Anda di halaman 1dari 35

TEKNIK PONDASI (SIL316)

PENYELIDIKAN TANAH
• Dr. Ir. Erizal, MAgr.

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan


Fakultas Teknolog Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1
CARA PENELITIAN TANAH

Penelitian geografis perlu dikalibrasi dan dibandingkan 
dengan informasi atau data langsung dari bawah tanah. 
Informasi langsung hanya dapat kita peroleh melalui 
pemboran dan penggalian.
Dahulu, sebagian besar penelitian lapangan untuk berbagai 
tujuan proyek sipil dilaksanakan di seluruh dunia dengan 
bantuan pemboran. Akan tetapi biaya untuk sebuah 
pemboran cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya kita 
menyusun sebuah program penelitian yang memanfaatkan 
serangkaian kegiatan teknik (pemboran, pensondiran, 
penelitian geografis)
PEMBORAN
Pemboran dapat memberikan informasi data mengenai
keadaan bawah tanah melalui garis lubang pemboran.
Pemboran dapat dilakukan secara vertikal maupun
menyudut. Kita dapat melakukan berbagai metode yang
bervariasi, mulai dari pendesakan sebuah besi sonda (sondir)
atau pipa pancang ke dalam bawah tanah, penjatuhan sebuah
puls atau pahat (perkusi), penyemprotan tanah hingga lepas
dengan sebuah tombak semprot, sampai kepada pemutaran
atau teknik perkusi putar.
Teknik pemboran yang sering digunakan yaitu teknik bor
tangan, sistem bor kuras, pemboran dengan puls, dan
pemboran secara rotasi.
TEKNIK BOR TANGAN

• Sebuah bor di putar atau di desak dengan tenaga tangan ke


dalam tanah dengan alat‐alat bor tangan. Dengan cara ini
dapat memperoleh contoh‐contoh jenis pasir dan lempung
atau gambut yang berkualitas baik hingga kedalaman 10
meter.
• Alat ini tidak dapat digunakan pada pasir yang terendam air.
• Alat ini sering digunakan dalam penyelidikan tanah untuk
proyek‐proyek jalan raya , kereta api, dan bandara
Gambar Bor tangan
PEMBORAN DENGAN PULS
• Pipa‐pipa bor yang di desak ke dalam tanah, material di
keluarkan dengan sebuah puls. Puls ini terdiri dari sebuah pipa
yang panjangnya 1 s/d 1,5 m dan bagian bawahnya diberi sebuah
ujung pemotong.
• Di bagian atas dari tepi potong tersebut terdapat sebuah katup
horizontal, yang menjaga agar tanah yang sudah terambil tidak
dapat jatuh dari puls.
• Puls digantungkan pada seutas kabel yang secara berselang‐
seling diangkat dan dilepaskan, seperti pada pemancangan tiang
pancang.
• Dalam sistem ini kita dapat mencapai kedalaman hingga 100
meter.
Pemboran Dengan Puls
BOR KURAS

• Dengan bantuan sebuah alat tombak‐semprot yang


diberikan pahatan dibagian bawah,kita dapat menembus
tanah. Untuk mencegah terjadinya runtuhan, lubang bor
diberi selubung (casing).
• Metode straight‐flush (kedalaman 65 meter) cukup tepat,
namun sukar bagi kita untuk menentukan sifat material yang
berada di bawah tanah.
• Lebih baik digunakan sistem counter‐flush (kedalaman 30
meter). Pada sistem ini, contoh‐contoh dapat diambil dari
kedalaman yang sudah ditentukan dengan cermat.
ALAT BOR KURAS
PEMBORAN SECARA ROTASI
• Penyelidikan tanah dengan menggunakan bor putar atau
bor mesin dapat dilakukan pada semua jenis tanah
• Alat bor putar yang digerakan dengan mesin dapat
menembus lapisan tanah keras atau batuan sampai
kedalaman lebih dari 40 m.
• Alat ini dapat digunakan pada lapisan tanah keras,
batu,tanah lempung dan bahkan tanah pasir
• Dengan peralatan khusus (sebuah truk dengan sebuah
Nordmeyer Mobil driling rig tipe OXBI), kita dapat
melakukan pemboran kering hingga kedalaman 60 m.
Dengan bantuan pompa sentrifugal, kita dapat
melakukan pemboran dengan pompa torak bertekanan
tinggi hingga kedalaman 200 m
Truk Nordmeyer Mobil driling rig tipe OXBI
PENGEBORAN INTI
• Dilakukan jika kita harus mengumpulkan beberapa contoh
untuk keperluan percobaan di laboratorium.
• Pengintian dapat kita lakukan sepanjang pemboran dari
kedalaman tertentu.
• Biasanya dilakukan pemboran sebuah lubang dengan
diameter yang lebih besar, yang dapat diberi sebuah selubung
(casing) sebagai pencegah kemungkinan terjadinya rutuhan.
• Pada bagian dasar lubang dapat dilakukan sebuah pemboran
inti yang berdiameter lebih kecil.
• Pada umumnya, pemboran inti dilaksanakan dengan mesin
rotasi.
PENGGALIAN

• Penggalian dilakukan dengan buldozer atau mesin keruk


sehingga dapat membuat sejumlah alur yang memungkinkan
dilakukannya suatu penelitian terhadap keadaan bawah
tanah.
• Penggalian biasanya dilakukan orang untuk membuat
terowongan khusus untuk eksplorasi, misalnya untuk
mempelajari zona‐zona patahan pada pembangunan sebuah
bendungan.
Penggalian
UJI LAPANGAN
• Untuk menentukan sifat material : 
a) Uji penetrasi atau sonder
b) Uji baling‐baling
c) Pressiometer dan dilatometer
• Untuk menentukan sifat massa tanah :
a) Uji pembebanan pelat
b) Uji geser untuk bidang yang tidak diskontinu
c) Pengukuran permaebilitas
• Instrumentasi lapangan :
a) Pengukuran tegangan air
b) Pengukuran tegangan lapangan (Pengukuran tegangan di 
lapangan merupakan persoalan yang rumit karena 
pemasangan alat ukur itu sendiri dapat menimbulkan 
gangguan terhadap lingkungan sekitarnya)
c) Pengukuran perubahan bentuk (deformasi) dan perpindahan.
Uji Penetrasi dan Sondir

• Pemancangan sebuah pen baja ke dalam


tanah untuk membedakan lapisan yang
hambatannya besar dengan lapisan yang
hambatannya kecil
• dibagi menjadi 2 jenis :
a. Uji dinamik (SPT)
b. Uji Penetrasi Statik / Sondir (CPT)
UJI DINAMIK 
(Standar Penetration Test)
• Berupa pemancangan “Split Spoon Sampler” berdiameter 50 
mm, panjang 500 mm.

Pengepas 
batang bor

Tabung 
belah

Dilengkapi
dengan konus

Sepatu pendorong
Caranya ???  Pemancangan dilakukan
dengan beban seberat
630 N yang dijatuhkan
dari ketinggian 750 mm.
 Pipa diketok sedalam
15cm
 Catat jumlah pukulan N
yang diperlukan untuk
memperoleh penetrasi
sedalam 300 mm
Uji ini dapat digunakan pada :
Tanah
Batuan lunak

Fungsi :
Jumlah pukulan N memberikan sebuah petunjuk tentang 
kerapatan‐relatif dari pasir atau kerikil, atau tentang 
hambatan jenis tanah lainnya terhadap penetrasi.

Nilai SPT yang diperoleh dapat memberikan petunjuk


mengenai kondisi tanah.
UJI PENETRASI KONUS
(Cone Penetration Test)
Apa kegunaannya ?
Mengukur dan mengevaluasi karakteristik tanah
yang meliputi :
a. Stratifikasi tanah
b. Tipe tanah
c. Kerapatan/kepadatan tanah relatif dan
kondisi tekanan
d. Parameter kekuatan geser
Aplikasi dari Uji CPT

• Menentukan kedalaman Pondasi melalui


perkiraan kekakuan dan kekuatan geser dari
tanah
• Secara langsung digunakan untuk mendesain
Pondasi dengan pasir dan kerikil
Alat yang digunakan
Uji penetrasi statis/Sonder (CPT)

 Terdiri dari 2 :


a. CPT‐Mekanis
b. CPT‐ Elektris

 CPT dapat digunakan di tanah batuan lunak di lepas


pantai
CPT ‐MEKANIS
• Dilengkapi dengan konus
• Pengukuran dilakukan dengan cara mendesak konus dengan
kecepatan konstan.
• Gaya yang diperlukan untuk ini kita ukur
• Pipa selubung didesak kebawah untuk mengukur hambatan‐lekat
diantara pipa selubung dan dinding
• Kelebihan :
Sederhana dalam pemakaian
• Kekurangan :
Memberikan sebuah pengukuran yang tidak berkesinabungan
karena konus selalu harus didesakkan dimuka pipa selubung
CPT‐ELEKTRIS
• Hambatan konus dan hambatan lekat diukur dengan kotak‐
kotak beban yang ditempatkan didalam .
• Kelebihan :
 Pengukuran kedalam tanah tidak terputus
 Lebih cermat dibandingkan dengan tipe mekanis karena
memungkinan pengulangan yang lebih baik dari hasil
yang didapat
 Tidak begitu tergantung pada kesalahan operator
• Kekurangan :
Bisa terjadi gangguan jika pada rangkaian alat bor jika
ditambahkan sebuah batang dorong berikutnya.
Grafik CPT
hambatan konus, hambatan lekat dan perbandingan gesekan 
dengan  keterangan tentang sifat berbagai lapisan tanah
UJI BALING‐BALING

• Uji baling‐baling ini tepat untuk menentukan gaya geser di 
lapangan pada lempung dalam sebuah lubang bor
• Sebuah baling‐baling berbentuk silang yang dipasang di 
bagian ujung batang bor kita dorong pada dasar lubang bor 
ke dalam tanah dan kemudian kita putar
• Uji baling‐baling menguntungkan karena ia hanya sedikit 
mengganggu tanah
• Nilai yang diperoleh melalui uji lapangan menggunakan 
baling‐baling mendekati yang sebenarnya.
Pressiometer dan Dilatometer
• Pressiometer adalah Alat yang mengembang didalam lubang
bor dan mengubah bentuk dinding‐dinding lubang bor
• Tujuan uji : menentukan perilaku perubahan tegangan‐
lapangan

• Dilatometer yang dikembangkan oleh LNEC terdiri dari


sebuah silinder logam berdiameter 66mm &dibungkus dalam
selubung karet yang tebalnya 4mm.
• Deformasi diukur oleh 4 buah pencatat perubahan induktif,
yang dipasang pada jarak 32mm satu sama lainditengah‐
tengah satuan tekanan yang panjangnya 540mm.
UJI COBA BEBAN PELAT

• Pada tanah uji ini dilakukan untuk


menentukan gaya geser dan perilaku
deformasi suatu material dibawah pelat yang
dibebani
• Karena kedalaman tanah yang dibebani
sebuah bangunan lebih besar, sehingga dalam
menggunakan uji ini digunakan skala
UJI GESER LAPANGAN

• Pada uji ini sebongkah batuan atau tanah pada


bidang yang dipilih secara khusus dikenakan beban
geser langsung

PERMEABILITAS
Permeabilitas = suatu sifat teknis yang 
memampukan fluida untuk mengalir dalam
media berpori.
PENGUKURAN TEGANGAN AIR
• Fungsi :
Untuk pembebanan atau pembangunan diatas tanah
lembek,
 Pemantauan tekanan air pada lereng‐lereng alami
• Caranya :
 Paling sederhana = Lubang bor yang diberi selubung
sampai kedalaman tertentu lapisan yang ada air nya
 Tanah sukar air (lempung) = piezometer
 Alat ukur elektrik = ruang yang diisi air yang bagian
atas ditutup membran
Uji Tanah di Laboratorium
Ada banyak metode uji tanah yang dilakukan di laboratorium,
diantaranya :
a) Uji Kadar air (Moisture contents)
b) Batas‐batas Atterberg (Atterberg limits)
c) Uji Berat Jenis (Specific gravity)
d) Uji Berat Isi (Unit weight)
e) Uji Distribusi Butiran (Grain size distribution)
f) Uji kompaksi (Compaction test), modified & standard
proctor
g) Permeability, constant & falling head
h) Uji Konsolidasi (Consolidation test)
i) Triaxial test, UU, CU & CD
PENELITIAN TANAH

Anda mungkin juga menyukai