BAB I
Pendahuluaan .............................................................................................................2
BAB II
Jenis-Jenis System Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi ...........................................3
1. Sistem struktur rigid frame (rangka kaku) .............................................................3
2. Sistem struktur rigid frame and core .....................................................................4
3. Sistem struktur parallel bearing wall .....................................................................5
4. Sistem struktur bearing wall & core ......................................................................7
5. Sistem struktur flat plate .......................................................................................8
6. Sistem struktur struktur kantilever..........................................................................9
7. Sistem struktur interspasial (interspasial) .................................................................10
8. Sistem struktur suspension .................................................................................11
9. Struktur self supporting boxes ............................................................................11
10. Sistem struktur rangka selang-seling (staggered truss) ......................................12
11. Sistem struktur rangka ruang (space frame) .......................................................14
12. Sistem struktur belt truss frame and core” .........................................................17
13. Sistem struktur tabung dalam tanbug (tube in tube) .........................................20
14. Sistem struktur kumpulan tabung (bundled tube) ..............................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi
Sistem-sistem struktur pada bangunan merupakan inti kekokohannya bangunan di
atas permukaan tanah. Sistem struktur ini berfungsi menahan dan menyalurkan beban gaya
horizontal dan vertikal secara merata pada sistem-sistem struktur inti dan struktur
pendukung, sehingga bangunan dapat memikul beban horizontal dan vertikal maupun gaya
lateral.
2
BAB II
BERIKUT 14 JENIS SYSTEM STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI :
Struktur rangka kaku (rigid frame) merupakan struktur yang terdiri dari elemen-
elemen linier, umumnya balok dan kolom yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya
oleh joints yang dapat mencegah rotasi relatif diantara elemen struktur yang dihubungkan,
dengan demikian elemen struktur menerus pada titik hubung tersebut, seperti halnya
balok menerus struktur rangka kaku adalah struktur statis tak tentu, banyak struktur
rangka kaku yang tampaknya sama dengan sistem post dan bea, tetapi pada kenyataannya
struktur rangka ini mempunyai perilaku yang sangat berbeda dengan sistem post dan
beam, hal ini karena adanya titik-titik hubungan pada rangka kaku, titik hubung bisa cukup
kaku sehingga memungkinkan kemampuan untuk memikul beban lateral pada rangka,
dimana beban demikian tidak dapat bekerja pada struktur rangka yang memperoleh
kestabilan dari hubungan kaku antara kaki dengan papan horizontalnya.
Sistem rangka kaku pada umumnya berupa grid persegi teratur, terdiri dari balok
horizontal dan kolom vertikal yang dihubungkan di suatu bidang dengan menggunakan
sambungan kaku (rigid). Sistem Rangka Kaku (Frame) atau sering disebut sebagai Struktur
Portal, banyak digunakan pada bangunan gedung. Struktur Portal sepintas memiliki
konfigurasi bentuk yang sama dengan jenis Struktur Balok-Kolom, tetapi sebenarnya
mempunyai aksi struktural yang berbeda karena adanya titik hubung atau sambungan yang
kaku antara elemen balok dan elemen kolom. Adanya sambungan ini memberikan
kestabilan struktur terhadap gaya lateral.
3
Kesimpulan
Struktur rangka kaku adalah struktur yang terdiri atas elemen-elemen linier,
umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joint
yang dapat mencegah rotasi relatif diantara elemen struktur yang dihubungkannya.
Kekakuan struktural terletak pada sambungan kaku ( rigid connection).
Struktur rigid frame and core merupakan rangka hybrid dimana adanya
penggabungan sistem struktur rangka kaku (rigid frame) an sistem struktur inti (core).
Rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral, terutama melalui lentur balok dan kolom.
Perilaku demikian berakibat ayunan (drift) lateral yang besar pada bangunan dengan
ketinggian tertentu. Akan tetapi, apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan
lateral bangunan akan sangat meningkat karena interaksi inti dan rangka. Sistem inti ini
memuat sistem-sistem mekanis dan transportasi vertikal.
Kelebihan :
Dengan adanya inti di dalam sistem rigid frame membuat struktur rigid frame
and core menjadi lebih stabil. Terutama bertahan terhadap gaya torsi atau
puntir pada bangunan
Sistem utiitas dan shaft yang tersentralisasi pada core membuat pengawasan
dan maintenance yang mudah, serta lebih simple, efisien dan praktis.
Adanya elemen linear yang dapat menahan gaya lateral.
Kekurangan :
Bila dibandingkan dengan jenis sistem struktur lain, rigod frame and core
termasuk baik, namun hanya dapat digunakan pada bangunan dengan
ketinggian kurang dari 50 lantai.
Dari sedi desain kurangnya pandangan keluar secara bebas karena adanya
penghalang berupa rangka kaku.
4
horizontal struktur massif ini dapat tercapai dengan sistem tabung inti sehingga sistem
struktur berkotak menjadi kaku.
Struktur Paralell bearing wall dapat dibiliang sebagai struktur yang sistemnya
paling tradisional yang telah digunakan pada bangunan high rise. Struktur ini terdiri dari
elemen-elemen struktur vertical yang mengangkut semua beban langsung menuju
pondasi. Pada beberapa titik, daya tekan yang dikarenakan beban dinding, beban mati,
dan beban hidup melampaui daya tahan dari dinding itu sendiri. Dindingnya menjadi
sangat tebal sehingga lantai bawah menjadi tidak berguna.
Gambar 7.1
Parallel bearing Wall
Sumber: haryanto, 2007
Sistem struktur ini bergantung pada beban yang massif untuk menahan beban
lateral. Sistem ini terdiri dari unsur-unsur bidang vertical yang di pra-tekan oleh
beratnya sendiri sehingga dapat menyerap gaya aksi lateral secara efisien. Oleh karena
sistem tersebut, denah per lantai pada bangunan yang menggunakan sistem dinding
pendukung adalah seragam, serta tidak memerlukan ruang bebas yang luas sehingga
sistem struktur bangunan tinggi ini cocok jika digunakan untuk bangunan residensial
seperti hotel dan apartemen.
5
Gambar 7.2
Dinding Melintang
Sumber: haryanto, 2007
2. Sistem struktur dinding panjang.
Merupakan dinding-dinding linear yang disusun secara sejajar dengan panjang
bangunan.
Gambar 7.3
Dinding Sejajar
Sumber: Sebastian, 2004
Gambar 7.4
Struktur Dua Arah
Sumber: Sebastian, 2004
6
yang penting karena berkaitan dengan berapa beban yang dipikul oleh dinding per
lantai. Jika dipraktekan dalam bangunan tinggi, dinding di lantai paling bawah biasanya
memiliki ketebalan yang paling besar dikarenakan dinding tersebut menerima paling
banyak beban dari lantai-lantai diatasnya. Semakin ke atas, ketebalan dinding juga
biasanya menjadi semakin menipis. Bukaan dinding seharusnya ditempatkan pada
sumbu vertikal yang sama agar dapat terhindar dari tegangan beban. Beban vertikal
diteruskan sebagai momen melalui struktur lantai langsung ke dinding. Dinding
tersebut berperan seperti kolom tipis yang memanjang.
7
5. SISTEM STRUKTUR FLAT PLATE
Pada umumnya pelat diklasifikasikan dalam pelat satu-arah atau pelat dua arah.
Pelat yang berdefleksi secara dominan dalam satu arah disebut pelat satu-arah. Jika pelat
dipikul oleh kolom yang disusun berbaris sehingga pelat dapat berdefleksi dalam dua-
arah, pelat disebut pelat dua-arah. Pelat dua-arah merupakan panel-panel beton
bertulang yang perbandingan antara panjang dan lebarnya lebih kecil dari 2 (dua). Pelat
dua-arah dapat diperkuat dengan menambahkan
balok di antara kolom, dengan mempertebal pelat di
sekeliling kolom (drop panel), dan dengan penebalan
kolom di bawah pelat (kepala kolom / capital).
Flat plate (pelat datar) adalah pelat beton
pejal dengan tebal merata yang mentransfer beban
secara langsung ke kolom pendukung tanpa bantuan
balok atau kepala kolom atau drop panel. Flate plate
dapat dibuat dengan cepat karena bekisting dan
susunan tulangan yang sederhana. Pelat ini
memerlukan tinggi lantai terkecil untuk memberikan persyaratan tinggi ruangan dan
memberikan fleksibilitas terbaik dalam susunan kolom dan partisi. Pelat ini juga
memberikan sedikit penghalang untuk pencahayaan dan ketahanan api yang tinggi
karena hanya ada sedikit sudut-sudut tajam dimana pengelupasan beton dapat terjadi.
Flat plate mungkin merupakan sistem pelat yang paling umum dipakai saat ini untuk hotel
beton bertulang bertingkat banyak, motel, apartemen, rumah sakit, dan asrama.
Flat plate kemungkinan memunculkan masalah dalam transfer geser disekeliling
kolom. Dengan kata lain , ada bahaya dimana kolom akan menembus pelat. Oleh karena
itu seringkali perlu memperbesar dimensi kolom atau ketebalan pelat atau menggunakan
shear head. Shear head terbuat dari baja I atau kanal yang ditempatkan dalam pelat
melintasi kolom. Meskipun prosedur ini tampak mahal, bekisting sederhana yang
digunakan untuk flat plate biasanya menghasilkan konstruksi yang ekonomis sehingga
biaya ekstra untuk shearhead tergantikan. Tetapi untuk beban yang berat atau bentang
yang panjang diperlukan beberapa jenis sistem lantai lain.
Flat slab (pelat slab) termasuk pelat beton
dua-arah dengan kapital, drop panel, atau keduanya.
Pelat ini sangat sesuai untuk beban berat dan
bentang panjang. Meskipun bekisting lebih mahal
dibandingkan untuk flat plate (pelat datar), flat slab
akan memerlukan beton dan tulangan yang lebih
sedikit dibandingkan dengan flat plate untuk beban
dan bentang yang sama. Flat slab biasanya ekonomis
untuk bangunan gedung, parkir dan pabrik, dan
bangunan sejenis dimana drop panel atau kepala kolom yang terbuka diizinkan.
8
Pada gambar di samping, diperlihatkan pelat
dua-arah dengan balok. Sistem lantai seperti ini
digunakan karena lebih murah dibandingkan dengan flat
plate atau flat slab. Dengan kata lain, jika beban atau
bentang atau keduanya sangat besar, ketebalan pelat
dan ukuran kolom yang diperlukan untuk flat plate dan
flat slab menjadi besar dan lebih ekonomis jika
digunakan pelat dua-arah dengan balok, meskipun biaya
bekisting lebih mahal.
9
Gambar 1.1 Balok Kantilever
Hingga saat ini hanya batang statis tertentu yang telah banyak dibicarakan,
namun situasi yang sering terjadi untuk balok dan pelat adalah menerus di atas
bebarapa perletakan seperti pada gambar 1.2. Karena tulangan diperlukan pada
daerah tarik balok, tulangan tersebut ditempatkan pada bagian bawah ketika momen
positif dan pada bagian atas ketika momen negatif. Ada beberapa cara dalam
mengatur letak tulangan untuk menahan momen positif dan negatif pada beban
menerus.
10
8. SISTEM STRUKTUR SUSPENSION
11
Boks-boks ini ditumpuk seperti bata dengan pola English Bond sehingga terjadi
susunan balok dinding berselang-seling.
Rangka tinggi yang selantai disusun sedemikian rupa sehinga pada setiap lantai
bangunan dapat menumpangkan beban di bagian atas suatu rangka begitupun di bagian
bawah rangka di atasnya. Selain memikul beban vertikal, susunan rangka ini akan
mengurangi tuntutan kebutuhan ikatan angin dengan cara mengarahkan beban angin
ke dasar bangunan melalui struktur balok-balok dan plat lantai.
12
KONSEP DASAR STAGGERED TRUSS .
Konsep dasar sistem staggered truss yaitu perilaku keseluruhan kerangka
(frame) sebagai balok kantilever ketika sistem diberi beban lateral. Dalam konteks ini,
seluruh kolom yang terletak pada sisi eksterior dari gedung berfungsi sebagai sayap
balok, sementara truss yang membentang dalam arah transversal pada keseluruhan
lebar di antara kolom berfungsi sebagai badan dari balok kantilever.
Dengan kolom hanya pada sisi eksterior dari gedung dan biasanya kolom interior
dihilangkan, maka sistem staggered truss memberikan suatu bentang lebar yang bebas
kolom. Pengaturan bergantian dari rangka batang tersusun setinggi lantai (floor-deep
trusses) terletak pada level-level alternatif garis kolom yang berdekatan, yang
mengijinkan bentang pelat lantai adalah sejarak kedua kolom yang menjadi tumpuan
truss. Sehingga sistem tersebut menyediakan kebebasan pengaturan fungsi lantai bagi
arsitek.
Sistem lantai membentang dari tepi atas salah satu truss ke tepi bawah truss lain
yang berdekatan. Selanjutnya, lantai menjadi komponen utama dari sistem kerangka
struktur yang berperan sebagai suatu diaphragm yang memindahkan gaya geser lateral
dari satu garis kolom ke garis kolom yang lainnya. Jadi memungkinkan struktur
berperilaku sebagai single braced frame, meskipun truss terletak pada dua bidang yang
sejajar.
13
1. Kolom memiliki momen lentur yang relatif kecil dibandingkan sistem portal karena
adanya aksi kantilever dari sistem double-planar kerangka.
2. Kolom-kolom yang diorientasikan dalam sumbu kuat dapat bermanfaat untuk
menahan gaya lateral dalam arah longitudinal gedung. Staggered truss dengan
panjang lebih dari 15 m selain bermanfaat untuk menahan gaya lateral dalam arah
transversal gedung, juga bermanfaat memberikan keleluasaan pengaturan fungsi
ruang bagi arsitektural.
3. Lantai membentang pada lebar bentang yang pendek, yang disediakan oleh bentang
spasi dua kolom atau dua truss. Maka, tebal pelat lantai dapat dibuat seminimal
mungkin.
4. Bentang area terbuka yang sangat lebar untuk parkir atau tempat berkumpul banyak
orang adalah dimungkinkan pada level lantai pertama, karena kolom-kolom berlokasi
hanya pada sisi luar gedung.
5. Drift (simpangan antar tingkat) yang terjadi adalah kecil, karena keseluruhan frame
berperilaku sebagai truss kaku dengan beban aksial langsung bekerja pada seluruh
elemen struktur.
6. Struktur baja yang relatif ringan dapat dicapai jika menggunakan baja mutu tinggi dan
sistem kerangka yang efisien
Sistem staggered truss dapat dijadikan salah satu alternatif struktur bentang
lebar pada gedung bertingkat dengan pertimbangan sebagai berikut:
Struktur Space Frame ialah konstruksi rangka ruang dengan suatu sistem
sambungan antara batang / member satu sama lain yang menggunakan bola / ball joint
sebagai sendi penyambungan dalam bentuk modul-modul segitiga
14
Space Frame adalah suatu rangka ruang yang terbuat dari bahan pipa besi hitam
berikut conus, hexagon dan baut baja yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan ball
joint / bola sebagai mediatornya.Ball joint ini dapat terbuat dari baja padat atau stainless
steel. Finishing untuk ball joint dan member yaitu dengan Elektrostatic powder coating,
duco atau hotdip zincalume galvanized
Elemen dasar pembentuk struktur rangka ini adalah:
--‐Rangka batang bidang
--‐Piramid dengan dasar segiempat membentuk oktahedron
--‐Piramid dengan dasarsegitiga membentuk tetrahedron
1. Salah satu keuntungan yang paling besar dari sebuah struktur space frame adalah
strukturnya yang ringan. Hal ini dikarenakan setiap materi didistribusikan secara
spasial dengan sedemikian rupa sehingga mekanisme transfer beban bekerja menjadi
beban-beban aksial. Akibatnya, semua bahan di setiap elemen yang dipasang dapat
digunakan secara maksimum. Selain itu juga, struktur space frame saat ini dibangun
15
dengan bahan baja atau aluminium, dengan berat sendiri bahan yang relatif ringan.
Hal ini menjadi dasar yang sangat penting dalam perencanaan atap bentang besar.
3. Sebuah struktur space frame memiliki kekakuan yang cukup meskipun memiliki
struktur yang ringan. Hal ini disebabkan oleh adanya elemen tiga dimensi unsur-unsur
penyusunnya yang bekerja secara penuh dalam menahan beban beban terpusat
simetris. Struktur space frame juga memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam
tata letak dan posisi kolom.
4. Struktur space frame memiliki bentuk yang fleksibel. Para Arsitek pun
mengakui keindahan visual dan kesederhanaan yang mengesankan dari struktur space
frame.
SAMBUNGAN
Sambungan sistem Konstruksi Baja Space Frame berupa baut, mur, ring, elektroda las
harus memenuhil persyaratan sebagai berikut:
Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat dari baja karbon yang
memenuhi persyaratan ASTM A370
Pengikat sambungan baja ke baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A325 dan/atau ASTM A490.
Pengikat sambungan logam yang berlainan (tidak sama) harus terbuat dari baja tahan
korosi yang memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau tipe-tipe lainnya dari
baja tahan korosi.
16
12. SISTEM STRUKTUR BELT TRUSS FRAME AND CORE”
Sistem struktur belt truss frame dan core merupakan gabungan dari 2 sistem
struktur dimana sistem struktur belt truss berfungsi mengikat kolom fasade ke inti
sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan inti. Pengakuan ini dinamai cap trussing
apabila berada pada bagian atas bangunan, dan belt trussing apabila berada di bagian
bawahnya.
Denah struktur penempatan rangka pada struktur belt truss serta analisis model sistem belt
truss frame and core
17
Bagian dari sistem strukrur belt truss yaitu braced core, cap truss dan coloum exterior
18
Perbandingan struktur dengan hanya menggunakan sistem core truss dengan
diperkuat dengan belt trussed frame, sehingga bangunan yang diperkuat dengan belt
truss frame menjadi lebih kaku dan tahan terhadap goncangan.
19
JumalAH tingkat bangunan yang dapat dibangun dengan rangka baja berdasar
sistem strukturnya. Dapat terlihat sistem belt truss mampu membuat bangunan hingga
sekitar 40 lantai
20
14. Sistem Struktur Kumpulan Tabung (Bundled Tube)
21
ekonomi, tetapi juga inovatif dalam potensinya untuk formulasi serbaguna dari ruang
arsitektur 3) Sistem kumpulan tabung dapat menghasilkan bentuk bangunan dengan
ketinggian yang ekstrim
4) Lantai yang luas bisa di terapkan pada sistem ini. karena pada sistem ini,
semakin luas pada bagian bawah, maka semakin kuat berdirinya suatu bangunan. 5)
Bentuk bangunan juga tidak harus terikat pada bentuk kotak seperti halnya
bentuk bangunan pada umumnya. Sistem ini dapat menerapkan berbagai macam bentuk
yang bervariasi. 6) Tiap tabung dapat di potong sesuai dengan keinginan, baik untuk
fungsi tertentu maupun untuk layout lantai bangunan. 7) Kumpulan tabung merupakan
Struktur yang sangat kaku, sehingga kekuatan terhadap bangunan terpercaya. 8)
Resistant terhadap gaya putar dan gaya geser. b. Kekurangan Struktur Kumpulan Tabung
( Bundled Tube), yaitu : 1) Pengerjaan tabung yang cukup lama, karena harus merakit
tabung-tabung individu untuk di jadikan satu kelompok tabung. 2) Terdapat kolom
interior, sehingga pembagian ruang cukup rumit
22
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/301730202/Pengertian-Struktur-Rangka-Kaku
https://id.scribd.com/doc/187274376/Rigid-Frame-and-Core
https://id.scribd.com/doc/269005933/Parallel-Bearing-Wall\
https://berandaarsitek.blogspot.com/2015/10/sistem-struktur-inti-core-structure.html
https://id.scribd.com/doc/163747898/Struktur-Flat-Slab
https://id.scribd.com/document/369879204/Sruktur-Kantilever-Slab
https://www.slideshare.net/RatnaDhani/struktur-interspasial
http://billywijayainsanjamil.blogspot.com/2016/10/jembatan-suspension-bridgei-
gantung.html
https://id.scribd.com/presentation/261915538/SELF-SUPPORTING-BOXES-STRUCTURE-
pptx
https://id.scribd.com/document/359497509/Staggered-Truss
https://id.scribd.com/doc/100799352/SPACE-FRAME
https://id.scribd.com/doc/213100660/Belt-Trussed-Frame-and-Core
https://www.slideshare.net/ersads1/bundled-tube-structure
23