Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Teknik Sipil

Institut Teknologi Nasional

STUDI KINERJA JALAN AKIBAT SKENARIO PERUBAHAN


JARINGAN JALAN DENGAN PEMODELAN TRANSPORTASI

Fauzan Heliandra (22-2004-068), Sofyan Triyana, ST, MT


Jurusan Teknik Sipil, FTSP, ITENAS, Bandung

ABSTRAK

Bertambahnya volume lalulintas menyebabkan permasalahan transportasi di kota–


kota besar, hal ini disebabkan karena pertumbuhan kendaraan yang semakin pesat
tidak dapat diimbangi dengan kinerja jalan yang telah ada, oleh karena itu
diperlukan suatu studi mengenai kapasitas jalan tersebut apabila dilakukan suatu
peningkatan jalan. Studi ini menggunakan alat bantu yang berupa software
pemodelan transportasi yaitu SATURN. Pemodelan dilakukan dengan melakukan
lima buah skenario terhadap lima jalan yang berbeda yaitu pelebaran Jl.
Cihampelas sebesar 2 m, penutupan Jl. Braga, penutupan Jalan Dago, Parking on
the Street di Jl. Merdeka, pembangunan Fly Over di Jl. Buah Batu. Perhitungan
untuk skenario 1-3 adalah untuk menghitung nilai derajat kejenuhan sedangkan
skenario 4 dan 5 adalah menghitung biaya operasi kendaraan (BOK) dan nilai
waktu. Hasil studi pada skenario 1 adalah menurunnya derajat kejenuhan (DS)
dari 0,83 menjadi 0,77, sedangkan pada skenario 2 adalah terjadinya kemacetan di
jalan Banceuy dengan perubahan nilai DS dari 0,61 menjadi 1,08. Pada skenario 3
perubahan yang besar terjadi di jalan Siliwangi dengan perubahan nilai DS dari
0,69 menjadi 0,89. Perubahan yang terjadi pada skenario 4 adalah peningkatan
nilai BOK dan nilai waktu sebesar Rp. 404.654,06/jam sehingga kerugian yang
dialami oleh para pengguna jalan adalah Rp. 169,85/smp/jam. Pada skenario 5
terjadi penurunan BOK dan nilai waktu sebesar Rp. 104.564.406,64/jam yang
merupakan manfaat bagi para pengguna jalan.

Kata Kunci : Pelebaran Jalan, Penutupan Jalan, Biaya Operasi Kendaraan, Nilai
Waktu, Derajat Kejenuhan

ABSTRACT

Increasing volume of traffic causing transportation problems in large cities, this


was due to the rapid growth of vehicle can not be offset by the performance of
existing roads, and therefore required a study of the capacity of these roads, if
conducted an improvement of the road. This study uses software of transportation
modeling SATURN. Modelling was done by five scenarios for five different road
that is widening Jl. Cihampelas of 2 m, the closure of Jl. Braga, the closure of
Jalan Dago, Parking on the Street on Jl. Merdeka, development of Fly Over at Jl.
Buah Batu. The calculation for scenarios one to three is to calculate the value of
the degree of saturation, while scenario four and five is to calculate the vehicle
operating cost (VOC) and value of time. Study results in scenario one is the
decrease in the degree of saturation (DS) from 0,83 to 0,77, while in the second
scenario is the occurrence of congestion on the road Banceuy with DS value

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 01


Fauzan Heliandra, Sofyan Triyana, ST, MT

changes from 0,61 to 1,08. In scenario three major changes occurred in Jl.
Siliwangi with DS value changes from 0.69 to 0.89. Meanwhile changes that
occur in scenario four is increasing the value of BOK and the time value Rp.
404,654.06/hour so that the losses suffered by road users is Rp. 169.8/pcu/hour.
In the fifth scenario VOC and value of time decreasing Rp. 104.564.406,64/hour
which is a benefit to road users.

Keywords : Road Widening, Road Closure, Vehicle Operating Costs, Value of


time, Degree of Saturation

1. PENDAHULUAN

Bertambahnya volume lalulintas menyebabkan permasalahan transportasi di kota–


kota besar semakin meningkat. Permasalahan transportasi perkotaan pada
umumnya meliputi kemacetan lalulintas di ruas jalan, parkir di simpang jalan, dan
masalah ketertiban lalulintas. Permasalahan tersebut salah satunya menimbulkan
dampak negatif ditinjau dari segi ekonomi berupa kehilangan waktu dan
meningkatnya biaya operasi kendaraan.

Berdasarkan hal tersebut, maka timbul sebuah pertanyaan yaitu bagaimana


memenuhi permintaan perjalanan yang semakin meningkat dengan mengurangi
kemacetan arus lalulintas di jalan raya. Salah satu langkah yang dapat dilakukan
untuk memahami permasalahan tersebut, adalah dengan melakukan pemodelan
transportasi, sesuai kondisi yang terjadi sehingga dapat diketahui kinerja jalan
sesuai kondisi tersebut.

Pada saat ini, telah ada banyak alat bantu yang berupa software pemodelan
transportasi, salah satunya adalah SATURN. Salah satu kemampuan dari software
ini adalah mampu memprediksi perubahan yang terjadi pada kinerja jalan akibat
perubahan fisik dan manajemen pada jaringan jalan.

2. METODOLOGI

2.1 Studi Pustaka


Sebelum penelitian ini dimulai terlebih dahulu dilakukan studi literatur atau studi
pustaka. Studi literatur ini bertujuan mencari teori-teori dan bahan lain yang
diperlukan sebagai landasan atau acuan dalam melakukan penelitian. Dalam hal
ini yang ditinjau hanya teori dan metode yang digunakan dalam penelitian.

2.2 Pengumpulan Data Sekunder


Pengumpulan data sekunder meliputi pengumpulan database jaringan jalan yang
berupa :
 Panjang jalan
 Lebar jalan
 Tipe jalan
 Lebar bahu jalan atau kereb
 Hambatan samping

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 02


Studi Kinerja Jalan Akibat Skenario Perubahan Jaringan Jalan Dengan Pemodelan
Transportasi

Selanjutnya informasi tersebut digunakan sebagai masukan untuk database


jaringan jalan yang digunakan sebagai input pada program pemodelan SATURN.
Panjang jalan direpresentasikan sebagai link yang memiliki nomor tertentu.
Sedangkan simpul merupakan titik pertemuan antar link (persimpangan) atau titik
terjadinya perubahan karakteristik ruas jalan.

2.3 Database Jaringan Jalan


Database jaringan jalan diberi kodefikasi dengan pemberian nomor pada setiap
node, sehingga membentuk ruas-ruas jalan yang saling berhubungan dan memiliki
informasi karakteristik dan kinerja jalan. Konfigurasi jaringan jalan yang
dimodelkan untuk studi ini secara grafis ditunjukkan pada Gambar 3.3

Gambar 3.3. Jaringan Jalan Dalam Format SATURN

2.4 Proses Pemodelan


Setelah dilakukan pemilihan data sekunder maka dilakukan pembentukan
database jaringan jalan dan persiapan MAT. Setelah itu, proses selanjutnya dari
pemodelan adalah membebankan MAT tersebut pada jaringan jalan dengan
program SATURN sesuai dengan kondisi do nothing dan do something, sehingga
dapat terlihat perubahan yang terjadi. Adapun kondisi skenario do something yang
dilakukan adalah :
1. Pelebaran Jl. Cihampelas
2. Penutupan Jl. Braga
3. Penutupan Jl. Dago
4. Parking on the Street di Jl. Merdeka
5. Adanya jalan layang (fly over) di Jl. Buah Batu

2.5 Analisis Manfaat Do Nothing dan Do Something


Hasil keluaran program yang berupa kecepatan pada ruas, waktu tempuh dan arus
yang melintas pada ruas, digunakan sebagai input untuk melakukan analisa
manfaat tanpa dan dengan melakukan sesuatu. Analisis manfaat ini menghitung
derajat kejenuhan, biaya operasi kendaraan dan nilai waktu akibat perubahan yang
terjadi.

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 03


Fauzan Heliandra, Sofyan Triyana, ST, MT

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Skenario 1 (Pelebaran Jalan Cihampelas)


Semua perhitungan kinerja jalan dihitung berdasarkan MKJI 1997. Skenario yang
diterapkan pada kondisi do something adalah melakukan pelebaran jalan
Cihampelas sebesar 2 m. Lokasi Jl. Cihampelas dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Jl. Cihampelas

Gambar 4.3. Lokasi Jl. Cihampelas

Berdasarkan hasil pembebanan diperoleh jarak perjalanan sistem dan waktu


perjalanan sistem do nothing dan do something, seperti ditunjukkan pada Tabel
4.8.
Tabel 4.8 Jarak dan Waktu Perjalanan Sistem Skenario 1
Konsumsi
Derajat Jarak Kecepatan
Waktu
Kapasitas Arus
Kejenuhan Perjalanan Perjalanan Rata - rata
Kondisi
(DS) Sistem Sistem sistem
smp/jam smp/jam smp.km
smp.jam/jam km/jam
/arah /arah /jam
Do
Nothing 2460 2041 0,83 24837,3 386466,2 15,6
Do
Something 2887 2236 0,77 24805,1 386558,6 15,6

Berdasarkan hasil pengolahan dari jaringan jalan pada studi pada Jalan
Cihampelas dapat terlihat bahwa kondisi jalan Cihampelas terjadi. Setelah
dilakukan kondisi do something terjadi perubahan yaitu nilai DS yang semula 0,83
menjadi 0,77. Hal ini menandakan bahwa pelebaran jalan Cihampelas sebesar 2 m
dapat mengurangi kemacetan yang ada.

3.2 Skenario 2 (Penutupan jalan Braga)


Skenario yang diterapkan pada kondisi do something adalah melakukan
Penutupan jalan Braga. Lokasi Jl. Braga dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 04


Studi Kinerja Jalan Akibat Skenario Perubahan Jaringan Jalan Dengan Pemodelan
Transportasi

Jl. Braga

Gambar 4.4. Lokasi Jl. Braga

Berdasarkan hasil pembebanan diperoleh arus total dan waktu perjalanan pada
wilayah sekitar yang terkena dampak akibat skenario tersebut, seperti ditunjukkan
pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10.

Tabel 4.9 Arus dan Derajat Kejenuhan Skenario 2


Arus
Kapasitas Total
Kondisi Nama jalan smp/jam smp/jam DS
Suniaraja 3402 1897 0,56
Lembong 3579 1870 0,52
Wastu
kencana 4536 2398 0,53
Naripan 2462 749 0,30
Veteran 3579 1674 0,47
Do Asia Afrika 4536 2147 0,47
Nothing Banceuy 1310 802 0,61
Sunda 4439 2281 0,51
Sumbawa 2219 1694 0,76
Tamblong 4439 3580 0,81
Merdeka 4439 2784 0,63
Sumatra 2542 1749 0,69
Suniaraja 3402 1638 0,48
Lembong 3579 1125 0,31
Wastu
kencana 4536 1643 0,36
Naripan 2462 1471 0,60
(dilanjutkan)

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 05


Fauzan Heliandra, Sofyan Triyana, ST, MT

(lanjutan)
Veteran 3579 2081 0,58
Asia
Do Afrika 4536 2025 0,45
Something Banceuy 1310 1421 1,08
Sunda 4439 2442 0,55
Sumbawa 2219 1724 0,78
Tamblong 4439 2524 0,57
Merdeka 4439 2864 0,65
Sumatra 2542 1546 0,61

Tabel 4.10 Jarak dan Waktu Perjalanan Sistem Skenario 2


Konsumsi Waktu Jarak Kecepatan
Perjalanan Perjalanan Rata – rata
Kondisi
Sistem Sistem Sistem
smp.jam/jam smp.km/jam km/jam
Do Nothing 24828,6 386087,8 15,6
Do Something 24687,6 383388,1 15,5

Berdasarkan hasil pengolahan dari jaringan jalan pada studi kasus Penutupan jalan
terjadi Perubahan yang mencolok pada jalan Banceuy dimana nilai derajat
kejenuhannya berubah dari semula 0,61 menjadi 1,08

3.3 Skenario 3 (Penutupan jalan Dago)


Skenario yang diterapkan pada kondisi do something adalah melakukan
Penutupan jalan Dago. Lokasi Jl. Dago dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Jl. Dago

Gambar 4.7. Lokasi Jl. Dago


Hasil pembebanan pada sistem do nothing dan do something, diperlihatkan pada
Tabel 4.11 dan Tabel 4.12.

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 06


Studi Kinerja Jalan Akibat Skenario Perubahan Jaringan Jalan Dengan Pemodelan
Transportasi

Tabel 4.11. Arus dan Derajat Kejenuhan Skenario 3


Arus
Kapasitas Total DS
Kondisi Nama jalan smp/jam smp/jam
Siliwangi 2516 1912 0,76
Ciumbuleuit 2420 1467 0,61
Dago Atas 4656 3408 0,73
Merdeka 4439 2784 0,63
Wastu
Kencana 4536 2398 0,53
Do Sulanjana 2083 1521 0,73
Nothing Diponegoro 4166 2625 0,63
Banda 2516 1176 0,47
Riau 2338 1799 0,77
Pajajaran 4439 2658 0,60
Cihampelas 2460 2041 0,83
Pasteur 4254 2642 0,62
Siliwangi 2516 2240 0,89
Ciumbuleuit 2420 1467 0,61
Dago Atas 4656 3121 0,67
Merdeka 4439 2615 0,59
Wastu
Kencana 4536 2215 0,49
Do Sulanjana 2083 1779 0,85
Something Diponegoro 4166 2055 0,49
Banda 2516 1056 0,42
Riau 2338 2004 0,86
Pajajaran 4439 3108 0,70
Cihampelas 2460 2402 0,98
Pasteur 4254 2766 0,65

Tabel 4.12 Jarak dan Waktu Perjalanan Sistem Skenario 3


Konsumsi Waktu Jarak Kecepatan
Perjalanan Perjalanan Rata – rata
Kondisi
Sistem Sistem Sistem
smp.jam/jam smp.km/jam km/jam
Do Nothing 25287,0 386390,0 15,3
Do Something 27446,2 388110,2 14,1

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 07


Fauzan Heliandra, Sofyan Triyana, ST, MT

Berdasarkan hasil pengolahan dari jaringan jalan pada studi kasus penutupan jalan
Dago terjadi perubahan yang mencolok pada jalan Siliwangi yaitu perubahan nilai
DS yang semula 0,76 menjadi 0,89.

3.4 Skenario 4 (Parking on the Street di jalan Merdeka)


Skenario yang diterapkan pada kondisi do something adalah mengadakan parking
on the street. Lokasi parkir di jl. Merdeka dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Lokasi Parking
on The Street

Gambar 4.10. Lokasi Parking on the street

Berdasarkan hasil pembebanan diperoleh jarak dan waktu perjalanan serta BOK
dan nilai waktu, seperti ditunjukkan pada Tabel 4.13 dan 4.14.

Tabel 4.13 Jarak dan Waktu Perjalanan Sistem Skenario 4


Konsumsi
Derajat
Waktu Jarak Kecepatan
Kapasitas Arus Kejenuhan
Kondisi Perjalanan Perjalanan Rata - rata
(DS) Sistem Sistem sistem
smp/jam smp/jam smp.jam/jam smp.km/jam km/jam
(1) 4008 2287 0,57 25287,0 386390,0 15,3
(2) 2672 2041 0,76 25294,7 386477,8 15,3
Catatan : (1) = Do Nothing
(2) = Do Something

Tabel 4.14 BOK dan Nilai Waktu Sistem Skenario 4

Kondisi BOK Nilai Waktu BOK + Nilai Waktu

Rp. Rp. Rp.


Do Nothing 9.213.164.617,84 397.324.523,66 9.610.489.141,50
Do Rp. Rp. Rp.
Something 9.213.397.912,95 397.495.882,61 9.610.893.796,56

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 08


Studi Kinerja Jalan Akibat Skenario Perubahan Jaringan Jalan Dengan Pemodelan
Transportasi

Asumsi manfaat jika digunakan parkir secara paralel :


Panjang jalan = 290 m
Panjang parkir per mobil = 5 m
Biaya parkir = 1000/jam
Waktu operasional = 10 jam/hari
Asumsi setiap jam terjadi pergantian mobil.

Manfaat parkir yang didapat adalah sebesar Rp. 580.000,00/hari, akan tetapi
kerugian yang didapat oleh para pengguna jalan yaitu sebesar Rp.
3.466.540,60/hari. Para pengguna jalan yang akan melewati jalan tersebut akan
mengalami kerugian Rp. 169,85/smp/jam bila skenario ini diterapkan.

3.5 Skenario 5 (Pembangunan Fly Over di jalan Buah Batu)


Skenario yang diterapkan pada kondisi do something adalah membangun
jalan layang di jalan Buah Batu. Lokasi fly over di jl. Buah Batu dapat dilihat pada
Gambar 4.11.

Lokasi Fly Over

Gambar 4.11. Lokasi fly over

Berdasarkan hasil pembebanan diperoleh jarak dan waktu perjalanan serta BOK
dan nilai waktu, seperti ditunjukan pada Tabel 4.15 dan Tabel 4.16.

Tabel 4.15 Jarak dan Waktu Perjalanan Sistem Skenario 5


Derajat Waktu Jarak Kecepatan
Kapasitas Arus Kejenuhan Perjalanan Perjalanan Rata - rata
Kondisi
(DS) Sistem Sistem sistem
smp/jam smp/jam smp.jam/jam smp.km/jam km/jam
(1) 2450 1865 0,76 24828,6 386087.8 15,7
(2) A 2450 1029 0.42 24759,6 385713,3 15,6
(2) B 2784 1459 0,52 24759,6 385713,3 15,6
Catatan : (1) = do nothing
(2) = do something
A = Jl. Buah Batu
B = Fly Over

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 09


Fauzan Heliandra, Sofyan Triyana, ST, MT

Tabel 4.16 BOK dan Nilai Waktu Sistem Skenario 5

Kondisi BOK Nilai Waktu BOK + Nilai Waktu

Rp. Rp.
Do Nothing Rp.9.213.164.617,84 397.324.523,66 9.610.489.141,50
Do Rp. Rp.
Something Rp.9.139.149.501,70 366.775.233,15 9.505.924.734,86

Berdasarkan hasil pengolahan dari jaringan jalan pada studi kasus


pembangunan jalan layang di jalan Buah Batu dapat terlihat adanya penurunan
BOK dan nilai waktu sebesar Rp. 104.564.406,64/jam yang merupakan nilai
manfaat bagi pengguna jalan dari adanya jalan layang ini.

4. KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
 Pada kondisi skenario 1, dengan pelebaran jalan sebesar 2 m terjadi penurunan
nilai DS yaitu dari 0,83 menjadi 0,77.
 Pada kondisi skenario 2 terjadi perubahan yang mencolok yaitu ruas jalan
Banceuy menjadi macet dengan perubahan nilai DS dari 0,61 menjadi 1,08.
 Pada Skenario 3 terjadi perubahan yang mencolok pada ruas jalan Siliwangi
menjadi macet dengan perubahan nilai DS dari 0,69 menjadi 0,89.
 Pada kondisi skenario 4 terjadi peningkatan nilai BOK dan nilai waktu yaitu
sebesar Rp. 404.654,06/jam, sehingga kerugian yang dialami oleh para
pengguna jalan yang melewati jalan tersebut yaitu sebesar
Rp. 169,85/smp/jam.
 Pada kondisi skenario 5 ada nilai manfaat yang diperoleh bagi para pengguna
jalan dari adanya pembangunan fly over tersebut yaitu sebesar
Rp.104.564.406,64/jam.

DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia,
Jakarta.

2. Hobbs, FD. Traffic Planning and Engineering, University of Birmingham,


England, 1979

3. Lubis, A.Harun, 2004, Model Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan,


Departemen Teknk SIpil ITB, Bandung.

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 10


Studi Kinerja Jalan Akibat Skenario Perubahan Jaringan Jalan Dengan Pemodelan
Transportasi

4. Homburger,W.S., and Kell, J.H., 1981, Fundamental of Traffic


Engineering, 10th Edition, Institute of Transportation Studies, University
of California, California.

5. Prasetyanto, D, 2008, Buku Ajar Rekayasa Lalu Lintas, Bandung, Jurusan


Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional.

6. Roess, R.P., Mc Shane, W.R., 1990, Traffic Engineering, Prentice-Hall,


Inc., New Jersey

7. Tamin. O.Z., 2000, Pemodelan dan Perencanaan Transportasi, Institut


Teknologi Bandung, Bandung.

8. Van Vliet, Dirck., 1995, SATURN 9.2 User Manual, WS Atkins Planning
Consultants.

9. www. repository.petra.ac.id

10. www.fadlysutrisno.wordpress.com/2010/07/18/biaya-operasional-
kendaraan-struktur-tarif/

11. www.wikipedia.org/wiki/Nilai_waktu

Jurnal Teknik Sipil ITENAS - 11

Anda mungkin juga menyukai