Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

DONGENG PERSAHABATAN HEWAN

"PERSAHABATAN GAJAH DAN KELINCI"

ANINDYA KIRANI PRAMESTI


KELAS 2

SDN 5 PATOKAN
S
uatu hari, hiduplah seekor kelinci kecil di sebuah lubang di
gundukan taman. Ia tinggal seorang diri disana. Hari demi hari
ia lalui sendiri tanpa
kehadiran teman satupun. Kelinci itu
merasa kesepian setiap harinya. Ia tidak
mau berjalan jauh dan meninggalkan
tempat tinggalnya sebab ia merasa takut
jika berjalan jauh meninggalkan tempat
tinggalnya seorang diri, ia hanya berani
berjalan keluar mengelilingi taman guna
untuk mengumpulkan makanan

D
i suatu sore ketika kelinci sedang asyik berjalan keliling taman, tiba-
tiba ia bertemu dengan seekor gajah yang sedang menangis. Kelinci
terkejut melihat seekor gajah di sana. Lalu, si kelinci menghampiri
gajah itu dan berkata, "Hai gajah, apa yang sedang kau lakukan di sini? Apakah
kau membutuhkan bantuan? Lalu mengapa engkau menangis?".

"Huhuhu... Aku tersesat dari rombonganku..", kata si gajah sambil menangis


tersedu-sedu. Kelinci pun terkejut.
Si kelinci berkata, "Bagaimana
bisa kau tersesat dengan
rombonganmu, gajah?". Gajah
menjawab, "Aku tidak tahu, ketika
sedang berjalan di taman ini aku
melihat seekor kupu-kupu hinggap
di belalaiku, kemudian ia terbang
lalu aku mengejarnya sampai
tersesat seperti ini." Kelinci
merasa iba dengan cerita gajah,
namun di samping rasa iba itu
kelinci senang karena bisa
bertemu dengan teman baru.

"Apa yang harus aku lakukan, kelinci?", tanya gajah. Kelinci juga kebingungan
dengan situasi yang sedang dialami gajah. Kelinci ingin sekali membantu gajah
untuk menemukan rombongannya kembali tetapi ia sebenarnya tidak ingin
berpisah dengan gajah karena ia sudah lama tidak bertemu binatang lainnya.
Apabila kelinci membantu gajah, maka ia akan merasa kesepian lagi jika kelinci
di tinggalkan gajah.
K
elinci berfikiran bahwa ia akan membantu gajah mencari rombongannya
dengan syarat gajah harus mau tinggal dan menemaninya untuk
beberapa waktu. Kelinci pun berkata, "Hhmm..Bagaimana ya, aku juga
bingung gajah gimana caranya agar engkau bisa bertemu dengan
rombonganmu. Bagaimana jika engkau istirahat di tempatku dulu untuk
beberapa waktu lalu aku akan membantumu mencari rombonganmu?".

Gajah menerima masukan dari si kelinci, akan tetapi gajah juga berfikir
bagaimana caranya agar gajah bisa tinggal di rumah si kelinci, sedangkan
kelinci tinggal di sebuah lubang kecil di taman.

"Baiklah, aku akan tinggal bersamamu untuk beberapa waktu dan engkau
berjanji untuk membantu mencari rombonganku. Tetapi bagaimana caranya
agar aku bisa masuk ke rumahmu sedangkan kau tinggal di sebuah lobang yang
kecil dan badanku sebesar ini?" Tanya gajah. Si kelinci menjawab, "Oo iya ya,
aku lupa aku tinggal di lobang yang kecil". "Lalu bagaimana?", kata gajah.

A
khirnya kelinci menemukan cara agar gajah bisa tinggal di tempatnya.
Kelinci mengajak gajah ke rumahnya tanpa memberitahu lebih dulu
bagaimana cara agar gajah bisa tinggal di sana. "Ayo ikut aku, gajah!",
seru kelinci sambil berjalan menuju rumahnya. "Loh kita mau kemana, kelinci?",
sahut gajah. "Sudah.. Ikut saja, gajah", kata kelinci.

Kelinci dan gajah tiba di rumah kelinci, tepatnya di lobang kelinci. "Dimana ini?
Apakah itu rumahmu?", tanya gajah sambil menunjuk sebuah lobang dengan
belalai panjangnya. Kelinci menjawab, "Ya kau benar sekali, gajah. Itu rumahku,
aku tinggal di sana". Gajah pun semakin bingung terhadap kelinci karena
pertanyaan yang tadi belum dijawab oleh kelinci ditambah dengan gajah
melihat rumah si kelinci. "Jika itu rumahmu maka aku akan tinggal dimana?",
kata gajah.
"Apakah kau lihat pohon rindang di samping lobang rumahku itu?", tanya kelinci
sambil menunjuk pohon di samping lobang. Gajah menjawab, "Ya, aku melihatnya
memang kenapa?". "Engkau akan tidur di bawah pohon rindang itu, sedangkan
aku tidur di dalam lobang di sampingnya, bagaimana?", kata kelinci. Gajah pun
bingung dan merasa kurang yakin jika ia tidur untuk beberapa waktu di bawah
pohon rindang itu.

"Apakah kau yakin aku akan tidur di bawah pohon itu? Aku takut ada yang
menggangguku ketika aku sedang tidur", tanya gajah sambil melihat kiri dan
kanan. "Tidak akan ada yang mengganggumu di sini, tidak ada siapapun di sini
kecuali aku, jadi kau jangan takut apa-apa. Jika ada apa-apa langsung saja
panggil namaku, sebenarnya kita tinggal bersebalahan, tetapi aku tinggal di
lobang sedangkan kau di bawah pohon rindang", kata kelinci. Gajah menjawab,
"Baiklah kelinci".
G
ajah dan kelinci tinggal bersama untuk beberapa waktu, mereka
menghabiskan waktu bersama seperti bermain air, berjalan di taman,
menangkap kupu-kupu dan lain sebagainya. Gajah sangat menikmati
situasi saat ini sampai ia lupa untuk mencari rombongannya kembali.
S
uatu ketika, datanglah rombongan gajah yang mencari anak mereka
yang hilang dari rombongan. Gajah pun sangat gembira bisa bertemu
dengan keluarganya kembali, akan tetapi gajah pun juga sedih karena
akan meninggalkan temannya, si kelinci. Kelinci juga sangat sedih karena gajah
akan kembali ke keluarganya, tapi mau bagaimana lagi.

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh kelinci untuk tetap menahan gajah agar
tetap bisa tinggal di sana bersama kelinci. "Sudahlah gajah, tidak apa-apa.
Kembalilah ke keluargamu, jangan fikirkan aku di sini", kata kelinci sambil
berkaca-kaca. Gajah menjawab, "Aku tidak ingin berpisah darimu kelinci, tetapi
aku juga tidak bisa meninggalkan keluargaku.
A
pa yang harus aku lakukan?".
"Tak apa, gajah. Pergilah dengan
keluargamu, jangan kau fikirkan
aku di sini. Aku terbiasa hidup sendiri di sini.
Jika kau merindukanku, datanglah ke tempat
ini dan temui aku. Aku pasti ada di sini", kata
kelinci. Kelinci dan gajah pun bersedih.

Gajah berfikiran untuk mengajak kelinci ikut


bersama rombongannya, akan tetapi kelinci
tidak mau pergi jauh dan meninggalkan tempat
tinggalnya. Akhirnya si kelinci dan si gajah
berpisah dengan pelukan hangat.

S
uatu hari yang sangat panjang dan lama, gajah sangat merindukan
kelinci. Gajah berinisiatif untuk mengunjungi kelinci di tempat
tinggalnya. Tak lama, akhirnya si gajah pun sampai di tempat tinggal
kelinci. Gajah memanggil-manggil kelinci dengan meniupkan belalainya,
akan tetapi kelinci tak kunjung muncul. Gajah mencari kelinci di sepanjang
taman tetapi tidak ketemu juga.

Gajah ingat dengan pesan si kelinci bahwa jika ia merindukan kelinci, ia boleh
kembali untuk menemui kelinci dan kelinci akan tetap di sini, tetapi gajah tidak
berhasil menemukan kelinci dimana pun. Si gajah sangat sedih, ia tidak tahu
lagi apa yang harus dilakukan.
A
khirnya, gajah menyusuri taman dekat dengan daerah tempat tinggal
kelinci. Tak sengaja, gajah menemukan sebuah lobang besar di samping
lobang kecil milik kelinci. Gajah sangat terkejut dan sedih sekali. Di
lobang itu tertulis sebuah pesan "Untuk temanku gajah, jika kau kembali kesini,
kau pasti melihat lobang besar ini. Aku membuatnya khusus untukmu semenjak
kau pergi.

Jika kau kembali kesini dan ingin tinggal bersamaku lagi untuk beberapa waktu,
kau tidak akan kedinginan dan takut terhadap apapun lagi karena kau bisa
tinggal di lobang besar ini sepertiku. Hari demi hari aku membuatnya dengan
menggali tanah dengan tanganku. Aku selalu menunggumu untuk datang kembali
kesini. Tapi mungkin kau sudah melupakanku, kawan. Sampai jumpa di lain
waktu, mungkin aku juga sudah tidak bisa bertemu denganmu karena suatu
alasan. Selamat tinggal gajah".

Seketika gajah langsung bersedih dan menangis tersedu-sedu melihat isi pesan
dari si kelinci. Gajah sangat menyesal terhadap dirinya sendiri, mengapa ia
tidak secepatnya bertemu dengan si kelinci.
K
etika gajah baru ada waktu untuk mengingat dan kembali ke tempat
kelinci, semuanya sudah terlambat. Si kelinci sudah pergi selamanya
dan tak akan pernah kembali lagi ke tempat itu. Semuanya hanya
penyesalan. Gajah sangat terpukul dan bersedih karena sudah
mengecewakan si kelinci

Jadi, hargailah teman dan waktumu. Jangan mudah melupakan sesorang yang
bisa membuat kita merasa senang dan bahagia di masa lalu. Ingatlah kebaikan
mereka. Suatu saat ketika mereka telah pergi meninggalkan kita, pasti kita
akan menyesalinya seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai