Anda di halaman 1dari 12

ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi

Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS


KARYAWAN PADA PT. PLASA TELKOM GROUP SINGARAJA
Komang Sri Sutriniasih

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: komangsrisutriniasih@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan dan
faktor yang paling dominan mempengaruhi loyalitas karyawan pada PT. Plasa Telkom Group Singaraja.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksplorasi. Subjek penelitian adalah karyawan PT.
Plasa Telkom Group Singaraja dan obyek penelitian adalah loyalitas karyawan. Data dikumpulkan
dengan metode kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis faktor dengan bantuan SPSS 16.0 for
Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 faktor yang mempengaruhi loyalitas
karyawan pada PT. Plasa Telkom Group Singaraja, namun hanya 4 faktor yang mempegaruhi loyalitas
karyawan yang menunjukkan eigenvalue > 1. Keempat faktor tersebut yaitu karakteristik pribadi,
karakteristik pekerjaan, karakteristik perusahaan, dan pengalaman kerja kemudian faktor yang paling
dominan pengaruhnya terhadap loyalitas karyawan pada PT. Plasa Telkom Group Singaraja adalah
faktor status perkawinan, faktor jati diri tugas, faktor sumber daya organisasi dan faktor penguasaan
terhadap pekerjaan.

Kata kunci: faktor-faktor Loyalitas Karyawan

Abstract

This research was aimed to identify the factors that affect employee loyalty and the most dominant
factors affect employee loyalty at PT. Plasa Telkom Group Singaraja. This research was descriptive
exploratory research. Research subject in this research was PT. Plasa Telkom Group Singaraja
employee and the object of research was employee loyalty. The data collected by questionnaires
methods and analyzed by factor analysis using SPSS 16.0 for Windows. The results showed that there
are 14 factors that affect employee loyalty at PT. Plasa Telkom Group Singaraja, but only 4 factors that
affect the employee loyalty that shows eigenvalue> 1. The four factors are personal characteristics, job
characteristics, corporate characteristics, and work experience then the most dominant factor influence
on employee loyalty at PT. Plasa Telkom Group Singaraja is the factor of marital status, task identity
factor, organizational resource factor and occupational control factor.

Keywords: Employee Loyalty factors

PENDAHULUAN tidak hanya pada kepentingan tenaga


Keberhasilan perusahaan tidak kerja tetapi juga keterkaitan dengan
lepas dari sumber daya manusia (SDM) kepentingan pengusaha, pemerintah
itu sendiri. Sumber Daya Manusia dan masyarakat.
(SDM) senantiasa mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM)
kedudukan yang penting dalam sebuah memegang peranan yang sangat
perusahaan, inti dari tujuan para penting, karena dengan tidak adanya
pekerja dalam pekerjaannya adalah tenaga kerja atau karyawan yang
mencari kesejahteraan, baik material professional dan kompetitif, perusahaan
maupun spiritual. Pembangunan tidak dapat melakukan aktivitasnya
ketenagakerjaan mempunyai banyak secara maksimal meskipun semua
dimensi dan keterkaitan. Keterkaitan itu peralatan modern yang diperlukan telah
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

tersedia. Melihat sangat pentingnya dalam memenuhi kebutuhan hidup dari


peranan tenaga kerja sebagai sumber pekerjaannya, sehingga mereka betah
daya manusia dalam proses produksi bekerja dalam suatu perusahaan.
sehingga diharapkan karyawan akan Yuliandri (2005) menegaskan
dapat bekerja lebih produktif dan bahwa faktor yang mempengaruhi
profesional dengan didorong oleh rasa loyalitas kerja karyawan adalah adanya
aman dalam melakukan segala fasilitas-fasilitas kerja, tunjangan
aktivitasnya, perlu diperhatikan kesejahteraan, suasana kerja serta
ketentuan-ketentuan yang berkenaan upah yang diterima dari perusahaan.
dengan keberadaan sumber daya Sasmitaningrum (2008) mengemukakan
manusia sebagai pekerja dalam timbulnya loyalitas kerja dipengaruhi
perusahaan yang sedikit banyak oleh faktor–faktor : karakteristik pribadi,
menentukan tercapai atau tidaknya meliputi: usia, masa kerja, jenis
tujuan perusahaan. Bekerja merupakan kelamin, tingkat pendidikan, prestasi
salah satu jalan seseorang meraih yang dimiliki, ras, dan sifat kepribadian;
aktualisasi diri serta memenuhi karakteristik pekerjaan, meliputi:
kebutuhan hidupnya. Dalam hal tantangan kerja, stres kerja,
bekerja, salah satu aspek penting yang kesempatan untuk berinteraksi sosial,
diperlukan oleh karyawan adalah job enrichment, identifikasi tugas,
loyalitas kerja. umpan balik tugas, dan kecocokan
Trianasari (2005) menyebutkan tugas; karakteristik desain perusahaan,
beberapa aspek loyalitas yang yang dapat dilihat dari sentralisasi,
menitikberatkan terhadap apa yang tingkat formalitas, tingkat keikutsertaan
dilakukan karyawan untuk perusahaan dalam pengambilan keputusan, paling
antara lain: taat pada peraturan, tidak telah menunjukkan berbagai
tanggung jawab pada perusahaan, tingkat asosiasi dengan tanggungjawab
kemauan untuk bekerja sama, rasa perusahaan, ketergantungan fungsional
memiliki dan hubungan antarpribadi. maupun fungsi kontrol perusahaan;
Aspek-aspek loyalitas tersebut, baik pengalaman yang diperoleh dalam
yang merupakan proses psikologis perusahaan, yaitu internalisasi individu
individu maupun dalam proses bekerja terhadap perusahaan setelah
tersebut di atas akan sering melaksanakan pekerjaan dalam
mempengaruhi untuk membentuk perusahaan tersebut meliputi sikap
loyalitas, yaitu dorongan yang kuat positif terhadap perusahaan, rasa
untuk tetap menjadi anggota percaya terhadap perusahaan sehingga
perusahaan, kepercayaan yang pasti, menimbulkan rasa aman, merasakan
penerimaan penuh atas nilai-nilai adanya kepuasan pribadi yang dapat
perusahaan, taat pada peraturan yang dipenuhi oleh perusahaan. Loyalitas
berlaku, rasa tanggung jawab yang karyawan pada suatu perusahaan
tinggi dan sikap kerja yang positif. ditunjukan dengan komitmen karyawan
Loyalitas merupakan kondisi psikologis di dalam perusahaan, komitmen dalam
yang mengikat karyawan dan berorganisasi dapat terbentuk karena
perusahaannya. Lebih lanjut Gilbert adanya beberapa faktor yaitu dari dari
(2006) menyatakan bahwa loyalitas diri sendiri dan organisasi.
adalah saling mengenal antaranggota PT. Plaza Telkom Group
dalam kelompoknya yang besar, Singaraja adalah Badan Usaha Milik
perasaan memiliki yang kuat, memiliki Negara (BUMN) telekomunikasi serta
teman yang banyak dalam perusahaan, penyeleggaraan layanan telekomunikasi
dan lebih luas lagi di luar perusahaan dan jaringan terbesar di Indonesia.
terdapat hubungan pribadi selama Telkom Group melayani jutaan
mereka menjalani pekerjaan, pelanggan di seluruh Indonesia dengan
sedangkan menurut Steers & Porter rangkaian lengkap layanan
(2003), loyalitas kerja akan tercipta telekomunikasi yang mencangkup
apabila karyawan merasa tercukupi sambungan telepon kabel tidak
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

bergerak dan telepon nirkabel tidak Loyalitas kerja akan tercipta


bergerak, komunikasi seluler, layanan apabila karyawan merasa tercukupi
jaringan dan interkoneksi serta layanan dalam memenuhi kebutuhan hidup dari
internet dan komunikasi data. Tekom pekerjaannya, sehingga meraka betah
Group juga menyediakan berbagai bekerja dalam suatu perusahaan.
layanan di bidang inpormasi, media dan Steers & Porter (2003) menyatakan
edutaiment, termasuk cloud-based and bahwa timbulnya loyalitas kerja
server-based managed services, dipengaruhi oleh Karakteristik Pribadi,
layanan e-Payment dan IT enabler, e- Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik
Commerce dan layanan portal lainnya. Perusahaan dan Pengalaman Kerja.
Salah satu cabang mereka berada di Adapun beberapa penelitian
jalan Telkom, Kecamatan Buleleng, terdahulu yang digunakan sebagai
Kabupaten Buleleng, Bali, berdasarkan perbandingan dan acuan dalam
penelitian awal yang peneliti lakukan, pembuatan penelitian ini. Penelitian
menemukan bahwa loyalitas karyawan terdahulu yang digunakan dilakukan
perusahaan PT. Telkom Plaza Group oleh Hermawan (2013) degan judul
Singaraja dalam catur wulan keduan ”Analisis Faktor-Faktor Yang
tahun 2016 memiliki loyalitas di bawah Menentukan Loyalitas Karyawan Pada
standar ketetapan perusahaan. PT. Inti Buana Permai Denpasar Bali”
Dari uraian latar belakang yang hasilnya diperoleh bahwa terdapat
permasalahan tersebut, maka peneliti 4 (empat) faktor yang menentukan
tertarik melakukan penelitian yang loyalitas karyawan pada PT. Inti Buana
berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Permai Denpasar Bali yaitu faktor
Mempengaruhi Loyalitas Karyawan kompensasi, faktor tanggung jawab,
Pada PT. Plasa Telkom Group faktor disiplin dan faktor partisipasi
Singaraja. Tujuan penelitian ini adalah sedangkan variabel yang dominan
untuk mengetahui Faktor-faktor apa menentukan loyalitas karyawan adalah
saja yang mempengaruhi loyalitas variabel tunjangan transportasi, absensi
karyawan pada PT. Plasa Telkom serta inisiatif dan kreatif. Selanjutnya
Group Singaraja dan Faktor yang paling penelitian yang dilakukan oleh Mardalis
dominan mempengaruhi loyalitas (2012) yang berjudul “Faktor-Faktor
karyawan pada PT. Plasa Telkom Penentu yang Mempengaruhi Loyalitas
Group Singaraja. Kerja Karyawan” yang hasilnya
diperoeh bahwa motivasi kerja,
DESKRIPSI TEORI DAN PENELITIAN kompensasi dan manajemen karir
TERDAHULU berpengaruh terhadap loyalitas kerja.
Hasibuan (2005) menyatakan
bahwa loyalitas atau kesetiaan METODE
merupakan salah satu unsur yang Jenis penelitian yang digunakan
digunakan dalam penilaian karyawan dalam penelitian ini adalah penelitian
yang mencakup kesetiaan terhadap deskriptif eksplorasi. Menurut Sugiyono
pekerjaannya, jabatannya dan (2014) menyatakan bahwa penelitian
organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan deskriptif adalah rancangan penelitian
oleh kesediaan karyawan menjaga dan yang mendeskripsikan fenomena yang
membela organisasi di dalam maupun terjadi dilapangan dengan apa adanya
di luar pekerjaan dari rongrongan orang tanpa ada rekayasa. Rancangan
yang tidak bertanggungjawab. Lebih penelitian deskriptif digunakan untuk
lanjut Poerwopoespito (2004), memperoleh data yang jelas, obyektif,
menyebutkan bahwa loyalitas kepada sistematis dan cermat mengenai fakta-
pekerjaan tercermin pada sikap fakta aktual. Penelitian ini dilakukan
karyawan yang mencurahkan untuk memperoleh gambaran mengenai
kemampuan dan keahlian yang dimiliki, faktor – faktor yang mempengaruhi
melaksanakan tugas dengan tanggung loyalitas karyawan dan untuk
jawab, disiplin serta jujur dalam bekerja. mengetahui faktor yang dominan
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

mempengaruhi loyalitas karyawan pada jumlah populasi masih relatif kecil dan
PT. Paza Telkom Group Singaraja. masih dalam kemampuan peneliti.
Data dalam penelitian ini dianalisis Metode pengumpulan data yang
dengan menggunakan analisis faktor. dipergunakan dalam penelitian ini
Populasi merupakan suatu adalah kuesioner atau angket. Data
wilayah generalisasi yang terdiri atas yang telah dikumpulkan digunakan
objek dan subjek yang mempunyai sistem skor, dimana jawaban
kualitas dan karakteristik tertentu yang pertanyaan diberi skor dengan
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari menggunakan skala likert. Skala likert
dan kemudian ditarik kesimpulan merupakan skala yang digunakan untuk
(Sugiyono, 2014). Populasi pada mengukur, sikap, pendapat, dan
penelitian ini adalah seluruh karyawan persepsi seseorang atau sekelompok
Pada PT. Plasa Telkom Group orang tentang fenomena sosial
Singaraja pada tahun 2016 yang (Sugiyono, 2014). Setiap pernyataan
berjumlah 123 orang, sehingga populasi disediakan 5 (lima) alternatif jawaban,
akan dijadikan sampel mengingat seperti nampak pada Tabel 1.

Tabel 1. Tipe Jawaban Kuesioner dengan Skala Likert

No Jawaban Nilai Skala Likert


1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
2 Tidak Setuju (TS) 2
3 Cukup Setuju (CS) 3
4 Setuju (S) 4
5 Sangat Setuju (SS) 5

Kuesioner sebagai instrumen menunjukkan bahwa terdapat empat


pengumpulan data sebelum digunakan indikator yang memiliki nilai dibawah r-
untuk mengumpulkan data di lapangan tabel dan tidak signifikan sehingga
terlebih dahulu harus diuji tingkat keempat indikator pernyataan tersebut
validitas dan reliabilitasnya yang akan tidak digunakan dalam analisis faktor
diujikan kepada 30 responden. Validitas sedangkan hasil pengujian rehabilitasi
adalah untuk melihat kecermatan alat menunjukkan bahwa semua instrumen
ukur, yaitu mengukur apa yang akan penelitian memiliki nilai cronbach alpha
diukur. Pengujian validitas dalam > 0,60 sehingga semua variabel adalah
penelitian ini dilakukan dengan reliabel.
menggunakan Person Correlation yang Metode analisis data dalam
terdapat dalam program SPSS 16.0 for penelitian ini menggunakan analisis
Windows. Suatu pertanyaan dikatakan faktor. Suliyanto (2005:114)
valid jika tingkat signifikasinya di bawah menyatakan “analisis faktor adalah
0,05 (Ghozali, 2011). Reliabilitas suatu teknik untuk menganalisis tentang
berkaitan dengan keterandalan suatu saling ketergantungan
indikator. Informasi yang ada pada (interdependence) dari beberapa
indikator ini tidak berubah-ubah, atau variabel secara simultan dengan tujuan
bisa disebut dengan kosisten. untuk menyederhanakan dari bentuk
Pengujian realibilitas dalam penelitian hubungan antara beberapa variabel
ini dilakukan dengan menggunakan yang diteliti menjadi sejumlah faktor
Alpha Cronbach yang terdapat dalam yang lebih sedikit dari variabel yang
program SPSS 16.0 for Windows. Suatu diteliti”. Menurut Suliyanto (2005)
instrumen dikatakan reliabel jika analisis faktor terdiri lima tahap, yaitu
memiliki nilai Alpha Cronbach > 0,70 Membuat matrik, Menentukan jumlah
(Ghozali, 2011). factor, Rotasi Faktor, Interpretasi faktor
Hasil pengujian Validitas dan Menentukan ketepatan model.
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

Masing-masing tahap tersebut dapat Interpretasi faktor dilakukan dengan


dijelaskan sebagai berikut. mengelompokkan variabel yang
Pertama, Membuat matrik. Semua mempunyai faktor loading tinggi ke
data yang masuk dan diolah akan dalam faktor tersebut. Untuk
menghasilkan matrik korelasi. Matrik menginterpretasikan hasil penelitian ini,
korelasi dapat diidentifikasikan variabel- faktor loading minimal 0,5. Variabel
variabel tertentu yang tidak mempunyai yang mempunyai faktor loading kurang
korelasi dengan variabel yang lain, dari 0,5 dikeluarkan dari model.
sehingga dapat dikeluarkan dari Kelima, Menentukan ketepatan
analisis. Untuk menguji ketepatan model. Tahap terakhir dari analisis
model analisis faktor, maka dapat faktor adalah mengetahui apakah model
digunakan Barlett’s test of Sphericity mampu menjelaskan dengan baik.
yang dipakai untuk menguji bahwa Fenomena yang ada perlu diuji dengan
variabel-variabel dalam sampel teknik Principal Component Analisis
berkorelasi. Hasil Barlett’s test of (PCA) yaitu dengan melihat jumlah
Sphericity menunjukkan apakah resudial antara korelasi yang diamati
hubungan antara variabel-variabel dengan korelasi yang direproduksi.
signifikan atau tidak. Statistik lain yang Data yang didapat dari
berguna adalah pengukuran kelayakan kuesioner masih berupa data ordinal,
sampel Kaiser Meyer Olkin (KMO). sedangkan analisis data yang dipakai
Analisis faktor dianggap layak jika untuk membuktikan kebenaran
besaran KMO nilainya minimal 0,50. pengujian analisis faktor
Besaran ini digunakan untuk mengukur mengisyaratkan minimal data interval,
derajat korelasi antar variabel dengan maka data ordinal tersebut perlu
kriteria Measure of Sampling Adequacy ditingkatkan skala pengukurannya
(MSA) ≥ 0,50. menjadi skala interval melalui “Method
Kedua, Menentukan jumlah faktor. of Succestive Interval” dari (Riduwan,
Variabel disusun kembali berdasarkan 2008) dengan langkah sebagai berikut.
pada korelasi hasil langkah pada butir Ambil data ordinal dari kuesioner, untuk
dua untuk menentukan faktor yang setiap pertanyaan hitung proporsi
diperlukan untuk mewakili data. Untuk jawaban untuk setiap kategori jawaban
menentukan berapa faktor yang dapat dan hitung proporsi kumulatifnya,
diterima secara empiric dapat dilakukan menghitung nilai Z (tabel distribusi
berdasarkan besarnya eigenvalue normal) untuk setiap proporsi kumulatif
setiap faktor, semakin representatif (untuk data n > 30 dianggap mendekati
faktor tersebut untuk mewakili luas daerah di bawah kurve normal),
sekelompok variabel. Faktor-faktor ini menghitung nilai densitas untuk setiap
yang dipilih adalah faktor yang proporsi kumulatif dengan memasukkan
mempunyai eigenvalue sama dengan nilai Z pada rumus distribusi normal,
atau lebih dari satu. menghitung nilai skala dengan rumus.
Ketiga, Rotasi Faktor. Hasil Menentukan nilai transformasi
penyederhanaan faktor dalam matrik (nilai untuk skala interval) dengan
faktor memperlihatkan hubungan antara menggunakan rumus nilai transformasi
faktor dengan variabel individu, tetapi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal + 1
dalam faktor-faktor tersebut terdapat Sesuai hipotesis konseptual
banyak variabel yang berkorelasi yang diajukan, dimana hipotesis
sehingga sulit diinterpretasikan. Dengan konseptual tersebut merupakan faktor
menggunakan rotasi faktor matrik, atau dimensi yang menjelaskan variabel
matrik faktor ditranspormasikan ke utama yang digambarkan dalam sebuah
dalam matrik yang lebih sederhana paradigma. Faktor atau dimensi dalam
sehingga mudah untuk menjelaskan variabel utama yaitu faktor
diinterpretasikan. Dalam perilaku ini karakteristik pribadi, faktor karakteristik
digunakan rotasi varimax. pekerjaan, faktor karakteristik
Keempat, Interpretasi faktor. perusahaan, dan faktor pengalaman
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

kerja. Hipotesis konseptual akan correlation matriks. Syarat correlation


dianalisis dengan menggunakan matriks terdiri atas determination of
analisis faktor dengan langkah-langkah correlation matrix, Kaiser-Meyer-Oilkin
Menguji matriks korelasi menggunakan (KMO) dan Measure Of Sampling
menggunakan Barlett’s test of Adequacy (MSA). Hasil dari persyaratan
Sphericity dengan koefisien KMO yang correlation matriks diantaranya adalah:
telah tersedia dalam SPSS 16.0 for Uji Determination of Correlation Matrix
Windows. Jika hasil pengujian statistik Analisis faktor mensyaratkan
Barlett’s test of Sphericity signifikan dan bahwa variabel yang diidentifikasikan
hasil perhitungan koefisien KMO > 0,50 harus saling berhubungan yang
maka persyaratan pengujian analisis ditunjukkan dengan nilai determination
faktor untuk menentukan faktor yang of correlation matrix. Matriks korelasi
menjelaskan loyalitas. dikatakan mantra variabel saling terkait
Untuk menentukan banyaknya apabila determinan bernilaimendekati
faktor yang menjelaskan loyalitas dapat nilai 0 (nol). Hasil analisis determination
dilakukan dengan memilih faktor atau of correlation matriks pada hasil analisis
komponen utama yang memiliki faktor menunjukkan nilai sebesar
parameter akar karakteristik terkecil 0,806E-011. Hasil menunjukkan bahwa
(eigenvalue) > 1, sedangkan untuk nilai determination of correlation matriks
menentukan dimensi atau factor sebesar , dimana nilai tersebut
loyalitas menggunakan jasa digunakan mendekati nilai 0 (nol) sehingga dapat
faktor atau komponen utama yang disimpulkan bahwa matriks korelasi
paling mendominasi, maka akan antar variabel saling terkait.
digunakan parameter koefisien varimax Uji Kaiser-Meyer-Oilkin (KMO)
rotation dari dimensi atau faktor Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO)
rendahnya motivasi kerja karyawan and Bartlett's Test of Sphericity
yang paling mendekati + 1 atau bertujuan untuk menguji derajat
mendekati - 1. interkorelasi antara variabel dan
ketepatan pemakaian analisis faktor
HASIL DAN PEMBAHASAN serta untuk mengetahui kecukupan
Hasil Penelitian sampel atau pengukuran kelayakan
Matrik Korelasi sampel pada analisis faktor dengan
Langkah pertama yang harus syarat jika nilai KMO > 0,5 dan uji
dilakukan dalam analisis faktorial Bartlett's Test of Sphericity apabila nilai
adalah menilai variabel mana saja yang signifikan < 5%. Adapun hasil Uji KMO
layak untuk dimasukkan dalam analisis and Bartlett's Test seperti nampak pada
selanjutnya. Matriks korelasi dapat Tabel 3.
dilihat pada output analisis faktor yaitu

Tabel 2. KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,796


Approx. Chi-Square 2768,119
Bartlett's Test of Sphericity df 91
Sig. ,000

Berdasarkan Tabel 2 dapat jumlah sampel yang digunakan dalam


dijelaskan bahwa hasil pengujian KMO penelitian ini sudah cukup memenuhi
and Bartlett's Test diperoleh nilai KMO syarat dalam melakukan analisis faktor
sebesar 0,796 yang artinya bahwa dan metode analisis faktor tepat
angka KMO Measure Of Sampling digunakan untuk menganalisis data
Adequency memiliki nilai yang lebih yang diperoleh.
besar dari 0,5. Hal ini berarti bahwa
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

Pengujian Barlett’s Test of Pengujian Measure of Sampling


Sphericity menunjukkan hasil pengujian Adequacy (MSA) dimana tiap variabel
yang signifikan pada taraf nyata 0,000 dianalisis untuk mengetahui variabel
dengan approximation Chi-Square = mana yang dapat diproses lebih lanjut
2768,119 dan df = 91. Angka ini atau dikeluarkan. Untuk dapat diproses
digunakan untuk menguji apakah lebih lanjut setiap variabel harus
matriks korelasi merupakan matriks memiliki MSA > 0,5. Nilai MSA terdapat
identitas atau bukan. Karena nilai dalam tabel Anti Image Matrice pada
signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% bagian Anti Image Correlation yaitu
maka matriks korelasi yang diuji bukan angka korelasi yang bertanda “a”
merupakan matriks identitas. dengan arah diagonal dari kiri atas ke
kanan bawah. Hasil MSA dapat
Uji Measure Of Sampling Adequacy ditampilkan pada Tabel 4.
(MSA)

Tabel 3. Hasil Analisis Measure of Sampling Adequacy (MSA)

Variabel Nilai MSA Syarat MSA Keterangan


1 0,812  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
2 0,743  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
3 0.646  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
4 0.813  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
5 0,778  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
6 0,731  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
7 0,963  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
8 0,894  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
9 0,842  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
10 0,950  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
11 0,711  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
12 0,719  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
13 0,760  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
14 0,763  0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor

Berdasarkan Tabel 3, diketahui Ekstraksi faktor dapat dijelaskan oleh


bahwa variabel-variabel dalam total persentase varians dari masing-
penelitian memiliki MSA > 0,50, masing faktor utama. Nilai Total
sehingga tidak terdapat variabel yang Variance Explained digunakan untuk
dikeluarkan dari model karena ke-14 mengetahui banyaknya faktor yang
variabel sesuai dengan kriteria yang terbentuk yang dapat dilakukan dengan
ditentukan yaitu nilai MSA > 0,50 memilih faktor atau komponen utama
sehingga variabel dapat dianalisis yang memiliki parameter akar
secara keseluruhan dan dapat karakteristik terkecil (eigenvalue) > 1.
dilanjutkan. Susunan egine value diurutkan dari
Penentuan Jumlah Faktor yang terbesar sampai yang terkecil.
Untuk menentukan banyaknya Berdasarkan hasil analisis faktor, maka
faktor yang mempengaruhi atau yang untuk mengetahui faktor yang memiliki
mampu menjelaskan faktor yang eigenvalue > 1 dapat dilihat pada tabel
mempengaruhi loyalitas karyawan, 4.
maka dilakukan ekstraksi faktor.
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

Tabel 4. Hasil Analisis Total Variance Expained

Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings


Total % of Cumulative Total % of Cumulative %
Variance % Variance
1 7,730 55,213 55,213 7,730 55,213 7,730
2 2,619 18,710 73,923 2,619 18,710 2,619
3 1,896 13,541 87,464 1,896 13,541 1,896
4 1,630 4,497 91,961 1,630 4,497 1,630
Extraction Method: Principal Component Analysis.

Berdasarkan Tabel 4 dapat Rotasi Faktor


dijelaskan bahwa terdapat empat faktor Setelah semua faktor memiliki
yang memiliki eigenvalue > 1 dengan nilai yang mencukupi, tahap selanjutnya
total Extraction Sums of Squared adalah melakukan proses inti dari
Loadings ke empat faktor tersebut analisis faktor, yaitu melakukan
adalah 91,961%. Dengan demikian ekstraksi terhadap sekumpulan variabel
91,961% dari seluruh variabel yang yang sudah ada sehingga terbentuk
ada, dapat dijelaskan empat faktor satu atau beberapa faktor. Rotasi faktor
mempengaruhi. Ke empat faktor yang dilakukan untuk mempermudah
mempengaruhi loyalitas karyawan pada intrepretasi dalam menentukan variabel-
PT. Plasa Telkom Group Singaraja variabel mana saja yang tercantum
antar lain faktor ke-1 adalah dalam suatu faktor. Dalam penelitian ini
karakteristik pribadi, faktor ke-2 adalah digunakan rotasi varimax. Interpretasi
karakteristik pekerjaan, faktor ke-3 faktor dilakukan dengan
adalah karakteristik perusahaan, dan mengelompokkan variabel yang
terakhir faktor ke-4 adalah pengalaman mempunyai faktor loading tertinggi di
kerja, dengan kata lain empat faktor dalam faktor tersebut. untuk
tersebut mampu menjelaskan menginterpretasikan variabel dalam
pengaruhnya sebesar 91,961% penelitian ini, minimal faktor loadingnya
terhadap faktor loyalitas karyawan dan bernilai 0,5. Hasil rotasi dari variabel-
sisanya sebesar 8,039% dipengaruhi variabel tersebut dapat dilihat pada
oleh faktor lain. Tabel 6.

Tabel 5. Hasil Roated Component Matrix

Faktor Nama Faktor Nama Variabel Eigen % Of Faktor


Valuae Variance Loading
Faktor 1 Karakteristik X1.3 7,730 55,213 0,973
Pribadi X1.2 0,938
X1.4 0,903
X1.1 0,884
Faktor 2 Karakteristik X1.6 2,619 18,710 0,924
pekerjaan X1.8 0,913
X1.5 0,907
X1.7 0,885
X1.9 0,855
Faktor 3 Karakteristik X1.10 1,896 13,541 0,912
perusahaan X1.12 0,910
X1.11 0,862
Faktor 4 Pengalaman kerja X1.4 1,630 4,494 0,908s
X1.3 0,879
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

Berdasarkan Tabel 5 dapat adalah sebesar 55,213%. Faktor


diketahui bahwa ke-14 variabel memiliki Karakteristik pekerjaan
nilai faktor loading > 0,50, sehingga Faktor karakteristik pekerjaan
terkelompokkan menjadi 4 (empat) memiliki eignvalue sebesar 2,619 dan
faktor. ini berarti faktor-faktor yang bisa nilai percentage of variance yang
mempengaruhi loyalitas karyawan pada mempengaruhi loyalitas karyawan pada
PT. Plasa Telkom Group Singaraja PT. Plasa Telkom Group Singaraja
dapat dijelaskan dari keempat faktor adalah sebesar 18,710%.
tersebut. Faktor ke-1 adalah Faktor karakteristik perusahaan
karakteristik pribadi, faktor ke-2 adalah memiliki eignvalue sebesar 1,896 dan
karakteristik pekerjaan, faktor ke-3 nilai percentage of variance yang
adalah karakteristik perusahaan, dan mempengaruhi loyalitas karyawan pada
terakhir faktor ke-4 adalah pengalaman PT. Plasa Telkom Group Singaraja
kerja. adalah sebesar 13,541%.
Keempat faktor tersebut mampu Faktor pengalaman kerja
menjelaskan pengaruhnya sebesar memiliki eignvalue sebesar 1,630 dan
91,961% terhadap loyalitas karyawan nilai percentage of variance yang
dan sisanya sebesar 8,039% mempengaruhi loyalitas karyawan pada
dipengaruhi oleh faktor lain, sehingga PT. Plasa Telkom Group Singaraja
disimpulkan bahwa usia, jenis kelamin, adalah sebesar 4,497%.
status perkawinan, masa kerja,
keragaman keterampilan, jati diri tugas, Faktor yang paling dominan
signifikansi tugas, otonomi, umpan mempengaruhi loyalitas karyawan
balik, sumber daya organisasi, iklim pada PT. Plasa Telkom Group
organisasi, struktur organisasi, masa Singaraja
kerja, dan tingkat pengetahuan mampu Berdasarkan hasil analisis faktor
menjelaskan loyalitas karyawan PT dapat dijelaskan faktor-faktor yang
Plasa Telkom Group Singaraja. dominan mempengaruhi loyalitas
karyawan pada PT. Plasa Telkom
Interpretasi Faktor Group Singaraja adalah :
Interpretasi faktor dilakukan Faktor karakteristik pribadi
dengan mengelompokkan variabel- dengan variance explained sebesar
variabel yang mempunyai loading faktor 7,730 dimana faktor yang paling
(korelasi) minimal 0,50, dimana mendominasi yaitu status perkawinan
semakin tinggi loading faktor berarti dengan nilai varimax rotation sebesar
semakin erat hubungan antara variabel 0,973 sehingga dapat disimpulkan
dengan faktor tersebut. Sujarweni bahwa dimensi status perkawinan
(2016) menyatakan bawa “Nilai loading dominan mempengaruhi loyalitas
faktor hendaknya tidak kurang dari karyawan pada PT Plasa Telkom
0,50”, sehingga berdasarkan hasil Cabang Singaraja.
roated component matriks diketahui Faktor karakteristik pekerjaan
bahwa ke-14 variabel yang membentuk dengan variance explained sebesar
4 (empat) faktor dapat digunakan untuk 2,619 dimana faktor yang paling
analisis selanjutnya. Adapun penjelasan mendominasi yaitu jati diri tugas dengan
masing-masing faktor serta variabel nilai varimax rotation sebesar 0,924
yang dominan mempengaruhi loyalitas sehingga dapat disimpulkan bahwa
karyawan pada PT. Plasa Telkom dimensi jati diri tugas dominan
Group Singaraja secara rinci dapat mempengaruhi loyalitas karyawan pada
dijelaskan sebagai berikut. PT Plasa Telkom Cabang Singaraja.
Faktor karakteristik pribadi Faktor karakteristik perusahaan
memiliki eignvalue sebesar 7,730 dan dengan variance explained sebesar
nilai percentage of variance yang 1,896 dimana faktor yang paling
mempengaruhi loyalitas karyawan pada mendominasi yaitu sumber daya
PT. Plasa Telkom Group Singaraja organisasi dengan nilai varimax rotation
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

sebesar 0,912 sehingga dapat terhadap faktor matriks pada varimax


disimpulkan bahwa dimensi sumber rotation, maka faktor yang paling
daya organisasi dominan mendominasi pada keempat komponen
mempengaruhi loyalitas karyawan pada utama yang mempengaruhi, yaitu
PT Plasa Telkom Cabang Singaraja. Faktor karakteristik pribadi dengan
Faktor pengalaman kerja variance explained sebesar 7,730
dengan variance explained sebesar dimana faktor yang paling mendominasi
1,630 dimana faktor yang paling yaitu status perkawinan dengan nilai
mendominasi yaitu penguasaan varimax rotation sebesar 0,973
terhadap pekerjaan dengan nilai sehingga dapat disimpulkan bahwa
varimax rotation sebesar 0,908 dimensi status perkawinan dominan
sehingga dapat disimpulkan bahwa mempengaruhi loyalitas karyawan pada
dimensi penguasaan terhadap PT Plasa Telkom Cabang Singaraja,
pekerjaan dominan mempengaruhi Faktor karakteristik pekerjaan dengan
loyalitas karyawan pada PT Plasa variance explained sebesar 2,619
Telkom Cabang Singaraja. dimana faktor yang paling mendominasi
yaitu jati diri tugas dengan nilai varimax
Pembahasan rotation sebesar 0,924 sehingga dapat
Berdasarkan hasil hasil analisis disimpulkan bahwa dimensi jati diri
faktor, maka dalam penelitian ini tugas dominan mempengaruhi loyalitas
ditemukan empat belas (14) faktor yang karyawan pada PT Plasa Telkom
mempengaruhi loyalitas karyawan pada Cabang Singaraja, Faktor karakteristik
PT. Plasa Telkom Group Singaraja, perusahaan dengan variance explained
diantaranya adalah usia, jenis kelamin, sebesar 1,896 dimana faktor yang
status perkawinan, masa kerja, paling mendominasi yaitu sumber daya
keragaman ketrampilan, jati diri tugas, organisasi dengan nilai varimax rotation
signifikasi tugas, otonomi, umpan balik, sebesar 0,927 sehingga dapat
sumber daya organisasi, iklim disimpulkan bahwa dimensi sumber
organisasi, struktur organisasi, tingkat daya organisasi dominan
pengetahuan dan penguasaan terhadap mempengaruhi loyalitas karyawan pada
pekerjaan yang mampu menjelaskan PT Plasa Telkom Cabang Singaraja,
pengaruhnya sebesar 91,961% Faktor pengalaman kerja dengan
terhadap loyalitas karyawan dan variance explained sebesar 1,630
sisanya sebesar 8,039% dipengaruhi dimana faktor yang paling mendominasi
oleh faktor lain, sehingga disimpulkan yaitu penguasaaan terhadap
bahwa usia, jenis kelamin, status pekerjaaan dengan nilai varimax
perkawinan, masa kerja, keragaman rotation sebesar 0,908 sehingga dapat
keterampilan, jati diri tugas, signifikansi disimpulkan bahwa dimensi
tugas, otonomi, umpan balik, sumber penguasaan terhadap pekerjaan
daya organisasi, iklim organisasi, dominan mempengaruhi loyalitas
struktur organisasi, masa kerja, dan karyawan pada PT Plasa Telkom
tingkat pengetahuan mampu Cabang Singaraja.
menjelaskan loyalitas karyawan PT Hasil kajian empiris melalui
Plasa Telkom Group Singaraja. diskusi dengan pihak manajemen PT
Berdasarkan pengujian hipotesis Plasa Telkom Singaraja diperoleh hasil
konseptual, untuk menentukan faktor bahwa status pernikahan karyawan
loyalitas karyawan yang paling dominan memaksakan peningkatan tanggung
maka digunakan parameter varimax jawab dalam rumah tangga, yang dapat
rotation dari dimensi faktor loyalitas membuat suatu pekerjaan yang tetap
karyawan yang paling mendekati + 1 menjadi lebih berharga dan penting,
atau mendekati – 1. Nilai yang sehingga karyawan akan lebih loyal
mendekati 1 diawali oleh nilai 0,5, dalam bekerja. Faktor kedua yang
sedangkan nilai yang mendekati – 1 dominan mempengaruhi loyalitas
diawali oleh – 0,5. Dari hasil rotasi karyawan adalah jati diri tugas yang
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

memungkinkan karyawan untuk mendominasi yaitu jati diri tugas, faktor


melaksanakan pekerjaan seutuhnya. karakteristik perusahaan dimana faktor
Para karyawan yang secara individu yang paling mendominasi adalah
mengerjakan bagian kecil pekerjaan sumber daya organisasi dan faktor
tidak dapat mengidentifikasi salah satu pengalaman kerja dimana faktor yang
produk dengan upaya karyawan paling mendominasi adalah
tersebut. Semakin baik identifikasi tugas penguasaan terhadap pekerjaan.
maka semakin baik loyalitas karyawan. Berdasarkan simpulan penelitian
Faktor ketiga yang mempengaruhi yang telah dipaparkan, maka diajukan
loyalitas karyawan adalah sumber daya saran, yaitu: berkaitan dengan
organisasi. Sumber daya organisasi keterbatasan waktu serta instrumen
penting untuk sebuah pengembangan yang digunakan dalam penelitian, maka
karir. Sumber daya organisasi kepada peneliti lain yang melaksanakan
merupakan modal utama organisasi, penelitian sejenis disarankan
yang dimaksud adalah sumber daya menggunakan instrumen yang berbeda.
finansial (keuangan), sumber daya Dengan demikian, maka akan
waktu dan sumber daya manusia. mendapatkan gambaran yang lebih
Apabila sumber daya organisasi komprehensif faktor-faktor yang
diperhatikan dengan baik maka mempengaruhi loyalitas karyawan. Bagi
semakin tinggi loyalitas karyawan. PT. Plaza Telkom Group Singaraja
Faktor terakhir yang dominan disarankan untuk memperhatikan
mempengaruhi loyalitas karyawan faktor-faktor yang mempengaruhi
adalah Penguasaan terhadap pekerjaan loyalitas karyawan tersebut. Sehingga,
dan peralatan. Apabila karyawan diharapkan terjadi peningkatan kinerja
mampu mengguasai pekerjaan dan karyawan.
peralatan dengan baik maka keinginan
karyawan untuk berhenti akan menurun
dan karyawan akan merasa nyaman DAFTAR PUSTAKA
untuk bekerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi di perusahaan. Churchill, Gilbert A. Jr. 2009. Riset
Pemasaran. Jilid I, Edisi
SIMPULAN DAN SARAN kedelapan. Terjemahan
Berdasarkan hasil penelitian dan Dr.Dwi Kartini Yahya S.E.
pembahasan yang telah diuraikan M.M. Jakarta: Erlangga.
sebelumnya, maka diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat 14 faktor Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
yang mempengaruhi loyalitas karyawan Multivariate Dengan Program
pada PT. Plasa Telkom Group SPSS. Semarang:
Singaraja. Hasil tersebut diperoleh Universitas Diponegoro.
berdasarkan analisis total variance
expained dari 14 variabel yang Hasibuan, Malayu SP. 2005.
dimasukkan untuk dianalisis faktor, Manajemen Sumber Daya
hanya terdapat 4 faktor yang Manusia. Bumi Aksara:
mempengaruhi karena dari komponen 1 Jakarta.
sampai dengan komponen 4
menunjukkan eigen value > 1, Hermawan, Ketut Andy. 2013. Analisis
kemudian Faktor yang paling dominan Faktor-Faktor Yang
pengaruhnya dalam loyalitas karyawan Menentukan Loyalitas
pada PT. Plasa Telkom Group Karyawan Pada PT. Inti
Singaraja diantaranya adalah Faktor Buana Permai Denpasar
karakteristik pribadi dimana faktor yang Bali. Skripsi tidak diterbitkan.
paling mendominasi yaitu status Fakultas Ekonomi.
perkawinan, faktor karakteristik Universitas Udayana
pekerjaan dimana faktor yang paling (UNUD)
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017

Behavior. New York: Mc


Kusumo, B.C.S. 2006. Hubungan Graw Hill.
Antara Persepsi Terhadap
Iklim Organisasi dan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kepuasan Imbalan Kerja Bisnis. Jakarta: Penerbit CV.
Dengan Loyalitas Kerja Pada Alfabeta,
Karyawan. Skripi tidak
diterbitkan. Surakarta: Sujarweni, Wiratna. 2016. SPSS Untuk
Fakultas Psikologi Penelitian. Yogyakarta :
Universitas Muhammadiyah Pustaka Baru Press
Surakarta.
Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis.
Mardalis, Ahmad. 2012. Faktor-Faktor Yogyakarta: Andi.
Penentu yang
Mempengaruhi Loyalitas Trianasari, Y. 2005. Hubungan Antara
Kerja Karyawan. Tesis tidak Persepsi Terhadap Insentif
diterbitkan. Program dan Lingkungan Kerja
Pascasarjana Magister dengan Loyalitas Kerja.
Manajemen, Universitas Skripsi tidak diterbitkan.
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Meyer, J.P., Stanley, D.J., Herscovitch, Surakarta.
L. & Topolnytsky, L., 2002.
Affective, Continuance and Yuliandri. 2005. Hubungan Antara
Normative Commitment to Persepsi Terhadap Upah
The Organisation: A dan Jaminan Sosial Dengan
Meta‐analysis of Loyalitas Kerja. Skripsi tidak
Antecedents, Correlates and diterbitkan. Surakarta :
Consequences. Journal of Fakultas Psikologi UMS.
Vocational Behaviour,
61(1):20‐52.

Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika.


Bandung: Alfabeta

Poerwopoespito. 2004. Mengatasi


Krisis Manusia di
Perusahaan. Jakarta:
Gramedia Widiasarana
Indonesia

Sasmitaningrum, Ratna. 2008.


“Hubungan antara Persepsi
Karyawan Terhadap
Manajemen Konflik Dengan
Loyalitas Kerja Karyawan”.
Skripsi tidak diterbitkan.
Surakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Steers, R.M & Porter, R. W. 2003.


Motivation and Work

Anda mungkin juga menyukai