Anda di halaman 1dari 8

BELAJAR MATEMATIKA

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa materi trigonometri melalui
pembelajaran matematika dengan metode Tutor Sebaya pada siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Kudus tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus yang masing-masing
terdiri 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil pengamatan untuk keaktifan
siswa ada peningkatan sebesar 15,14 %. Hasil belajar matematika dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar
14,42%, sedangkan dari siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 7,69%, sehingga secara keseluruhan dari kondisi
awal ke siklus II ada peningkatan sebesar 23,22%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode tu-
tor sebaya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Kudus tahun pelajaran 2012/2013
pada materi trigonometri.

Abstract
The purpose of this research is to improve the activity and student learning outcomes through learning mathematics
trigonometry materials with methods Peer tutoring in class X IPA 7 SMA 1 Kudus in the academic year 2012/2013. This
research is a classroom action research conducted in two cycles, each of which comprises four stages: planning, action,
observation, and reflection. The observation of student activity there is an increase of 15.14%. Mathematics learning
outcomes from the initial conditions to the first cycle increased by 14.42%, while from the first cycle to the second cycle
there is an increase of 7.69%, so that the whole of the first condition to the second cycle there is an increase of 23.22%.
So it can be concluded that by using the method of peer tutors can increase the activity and results of class X student IPA
7 SMA 1 Kudus in the academic year 2012/2013 in the subject of trigonometry.

Keywords: activities; learning outcomes; peer tutoring methods; trigonometry

PENDAHULUAN menggolongkan aktivitas siswa sebagai beri-


Dalam proses belajar mengajar di sekolah, kut. Visual Activities, Oral Activities, Listening
aktivitas siswa merupakan hal yang sangat Activites, Writing Activities, Drawing Activites,
penting dan perlu diperhatikan oleh guru se- Motor Activities, Mental Activities dan Emotio-
hingga proses belajar yang ditempuh benar- nal Activities.
benar akan memperoleh hasil yang optimal. Hasil belajar matematika merupakan
Dalam belajar diperlukan aktivitas karena hasil akhir dari suatu proses belajar matemati-
pada prinsipnya belajar adalah berbuat dan ka sebagai perwujudan usaha yang telah dila-
bertingkah laku (learning by doing), jadi be- kukan selama proses itu berlangsung. Semen-
lajar adalah melakukan kegiatan. Tidak ada tara itu, pencapaian hasil belajar lebih sering
belajar apabila tidak ada aktivitas. Oleh sebab dikaitkan dengan nilai perolehan siswa sete-
itu, aktivitas merupakan prinsip atau dasar lah proses belajar mengajar dan evaluasi yang
yang sangat penting dalam interaksi belajar diberikan. Sejalan dengan itu Nasution (1990)
mengajar. Diedrich dalam Sardiman (2010) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil
© 2016 Semarang State University. All rights reserved UNNES JOURNALS
p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218
92 Teguh Prasojo, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Tutor Sebaya...

dari interaksi belajar individu secara aktif dan untuk melihat hasil belajar siswa, juga untuk
pasif dengan lingkungannya. Sedangkan me- melihat bagimana berlangsungnya interaksi
nurut Sukardi (1998) menyatakan bahwa hasil antara pengajar dan siswa.
belajar adalah suatu bukti keberhasilan usaha Hal ini juga terjadi di SMA Negeri 1 Ku-
belajar yang dicapai dalam kurun waktu ter- dus. Dalam pembelajaran di SMA 1 Kudus
tentu. Seorang siswa yang belajar matema- sejak tahun 1999 sampai sekarang, salah satu
tika, akan berusaha untuk dapat memahami materi yang tidak disukai dan sulit di fahami
materi pelajaran matematika yang telah di- oleh siswa adalah materi Trigonometri. Setiap
pelajarinya. Keberhasilan yang dicapai siswa kali siswa menjumpai soal yang berhubungan
dalam menguasai materi pelajaran yang telah dengan trigonometri, maka mereka akan ke-
dipelajarinya disebut hasil belajar Matema- sulitan dan tidak dapat menyelesaikannya,
tika (Melati, 2012). Dengan demikian dapat bahkan kadang-kadang mereka mengalami
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika ketakutan yang berlebihan. Dari hasil penga-
adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah matan, hal ini disebabkan oleh banyak hal,
mengikuti suatu proses belajar matematika di antaranya terlalu banyaknya rumus-rumus
setelah dilakukan tes dan penilaiannya didas- yang harus dikuasai oleh siswa sehingga me-
arkan pada standar tertentu. reka tidak hafal, kurangnya latihan soal-soal
Pada umumnya hasil pembelajaran yang bervariasi, serta kurangnya pemahaman
matematika di Indonesia, termasuk pembe- siswa dalam mempelajari trigonometri. Un-
lajaran trigonometri di SMA masih jauh dari tuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu
memuaskan, bahkan kadang-kadang boleh metode pembelajaran yang bisa menambah
dikatakan masih mengecewakan. Hal ini da- aktivitas siswa untuk belajar, yang pada akhir-
pat dilihat dari hasil Nilai UAN dari tahun ke nya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
tahun untuk matematika, yang di dalamnya itu sendiri. Salah satu metode pembelajaran
terdapat materi trigonometri termasuk dalam yang dapat diterapkan adalah dengan meto-
kategori “rendah”. Menurut Hudojo (1988) de tutor sebaya.
belajar matematika akan berhasil bila proses Tutor Sebaya merupakan salah satu me-
belajarnya baik, yaitu melibatkan intelek- tode atau pendekatan dalam pembelajaran
tual siswa secara optimal. Peristiwa belajar kooperatif yang paling sederhana, dan meru-
dikehendaki bisa tercapai jika faktor-faktor pakan pendekatan yang baik untuk guru yang
berikut ini dapat dikelola sebaik-baiknya. (1) baru memulai menerapkan model pembela-
Keberhasilan atau kegagalan dalam belajar jaran kooperatif dalam kelas. Nasution (1992)
tergantung kepada kemampuan dan kesiapan berpendapat bahwa bantuan tutor, adalah
siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mate- orang yang dapat membantu murid secara in-
matika, sikap dan minat siswa terhadap ma- dividual. Menurut Ischak dan Warji (1987) dan
tematika serta kondisi fisiologis dan psikolo- Hidayah (2013), tutor sebaya artinya siswa
gisnya. (2) Proses pembelajaran matematika yang mengalami kesulitan belajar diberi ban-
dipengaruhi oleh bagaimana guru menguasai tuan oleh teman-teman mereka sekelas yang
materi matematika dan menyampaikan ma- punya umur sebaya dengan dia.
teri matematika. Apabila guru tidak mengu- Jadi tutor sebaya dapat diartikan seseo-
asai materi akan mengakibatkan rendahnya rang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk
mutu pengajaran matematika, sedangkan oleh guru sebagai pembantu guru dalam me-
jika guru tidak menguasai bagaimana cara lakukan bimbingan terhadap kawan sekelas.
menyampaikan materi dengan baik, akan Kelebihan dari pendekatan tutor sebaya ini
mengakibatkan siswa kesulitan dalam mema- adalah dapat melatih siswa dalam memecah-
hami materi matematika, yang menyebabkan kan masalah, mengatasi kesulitannya sendiri
keengganan siswa untuk belajar yang pada dan mampu membimbing diri sendiri. Selain
akhirnya mengakibatkan proses belajar ma- itu karena tutor berasal dari teman sekelasnya
tematika tidak efektif. (3) Prasarana yang ma- maka siswa tidak merasa malu atau segan un-
pan dan lengkap akan meningkatkan kualitas tuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang
belajar siswa. (4) Penilaian selain digunakan dimengerti dalam proses belajar mengajar
UNNES JOURNALS
Kreano 7 (1) (2016): 101-107 | 93

(Anggorowati, 2011). lajarnyapun akan meningkat pula.


Berdasarkan latar belakang masalah di Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri
atas, maka permasalahan dalam penelitian 1 Kudus pada bulan Maret sampai Mei tahun
ini adalah : (1) Apakah aktivitas belajar mate- 2013. Subyek penelitiannya adalah siswa ke-
matika siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Kudus pada las X IPA 7 tahun pelajaran 2012/2013. Peneli-
materi trigonometri dapat ditingkatkan den- tian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
gan menggunakan metode tutor sebaya? (2) terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, tinda-
Apakah hasil belajar matematika siswa kelas kan, observasi, dan refleksi. Rancangan pen-
X IPA 7 SMA 1 Kudus pada materi trigonomet- elitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam
ri dapat ditingkatkan dengan menggunakan dua siklus. Sesuai dengan hakekat penelitian
metode tutor sebaya? tindakan kelas, siklus kedua merupakan per-
Tujuan dari penelitian ini berdasarkan baikan siklus pertama. Untuk memperjelas
latar belakang di atas adalah (1) untuk men- prosedur pelaksanaan tindakan kelas dapat
getahui bahwa aktivitas belajar matematika digambarkan sebagai berikut.
siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Kudus pada ma- Untuk mengambil data digunakan me-
teri trigonometri dapat ditingkatkan dengan tode dokumentasi, observasi (pengamatan)
menggunakan metode tutor sebaya dan (2) dan metode tes. Metode dokumentasi digu-
untuk mengetahui bahwa hasil belajar mate- nakan untuk mendapatkan data nama siswa
matika siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Kudus pada dan data nilai siswa, sedangkan metode ob-
materi trigonometri dapat ditingkatkan den- servasi digunakan untuk mengamati aktivitas
gan menggunakan metode tutor sebaya. siswa dalam proses pembelajaran. Hasil pen-
gamatan yang dilakukan oleh guru pengamat
METODE PENELITIAN dicatat pada lembar observasi yang sudah
Kegiatan pembelajaran diawali dengan mem- disediakan. Metode tes digunakan untuk
berikan pembekalan terhadap siswa yang mengambil data berkaitan dengan hasil bela-
akan ditunjuk sebagai tutor, agar dalam mem- jar siswa. Tes yang digunakan dalam peneliti-
berikan tutorial sesuai dengan tujuan pem- an ini adalah tes berbentuk pilihan ganda.
belajaran yang diharapkan. Kemudian pada Dalam penelitian ini validasi data untuk
saat pembelajaran berlangsung siswa yang data aktivitas siswa dilakukan melalui trian-
ditunjuk sebagai tutor akan memandu dan gulasi sumber yaitu kolaborasi dengan 2 te-
membantu teman-temannya untuk menye- man sejawat. Sedangkan untuk data hasil be-
lesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Den- lajar siswa, sebelum menyusun soal tes hasil
gan bimbingan dari sesama siswa diharapkan belajar maka terlebih dahulu harus divalidasi
siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar. dengan membuat kisi-kisi dari soal tersebut
Apabila aktivitas siswa sudah terbentuk bagus dengan tujuan agar terpenuhinya validitas
dan dapat ditingkatkan akibatnya prestasi be- teoretik, khususnya content validity. Di sam-

Pelaksanaan
Pembelajaran
Evaluasi Model Pembelajaran Peningkatan Aktivitas
Pembelajaran Kooperatif
Metode Tutor Sebaya

Pembelajaran Efektif Hasil Belajar


Meningkat

Gambar 1 Kerangka Berpikir

UNNES JOURNALS
94 Teguh Prasojo, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Tutor Sebaya...

ping itu juga agar indikator yang ingin dicapai metode yang dilakukan oleh guru mengajar
bisa merata atau menyebar sesuai dengan disukai oleh siswa.
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh Hasil belajar matematika siswa kelas
setiap siswa pada materi trigonometri. X-IPA 7 pada kondisi awal yaitu materi Logika
Analisis data dalam penelitian ini meng- kurang berarti bagi sebagian besar siswa, se-
gunakan analisis deskriptif komparatif yaitu hingga hasil belajar pada materi tersebut ma-
dengan membandingkan hasil belajar siswa sih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data bah-
pada kondisi awal dengan siklus I, kondisi awal wa siswa memperoleh nilai rata-rata 64,779
dengan siklus II, dan membandingkan hasil be- masih dibawah KKM yaitu sebesar 78.
lajar siswa siklus I dan siklus II. Sedangkan un- Nilai ulangan harian pada kondisi awal
tuk data aktivitas belajar siswa menggunakan dapat dilihat pada Tabel berikut.
analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil
observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklusnya, Tabel 1. Nilai Ulangan Harian pada Kondisi Awal
yaitu dengan membandingkan aktivitas be- No Uraian Nilai
lajar siswa pada siklus I dan siklus II. Dengan 1. Nilai Terendah 40
demikian dari analisis tersebut maka dapat 2. Nilai Tertinggi 90
diketahui apakah metode pembelajaran tutor 3. Nilai Rata-rata 64,779
sebaya dapat meningkatkan aktivitas dan ha- 4. Rentang Nilai 50
sil belajar siswa pada materi trigonometri dari
setiap siklus yang dilaksanakan. Hasil Penelitian

Indikator Kinerja Siklus I


Berdasarkan nilai KKM di SMA 1 Kudus kelas
X IPA tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sebe- Perencanaan
sar 78, maka penelitian ini dikatakan berhasil Pertama peneliti mempersiapkan perangkat
apabila prestasi belajar siswa yang yang me- pembelajaran yang akan digunakan, yaitu
menuhi nilai KKM (sebesar 78) lebih dari 75%. silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan
Untuk keaktifan siswa indikator kinerjanya pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
adalah keaktifan siswa masuk kategori Baik. metode Tutor sebaya dan Lembar Kerja Siswa
Artinya penelitian ini dikatakan berhasil apa- (LKS). Selanjutnya peneliti mempersiapkan
bila skor keaktifan siswa 3 atau lebih. soal untuk mengukur kemampuan siswa pada
materi trigonometri, dengan membuat kisi-ki-
HASIL DAN PEMBAHASAN si terlebih dahulu. Untuk siklus I materi hanya
Deskripsi Kondisi Awal sampai pada Kompetensi Dasar 5.1. Selanjut-
Dari 11 rombel kelas X parallel yang ada nya peneliti mempersiapkan perangkat yang
di SMA Negeri 1 Kudus tahun pelajaran akan digunakan untuk mengamati aktivitas
2012/2013, terdiri atas 8 kelas jurusan IPA dan siswa, meliputi kisi-kisi pengamatan aktivitas
3 kelas jurusan IPS. Kelas X IPA-7 berjumlah 34 siswa, indikator dan pedoman penskoran ak-
siswa yang terdiri dari 18 siswa putra dan 16 tivitas siswa serta tabel untuk merekapitulasi
siswa putri memiliki aktivitas belajar dan nilai hasil pengamatan yang dilakukan oleh penga-
matematika yang rendah. Hal ini dapat dilihat mat (observer). Berikutnya peneliti memper-
dari aktivitas mereka pada waktu mengikuti siapkan untuk proses pembelajarannya, yaitu
pelajaran matematika di kelas dengan mate- menunjuk siswa sebagai tutor sebaya dalam
ri logika matematika. Dari 34 siswa di kelas pembelajaran. Siswa yang ditunjuk adalah sis-
X-IPA 7 ada sebanyak 2 siswa atau 6% terma- wa yang mempunyai kemampuan yang lebih
suk kategori sangat aktif, 11 siswa atau 32% dibandingkan dengan siswa-siswa yang lain.
termasuk kategori cukup aktif, dan sisanya Hal ini dapat dilihat pada nilai-nilai ulangan
sebanyak 21 siswa atau 62% siswa tergolong sebelumnya serta kemampuan sehari-hari sis-
pasif. Rendahnya aktivitas belajar disebabkan wa dalam pembelajaran matematika.
oleh materi Logika yang kurang menarik serta

UNNES JOURNALS
Kreano 7 (1) (2016): 101-107 | 95

Pelaksanaan selesai memberikan tindakan pada proses


Pada pertemuan pertama mempelajari ten- pembelajaran, siswa diberi evaluasi dengan
tang konsep perbandingan trigonometri pada menggunakan tes ulangan harian yang sudah
segitiga siku-siku. Guru mengingatkan kem- dipersiapkan.
bali tentang materi prasyarat yang diperlukan
dalam pembelajaran trigonometri, yaitu teo- Observasi
rema pytagoras. Selanjutnya guru memberi- Dari hasil pengamatan aktivitas belajar
kan motivasi tentang kegunaan dan manfaat siswa yang dilakukan oleh 2 guru pengamat
trigonometri dalam kehidupan sehari-hari, di- pada siklus I menunjukkan bahwa skor rata-
lanjutkan guru memberitahukan tujuan pem- rata keaktifan siswa adalah 3,25. Pada perte-
belajaran yang hendak dicapai. muan pertama skor rata-rata keaktifan siswa
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru adalah 2,81, pada pertemuan kedua adalah
dengan bantuan bahan ajar presentasi (po- 3,24 dan pertemuan ke-3 adalah 3,70. Hal ini
wer point) menjelaskan tentang konsep per- menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa
bandingan trigonometri pada segitiga siku- pada siklus I masuk kategori baik. Data Ni-
siku. Selanjutnya, guru membagi kelas dalam
lai Ulangan Harian pada siklus I dapat dilihat
beberapa kelompok ( 6 kelompok) dengan
pada Tabel 2 dan Tabel 3.
masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 sis-
wa yang heterogen dimana masing-masing Tabel 2.Nilai Ulangan Harian Siklus I
kelompok dipandu oleh satu siswa sebagai
URAIAN NUH
tutor sebaya. Setelah terbentuk kelompok,
Nilai Terendah 50
selanjutnya guru membagikan LKS 1 untuk
Nilai Tertinggi 100
didiskusikan oleh siswa dalam satu kelompok.
Nilai Rata-rata 74,12
Siswa yang sudah terbagi menjadi 6 kelom-
Rentang Nilai 40
pok aktif berdiskusi untuk menyelesaikan LKS
yang sudah diberikan oleh guru. Tutor sebaya Tabel 3. Tabel Interval Nilai Ulangan Harian pada
memberikan bimbingan pada saat ada sis- Siklus I
wa yang kurang memahami atau tidak dapat Nilai Frekuensi Persentase
mengerti materi yang diajarkan oleh guru, 91 - 100 2 5,88%
sedangkan guru berkeliling untuk mengamati 81 - 90 4 11,76%
dan membimbing jika ada tutor sebaya tidak 71 - 80 15 44,12%
dapat menyelesaikan masalah dalam mem- 61 - 70 8 23,53%
bimbing siswa-siswa lainnya. Setelah diskusi 50 - 60 5 14,71%
selesai, beberapa perwakilan kelompok maju
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelom-
Refleksi
poknya. Setelah materi dipahami dengan baik
oleh siswa, guru memberikan beberapa soal Secara umum proses pembelajaran dengan
latihan untuk dikerjakan siswa secara individu. menggunakan metode tutor sebaya materi
Di akhir pembelajaran, guru bersama trigonometri pada siklus I ada peningkatan
siswa menyimpulkan materi pembelajaran baik aktivitas siswa maupun hasil belajar sis-
pada pertemuan pertama, yaitu tentang per- wa, namun peningkatannya masih rendah
bandingan trigonometri pada segitiga siku- dan belum maksimal. Hal ini menurut pene-
siku, dilanjutkan dengan memberikan PR un- liti ada beberapa hal yang menyebabkannya,
tuk tugas di rumah. Pada pertemuan kedua yaitu: (1) peran tutor sebaya belum maksimal,
dan ketiga proses pembelajaran hampir sama, beberapa siswa yang menjadi tutor masih
hanya perbedaannya pada materi pokok yang agak kikuk dan penguasaan materinya belum
diajarkan. Pada pertemuan kedua membahas menyakinkan sehingga beberapa tutor masih
tentang perbandingan trigonometri untuk kurang percaya diri dalam memberikan ban-
sudut-sudut istimewa, dan pada pertemu- tuan ke teman-temannya; (2) beberapa siswa
an ketiga membahas tentang perbandingan belum terbiasa dengan metode tutor sebaya,
trigonometri diberbagai kuadran. Setelah sehingga beberapa siswa masih belum aktif
UNNES JOURNALS
96 Teguh Prasojo, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Tutor Sebaya...

bertanya dan berdiskusi dengan tutornya. Tabel 4. Nilai Ulangan Harian Siklus II
(3) pembagian Lembar Kerja Siswa (LKS) per Uraian Nilai
kelompok hanya satu, sehingga beberapa Nilai Terendah 56
siswa tampak kurang aktif berdiskusi karena Nilai Tertinggi 100
merasa tugasnya sudah dikerjakan oleh siswa Nilai Rata-rata 79,76
yang lain. Rentang Nilai 44

Siklus II Tabel 5. Tabel Interval Nilai Ulangan Harian pada


Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka
pada siklus II diadakan pembekalan terha- Nilai Frekuensi Persentase
dap siswa yang dijadikan tutor. Pembekalan 91 - 100 4 11,76
diadakan di luar jam pelajaran atau sepulang 81 - 90 8 23,53
sekolah dan pada hari Minggu pagi. Pada 71 - 80 18 52,94
pembekalan ini, siswa diajarkan semua mate- 61 - 70 2 5,88
ri yang akan didiskusikan pada siklus II, yaitu 51 - 60 2 5,88
meliputi materi grafik fungsi trigonometri,
persamaan trigonometri, identitas trigono- Refleksi
metri dan aplikasi (penerapan) trigonometri Aktivitas siswa pada siklus dalam proses pem-
pada kehidupan sehari-hari. Kemudian pene- belajaran sudah mengalami peningkatan, hal
liti juga mempersiapkan LKS sebanyak jumlah ini terlihat dari tabel ada sebanyak 22 siswa
siswa yang ada. atau 65,71% keaktifannya masuk dalam kate-
gori baik, dan sebanyak 12 orang atau 35, 29
Pelaksanaan % masuk dalam kategori sangat baik.Aktivi-
Pelaksanaan pada siklus kedua hampir sama tas belajar sudah baik dengan skor 3,82. Jadi
dengan siklus I. Letak perbedaanya pada ma- ada peningkatan aktivitas dari siklus I yang
teri pembelajaran, yaitu pertemuan pertama skornya 3,25 menjadi 3,82, meningkat sebe-
mempelajari tentang grafik fungsi trigono- sar 18%. Sedangkan hasil belajar siswa nilai
metri, pertemuan kedua membahas tentang rata-rata juga mengalami peningkatan dari
persamaan trigonometri, pertemuan ketiga semula 74,12 menjadi 79, 82. Pada siklus I sis-
membahas tentang identitas trigonomet- wa yang mendapat nilai ≥ 78 hanya 13 siswa
ri dan pada pertemuan terakhir membahas atau 38,2%, dan pada siklus II ada sebanyak 26
penerapan trigonometri dalam kehidupan siswa atau 76,47%, sehingga sudah mencapai
sehari-hari. indicator penelitian.

Observasi Pembahasan
Hasil pengamatan aktivitas belajar sis-
Aktivitas Belajar Siswa
wa yang dilakukan oleh 2 guru pengamat Berdasarkan data hasil penelitian aktivitas sis-
pada siklus II menunjukkan bahwa skor rata- wa, diperoleh data pada siklus I skor minimal
rata keaktifan siswa adalah 3,82. Pada perte- 2,48, skor maksimal 4,12 dan skor rata-rata
muan pertama skor rata-rata keaktifan siswa aktivitas siswa sebesar 3,25. Sedangkan hasil
adalah 3,54, pada pertemuan kedua adalah pengamatan aktivitas siswa pada siklus II di-
3,80 dan pertemuan ke-3 adalah 4,12. Hal ini peroleh data skor minimal 3,32, skor maksimal
menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa 4,39 dan skor rata-rata dari aktivitas siswa se-
pada siklus II masuk kategori baik. Data Ni- besar 3,82. Hal ini dapat disajikan dalam gam-
lai Ulangan Harian pada siklus II dapat dilihat bar Gambar 3 berikut.
pada Tabel 4 dan 5 berikut.

UNNES JOURNALS
Kreano 7 (1) (2016): 101-107 | 97

Gambar 4. Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal,


Siklus I dan II

Berdasarkan grafik di atas terlihat bah-


wa ada peningkatan hasil belajar siswa dari
kondisi awal, siklus I dan siklus II. Nilai rata-
rata hasil belajar pada kondisi awal adalah
64,78, pada siklus I sebesar 74,12, sedangkan
pada siklus II sebesar 79,76. Hal ini berarti ada
Gambar 3. Data Aktivitas Siswa pada Siklus I dan peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi
Siklus II awal sampai siklus II sebesar 14,98 atau me-
ningkat sebesar 23,12%.
Berdasarkan grafik di atas dapat dili- Untuk tingkat ketuntasan belajar siswa
hat bahwa ada peningkatan aktivitas belajar dengan KKM 78, diperoleh data dari 34 jum-
siswa dari siklus I ke siklus II. Adanya pening- lah siswa kelas X IPA 7, yang memperoleh nilai
katan aktivitas belajar siswa pada siklus II di- lebih dari atau sama dengan 78 pada kondisi
karenakan siswa sudah terbiasa dengan me- awal ada sebanyak 5 siswa atau 14,7%, pada
tode tutor sebaya yang digunakan, mereka siklus I ada sebanyak 13 siswa atau 38,24%
dengan santai tanpa ada tekanan bertanya dan pada siklus II ada sebanyak 26 siswa atau
dengan tutor mereka, saling berdiskusi mem- 76,47%. Hal ini dapat disajikan dalam gambar
bahas materi tanpa ada rasa sungkan. Selain grafik seperti Gambar 5.
itu kemampuan tutor sebaya yang sudah le-
bih baik dibandingkan pada siklus I juga ikut
mempengaruhi. Dengan diberi pembekalan
di luar jam sekolah, para tutor menjadi lebih
menguasai materi dengan baik, sehingga per-
caya diri mereka pada saat menjelaskan ke-
pada teman-teman mereka yang lain menjadi
semakin baik, akibatnya tingkat pemahaman
siswa terhadap materi trigonometri semakin
baik pula. Dengan kemampuan pemahaman
semakin baik siswa menjadi senang mempe- Gambar 5. Ketuntasan Belajar Siswa pada Kondisi
lajari matematika, sehingga aktivitas belajar Awal, Siklus I dan II
mereka juga meningkat.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa
Hasil Belajar Siswa ada peningkatan jumlah siswa yang menca-
Hasil tes hasil belajar siswa menunjukkan bah- pai ketuntasan belajar. Sesuai dengan indika-
wa pada kondisi awal diperoleh nilai rata-rata tor penelitian bahwa penelitian ini dikatakan
hasil belajarnya 64,78, pada siklus I nilai tes berhasil apabila ketuntasan mencapai lebih
rata-rata sebesar 74,12 dan pada tes hasil tes dari 75%, sehingga karena pada siklus II sudah
belajar siswa pada siklus II diperoleh nilai rata- mencapai ketuntasan, maka penelitian ini bisa
rata sebesar 79,76. Hal ini dapat disajikan da- dikatakan telah berhasil meningkatkan hasil
lam gambar grafik berikut. belajar siswa.

PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
di atas maka dapat disimpulkan: (1) aktivitas
belajar matematika siswa kelas X IPA 7 SMA
1 Kudus pada materi trigonometri dapat di-
tingkatkan dengan menggunakan metode tu-
UNNES JOURNALS
98 Teguh Prasojo, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Tutor Sebaya...

tor sebaya yaitu sebesar 17,54% dan (2) hasil sian Society And Culture, 3(1).
belajar matematika siswa kelas X IPA 7 SMA 1 Hidayah, M. (2013). Pengoptimalan Keterampilan Mem-
baca Bahasa Arab Dengan Model Pembelajaran
Kudus pada materi trigonometri dapat diting- Tutor Sebaya di Kelas VII H MTs Negeri Kendal
katkan dengan menggunakan metode tutor Tahun 2012/2013. Lisanul’Arab: Journal of Arabic
sebaya, yaitu sebesar 23,12%. Learning and Teaching, 2(1).
Hudojo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakar-
ta, Depdikbud, Dirjen Dikti PPLPTK
Saran Ishak dan Warji. (1987). Program Remedial dalam Proses
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka pe- Belajar Mengajar. Yogyakarta. Liberty.
nulis memberi saran : (1) Metode tutor sebaya Melati, H. A. (2012). Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
ini bisa diterapkan pada materi-materi yang Belajar Siswa SMAN 1 Sungai Ambawang Me-
lalui Pembelajaran Model Advance Organizer
lain, karena sudah terbukti efektif meningkat- Berlatar Numbered Heads Together (NHT) Pada
kan aktivitas dan hasil belajar siswa pada ma- Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (619-
teri trigonometri. (2) Agar guru dapat lebih 630)-HA Melati. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan (J-
meningkatkan kompetensi profesional guru VIP), 6(3).
Nasution, A.H. (1990). Landasan Matematika. Jakarta :
dengan mengembangkan proses pembelaja-
Bharata Karya Aksara.
ran yang inovatif. Nasution. (1992). Tekhnologi Pendidikan. Bandung. Jem-
mars.
DAFTAR PUSTAKA Sardiman, A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar
Anggorowati, N. P. (2011). Penerapan Model Pembela- Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
jaran Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran Sosiolo- Sukardi. (1998). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
gi. Komunitas: International Journal Of Indone- Jakarta : CV Rajawali.

UNNES JOURNALS

Anda mungkin juga menyukai