Anda di halaman 1dari 14

Berbagai Gejala Demam Berdarah

yang Tidak Boleh Diabaikan


Oleh Aprinda PujiInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum
 Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka di jendela
dijendela
jendela yang yang
baru)baru)
baru)
 Klik
Klik untuk
untuk berbagi
berbagi pada Tumblr(Membuka
Linkedln(Membuka
di Line didi
new(Membukadi jendela
jendela yang
yang
yangbaru)
baru)

Gejala demam berdarah sering disalahartikan dengan gejala penyakit lainnya yang juga
mengalami demam. Sebab, ada beberapa gejalanya yang serupa dengan beberapa penyakit
lain, seperti flu atau infeksi virus atau bakteri. Bila tidak mendapat pengobatan segera, demam
berdarah dapat berakibat fatal. Berikut ini ada gejala demam berdarah yang tidak boleh
diabaikan oleh pasien.

Apa itu demam berdarah?


Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue yang dibawa oleh nyamuk. Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit “break-bone”
karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang terasa retak.

Penyakit demam berdarah yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot
dan sendi. Sedangkan penyakit demam berdarah yang parah, atau juga dikenal
sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan
tekanan darah yang tiba-tiba drastis dan bahkan bisa berujung kematian.

Ada empat serotipe virus dengue (DENV) yaitu DENV-1, -2, -3, dan -4, dan infeksi dari virus
tersebut menyebabkan berbagai gejala seperti demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot,
sendi, dan ruam.

Orang yang terinfeksi virus dengue sering kali juga mengalami kelelahan jangka panjang. Virus
dengue dapat berkembang menjadi hal yang dapat mengancam jiwa (severe dengue),
mengakibatkan nyeri perut dan muntah, sulit bernapas, dan penurunan trombosit darah yang
bisa mengakibatkan pendarahan internal.

Penyakit demam berdarah biasa ditemukan pada daerah tropis dan sub-tropis, terutama di area
urban dan semi-urban. Hingga saat ini belum ada penanganan yang spesifik untuk demam
berdarah. Namun, vaksin demam berdarah telah dikembangkan oleh WHO pada bulan April
2016. Vaksin tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya fase ke-2 demam berdarah.

Gejala demam berdarah


Dilansir dari Web MD, gejala demam berdarah dimulai sekitar empat sampai sepuluh hari
setelah pasien mendapat gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Pada
anak-anak yang sebelumnya tidak pernah terinfeksi, gejala demam berdarah yang dialami
cenderung lebih parah dibanding dengan orang dewasa.

Untuk itu, pasien dan keluarga perlu mengetahui perbedaan gejala demam berdarah yang
muncul dengan gejala penyakit lain sehingga tidak mengabaikannya. Berikut beberapa gejala
demam berdarah yang sebaiknya tidak boleh diabaikan oleh pasien.

1. Demam tinggi mendadak


Demam mungkin sering terjadi pada banyak penyakit. Namun pada gejala demam berdarah,
demam terjadi secara mendadak dan banyak orang yang tidak tahu perbedaan demam biasa
dengan demam yang disebabkan oleh DBD.

Perbedaan yang kontras antara gejala demam berdarah dengan gejala demam lainnya adalah
demam DBD bisa mencapai 40 Celcius. Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus
atau bakteri biasanya disertai dengan gejala bersin atau batuk sedangkan gejala demam pada
DBD tidak demikian. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.

2. Nyeri pada otot


Setelah gejala demam berdarah seperti demam terjadi, pasien akan merasakan nyeri pada
bagian otot dan sendi. Gejala demam berdarah ini disertai dengan tubuh menggigil dan
berkeringat.

3. Sakit kepala parah dan sakit pada bagian belakang mata


Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala selanjutnya yang akan muncul adalah sakit
kepala parah. Biasanya rasa sakit terjadi di sekitar dahi. Sakit kepala parah juga disertai
dengan sakit pada bagian belakang mata. Ini merupakan gejala umum yang sering terjadi.

4. Mual dan muntah


Pada beberapa orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi, seperti mual dan muntah. Selain
itu, bagian perut atau punggung terasa tidak nyaman. Gejala ini bisa terjadi selama dua sampai
empat hari.

5. Kelelahan
Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pasien DBD dapat
menurunkan nafsu makan. Tentu hal ini menyebabkan tubuh menjadi kelelahan karena
kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.

Kenali 3 fase sakit demam berdarah


Setelah Anda mengalami gejala demam berdarah seperti yang telah dijelaskan di atas, penyakit
demam berdarah yang Anda alami akan melewati 3 fase berikut ini:

1. Fase demam

Gejala yang paling khas saat terkena demam berdarah adalah demam tinggi. Karena itulah fase
awal demam berdarah disebut dengan fase demam. Pada fase ini, penderita akan mengalami
demam secara tiba-tiba hingga mencapai 40 derajat celcius selama 2 sampai 7 hari.

Munculnya demam tinggi pada kasus demam berdarah sering kali disertai dengan muka
kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, bila
demam berlangsung selama lebih dari 10 hari, maka kemungkinan demam tersebut bukanlah
gejala demam berdarah.

Pada beberapa kasus lainnya ditemukan gejala berupa nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di
sekitar bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Gejala-gejala inilah yang menyebabkan
penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang mengarahkan dokter pada diagnosis
demam berdarah.

Gejala-gejala demam berdarah yang dirasakan membuat penderita menjadi sulit untuk
menjalani aktivitas sehari-hari, misalnya menjadi tidak mampu untuk pergi ke sekolah,
melakukan pekerjaan kantor, dan kegiatan rutin lainnya.

Untuk mencegah hal negatif lainnya, penderita demam berdarah dianjurkan untuk
memperbanyak minum air putih untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah
terjadinya dehidrasi. Pasien juga harus terus dipantau karena hal ini rentan untuk memasuki
fase kritis.

2. Fase kritis

Setelah melewati fase demam, pasien demam berdarah akan mengalami fase kritis. Nah, fase
ini biasanya menjadi ‘pengecoh’ karena penderita merasa sembuh dan dapat melakukan
aktivitas kembali. Pasalnya, fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga 37
derajat celcius ke suhu normal.

Padahal, bila fase ini terabaikan dan tidak segera mendapatkan pengobatan, trombosit pasien
akan terus menurun secara drastis dan dapat mengakibatkan perdarahan yang sering tidak
disadari. Oleh sebab itu, pasien harus cepat ditangani oleh tim medis karena fase kritis ini
berlangsung tidak lebih dari 24-38 jam.

Selama masa transisi dari fase demam ke fase kritis, pasien memasuki risiko tertinggi untuk
mengalami kebocoran pembuluh darah. Indikasi dini kebocoran pembuluh darah tersebut dapat
dilihat saat penderita demam berdarah mengalami muntah secara terus menerus, mimisan,
pembesaran organ hati, atau nyeri perut yang tak tertahankan.

3. Fase penyembuhan

Bila pasien demam berdarah berhasil melewati fase kritisnya, penderita demam berdarah akan
kembali merasakan demam. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Pasalnya, kondisi
ini merupakan fase penyembuhan dimana trombosit akan perlahan naik dan normal kembali.

Penderita akan mengalami pengembalian cairan tubuh secara perlahan pada 48-72 jam
setelahnya.

Mulai memasuki fase penyembuhan, kesehatan pasien demam berdarah akan berangsur-
angsur membaik yang ditandai dengan peningkatan nafsu makan, penurunan gejala nyeri perut,
dan fungsi diuretik yang membaik. Jumlah sel darah putih pasien akan kembali normal yang
kemudian diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit.

Bahayanya jika demam berdarah tidak


mendapatkan penanganan segera
Gejala-gejala tersebut perlu diperhatikan dan harus segera menerima penanganan secepatnya.
Sebab bila sudah muncul ruam merah pada kulit, bukan hanya pada wajah tetapi juga bisa
muncul pada bagian telapak tangan atau bawah kaki atau bagian tubuh lainnya, maka ini
artinya DBD sudah memasuki fase kritis.

Hal ini bisa menyebabkan masalah serius bila tidak ditangani dengan segera, seperti terjadinya
komplikasi langka yang ditandai dengan kerusakan pada getah bening dan pembuluh darah,
pendarahan dari hidung dan gusi, pembesaran hati, dan kegagalan sistem peredaran darah.

Gejalanya bisa bertambah parah dan menyebabkan pendarahan hebat, shock, dan kematian.
Kondisi ini disebut dengan Dengue Shock Syndrome (DSS). Orang-orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah juga lebih berisiko memiliki kondisi yang lebih parah ketika mereka
terinfeksi demam berdarah.

Untuk mengobati saat terkena DBD, virus yang menyerang keping darah (trombosit) dan
menyebabkan jumlahnya menjadi berkurang. Nah, untuk membantu mengatasi hilangnya
trombosit, Anda bisa mengonsumsi buah jambu biji yang mengandung trombinol dan quercetin.

Buah jambu biji juga mampu mempercepat pembentukan trombosit baru dan menghentikan
pertumbuhan virus. Bukan hanya untuk DBD, jus buah jambu biji juga dapat mempercepat
proses penyembuhan demam biasa.

Coba makan makanan berikut ini untuk


menaikkan jumlah trombosit saat DBD
Kunci utama untuk menurunkan kemungkinan komplikasi atau kematian pada penderita demam
berdarah adalah dengan memberikan asupan yang dapat menaikkan jumlah trombosit pada
saat memasuki fase kritis. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan mengonsumsi
jambu biji.

Jambu biji mengandung trombinol yang mampu merangsang trombopoietin lebih aktif, sehingga
dapat menghasilkan keping darah yang lebih banyak memicu pembentukan platelet atau
trombosit darah baru.

Karena pasien demam berdarah memerlukan asupan yang mudah dicerna, maka sebaiknya
jambu biji diolah dulu menjadi jus. Kandungan air pada jus juga baik untuk mencegah dehidrasi
sehingga dapat mempercepat penyembuhan demam berdarah.

1. Angkak
Selain jambu biji, ada angkak yang dipercaya baik dikonsumsi saat gejala demam berdarah
menyerang. Sudah banyak berbagai penelitian yang dilakukan untuk membuktikan mengenai
angkak sebagai obat demam berdarah alami.

Perlu diketahui, angkak adalah salah satu jenis beras merah dari Tiongkok yang difermentasi
dengan ragi Monascus purpureus. Sebuah penelitian dari IPB tahun 2012 menunjukkan bahwa
pemberian kapsul angkak dapat meningkatkan trombosit pada tikus putih yang dibuat
trombositopenia (kadar trombosit dalam darah yang rendah).

Seperti yang kita tahu bahwa pasien DBD mempunyai kadar trombosit yang rendah yang
membuat penyakitnya semakin parah. Dengan pemberian angkak yang dapat membantu
peningkatan kadar trombosit, maka pasien DBD kemungkinan lebih cepat sembuh.

2. Echinacea
Echinacea merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang umumnya digunakan untuk
mengobati demam dan flu pada masyarakat Amerika bagian Utara. Menurut Pakistan Journal of
Clinical and Biomedical Research, echinacea dapat memicu produksi protein dan interferon
tambahan, sebagai reaksi terhadap serangan bakteri dan virus.

Maka dari itu, echinacea mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan
mengoptimalkan kemampuan sel darah putih dalam menangani infeksi virus, termasuk virus
dengue.

3. Daun pepaya
Dua peneliti dari India telah meninjau laporan-laporan penelitian yang telah dilakukan dan
mendapatkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat membantu meningkatkan angka trombosit
dalam darah seseorang yang mengalami demam berdarah dengue. Ini diduga karena daun
pepaya dapat membantu menstabilkan dinding sel keping darah sehingga tidak mudah
dihancurkan oleh virus dengue.

Anda bisa menggunakan 50 gram daun pepaya sebagai obat demam berdarah alami dengan
cara mencucinya dahulu menggunakan air hingga bersih. Setelahnya, tumbuk daun hingga
halus, namun jangan sampai menjadi bubuk. Lalu, Anda bisa mencampurkan air dan peras air
tumbukan daun pepaya. Minum air daun pepaya sebanyak 3 kali dalam sehari.

4. Makan buah atau sayuran yang kaya akan kandungan vitamin C


Vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, memiliki beberapa peran penting dalam
tubuh. ini membantu dalam perbaikan, pertumbuhan dan perkembangan jaringan sel tubuh.
Pentingnya lagi, vitamin C daoat memberi kekuatan sistem kekebalan tubuh dengan
meningkatkan antibodi dan produksi sel darah putih.

Anda bisa mengonsumi buah seperti jambu, lemon, jeruk, pepaya, stroberi, kiwi dan mangga
untuk membantu proses penyembuhan DBD. Sedangkan sayuran kaya vitamin C yang bisa
dikonsumsi saat terkena DBD adalah, kubis, brokoli, kembang kol, dan labu kuning.

Bagaimana mencegah gejala demam berdarah


terjadi?
1. Bersihkan bak mandi Anda seminggu sekali

Air merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti . Nyamuk betina bertelur pada
dinding bak yang terisi air, larva nyamuk kemudian akan mendapat makanan dari
mikroorganisme yang hidup di sekitarnya.

Selama masa ini, larva nyamuk akan melepaskan kulit pelindung mereka dan berkembang biak
hingga mencapai tahap terakhir. Ketika larva nyamuk sudah cukup kuat, selanjutnya larva akan
berubah menjadi pupa. Pada tahap pupa, tidak dibutuhkan makanan. Pupa hanya akan
mengalami perubahan bentuk hingga akhirnya menjadi nyamuk biasa yang siap terbang.
Keseluruhan siklus ini berlangsung 8 – 10 hari dalam suhu ruang. Membersihkan bak mandi
Anda setidaknya satu minggu sekali dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

2. Tutup perabotan rumah tangga Anda yang menampung air

Baskom berisi air, vas bunga, ember, dan wadah lain yang dapat menampung air berpotensi
menjadi tempat nyamuk bersarang. Rajin-rajinlah membersihkan tempat-tempat tersebut
setidaknya dua kali seminggu untuk mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa demam
berdarah.

3. Gunakan kasa nyamuk

Kasa nyamuk berguna untuk mencegah masuknya nyamuk dari luar rumah. Anda bisa
memasang kasa nyamuk ini pada pintu dan jendela Anda.

4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Sesekali perhatikanlah gantungan baju Anda di balik pintu. Baju kotor yang menumpuk dapat
menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Memang tumpukan baju kotor bukan tempat
nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap. Hal ini
dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika Anda memang harus menyimpan
kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup.

5. Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu

Ketika Anda hendak bepergian, jangan lupa gunakan lotion anti nyamuk terutama pada bagian
tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian. Namun tidak hanya saat bepergian, Anda tetap harus
melindungi diri dari gigitan nyamuk ketika sedang tidur karena nyamuk demam berdarah aktif
pada malam hari hingga menjelang subuh.

Selain menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur juga dapat
membantu menghindari gigitan nyamuk dan mencegah demam berdarah.

Anda mungkin juga menyukai