LK Minggu 1 CKD
LK Minggu 1 CKD
Disusun Oleh :
Status nutrisi.
I. PENGKAJIAN
KETERANGAN
= Laki laki
= Perempuan
= Meninggal dunia
x
= pasien
D. Penampilan Umum
Keadaan Umum
Pasien terlihat baik
Tingkat kesadaran pasien: Composmentis E4M5V6
E. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Pernapasan : 20 x/ menit
Suhu 36,2 C
Nadi 96 x/ menit
Tekanan Darah: 150/90 mmHg
F. Pengkajian Nyeri
Tn. S mengeluhkan nyeri pasca operasi
P: Nyeri ketika bangun dari tidur
Q: Nyeri seperti tertusuk tusuk
R: Nyeri di area scrotum
S: 7
T: Hilang Timbul pasca Post Op
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala : Kepala terlihat bersih, rambut bersih,
2. Kulit : turgor kulit baik (<2dtk), tidak ada edema
3. Konjungtiva tidak anemis maupun hiperemis, sklera normal, konjungtiva
berwarna merah muda, tidak nanpak ikterik, pupil isokor, palpebra normal,
tidak adanya edema, lensa normal, tidak nanpak adanya kekeruan pada
lensa,
4. Hidung : Hidung simetris, tidak terdapat secret, tidak septum
deviasi, tidak ada nyeri tekan sinus.
5. Bibir : bibir lembab
6. Telinga : simetris antara kanan dan kiri, lubang telinga bersih dan
tidak ada cairan yang keluar, serta pendengaran baik/ tidak tuli.
7. Leher : Leher terlihat normal, tidak terlihat adanya kaki kuduk, ,
tenggorokan normal, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada pembesaran
vena jugularis
8. Thorax/ dada :
Paru- Paru
Inspeksi : bentuk dada normal tidak terlihat adanya barel
chest, funnel, atau pigeon
Palpasi : Pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri
Perkusi : Sonor
Auskultasi : tidak ada obstruksi, suara vesikuler, dan tanda-tanda
kesulitan bernafas lainnya
Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis, tidak terlihat pembesaran vena
jugularis
Palpasi : tidak teraba ictus cordis
Perkusi : Batas jantung normal (Kanan atas: SIC II Linea Para
Sternalis Dextra, Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra,
Kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra, Kiri bawah: SIC IV Linea
Medio Clavicularis Sinistra)
Auskultasi : Terdengar suara S1 dan S2, tidak ada suara tambahan
9. Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : Abdomen nampak flat
Auskultasi : saat di auskultasi terdengar bising usus dan
peristaltik ,5-35x/mnt saat dipalpasi tidak ditemukan adanya
pembesaran hepar, atau splenomegali
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada massa
terutama pada abdomen kuadran kanan bawah
teraba agak kaku, tidak ada pembesaran hepar
Perkusi : terdengar suara tympani
10. Pemeriksaan Genetalia : Tidak ada lesi, terdapat benjolan dengan indikasi
hernia scrotalis kanan
11. Pemeriksaan Extermitas : Kekuatan otot atas , bawah, kanan, kiri,
didapatkan hasil kekuatan otot 5, ROM aktif, dan capillari refil 2 detik.
H. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
1. Pola Persepsi Kesehatan
Pasien akan segera menuju ke pelayanan kesehatan jika sakit
2. Pola Metabolik-Nutrisi
Nutrisi
Tinggi badan: 170 cm
Berat badan: 70 Kg
Kebutuhan Kalori
(88.362 + (13.397 x 70) + (4.799 x 170) – (5.677 x 41)) x1.2
1.931,0784 kkal
Makanan yang disukai
Tn. S sangat menyukai nasi goreng sebelum dirinya sakit
Alergi makanan
Tidak ada
CAIRAN
KEBUTUHAN CAIRAN 24 JAM
50CC/BB/24 jam
= ±3500 cc per hari
BALANCE CAIRAN
Input: 1750 cc/24 jam (Dari Infus 750ml/24 jam, Minum 1 liter)
Output 1600 cc (Dari BAK 550 ml, dan IWL 1050 cc/24 jam )
RUTE CAIRAN MASUK
Oral, terpasang cairan parenteral
JENIS CAIRAN
Air Putih, cairan infus NaCl 0,9% 10 tpm, Cairan infus RL +
Fentanyl 20 TPM (Post Op)
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pola BAB satu kali sehari dan BAK 3 kali sehari.
Konsistensi feses lunak.
Setelah sakit : Pola BAB satu kali sehari dan BAK 3 kali sehari.
Konsistensi feses juga lunak
4. Pola Istirahat dan Tidur
Waktu tidur klien sudah cukup yaitu ±8 jam dalam sehari, dengan kualitas
tidur yang nyeyak
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari-hari
dengan mandiri. Klien mandi, makan dan berpakaian secara mandiri.
Setelah sakit : Klien melakukan aktivitas secara terbatas, dan menghindari
pekerjaan yang melelahkan, namun kegiatan mandi, makan, dan
berpakaian dapat dilakukan secara mandiri
6. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit : Hubungan klien dengan keluarga baik.
Setelah sakit : Klien mengatakan hubungan dengan keluarga tetap baik.
7. Pola Sensori dan Kognitif
Fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, pendengaran, perasa, dan
peraba baik.
8. Pola Persepsi dan Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Klien menerima kondisinya sekarang, Klien
tidak merasa malu dengan kondisinya
b. Ideal Diri : Klien merasa ingin sembuh dan dapat
beraktivitas seperti sedia kala
c. Harga Diri : Klien tidak merasa rendah diri
d. Peran : Klien berperan sebagai Ayah dengan 3 anak
serta sebelum sakit menjadi tulang punggung keluarga
e. Identitas : Klien seorang laki – laki dengan heterosexual
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Tn. S adalah seorang ayah yang sudah beristri dengan 3 anak
10. Pola Mekanisme Stress dan Koping
Sebelum sakit : Jika ada masalah klien meminta bantuan keluarganya
Setelah sakit : Klien tetap akan meminta bantuan istrinya atau anggota
keluarga lainnya jika beliau butuh bantuan
11. Pola Kepercayaan dan Nilai
Klien memeluk agama islam
Sebelum sakit : Klien beribadah 5 waktu dengan teratur.
Setelah sakit : Klien tetap beribadah secara teratur namun terbatas setelah
sakit, dan hanya mampu tayamum sebelum solat
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH RUTIN :
Hemoglobin 11.1 13.0– 16.00 gr/dL
Leukosit 7 3.8-10.6 10^3/uL
Eritrosit 3.92 4.4 – 5.9 10^6/uL
Hematokrit 33.3 40 - 54 %
Trombosit 193 150-400 10^3/uL
MCV 84.9 76-96 fL
MCH 28.3 27-32 pg
MCHC 33.3 29-36 g/dL
KIMIA KLINIK:
Gula darah sewaktu 105 80-160 mg/dl
Ureum 77 15-39 mg/dl
Kreatinin 7.6 0.60-1.30 mg/dl
ELEKTROLIT :
Kalium 4.8 3.5-5.1 mmol/L
Natrium 136 136-145 mmol/L
Chlorida 104 98-107 mmol/L
X 27 28 29
Agustus Agustus Agustus
NAMA Bicnat 1 Bicnat 1 tab/8 Bicnat 1 tab/8
OBAT tab/8 jam jam jam
ORAL Asam Folat Asam Folat 1 Asam Folat 1
1 tab/ 24 jam tab/ 24 jam tab/ 24 jam
Amlodipine Amlodipine 5 Amlodipine 5
5 mg/24 jam mg/24 jam mg/24 jam
OBAT - - -
INTRA
VENA
(IV)
PAREN NaCl 0,9% 10 RL + Fentanyl 20 RL + Fentanyl 20
TERAL tpm TPM TPM
K. ANALISIS DATA
No Data Problem Etiologi
Kelebihan volume
cairan
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer
3 DS: Nyeri akut Prosedur Operasi
berhubungan yang dapat
Tn. S mengeluhkan nyeri dengan agens
meneyebabkan
pasca operasi cidera post operasi
nyeri
P: Nyeri ketika bangun dari
tidur
Impuls syaraf
Q: Nyeri seperti tertusuk perifer
tusuk
Nyeri
R: Nyeri di area scrotum
S: 7
L. PROBLEM LIST
M. RENCANA KEPERAWATAN
dengan gangguan O:
mekanisme filtrasi Input:cairan 1750, Berasal dari 1500 cc
cairan infus dan 1 liter minum
Output cairan berasal dari 1050cc IWL dan
sisanya kencing, klien hari ini juga telah
melakukan program hemodialisa
Tidak ada tanda- tanda kelebihan volume
cairan (Edema(-), Efusi(-))
A:Imbalance output dan intake
P : lanjutkan monitoring intake dan output dan
tanda - tanda kelebihan volume cairan
Ketidakefektifan S : Tn. S tidak merasakan Paretese
perfusi jaringan O:
perifer -BAB lancar 1x/hari, konsistensi feses lunak,
berhubungan tidak ada konstipasi
dengan hipertensi
-Tidak ada laserasi
-Pemeriksaan TTV
RR: 21 x/menit
PR : 75 x/menit
-Pemeriksaan TTV
TD: 140 mmHg
Suhu: 36,2 C
RR: 20 x/menit
PR : 70 x/menit
S: 7
-Pemeriksaan TTV
Suhu: 36 C
RR: 20 x/menit
PR : 80 x/menit
S: 3
T: Hilang Timbul pasca Post Op