Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa materi trigonometri melalui
pembelajaran matematika dengan metode Tutor Sebaya pada siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Kudus tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus yang masing-masing
terdiri 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil pengamatan untuk keaktifan
siswa ada peningkatan sebesar 15,14 %. Hasil belajar matematika dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar
14,42%, sedangkan dari siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 7,69%, sehingga secara keseluruhan dari kondisi
awal ke siklus II ada peningkatan sebesar 23,22%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode tu-
tor sebaya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Kudus tahun pelajaran 2012/2013
pada materi trigonometri.
Abstract
The purpose of this research is to improve the activity and student learning outcomes through learning mathematics
trigonometry materials with methods Peer tutoring in class X IPA 7 SMA 1 Kudus in the academic year 2012/2013. This
research is a classroom action research conducted in two cycles, each of which comprises four stages: planning, action,
observation, and reflection. The observation of student activity there is an increase of 15.14%. Mathematics learning
outcomes from the initial conditions to the first cycle increased by 14.42%, while from the first cycle to the second cycle
there is an increase of 7.69%, so that the whole of the first condition to the second cycle there is an increase of 23.22%.
So it can be concluded that by using the method of peer tutors can increase the activity and results of class X student IPA
7 SMA 1 Kudus in the academic year 2012/2013 in the subject of trigonometry.
dari interaksi belajar individu secara aktif dan untuk melihat hasil belajar siswa, juga untuk
pasif dengan lingkungannya. Sedangkan me- melihat bagimana berlangsungnya interaksi
nurut Sukardi (1998) menyatakan bahwa hasil antara pengajar dan siswa.
belajar adalah suatu bukti keberhasilan usaha Hal ini juga terjadi di SMA Negeri 1 Ku-
belajar yang dicapai dalam kurun waktu ter- dus. Dalam pembelajaran di SMA 1 Kudus
tentu. Seorang siswa yang belajar matema- sejak tahun 1999 sampai sekarang, salah satu
tika, akan berusaha untuk dapat memahami materi yang tidak disukai dan sulit di fahami
materi pelajaran matematika yang telah di- oleh siswa adalah materi Trigonometri. Setiap
pelajarinya. Keberhasilan yang dicapai siswa kali siswa menjumpai soal yang berhubungan
dalam menguasai materi pelajaran yang telah dengan trigonometri, maka mereka akan ke-
dipelajarinya disebut hasil belajar Matema- sulitan dan tidak dapat menyelesaikannya,
tika (Melati, 2012). Dengan demikian dapat bahkan kadang-kadang mereka mengalami
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika ketakutan yang berlebihan. Dari hasil penga-
adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah matan, hal ini disebabkan oleh banyak hal,
mengikuti suatu proses belajar matematika di antaranya terlalu banyaknya rumus-rumus
setelah dilakukan tes dan penilaiannya didas- yang harus dikuasai oleh siswa sehingga me-
arkan pada standar tertentu. reka tidak hafal, kurangnya latihan soal-soal
Pada umumnya hasil pembelajaran yang bervariasi, serta kurangnya pemahaman
matematika di Indonesia, termasuk pembe- siswa dalam mempelajari trigonometri. Un-
lajaran trigonometri di SMA masih jauh dari tuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu
memuaskan, bahkan kadang-kadang boleh metode pembelajaran yang bisa menambah
dikatakan masih mengecewakan. Hal ini da- aktivitas siswa untuk belajar, yang pada akhir-
pat dilihat dari hasil Nilai UAN dari tahun ke nya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
tahun untuk matematika, yang di dalamnya itu sendiri. Salah satu metode pembelajaran
terdapat materi trigonometri termasuk dalam yang dapat diterapkan adalah dengan meto-
kategori “rendah”. Menurut Hudojo (1988) de tutor sebaya.
belajar matematika akan berhasil bila proses Tutor Sebaya merupakan salah satu me-
belajarnya baik, yaitu melibatkan intelek- tode atau pendekatan dalam pembelajaran
tual siswa secara optimal. Peristiwa belajar kooperatif yang paling sederhana, dan meru-
dikehendaki bisa tercapai jika faktor-faktor pakan pendekatan yang baik untuk guru yang
berikut ini dapat dikelola sebaik-baiknya. (1) baru memulai menerapkan model pembela-
Keberhasilan atau kegagalan dalam belajar jaran kooperatif dalam kelas. Nasution (1992)
tergantung kepada kemampuan dan kesiapan berpendapat bahwa bantuan tutor, adalah
siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mate- orang yang dapat membantu murid secara in-
matika, sikap dan minat siswa terhadap ma- dividual. Menurut Ischak dan Warji (1987) dan
tematika serta kondisi fisiologis dan psikolo- Hidayah (2013), tutor sebaya artinya siswa
gisnya. (2) Proses pembelajaran matematika yang mengalami kesulitan belajar diberi ban-
dipengaruhi oleh bagaimana guru menguasai tuan oleh teman-teman mereka sekelas yang
materi matematika dan menyampaikan ma- punya umur sebaya dengan dia.
teri matematika. Apabila guru tidak mengu- Jadi tutor sebaya dapat diartikan seseo-
asai materi akan mengakibatkan rendahnya rang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk
mutu pengajaran matematika, sedangkan oleh guru sebagai pembantu guru dalam me-
jika guru tidak menguasai bagaimana cara lakukan bimbingan terhadap kawan sekelas.
menyampaikan materi dengan baik, akan Kelebihan dari pendekatan tutor sebaya ini
mengakibatkan siswa kesulitan dalam mema- adalah dapat melatih siswa dalam memecah-
hami materi matematika, yang menyebabkan kan masalah, mengatasi kesulitannya sendiri
keengganan siswa untuk belajar yang pada dan mampu membimbing diri sendiri. Selain
akhirnya mengakibatkan proses belajar ma- itu karena tutor berasal dari teman sekelasnya
tematika tidak efektif. (3) Prasarana yang ma- maka siswa tidak merasa malu atau segan un-
pan dan lengkap akan meningkatkan kualitas tuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang
belajar siswa. (4) Penilaian selain digunakan dimengerti dalam proses belajar mengajar
UNNES JOURNALS
Kreano 7 (1) (2016): 101-107 | 93
Pelaksanaan
Pembelajaran
Evaluasi Model Pembelajaran Peningkatan Aktivitas
Pembelajaran Kooperatif
Metode Tutor Sebaya
UNNES JOURNALS
94 Teguh Prasojo, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Tutor Sebaya...
ping itu juga agar indikator yang ingin dicapai metode yang dilakukan oleh guru mengajar
bisa merata atau menyebar sesuai dengan disukai oleh siswa.
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh Hasil belajar matematika siswa kelas
setiap siswa pada materi trigonometri. X-IPA 7 pada kondisi awal yaitu materi Logika
Analisis data dalam penelitian ini meng- kurang berarti bagi sebagian besar siswa, se-
gunakan analisis deskriptif komparatif yaitu hingga hasil belajar pada materi tersebut ma-
dengan membandingkan hasil belajar siswa sih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data bah-
pada kondisi awal dengan siklus I, kondisi awal wa siswa memperoleh nilai rata-rata 64,779
dengan siklus II, dan membandingkan hasil be- masih dibawah KKM yaitu sebesar 78.
lajar siswa siklus I dan siklus II. Sedangkan un- Nilai ulangan harian pada kondisi awal
tuk data aktivitas belajar siswa menggunakan dapat dilihat pada Tabel berikut.
analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil
observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklusnya, Tabel 1. Nilai Ulangan Harian pada Kondisi Awal
yaitu dengan membandingkan aktivitas be- No Uraian Nilai
lajar siswa pada siklus I dan siklus II. Dengan 1. Nilai Terendah 40
demikian dari analisis tersebut maka dapat 2. Nilai Tertinggi 90
diketahui apakah metode pembelajaran tutor 3. Nilai Rata-rata 64,779
sebaya dapat meningkatkan aktivitas dan ha- 4. Rentang Nilai 50
sil belajar siswa pada materi trigonometri dari
setiap siklus yang dilaksanakan. Hasil Penelitian
UNNES JOURNALS
Kreano 7 (1) (2016): 101-107 | 95
bertanya dan berdiskusi dengan tutornya. Tabel 4. Nilai Ulangan Harian Siklus II
(3) pembagian Lembar Kerja Siswa (LKS) per Uraian Nilai
kelompok hanya satu, sehingga beberapa Nilai Terendah 56
siswa tampak kurang aktif berdiskusi karena Nilai Tertinggi 100
merasa tugasnya sudah dikerjakan oleh siswa Nilai Rata-rata 79,76
yang lain. Rentang Nilai 44
Observasi Pembahasan
Hasil pengamatan aktivitas belajar sis-
Aktivitas Belajar Siswa
wa yang dilakukan oleh 2 guru pengamat Berdasarkan data hasil penelitian aktivitas sis-
pada siklus II menunjukkan bahwa skor rata- wa, diperoleh data pada siklus I skor minimal
rata keaktifan siswa adalah 3,82. Pada perte- 2,48, skor maksimal 4,12 dan skor rata-rata
muan pertama skor rata-rata keaktifan siswa aktivitas siswa sebesar 3,25. Sedangkan hasil
adalah 3,54, pada pertemuan kedua adalah pengamatan aktivitas siswa pada siklus II di-
3,80 dan pertemuan ke-3 adalah 4,12. Hal ini peroleh data skor minimal 3,32, skor maksimal
menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa 4,39 dan skor rata-rata dari aktivitas siswa se-
pada siklus II masuk kategori baik. Data Ni- besar 3,82. Hal ini dapat disajikan dalam gam-
lai Ulangan Harian pada siklus II dapat dilihat bar Gambar 3 berikut.
pada Tabel 4 dan 5 berikut.
UNNES JOURNALS
Kreano 7 (1) (2016): 101-107 | 97
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
di atas maka dapat disimpulkan: (1) aktivitas
belajar matematika siswa kelas X IPA 7 SMA
1 Kudus pada materi trigonometri dapat di-
tingkatkan dengan menggunakan metode tu-
UNNES JOURNALS
98 Teguh Prasojo, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Tutor Sebaya...
tor sebaya yaitu sebesar 17,54% dan (2) hasil sian Society And Culture, 3(1).
belajar matematika siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Hidayah, M. (2013). Pengoptimalan Keterampilan Mem-
baca Bahasa Arab Dengan Model Pembelajaran
Kudus pada materi trigonometri dapat diting- Tutor Sebaya di Kelas VII H MTs Negeri Kendal
katkan dengan menggunakan metode tutor Tahun 2012/2013. Lisanul’Arab: Journal of Arabic
sebaya, yaitu sebesar 23,12%. Learning and Teaching, 2(1).
Hudojo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakar-
ta, Depdikbud, Dirjen Dikti PPLPTK
Saran Ishak dan Warji. (1987). Program Remedial dalam Proses
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka pe- Belajar Mengajar. Yogyakarta. Liberty.
nulis memberi saran : (1) Metode tutor sebaya Melati, H. A. (2012). Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
ini bisa diterapkan pada materi-materi yang Belajar Siswa SMAN 1 Sungai Ambawang Me-
lalui Pembelajaran Model Advance Organizer
lain, karena sudah terbukti efektif meningkat- Berlatar Numbered Heads Together (NHT) Pada
kan aktivitas dan hasil belajar siswa pada ma- Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (619-
teri trigonometri. (2) Agar guru dapat lebih 630)-HA Melati. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan (J-
meningkatkan kompetensi profesional guru VIP), 6(3).
Nasution, A.H. (1990). Landasan Matematika. Jakarta :
dengan mengembangkan proses pembelaja-
Bharata Karya Aksara.
ran yang inovatif. Nasution. (1992). Tekhnologi Pendidikan. Bandung. Jem-
mars.
DAFTAR PUSTAKA Sardiman, A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar
Anggorowati, N. P. (2011). Penerapan Model Pembela- Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
jaran Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran Sosiolo- Sukardi. (1998). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
gi. Komunitas: International Journal Of Indone- Jakarta : CV Rajawali.
UNNES JOURNALS