Anda di halaman 1dari 11

METODE NUMERIK

SISTEM PERSAMAAN NON-LINEAR

DISUSUN OLEH :

NAMA : KHOFIFAH
NIM : 03041181520005
KELAS : A

DOSEN PENGAMPUH :

WIRAWAN ADIPRADANA, S.T, M.T

𝒚 = 𝒙𝟑 − 𝟑𝒙𝟐 + 𝟗𝒙 − 𝟓

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Persamaan non linier adalah penentuan akar-akar persamaan non linier. Akar sebuah
persamaan f(x) =0 adalah nilai-nilai x yang menyebabkan nilai f(x) sama dengan nol. Akar
persamaan f(x) adalah titik potong antara kurva f(x) dan sumbu X. Metode Dalam
Penyelesaian Persamaan Non Linear.
Di mana metode tertutup memiliki 2 tipe metode yakni metode Biseksi (metode bagi
dua) dan metode Regula Falsi (Interpolasi Linear), dan metode terbuka yakni Newton
Raphson. Metode tertutup adalah metode pada umumnya telah diketahui atau ditentukan
selang dimana akar persamaan non linear berada, sehingga metode tertutup selalu berhasil
menemukan akar/konvergen. Metode tertutup memerlukan pendekatan untuk mencari akar,
yaitu f(a).f(b) < 0 atau pada titik-titik pendekatan terdapat tanda yang berbeda (berubah
tanda). Metode penyelesaian persamaan non linear yang dikategorikan metode tertutup yaitu :
1. Metode Biseksi/Metode Bagi Dua
2. Metode Regula Falsi/Metode Posisi Palsu/Interpolasi Linear.
Dalam usaha mendapatkan persamaaan matematika yang menjabarkan model dari
suatu persoalan nyata, sering solusi yang dicari berupa suatu nilai variabel x sedemikian rupa,
sehingga terpenuhi persamaan f (x) = 0 yang digunakan dalam model. Untuk beberapa kasus,
melalui faktorisasi f(x) = 0 dapat diperoleh penyelesaian seperti yang diinginkan, namun
bentuk yang lebih rumit telah mampu memberikan solusi melalui analisis matematik.

Universitas Sriwijaya 2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Metode Biseksi (Metode Bagi Dua)


Metode biseksi merupakan salah satu metode tertutup untuk mentukan solusi akar dari
persamaan non linear atau disebut juga metode pembagian Interval atau metode yang
digunakan untuk mencari akar-akar persamaan nonlinear melalui proses iterasi.

Gambar 1.1. Metode Biseksi


Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam proses pengerjaan suatu persamaan dengan
menggunakan metode ini, yaitu :
1. Pilih a sebagai batas bawah dan b sebagai batas atas untuk taksiran akar sehingga
terjadi perubahan tanda fungsi dalam selang interval. Atau periksa apakah benar
bahwa 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑏) < 0
2. Taksiran nilai akar baru, c diperoleh dari, yang selanjutnya dikenal dengan rumusan
(𝑎+𝑏)
untuk Metode Biseksi : 𝑐 = 2

3. Menentukan daerah yang berisi akar fungsi:


 Jika z merupakan akar fungsi, maka f(x < z) dan f(x > z) saling berbeda tanda.
 f(a)*f(c) negatif, berarti di antara a & c ada akar fungsi.
 f(b)*f(c) positif, berarti di antara b & c tidak ada akar fungsi
4. Menentukan berhentinya iterasi. Proses pencarian akar fungsi dihentikan setelah
keakuratan yang diinginkan dicapai, yang dapat diketahui dari kesalahan relatif semu.

2.2 Metode Regula Falsi (Metode Posisi Palsu atau Interpolasi Linear)
Metode ini disebut juga metode posisi palsu karena menggunakan garis lurus (linear) di
antara titik selang yang seolah-olah menggantikan kurva persamaan [f(x)]. Adapun langkah-
langkah pengerjaan dengan menggunakan metode Regula Falsi adalah sbb:
1. Tentukan selang a dan b pada fungsi f(x) tersebut.

Universitas Sriwijaya 3
Gambar 2. Contoh penentuan selang pada persamaan
2. Hitung kedua nilai f(a) dan f(b).
3. Tentukan nilai titik c yang merupakan garis lurus palsu yang digunakan sebagai
pendekatan akar dengan menggunakan rumus:
ba
c  b  f (b)
f (b)  f (a)
4. Hitung nilai f(c) yang diperoleh.
5. Bandingkan nilai titik selang lama a dan b dengan titik pendekatan baru c, manakah
yang lebih mendekati akar, yaitu f(a).f(c) < 0 atau f(b).f(c) < 0.

2.3 Metode Newton Raphson


Metode Newton Raphson merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam
rekayasa terapan. Adapun langkah-langkah dalam pengerjaan dengan menggunakan metode
Newton Raphson ini adalah sbb:
1. Tentukan nilai titik taksiran x1, x2, dst.

Gambar 3. Contoh Penentuan nilai taksiran


2. Tentukan f(x) dan f’(x)
3. Hitung nilai titik taksiran baru x2 dengan rumus :
f ( xn )
xn 1  xn 
f ' ( xn )
4. Hitung f(x2)
5. Titik x2 menjadi titik taksiran baru untuk iterasi berikutnya hingga mendapatkan akar
atau mencapai error yang diharapkan.

Universitas Sriwijaya 4
BAB III
METODOLOGI

Metodologi yang akan digunakan pada tugas ini yaitu metode terbuka maupun metode
tertutup. Ada 2 metode umum yang digunakan untuk menyelesaikan atau mencari akar-akar
persamaan non linear, yaitu :
1. Metode Tertutup (Metode Pengurung) dan
2. Metode Terbuka.
Di mana metode tertutup memiliki 2 tipe metode yakni metode Biseksi (metode bagi
dua) dan metode Regula Falsi (Interpolasi Linear), dan metode terbuka yakni Newton
Raphson.
Pada bab ini dibahas solusi dari persamaan non linear yang banyak dijumpai dalam
formulasi kasus-kasus fisika, yaitu pencarian akar persamaan (finding roots). Disajikan
beberapa metode yang biasa digunakan, dan inti pembahasan terletak beberapa metode
komputasi numerik yang akan dibahas, yaitu metode Newton Raphson, dan metode Regula
Falsi beserta bisection dalam menyelesaikan persamaan yang sama dengan tiga metode.

Universitas Sriwijaya 5
BAB IV
PEMBAHASAN

Persamaan yang digunakan adalah


𝒚 = 𝒙𝟑 − 𝟑𝒙𝟐 + 𝟗𝒙 − 𝟓
Dimana toleransi 0,1.

4.1 Metode Biseksi (Metode Bagi Dua)


Dengan menggunakan metode Biseksi, dimana toleransi error 0,1. Misal diberikan
pendekatan dengan memasukkan nilai x=-1 sampai x=3, maka hasilnya dapat disajikan dalam
tabel berikut :
x f(x) f(x)
30
-1 -18
20
0 -5
10
1 2 f(x)
0
2 9 -2 -1 0 1 2 3 4
-10
3 22 -20

Gambar Grafik Persamaan 𝒚 = 𝒙𝟑 − 𝟑𝒙𝟐 + 𝟗𝒙 − 𝟓


Dari pendekatan grafik, terlihat letak akar berada pada selang 0 dan 1.
dari grafik, telah ditentukan/diketahui posisi selang berada pada selang 0 dan 1 (a = 0, dan
b=1), maka :
f(xa) = f(0) = -5
f(xb) = f(1)= 2
Dari hasil f(xa) dan f(xb) terlihat terdapat perubahan tanda, atau f(xa). f(xb) < 0, maka
dipastikan terdapat akar diantara selang tersebut.
Nilai tengah dari selang tersebut adalah :
𝑎+𝑏 0+1
𝑐= = = 0,5
2 2
Masukkan nilai tengah tersebut (c) sebagai titik selang baru, dimana nilai c adalah :
f(xc)= f(0,5) = 0,53 − 3(0,5)2 + 9(0,5) − 5 = −1,125

Universitas Sriwijaya 6
titik c ini akan digunakan sebagai pengganti titik selang a atau selang b pada iterasi
berikutnya. Nilai titik selang yang akan kembali digunakan bersama c adalah titik yang
berbeda tanda dengan titik c atau f(a/b).f(c)<0
Dalam hal ini, selang yang akan digunakan pada iterasi kedua adalah nilai titik c
(f(xc)= f(0,5)= -1,125) dan titik a (f(xc)= f(0)= -5)
 Bila disajikan dalam tabel, maka hasil perhitungan dengan metode biseksi dengan
beberapa kali iterasi adalah sebagai berikut :
xa xb Xc f(xa) f(xb) f(xc)
0 1 0,5 -5 2 -1,125
0 0,5 0,25 -5 -1,125 -2,92188
0,75 0,5 0,625 0,484375 -1,125 -0,30273
0,75 0,625 0,6875 0,484375 -0,30273 0,094482
0,6875 0,625 0,65625 0,094482 -0,30273 -0,10312
 Pada titik x=0,6875 nilai f(x) sudah memenuhi ε= 0,1 maka iterasi dapat dihentikan
dan akar persamaannya yaitu x = 0,6875

4.2 Metoda Regula Falsi (Metode Posisi Palsu atau Interpolasi Linear)
Hitung akar persamaan dari 𝒚 = 𝒙𝟑 − 𝟑𝒙𝟐 + 𝟗𝒙 − 𝟓
Dengan menggunakan metode Regula Falsi, dimana :
- selang ditentukan dari 0 hingga 1
- toleransi error 0,1
Penyelesaian :
𝒚 = 𝒙𝟑 − 𝟑𝒙𝟐 + 𝟗𝒙 − 𝟓
f(xa) = f(0) = -5
f(xb) = f(1) = 2
Dari hasil f(xa) dan f(xb) terlihat terdapat perubahan tanda, atau f(xa). f(xb) < 0, maka
dipastikan terdapat akar diantara selang tersebut.
Lalu hitung nilai titik c dengan rumus :
𝑏−𝑎
𝑐 = 𝑏 − 𝑓(𝑏)
𝑓(𝑏) − 𝑓(𝑎)
1−0
𝑐 =1−2
2 − (−5)
1
𝑐 =1−2
7

Universitas Sriwijaya 7
2 5
𝑐 =1− = = 0,714
7 7
Masukkan nilai c tersebut kedalam persamaan f(x)
𝑓(𝑐) = 0,7143 − 3(0,714)2 + 9(0,714) − 5 = 0,260606
 Didapatkan nilai dari f(c) adalah 0,262355
 Gunakan kembali rumus metode Regula Falsi dengan selang baru, yaitu b dan c
sehingga didapatkan titik pendekatan baru pada iterasi berikutnya.
 Bila disajikan dalam tabel, maka hasil perhitungan dengan metode Regula Falsi
dengan beberapa kali iterasi adalah sebagai berikut :
xa xb Xc f(xa) f(xb) f(xc)
0 1 0,71428 -5 2 0,262355
0,71428 1 0,671141 0,262355 2 -0,00872
0,671141 1 0,672569 -0,00872 2 0,000307
 Pada titik x= 0,672569 nilai f(x) sudah memenuhi ε= 0,1 maka iterasi dapat
dihentikan dan akar persamaannya yaitu x = 0,672569
 Dengan motode Regula Falsi, hanya dibutuhkan 3 iterasi untuk mendapatkan akar
dibandingkan dengan metode Biseksi membutuhkan 5 iterasi.

4.3 Metode Newton Raphson


Hitung akar persamaan dari 𝒚 = 𝒙𝟑 − 𝟑𝒙𝟐 + 𝟗𝒙 − 𝟓

Dengan menggunakan metode Newton Raphson, dimana :


- titik taksiran awal x1 = 1
- toleransi error 0,1
Penyelesaian :
 Bila disajikan dalam tabel, maka hasil perhitungan dengan metode Newton Raphson
dengan beberapa kali iterasi adalah sebagai berikut :

i xn xn+1 f(xn) f'(xn)


0 1 0,666667 2 6
1 0,666667 0,672515 -0,03704 6,333333
2 0,672515 0,67252 -3,4E-05 6,32174

Universitas Sriwijaya 8
pada titik pendekatan x0=1, maka :
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 3𝑥 2 + 9𝑥 − 5
𝑓(1) = 13 − 3(1)2 + 9(1) − 5 = 2
𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 − 6𝑥 + 9
𝑓 ′ (1) = 3(1)2 − 6(1) + 9 = 6
Lalu hitung nilai x1 dengan rumus :
𝑓(𝑥𝑛 )
𝑥𝑛+1 = 𝑥𝑛 −
𝑓′(𝑥𝑛 )
𝑓(𝑥𝑛 )
𝑥1 = 𝑥0 −
𝑓 ′ (𝑥𝑛 )
2
= 1−
6
4
= = 0,667
6
Nilai x1 = 0,667 ini selanjutnya digunakan sebagai titik pendekatan baru untuk iterasi
selanjutnya.
 Pada titik x= 0,672515nilai f(x) sudah memenuhi ε= 0,1 maka iterasi dapat dihentikan
dan akar persamaannya yaitu x = 0,672515
 Dengan metode Newton Raphson, hanya dibutuhkan 2 iterasi untuk mendapatkan
akar dibandingkan dengan metode Biseksi membutuhkan 5 iterasi dan metode Regula
Falsi dengan 3 iterasi.

Universitas Sriwijaya 9
BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari ketiga metode yang dipakai dalam menyelesaikan
persamaan adalah sebagai berikut:
1. Pada metode biseksi, penulis membutuhkan 5 iterasi dalam menyelesaikan persamaan
dengan akar persamaan = 0,6875 .
2. Pada metode regula falsi,penulis membutuhkan 3 iterasi dalam menyelesaikan
persamaan dengan akar persamaan = 0,672569 .
3. Pada metode newton raphson, hanya dibutuhkan 2 iterasi untuk menyelesaikan
persamaan dengan yang sama dengan akar persamaan = 0,672515.
4. Pada ketiga metode tersebut, metode yang paling efektif dan singkat untuk digunakan
dalam menyelesaikan persamaan adalah metode Newton raphson (metode terbuka).
5. Hasil akar persamaan yang dihasilkan pada ketiga metode tersebut tidak terlalu jauh
rentag nilai, sehingga dapat dipastikan penulis menyelesaikan persamaan yang sama
dengan benar.

Universitas Sriwijaya 10
DAFTAR PUSTAKA

Adipradana. Wirawan.Slide metode numerik metode penyelesaian persamaan non


linier.palembang.

Nurwinanto, Bayu. 2015. Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Non Linier dalam
https://www.academia.edu/7957915/Metode_Numerik_Penyelesaian_Persamaan_Non
_Linier. (diakses pada tanggal 11 Februari 2019).

Ramadinjanti, Nana. 2016. Metodenumerik persamaan linier dalam


https://www.slideshare.net/dagangku1/metode-numerik-persamaan-linier. (diakses
pada tanggal 11 Februari 2019).

Fauziah, Zidan. 2018. Sistem Persamaan non linier dalam


https://slideplayer.info/slide/3212092/. (diakses pada tanggal 12 Februari 2019).

Universitas Sriwijaya 11

Anda mungkin juga menyukai