Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN DISTOSIA BAHU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternatal


Dan Neonatal Yang Diampuh Oleh Rukmaini, S.ST., M.Keb

OLEH :
Angelina Monita Vichario NPM.183112540120543

UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA


PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
September, 2019
PENATALAKSANAAN DISTOSIA BAHU

Diperlukan seorang asisten untuk membantu sehingga segeralah minta bantuan, jangan
melakukan tarikan atau dorongan sebelum memastikan bahwa bahu posterior sudah masuk
kepanggul, bahu posterior yang belum melewati pintu atas panggul akan semakin sulit dilahirkan
tarikan pada kepala, untuk mengendorkan ketegangan yang menyulit bahu posterior masuk
panggul tersebut dapat dilakukan episiotomy yang luas, posisi Mcrobert, atau posisi dada-lutut,
dorongan pada fundus juga tidak diperkenankan karena akan semakin menyulit bahu untuk
dilahirkan dan beresiko menimbulkan rupture uteri, disamping perlunya asisiten dan pemahaman
yang baik tentang mekanisme persalinan, keberhasilan pertolongan dengan distosia bahu juga
ditentukan oleh waktu setelah kepala lahir akan terjadi penurunan PH arteri umbilikalis dengan
lalu 0,04 unit/menit. Dengan demikian pada bayi sebelumnya tidak mengalami hipoksia tersedia
waktu antara 4-5 menit untuk melakukan manuver melahirkan bahu sebelum terjadi cidera
hipoksik pada otak. Secara sistematis tindakan pertolongan distosia bahu adalah sebagai berikut
diagnosis :
a) Hentikan fraksi pada kepala, segera memanggil bantuan
b) Manuver Mcrobert, posisi Mcrobert, episiotomy bila perlu, tekanan suprapubik, tarikan
kepala.
c) Manuver Rubin (posisi tetap Mcrobert, rotasikan bahu, tekanan suprapubik tarikan kepala)
d) Lahirkan bahu posterior, atau posisi merangkak, atau maneuver wood.
Langkah-langkah tindakan cara pertolongan distosia bahu antara lain:
1. Langkah pertama : Manuver Mcrobert
Maneuver Mcrobert dimulai dengan memosisikan ibu dalam posisi Mcrobert yaitu ibu
terlentang memfleksikan kedua paha sehingga lutut menjadi sedekat mungkin kedada dan
rotasikan kedua kaki kearah luar (abduksi), lakukan episiotomy yang cukup lebar, gabungan
episiotomy dan posisi Mcrobert akan mempermudah bahu posterior melewati promontorium
dan masuk kedalam panggul, mintalah asisten untuk menekan suprasimfisis kearah posterior
menggunakan pangkal tangannya untuk menekan bahu anterior agar mau masuk dibaeak
simfisis sementara itu dilakukan tarikan pada kepala janin kearah postero kaudal dengan
mantap, langkah tersebut akan melahirkan bahu anterior, hindari tarikan yang berlebihan
karna akan mencederai pleksus brakhialis setelah bahu anterior dilahirkan.langkah selanjutnya
sama dengan pertolongan persalinan presentasi kepala maneuver ini cukup sederhana,aman
dan dapat mengatasi sebagian besar distosia bahu derajat ringan sampai sedang
(Prawirohardjo,2009).
2. Langkah ke Dua : Manuver Rubin
Oleh karna anteroposterior pintu atas panggul lebih sempit dari pada diameter oblik atau
tranvernya, maka apabila bahu dalam anteroposterior perlu diubah menjadi posisi oblik atau
tranversanya untuk memudahkan melahirkannya tidak boleh melakukan putaran pada kepala atau
leher bayi untuk mengubah posisi bahu yang dapat dilakukan adalah memutar bahu secara
langsung atau melakukan tekanan suprapubik kearah dorsal, pada umumnya sulit menjangkau
bahu anterior,sehingga pemutaran lebih mudah dilakukan pada bahu posteriornya,masih dalam
posisi Mcrobert masukkan tangan pada bagian posterior vagina,tekanlah pada daerah ketiak bayi
sehingga bahu berputar menjadi posisi oblik/tranversa lebih menguntungkan bila pemutaran itu
kearah yangmembuat punggung bayi menghadap kearah anterior (Manuver Rubin anterior) oleh
karna kekuatan tarikan yang diperlukan untuk melahirkannya lebih rendah dibandingkan dengan
posisi bahu anteros atau punggung bayi menghadap kearah posterior,ketika dilakukan penekanan
suprapubik pada posisi punggung janin anterior akan membuat bahu lebih anduksi sehingga
diameternya mengecil,d engan bantuan tekanan simpra simfisis kearah posterior, lakukan tarikan
kepala kearah postero kaudal dengan mantap untuk melahirkan bahu anterior
(Prawirohardjo,2009).
3. Langkah ke Tiga : Manuver Wood (Melahirkan bahu posterior, posisi merangkak)
Melahirkan bahu posterior dilakukan pertama kali dengan mengidentifikasi dulu posisi
punggung bayi masukkan tangan penolong yang bersebrangan dengan punggung bayi (punggung
kanan berarti tangan kanan, punggung kiri berarti tangan kiri) kevagina temukan bahu posterior,
telusuri tangan atas dan buatlah sendi siku menjadi fleksi (bisa dilakukan dengan menekan fossa
kubiti) peganglah lengan bawah dan buatlah gerakan mengusap kearah dada bayi langkah ini
akan membuat bahu posterior lahir dan memberikan ruang cukup bagi bahu anterior masuk
kebawah simfisis,dengan bantuan tekanan suprasimfisis kearah posterior, lakukan tarikan kepala
kearah postero kaudal dengan mantap untuk melahirkan bahu anterior.
Maneuver Wood: manfaat posisi merangkak didasarkan asumsi fleksibilitas sandi sakroiliaka
bisa meningkatkan diameter sagital pintu atas panggul sebesar 1-2 cm dan pengaruh gravitasi
akan membantu bahu posterior melewati promontorium pada posisi telentang atau litotomi sandi
sakroiliaka menjadi terbatas mobilitasnya pasien menopang tubuhnya dengan kedua tangan dan
kedua lututnya pada manuverin,bahu posterior dilahirkan terlebih dahulu dengan melakukan
tarikan kepala bahu melalui panggul ternyata tidak dalam gerak lurus, tetapi berputar sebagai
aliran sakrup, berdasarkan hal itu memutar bahu akan mempermudah melahirkannya, maneuver
woods dilakukan dengan menggunakan 2 jari tangan bersebrangan dengan punggung bayi yang
diletakkan dibagian depan bahu posterior menjadi bahu anterior dan posisinya berada dibawah
akralis pubis, sedangkan bahu anterior memasuki pintu atas panggul dan berubah menjadi bahu
posterior dalam posisi seperti itu, bahu anterior akan mudah dapat dilahirkan.
DISTOSIA BAHU

Pengertian Distosia adalah kelainan tenaga atau his adalah his tidak normal
1. dalam kekuatan/atau sifatnya yang menyebabkan rintangan pada
jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan
persalinan macet.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penataan distosia bahu
sehingga Mampu mengenali secara dini, menentukan diagnosis dan
menyelesaikan hambatan kemajuan persalinan yang diakibatkan
oleh kelainan letak, malpresentasi, CPD, dll.
3. Prosedur / a. Persiapan Bahan dan Alat :
Langkah-langkah b. Langkah – Langkah Prosedur :
 Persiapan
 Kaji keadaan umum pasien
 Berikan tindakan yang akan dilakukan (inform consent)
 Atur posisi ibu
 Penanganan Distosia Bahu
 Lakukan episiotomi secukupnya
 Jika tindakan di atas bahu belum bisa dilahirkan lakukan
maneuver Mc. Robert caranya
 Dengan posisi berbaring terlentang mintalah ibu untuk
menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya
sejauh mungkin ke arah dada.
 Mintalah bantuan keluarga untuk menekan fleksi kedua
lutut ibu kea rah dada.
 Dengan memakai sarung tangan yang telah di DTT
lakukan tindakan maneuver biparietal dari penolong
terhadap kepala janin yang telah mengalami putaran.
 Lakukan traksi yang kuat dan terus menerus ke arah
bawah daripada kepala bayi untuk menggerakan bahu
depan di bawah simpisis pubis
 Mintalah seorang asisten untuk melakukan tekanan
secara simultan kearah bawah dari daerah suprapubis
untuk membantu persalinan bahu (tidak selalu
dilakukan)
 Atau bila dengan dengan tindakan di atas bahu belum lahir
lakukan maneuver kneechest/ merangkak, caranya
 Anjurkan ibu untuk merubah posisi berbalik dan
merangkak dengan punggung lurus dan tungkai kedua
pangkal paha terbuka Lakukan biparietal tangan
penolong terhadap kepala janin, lakukan traksi kea rah
atas untuk melahirkan bahu depan yang ada di bawah
simpisis pubis
 Mintalah seorang asisten untuk menyanggah simpisis
pubis untuk membantu agar ibu dalam posisi yang
benar
 Lakukan traksi ke arah bawah untuk melahirkan bahu
belakang yang berada di bawah promontorium
 Setelah kedua bahu lahir lakukan sanggah susur
daripada badan janin dan anjurkan ibu untuk berbaring
kembali
 Pasca Tindakan
 Dekontaminasi semua alat bekas pakai
 Cuci tangan dan keringkan
 Perawatan pasca tindakan Dokumentasikan semua hasil
temuan dan hasil tindakan.

Anda mungkin juga menyukai