Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PKn

KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN

`DISUSUN OLEH KELOMPOK 9

WIRA SATYA NUSANTARA (L041191057)

RIZQI FADHILLAH (L041191059)

NABILA YASMIN HAKIM (L041191002)

ANDI SINDI AULIA RAMADANI (L041191028)

JULIA INDAH PRATIWI (L041191066)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

PRODI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Konsep Hak dan Kewajiban” tepat pada waktunya .

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan
rapi.

Namun terlepas dari hal itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini agar bisa menjadi lebih baik di
masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman serta
bermanfaat baik bagi pembaca maupun tim penyusun sendiri.

Makassar, 08 September 2019

TIM PENYUSUN

KELOMPOK 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang..............................................................................................1

II. Rumusan Masalah.........................................................................................2

III. Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

I. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara.............................................3

II. Hak dan Kewajiban Menurut Para Ahli........................................................3

III. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945.............................6

IV. Hak dan Kewajiban Negara Terhadap Warga Negara..................................8

V. Kewajiban Negara dan Warga Negara Dalam UUD 1945...........................10

VI. Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam Era Otonomi Daerah................10

BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan...................................................................................................12

II. Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Hak dan kewajiban warga negara dalam batas-batas tertentu telah dipahami
orang, tetapi karena setiap orang melakukan aktivitas yang beraneka ragam dalam
kehidupan kenegaraan, maka yang menjadi hak dan kewajibannya seringkali
terlupakan. Dalam kehidupan kenegaraan kadang kala hak warga negara
berhadapan dengan kewajibannya. Bahkan, tidak jarang kewajiban negara lebih
banyak dituntut sementara hak warga negara kurang mendapatkan perhatian.
Hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan kenegaraan maupun
hak dan kewajban warga negara dalam kehidupan pribadinya, secara historis tidak
pernah dirumuskan secara sempurna, karena organisasi negara tidak bersifat statis.
Artinya, organisasi negara itu mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan manusia. Kedua konsep hak dan kewajiban warga negara berjalan
beriringan. Hak dan kewajiban asasi merupakan konsekuensi logis dari pada hak
dan kewajiban kenegaraan juga manusia tidak dapat mengembangkan hak asasinya
tanpa hidup dalam organisasi negara.
Hak dan kewajiban warga negara dewasa ini menjadi amat penting untuk
dikaji lebih dalam lagi, mengingat negara kita sedang menumbuhkan kehidupan
demokrasi. Betapa tidak, di satu pihak implementasi hak dan kewajiban menjadi
salah satu indikator keberhasilan tumbuhnya kehidupan demokrasi. Di sisi lain,
hanya dalam suatu negara yang menjalankan sistem pemerintahan demokrasi, hak
asasi manusia, maupun hak dan kewajiban warga negara dapat terjamin.
Pengakuan status sebagai warga negara RI yang diberikan oleh negara
menyebabkan hubungan timbal balik antara negara dan warga negara. Status ini
juga lah yang mengakibatkan adanya kewajiban negara terhadap warga negara,
dan begitu pun sebaliknya.
Hak dan kewajiban warga negara tersebut berperan sebagai salah satu
elemen penting dari demokrasi di samping supremasi hukum, telah diatur dalam
UUD 1945. Pengaturan tersebut bersifat pokok-pokok saja sehingga memerlukan
penjabaran baik melalui ketetapan MPR maupun peraturan perundang-undangan
sebagai produk bersama DPR dan Presiden.

1
II. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga negara?


2. Bagaimana penjelasan tentang hak dan kewajiban warga negara menurut para
ahli?
3. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945?
4. Apa saja hak dan kewajiban negara terhadap warga negara?
5. Apa saja kewajiban warga negara dalam UUD 1945?
6. Apa saja hak dan kewajiban warga negara dalam era otonomi daerah?

III. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara.


2. Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para
ahli.
3. Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut UUD
1945.
4. Untuk mengetahui tentang hak dan kewajiban negara terhap warga negaranya.
5. Untuk mengetahui kewajiban warga Negara yang termaktub dalam UUD
1945.
6. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara dalam era otonomi
daerah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak dan warga negara adaalah sesuatu kewenangan yang dimiliki oleh warga
negara guna melakukan sesuatu sesuai peaturan perundang undangan. Dengan kata
lain hak warga negara merupakn suatu keistimewaan yang menghendaki agar
warga negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut sedangkan kewajiban
warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Kewajiban
negara dapat pula diartikan sebaagai suatu sikap atau tindakan yang harus
diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan pada warga lainnya.

II. Hak dan Kewajiban Menurut Para Ahli

Hak menurut Para Ahli


1. Menurut Soerjono Soekanto hak dibagi menjadi dua macam, yaitu :
 Hak searah atau relative :
Pada umumnya hak ini muncul di dalam hukum perikatan/perjanjian.
Misalnya hak dalam menagih atau hak dalam melunasi prestasi.
 Hak jamak arah atau absolut terdiri dari :
1. Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak,
pada warga hak asasi.
2. Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan
kebebasan.
3. Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak.
4. Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

2. Menurut Prof. Dr. Notonegoro hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu hal yang semestinya diterima, atau dilakukan oleh pihak
tertentu dan tidak bisa dilakukan oleh pihak lainnya. Yang pada prinsipnya
bisa dituntut dengan paksa olehnya.

3
3. Menurut Salmond hak dibagi menjadi empat macam, yaitu :
 Hak dalam arti yang sempit yaitu :
1. Hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik suatu hal.
2. Hak yang tertuju kepada orang lain sebagai pemegang suatu kewajiban,
diantara hak dan kewajiban yang korelatif.
3. Hak yang bisa berisi kewajiban pada pihak yang lainnya supaya
melakukan suatu perbuatan atau tidak melakukan perbuatan.
4. Hak bisa memiliki objek yang muncul dari comission dan omission.
 Hak kemerdekaan
Hak yang memberi kemerdekaan seseorang dalam melakukan kegiatan
dari hukum, tidak mengganggu, melanggar, dan pembebasan hak orang.
 Hak kekuasaan
Merupakan hak yang diberikan untuk melalui jalan dan juga cara
hukum, dalam mengubah hak, kewajiban, dan pertanggungjawaban
lainnya, dalam hubungan hukum.
 Hak kekebalan/imunitas
Merupakan hak untuk dibebskan dari kekuasaan hokum orang lain.

4. Menurut Curzon hak dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu :


 Hak sempurna
Hak yang bisa dilaksanakan dan dipaksakan dengan melalui hukum,
dan hak yang tak sempurna. Contohnya dibatasi oleh kadaluwarsa.
 Hak utama
Adalah hak yang diperluas oleh hak lainnya, hak tambahan dan hak
yang melengkapi hak utama.
 Hak public
Adalah hak yang ada di dalam masyarakat, negara serta hak perdata
yang ada pada seseorang.
 Hak positif
Merupakan hak yang menuntut dilakukannya suatu perbuatan, hak
negatif supaya tidak melakukan suatu hal.
 Hak milik
Adalah hak yang berhubungan dengan barang dan hak pribadi yang
berhubungan dengan kedudukan seseorang

4
Kewajiban Menurut Para Ahli

1. Kewajiban menurut Prof. Dr. Notonegoro adalah beban untuk memberi


sesuatu yang seharusnya dibiarkan atau diberikan oleh suatu pihak tertentu.
Yang tidak bisa diperoleh oleh pihak lain, yang pada prinsipnya dituntut
dengan paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban merupakan sesuatu yang
harus dilakukan.

2. Menurut Curzon kewajiban dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu :


 Kewajiban mutlak. Yaitu kewajiban yang tertuju kepada diri sendiri maka
tidak berpasangan dengan hak dan nisbi, yang melibatkan hak di lain pihak.
 Kewajiban publik. Di dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak
publik adalah wajib mematuhi hak publik dan juga kewajiban perdata, yang
muncul dari perjanjian yang berkolerasi dengan hak perdata.
 Kewajiban positif. Adalah hal yang menghendaki yang dilakukan dengan
sesuatu dan kewajiban yang negatif, yang tidak melakukan sesuatu.
 Kewajiban universal/umum. Adalah kewajiban yang ditujukan pada semua
warga negara, atau secara umum yang ditujukan kepada golongan tertentu
dan kewajiban yang khusus dan muncul dari bidang hukum tertentu.
 Kewajiban primer. Kewajiban ini tidak muncul dari perbuatan melawan
hukum. Contohnya adalah kewajiban yang tidak mencemarkan nama baik,
dan kewajiban yang sifatnya membesi sangsi, timbul dari sebuah perbuatan
melawan hukum contohnya membayar kerugian di dalam hukum perdata.

5
III. Hak- Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945

1. Hak dan kewajiban Warga negara terhadap negara

Status warga Negara diperoleh seseorang mengakibatkan adanya hak dan


kewajiban. Hak yang dimaksud adalah yang harus diperoleh warga setelah
melaksanakan kewajibannya. Hak dan kewajiban warga negara ditetapkan
dalam UUD 1945, pasal 27-34. Berikut beberapa hak dan kewajiban tersebut:

 Hak warga negara dari negara

1) Hak kesamaan kedudukan dihadapan hukum dan pemerintahan.


Tercantum dalam Pasal 27 ayat (1), yaitu: “tiap-tiap warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

2) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,


tercantum dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945, yaitu: “tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.”

3) Hak berpendapat/kemerdekaan berserikat dan berkumpul, tercantum


dalam Pasal 28 UUD 1945, yaitu: “kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan ditetapkan dengan
undang-undang.”

4) Kemerdekaan dalam memeluk agama, tercantum dalam Pasal 29 ayat (1)


dan (2) UUD 1945, yaitu: ayat (1) menyatakan “Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa”. UUD 1945 menyebutkan atas ini menyatakan
kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ayat (2)
menyatakan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.”

6
5) Hak dan kewajiban membela negara, tercantum dalam Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945, yaitu: “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.”

6) Hak mendapatkan pengajaran/pendidikan, tercantum dalam Pasal 31


ayat (1) dan (2), yaitu: ayat (1) menetapkan “tiaptiap warga negara berhak
mendapat pendidikan.” Untuk itu, pemerintah menyenggarakan Indonesia
dan dipertegas sistemnya dengan ayat (2) menetapkan “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional,
yang diatur dengan undang-undang.”

7) Hak mengembangkan kebudayaan Nasional Indonesia, tercantum dalam


Pasal 32 ayat (1) UUD 1945, yaitu: “Pemerintah memajukan kebudayaan
nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

8) Hak atas kesejahteraan sosial, tercantum dalam Pasal 33 terdiri dari tiga
ayat (1), (2), dan (3), yaitu:

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas


kekeluargaan. b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. c. Bumi
dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 9) Hak
untuk mendapatkan keadilan sosial, tercantum dalam Pasal 34 UUD
1945, yaitu: “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
negara.”

b. Kewajiban warga negara terhadap negara Setelah memperoleh hak


dari negara tentu terdapat pula kewajiban warga negara terhadap negara.
Adapun kewajiban tersebut sebagai berikut:

1) Kewajiban menaati hukum dan pemerintah, tercantum dalam Pasal 27


ayat (1) UUD 1945, yaitu: “tiap-tiap warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

7
2) Kewajiban membela negara, tercantum dalam Pasal 27 ayat (3), yaitu:
“setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.”

3) Kewajiban menghormati hak asasi manusia orang lain, tercantum


dalam Pasal 28J ayat (1) mengatakan, yaitu: “Setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain”.

4) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk


kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis Pasal 28J ayat (2)
UUD 45.

5) Kewajiban usaha pertahanan dan keamanan negara, tercantum dalam


Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. Menyatakan: “Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.”

IV. Hak dan Kewajiban Negara Terhadap Warga Negara

Selain hak dan kewajiban warga negara terhadap negara terdapat pula
kewajiban negara terhadap warga negara. Srijanti, dkk (2007) menjelaskan, hak
dan kewajiban negara adalah menggambar apa yang seharusnya diterima dan
dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin
kelangsungan kehidupan negara serta tercapainya cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

a. Hak negara atau pemerintah adalah sebagai berikut:

1) Menciptakan peraturan dan Undang-Undang yang dapat mewujudkan


ketertiban dan keamanan bagi seluruh rakyat.

8
2) Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang menguasai hajat hidup
orang banyak.

b. Kewajiban negara atau pemerintah sebagaimana tersebut dalam tujuan negara


dalam pembukaan UUD 1945 (point a, b, c, dan d) dan kewajiban negara
menurut undang-undang serta UUD meliputi:

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia.

2) Memajukan kesejahteraan umum.

3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia beradasarkan perdamaian abadi dan


keadilan sosial.

Selanjutnya, sehubungan dengan hak dan kewajiban negara terhadap warga


negara, menurut Winarno (2014), adalah sebagai berikut:

1) Hak negara untuk ditaati hukum.

2) Hak negara untuk dibela.

3) Hak negara untuk menguasai bumi air dan kekayaan untuk kepentingan
rakyat.

4) Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil.

5) Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara.

6) Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk


rakyat.

7) Kewajiban negara memberikan jaminan sosial.

8) Kewajiban negara memberikan kebebasan beribadah


\

9
V. Kewajiban Negara dan Warga Negara Dalam UUD 1945

Negara mempunyai kewajiban lain yang diatur dalam aturan perundang-


undangan seperti :

1. Membayar pajak
2. Menghargai warga negara
3. Memenuhi panggilan aparat penegak hukum
4. Memelihara kelestarian lingkungan
5. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
6. Ikut memelihara fasilitas kepentingan umum

Warga negara mempunyai berbagai kewajiban sebagaimana tercantum dalam


UUD 1945 antara lain :

1. Menjunjung hukum dan pemerintahan


2. Turut serta dalam upaya pembelaan negara
3. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara Di samping itu warga

VI. Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam Era Otonomi Daerah

Pemerintah mempunyai tanggung jawab mewujudkan keadilan dan


kemakmuran seluruh rakyat berdasar prinsip sentralisasi dan desentralisasi.
Kedua prinsip ini tidak dapat dipandang sebagai suatu yang dihitomis melainkan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah. Dalam penjelasan pasal 18 UUD
1945 ditegaskan bahwa oleh karena negara Indonesia itu suatu eenheidstaat maka
Indonesia tidak akan mempunyai daerah dalam lingkungannya yang bersifat staat
juga. Daerah Indonesia akan dibagi akan dibagi dalam daerah provinsi dan
daerah provinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil. Daerah itu
bersifat otonom atau administratif.

Di daerah otonom penyelenggaraan pemerintahan bersendikan demokrasi


karenanya eksistensi badan perwakilan rakyat yang pengisian keanggotaannya
melibatkan peran serta masyarakat dalam bidang politik, mutlak diperlukan.
Pemberian hak otonomi kepada derah otonom untuk mengatur dan mengurus

10
kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat, pada dasarnya merupakan konsekwensi dari prinsip desentralisasi


dan manipestasi konstitusi. Selain itu dimaksudkan memenuhi tuntutan
masyarakat di era reformasi dan globalisasi yang menyentuh segala segi
kehidupan.

Penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan Tap MPR nomor : XV/1998 jo


UU nomor 22/1999 diperkokoh melalui perubahan kedua UUD 1945. Realita ini
makin meyakinkan kita bahwa masa kini dan terutama dimasa depan,
perwujudan hak-hak anggota masyarakat dalam konteks memberdayakan
masyarakat dan institusi penyelenggara pemerintahan tidak dapat ditawar-tawar
lagi. Hal ini cukup beralasan karena pada masa lampau prinsip otonomi daerah
cenderung merupakan kewajiban. UU nomor 22/1999 memuat beberapa hal
mendasar yang mendorong untuk memberdayakan masyarakat, menumbuhkan
prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan
peran dan fungsi DPRD. Atas dasar pemikiran itu maka salah satu prinsip yang
harus dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan otonomi daerah adalah
memperhatikan aspek demokrasi, keadilan dan pemerataan. Dengan prinsip itu
diharapkan tujuan pemberian otonomi untuk meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat, mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan
pemerataan serta pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah
maupun antar daerah dalam konteks negara kesatuan RI, dapat terwujud.

11
BAB III

PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari uraian penjelasan di atas, yang dapat kami simpulkan yaitu betapa
pentingnya memberikan wawasan kepada warga negara tentang
kedudukannya dalam negara. Sebagai warga negara Indonesia yang
baik, tentunya tidak selalu menuntut hak-hak dari negara, namun lebih
kepada memikirkan tentang “apa yang harus diberikan untuk negara
ini”.
Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa terdapat satu hal penting
yang diberikan oleh negara, yaitu pengakuan atau status
kewarganegaraan. Setelah pengakuan atau status kewarganegaraan
tersebut diberikan, barulah diikuti dengan hak-hak lainnya, bila tidak
maka dalam hal ini tidak ada hubungan apa-apa antara orang tersebut
dengan negara. Negara hanya berhak memberikan perlindungan
hukum dan hak-hak lain kepada orang yang benar-benar warga
negaranya.

II. Saran
Warga negara hendaknya lebih memperluas wawasan tentang hak dan
kewajibannya dengan mengacu pada seluruh peraturan perundang-
undangan yang bersifat responsif.
Adapun pemerintah sebagai penanggung jawab atas perlindungan,
penghormatan serta penegakan hak dan kewajiban manusia diharapkan
agar meningkatkan kualitas kemampuan aparatur pemerintah,
menggalang partisipasi masyarakat, serta menyebarluaskan
pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara kepada
masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

a. Buku

Umar Djani Martasuta, Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Johan Yasin, Hak Azasi Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara
Dalam Hukum Positif Indonesia, Gorontalo

Sulaiman, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Banda


Aceh, 2016

b. Internet

https://www.ruangguru.co.id/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-negara-
menurut-para-ahli-dan-contohnya-lengkap/

Anda mungkin juga menyukai