Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG PERAN BIDAN

SEBAGAI ADVOKATOR, EDUKATOR,


VASILITATOR DAN MOTIVATOR

Disusun oleh:
Nama: Kurniati
Nim:16211834
DII kebidanan

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


TA 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERAN BIDAN
SEBAGAI ADVOKATOR, EDUKATOR, VASILITATOR DAN MOTIVATOR” dengan
tepat waktu.
Makalah ini diharapkan dapat memenuhi tugas mata kuliah PROMOSI
KESEHATAN, yang diberikan oleh Dosen Pembibing. Terimakasih kami ucapkan kepada
Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya dalam membuat makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat
kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................
B. Tujuan .........................................................................................................
C. Rumusan Masalah .......................................................................................
D. Manfaat .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................


A. Pengertian Peran Bidan Sebagai Peran Bidan Sebagai Advokator, Edukator, Vasilitator
Dan Motivator .................................................................................................
B. Tujuan Peran Bidan Sebagai Peran Bidan Sebagai Advokator, Edukator, Vasilitator Dan
Motivator
C. Sasaran Peran Bidan Sebagai Peran Bidan Sebagai Advokator, Edukator, Vasilitator Dan
Motivator
D. Manfaat Peran Bidan Sebagai Peran Bidan Sebagai Advokator, Edukator, Vasilitator Dan
Motivator
E. Cara atau Metode Peran Bidan Sebagai Peran Bidan Sebagai Advokator, Edukator,
Vasilitator Dan Motivator ................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................


A. Simpulan .....................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peranan bidan yang tampak nyata adalah sebagai role model masyarakat, sebagai anggota
masyarakat, advocatoar motivator, educator dan motivator,fasilitator, tentunya kompetensi
seperti ini yang akan dikembangkan lebih lanjut melalui pendidikan dan pelatihan bagi para
bidan. Peranan yang harus di lihat sebagai “main idea” untuk membentuk sebuah peradaban
dan tatanan seebuah pelayanan kesehatan. Tuntutan professional diseimbangkan dengan
kesejahteraan bidan daerah terpencil. Pemerintah telah mencanangkan mengangkat bidan
sebagai PNS. Suatu langkah aktif dalam rangka menyongsong peningkatan pelayanan di
daerah terpencil.
Peran bidan mengacu pada keputusan Menkes RI no. 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang
registrasi dan praktik bidan. Bidan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
khususnya ibu hamil, melahirkan dan senantiasa berupaya mempersiapkan ibu hamil sejak
kontak pertama saat pemeriksaan kehamilan memberikan penyuluhan tentang manfaat
pemberian ASI secara berkesinambungan sehingga ibu hamil memahami dan siap menyusui
anaknya.

B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian bidan sebagai fasilitator,advokator,edukator dan
motivator.
2. Untuk mengetahui peran bidan sebagai fasilitator, advokator,edukator dan motivator.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peran Bidan Sebagai Fasilitator


Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan yang diakui dan
mendapatkan lisensi untuk melaksanakan praktik kebidanan.
Bidan Sebagai Fasilitator adalah bidan memberikan bimbingan teknis dan memberdayakan
pihak yang sedang didampingi (dukun bayi, kader, tokoh masyarakat) untuk tumbuh
kembang ke arah pencapaian tujuan yang diinginkan
Pendamping adalah petugas yang ditunjuk untuk memfasilitasi dan melakukan aktifitas
bimbingan kepada masyarakat untuk melalui tahapan – tahapan dalam sebuah program
pembangunan.

B. Peran Bidan Sebagai Fasilitator


Peran bidan sebagai fasilitator adalah bidan memberikan bimbingan teknis dan
memberdayakan pihak yang sedang didampingi (dukun bayi, kader, tokoh masyarakat) untuk
tumbuh kembang ke arah pencapaian tujuan yang diinginkan
Nilai - nilai universal dalam fasilitasi :
• Demokrasi
• Tanggung Jawab
• Kerjasama
• Kejujuran
• Kesamaan Derajat

Peran Fasilitator
Fasilitator selaku ketua daalam pelaksanaan memiliki peran sebagai berikut:
a. Memfasilitasi pembentukan Desa Siap Antar Jaga diwilayahnya masing-masing.Disini
fasilitator berperan dalam pembentukan Desa Siaga di wilayahnya.
b. Melakukan penggalangan solidaritas masyarakat untuk berperan dalam pelaksanaan Desa
Siap Antar Jaga. Disini fasilitator membantu mengembangkan UKBM serta hal-hal yang
terkait lain, contohnya PHBS, dana sehat, tabulin, dasolin dan ambulan desa.
c. Mendorong anggota masyarakat untuk mampu mengungkapkan pendapatnya dan
berdialog dengan sesama anggota masyarakat, tokoh/ pemuka masyarakat, petugas kesehatan,
serta unsur masyarakat lain yang terlibat dalam pelaksanaan Desa Siap Antar Jaga. Fasilitator
Desa Siaga membantu dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada di wilayahnya
secara musyawarah bersama.
d. Melakukan koordinasi pelaksanaan Desa Siap Antar Jaga secara berkesinambungan.
Fasilitator setiap bulan melakukan pertemuan dengan kader dan tokoh masyarakat lainnya.
e. Menjadi penghubung antara masyarakat dengan sarana pelayanan kesehatan.
Fasilitator membantu tenaga kesehatan dalam pelaksanaan Desa Siaga di wilayahnya.

Peran Fasilitator Dusun (Bidan atau Kader)


Fasilitator selaku ketua dalam pelaksanaan Dusun Siap Antar Jaga memiliki peran sebagai
berikut:
a. Melakukan penggalangan solidaritas masyarakat untuk berperan dalam pelaksanaan
Dusun Siap Antar Jaga.
b. Mendorong anggota masyarakat untuk mampu mengungkapkan pendapatnya dan
berdialog dengan sesama anggota masyarakat, tokoh/ pemuka masyarakat, petugas kesehatan,
serta unsur masyarakat lain yang terlibat dalam pelaksanaan Dusun Siap Antar Jaga.
c. Melakukan koordinasi pelaksanaan Dusun Siap Antar Jaga.
Upaya pemberdayaan masyarakat atau penggerakan peran aktif masyarakat melalui proses
pembelajaran yang terorganisasi dengan baik melalui proses fasilitasi dan pendampingan.
Kegiatan pendampingan dan fasilitasi diarahkan pada :
a. Pengidentifikasian masalah dan sumber daya
b. Diagnosis dan perumusan pemecahan masalah
c. Penetapan dan pelaksanaan pemecahan
d. Pemantauan dan evaluasi kelestarian
Berkaitan dengan jangka waktu keterlibatan fasilitator (pelaku pemberdayaan ) dalam
mengawali proses pemberdayaan terhadap warga masyarakat, Sumodiningrat (2000)
menjelaskan bahwa, pemberdayaan tidak bersifat selamanya, melainkan sampai target
masyarakat mampu mandiri, dan kemudian dilepas untuk mandiri, meskipun dari jauh tetap
dipantau agar tidak jatuh lagi. Meskipun demikian dalam rangka menjaga kemandirian
tersebut tetap dilakukan pemeliharaan semangat, kondisi, dan kemampuan secara terus
menerus supaya tidak mengalami kemunduran
C. Peran Bidan Sebagai Edukator
1. Definisi
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya
kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus
mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah
Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
2.Tugas pokok bidan sebagai pendidik
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi
klien serta pelatih dan pembimbing kader.
1. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
2. Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup
a) Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam bidang
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.
b) Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.
c) Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
d) Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan sesuai dengan
rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk
klien.
e) Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan menggunakannya
untuk memperbaiki serta meninglcatkan program dl masa yang akan datang.
f) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan secara
lengkap serta sistematis.

3. Melatih dan membimbing kader


Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta
membina dukun dl wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
a) Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta peserta didik
b) Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
c) Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan untuk keperluan
pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
d) Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana yang telah
disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
e) Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya.
f) Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
g) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
h) Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan serta bimbingan
secara sistematis dan lengkap.

3. Peran bidan sebagai edukator


Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi
klien serta pelatih dan pembimbing kader.

a. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien.


Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup:
1. Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam bidang
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.
2. Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.
3. Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
4. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan sesuai dengan
rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk
klien.
5. Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan menggunakannya
untuk memperbaiki serta meningkatkan program di masa yang akan datang.
6. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan secara
lengkap serta sistematis.
b. Melatih dan membimbing kader.
Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta
membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
1) Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta peserta
didik
2) Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
3) Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan untuk keperluan
pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4) Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana yang telah
disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
5) Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya.
6) Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
7) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
8) Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan serta bimbingan
secara sistematis dan lengkap.

D. Peran Bidan Sebagai Motivator Dalam Promosi Kesehatan


Upaya promosi kesehatan upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan peran bidan dalam
promosi kesehatan peran sebagai motivator evaluasi kepustakaan buku utama 1 peran bidan
sebagai motivator dalam promosi kesehatan. Tata cara mandi wajib tata cara mandi secara
lengkap meliputi yang wajib dan yang sunnah sebagai berikut : a niat dalam motivator peran
bidan dalam promosi kesehatan peran bidan sebagai motivator dalam promosi kesehatan.
Peran bidan dalam promosi kesehatan peran sebagai sebagai peran sebagai
advokator,edukator,fasilitator dan sebagai motivatorthanks peran bidan sebagai motivator
dalam promosi kesehatan.
Sebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi,
dan tugas ketergantungan.
1. Tugas mandiri
Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan,
mencakup:
Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.
Menentukan diagnosis.
Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bidan merupakan salah satu profesi tertua di dunia, sejak adanya peradaban umat manusia.
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan.
Peran bidan dalam masyarakat sangat dibutuhkan dan dihargai serta dihormati, karena tugas
bidan yang sangat mulia.
Sebagai seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena tugas seorang
bidan adalah membantu ibu, bukan mengejar materi. Pasien wajib memberikan hak kepada
ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai