Anda di halaman 1dari 8

Arwinda Febri

409295
SIFAT ALJABAR DAN URUTAN PADA BILANGAN REAL

SISTEM BILANGAN REAL

Sistem bilangan real adalah suatu lapangan terurut, lengkap didalamnya berlaku hukum
penjumlahan dan perkalian, hukum tersebut dinamakan operasi biner yang dinotasikan oleh
tambah (+) dan titik (.) yang disebut dengan penjumlahan dan perkalian.

Sifat Lapangan Bilangan Real


Pada himpunan bilangan real terdapat 2 operasi biner yang dinotasikan oleh tambah (+) dan titik
(.) yang disebut penjumlahan dan perkalian dengan sifat-sifat berikut:
1. a + b = b + a a, b R (sifat komutatif)
2. a + (b + c) = (a + b) + c (sifat assosiatif)
3. 0 R a + 0 = a+0 = 0+a = a, a R (sifat elemen identitas)
4. a R (-a) R a + (-a) = 0(invers penjumlahan)
5. a . b = b . a, a, b R (sifat komutatif perkalian)
6. a (bc) = (ab) c , a, b, c R (sifat assosiatif perkalian)
7. a R, a 0, R

a. =a. = 1 (invers perkalian)

8. 1 R dengan 1 0 a . 1 = 1 . a = a, a R (identitas perkalian)


9. a, b, c R, maka berlaku:
= ab + ac
= ba + ca (elemen kebalikan)
Catatan:
0 disebut unsur identitas terhadap penjumlahan
disebut unsur invers terhadap perkalian
1 disebut identitas terhadap perkalian

Teorema
(a) Jika z, a R z + a = a, maka z = 0
Bukti:
Karena a R dan berdasarkan sifat lapangan bilangan real (-a) R a + (-a) = 0 dan
menurut sifat 3 a + 0 = a+0 = 0+a = a
Akibatnya:
z+a =a
z + a + (-a) = a + (-a) = 0
z+0 = 0,
karena z R, maka
z+0=0
z=0 (terbukti)

(b) Jika u, b R, b 0 sehingga u . b = b, maka u = 1


Bukti:
Karena u, b R, b 0

Maka berdasarkan sifat lapangan bilangan real R sehingga b . =1

Akibatnya:
u.b =b

u.b. =b.

u.1 =1
Berdasarkan sifat lapangan bilangan real 1 R, sehingga
u.1=1
u=1 (terbukti)

Tugas soal no. 4 hal


Jika a R sehingga a . a = a, buktikan a = 0 atau a = 1
Bukti:
Karena a R

Maka berdasarkan sifat lapangan bilangan real R sehingga a . =1


a.a =a

a.a. =a.

a = 1 (terbukti)

Jika a = 0
adb:
a .0 = 0 (ditambah dengan a)
a+a.0 =a.0+a.1
a + a . 0 = a (0+1)
a+a.0 =a.1
a + a . 0 = a (ditambah –a)
-a + a + a . 0 = a + (-a)
Menurut sifat lapangan bilangan real (-a) R a + (-a) = 0, sehingga
(-a + a) + a . 0 = 0
0+a.0=0
a . 0 = 0 (terbukti)

Teorema
(a) Jika a, b R a + b = 0 maka b = -a
(b) Jika a, b R a . b = 1 maka b =
Bukti:
(a) Karena a, b R -a R a + (-a) = 0
dan 0 R b+0 = 0+b = b
Akibatnya
a+b =0
a + (-a) + b = 0 + (-a)
0 + b= -a
b = -a (terbukti)

(b) karena a, b R = R a 0 a. =1
dan 1 R b . 1 = 1 . b = b
akibatnya:
a.b=1
(a . ) . b = 1 .

1.b=1.
b= (terbukti)

Teorema
Misalkan a R maka berlaku:
1) a . 0 = 0
2) (-a) . a = -a
3) - (-a) = a
4) -1 (-1) = 1
Bukti:
1) a . 0 = 0
karena a R maka 1, 0 R, 1 0
sehingga a . 1 = 1 . a = a
akibatnya:
a = a.1
a+a.0=a.1+a.0
= a (1 + 0) (sifat distributif)
=a.1
a+a.0=a
karena a R -a R a + (-a) = 0
akibatnya:
(-a + a) + a . 0 = (-a + a)
0+a . 0 =0
a . 0 = 0 (terbukti)

2) (-1 ) . a = -a
Berdasarkan teorema sebelumnya a . 0 = 0
Karena 1 ℝ -1 ℝ 1 + (-1) = 0
Akibatnya
a.0=0
a . (1+ (-1)) = (1+(-1))
1 a + (-1)a = 0
Karena a ℝ -a ℝ a + (-a) = 0
Akibatnya
(-1) a + 1 a =0
-1a + a + (-a) = 0 + (-a)
-1a + (a +(-a)) = 0 + (-a)
-1(a) + 0 = -a
-1(a) = -a (terbukti)
3) - (-a) = a
Karena a ℝ -a ℝ (-a) + a = 0
Akibatnya
a + (-a) = 0 (dikali -1)
-a + - (-a) = 0
-a + a + -(-a) = 0 + a
0 + -(-a) = 0 + a
Karena a ℝ 0 ℝ 0 + a = a + 0 = a
Akibatnya
0 + -(-a) = 0 + a
-(-a) = a (terbukti)

4) -1 (-1) = 1
Karena a ℝ, a 0 ℝ a.
Akibatnya
a. = (a . ) (-a . - )

= (-a . ) (a . - )
= (-1) . (-1)
Karena a. =1

(-1) (-1) = a .
(-1) (-1) = 1 (terbukti)

Teorema
Misalkan a, b, c R berlaku:

1) 0 0 dan =
2) a . b = a. c dan a 0 b = c
3) a . b = 0 a = 0 atau b = 0
Bukti:
1) karena a R, a 0 0

andaikan = 0 maka:

1=a.
=a.0
1=0 bertentangan dengan sifat lapangan bilangan real yang menyatakan 1 0
Jadi haruslah = 0

Mengingat a . =1

Maka: a =

*) R R = 0 . =1

*) R R = =1
Perhatikan bahwa
. =1

. . = .1

= (terbukti)

2) a, b, c R, a 0
Karena a R, a 0, = R . =1
Akibatnya
= (dikali )

( . )b=( . )c
1.b =1.c
Karena b, c R 1 R b.1=1.b=b
c.1=1.c=c
Sehingga berlaku
b = c (terbukti)

3) a . b = 0 a = 0 atau b = 0
karena a, b R a. =a. =1

dan b. =b. =1
akibatnya
a.b =0
( ) . (a. b) = ( ) . 0
( . a) (b) =0
1.b =0
b =0
dengan cara yang sama kedua ruas dikalikan dengan ( ), maka diperoleh
a.b =0
(a. b) . ( ) =0.( )
(a) ( . b) = 0
a.1 =0
a =0
karena a, b ℝ a. =a. = 1 dan b. =b. =1
Maka berlaku
a = 0 atau b = 0 (terbukti)

Bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk ⁄ dengan q 0,
p dan q ℤ atau Q = { ℤ }
Bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk ⁄
{ }

Teorema
Tidak ada bilangan rasional x yang memenuhi x2 = 2
Bukti:
Andaikan x ℚ x2 = 2
Tulis: x = dan P, Q ℤ, P Q, Q 0

Sehingga =2

Asumsikan bahwa P dan Q 0 dan tidak mempunyai faktor sekutu selain 1


Perhatikan bahwa

=2 => =2
= bilangan genap
bilangan genap
2 bukan faktor sekutu dari p dan q maka haruslah q nya bilangan ganjil
Perhatikan bahwa:
P bilangan genap => p = 2m untuk m ℕ
= 4 m2 = 2
=
bilangan genap

Hal ini bertentangan dengan pernyataan bahwa Q bilangan ganjil, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada bilangan rasional yang memenuhi x2 = 2

Anda mungkin juga menyukai