Anda di halaman 1dari 2

E-MODUL

Menjawab tantangan pengembangan pendidikan sekolah menengah atas, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas melakukan berbagai strategi peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah.Peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran di sekolah dilakukan dengan berbagai
strategi, salah satu diantaranya melalui penerapan pendekatan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi
(competency based education and training). Pendekatan berbasis kompetensi digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan kurikulum, pengembangan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran,dan pengembangan prosedur
penilaian.

Terkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul menjadi
kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini merupakan konsekuensi diterapkannya kurikulum tingkat satuan
pendidikan berbasis kompetensi di sekolah. Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul
dalam pelaksanaan pembelajarannya. Modul dapat membantu sekolah dalam mewujudkan pembelajaran yang
berkualitas. Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik,
mandiri, tuntas dan dengan hasil (output) yang jelas. Mengingat pentingnya peranan modul untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di SMA, maka guru sebagai orang yang paling bertanggung jawab
terhadap keberhasilan proses pembelajaran, dituntut untuk dapat memahami pengertian, karakteristik, prinsip,
ketentuan dan prosedur pengembangan modul.

Terkait dengan itu, maka SMAN 1 Blora sebagai sekolah rujukan melaksanakan kegiatan IHT ( In House
Training ) penyusunan naskah dan aplikasi e-modul kepada guru guru di lingkungan SMAN 1 Blora sendiri,
dan mengundang perwakilan beberapa guru mapel dari sekolah imbas. Adapun kegiatan ini di ikuti oleh 45
orang guru dan di pandu oleh nara sumber pengembangan naskah yaitu oleh bapak Bambang Lugito, S.Pd,
sedangan untuk nara sumber aplikasi e-modul yaitu oleh bapak Tri Kristiantoro, S.Kom. Semoga dengan
dilaksanakannya IHT itu guru guru dapat mempunyai kemampuan dan bekal unutk mengembangkan diri
dalam pembuatan naskah yang akan diaplikasikan ke dalam e-modul.

Workshop diikuti oleh seluruh guru SMA Negeri 2 Lumajang dan Sekolah Imbas yaitu
SMA PGRI 1 Lumajang, SMA Negeri Kunir, SMA Negeri Jatiroto, SMA Negeri 3
Lumajang. Workshop dilaksanakan di Multi Media SMA Negeri 2 Lumajang.

Nara Sumber berasal dari dosen Universitas Jember

1. DR. Sudartik, M.Kes, memberi pengantar Workshop Penyusunan Naskah dan


Aplikasi E-Modul.

2. Lailatul Nuraini S.Pd, M.Pd. menjelaskan masalah


A. Faktor Keberhasilan Pembelajaran.
a. Kemampuan guru
b. Motivasi
c. Keaktifan peserta didik
d. Sarana
e. Lingkungan
B. Sebagai proses interaksi
C. Pengertian bahan ajar
D. Mengapa Guru perlu Mengembangkan Bahan Ajar.
E. Tujuan penyusunan bahan ajar
F. Manfaat Bahan bagi Guru.
G. Manfaat bagi peserta didik
H. Prinsip Pengembangan.
I. Teknik penyusunan bahan ajar
J. Jenis Bahan Ajar.

3. DR Supeno, S.Pd, M.Si, menjelaskan masalah :


A. Cara Pembuatan Modul
B. Contoh modul
C. Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar
D. Struktur Bahan Ajar Cetak
E. Penyusunan Bahar Ajar Cetak
F. Susunan Tampilan bahasa yang mudah dll.
G. Evaluasi dan Revisi
H. Komponen kelayakan isi
I. Komponen kebahasaan
J. Komponen penyajian
K. Komponen kegrafikan
L. Cakupan bahan ajar
M. Lembar kegiatan siswa
N. Latihan pembuatan modul.

Pewarta : Machfud

Anda mungkin juga menyukai