SEMINAR SKRIPSI

Pembuatan Fuel dari Liquid Hasil Pirolisis

Plastik Polipropilen Melalui Proses Reforming
dengan Katalis NiO/γ-Al2O3
“Fuel Production from Liquid Pirolysis Product of Polipropilene Plastic Through
Reforming Process by Using NiO/γ-Al2O3 Catalyst”

Oleh :
Mahendra Fajri Nugraha (2309100069)
Arifuddin Wahyudi (2309100076)

Pembimbing :
Ir. Ignatius Gunardi, M.T

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Latar Belakang FUEL DARI
LIMBAH
Permasalahan PLASTIK
Nasional

KONSUMSI ENERGI TIMBULAN SAMPAH

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Bahan Bakar Alternatif Dari Limbah
Plastik

Crude
katalis
Limbah FUEL
Pirolisis Produk Reforming
Plastik Pirolisis

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
PERUMUSAN MASALAH
• Apakah bahan baku limbah plastik khususnya tipe polipropilen
(PP) dapat dikonversi menjadi fuel.

• Apakah katalis NiO/γ-Al2O3 dapat digunakan untuk reforming

produk pirolisis polipropilen (PP) menjadi fuel.

• Bagaimana pengaruh komposisi katalis NiO/γ-Al2O3 terhadap

yield aromatis yang dihasilkan.

• Bagaimana pengaruh temperature operasi pada reactor reforming

terhadap yield aromatis yang dihasilkan.

• Bagaimana pengaruh laju alir reaktan pada reactor reforming

terhadap yield aromatis yang dihasilkan.

• Kondisi operasi reforming seperti apakah yang paling effektif

dalam pembuatan fuel
 BATASAN MASALAH

Bahan Baku • Plastik polipropilen

Pirolisis

Katalis Reforming • NiO/γ-Al2O3

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Tujuan
Mempelajari proses konversi limbah plastik
khususnya jenis polipropilen (PP) menjadi fuel

Mempelajari pengaruh berbagai macam komposisi katalis

NiO/γ-Al2O3 terhadap yield aromatis yang dihasilkan

Mengetahui pengaruh temperature operasi pada reactor

reforming terhadap yield aromatis yang dihasilkan

Mempelajari pengaruh laju alir reaktan pada reactor

reforming terhadap yield aromatis yang dihasilkan

Mencari kondisi operasi effectif pembuatan fuel pada

proses reforming
 BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

 Bahan bakar cair yang dipergunakan untuk memenuhi

kebutuhan energi di Indonesia dikenal dengan nama Bahan
Bakar Minyak (BBM)

Kerosene
Bensin
(minyak
(gasoline)
tanah)

Solar
avtur
(diesel oil)

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Bensin (Gasoline)

Bensin adalah campuran hidrokarbon dengan kisaran titik

didih antara 30 – 215°C yang kandungan utamanya
senyawa hidrokarbon C5 sampai C9
sifat yang penting :
 Research Octane Number (RON)
 volatilitas
 stabilitas

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Polypropilena (PP)

 nama kimia poli (1-metiletilena)

 rumus molekul (C3H6)n
 density adalah antara 0,85-0,95 g/cm3
 titik leleh 1650C
 Terhadap termal polipropilena
kurang stabil karena adanya
hidrogen tertier yang labil

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Pirolisis

 Dekomposisi kimia bahan organik melalui proses

pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya,
dimana material mentah mengalami pemecahan struktur
kimia menjadi fase gas.
 Dalam proses pirolisis biasanya terdapat tiga produk yakni
: gas, pirolisis oil, dan arang.

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Pirolisis Plastik

Pirolisis plastik dengan bahan baku 40% PE, 35%

PP, 18% PS, 4% PET dan 3% PVC telah dilakukan
oleh A.Lopez dkk. Menghasilkan produk:
Kompone
n bensin komponen 460oC 500oC 600oC

C5-C9 78.1 79.6 70.6

C10-C13 7.4 9.4 23.8

C13+ 8.5 7.3 5.3

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Catalytic Reforming

Proses dimana komponen minyak ringan atau naphtha

dilewatkan pada katalis pada temperature tinggi untuk
meningkatkan angka octane dari minyak umpan

Parafinic
Aromatis
Naftanic
Low RON High RON

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 P P
N
N
From P

N A From N

A From A

FEED REFORMATE

+ H2

+ H2

+ H2
 KATALIS

 Mempengaruhi laju reaksi tanpa mengubah

hasil dari proses tersebut
 Mempengaruhi yield
 Tipe katalis :
Katalis Homogen
Katalis Heterogen
Enzim

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Katalis homogen Katalis heterogen

yield Cukup tinggi Lebih tinggi

Proses pemisahan sulit mudah

katalis

Regenerasi katalis Tidak bisa bisa

Pemisahan produk sulit Lebih mudah dengan

samping hasil lebih baik

Pengolahan limbah Cukup kompleks Ramah lingkungan

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Al2O3 ( Alumina Oksida )
adalah oksida amfoter dari alumina kristal putih, tidak
berbau namun higroskopis, tidak larut dalam air.
 Nikel Chlorida Hidrat (NiCl2.6H2O)
NiCl2·6H2O hidrat berwarna hijau. Secara umum Nickel
(II) klorida dalam berbagai bentuk adalah sumber yang
paling penting dari nikel untuk sintesis

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 BAHAN YANG DIBUTUHKAN

Plastik Polipropine
γ-Al2O3
NiCl2.6H2O
Aquadest
Gas N2

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 PROSEDUR PENELITIAN

Analisa
Reforming

Preparasi Katalis
NiO/γ-Al2O3
Pirolisis
Plastik PP

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 VARIABEL PENELITIAN

Plasik PP 6, 10, 14 %Wt

Bahan Baku  %Loading Ni
NiO/γ-Al2O3 400, 450, 500, oC
Jenis Katalis
4 jam  Suhu Reforming
217, 500, 690 mL/jam
Waktu Kalsinasi
550 oC  Laju Alir Feed
Suhu kalsinasi
5 gram Reforming
Berat Total Katalis

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 PREPARASI KATALIS
γ-Al2O3 + Air NiCl2.6H2O + Air %loading Ni
impregnasi

Diaduk 3 -4 jam

Dipanaskan sambil diuapkan pada suhu 80oC

oven 110-120oC selama 12-14 jam

Kalsinasi T=550oC dalam muffle furnace selama 4 jam

Didinginkan, dikarakterisasi dengan metode XRD

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Pirolisis Reforming
Plastik PP Liquid produk Katalis
pirolisis NiO/γ-Al2O3
reforming
Pirolisis Injek N2
Injek N2
Tampung liquid hasil (laju alir feed Reforming pada suhu
pirolisis 217, 500, 690 400, 450, 500 oC
mL/jam)
Pirolisis dilakukan hingga produk
yang diperoleh 10 L (sebagai feed
stock) Tampung Produk reforming

Analisa
Analisa

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
PERALATAN KALSINASI KATALIS

2
4

1 6
5
3

Keterangan Gambar :
1. Kompresor 4. Katalis
2. Furnace 5. Elemeyer
3. Panel kontrol furnace 6. Gelembung Gas
 PERALATAN PIROLISIS
Keterangan :
1. Reaktor pirolisis
2. Tungku pembakar
3. Tabung Nitrogen
4.Thermocouple
5. Kondensor
6. Air pendingin masuk
7. Air pendingin keluar
8. Penampung pruduk
9. Pembaca suhu

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 PERALATAN REFORMING

Keterangan :
1. Furnace
2. Heater
3. Thermocople
4. Reaktor reforming
5. Tabung nitrogen
6. Kondensor
7. Air pendingin masuk
8. Air pendingin keluar
9. Penampung produk
10. Panel controller 1
11. Panel controller 2

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Analisa Variabel Terhadap Produk
X.aromatisproduk – X.aromatisawal suhu Vs yield
X 100% Aromatis
YIELD AROMATIS = X. Non aromatisawal

Ploting
%Loading Ni
Vs yield
Aromatis

Rate feed Vs
yield Aromatis

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Hasil Pirolisis Plastik Polipropilen
SIFAT FISIK

• Temperatur Proses (Max): 358oC

• Densitas (60oF) 749.919 kg/m3

• Viskositas (60oF) 0.721 cp

Residu Produk Cair

Pirolisis Pirolisis
Polipropilen Polipropilen

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Komposisi Minyak Produk Pirolisis

Fraksi Senyawa % Area

C5-C9 Aromatis 0
Non-Aromatis 51.58
Total 51.58
C10-C13 Aromatis 0
Non-Aromatis 39.21
Total 39.21
>C13 Aromatis 0
Non-Aromatis 9.21
Total 9.21
Total aromatis 0
Total non-aromatis 100

Gambar Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) Minyak Hasil Pirolisis Plastik Polipropilen

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Komposisi Minyak Produk Pirolisis
Komposisi Minyak Produk Pirolisis
(berdasar jenis rantai) Syarat :
Umpan proses reforming
57.20 % diharapkan merupakan senyawa
60.000 nafta berat dengan kadar senyawa
naftanic sebesar 40 % volume
50.000
(Nasution, 2010)
32.99 %
40.000

30.000 Parafinic

20.000 Olefin
9.81 % Naftanic
10.000 Aromatic
0
0.000
Parafinic Olefin Naftanic Aromatic

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Uji Aktivitas Katalis NiO/ɣ-Al2O3
% Area
Menghasilkan yield
Fraksi Senyawa Feed (tanpa % Loading Ni aromatis terbesar
katalis) 6 10 14
C5-C9 Aromatis 0 17.01 32.94 28.71
Non-Aromatis
• Parafinic 0 1.77 1.28 2.64
• Olefin 18.17 16.01 15.88 9.16
• Naftanic 33.42 28.81 21.58 11.08

C10-C13 Operasi :
Total
Aromatis
51.58
0
63.66
8.16
71.68
23.86
51.59
41.47

Rate reaktan : 500 mL/jam

Non-Aromatis
• Parafinic 3.28 0 3.05 1.60

Temperature
•
•
Olefin
Naftanic : 500o16.16
14.82
21.11 C4.19 0.89
0
3.12
0.76
Total 39.21 28.51 27.8 46.95
>C13 Aromatis 0 0 0 0.94
Non-Aromatis
• Parafinic 6.53 7.83 0.52 0.52
• Olefin 0 0 0 0
• Naftanic 2.67 0 0 0
Total 9.21 7.83 0.52 1.46
Total aromatis 0 25.18 56.80 71.12
Total non-aromatis 100 74.82 43.20 28.88

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Uji Karakteristik Katalis (XRD)

a). Difraktogram Al2O3

43.35387o

37.31555o

b). Difraktogram NiO

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Uji Karakteristik Katalis (XRD)
37.33869o NiO 43.37125o
c). Difraktogram unknown

NiO/γ-Al2O3 45.70058o
NiCl2
46.69684o

52.74157o

NiCl2
15.30599o

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Hasil Reforming Minyak Hasil Pirolisis Plastik
Polipropilen dengan Katalis NiO/γ-Al2O3

Temperature (oC) Rate Reaktan (mL/jam) % Yield Aromatis

217 20.81
400 500 18.29
690 3.74

217 34.00
450 500 33.88
690 17.89

217 80.30
500 500 71.12
690 52.74

14% Loading Ni pada katalis

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Pengaruh Temperature Reforming terhadap
%Yield Aromatis pada katalis NiO/γ-Al2O3

100
90
80
70
% Yield Aromatis

60
50 rate reaktan 217 mL/jam
40 rate reaktan 500 mL/jam
30 rate reaktan 692 mL/jam

20
10
0
300 350 400 450 500 550
Temperature Reforming ( oC )

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Pengaruh Laju Alir Reaktan terhadap
%Yield Aromatis pada katalis NiO/γ-Al2O3
100

80
% Yield Aromatis

60
temperature 400 C
40 temperature 450 C
temperature 500 C

20

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
rate reaktan (mL/jam)

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Effisiensi Pembuatan Fuel Pada
Proses Reforming
Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi
Efektivitas pembuatan fuel disini diartikan sebagai
N0.3674 K/24/DJM/2006 :
kondisi operasi dimana setiap fraksi fuel yang
• bensin komersial diharuskan memiliki batas
dihasilkan memenuhi syarat/spesifikasi bahan
maksimum kandungan senyawa aromatis tidak lebih
bakar komersial.
dari 50%
• kerosene dibatasi kandungan aromatic berkisar antara
15.5 – 19.6 % vol
• untuk bahan bakar solar diberikan batasan aromatis
yang sangat rendah, dimana komposisi utama solar
adalah minimum 90% tersusun dari senyawa paraffinic
LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
 Kandungan Aromatis tiap Fraksi Untuk
Berbagai Kondisi Operasi Reforming
temperature 400 C temperature 450 C
100.00%
•fraksi bensin 21.95% 100.00%
•fraksi kerosene 13.37%80.00%
80.00%
•fraksi solar 0% (100%paraffinic)
60.00% 60.00%

40.00% 40.00%

C5-9 C5-9
20.00% 20.00%
C10-13 C10-13
0.00% 0.00%
>C13 >C13
1 2 3 1 2 3

temperature 500 C
100.00%
1). Rate 217 mL/jam
80.00%
2). Rate 500 mL/jam
60.00%
3). Rate 690 mL/jam
40.00%
C5-9
20.00%
C10-13
0.00%
>C13
1 2 3
 Kesimpulan
4. Pengaruh rate reaktan pada
3.5.proses
Kondisi
Pengaruh operasi
reforming palingreforming
terhadap
temperature effectif
yield
2. dalam
terhadap
Pada pembuatan
proses
aromatis aromatis
reforming,
menunjukkan
yield pada
fuel menunjukkan
pengaruh
bahwa rateloading
1.
bahwa
Ni Plastik
proses
pada polipropilen
reforming
temperature
katalis adalahdapat
terbaik
NiO/γ-Al O dikonversi
loading
untuk
terhadap
reaktan terbaik untuk2menghasilkan
3 yield
menjadi
Ni pada
menghasilkan
aromatis melalui
fuel yield
katalis proses
NiO/γ-Al
menunjukkan O
aromatis
bahwa pirolisis
14
terbesar
makin dan
besar
yield aromatis terbesar 2adalah 3 217
dilanjutkan
%,
adalah oCproses
temperature
500
Ni baik dengan cathalytic
reforming
aromatis 400 reforming.
aromatis
oC
yang
mL/jam dengan yield aromatis untuk
loading yield yield
untuk
serta rate
dihasilkanratesemakin
temperaturereaktan
reaktan
400,217,
500
450,500,
besar,mL/jam.dan
dengan
dab 500690
oC
loading
mL/jam
Ni berturut-turut
14% memberikan
berturut-turut sebesarsebesar
yield yang80.30
20.81 paling
%, 34.00tinggi
%,%,
yaitu 71.12
dan %,
71.12 %.dan%.52.74 %.
80.30

LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Untuk uji efektifitas katalis karena pengaruh loading catalyst :
o
Suhu kalsinasi ( C)
550
loading Ni (%wt)

6 L1
10 L3
14 L5

Untuk uji katalitik fuel dalam reaktor reforming :

o
suhu reforming ( C)
400 450 500
laju alir reaktan (mL/jam)

217 R1 R2 R3
500 R6 R7 R8
690 R11 R12 R13
Jadwal Kegiatan

Feb Mar April Mei Juni

Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pembuatan pirolisis

Preparasi bahan baku

Preparasi katalis

Pirolisis plastik

Uji katalis

Melakukan Reforming

Analisa katalis

Analisa fuel

Pembuatan Laporan Skripsi

Adsorbsi Desorbsi

Permukaan Katalis

Reaksi Kimia
pada sisi aktif
katalis

41
 BET (brunauer emmett teller)  Luas permukaan dan
volume pori
 AAS (atomic absorbtion spectroscopy) mengetahui
komponen logam
 XRD(X-ray difraction) uji kritalinitas
 HPLC(high performance liquid chromatography)
komponen dan distribusinya