Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 3
“TUGAS TUTORIAL DAN SKILL LAB”

Dosen Penanggung Jawab Inhal Tutorial : drg. Pita


Dosen Pembimbing : drg. Etny Diyah
Disusun oleh:

Arlanda Diane Mahendra


J2A016013

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2016

Skenario 3 Blok 1 Page 1


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia
Nya saya dapat menyelesaikan laporan skenario yang berjudul “TUGAS TUTORIAL
DAN SKILL LAB.”
Laporan skenario ini saya susun karena termasuk sebagian tugas yang telah
diberikan dan pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada beberapa
pihak media dan drg. Etny Diyah selaku dosen tutorial blok satu yang senantiasa
membantu dan membimbing dalam pembuatan laporan skenario tiga ini sehingga
dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini kami susun untuk memperluas dan menambah wawasan para
pembaca khususnya mahasiswa. Untuk menunjang pemahaman dan melatih
keterampilan mahasiswa, kami lampirkan beberapa jurnal dan buku. Dalam
pembuatan laporan ini telah disadari terdapat beberapa kekurangan dan masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, saya mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat menyampaikan saran dan kritik guna penyempurnaan laporan tutorial ini.

Semarang, 10 Oktober 2016

Tim Penyusun

Skenario 3 Blok 1 Page 2


DAFTAR ISI

COVER .............. .....................................................................................................1


KATA PENGANTAR ..............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................4
1.2 RumusanMasalah .........................................................................................4
1.3 Tujuan ..........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..........................................................................................................16
4.2 Saran .....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

Skenario 3 Blok 1 Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nn.A adalah mahasiswa baru FKG UNIMUS 2016. Ketika masa orientasi
siswa diperkenalkan tentang wilayah kampus dan kegiatan pembelajaran yaitu salah
satunya tutorial.Pada saat kegiatan tutorial, Nn.A diberi tugas untuk mencari jurnal
pendukung yang digunakan pada pertemuan kedua tutorial.Kegiatan skill lab juga
terdapat tugas untuk membuat essay dan critical appraisal.Sarana penunjang belajar
yang difasilitasi oleh kampus yaitu perpustakaan dan e-learning.PBL menuntut
mahasiswa untuk berpikir kritis dan mempunyai strategi pembelajaran yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari sumber belajar?
2. Apakah fungsi dari sumber belajar?
3. Apa saja sumber belajar?
4. Bagaimana strategi pembelajaran yang baik?
5. Apakah pengertian dari motivasi belajar dan apa saja faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar beserta contohnya dan bagaimana caranya?
6. Bagaimana cara penulisan essay yang baik?
7. Apa tujuan kampus memfasilitasi perpustakaan dan e-learning?
8. Apa tujuan skill lab?
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan di skill lab?
10. Apa manfaat dari e-learning?
11. Patokan dari critical appraisal?
12. Apa yang dimaksud Evidence Based Dentistry?
13. Hubungan antara penulisan essay, critical appraisal, dan EBD?
14. Apa yang dimaksud Evidence Based Medicine?
15. Fungsi critical appraisal?

Skenario 3 Blok 1 Page 4


1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pengertian sumber
belajar.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi dari sumber belajar
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis sumber belajar.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan strategi pembelajaran yang
baik.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian motivasi, factor
yang mempengaruhi motivasi, contohnya (dengan cara)
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penulisan essay yang baik
dan benar.
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan kampus memfasilitasi
perpustakaan dan e-learning.
8. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apakah tujuan skill lab.
9. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kegiatan yang dilakukan di
skill lab.
10. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manfaat dari e-learning.
11. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patokan dari critical
appraisal.
12. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan maksud dari Evidence Based
Dentistry.
13. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hubungan antara penulisan
essay, critical appraisal, dan EBD.
14. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian Evidence Based
Medicine
15. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi critical appraisal

Skenario 3 Blok 1 Page 5


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi belajar


dan hasilbelajar seseorang yang memiliki motivasi kecenderunagan untuk
mencurahkan segala kemampuannya untuk menghasilkan hasil belajar yang optimal
sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.semakin tinggi motivasi yang dimiliki
siswa akan mendorong siswa siswa belajar lebih giat lagi dan frekuensi belajarnya
menjadi semakin meningkat.akan tetapi,kuat dan lemahnya motivasi seseorang
berbeda,hal itu dipengaruhi oleh faktor cita-cita atau aspirasi,kemampuan belajar,
kondisi siswa, kondisi lingkungan sekolah, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan
upaya gurudalam membeelajarkan siswa. Namun, kebenaran ini perlu dibuktikan
melalui kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat.Robbins dan Judge
(2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan
ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja
agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat
diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami
untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap
(attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).
Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.Sikap mental
karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.
Pengertian Motivasi
- Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr.
Donald : 1950).
- Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

Skenario 3 Blok 1 Page 6


perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan /
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman :
2000)
- Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong
kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K :
1986)
- Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi
sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)
Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon pegawai
terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam
diri pegawai agar tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh
pegawai tercapai.

a. Motivasi dalam Pembelajaran


Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu
dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau
bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik
diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan
tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan.Dalam konteks
pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk
pelajaran.
Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa
dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi
belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk
berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat
berpengaruh negatif terhadap kefektifan usaha belajar siswa.
Fungsi motivasi dalam pembelajaran diantaranya:
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi
tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan

Skenario 3 Blok 1 Page 7


untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah
laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan.
Pada garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai
dalampembelajaran sebagaiberikut :

1. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar


siswa.
2. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada
diri siswa.
3. Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas
guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang
relevan dan serasi guna membangkitkan dan memeliharan motivasi
belajar siswa.
4. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn
motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya
pembinaan disiplin kelas.
5. Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam
proses belajar dan pembelajaran.

b. Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa


Dalam rumusan masalah diatas kami mengamati apakah motivasi itu
berpengaruh dalam prestasti belajar siswa, ternyata sangat berpengaruh yaitu:
- Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki
sikap terhadap tugas dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan
rasa puas dan menaikkan prestasi sehingga melebih prestasi normal.
- Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian merupakan
dorongan bagi seseorang untuk bekerja dengan giat. Bila hasil
pekerjaan tidak diindahkan orang lain, mungkin kegiatan akan

Skenario 3 Blok 1 Page 8


berkurang. Pujian harus selalu berhubungan erat dengan prestasi yang
baik. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu
dengan hasil yang baik, sehingga padanya timbul suatu “sense of
succes” atau perasaan berhasil.
- Motivasi berprestasi merupakan harapan untuk memperoleh kepuasan
dalam penguasaan perilaku yang menentang dan sulit (Mr. Clelland,
1955).
c. Sumber-Sumber Motivasi Belajar Siswa
Dalam rumusan tersebut juga diamati dari mana saja sumber-sumber
motivasi belajar siswa itu, diantaranya:
- Motivasi Intrinsik
Yaitu motivasi yang bersumber pada faktor-faktor dari dalam, tersirat
baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa yang didorong oleh
keinginan untuk mengetahui, tanpa ada paksaan dorongan orang lain,
misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh
informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil,
menikmati kehidupan, secara sadar memberikan sumbangan kepada
kelompok, dan sebagai berikut.
- Motivasi Ekstrinsik
Yaitu motivasi yang bersumber akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau
belajar. Pelajar di motivasi dengan adanya angka, ijazah, tingkatan,
hadiah, medali, pertentangan, persaingan.

Skenario 3 Blok 1 Page 9


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bagan

EBM

CRITICAL
APPAISAL

DEFINISI PATOKAN/ SUMBER


FUNGSI PROSES BELAJAR
MENELAAH
KRITERIA
DEFINISI JENIS PEMILIHAN
FUNGSI SUMBER
1. VALIDITAS
BELAJAR
2. HASIL 1. PESAN
PENELITIAN
2. ORANG KRITERI
3. KRITERIA A
APLIKABILITAS 3. BAHAN
UMUM KHUSUS
HASIL 4. PERALATAN
PENELITIAN 5. TEKNIK
1. SUMBER BELAJAR MOTIVASI
6. 1. EKONOMIS
LINGKUNGAN 2. SUMBER BELAJAR
2. PRAKTIS MEMECAHKAN MASALAH
3. FLEKSIBEL 3. SUMBER BELAJAR
4. MUDAH PENELITIAN
DIPEROLEH 4. SUMBER BELAJAR
5. KOMPONEN PRESENTASI
SESUAI TUJUAN 5. SUMBER BELAJAR UNTUK
MENDUKUNG PROSES
PEMBELAJARAN

3.2 Pengertian Sumber Belajar


Segala sesuatu yang secara fungsional dapat dimanfaatkan, dan dapat
dipergunakan untuk menunjang, memelihara, dan memperkaya proses
pembelajaran. (Modul Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Muhammadiyah Semarang 2016 Blok 1 Keterampilan Belajar dan Komunikasi
Edisi 4).

3.3 Fungsi Sumber Belajar

Skenario 3 Blok 1 Page 10


Menambah wawasan, meningkatkan produktivitas pembelajaran, membantu
kita untuk lebih mandiri dalam proses belajar, dan mempermudah pemahaman
teori, mendorong peserta didik belajar menggunakan pendekatan mode of
inquiry dan mode of experience, memperpanjang kajian belajar, memperpanjang
waktu belajar, untuk optimalisasi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
direkayasa secara metodologi dan mendinamisir proses belajar. (Modul
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang
2016 Blok 1 Keterampilan Belajar dan Komunikasi Edisi 4).

3.4 Jenis – jenis Sumber Belajar


Buku, internet, pengajar
Menurut AECT (Association for Education Communication and Technology)
1979 jenis sumber belajar dibagi menjadi 6 yaitu:
1. Pesan (message) yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan) oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, data.
2. Orang (people) yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah,
penyaji pesan.
3. Bahan (materials) yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk
disajikan melalui pengunaan alat maupun oleh dirinya sendiri.
4. Alat (devices) yaitu perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian
pesan yang tersimpan dalam bahan
5. Teknik (techniques) yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan
pesan.
6. Lingkungan (setting) yaitu situasi sekitar dimana pesan disampaikan,
lingkungan bisa bersifat fisik dan non fisik.

3.5 Strategi Pembelajaran


Strategi pembelajaran yang baik yaitu mempelajari terlebih dahulu, pintar dalam
mengatur waktu belajar, adanya motivasi belajar. (Suryono: 2008 hal 112)

Skenario 3 Blok 1 Page 11


3.6 Pengertian Motivasi Belajar, Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar,
Contohnya (dengan cara)
 Pengertian Motivasi
Dorongan atau niat yang timbul dari dalam diri seseorang untuk belajar
secara sadar atau tidak sadar. (Santrock, 1999, Suryabrata, 1982)
 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar (Santrock, 1999, Suryabrata,
1982)
a. Faktor Internal
1. Niat
2. Cita – cita
b. Faktor Eksternal
1. Dukungan (support)
2. Feedback/ umpan balik
3. Instruksi langsung
4. Hukuman
5. Penguatan dan hadiah (reward)
 Contoh dalam peningkatan motivasi belajar (dengan cara) (Santrock, 1999):
1. Senantiasa mengingat Allah dan pengorbanan orang tua
2. Memperbanyak membaca kisah sahabat rasul dan mengambil hikmah
3. Menyaksikan dan mengikuti acara yang memotivasi dan kajian tafsir.

3.7 Penulisan Essay yang Baik


1. Menentukan tema atau topic
2. Menentukan tujuan atau gagasan
3. Membuat outline atau garis besar topic yang akan dibahas
4. Menentukan pilihan kata (diksi)
5. Pendahuluan
6. Isi atau Informasi
7. Kesimpulan
8. Sentuhan Akhir
(Snelling S, phred. Critical appraisal of Literature 101. OPHLA. 2008)

Skenario 3 Blok 1 Page 12


3.8 Tujuan kampus memfasilitasi perpustakaan dan e-learning
(Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama)

 Menurut Sulistyo Basuki dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan bahwa


secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:
1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi
2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat
akademis
3. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan
4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat
5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak terbatas
 Tujuan e-learning:
1. Untuk meningkatkan daya serap mahasiswa dari para mahasiswa atas
materi yang diajarkan
2. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri
3. Dapat meningkatkan kualitas materi pembelajaran
4. Meningkatkan partisipasi aktif dari para mahasiswa
5. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para mahasiswa
sesuai dengan bisangnya masing – masing.

3.9 Tujuan dari Skill Lab


Untuk membekali mahasiswa kedokteran dengan kompetensi klinik atau
keterampilan klinik (bekal terjun ke lapangan kerja)
(drg. Suryono, M.Kes)

3.10 Kegiatan yang dilakukan di Skill Lab


1. Pembelajaran praktek di bengkel atau laboratorium (Gintings, 2008:60)
Digunakan untuk menguji konsep, teori atau prinsip-prinsip dasar keilmuan
tertentu.
2. Pembelajaran praktik di lapangan atau praktek kerja (Gintings, 2008:60)
Untuk memberikan kesempatan peserta didik untuk melatih atau menerapkan

Skenario 3 Blok 1 Page 13


kompetensi dasar yang telah dilatih di kelas dalam situasi lapangan.

3.11 Manfaat e-learning


Manfaat E-learning adalah:
1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat
untuk mengakses perjalanan.
2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara
mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi
penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar
dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
(Pamuntjak: 2000)

3.12 Patokan/Dasar dari Critical Appraisal


1. Validitas penelitian, yang dapat dilihat dari metodologi/ bahan dan cara.
2. Pentingnya hasil penelitian, dilihat dari hasil penelitian.
3. Aplikabilitas penelitian terhadap lingkungan, dapat dilihat dari bagian
diskusi.
(Modul Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang
2016 Blok 1 Keterampilan Belajar dan Komunikasi Edisi 4).

3.13 Pengertian Evidence Based Dentistry


Sebuah pendekatan dalam praktek klinik dokter gigi untuk kepentingan dan
kekuatan suatu bukti, serta pemanfaatan suatu bukti mutakhir penelitian yang
sahih dalam pengobatan pasien. (Menurut Supriatno, drg. M. Kes., ph, D)

3.14 Hubungan antara Critical Appraisal, Essay, EBD


Critical appraisal merupakan salah satu langkah dari pelaksanaa EBD.
Essay disini berfungsi untuk meyakinkan pembaca agar percaya terhadap penelitian

Skenario 3 Blok 1 Page 14


yang telah dilakukan/ pendapat kita.
Telaah kritis (critical appraisal) merupakan bagian dari EBD karena dapat
menjembatani jurang antara hasil.
Evidence based practice tutorials. Critical appraisal skills. 2005.

3.15 Pengertian EBM (Evidence Based Medicine)


Pengintegrasian antara bukti ilmiah berupa hasil penelitian yang terbaik
dengan kemampuan klinis dokter serta preferensi pasien dalam proses pengambilan
keputusan pelayanan kedokteran. (Modul Mahasiswa Blok 1 Fakultas Kedokteran
Gigu Universitas Muhammadiyah Semarang 2016 Keterampilan Belajar dan
Komuniasi Edisi 4)

3.16 Fungsi Critical Appraisal


1. Secara sistemaatik mengevaluasi literature ilmiah
2. Dapat memilih literature yang akan diambil
3. Mendukung perkembangan pelayanan kedokteran.
(Abalos E et al. Critical appraisal of systematic reviews. The WHO
Reproductive Health Library 2001)

3.17 Dalil
Hadits Nabi Saw.
‫طلُب ُْال ِع ْل َم ِمن َْال َم ْه ِداِلَىالَّحْ ِد‬
ْ ُ‫ا‬
Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”.

Skenario 3 Blok 1 Page 15


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perilaku belajar dilakukan oleh si pembelajar. Pada diri si pembelajar terdapat
kekuatan mental penggerak belajar. Kekuatan mental yang berupa keinginan,
perhatian, dan kemauan atau cita-cita itu disebut motivasi belajar. Komponen utama
motivasi tersebut adalah kebutuhan, dorongan, dan tujuan si pembelajar. Motivasi
belajar sangat penting dipahami oleh siswa/mahasiswa maupun guru/dosen.
Beberapa ahli menitik beratkan segi-segi tertentu dari motivasi. Maslow
membedakan lima tingkat kebutuhan. McCleland mengemukakan tiga jenis
kebutuhan dasar. Sedangkan Hull menunjukkan pentingnya kebutuhan organisme
dalam perkembangan motivasi.
Sebagai kekuatan mental, motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
motivasi primer dan motivasi sekunder. Adapun sifat motivasi dibedakan menjadi
motivasi internal dan eksternal. Disamping itu ada juga ahli yang membedakan
adanya motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
Adanya pandangan beberapa ahli yang menekankan segi-segi tertentu pada
motivasi tersebut justru mengisyaratkan guru/dosen bertindak taktis dan kreatif
dalam mengelola motivasi belajar siswa.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Kepada para mahasiswa sebaiknya lebih meningkatkan lagi motivasi
belajar
2. Kepada para mahasiswa sebaiknya lebih berpikir kritis untuk
menyelesaikan berbagai masalah.

Skenario 3 Blok 1 Page 16


3. Kepada para pengajar tentunya lebih memotivasi peserta didik agar
tercipta motivasi untuk belajar.
4. Kepada mahasiswa sebaiknya mengubah strategi belajar yang baik dan
optimal
5. Kepada instruktur, guru/ dosen, tentunya perlu memerhatikan strategi
pendidikan yang baik dan meyakinkan mahasiswa bahwa ia mampu
dengan potensi yang dimiliki (memberikan dorongan atau support) untuk
mendukung strategi belajar mahasiswa dengan baik, benar, tepat sasaran.

Skenario 3 Blok 1 Page 17


DAFTAR PUSTAKA

Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rajawali


Pers,1992 ) h.73
Dr. Achmad Rifa’i RC. M.Pd, dkk, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Universitas
NegeriSemarang Press, 2009).
Tadjab MA. Ilmu Pendidikan. Karya Abditama Surabaya 1994.
Sardiman A. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. CV. Rajawali Pers. Jakarta.
1990.
Tabrani Rusyan, dkk Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. CV. Remaja
Rosdakarya.
Bandung. 1989.
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT. Remaja
Rosdakarya.Bandung. 2002.
Mulyadi, Psikologi Pendidikan, Biro Ilmiah, FT. IAIN Sunan Ampel, Malang, 1991,
Academia.edu
Soeatminah. 1991. Perpustakaan Kepustakaan dan Pustakawan, Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Trimo, Soejono. 1986. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan, Jakarta: CV Remadja
Karya.
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
Yusup, M. Pawit. 1991. Mengenai Dunia Perpustakaan dan Informasi. Bandung:
Rinekacipta.
Alhabshi, Syed Othman. 2002. “e-learning: A Malaysian Case Study.” A paper
presented at the Africa-Asia Workshop on Promoting Cooperation in Information and
Communication Technologies Development Program (UNDP) and the Government
of Malaysia at the National Institute of Public Administration (INTAN) on 26 March
2002. In Kuala Lumpur.
Sastroasmoro S. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis. Ed 4 Sagung Seto.
2001. P. 452-80.
Snelling S, phred. Critical appraisal of Literature 101. OPHLA. 2008.

Skenario 3 Blok 1 Page 18


Evidence based practice tutorials. Critical appraisal skills. 2005.
Abalos E et al. Critical appraisal of systematic reviews. The WHO Reproductive
Health Library 2001.
Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Hardiningtyas, Tri. 2008. Mengerti Perpustakaan (Perpustakaan Perguruan Tinggi:
Perpustakaan Universitas Sebelas Maret.
Lasa HS. 1993. Jenis – jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Sutarno NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Saifullah, Tgk. 2008. Manajemen Pelayanan Perpustakaan. Medan: Citapustaka
Media Perintis.

Pamuntjak-Sjahrial, Ny. Rusina. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan.


Jakarta: Penerbit Djambatan.

Modul Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang


2016 Blok 1 Keterampilan Belajar dan Komunikasi Edisi 4

Skenario 3 Blok 1 Page 19

Anda mungkin juga menyukai