Anda di halaman 1dari 11

Diskusi kasus

Morbus Hansen
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik
di Departemen Dermatologi dan Venereologi RSUPMH Palembang

Oleh:
Muhammad Ramzie, S.Ked
04084821618160

Pembimbing:
Prof.dr. Suroso Adi Nugroho, Sp.KK(K), FINSDV,FAADV

BAGIAN / DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus
Judul
Morbus Hansen
Oleh
Muhammad Ramzie, S.Ked

Pembimbing
Prof.dr. Suroso Adi Nugroho, Sp.KK(K), FINSDV,FAADV

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Dermatologi dan Venereologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang
periode 2 Oktober 2017 - 6 November 2017.

Palembang, Oktober 2017


Pembimbing,

Prof.dr. Suroso Adi Nugroho, Sp.KK(K),


FINSDV,FAADV
I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. AD
Tempat Tanggal Lahir : Sunggutan, 01 Juli 1963
Usia : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Desa Sunggutan, Pangkalan Lapam, Kab.Ogan Komering Ilir
No. RM : 1025937
Pasien kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatoveneorologi RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang pada hari Kamis, 5 Oktober 2017 pukul 11.00 WIB.

II. ANAMNESIS (autoanamnesis, tanggal 4 April 2016 pukul 11.00 WIB)


Keluhan utama: Timbul bercak merah meninggi, bertambah banyak di wajah, badan,
kedua lengan dan tungkai sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan tambahan: mati rasa pada kaki sejak 4 bulan yang lalu.
Riwayat perjalanan penyakit :
Kisaran 4 bulan lalu, pasien mengeluh kedua telapak kaki mati rasa, pasien
juga mengeluh kelemahan pada kedua kaki. Pasien sulit mengangkat kedua telapak
kaki. Pasien tidak berobat.
Kisaran 3 bulan lalu, pasien mengeluh timbul bercak merah merah meninggi
beberapa buah, ukuran uang logam Rp.100,00 hingga telapak tangan bayi di badan dan
punggung. Bercak merah bertambah banyak dan meluas di wajah, kedua lengan dan
tungkai, berukuran uang logam Rp.100,00 hingga telapak tangan bayi. Bercak merah
tidak gatal dan kurang rasa. Pasien tidak berobat.
Kisaran 1 bulan lalu, bercak merah meninggi bertambah banyak di wajah,
badan, kedua lengan dan tungkai, ukuran sebesar telapak tangan bayi. Bercak merah
dirasakan tidak gatal dan kurang rasa. Pasien juga mengeluh kedua kaki mati rasa dan
sulit diangkat. Pasien berobat ke poli syaraf dan dikonsulkan ke poliklinik DV.
Riwayat penyakit dahulu
- Keluhan yang sama berupa timbul bercak merah disertai mati rasa sebelumnya
disangkal.
- Kontak dengan penderita kusta atau orang dengan bercak merah disertai mati
rasa disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
- Keluhan timbul bercak merah disertai mati rasa pada keluarga disangkal.
Riwayat Higienitas dan Kebiasaan
- Pasien mandi 2 kali sehari pagi dan sore. Pasien jarang mengganti pakaian
dalam jika berkeringat.
Kesan: higienitas rendah
Riwayat Sosial Ekonomi
- Pasien seorang pensiunan tentara dengan gaji kurang lebih Rp.2.000.000,00 per
bulan pasien pensiun pada tahun 2009.
- istri pasien ibu rumah tangga.
- Anak-anak pasien tidak tinggal dengan pasien.
Kesan: sosial ekonomi rendah

III. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 5 Oktober 2017, pukul 12.00 WIB)


Status generalikus
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 98x/menit
Suhu : 36,60 C
Pernafasan : 22x/menit
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 58 kg
IMT : 21,3
Kesan : Normal

Keadaan spesifik
Wajah
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
Hidung : Tidak ada sekret.
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang.
Mulut : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1.
Thorak
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur
dan gallop tidak ada.
Paru-paru : Suara napas vesikuler, ronkhi dan
wheezing tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba,
bising usus normal.
Extremitas
Superior dextra et sinistra : akral hangat, CRT < 2 ”
Inferior dextra et sinistra : akral hangat, CRT < 2 ”

KGB : Pada inspeksi dan palpasi tidak


ditemukan pembesaran KGB di regio
colli dextra et sinistra, axilla dextra et
sinistra, dan inguinal dextra et sinistra.
Genitalia : Tidak ada kelainan.

Status dermatologikus
- Regio facialis:
Infiltrat (+) Plak eritem, multipel,plakat, konfluen.
- Regio auricularis dextra et sinistra:
infiltrat (+)
- Regio trunkus, ekstremitas superior dextra et sinistra:
Plak eritematous, punched out, multiple, numuler hingga plakat, konfluen.
Makula hipopigmentasi, multipel, numuler hingga plakat, diskret sebagian
konfluens.
Plak eritem

Plak eritematous, punched out


Makula hipopigmentasi

PEMERIKSAAN SARAF TEPI


N. auricularis magnus : Penebalan saraf (-), nyeri (-)
N. facialis : Penebalan saraf (-), nyeri (-)
N. radialis dextra et sinistra : Penebalan saraf (-), nyeri (-)
N. ulnaris dextra et sinistra : Penebalan saraf (+), nyeri (-)
N. medianus : Penebalan saraf (-), nyeri (-)
N. tibialis posterior dextra : Penebalan saraf (-), nyeri (-)
N. tibialis posterior sinistra : Penebalan saraf (+), nyeri (-)
N. peroneus communis : Penebalan saraf (+), nyeri (-)

Tes Fungsi Saraf


Tes sensorik
- Anestesi pada plantar pedis dextra et sinistra.
- Hipoestesi pada plak eritem regio trunkus anterior
Tes motorik
Nervus ulnaris dekstra et sinistra : Kekuatan otot digiti V normal
Nervus medianus dekstra et sinistra : Kekuatan otot digiti I normal
Nervus radialis dekstra et sinistra : Kekuatan otot carpal normal
Nervus tibialis posterior : Kekuatan otot tarsal lemah (drop foot)
Tes otonom
Tidak dilakukan
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pewarnaan KOH 10%
Dilakukan kerokan kulit pada lesi makula-patch hipopigmentasi di regio
buccalis dextra et sinistra, kemudian dilakukan penambahan larutan KOH
10% dan diperiksa menggunakan mikroskop dengan pembesaran okular 10x
dan objektif 40x.
Hasil: Hasil pemeriksaan KOH negatif
2. Pewarnaan Ziehl-Neelsen
Dilakukan pengambilan serum dari 6 tempat dan diletakkan diatas kaca objek,
ditutup dengan kaca penutup, lalu dilakukan pewarnaan Ziehl-Neelsen dan
dilihat dengan mikroskop cahaya.Tempat pengambilan serum
- Telinga kanan : BTA positif (+1)
- Telinga kiri : BTA positif (+1)
- Punggung jari tengah tangan kanan : BTA positif (+1)
- Punggung jari tengah tangan kiri : BTA negatif (-)
- Punggung kaki kanan : BTA positif (+1)
- Punggung kaki kiri : BTA positif (+1)
Indeks Bakteri : +1
Indeks Morfologi : 60%
V. RESUME
S: Keluhan utama:
Timbul bercak merah meninggi, bertambah banyak di wajah, badan,
kedua lengan dan tungkai sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan tambahan:
Mati rasa pada kaki sejak 4 bulan yang lalu.
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Kisaran 3 bulan lalu, pasien mengeluh timbul bercak merah merah
meninggi beberapa buah, ukuran uang logam Rp.100,00 hingga telapak tangan
bayi di badan dan punggung. Bercak merah bertambah banyak dan meluas di
wajah, kedua lengan dan tungkai, berukuran uang logam Rp.100,00 hingga
telapak tangan bayi. Bercak merah tidak gatal dan kurang rasa. Pasien tidak
berobat.
Kisaran 1 bulan lalu, bercak merah meninggi bertambah banyak di
wajah, badan, kedua lengan dan tungkai, ukuran sebesar telapak tangan bayi.
Bercak merah dirasakan tidak gatal dan kurang rasa. Pasien juga mengeluh
kedua kaki mati rasa dan sulit diangkat. Pasien berobat ke poli syaraf dan
dikonsulkan ke poliklinik DV.
O: Status generalikus:
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 98x/menit
Suhu : 36,60 C
Pernafasan : 22x/menit.
Status dermatologikus :
regio facialis: infiltrat (+) Plak eritem, multipel,plakat, konfluen.
Regio auricularis dextra et sinistra: infiltrat (+). Regio trunkus, ekstrimitas
superior dextra et sinistra: Plak eritematous, punched out, multiple, numuler -
plakat, konfluen, irregular.
Pemeriksaan saraf tepi didapatkan pembesaran pada nervus ulnaris
dextra et sinistra, nervus tibialis posterior sinistra, dan nervus peroneus
communis tanpa disertai rasa nyeri. Pada pemeriksaan sensorik didapatkan
anestesi pada plantar pedis dextra et sinistra dan Hipoestesi pada plak eritem
regio trunkus anterior. Pada pemeriksaan motorik nervus tibialis posterior
didapatkan kekuatan otot tarsal lemah (drop foot).
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium, didapatkan BTA (+1) dari
sediaan yang diambil dari telinga kanan, telinga kiri, punggung jari tengah
tangan kanan, punggung jari tengah tangan kiri, punggung kaki kanan, dan
punggung kaki kiri.
A: Morbus Hansen tipe Borderline (BB)
P: Umum:
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita merupakan penyakit
kusta yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan dapat menular melalui
penularan langsung (kulit ke kulit).
2. Menjelaskan pasien untuk menjalani pengobatan secara teratur dengan lama
pengobatan 2 tahun dan harus kontrol untuk observasi selama 5 tahun.
3. Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan sarung tangan tebal atau alas
kain saat memegang benda yang panas, kasar dan tajam untuk menghindari
terjadinya luka.
4. Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan alas kaki untuk menghindari
luka.
5. Menjelaskan kepada pasien untuk selalu memeriksa apakah terdapat luka kecil
pada kaki ataupun tangan.
6. Menjelaskan kepada pasien utnuk menggunakan kacamata untuk menghindari
iritasi pada mata.
7. Mengajarkan pasien tentang perawatan kaki dan tangan
Khusus:
- MDT-MB selama 2 tahun
Rifampisin 600 mg/bulan
Klofazimin 300 mg/bulan
-dengan dosis 50 mg/ hari
Dapson 100 mg/ hari
Prednisone 40 mg/ hari
Vitamin B kompleks 1x1/hr/oral
VI. DIAGNOSIS BANDING
1. Morbus Hansen tipe Borderline (BB)
2. Morbus Hansen tipe Borderline Lepromatosa (BL)
3. Morbus Hansen tipe Lepromatosa
4. Pityriasis Versicolor

VII. DIAGNOSIS KERJA


Morbus Hansen tipe Borderline (BB)

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Biopsi dan pemeriksaan histopatologi

IX. PENATALAKSANAAN
Umum:
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita merupakan penyakit
kusta yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan dapat menular melalui
penularan langsung (kulit ke kulit).
2. Menjelaskan pasien untuk menjalani pengobatan secara teratur dengan lama
pengobatan 2 tahun dan harus kontrol untuk observasi selama 5 tahun.
3. Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan sarung tangan tebal atau alas
kain saat memegang benda yang panas, kasar dan tajam untuk menghindari
terjadinya luka.
4. Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan alas kaki untuk menghindari
luka.
5. Menjelaskan kepada pasien untuk selalu memeriksa apakah terdapat luka kecil
pada kaki ataupun tangan.
6. Menjelaskan kepada pasien utnuk menggunakan kacamata untuk menghindari
iritasi pada mata.
7. Mengajarkan pasien tentang perawatan kaki dan tangan
Khusus:
Sistemik :
- MDT-MB selama 2 tahun
Rifampisin 600 mg/bulan
Klofazimin 300 mg/bulan
-dengan dosis 50 mg/ hari
Dapson 100 mg/ hari
Prednisone 40 mg/ hari
Vitamin B kompleks 1x1/hr/oral

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : bonam

Anda mungkin juga menyukai