Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Di Indonesia rasio pemakaian tenaga listrik tidak bisa terpaku terhadap minyak bumi,
karena tingkat ketersediaan minyak bumi yang mengalami penurunan tiap tahunnya dan bahan
bakar ini tidak ramah lingkungan karena proses pembakaran menghasilkan polutan. Dalam
mengatasi permasalahan tersebut pemerintah berupaya menjalankan program untuk pemanfaatan
energi baru terbarukan. Energi panas matahari merupakan salah satu bentuk energi baru
terbarukan. Untuk mewujudkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari ( PLTS ) diperlukan beberapa
komponen yaitu modul sel surya, akumulator dan inventor. Masalah ini menjelaskan kajian tentang
prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Matahari ( PLTS ) yang dilakukan di Laboratorium Teknik
Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Jendral Achmad Yani. Dimensi panel surya
berukuran 120 cm x 30 cm yang terdiri dari 35 keping sensor fotovoltaik. Untuk menghasilkan
tegangan bolak balik modul sel surya dihubungkan dengan akumulator dan inverter. Setelah
melakukan pengujian kinerja modul sel surya yang dihubungkan dengan akumulator serta inverter
berfungsi secara optimal. Peneltian selanjutnya yang berhubungan dengan optimalisasi penyerapan
intensitas matahari oleh modul sel surya akan dijelaskan.

Anda mungkin juga menyukai