pekerjaan
Konstruksi sebesar 15% (lima belas persen).
3) Jasa Konsultansi
Perhitungan HPS untuk Jasa Konsultansi dapat
menggunakan:
4) Jasa Lainnya
Perhitungan HPS untuk Jasa Lainnya harus
memperhitungkan komponen biaya sesuai dengan ruang lingkup
pekerjaan antara lain Upah Tenaga Kerja, Penggunaan
Bahan/Material/Peralatan, Keuntungan dan biaya overhead,
Transportasi, dan Biaya lain berdasarkan jenis jasa lainnya.
2) Menetapkan HPS
PPK menetapkan HPS dengan menandatangani pada lembar
persetujuan/penetapan. HPS yang sah adalah yang telah ditandatangani
14
oleh PPK. Nilai HPS paling tinggi sama dengan nilai Pagu Anggaran.
Penetapan HPS paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja
sebelum batas akhir.
Selain mark up, salah satu kasus korupsi dalam pengadaan barang
dan jasa yaitu berhubungan dengan spesifikasi teknis. Koordinator Divisi
Investigasi Indonesia Corruption Watch Febri Hendri mengungkap celah
oknum untuk melakukan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.
“Korupsi pengadaan barang dan jasa diawali perencanaan dan
penganggaran. Jadi penganggaran sudah dikapling-kapling, sekian jatah
16
17
18