Anda di halaman 1dari 2

Lampiran : Peraturan Kepala UPT

Rumah Sakit Umum Asy-Syaafi Pamekasan


Nomor : 118.4/491/101.12/2016
Tanggal : 01 September 2016

KEBIJAKAN KEWASPADAAN ISOLASI

UPT RUMAH SAKIT UMUM ASY-SYAAFI PAMEKASAN

1. Kewaspadaan isolasi diterapkan untuk mengurangi risiko infeksi penyakit


menular pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang diketahui
maupun yang tidak diketahui.
2. Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit setiap petugas harus
menerapkan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari dua lapis yaitu
kewaspadaan standar dan kewaspdaan berdasarkan transmisi.
3. Kewaspadaan standar harus diterapkan secara rutin dalam perawatan di rumah
sakit yang meliputi : kebersihan tangan, penggunaan APD, pemrosesan
peralatan perawatan pasien, pengendalian lingkungan, penatalaksanaan linen,
pengelolaan limbah, kesehatan karyawan, penempatan pasien, hygiene
respirasi (etika batuk), praktek menyuntik yang aman.
4. Kewaspadaan berdasarkan transmisi diterapkan sebagai tambahan
kewaspadaan standar pada kasus – kasus yang mempunyai risiko penularan
melalui kontak, droplet, airborne.
5. Setiap pasien dengan penyakit Infeksi menular dan dianggap berbahaya
dirawat di ruang terpisah dari pasien lainnya yang mengidap penyakit bukan
infeksi.
6. Penggunaan Alat pelindung diri sesuai dengan standar diterapkan kepada
setiap pengunjung dan petugas kesehatan terhadap pasien yang dirawat di
ruang perawatan isolasi dengan pemilihan penggunaan alat APD yang tepat
sesuai dengan ketentuan dan standar prosedur.
7. Pasien yang rentan infeksi seperti pasien luka bakar, pasien dengan penurunan
sistem imun dikarenakan pengobatan atau penyakitnya, dirawat di ruang
(terpisah) perawatan isolasi rumah sakit. Dan bila ada pasien yang lebih
membutuhkan seperti MDR, Morbili, Varisela, Tetanus, TB Anak akan lebih
di prioritaskan.
8. Pasien dengan droplet diseases bisa ditempatkan disemua ruang perawatan
kecuali bila pasien terdapat indikasi perlu ditempatkan pada ruang perawatan
isolasi dengan kamar tersendiri. Bila tidak tersedia kamar tersendiri, tempatkan
pasien dalam kamar bersama dengan pasien yang terinfeksi dengan
mikroorganisme yang sama, tetapi bila tidak memungkinkan ditempatkan
dengan pasien kasus yang sama maka tempatkan pasien bersama dengan
pasien dengan kasus yang lain (kecuali pasien dengan airborne diseases)
tetapi dengan jarak sedikitnya 3 kaki ( kira-kira 1 m) dengan pasien lainnya
dan pengunjung. Tidak dibutuhkan penanganan udara dan ventilasi yang
khusus, dan pintu boleh tetap terbuka.
9. Pasien dengan kasus infeksi tertentu atau dengan penyakit menular yang
membutuhkan untuk dilakukan perawatan di Ruang perawatan Isolasi dengan
kebutuhan ruangan dengan standar tertentu akan dilakukan rujukan sesuai
dengan prosedur apabila Rumah Sakit tidak memiliki fasilitas Ruang
perawatan Isolasi yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk
perawatan pasien tersebut.
10. Pasien yang tidak termasuk kriteria diatas atau pasien yang tidak memiliki
indikasi untuk dilakukan perawatan secara terpisah ( Isolasi ) dapat dilakukan
perawatan diruang rawat inap biasa.
11. Pasien yang dirawat diruang perawatan isolasi, dapat di dipindahkan ke ruang
rawat inap biasa apabila telah dinyatakan bebas dari penyakit atau menurut
petunjuk dokter penanggung jawab pasien.
12. Transportasi pasien infeksi dari unit satu ke unit lainnya harus dibatasi
seminimal mungkin dan bila terpaksa harus memperhatikan prinsip-prinsip
kewaspadaan isolasi.

DITETAPKAN DI : PAMEKASAN
PADA TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2016

KEPALA UPT
RUMAH SAKIT UMUM ASY – SYAAFI
PAMEKASAN

drg. PRIMADA KUSUMANINGGAR, M,Kes


PEMBINA TK.I
NIP. 19670725 199402 2 001

Anda mungkin juga menyukai