Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sejarah kehidupan manusia muncul dan berkembang aktivitas manusia yang
disebut filsafat. Kata filsafat mempunyai sebutan-sebutan lain sesuai dengan bergesernya
waktu atau karena adanya berbagai bahasa di dunia.Namun demikian filsafat sebagai hasil
manusia berfilsafat masih menunjukkan adanya kesamaan makna, yaitu kegitan manusia
yang lebih banyak menggunakan salah satu potensi dasar manusia, yaitu kemampuan
berpikir. Dorongan ingin tahu tentang seluk-beluk dirinya sendiri maupun yang di luar
dirinya secara mendalam menyebabkan sebagian manusia melakukan kegiatan yang
kemudian disebut berfilsafat dan orang yang berfilsafat disebut dengan istilah filosof atau
dengan istilah-istilah lain yang maknanya sama. Hasil karya para filosof banyak dipakai
sebagai acuan dalam penciptaan seni-budaya, pemikiran politik, sosial, ekonomi,
pemerintahan., dan juga di bidang pengembangan ilmu pengetahuan.

Untuk memudahkan pembahasan atas rumusan-rumusan filsafat yang sudah ada,


rumusan-rumusan itu dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu rumusan-rumusan
yang didasarkan atas asal-usul kata (etimologi), melalui analisis kegiatan berfilsafat melalui
pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para filosof, para pakar filsafat, maupun para
penulis buku filsafat.

Filsafat merupakan salah satu kegiatan atau hasil kegiatan yang menyangkut aktivitas
dan olahbudi manusia. Hasil olahbudi manusia itu secara umum disebut budaya, dari kata
budi dan daya atau lengkapnya hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia. Manusia
memberdayakan empat kemampuan dasar tersebut untuk mempertahankan hidup dan
mengembangkan taraf kehidupannya, sehingga hidup manusia semakin meningkat
kualistasnya.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam critical
book report ini yaitu:

1. Untuk memperdalam pengetahuan tentang filsafat pendidikan.


2. Untuk menambah wawasan bagaimana cara mengkritik buku.
3. Untuk mengetahui perbedaan kedua buku.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam critical book report ini yaitu:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan.


2. Untuk menciptakan buku yang lebih baik.

1
BAB II
ISI BUKU
1.1 Identitas Buku
1. Judul : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun terbit : 2016
5. Kota terbit : Medan
6. Tebal buku : 163 halaman
7. Ukuran : 18 x 25 cm

1.2 Ringkasan Isi buku


Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan
a. Pengertian filsafat
Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:
 Pengertian secara Etimologi
Kata filsafat yang dalam bahasa Inggris Philosophy, dan dalam bahasa Arab falsafah,
yang keduanya berasal dari bahasa Yunani yakni, Philosophia. Philosophia terdiri atas dua
suku kata yakni philein dan sophia; philein berarti cinta (love) dan sophia berarti
kebijaksanaan (wisdom). Sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love
of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya.

 Pengertian terminology

Pengertian terminology maksudnya adalah arti yang dikandung oleh istilah atau kata
filsafat itu sendiri. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan
para ahli.
 Plato

Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang


asli.
 Aristoteles

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di


dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik, serta estetika
(filsafat keindahan).
 Al Faribi

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam, wujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.

2
 Rena Descartes

Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan manusia
menjadi pokok penyelidikan.
 Immanuel Kant

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok pangkal dari segala
pengetahuan, yang di dalamnya tercakup masalah epistemology (filsafat pengetahuan)
yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
 Langeveld

Filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan,
yaitu masalah-masalah yang mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan
kebebasan.
 Hasbullah Bakry

Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ke-Tuhan-an, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan
bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
 N. Driyarkara

Filsafat adalah permenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ‘ada’ dan


‘berbuat’ permenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya, sampai ke
‘mengapa’ yang penghabisan.
 Notonagoro

Filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak
dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah, yang disebut hakikat.
 Poedjawijatna

Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

 Harol Titus (Jalauddin dan Idi, 1997) mengemukakan pengertian:


1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara kritis.
2. Filsafat ialah suatu proses kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
sangat kita junjung tinggi.
3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
4. Filsafat adalah analisa logis dari bahasan serta penjelasan tentang arti konsep.
5. Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat.

3
 Beck (Mudyahardjo,2001,27) memberikan pengertian:

Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta beserta isinya dengan
karakteristik;

1. Kritis yaitu berpikir mengungkapkan dan memecahkan masalah secara menyeluruh


dan mendalam,
2. Spekulatif yaitu berpikir menerobos melampaui fakta atau data-data yang tersedia
dalam rangka menemukan hal yang hakiki,
3. Fenomenologis yaitu berpikir berawal dari gejala (fenomena) kemudian mencoba
terus mengikuti, mengurangi atau mereduksi hal-hal yang penting untuk sampai pada
hal yang menjadi hakikat dari gejala,
4. Normatif yaitu berpikir yang tertuju untuk mencari hal-hal yang seharusnya.
 Ali Mudhofir (Surajiyo, 2008, 4-6) memberikan berbagai arti filsafat yang beragam,
yaitu;

1. Filsafat sebagai suatu sikap

Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta, sikap dalam hal ini
adalah menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran, dan selalu bersedia meninjau suatu
problem dari semua sudut pandangan.
2. Filsafat sebagai suatu metode

Filsafat sebagai suatu metode berarti cara berpikir secara reflektif (mendalam),
penyelidikan yang menggunakan alasan, berpikir secara hati-hati dan teliti.
3. Filsafat sebagai kelompok persoalan

Banyak persoalan abadi yang dihadapi manusia dan para filsuf yang berusaha
memikirkan dan menjawabnya.
4. Filsafat sebagai sekelompok teori atau system pemikiran

Sejarah filsafat ditandai dengan pemunculan teori atau sistem pemikiran yang melekat
pada nama-nama filsuf besar.
5. Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah

Pada umumnya filsuf memakai metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah
dan pemakaian bahasa. Beberapa filsuf mengatakan bahwa analisis tentang arti bahasa
merupakan tugas pokok filsafat dan tugas analisis konsep sebagai satu-satunya fungsi
filsafat.
6. Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh

Para filsuf berkeinginan meninjau kehidupan bukan dengan sudut pandangan yang
khusus sebagaimana dilakukan oleh seorang ilmuan, melainkan dengan pandangan yang
menyeluruh terhadap kehidupan sebagai suatu totalitas.

4
Dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala
sesuatu yang ada secara mendalam sampai pada hakikatnya dengan menggunakan akal
atau pikiran.

b. Tujuan dan ciri-ciri pikiran kefilsafatan


 Tujuan
Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara
mendalam. Dalam filsafat harus refleksi, radikal, dan integral. Refleksi berarti manusia
menangkap objeknya secara intensional dan sebagai hasil dari proses tersebut adalah
keseluruhan nilai dan makna yang diungkapkan dari objek-objek yang dihadapinya. Radikal
berasal dari kata ‘radix’ berarti akar; jadi filsafat berarti mencari pengetahuan sedalam-
dalamnya atau sampai ke akar-akarnya. Sedangkan filsafat itu integral berarti mempunyai
kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan yang utuh sebagai suatu keseluruhan.

 Ciri-ciri pikiran kefilsafatan


Ciri-ciri pikiran kefilsafatan, yaitu filsafat merupakan pemikiran tentang hal-hal serta
proses-proses dalam hubungan yang umum. Di antara proses-proses yang dibicarakan ialah
pemikiran itu sendiri, di antara hal-hal yang dipikirkan adalah si pemikir itu sendiri. Filsafat
bertugas sebagai pengantar, pengiring, dan sekaligus sebagai hati nurani dari segenap
kegiatan ilmiah. Filsaafat mencoba mengerti, menganalisa, menilai, dan menyimpulkan
semua persoalan-persoalan secara mendalam.
c. Alasan berfilsafat

Segala sesuatu yang dilihatnya, dialaminya, dan gejala yang terjadi di lingkungannya
selalu dipertanyakan dan dianalisis atau dikaji. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk
berfilsafat yakni; keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.
d. Peranan filsafat
Filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Filsafat telah
memerankan tiga peran utama dalam sejarah pemikiran manusia. Ketiga peran tersebut
adalah sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing.
e. Pengertian filsafat pendidikan

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha
sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan
mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema atau persoalan dan pertanyaan yang
mungkin timbul dalam pelaksanaannya.

Filsafat pendidikan dalam arti luas menurut Mudyahardjo (2004, 5) dapat dibedakan
menjadi dua macam yakni;

 Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.

5
 Filsafat ilmu pendidikan yaitu analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan
konsep-konsep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar,
pengukuran pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum, dan
sebagainya yang akhirnya dapat menjadi teori pendidikan.

Masalah-masalah pendidikan akan berkaitan dengan masalah-masalah filsafat umum,


seperti;

 Hakikat kehidupan yang baik, karena pendidikan akan berusaha untuk mencapainya
sebagai tujuannya.
 Hakikat manusia, karena manusia merupakan makhluk yang menerima dan melaksanakan
pendidikan.
 Hakikat masyarakat, karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses sosial.
 Hakikat realitas akhir, karena semua pengetahuan akan berusaha untuk mencapainya.

1.3 Penilaian Terhadap Buku


 Kelebihan Buku
Membahas teori filsafat secara mendalam, seperti adanya pengertian, tujuan, ciri-ciri,
alasan berfilsafat, dan sebagainya. Setiap akhir bab ada soal-soal yang melatih
pembaca agar semakin memahami materi tersebut, dan ada juga kompetensi pada tiap
bab untuk mengetahui apa saja yang harus dicapai dalam membahas materi tersebut.

 Kelemahan Buku
Buku ini hanya membahas tentang teori filsafat saja, tidak ada pembahasan tentang
praktiknya di masyarakat. Banyak menggunakan bahasa inggris di dalamnya sehingga
sulit untuk memahami arti dari kalimat.

6
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Edward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS.2016.Filsafat Pendidikan.Medan: Unimed
Press

Anda mungkin juga menyukai