BAB VII
LABORATORIUM
Laboratorium berperan penting di kilang, karena pada bagian inilah data-data tentang raw
material dan produk akan diperoleh. Dengan data-data yang telah diberikan maka proses
produksi akan selalu dapat di kontrol dan dijaga standar mutunya, yakni sesuai dengan
spesifikasi yang diharapkan. Bagian laboratorium berada dibawah bidang unit produksi dan
mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1. Sebagai kontrol kualitas bahan baku, apakah sudah memenuhi persyaratan sehingga
memberikan hasil yang diharapkan.
2. Sebagai kontrol kualitas produk, apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. Mengadakan penelitian dan pengembangan jenis crude oil lain selain crude oil dari Duri dan
Minas yang memungkinkan untuk diolah di PERTAMINA RU-VI Balongan.
4. Mengadakan analisis terhadap jenis limbah yang dihasilkan selama operasi proses di kilang
RU-VI Balongan.
Pemerikasaan di laboratorium meliputi :
1. Crude oil terutama crude oil dari Duri dan Minas
2. Aliran produk yang dihasilkan dari AHU, RCC, CDU, Hydrogen Plant dan unit-unit lain.
3. Utilitas : air, fuel gas, chemical agent dan katalis yang digunakan.
4. finished product.
106
107
141,5
°API = 131,5
S60/60°F
2. Analisa Viskositas
Fungsinya untuk mengetahui viskositas minyak. Viskositas adalah ukuran sifat
kemudahan atau kecepatan mangalirnya suatu bahan bakar cair pada suhu tertentu. Nilai
viskositas dipengaruhi oleh suhu. Semakin rendah suhu minyak semakin kental atau
viskositasnya besar.
Metode : ASTM D-445
Tujuan : Menentukan viskositas dari produk minyak bumi yang berbentuk cair
Analisa : Sejumlah sampel dimasukan kedalam viscometer dan direndam pada bak
suhu tertentu untuk mencapai temperatur uji kemudian diukur waktu yang
diperlukan minyak untuk mengalir dari garis batas atas ke batas bawah.
108
Standar : Max Viskositas Combined Feed (AR dan DMAR) pada suhu 50 oC adalah
180 mm2/s
3. Analisa Sulphur
Sulfur Content menunjukkan banyaknya senyawa sulfur yang terikat hidrokarbon yang
terkandung di dalam bahan bakar. Kandungan Sulfur dibatasi karena senyawa belerang bersifat
korosif dan juga dapat menyebabkan deposit didalam ruang pembakaran. Salah satu cara untuk
menentukan kandungan belerang dalam produk minyak bumi yaitu Spektrofotometri Sinar X (X-
Ray Spectrometry) ASTM D 2622.
Standar : Max Kandungan Sulfur Combined Feed (AR dan DMAR) adalah 0.09 %wt
Analisa : - Tempatkan glass vial yang berisi sampel pada vial holder kedalam oven
chamber dengan temperatur oven < 100 oC
- Tutup oven chamber dengan Lid
- Buka kerangan gas Nitrogen, kemudian tekan tombol start. Alat akan
bekerja secara otomatis dan alarm akan berbunyi saat analisis selesai
- Angkat vial holder, kemudian masukkan kedalam decicator untuk
pendinginan sampai temperatur kamar - Jika sampel vial telah mencapai
temperatur kamar, lakukan penimbangan dengan menggunakan forceps
hingga ketelitian 0.1 mg
- Hitung kadar carbon residue sesuai dengan rumus:
𝐴𝑋 100
% Carbon Residu = 𝑊
Keterangan:
A = Carbon Residu, gr
W = Berat Sampel , gr
Standar : Max kandungan MCR Combined Feed (AR dan DMAR) adalah 5.6 %wt
Petroleum Institute) yang sangat mirip dengan gravitasi Baume adalah suatu besaran yang
merupakan fungsi dari berat jenis yang dapat dinyatakan dengan persamaan :
141,5
°API = 131,5
S60/60°F
2. Analisa Distillation
Selama distilasi, dilakukan pengamatan dan pencatatan suhu termometer dan volume
distilat yang tertampung, yang perlu dilaporkan dalam uji distilasi ini yaitu :
Titik didih awal (Initial Boiling Point) yaitu suhu uap minyak di mana terjadinya tetesan
pertama hasil penyulingan.
Suhu pada berbagai persentase distilasi, yaitu pada (5, 10, 70, dan 90 % distilasi.
Titik didih akhir (Final Boiling Point/End Point) yaitu suhu tertinggi yang dicapai selama uji
yang biasanya terjadi selama penguapan semua cairan dari dasar kolom/labu.
Data distilasi tersebut selanjutnya dapat dibuat kurva distilasi ASTM yang menunjukkan
hubungan suhu dengan persen penguapan pada kondisi uji. Setiap bahan bakar mempunyai kurva
distilasi tertentu, dan dengan jalan membandingkan kurva-kurva distilasinya barulah dapat
ditentukan volatilitas relative dari bahan bakar.
Metode : ASTM D 86
Tujuan : Menunjukan sifat penguapan secara keseluruhan dan menunjukan
bagaimana kira-kira komposisi bahan bakar.
111
141,5
°API = 131,5
S60/60°F
Berat jenis minyak bumi dan produknya dapat ditentukan dengan beberapa macam cara
antara lain dengan cara hydrometer (ASTM 1298).
Metode : ASTM D-1298
Tujuan : Menentukan specific gravity dari crude oil dari produk-produk minyak
bumi yang berbentuk cair.
Analisa : Sebuah hidrometer yang sesuai dicelupkan ke dalam sampel minyak
dalam silinder. Lalu dibaca skala pada hidrometer dan ukur suhu minyak
dengan termometer. Catat sebagai observed. Selanjutnya density / specific
112
gravity dapat dikoreksi pada suhu standar dengan table (ASTM D 1250).
Standar : Max Specific Gravity Decant Oil pada 60/60°F adalah 1.05
4. Analisa Viskositas
Fungsinya untuk mengetahui viskositas minyak. Viskositas adalah ukuran sifat
kemudahan atau kecepatan mangalirnya suatu bahan bakar cair pada suhu tertentu. Nilai
viskositas dipengaruhi oleh suhu. Semakin rendah suhu minyak semakin kental atau
viskositasnya besar. Tujuan dari analisa ini adalah menjamin bahan bakar tetap dalam bentuk
cairan sempurna dalam operasi pesawat pada suhu yang sangat rendah.
Metode : ASTM D-445
Tujuan : Menentukan viskositas dari produk minyak bumi yang berbentuk cair
Analisa : Sejumlah sampel dimasukan kedalam viscometer dan direndam pada bak
suhu tertentu untuk mencapai temperatur uji kemudian diukur waktu yang
diperlukan minyak untuk mengalir dari garis batas atas ke batas bawah.
Standar : Max viskositas Decant Oil pada 50 OC adalah 180
5. Analisa Sulphur
Sulfur Content menunjukkan banyaknya senyawa sulfur yang terikat hidrokarbon yang
terkandung di dalam bahan bakar. Kandungan Sulfur dibatasi karena senyawa belerang bersifat
korosif dan juga dapat menyebabkan deposit didalam ruang pembakaran. Salah satu cara untuk
menentukan kandungan belerang dalam produk minyak bumi yaitu Spektrofotometri Sinar X (X-
Ray Spectrometry) ASTM D 2622.
Metode : ASTM D-2662
Tujuan : Menunjukan banyaknya sulfur didalam bahan bakar
Analisa : Masukkan sampel yang sudah disiapkan dalam alat Spektrofotometri, tekan
tombol ok kemudian tunggu beberapa saat sampai alarm konfirmasi
berbunyi yang menandakan analisis sampel selesai. Hasil analisis secara
otomatis akan muncul dilayar komputer.
Standar : Max Sulphur Content Decant Oil adalah 4.0 % wt
114