1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
email: dodixkartika95@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran komitmen organisasional memediasi
pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
92 orang karyawan yang ditentukan dengan menggunakan metode probability sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan jalur (path), sedangkan untuk menguji peranan
mediasi digunakan teknik analisis yaitu teknik analisis sobel. Hasil analisis menunjukkan
bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap turnover intention karyawan. Komitmen organisasional secara signifikan mampu
memediasi pengaruh antara kepuasan kerja terhadap turnover intention. Hal ini
menunjukan bahwa jika komitmen organisasional tinggi maka kepuasan kerja karyawan
dipastikan akan tinggi pula dan dengan demikian keinginan mereka untuk keluar dari
perusahaan semakin rendah. Penelitian terhadap hotel blue point memperlihatkan tingkat
kepuasan kerja karyawan yang tinggi sehingga hal ini juga berakibat terhadap menurunnya
tingkat turnover intention.
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the role of organizational commitment mediate the
effect of job satisfaction on turnover intention. Sample in this research is 92 employee
determined by using probability sampling method. Data collection was done by distributing
questionnaires. Analysis technique used is descriptive analysis and path (path), while to
test the role of mediation techniques used analysis of analysis techniques sobel. Result of
the analysis shows that job satisfaction and organizational commitment have positive and
significant to intention turnover employe. Organizational commitment is significantly able
to mediate the effect of job satisfaction on turnover intention. This shows that if
organizational commitment is high then employee job satisfaction is assured to be high too
and thus their desire to get out of company is lower. Research on hotel blue point shows
high level of employee job satisfaction so that this also result to decreasing of turnover
intention level.
5287
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
PENDAHULUAN
Bali merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata yang ada di Indonesia.
Berbagai keunikan, budaya yang kental dan keindahan alam yang dimiliki
menjadi daya tarik bagi para wisatawan mancanegara maupun lokal untuk
besar adalah bisnis yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Hotel merupakan
Hotel Blue Point yang berada di Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan
tersebut karena banyaknya pesaing pada perusahaan sejenis. Hal ini disebabkan
Hotel Blue Point harus memiliki kesiapan dalam bersaing. Mustika (2012)
menyatakan bahwa tenaga kerja atau sumber daya manusia juga dapat
aktivitas hotel. Ardana dkk. (2012:3) menyatakan bahwa sumber daya manusia
adalah harta atau aset yang berharga dan paling penting dimiliki oleh suatu
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka sangat penting bagi perusahaan untuk
Saat ini tingginya tingkat turnover intention telah menjadi masalah serius
5288
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
akan berpengaruh terhadap intensi keluar (Green et al., 2013). Turnover intention
merupakan masalah yang sering timbul pada sebuah organisasi yang menyangkut
karena biaya untuk mengganti individu yang keluar akan berdampak pada
biaya perekrutan, biaya pelatihan, dan biaya lainnya (Khan dan Du, 2014). Putra
keinginan untuk berpindah, belum sampai pada tahap realisasi yaitu melakukan
perpindahan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Data karyawan Hotel
Tabel 1.
Data Perputaran Karyawan Pada Hotel Blue Point di Desa Pecatu periode
2013-2016
Junlah Persentase
Karyawan Karyawan Persentase
Tahun karyawan karyawan
masuk keluar karyawan keluar
Tetap masuk
2013 135 9 6,67 % 14 10,37 %
2014 131 7 5,34 % 15 11,45 %
2015 128 10 7,81 % 13 10,15 %
2016 119 - - - -
Sumber : HRD Hotel Blue Point, 2016
karyawan dikatakan normal berkisar antara 5-10% per tahun dan dikatakan tinggi
apabila lebih dari 10% pertahun. Hasil wawancara dengan pihak HRD (human
resource development) Hotel Blue Point, keseluruhan karyawan yang keluar dari
5289
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
Hotel merupakan karyawan tetap, hal ini terjadi karena kabanyakan dari mereka
merasa kurang puas atas gaji dan apresiasi dari Hotel atas kontribusi mereka
terhadap Hotel. Hal ini mengindikasi bahwa karyawan tersebut memiliki kepuasan
2014).
yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
merupakan dasar bagi perusahaan untuk melihat seperti apa keinginan karyawan,
lingkungan kerja yang diinginkan dan dengan hal tersebut akan dapat
5290
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
kekuatan yang memikat individu untuk suatu tindakan yang relevan dengan tujuan
karyawan sangat penting bagi perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dengan
efektif dan efisien (Kumar et al., 2012). Menurut Wibowo (2012) ketiadaan
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Apakah
5291
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
untuk menarik diri dari sebuah organisasi (Aydogdu dan Asikgil, 2011). Menurut
Sidharta (2011) menyatakan bahwa turnover intention adalah suatu bentuk dari
karyawan untuk menarik diri pada dunia kerja dan karyawan tersebut juga
intention merupakan kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari
dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
karena alasan gaji, kondisi kerja, atasan atau ada organisasi lain yang dirasa lebih
baik dan berpindah kerja sukarela yang tidak dapat dihindari (avoidable voluntary
turnover) yang disebabkan karena perubahan jalur karir atau faktor keluarga
(Nardiana, 2014).
5292
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
dan Sagala (2011:856) kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang
bersifat individual dan setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda
sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Yucel (2012) menyatakan
bahwa kepuasan kerja diduga akan mempengaruhi hasil kerja karyawan seperti
(Crow et al., 2012). Menurut Jack et al. (2012) menyatakan bahwa komitmen
organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-
tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi.
5293
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
yag diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
dibandingkan dengan orang yang tidak puas karena mereka merasa sudah
bekerja di KAP yang dilakukan oleh Pasewark dan Strawser (1996), Parker dan
komitmen organisasional.
Semakin tinggi kepuasan kerja maka akan mengakibatkan semakin tinggi pula
sebagai berikut:
5294
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
atau meninggalkan organisasi, jika karyawan tidak puas dengan pekerjaan mereka,
Asikgil, 2011). Salleh et al. (2012) menyatakan bahwa banyak studi yang
bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif pada turnover intention. Saeed et al.
intention. Leisanyane dan Khaola (2013) menemukan bahwa kolerasi negatif dan
sebagai berikut:
intention. Penelitian yang dilakukan oleh Thakre (2015) yang meneliti hubungan
5295
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
rendah. Menurut Iqbal et al. (2014) menemukan hubungan komitmen yang tinggi,
lebih suka untuk tinggal dan bekerja dengan organisasi daripada meninggalkan
turnover intention. Sidharta dan Meily (2011), Hussain dan Asif (2012), serta
sebagai berikut:
kepuasan kerja seeorang karyawan, maka semakin tinggi pula komitmen mereka
terhadap perusahhan dan dengan demikian keinginan mereka untuk keluar dari
5296
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
sebagai berikut:
Komitmen
Organisasional
(M)
`
Kepuasan Kerja Turnover
(X) Intention
(Y)
menjelaskan pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat.
Objek yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja, komitmen
adalah karyawan hotel yang berjumlah 119 orang. Sampel sebanyak 92 karyawan,
variabel eksogen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja (X1) dan variabel
5297
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
Substruktur 1
M = 𝜌1 X + el ………………………………………….……..(1)
Keterangan :
X = kepuasan kerja
M = komitmen organisasional
𝜌l = koefisien regresi variable kepuasan kerja berpengaruh
langsung terhadap komitmen organisasional
e = error of term atau variable pengganggu
Substruktur 2
Y = 𝜌2X + 𝜌3M + e2 ……..………………………(2)
Keterangan :
X = kepuasan kerja
M = komitmen organisasional
Y = turnover intention
𝜌2 = koefisien regresi variable kepuasan kerja berpengaruh
langsung terhadap turnover intention
𝜌3 = koefisien regresi variable komitmen organisasional pengaruh
langsung terhadap turnover intention
e = error of term atau variable pengganggu
bentuk dari karyawan untuk menarik diri pada dunia kerja dan karyawan tersebut
juga memiliki hak untuk menentukan keputusan untuk tetap bekerja atau
mengacu pada Jehanzeb et al. (2013) yang terdiri dari pertama, Pikiran untuk
keluar. Kedua, keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan lain, dan ketiga,
5298
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
mendatang.
sesuatu yang bersifat individual dan setiap individu memiliki tingkat kepuasan
yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Indikator
variabel kepuasan kerja menurut Cekmecelioglu et al. (2012) terdiri dari pertama,
prestasi, perasaan yang timbul dalam diri karyawan mengenai kepuasan pribadi
perusahaan. Kedua, pengakuan, suatu perasaan yang timbul dalam diri karyawan
terhadap pengakuan yang oleh perusahaan atas penyelesain tugas yang memadai
yang timbul dalam diri karyawan terhadap pekerjaan yang di ambil. Keempat,
karirnya, dan kelima, kemajuan, merupakan perasaan yang timul dalam diri
menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan
commitment.
5299
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
Point yang berada di Desa Pecatu sesuai dengan ukuran sampel yang digunakan.
laki-laki sebanyak 45,65 persen. Berdasarkan klasifikasi usia, hasil penelitian ini
didominasi oleh karyawan yang memiliki tingkat pendidikan D2/D3 yaitu sebesar
47,83 persen, kemudian diikuti oleh karyawan yang memiliki tingkat pendidikan
Tabel 2.
Karakteristik Responden
5300
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
apa yang seharusnya diukur. Dengan melakukan uji validitas instrumen, maka
hasil penelitian diharapkan akan menjadi valid. Pengujian validitas tiap butir
pertanyaan atau pernyataan dalam instrumen penelitian ini digunakan analisis item
yaitu mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total item. Nilai korelasi antar
skor item dengan total item kemudian dibandingkan dengan r kritis. Jika korelasi
item terhadap skor total lebih besar dari r kritis (0,30) maka instrumen dikatakan
valid.
koefisien korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari 0,30,
sehingga seluruh indikator tersebut telah memenuhi syarat validitas data dan dapat
dinyatakan valid.
Tabel 3.
Hasil Uji Validitas
kali dan tetap ada kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dengan melakukan
5301
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
uji reliabilitas instrumen, suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. Pengujian
reliabilitas tiap butir pertanyaan atau pernyataan dalam instrumen penelitian ini
memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 sehingga seluruh
reliabel.
Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas
Analisis faktor dianggap layak jika besaran KMO memiliki nilai minimal 0,5.
Pada Tabel 5. memperlihatkan semua variabel memiliki KMO > 0,5. Hal ini
analisis faktor.
Tabel 5.
Hasil Uji KMO
No Variabel KMO
1 Kepuasan kerja (X) 0,876
2 Komitmen organisasional (M) 0,750
3 Turnover intention (Y) 0,773
Tabel 6.
Nilai MSA
Kelayakan model uji faktor untuk masing-masing variabel dapat dilihat dari
nilai Measures of Sampling Adequancy (MSA). Pada Tabel 6. nilai MSA masing-
masing variabel lebih besar dari 0,5. Hal ini berarti masing-masing model layak
Variance masing-masing variabel sudah lebih besar dari 60 persen. Hal ini berarti
variabel faktornya.
Tabel 7.
Nilai Persentage of Variance
No Variabel Persentage of
Variance
1 Kepuasan kerja (X) 84,518
2 Komitmen organisasional(M) 90,665
3 Turnover intention (Y) 92,536
Sumber : Data Diolah, 2017
5303
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
Hotel Blue Point di Desa Pecatu. Pada Tabel 8. menunjukkan bahwa 5 pernyataan
mengenai kepuasan kerja memperoleh nilai rata-rata sebesar 2,99 yang berarti
nilai tersebut masuk dalam kriteria cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa
karyawan Hotel Blue Point di Desa Pecatu cukup dalam merasakan kepuasan
“Saya lebih mementingkaan kemajuan karir saya dari pada insentif moneter”
dengan nilai rata-rata sebesar 3,29. Ini karyawan Hotel Blue Point di Desa Pecatu
lebih mementingkaan kemajuan karir saya dari pada insentif moneter dimana
apabila karir meningkat maka insentif moneter yang mereka peroleh maka akan
prestasi yang telah saya raih” dengan nilai rata-rata sebesar 2,83.
Tabel 8.
Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepuasan Kerja
5304
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
Tabel 9.
Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Komitmen organisasional
organisasional memperoleh nilai rata-rata sebesar 2,78 yang berarti nilai tersebut
masuk dalam kriteria cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan Hotel
rata-rata total masuk dalam kriterioa cukup. Nilai rata-rata tertinggi jawaban
meninggalkan perusahaan sekarang” dengan nilai rata-rata sebesar 2,88 ini berarti
karyawan Hotel Blue Point di Desa Pecatu merasa rugi apabila mereka
perusahaan karena adanya tekanan dari pihak lain” dengan nilai rata-rata sebesar
2,71 Ini berarti sebagian karyawan akan meninggalkan perusahaan karena adanya
5305
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
Tabel 10.
Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Turnover intention
intention memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,11 yang berarti nilai tersebut masuk
dalam kriteria cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan Hotel Blue
Point di Desa Pecatu ingin keluar dari perusahaan. Nilai rata-rata tertinggi
bekerja di tempat lain” dengan nilai rata-rata sebesar 3,14. Ini berarti karyawan
jawaban responden ditunjukkan pada pernyataan “Saya berpikir untuk keluar dari
M = β1X + e……………….…………….(1)
M = 0,934X + e
5306
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
Nilai B1 adalah sebesar 0,934 memiliki arti bahwa kepuasan kerja berpengaruh
Tabel 11.
Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 1
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 0.000 0.038 0.000 1.000
Kepuasan 0.934 0.038 0.934 24.606 0.000
Kerja
2
R1 : 0,872
F Statistik : 605,462
Sig F : 0.000
Sumber : Data Diolah, 2017
Tabel 12.
Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 2
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Y = β1X + β2M+e…………………….……..(2)
Y = -0,541X -0,359M +e
Nilai B1 adalah sebesar -0,541 memiliki arti bahwa kepusan kerja berpengaruh
5307
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
……………………………..(3)
Keterangan :
a = 0,934
Sa = 0,038
b = -0,359
Sb = 0,138
Z=
Z = -2,585
Berdasarkan hasil Uji Sobel menunjukkan bahwa hasil tabulasi Z = 2,585 >
1,96 yang berarti variabel mediasi yakni komitmen organisasional dinilai secara
intention.
terhadap komitmen organisasional dengan hasil (Sig. t ≤ 0,05) serta koefisien beta
sebesar 0,934 yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan
5308
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
Pecatu. Hal tersebut berarti bahwa semakin baik kepuasan karyawan maka akan
Desa Pecatu, Robbins (2003) menjelaskan kepuasan kerja merujuk pada sikap
yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya atau suka
rendah (tidak puas) akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya
organisasinya dibandingkan dengan orang yang tidak puas karena mereka merasa
KAP yang dilakukan oleh Pasewark dan Strawser (1996), Parker dan Kohlmeyer
komitmen organisasional.
turnover intention dengan hasil (Sig. t ≤ 0,05) serta koefisien beta sebesar -0,541
terhadap turnover intention karyawan Hotel Blue Point di Desa Pecatu. Hal
tersebut berarti bahwa semakin baik kepuasan kerja maka akan semakin rendah
tingkat turnover intention karyawan Hotel Blue Point di Desa Pecatu. sehingga
atau meninggalkan organisasi, jika karyawan tidak puas dengan pekerjaan mereka,
Asikgil, 2011). Salleh et al. (2012) menyatakan bahwa banyak studi yang
bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif pada turnover intention. Saeed et al.
5310
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
intention. Leisanyane dan Khaola (2013) menemukan bahwa kolerasi negatif dan
karyawan maka akan semakin rendah tingkat turnover intention karyawan Hotel.
hubungan komitmen yang tinggi, lebih suka untuk tinggal dan bekerja dengan
5311
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
negatif dan signifikan pada turnover intention. Sidharta dan Meily (2011),
Hussain dan Asif (2012), serta Jehanzeb et al. (2013) menambahkan bahwa
kepuasan kerja terhadap turnover intention dengan menggunakan Uji Sobel atau
2,585 > 1,96. sehingga hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima.
(2012) dalama penelitianya menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif pada
kerja seeorang karyawan, maka semakin tinggi pula komitmen mereka terhadap
perusahhan dan dengan demikian keinginan mereka untuk keluar dari perusahaan
semakin rendah. Demicco dan Reid (1988) mengatakan bahwa kepuasan kerja bukanlah
bahwa. 1) Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasional karyawan. Hal tersebut berarti semakin tinggi kepuasan kerja yang
dirasakan oleh karyawan maka akan semakin tinggi pula komitmen organisasional
karyawan. 2) Kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
5312
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
intention karyawan. Hal tersebut berarti semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan
oleh karyawan maka akan semakin rendah turnover intention karyawan. 3) Komitmen
karyawan. Hal tersebut berarti semakin tinggi komitmen organisasional karyawan maka
akan semakin rendah turnover intention karyawan. 4) Kepuasan kerja memiliki pengaruh
tidak langsung terhadap turnover intention melaui variabel mediasi yaitu komitmen
organisasional. Artinya semakin tinggi tingkat kepuasan kerja seeorang karyawan, maka
semakin tinggi pula komitmen mereka terhadap perusahan dan dengan demikian
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1) Berdasarkan hasil variabel kepuasan
kerja terdapat indikator yang nilainya turun atau terendah adalah saya puas dengan
pekerjaan ini karena perusahaan menghargai prestasi yang telah saya raih, dan untuk
menaikan nilai rata - rata indikator ini sebaiknya perusahaan memperhatikan kerja yang
kepada karyawan maka karyawan akan merasa puas dalam menjalankan pekerjaanya,
agar dapat menekan tingkat turnover intention karyawan. 2) Berdasarkan hasil variabel
komitmen organisasional terdapat indikator yang nilainya turun atau memiliki rata-rata
terendah adalah saya tidak akan meninggalkan perusahaan karena adanya tekanan dari
pihak lain, hal ini menunjukan bahwa karyawan akan akan meninggalkan perusahaan
karena adanya tekanan dari pihak lain, ini bisa berasal dari tekanan dalam keluarga
karyawan maupun luar karyawan, apabila tekanan tersebut terdapat dalam perusahaan
maka pihak manajer harus mampu menangani apa yang menjadi alasan karyawan untuk
keluar dengan cara mencari tahu terlebih dahulu apakah karyawan merasa tidak cocok
atau tidak serasi dengan karyawan lainnya dan pihak manajer harus memberikan solusi
5313
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
mengenai hal tersebut agar dapat menekan tingkat turnover intention karyawan. 3)
Keterbatasan penelitian ini disebabkan karena kurangnya waktu, biaya serta ijin yang
sulit sehingga masih banyak memiliki kekurangan. Diharapkan peneliti selanjutnya bisa
mengembangkan variabel – variabel ini dan mendapatkan izin dalam meneliti di lokasi ini
REFERENSI
Ahmed, Ishaq, Wan Khairuzzaman, Wan Ismail, Salmiah Mohamad Amin., dan
Muhammad Ramazan. 2013. Influence Of Relatonship of POS, LMX and
Organizational Commitment On Turnover Intentions. Organizational
Development Jounal, 31(1): 55-68.
Allen, Natalie J., and John P. Meyer. 1990. The Measurment and Antecedent of
Affective. Continuance and Normative Commitmen ton the
Organizational. Journal of Occupational Psychology, 63(1): 1-18.
5314
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
Demicco, Freserick J., and Reid Robert D. 1988. Older Walker. A Hiting
Resource for The Hospitality Industry. The Cornell Hotel and Restaurant
Adminitration Quartely, 29(1): 56-62.
Detienne, K. B., Agle, B.R., Philips, J. C., dan Ingerson, M. C. 2012. The impact
of moral stress compared to other stressors on employee fatigue, job
satisfaction, and turnover: An empirical investigation. Journal of Bussiness
Ethics, 110: 337-391.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasin Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Undip.
Green, Amy E., Elizabeth A. Miller., dan Gregory A. Aarons. 2013
Transformational Leadership moderators the relationship between
emotional exhaustion and turnover intention among community mental
health provider. Comonity Mental Health Journal, 49 (4): 373-379.
Gillies, DA. 1989. Manajemen Keperawatan: Suatu Pendekatan Sistem Ed.2.
Illioni: WB Saunders Company.
Hussain, T., and Asif S. 2012. Is Emmployees Turnover Intention Driven By
Organizational Commitmen and Perceived Organizational Support.
Journal of Quality and Technology Management, 8(2): 1-10.
Iqbal Saba, Ehsan Sadia. Lecture M. Rizwan. Noreen M. 2014. The impact of
organizational commitment, job satisfaction, job stress and leadership
support on turnover intention in educational institues. International
Journal of Human Resouces Studies, 4 (2): 123-210.
Indrayanti, Desak Putu., dan I Gede Riana. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja
terhadap Turnover Intention melalui mediasi Komitmen Organisasional
pada PT. CIOMAS ADISATWA di Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud,
5(5): 2727-2755.
Jack Henry Syauta, Eka Afnan Troena, Margono Setiawan dan Solimun. 2012.
The Influence of Organizational Culture, Organizational Commitment to
Job Satisfaction and Employee Perfomance (Study at Municipal
Waterworks of Jayapura, Papua Indonesia). International Journal of
Bussines and Management Invention, 1(1): 69-76.
Jaramillo, F., Mulki, J.P., and Solomon, P. (2006). The role of ethical climate on
salesperson’s role stress, job attitudes, turnover intention, and job
performace. Journal of Accounting Research. 17 (2): 217-282.
Jehanzeb, K., Anwar, R., and Rasheed, F. M. 2013. Organizational Commitment
and Turnover Intentions: Impact of Employee’s Training in Private Sector
of Saudi Arabia. International Journal of Business and Management, 8
(8): 79-90.
Ksama, I.B. Putu Titiksa. 2016. Pengaruh Leader-Member Exchange, Role Stress
dan Perceived Organizational Support terhadap Turnover Intention pada
5315
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
Madhuri, K., Srivastava, P., and Preeti, S. 2014. The Effect Of Organizational
Commitment, And Job Satisfaction, on Employee’s Job Perfomance,
International Journal Of Art dan Humanity Science (IJAHS), 1(2): 20-23.
Mustika, I. K. 2012. Analisis Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Melalui
Komitmen Pengaruhnya Terhadap Intent to Leave Karyawan pada Industri
Jasa Perhotelan di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Jurnal Mitra
Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol.3. No.1. 1-24.
Nardiana, Sischa. 2014. Analisis Pengaruh Work Family Conflict dan Ambiguitas
Peran Terhadap Intention to Quit: Stres kerja sebagai variable intervening.
Skripsi Program Sarjana S1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro, Semarang.
5316
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5287-5318
Parker, R.J., dan J.M. Kohlmeyer. 2005. Organiztional Justice and Turnover in
Public Accounting Firms: A Research Note. Accounting, Organizations
and Society. 30 (4): 357-369.
Pasewark, W.R., dan Stawser, J.R. 1996. The Deteminants and Outcomers
Associated With Job Insecurity in a Profesional Accounting Wnvironment.
Behavioral Reseacrh in Accounting. Vol. 8. 91-110.
Putra, IB Gd Swambawa., dan Agoes Ganesha Rahyuda. 2016. Pengaruh
Kompensasi, Lingkungan Kerja Dan Perceived Organizational Support
(POS) Terhadap Retensi Karyawan. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(2):
810-837.
Rizwan, Muhammad. 2014. Preceding to employee satisfaction and turnover
intention. International Journal Of Human Resource Studies, 4 (3): 87-
106.
Rivai, H. V., dan Sagala, E. J. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktik Edisi 2, Rajawali Pers, Jakarta.
Robbins, S., dan Judge, T. A. 2012. Perilaku Organisasi, Edisi 12: Salemba
Empat, Jakarta.
Saeed, I., Waseem, M., Sikander, S., Rizwan, M. 2014. The Relationship of
Turnover intention with Job Satisfaction, Job Performance, Leader
Member Exchange, Emotional intelligence and Organizational
Commitment. International Journal of Learning dan Development, 4 (2):
242-256.
Swaminathan, Samanvitha. 2013. Job Statisfaction as A Predictor of
Organizational Citizenship Behavior : An Empirical Study. Global Journal
of Business Research, 7 (1):71-76.
Susiani, Vera. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Kotmitmen Organisasi pada
Turnover Intention. E-Jurnal Manajemen Unud. 2633-2651.
Sutanto, Eddy M., dan Carin Gunawan. 2013. Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasional dan Turnover Intention. Jurnal Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis. 4 (1): 76-88.
5317
Putu Dodik Kartika Candra, Peran Komitmen Organisasional…
Tania, A., dan E.M. Sutanto. 2013. Pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja
terhadap komitmen organisasional karyawan PT. Dai Knife di Surabaya.
Agora. 1(3): h:1-9.
Thakre, Nilesh. 2015. Organizational Commitment and Turnover Intention in
BPOITeS and Retail Sector Employees. Journal of Psychosocial Research.
10(1): 89-98.
Umar, Huesin. 2013. Desain Penelitian MSDM dan Prilaku Karyawan,
Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Wibowo. 2012. Manajemen kinerja. Edidi ke.3. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yucel, Ilhami. 2012. Examining the relationships among job satisfaction,
organizational commitment, and turnover intention: An empirical study.
International Journal of Businees and Management, 7 (20): 44-58.
5318