Pengorganisasian Ruangan Rumah Sakit FIX
Pengorganisasian Ruangan Rumah Sakit FIX
Dosen pembimbing :
Irwan (1811316020)
Yunita (1811316026)
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pengorganisasian Keperawatan di Ruang Rawat” ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
bapak/ibu Dosen mata kuliah manajemen keperawatan Ilmu Keperawatan
Fakultas UNAND Padang yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Topik Bahasan...............................................................................................2
1. Pengertian pengorganisasian.........................................................................2
2. Unsur pengorganisasian................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Pengorganisasian.........................................................................3
B. Unsur-Unsur Pengorganisasian.....................................................................4
iii
E. Metode Primary Team.................................................................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................31
A. Kesimpulan.................................................................................................31
B. Saran............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar antar anggota
dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan demi kemajuan bersama. Untuk
memenuhi hal tersebut diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat
teratur. Kemajuan suatu organisasi dapat tercapai jika terbentuk
pengorganisasian yang teratur mengingat dengan pengorganisasian semua
pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Artinya dengan
pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga kita untuk bekerja
sehingga kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih penting karena
pekerjaan yang lainnya dapat dilakukan oleh orang lain.
B. Topik Bahasan
1. Pengertian pengorganisasian
2. Unsur pengorganisasian
1
3. Struktur organisasi keperawatan
4. Metode primary team
5. Kelebihan struktur organisasi
6. Faktor yang mempengaruhi struktur organisasi
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian pengorganisasian
2. Mengetahui Unsur pengorganisasian
3. Mengetahui Struktur organisasi keperawatan
4. Mengetahui Metode primary team
5. Mengetahui Kelebihan struktur organisasi
6. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi struktur organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengorganisasian
Secara konseptual ada dua batasan yang perlu dikemukakan, yakni istilah
“organization” sebagai kata benda dan “organizing” (pengorganisasian)
2
sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas yang harus
dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu
lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita
mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu
perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian,
sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
B. Unsur-Unsur Pengorganisasian
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri
3
sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi
secara terperinci dapat di jabarkan sebagai berikut:
1. Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan
sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau
personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang
menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan
(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi,
para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan
fungsinya masing-masing dan para pekerja (non
management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu
perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang
menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator,
manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan
menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan.
Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan.
Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi,
anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu
peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa
materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung,
bangunan, kantor).
5. Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan
sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur
lingkunga adalah:
a. Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak
4
langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi,
karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah
komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi.
Wilayah operasi dibedakan menjadi :
1) Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam
kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan
organisasi.
2) Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah
teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
3) Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang,
badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan
dengan organisasi.
4) Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua
urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan
kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu
yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Kekayaan Alam, Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya
keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi,
klimatologi), flora dan fauna.
Kepala Ruangan
5
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
6
(b) Memberikan umpan balik pada kinerja ketua Tim
(c) Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tindak
lanjut
(d) Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan
(e) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
2. Peran Ketua Tim dalam tahap
a. Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien
b. Perencanaan :
1) Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
(a) Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
(b) Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
(c) Menyusun rencana asuhan keperawatan
(d) Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan
(e) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
(f) Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
(g) Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
c. Implementasi
1) Fungsi pengorganisasian:
(a) Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
(b) Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
(c) Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
(d) Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan
bersama tim kesehatan lain
(e) Mengatur waktu istirahat anggota tim
(f) Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota
tim
(g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
2) Fungsi pengarahan:
(a) Memberikan pengarahan kepada anggota tim
(b) Memberikan bimbingan pada anggota tim
(c) Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
(d) Mengawasi proses pemberian askep
(e) Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
(f) Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
(g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Evaluasi:
1) Fungsi pengendalian:
(a) Mengevaluasi asuhan keperawatan
(b) Memberikan umpan balik pada pelaksana
(c) Memperhatikan aspek legal dan etik
(d) Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
7
a. Pengkajian : mengkaji kesiapan klien dan diri sendiri untuk
melaksanakan suhan keperawatan.
b. Perencanaan:
1) Fungsi perebncanaan dan ketenagaan:
(a) Bersama Karu mengadakan serah terima tugaas
(b) Menerima pembagian tugas dari katim
(c) Bersama katim menyiapkan keperluan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan
(d) Mengikuti ronde keperawatan
(e) Menerima klien baru
c. Implementasi
1) Fungsi pengorganisasian:
(a) Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian tim
(b) Menerima pembagian tugas
(c) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh katim
(d) Melaksanakan program kolaborasi dengan tim kesehatan
lain
(e) Menyesuiakan waktu istirahat dengan anggota tim lainnya
(f) Melaksanakan asuhan keperawatan
(g) Menunjang pelaporan, mencatat tindakan keperawatan yang
dilaksanakan.
2) Fungsi pengarahan:
(a) Menerima pengarahan dan bimbingan dari katim
(b) Menerima informasi yang berkaitan dengan askep dan
melaksanakan askep dengan etik dan legal
(c) Memehami pemahaman yang telah dicapai
(d) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian
d. Evaluasi
1) Fungsi pengendalian:
Menyiapkan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses
evaluasi serta ikut mengevaluasi kondisi pasien.
8
2. Peran Perawat Primer
a. Menerima pasien
b. Mengkaji kebutuhan pasien untuk asuhan
c. Membuat tujuan
d. Membuat rencana keperawatan
e. Melakukan konferens untuk menjelaskan rencana asuhan kepada
PA yang menjadi anggota timnya.
f. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas bersama PA
yang menjadi anggota timnya.
g. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
h. Memantau PA dalam melaksanakan rencana asuhan keperawatan.
i. Mengkoordinasi pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain
maupun perawat lain
j. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
k. Menerima dan menyesuaikan rencana
l. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
m. Melakukan pendokumentasian (catatan perkembangan, catatan
tindakan keperawatan)
9
Bentuk organisasi garis/lini diciptakan oleh Henry Fayol, Bentuk
organisasi ini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan
langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan. Mulai dari
pimpinan tertinggi sampai jabatan-jabatan terendah. Antara eselon satu
dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis
wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi
militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.
Contohnya: bengkel, counter celuler, rumah makan, atau toko roti.
Ciri-ciri :
Keuntungan :
10
c. Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
Kelemahan :
11
2. Bentuk organisasi lini dan staf (line and staff organization)
Ciri-ciri :
f. Adanya spesialisasi.
12
Kelebihan :
Kekurangan :
13
d. Pimpinan lini mengabaikan advis staf.
Ciri-ciri :
14
b. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
e. Pengawasan ketat.
Kelebihan :
Kekurangan :
15
4. Organisasi lini dan fungsional (line and function al Organization)
Ciri-ciri :
Kelebihan :
a. Solodaritas tinggi.
b. Disiplin tinggi
16
d. Pekerjaan–pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.
Kelemahan :
Ciri-ciri :
17
c. Asas musyawarah sangat ditonjolkan.
Kelebihan :
Kekurangan :
18
2. Skala organisai
3. Teknologi
4. Lingkungan
19
senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis
tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.
20
BAB III
ANALISA JURNAL
1. JURNAL 1
A. Judul Jurnal
B. Penulis
C. Masalah
D. Hasil
21
(96,8%), dan tidak dilakukan oleh 1 orang (3,2%). Supervisi dengan cukup
oleh 7 orang, dilakukan sebanyak 6 orang (85,7%), dan tidak dilakukan
oleh 1 orang (14,3%). Supervisi dengan kurang oleh 2 orang, dilakukan
oleh 2 orang (100%).Penelitian ini mendapatkan tidak adanya hubungan
supervisi dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat inap
lantai 10 royal prima hospital medan.
2. JURNAL 2
A. Judul Jurnal
Hubungan fungsi pengorganisasian kepala ruangan terhadaptingkat
di Ruang Mina RSI Ibnu Sina Pekan baru karena karena peneliti
bekerja di rumah sakit ini dan tingkat kesibukan ruang Mina lebih
c. Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara fungsi
22
perawat dengan nilai p 0,004 (nilai p <<a) di lingkungan Mina, Ibnu
signifikanantaraorganisasikepalaruangandankepuasanperawat. Kepala
yang ada.
C. METODE PENELITIAN
a. Metode penelitian
Penelitian ini adalah penelitian korelasi yang terdiri atas variable
ruang Mina RSI Ibnu Sina Pekan baru tahun 2014 sebanyak 30 orang.
23
kepuasan staf (Nursalam,2008) . Perilaku dan kemampuan pemimpin
ruang Mina RSI Ibnu Sina pada bulan Juni 2013, menunjukkan ada
pelaksana ini jika tidak diselesaikan dengan bijak, suatu hari nanti akan
tugasnya.
Sudah sepantasnya pihak manajemen rumah sakit memberikan perhatian
(20%), dan yang paling sedikit usia 20-24 tahun sebanyak 4 orang
24
kepuasan kerja dengan umur seorang karyawan, artinya kecenderungan
yang sering terlihat ialah bahwa semakin lanjut umur karyawan, kinerja
adalah : a. Bagi karyawan yang sudah lanjut usia, makin sulit memulai
karir baru di tempat lain, b. Sikap yang dewasa dan matang mengenai
tujuan hidup, harapan, keinginan, dan cita-cita, c. Gaya hidup yang sudah
dalam organisasi.
E. KELEBIHAN
a. Jurnal ini telah dilengkapi penulisnya dengan kesimpulan dan saran.
b. Jurnal ini telah menjelaskan hubungan antara tiap variabel secara jelas.
F. KEKURANGAN
a. Penelitian ini tidak menggunakan metode observasi agar mendapatkan
hasil yang lebih akurat karena penelitian bias dilakukan di dua lokasi
atau lebih.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan fungsi pengorganisasian
(66,7%). Hasil uji chi square diketahui p value = 0,004< 0,05.Hal ini dapat
25
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara fungsi pengorganisasian
menggunakan jurnal lebih dari 5 tahun terakhir. Tetapi penulis juga sudah
3. JURNAL 3
A. Judul Jurnal
B. Penulis
Muhammad Ilham Maulana, Christanto Triwibisono, Atya Nur Aisha
C. Masalah
Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon merupakan rumah sakit swasta kelas
B. Bagian pemasaran dan humas merupakan salah satu departemen yang
dikelola oleh RS Sumber Waras. Berdasarkan karakteristik internal, bagian
pemasaran dan humas memiliki tipe struktur organisasi fungsional. Tidak
terdapat pembagian fungsi dan jabatan secara spesifik untuk tiap staf. Pada
struktur eksisting, hanya terdapat keterangan staf 1 sampai staf 5. Hal
tersebut mengakibatkan tidak ada pembagian pekerjaan yang jelas. Untuk
menciptakan struktur organisasi fungsional yang lebih efektif, perlu
dilakukan analisis pada proses bisnis eksiting perusahaan.
D. Hasil
Berdasarkan hasil dari penelitan di bagian pemasaran dan humas RS
Sumber Waras maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
26
a. Berdasarkan penelitian diketahui pada proses bisnis eksisting terdapat
13 proses bisnis pada proses bisnis level 1 dan 48 proses bisnis pada
proses bisnis level 2.
b. Berdasarkan analisis gap antara proses bisnis eksisting dengan proses
bisnis yang terdapat pada PCF Healthcare Provider APQC. Terdapat
14 proses bisnis pada proses bisnis level 1 dan 54 proses bisnis usulan
pada proses bisnis level 2.
c. Usulan struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi
tipe fungsional dengan jumlah staf sebanyak 5 orang dan dipimpin
oleh seorang kepala bagian. Tiap staf memiliki tanggung jawab
terhadap suatu aktivitas utama. Penamaan fungsi untuk tiap staf
didasarkan oleh proses bisnis apa saja yang menjadi tanggung jawab
staf bersangkutan.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu organisasi suatu inilai sebagai organisasi yang baik apabila
memenuhi prinsip pokok organisasi antara lain : mempunyai pendukung,
mempunyai tujuan, mempunyai pembagian tugas, mempunyai perangkat
organisasi, mempunyai pendelegasian pembagian wewenang dan
mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah.
B. Saran
Semoga tersusunnya makalah ini, dapat berguna bagi penulis dan rekan-
rekan mahasiswa lainnya. Dan semoga bisa menjadi sebuah referensi
dalam proses pembelajaran mata ajar manajemen keperawatan. Sebagai
penulis, kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
28
pembaca sangat kami harapkan agar penyusunan makalah ini bisa
mencapai kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
29