Anda di halaman 1dari 10

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.

1 (2013)

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN


PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X

Vania Huang
Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi
Universitas Surabaya

Abstrak
Salah satu permasalahan yang terjadi di perusahaan adalah masalah
penempatan karyawan yang sesuai dengan posisinya. Hal inilah yang
terjadi di PT. X yang merupakan perusahan keluarga yang mulai
berkembang ke arah yang profesional. Masalah tersebut dapat diatasi
dengan dilakukannya job analysis dengan cara me-review job description
yang ada dan menentukan job specification bagi masing-masing
pemegang jabatan. Adanya job description yang telah tertata dengan baik
itu nantinya akan diketahui kompetensi yang sesuai bagi masing-masing
jabatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memutakhirkan job
description masing-masing jabatan dan mengidentifikasi kompetensi-
kompetensi yang diperlukan bagi masing-masing jabatan serta merancang
pengembangan kompetensinya. Pengambilan data dilakukan kepada 15
jabatan pada level Staff dan Supervisor. Berdasarkan hasil penelitian,
diperoleh job description yang baru dan lebih lengkap bagi masing-
masing jabatan, termasuk job specification beserta kompetensi
standarnya. Rata-rata kompetensi yang ditemukan per jabatan adalah 5
hingga 7 kompetensi. Dengan adanya standar kompetensi tersebut
kemudian baru dilakukan evaluasi kompetensi bagi masing-masing
pemegang jabatan agar dapat diketahui kesenjangannya. Berdasarkan
hasil pengukuran intervensi ditemukan adanya kesenjangan pada
kompetensi-kompetensi tertentu. Kesenjangan tersebut terpaut 1 sampai 2
level pada masing-masing pemegang jabatan, khususnya pada pemegang
jabatan warehouse & transportation coordinator ditemukan kesenjangan
kompetensi hingga 3 level. Kesenjangan kompetensi ini lah yang
dijadikan dasar untuk merancang program pengembangan kompetensi.
Rancangan pengembangan kompetensi yang diusulkan berupa training,
seminar, outbound, dan rancangan pengembangan spesifik. Dari hasil
penelitian di atas, maka diberikan saran bagi manajemen perusahaan PT.
X agar tidak terjadi kesenjangan kompetensi yang terlalu besar dengan
cara melakukan review job description dan evaluasi kompetensi secara
berkala serta memperbanyak program pelatihan dan pengembangan bagi
para pemegang jabatan.

Keyword : job description, job analysis, kompetensi

PENDAHULUAN pengiriman barang, namun


Perkembangan di dalam penempatan orang atau karyawan
dunia bisnis tidak mungkin dapat yang memiliki kemampuan yang
dihindari. Setiap perusahaan pastilah baik untuk mendukung
ingin mengembangkan usahanya perkembangan bisnis mereka
untuk menghasilkan sesuatu yang semakin diperhatikan. Hal ini juga
lebih baik lagi untuk masa depan dirasakan oleh PT. X sebagai salah
perusahaannya. Bukan hanya satu perusahaan manufaktur yang
persaingan harga atau biaya bergerak di bidang plastik.  PT. X

1
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

yang merupakan perusahaan kompetensi yang seharusnya


keluarga mau mulai berusaha untuk dimiliki oleh masing-masing
berkembang menjadi perusahaan pemegang jabatan.
yang profesional. Menurut Kamus Kompetensi
PT. X didirikan pada Loma (1998), kompetensi yang
pertengahan tahun 2001 yang seharusnya dimiliki oleh masing-
merupakan perusahaan keluarga masing pemegang jabatan dapat
(family business). Pada awal berguna untuk melakukan
operasional, perusahaan ini hanya rekrutmen, evaluasi kinerja,
dijalankan oleh sepasang suami istri mengadakan pelatihan dan
pemiliknya dengan dibantu oleh pengembangan, serta pemberian
beberapa orang karyawan yang kompensasi bagi karyawan. Pada
sebagian besar masih memiliki PT. X ditemukan fenomena bahwa
hubungan keluarga dengan pemilik para pemegang jabatannya jarang
PT. X. Saat ini PT. X telah dipegang mengikuti pelatihan atau
dan dikelola oleh generasi kedua pengembangan atau merasakan
dari keluarga tersebut dengan kegunaan dari adanya kompetensi
dibantu oleh beberapa orang pada masing-masing pemegang
karyawan non keluarga untuk jabatan. Padahal Riyadi (2011)
membantu jalannya operasional mengatakan bahwa dalam era
perusahaan.  Untuk mendukung persaingan usaha yang semakin
perkembangan usahanya tersebut, ketat, kinerja yang dimiliki
pemilik PT. X ingin pula melakukan karyawan dituntut untuk terus
pengembangan manajemen sumber meningkat.
daya manusia yang ada di PT. X Kompetensi adalah aspek
menjadi lebih tertata dan personal dari pekerja yang
profesional. memungkinkan mereka mencapai
Saat ini PT. X memiliki 25 kinerja superior (Loma, 1998).
orang staff dan supervisor dan Namun dari fenomena di atas,
sekitar 175 orang karyawan non diketahui bahwa tidak adanya
staff. Sebagai gambaran pada saat pelatihan dan pengembangan serta
ini, PT. X memiliki sembilan divisi, kegunaan-kegunaan lainnya
yaitu Purchasing, Produksi (PPIC berkaitan erat dengan tidak adanya
dan Operasional), Logistik, kompetensi pada masing-masing
Marketing, HR&GA, Accounting & pemegang jabatan. Oleh karena itu,
Finance, Workshop, Maintenance, masing-masing pemegang jabatan
dan IT walaupun beberapa divisi harus memiliki uraian pekerjaan
nya masih tergolong baru dibentuk yang jelas agar setiap karyawan
sekitar 2 tahun terakhir. Oleh karena yang bekerja dapat mengetahui
PT. X mulai merekrut karyawan di tugas-tugas apa saja yang harus
luar lingkaran keluarga, maka PT. X dilakukannya. Selain itu, adanya
juga harus memiliki kompetensi uraian pekerjaan yang jelas pada
standar bagi masing-masing masing-masing posisi akan
pemegang jabatan. Walaupun mempermudah dalam proses
begitu, pada kenyataannya PT. X koordinasi dan untuk lebih
tidak memiliki kompetensi- mengetahui mengenai tugas dan

2
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

tanggung jawab serta wewenang perlu dikaji adalah bagaimana


masing-masing pemegang jabatan. menentukan orang - orang yang
Suatu perusahaan sangat tepat untuk mengisi suatu jabatan
memerlukan job description yang jika jabatan tersebut tidak dibuat
jelas karena job description dalam suatu batasan yang jelas,
merupakan awal untuk menentukan yang menyangkut ruang lingkup
langkah-langkah selanjutnya, jabatan dan spesifikasi si pemegang
apalagi PT. X yang pada awalnya jabatan.
merupakan perusahaan keluarga Dengan adanya uraian
akan beralih menjadi perusahaan pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
yang profesional. Namun ternyata yang jelas diharapkan dapat
untuk jabatan-jabatan yang ada di digunakan untuk menentukan
PT. X hanya terdapat beberapa kompetensi masing-masing
uraian pekerjaan yang jelas yang pemegang jabatan. Selain itu bagi
menggambarkan tanggung jawab, pemegang jabatan dapat mengetahui
wewenang dan alur kerja, sehingga secara jelas pekerjaan yang menjadi
tidak dapat dipungkiri bahwa tanggung jawab dan wewenangnya
koordinasi yang terjadi antara atasan sehingga tidak terjadi lagi
dan bawahan atau dengan sesama kekaburan dalam menjalankan
rekan kerja kurang dapat berjalan pekerjaan. Nawawi (1998)
dengan baik. Kerap kali terjadi menyatakan bahwa seorang pegawai
koordinasi yang tidak jelas antara harus ditempatkan dengan posisi
atasan dan bawahan tentang tugas dan peranan yang lebih jelas di
atau pekerjaan yang harus dalam organisasi kerja, baik
dilakukan. Oleh karena itu, perlu pegawai lama maupun pegawai baru
adanya uraian pekerjaan yang jelas yang diperoleh dari hasil seleksi.
pada masing-masing jabatan agar Bila seorang karyawan bekerja
setiap pemegang jabatan dapat sesuai dengan minat dan
memaksimalkan kompetensinya kemampuan yang dimilikinya, ia
dalam bekerja. akan menunjukkan sikap yang
Peninjauan terhadap positif dan menyenangkan terhadap
deskripsi kerja karyawan ini pekerjaan yang dimilikinya. Sikap
nantinya disebut sebagai analisis positif dan menyenangkan ini
pekerjaan. Analisis pekerjaan (job mengindikasikan adanya kepuasan
analysis) adalah prosedur yang kerja, dan begitu pula sebaliknya
harus dilalui untuk menentukan (Armstrong, 2003).
tanggung jawab dan karakteristik Job analysis biasanya
orang yang bekerja pada sebuah digunakan untuk menentukan
posisi (Dessler, 2003). Melalui pengetahuan (knowledge),
analisis ini akan didapatkan keterampilan (skill), kemampuan
informasi tentang deskripsi kerja, (abilities), dan karakteristik lainnya
persyaratan kerja bagi pemegang (others) yang penting untuk kinerja
jabatan dan juga kompetensi- seorang karyawan (Cucina,
kompetensi apa saja yang Vasilopoulos, & Sehgal, 2005).
dibutuhkan dalam melaksanakan Deskripsi pekerjaan dan kompetensi
kerjanya. Disini permasalahan yang yang ditemukan dalam setiap

3
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

jabatan akan dapat dibuat evaluasi pengembangan kompetensi


kesenjangan agar pihak manajemen karyawan.
dapat melakukan pengembangan
kompetensi bagi masing-masing METODE
pemegang jabatan. Dengan adanya Penelitian ini akan
job description yang jelas, maka difokuskan pada pengkajian job
dapat diketahui kompetensi masing- analysis, untuk pembuatan job
masing jabatan. Kompetensi itulah description berbasis kompetensi
yang nantinya akan digunakan yang diperlukan untuk
sebagai evaluasi bagi masing- pengembangan perusahaan.
masing pemegang jabatan. Hasil Pengkajian job analysis yang akan
dari evaluasi tersebut nantinya akan dilakukan pada susunan pegawai
digunakan untuk merancang PT. X ini untuk melakukan analisis
pengembangan kompetensi bagi terhadap job description yang sudah
masing-masing pemegang jabatan. dimiliki selama ini. Selanjutnya dari
Berdasarkan uraian di atas, hasil job analysis yang dilakukan
peneliti ingin mengetahui akan diperoleh kompetensi yang
bagaimana uraian pekerjaan masing- dibutuhkan oleh setiap jabatan yang
masing jabatan, kompetensi apa saja ada pada susunan pegawai PT. X.
yang diperlukan untuk masing- Hasil kompetensi yang didapatkan
masing jabatan, dan bagaimana nantinya akan digunakan untuk
rancangan pengembangan pembuatan rancangan
kompetensi untuk masing-masing pengembangan kompetensi yang
jabatan di PT. X. Tujuan penelitian dibutuhkan dan sesuai untuk PT. X.
ini adalah untuk memutakhirkan Penelitian ini menggunakan
uraian pekerjaan masing-masing desain penelitian terapan yaitu
jabatan, mengidentifikasi penelitian evaluatif yang merupakan
kompetensi-kompetensi yang penelitian yang umum digunakan
diperlukan oleh masing-masing oleh organisasi dengan tujuan
jabatan, serta merancang mengetahui efektifitas dan efisiensi
pengembangan kompetensi untuk suatu program, cara kerja, promosi,
masing-masing jabatan di PT. X. dan kebijakan lain (Newman, 2003).
Hasil penelitian ini Penelitian ini akan berisi tentang
diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap sistem yang sudah
acuan bahwa pemutakhiran ada sebelumnya, sehingga akan
deskripsi kerja merupakan sebuah didapatkan data mengenai
keniscayaan atau hal yang kebutuhan dari perusahaan dan akan
semestinya diperbaharui paling tidak dilanjutkan dengan melakukan
3 tahun sekali secara berkala. Selain follow-up terhadap kebutuhan yang
itu, melalui penelitian ini didapatkan. Follow-up yang akan
diharapakan dapat memberikan arah dilakukan adalah dengan cara
yang jelas kepada pihak perusahaan merencanakan rancangan
bahwa penggunaan kompetensi pengembangan kompetensi bagi
bermanfaat untuk berbagai macam, pemegang jabatan untuk
salah satunya bagi evaluasi dan meningkatkan kompetensi yang
dimilikinya.

4
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Partisipan assessment pada mengidentifikasi kompetensi


penelitian ini adalah para pemegang masing-masing jabatan. Kompetensi
jabatan (job holder) pada susunan yang ada nantinya akan menjadi
karyawan PT. X, yang terdiri dari bahan untuk melakukan
Supervisor Workshop, Supervisor pengembangan sumber daya
Produksi, PPIC, Technician, manusia yang berbasis kompetensi.
Inventory Data Controller,
Warehouse & Transportation HASIL TAHAP ASESMEN
Coordinator, Purchasing Staff, HR Edgar Schein mengatakan
& GA Staff, IT Staff, Local bahwa sebuah organisasi merupakan
Marketing Officer, Export koordinasi yang rasional dari
Marketing Officer, Marketing aktivitas-aktivitas untuk mencapai
Support, Tax Controller, beberapa tujuan yang jelas melalui
Accountant, dan Cashier. Semua pembagian kerja dan fungsi serta
jabatan di atas, nantinya akan diukur jenjang wewenang dan tanggung
kompetensinya dan dibuatkan jawab sekelompok orang (dalam
rancangan pengembangan Sutarso, 2000). Sedangkan pada
kompetensinya sebagai usulan bagi kenyataannya, masalah - masalah
pihak perusahaan untuk yang seringkali muncul dalam
meningkatkan kompetensi masing- sebuah organisasi terkait dengan
masing pemegang jabatan. ketidakjelasan pengaturan kerja atau
Teknik pengumpulan data sistem kerja yang dimiliki. Menurut
yang digunakan pada tahap Sutarso (2000), kebanyakan tiap
assessment adalah pemantauan karyawan dalam sebuah organisasi
dokumen perusahaan dan tidak memiliki rincian tugas yang
wawancara. Dari data yang jelas sehingga tidak mengetahui apa
terkumpul akan dianalisa secara sebenarnya yang menjadi tanggung
kualitatif. Temuan tersebut akan jawab pokoknya. Padahal
dianalisa berdasarkan teori yang sebenarnya dengan adanya rincian
ada. Data yang diperoleh selama tugas akan membantu seorang
proses assessment akan digunakan karyawan untuk bekerja secara
untuk intervensi. Data yang optimal dalam memenuhi tuntutan
terkumpul akan di analisa secara jabatan yang dipegangnya.
kualitatif kemudian dilakukan Berdasarkan pada uraian
validasi, namun sebelum validasi hasil asesmen awal yang telah
akan dilakukan evaluasi temuan dari uraian di atas, maka permasalahan
pengambilan data dengan yang akan menjadi fokus dari
melakukan diskusi dengan pihak penelitian ini adalah review job
manajemen. Teknik pengumpulan description karyawan dan
data yang digunakan pada tahap identifikasi kompetensi pada
intervensi adalah wawancara dan masing-masing jabatan yang
observasi. Dari data tersebut, akan nantinya akan digunakan untuk
dilakukan analisis data dengan cara mengetahui profil pada masing-
peneliti akan melakukan masing jabatan. Untuk me-review
pembahasan dengan pihak job description ini, peneliti
manajemen PT. X untuk melakukan perbandingan antara

5
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

dokumen yang sudah ada dengan menunjukkan kemampuan yang


kenyataan. Dari hasil review yang maksimal dalam bekerja. Masalah
dilakukan, diperoleh job description ini merupakan masalah kedua yang
yang baru dan lebih lengkap. Pada muncul pada PT. X. Masalah ini
dokumen job description yang baru, terlihat dari tidak dimilikinya profil
terdapat pula job specification bagi kompetensi bagi masing-masing
masing-maing jabatan. pemegang jabatan. Berdasarkan
permasalahan-permasalahan yang
PEMBAHASAN TAHAP ada di atas, maka akan dilakukan
ASESMEN analisis jabatan untuk mengetahui
Untuk memperoleh uraian pekerjaan masing-masing
kompetensi masing-masing jabatan, jabatan.
peneliti melakukan analisis jabatan Dessler (2003) mengatakan
(job analysis) terlebih dahulu bahwa analisis jabatan memiliki
kepada masing-masing pemegang beberapa manfaat. Salah satu
jabatan yang ada pada PT. X. diantaranya adalah pelatihan.
Analisis jabatan adalah proses untuk Berdasarkan analisis jabatan yang
memperoleh informasi serinci telah dilakukan, kemudian peneliti
mungkin mengenai fakta-fakta yang menentukan kompetensi-kompetensi
terjadi, yang diperlukan guna yang dibutuhkan pada masing-
menyelesaikan tugas-tugas yang ada masing pemegang jabatan. Dengan
dalam suatu jabatan (Werther & adanya kompetensi-kompetensi
Davis dalam Sirait, 2003). Proses yang ada pada setiap pemegang
analisis jabatan ini dilakukan jabatan, maka nantinya dapat
berdasarkan masalah-masalah yang digunakan untuk merancang suatu
muncul pada PT. X akibat tidak pelatihan untuk mengembangkan
adanya job description yang jelas kemampuan masing-masing
pada masing-masing pemegang pemegang jabatan agar dapat
jabatan. Adanya beberapa karyawan mencapai standar kompetensi yang
yang mengerjakan pekerjaan diluar dibutuhkan atau bahkan
tanggung jawabnya merupakan melebihinya. Kompetensi-
masalah pertama yang muncul pada kompetensi ini terbagi menjadi
PT. X. Hal ini dikarenakan tidak empat, yaitu kompetensi inti,
adanya kejelasan mengenai uraian kompetensi umum, kompetensi
pekerjaan pada masing-masing spesifik, dan kompetensi manajerial.
jabatan, sehingga seringkali Hingga saat ini organisasi
tanggung jawab utamanya pun belum pernah menerapkan proses
menjadi terbengkalai akibat evaluasi terhadap kompetensi dan
banyaknya pekerjaan yang harus kinerja karyawannya dengan
diselesaikan. objektif. Padahal evaluasi
Tidak adanya kejelasan kompetensi ini sendiri merupakan
mengenai kompetensi yang rangkaian proses yang berkelanjutan
seharusnya dimiliki oleh masing- dengan proses lain yang dapat
masing pemegang jabatan membuat digunakan oleh organisasi untuk
masing-masing pemegang jabatan mengelola kinerja karyawan, yaitu
kebingungan dan tidak mampu untuk pemberian progam pelatihan

6
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

dan pengembangan. Setelah evaluasi dilakukan identifikasi kompetensi


dilakukan, karyawan hendaknya pada masing-masing jabatan sesuai
mengetahui hasilnya. Hasil evaluasi dengan rincian aktivitas yang telah
kompetensi ini sebaiknya diberikan dibuat dengan menggunakan acuan
secara tertulis kepada karyawan. Hal dari CWG (Competency Work
ini dilakukan agar karyawan Group). Tahapan selanjutnya adalah
mendapatkan kesempatan untuk membuat komponen kompetensi
memberikan klarifikasi atau dari masing-masing kompetensi
konfirmasi apabila terdapat yang telah diidentifikasi dan
kekeliruan dalam penilaian. ditetapkan.  Pada penelitian ini,
komponen kompetensi diperoleh
HASIL TAHAP INTERVENSI dari kamus CWG (Competency
Penyusunan kompetensi Work Group). Pada setiap
tidak bisa dilakukan begitu saja, kompetensi biasanya terdiri dari 4
tetapi harus dimulai dengan review hingga 6 elemen kompetensi. 
job description pada masing-masing Kemudian setelah
pemegang jabatan. Hal ini kompetensi masing-masing jabatan
diperlukan agar dapat mengetahui telah ditemukan, maka akan
uraian pekerjaan yang harus dilakukan leveling kompetensi.
dikerjakan pada masing-masing Leveling kompetensi ini digunakan
jabatan. Setelah job description sebagai tolak ukur tingkatan setiap
tersusun dengan baik dan jelas, elemen kompetensi. Proses ini
maka akan dibuatkan rincian mendeskripsikan pemeringkatan
aktivitas dan indikator keberhasilan kompetensi berdasarkan komponen
pekerjaan pada masing-masing job kompetensi dengan memberikan
description. Kemudian setelah tingkatan penguasaan yang diatur
rincian aktivitas telah terpapar melalui tingkat paling dasar hingga
dengan jelas, maka langkah tingkat yang lebih sulit (Rating
selanjutnya adalah pembuatan Scale). Tingkat kompetensi yang
flowchart masing-masing pekerjaan. digunakan oleh peneliti pada
Setelah pembuatan flowchart penelitian ini adalah tingkatan yang
selesai, maka mulai menentukan menggunakan 5 level. Batasan yang
kompetensi yang diperlukan pada dimiliki untuk tiap-tiap tingkatan
masing-masing rincian aktivitas. Di (leveling) dapat disesuaikan pada
samping itu sambil menentukan masing-masing perusahaan.
kompetensi pada masing-masing Ketika setiap level telah
jabatan, kamus kompetensi pun juga ditentukan panduannya, maka mulai
mulai dibuat. Kamus kompetensi ini lah dibuat rubrik kompetensinya.
berisi definisi masing-masing Rubrik kompetensi ini berisi definisi
kompetensi. Kamus kompetensi ini kompetensi, elemen - elemen
akan digunakan untuk membantu kompetensi, dan tingkatan setiap
proses penentuan kompetensi. elemen kompetensi. Hasil intervensi
Berdasarkan deskripsi kerja pada penelitian ini berupa profil
dari masing-masing jabatan yang kompetensi. Profil kompetensi berisi
telah disesuaikan dengan kondisi matriks kompetensi yang
kenyataan, maka selanjutnya akan menunjukkan hasil kompetensi

7
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

standar dan hasil kompetensi masing-masing pemegang jabatan.


kenyataan masing-masing Rancangan pengembangan
pemegang jabatan. Hasil kompetensi kompetensi tersebut digunakan
kenyataan ini diperoleh dari hasil untuk meningkatkan kompetensi
penilaian dari Factory Manager. masing-masing pemegang jabatan
Selain itu, pada matriks kompetensi agar sesuai dengan standar yang
ini juga akan terlihat selisih nilai telah ditetapkan. Rancangan
kompetensi masing-masing pengembangan yang diusulkan
pemegang jabatan. adalah training, seminar, outbound,
Berdasarkan hasil dan rancangan pengembangan
pengukuran intervensi, dapat spesifik. Semua usulan tersebut
diketahui bahwa pemegang jabatan disesuaikan dengan kesenjangan
yang memiliki subordinat sebagian kompetensi masing-masing
besar memiliki kekurangan dalam pemegang jabatan.
kompetensi manajerial, baik dalam
kemampuannya untuk memimpin, PEMBAHASAN TAHAP
kemampuan mengatur orang, INTERVENSI
maupun kemampuan untuk Penelitian ini dilakukan
merencanakan dan mengorganisasi melalui berbagai tahapan untuk
suatu pekerjaan. Kekurangan menjawab pertanyaan penelitian
tersebut didukung pula oleh yang ada pada awal penelitian.
kurangnya kemampuan sebagian Penelitian ini dimulai dari review
pemegang jabatan dalam hal uraian pekerjaan yang dilakukan
pengetahuan akan pekerjaan dengan cara melakukan interview
masing-masing. Kurangnya kepada 15 pemegang jabatan. Hasil
pengetahuan yang memadai akan interview ini kemudian dicocokkan
pekerjaan juga merupakan dengan dokumen yang sudah ada
kekurangan para pemegang jabatan sebelumnya. Review uraian
yang tidak memiliki subordinat di pekerjaan ini termasuk juga
bawahnya. Kekurangan ini membuat membuat alur aktivitas dan
sebagian besar pemegang jabatan flowchart pada masing-masing
terlihat kurang memiliki komitmen jabatan. Kesemuanya itu digunakan
dan tanggung jawab dalam untuk memperoleh kompetensi yang
menyelesaikan pekerjaannya. Hal seharusnya dimiliki oleh masing-
ini menimbulkan masing-masing masing pemegang jabatan.
pemegang jabatan kesulitan dalam Kompetensi-kompetensi
memecahkan masalah dan yang seharusnya dimiliki oleh
mengambil keputusan dalam masing-masing pemegang jabatan
menghadapi pekerjaannya. Selain tersebut akhirnya dibandingkan
itu, sebagian besar pemegang dengan kompetensi kenyataan
jabatan kurang memiliki komunikasi masing-masing pemegang jabatan.
dan kerjasama yang baik antara Berdasarkan hasil matriks
yang satu dengan yang lainnya. kompetensi, diketahui bahwa
Berdasarkan kekurangan kompetensi dependability dimiliki
tersebut akan dibuat rancangan oleh semua pemegang jabatan. Hal
pengembangan kompetensi bagi ini menunjukkan bahwa kompetensi

8
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

ini wajib dimiliki oleh semua struktur organisasi. Training yang


jabatan karena setiap pemegang diberikan pun secara keseluruhan
jabatan dalam perusahaan ini merupakan training leadership yang
dituntut untuk memiliki komitmen diberikan untuk meningkatkan
yang tinggi serta dapat selalu kepemimpinan masing-masing
bertanggung jawab dalam pemegang jabatan. Seminar
melakukan dan menyelesaikan merupakan salah satu rancangan
setiap pekerjaannya. pengembangan yang diusulkan
Berdasarkan hasil peneliti. Seminar ini ditujukan
pengukuran intervensi yang terlihat kepada beberapa pemegang jabatan,
pada bab sebelumnya dapat baik yang memiliki subordinat
diketahui bahwa hampir semua maupun yang tidak memilikinya.
pemegang jabatan memiliki Bagi pemegang jabatan yang
kelemahan / kekurangan pada memiliki subordinat, seminar ini
beberapa kompetensi. Pada masing- berguna untuk meningkatkan
masing pemegang jabatan kemampuan berkomunikasi yang
ditemukan adanya kesenjangan pada dapat langsung diaplikasikan dalam
kompetensi-kompetensi tertentu. lingkungan pekerjaan. Sedangkan
Kesenjangan tersebut terpaut 1 bagi beberapa pemegang jabatan
sampai 3 level pada masing-masing yang tidak memiliki subordinat,
pemegang jabatan. Oleh karena itu, seminar yang diusulkan berguna
maka dibuatlah rancangan untuk menambah pengetahuan akan
pengembangan kompetensi yang pekerjaan masing-masing.
disesuaikan dengan kekurangan / Rancangan pengembangan
kelemahan kompetensi pada yang berbentuk outbound ditujukan
masing-masing pemegang jabatan. kepada seluruh pemegang jabatan.
Rancangan pengembangan Hal ini dikarenakan kurangnya
kompetensi ini berguna sebagai kerjasama tim yang baik antar
masukan bagi perusahaan untuk pemegang jabatan. Walaupun setiap
mengembangkan dan meningkatkan pemegang jabatan berada pada
kompetensi masing-masing divisi yang berbeda, namun bukan
pemegang jabatan. Rancangan berarti tiap divisi tidak memiliki
pengembangan kompetensi yang keterkaitan dalam pekerjaannya.
diusulkan berupa training, seminar, Oleh karena itu, outbuond yang
dan outbound. Selain ketiga diusulkan dirancang untuk melatih
rancangan tersebut, ditambahkan dan membangun kerjasama yang
pula rancangan pengembangan baik. Selain itu, outbound ini juga
spesifik bagi beberapa pemegang berguna untuk lebih mengakrabkan
jabatan yang dapat membantu antar pemegang jabatan. Selain
meningkatkan kompetensi ketiga rancangan pengembangan
pemegang jabatan. yang diusulkan di atas, peneliti juga
Rancangan pengembangan mengusulkan adanya rancangan
yang berupa training diberikan bagi pengembangan spesifik. Rancangan
beberapa pemegang jabatan yang pengembangan spesifik ini
memiliki subordinat di bawahnya merupakan rancangan
atau memiliki bawahan secara pengembangan dengan

9
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

memanfaatkan kondisi pekerjaan pihak manajemen PT. X. Saran yang


sehari-hari, seperti rapat atau dapat diberikan bagi penelitian
meeting. selanjutnya adalah Penelitian
selanjutnya dapat melanjutkan dari
KESIMPULAN DAN SARAN penelitian kali ini, yaitu dengan
Dari hasil dan pembahasan memutakhirkan job description pada
di atas, dapat diperoleh kesimpulan level yang lebih tinggi atau lebih
bahwa pada PT. X tidak pernah rendah dari penelitian kali ini.
dilakukan review terhadap job Selain itu, dapat dilakukan langkah
description masing-masing jabatan. selanjutnya yaitu melakukan
Hal ini dapat terlihat dari dokumen pengukuran beban kerja pada
job description yang ada pada PT. X masing-masing pemegang jabatan.
yang tidak sesuai dengan job Pada penelitian selanjutnya juga
description yang ada saat ini. dapat melakukan review terhadap
Kondisi ini menyebabkan tidak struktur organisasi karena dengan
diketahuinya kompetensi yang struktur organisasi yang ada saat ini
diperlukan oleh masing-masing sebenarnya level jabatannya masih
pemegang jabatan. Akibatnya, kurang jelas.
program pengembangan bagi Beberapa saran yang dapat
masing-masing pemegang jabatan diberikan kepada pihak manajemen
pun jarang diadakan. PT. X adalah memperbaiki proses
Adanya review job rekruitmen agar tidak terjadi
description bagi masing-masing kesenjangan kompetensi yang
pemegang jabatan diharapkan setiap terlalu besar antara kompetensi diri
pemegang jabatan dapat mengetahui pemegang jabatan dengan
dengan jelas tanggung jawab utama kompetensi standar pada jabatan
yang harus diselesaikannya. Selain tersebut. Pihak manajemen juga
itu, setiap pemegang jabatan juga dapat melakukan review job
dapat mengetahui kompetensi- description paling tidak 3 tahun
kompetensi yang seharusnya sekali secara berkala atau apabila
dimiliki oleh masing-masing terjadi perubahan pekerjaan pada
jabatan. Walaupun begitu, masih beberapa jabatan, maka review job
terdapat kesenjangan pada description juga perlu dilakukan.
kompetensi-kompetensi masing- Selain itu, pihak manajemen PT. X
masing pemegang jabatan. Dengan juga dapat memperbanyak program
adanya kesenjangan kompetensi pelatihan dan pengembangan untuk
yang dimiliki oleh masing-masing meningkatkan dan mengembangkan
jabatan, maka diharapkan masing- kompetensi para pemegang jabatan.
masing pemegang jabatan dapat
mengembangkan setiap kompetensi
yang dimilikinya agar sesuai dengan
kompetensi standar pada jabatan
tersebut.
Berdasarkan kesimpulan di
atas, dapat diberikan saran bagi
penelitian selanjutnya dan bagi

10

Anda mungkin juga menyukai