Anda di halaman 1dari 176

2018

DOKUMEN STANDAR MUTU


SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
STANDAR MUTU
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Tim Penyusun:

1. Muhaimin Saranani, S.Kep, Ns, M.Sc


2. Dr. La Banudi, SST, M.Kes
3. Andi Erwin, SKM, M.Gizi
4. Nurmina, S.Kep
5. Muliati Dolofu, SKM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI


TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun Standar Mutu Sistem Penjaminan
Mutu Internal Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari.
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI beserta jajarannya yang telah
memacu dan memberikan dorongan kepada Politeknik Kesehatan Kendari dalam
membangun Sistem Penjaminan Mutu.
2. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari yang memberikan kepercayaan
dan dukungannya kepada kami dalam menyusun Standar Mutu Sistem
Penjaminan Mutu Internal Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari.
3. Seluruh civitas akademi Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari yang ikut
memberikan kontribusinya sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Semoga Standar Mutu Sistem Penjaminan Mutu Internal Politeknik


Kesehatan Kemenkes Kendari. ini dapat dilaksanakan dan dapat meningkatkan
mutu pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari. Untuk kesempurnaan
standar ini, kami mohon kritik dan saran yang membangun.

Kendari, 24 Januari 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Standar Pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
1. Standar Kompetensi Lulusan .......................................................... 1
2. Standar Isi Pembelajaran .............................................................. 8
3. Standar Proses Pembelajaran ...................................................... 13
4. Standar Penilaian Pembelajaran .................................................. 26
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan.................................. 36
6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran ........................... 55
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran ............................................ 64
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran ............................................ 77
B. Standar Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
1. Standar Hasil Penelitian .................................................................. 1
2. Standar Isi Penelitian ..................................................................... 9
3. Standar Proses Penelitian ............................................................. 19
4. Standar Penilaian Penelitian ......................................................... 29
5. Standar Peneliti .............................................................................. 34
6. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian .................................. 42
7. Standar Pengelolaan Penelitian ................................................... 46
8. Standar Pembiayaan Penelitian ................................................... 52
C. Standar Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
1. Standar Hasil Pengabdian Masyarakat ......................................... 1
2. Standar Isi Pengabdian Masyarakat ............................................ 6
3. Standar Proses Pengabdian Masyarakat .................................... 10
4. Standar Penilaian Pengabdian Masyarakat ................................ 14
5. Standar Pelaksana Pengabdian Masyarakat .............................. 18
6. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Masyarakat ......... 22
7. Standar Pengelolaan Pengabdian Masyarakat ........................... 25
8. Standar Pembiayaan Pengabdian Masyarakat ........................... 30
Kode/No : SM.001/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI Tanggal : 24 Januari 2018
Revisi : 1
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Halaman : 1 dari 82

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page 1
1. Visi dan Misi Visi Poltekkes Kendari :
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul,
Menghasilkan Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman
dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan
Kemaritiman di Indonesia pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem
manajemen secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi
Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola
perguruan tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar
kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian


pembelajaran lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian
pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan
standar pembiayaan pembelajaran.
3. Pihak yang a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
bertanggung Jawab b. Pudir I Bidang Akademik
c. Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
d. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi (prodi)
e. Dosen
f. Pemangku kebijakan dan/atauaktor yang berkepentingan (state or
nos state actors), yaitu: organisasi profesi, alumni, pemerintah,
dan/atau dunia usaha
4. Definisi Istilah 1. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggungjawab yang dimemiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-
tugas di bidang pekerjaan tertentu.
2. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah Kriteria minimal
tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan
capaian pembelajaran lulusan.

Page 2
3. Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib:
a. Mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI); dan
b. Memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
4. Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari
internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam
kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran,
pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
5. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan
atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh
melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/ atau pengabdian kepada masyarakat
yang terkait pembelajaran.
6. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja
dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/ atau
instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/ atau pengabdian kepada masyarakat
yang terkait pembelajaran, mencakup:
a. Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang
wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin
kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan
jenis pendidikan tinggi;dan
b. Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja
khususyang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan
bidang keilmuan program studi.
7. Pengalaman kerja mahasiswa adalah pengalaman dalam kegiatan
dibidang tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan
kerja, kerja praktik, praktik kerja lapangan atau bentuk kegiatan lain
yang sejenis
8. Rumusan sikap dan keterampilan umum sebagai bagian dari capaian
pembelajaran lulusan untuk setiap tingkat program dan jenis
pendidikan tinggi
9. Standar profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and
professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang

Page 3
individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi.

5. Pernyataan Isi a. Direktur bersama Ketua Jurusan/Ketua Prodi melakukan telaah


Standar Kompetensi kurikulum yang ada untuk memastikan capaian pembelajaran sudah
lulusan sesuai dengan KKNI.
b. Capaian Pembelajaran yang sesuai dengan KKNI perlu dilakukan
workshop kurikulum Minimal 2 tahun dan Maksimal 5 tahun sekali.
c. Pelaksanaan Workshop melibatkan para pemangkukepentingan
Jurusan/Prodi, stakeholder serta hasil tracer study,
dalammerumuskan kualifikasi kompetensi lulusanyang meliputi
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
d. Hasil rumusan pengetahuan, sikap dan keterampilan umum sebagai
bagian dari capaian pembelajaran lulusan untuk tingkat program
Diploma III (paling rendah setara dengan jenjang 5) dan Diploma IV
(paling rendah setara dengan jenjang 6) dan jenis pendidikantinggi
vokasi sebagai berikut:
Deskripsi jenjang kualifikasi KKNI
Jenjang
Uraian
Kualifikasi
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang
baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan cinta tanah air sertamendukung
perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan
Deskripsi
sosial dan kepedulianyang tinggi terhadap
Umum
masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, kepercayaan, danagama serta
pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta
memiliki semangat untukmendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
5 (DIII) Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas,

Page 4
memilih metode yangsesuai dari beragam pilihan
yang sudah maupun belum baku
denganmenganalisis data, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dankuantitas
yang terukur.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan
tertentu secara umum, sertamampu
memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun
laporan tertulis secarakomprehensif.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan
memanfaatkan ilmupengetahuan, teknologi,
dan/atau seni pada bidangnya dalam
penyelesaianmasalah serta mampu beradaptasi
terhadap situasi yang dihadapi.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan
tertentu secara umum dankonsep teoritis bagian
khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secaramendalam, serta mampu memformulasikan
6 (DIV)
penyelesaian masalahprosedural.
Mampu mengambil keputusan yang tepat
berdasarkan analisis informasidan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih
berbagaialternatif solusi secara mandiri dan
kelompok.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil
kerja organisasi.
6. Strategi pelaksanaan 1. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar.
standar kompetensi 2. Unsur pimpinan melakukan rapid appraisal tentang capaian
lulusan pembelajaran pada masing-masing Jurusan/Prodi apakah telah
sesuai KKNI atau tidak.

Page 5
3. Membina kerjasama dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah,
dan/atau dunia usaha.
4. Unsur pimpinan memfasilitasi penyusunan/pengembangan capaian
pembelajaran pada level Jurusan/Prodi dalam bentuk workshop.
5. Pihak Jurusan/Prodi menyelenggarakan evaluasi diri secara berkala
di institusi masing-masing.
6. Pihak Jaminan mutu menyelenggarakan audit internal secara
berkala di Jurusan/Prodi lingkup Poltekkes
7. Indikator Output
Ketercapaian Standar 1. Laporan sosialisasi standar
Kompetensi lulusan 2. Laporan rapidappraisal
3. Laporan workshop penyusunan/pengembangan capaian
pembelajaran pada level Jurusan/Prodi.
4. Laporan Evaluasi diri
5. Laporan audit internal
Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Dokumen capaian pembelajaran pada Program Studi Diploma III:
Gizi, Keperawatan, Kebidanan, dan Analis Kesehatan.
b. Dokumen capaian pembelajaranpada Program Studi Diploma IV:
Gizi dan Kebidanan.
8. Dokumen Terkait a. Statuta Poltekkes Kemenkes Kendari,
b. Pedoman akademik Poltekkes Kemenkes Kendari,
c. Standar isi pembelajaran,
d. Standar proses pembelajaran,
e. Standar penilaian pembelajaran,
f. Standar dosen dan tenaga kependidikan,
g. Standar sarana dan prasarana pembelajaran,
h. Standar pengelolaan pembelajaran,
i. Standar pembiayaan pembelajaran, dan
j. Borang/formulir penilaian standar kompetensi lulusan
9. Referensi a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
b. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Mendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem

Page 6
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
d. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 2016.
Direktorat Jaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Kemenristekdikti.

Page 7
Kode/No : SM.001/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI Tanggal : 24 Januari 2018
Revisi : 1
STANDAR ISI PEMBELAJARAN
Halaman : 8 dari 82

STANDAR ISI PEMBELAJARAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I

3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page 8
1. Visi dan Misi Visi Poltekkes Kendari :
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul,
Menghasilkan Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman
dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan
Kemaritiman di Indonesia pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem
manajemen secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi
Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola
perguruan tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar
kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang bermutu, profesional


dan kompetitif, diperlukan ketersediaan kurikulum dengan
memperhatikan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
untuk setiap program pendidikan yang dirumuskan dengan mengacu
pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI yang mampu
mengakomodasi semua tuntutan dari kalangan profesi, pengguna lulusan
maupun masyarakat umum. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan
dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna lulusan, dan
masyarakat
3. Pihak yang a. Ketua Jurusan dan Prodi
bertanggungJawab b. Dosen Ketua Komite Kurikulum.
4. Definisi Istilah 1. Pemangku kepentingan internal: dosen, karyawan non-dosen,
mahasiswa.
2. Pemangku kepentingan eksternal: organisasi profesi, dunia
usaha,pemerintah, pengguna lulusan, orang tua / wali mahasiswa,
masyarakat secara umum.
3. Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
4. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada
capaian pembelajaran lulusan.
5. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada program
profesi wajib memanfaatkan hasil penelitian dan hasil pengabdian

Page 9
kepada masyarakat
6. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk
setiap program pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada
deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.
7. Lulusan program diploma tiga paling sedikit menguasai konsep
teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara
umum
8. Lulusan program diploma empat dan sarjana paling sedikit
menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan
tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam
bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam
9. Lulusan program profesi paling sedikit menguasai teori aplikasi
bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu;
10. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
bersifat kumulatif dan/atau integratif.
11. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
dituangkan dalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk
mata kuliah.
5. PernyataanStandar 1. Ketua Jurusan, harus membentuk tim dengan tugas utama
Isi Pembelajaran pengembangkan kurikulum dengan memperhatikan tingkat
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
2. Tim ini diketuai oleh ketua Program Study dengan hasil kegiatan
berupa bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata
kuliah.
3. Proses penyusunan pengembangan kurikulum dilaksanakan
setiap minimal 2 (dua) tahun dan maksimal 5 (lima) tahun sekali dan
harus melibatkan atau mempertimbangkan saran dari pemangku
kepentingan internal dan eksternal, dan didahului dengan studi
pelacakan Lulusan.
4. Dosen yang menjadi ketua Tim harus memiliki kemampuan :
a. mengelola,mengarahkan,dan memimpin proses penyusunan
dan penentuan tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran
b. mengidentifikasi dan menganalisis berbagai faktor yang
mempengaruhi kelayakan dan perkembangan isi pembelajaran
c. mempengaruhi, mendorong, mendukung, dan menginspirasi

Page 10
anggota tim maupun para dosen lainnya untuk menggagas ide
perubahan dan membuat rencana untuk mewujudkan
perubahan atau perbaikan kedalaman dan keluasan isi
pemebelajaran
d. menyiapkan,merancang, melaksanakan, dan memantau
pelaksanaan standar isi pembelajaran
6.Strategi pelaksanaan 1. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar.
standar Isi 2. Unsur pimpinan melakukan rapid appraisal tentang capaian
Pembelajaran pembelajaran pada masing-masing Jurusan/Prodi apakah telah
sesuai KKNI atau tidak.
3. Membina kerjasama dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah,
dan/atau dunia usaha.
4. Unsur pimpinan memfasilitasi penyusunan/pengembangan capaian
pembelajaran pada level Jurusan/Prodi dalam bentuk workshop.
5. Pihak Jurusan/Prodi menyelenggarakan evaluasi diri secara berkala
di institusi masing-masing.
6. Pihak Jaminan mutu menyelenggarakan audit internal secara
berkala di Jurusan/Prodi lingkup Poltekkes
7. Indikator Output
Ketercapaian Standar a. Laporan sosialisasi standar
Isi Pembelajaran b. Laporan rapid appraisal
c. Laporan workshop penyusunan/pengembangan tingkat kedalaman
dan keluasan materi pembelajaran pada level Jurusan/Prodi dalam
bentuk workshop.
d. Laporan evaluasi diri
e. Laporan audit internal
Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Dokumen tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
pada Program Studi Diploma III: Gizi, Keperawatan, Kebidanan, dan
Analis Kesehatan.
b. Dokumen tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
pada Program Studi Diploma IV: Gizi dan Kebidanan.

Page 11
8. DokumenTerkait a. Statuta Poltekkes Kemenkes Kendari,
b. Pedoman akademik Poltekkes Kemenkes Kendari,
c. Standar kompetensi lulusan,
d. Standar proses pembelajaran,
e. Standar penilaian pembelajaran,
f. Standar dosen dan tenaga kependidikan,
g. Standar sarana dan prasarana pembelajaran,
h. Standar pengelolaan pembelajaran,
i. Standar pembiayaan pembelajaran, dan
j. Borang/formulir penilaian standar kompetensi lulusan
9. Referensi a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
b. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Mendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
d. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 2016.
Direktorat Jaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Kemenristekdikti.

Page 12
Kode/No : SM.001/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI Tanggal : 24 Januari 2018
Revisi : 1
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Halaman : 13 dari 82

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I

3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat

4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page 13
1. Visi dan Misi Visi Poltekkes Kendari :
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen
secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Politeknik Kesehatan Kendari
dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang bermutu, profesional dan
kompetitif, diperlukan standar proses pembelajaran Poltekkes Kemenkes
Kendari yang dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
penyelenggaraan, pengendalian, monitoring dan evaluasi Institusi pendidikan
tenaga kesehatan sehingga lulusan yang berkualitas dan mandiri dapat
dihasilkan secara konsisten dan berkesinambungan sesuai dengan tuntutan
kepuasan masyarakat maupun tuntutan program pelayanan kesehatan baik
swasta maupun pemerintah.
3. Pihak yang 1. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.
bertanggung Jawab Pembantu Direktur Bidang Akademik
3. Kepala Sub Bagian ADAK
4. Ketua Jurusan
5. Ketua Program Studi
6. Ka Ur Administrasi Akademik
7. Sek Prodi
8. Dosen
9. Mahasiswa

Page 14
4. Definisi Istilah 1. Pemangku kepentingan internal: dosen, karyawan non-dosen,
mahasiswa.
2. Pemangku kepentingan eksternal: organisasi profesi, dunia
usaha,pemerintah, pengguna lulusan, orang tua / wali mahasiswa,
masyarakat secara umum.
3. Standar proses pembelajaran : merupakan kriteria minimal pelaksanaan
pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian
pembelajaran lulusan.
4. Standar prosesmencakup:
a. karakteristik proses pembelajaran;
b. perencanaan proses pembelajaran;
c. pelaksanaan proses pembelajaran; dan
d. beban belajar mahasiswa.
5. Karakteristik proses pembelajaran terdiri atassifat interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat
pada mahasiswa.
a. Interaktif artinya capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan
dosen.
b. Holistik artinya proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola
pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi
keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.
c. Integratif artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian
pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan
program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
d. Saintifik artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga
tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai,
norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-
nilai agama dan kebangsaan.
e. Kontekstual artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan
kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
f. Tematik artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik

Page 15
keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan
nyata melalui pendekatan transdisiplin.
g. Efektif artinya capaian pembelajaran lulusan diraih secara
berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik
dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
h. Kolaboratif artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar
individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
i. Berpusatpada mahasiswa artinya capaian pembelajaran
lulusan diraih melalui proses pembelajaranyang mengutamakan
pengembangan kreativitas,kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan
menemukan pengetahuan.
6. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah
dan disajikan dalam bentuk RPS
7. RPS ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau
bersama dengan kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan
atau teknologi
8. RPS paling sedikit memuat nama PRODI, nama dan kode MK,
semester, SKS, Nama Dosen pengampu, Capaian pembelajaran lulusan,
kemampuan akhir yg direncanan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian yg terkait dg
kemampuan yang akan dicapai, metode pembekajaran, waktu yg
disediakan untuk mencapai kemampuan pada setiap tahap pembelajaran,
pengalaman belajar mhs yg diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus
dikerjakan, kriteria, indicator dan bobot penilaian serta daftar referensi
yang digunakan.
9. RPS wajib ditinjau dan diseseuaikan secara berkala dg
perkembangan pengetahuan dan teknologi.
10. Pelaksanaan proses pembelajaranberlangsung dalam bentuk interaksi
antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar
tertentu.
11. Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan
sesuai RPS dengan karakteristik proses pembelajaranterdiri atassifat
interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,

Page 16
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
12. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib
mengacu pada Standar Nasional Penelitian.
13. Proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada
masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada Standar Nasional
Pengabdian kepada Masyarakat.
14. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara
sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan
beban belajar yang terukur.
15. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan
metode pembelajaran yang efektif, sesuai dengan karakteristik mata
kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan pada
matakuliah, dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
16. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan
pembelajaran mata kuliah antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi
kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode
pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
17. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari
beberapa metode pembelajaran diwadahi dalam suatu bentuk
pembelajaran.
18. Bentuk pembelajaran dapat berupa:
a. Kuliah
b. responsi dan tutorial
c. seminar; dan
d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan;
19. Bentuk pembelajaran dimaksud bagi program pendidikan diploma tiga,
program pendidikan diploma empat, program profesi, wajib ditambah
bentuk pembelajaran berupa penelitian.
20. Bentuk pembelajaran berupa penelitian sebagaimana dimaksud
merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam
rangka pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman
otentik serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing
bangsa.
21. Bentuk pembelajaran, bagi program pendidikan diploma tiga, program

Page 17
pendidikan diploma empat, program sarjana, program profesi, wajib
ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat.
22. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat
merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam
rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
23. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit
semester (SKS).
24. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran
efektif selama 16 (enam belas) minggu.termasuk UTS dan UAP
25. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan perguruan
tinggi dapat menyelenggarakan semester antara.
26. Semester antara diselenggarakan:
a. selama paling sedikit 8 (delapan) minggu;
b. beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks;
c. sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian
pembelajaran yang telah ditetapkan.
27. Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan,
tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah
semester antara dan ujian akhir semester antara.
28. Satu SKS pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial,
mencakup:
a. kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per
minggu per semester;
b. b. kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 60 (Enam
puluh) menit per minggu per semester; dan
c. kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester.
29. Satu SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran
lain yang sejenis, mencakup:
a. kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per
semester; dan
b. kegiatan belajar mandiri 70 (Tujuh puluh) menit per minggu per
semester.
30. Perhitungan beban belajar dalam system blok, modul, bentuk lain
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian

Page 18
pembelajaran.
31. Satu SKS pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio,
praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah
170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.
32. Untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan program sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, mahasiswa wajib menempuh beban belajar
paling sedikit:
a. 108 sks untuk program diploma tiga;
b. 144 sks untuk program diploma empat dan program sarjana;
c. 24 sks untuk program profesi;
33. Masa studi terpakai bagi mahasiswa dengan beban belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sebagai berikut:
a. 3 (tiga) sampai 5 (Lima) tahun untuk program diploma tiga;
b. 4 (empat) sampai 7 (Tujuh) tahun untuk program diploma
empat dan program sarjana;
c. 1 (satu) sampai 3 (Tiga ) tahun untuk program profesi setelah
menyelesaikan program sarjana atau diploma empat;
d. Perguruan tinggi dapat menetapkan masa
penyelenggaraan program pendidikan kurang dari batas maksimum
34. Beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi setelah dua
semester tahun pertama dapat ditambah hingga 64 (enam puluh
empat) jam per minggu setara dengan 24 (dua puluh empat) sks per
semester.
35. Kompetensi Dasar : Kemampuan minimal yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan efektif.
36. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan
disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
37. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ditetapkan dan
dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok
keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam
program studi.
38. Rencana Pembelajaran Semester/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
paling sedikit memuat:
a. nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks,

Page 19
nama dosen pengampu;
b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan
dicapai;
e. metode pembelajaran;
f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap
tahap pembelajaran;
g. pengalaman pembelajaran mahasiswa yang diwujudkan dalam
deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu
semester
h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i. daftar referensi yang digunakan.
39. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran wajib ditinjau dan disesuaikan
secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
40. Mahasiswa berprestasi akademik tinggi merupakan mahasiswa
yang mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar dari 3,00
(tiga koma nol nol) dan memenuhi etika akademik.
41. Kegiatan Pendahuluan : Kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
menfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
42. Kegiatan Inti : Proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi
Dasar.
43. Kegiatan Penutup : Kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau kesimpulan, penilaian, refleksi, umpan balik dan tindak lanjut.
44. Belajar Mandiri : Kegiatan atas prakarsa sendiri dalam menginternalisasi
pengetahuan, sikap dan keterampilan, tanpa tergantung atau mendapat
bimbingan langsung dari orang lain.
45. Kegiatan Mandiri : Kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara
mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain dari suatu
akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku-buku acuan
(referensi).
46. Kuliah Tatap Muka Terjadwal : kuliah tatap muka terjadwal dengan

Page 20
tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk pengalaman belajar ceramah
atau diskusi.
47. Pembelajaran Terstruktur : Kegiatan pembelajaran di luar kelas yang
direncanakan oleh dosen dan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa,
tetapi tidak dijadwalkan secara reguler oleh institusi pendidikan tinggi.
Kegiatan terstruktur antara lain dapat berupa pemberian tugas untuk
dikerjakan oleh individu atau kelompok.
5. Penrnyataan Isi Proses Pembelajaran Teori / kelas
Standar Proses I. Perencanaan Proses Pembelajaran Teori / kelas
Pembelajaran 1. Ka. Sub Bag. ADAK memastikan setiap Prodi/Jurusan memiliki
kurikulum
2. Ka.Sub Bag ADAK harus menyusun kalender akademik yang
memuat : permulaan tahun akademik, minggu efektif kuliah, waktu
pembelajaran efektif, waktu libur (libur tengah semester, libur jeda
antar semester, libur tahun akademik, libur keagamaan,libur umum
dan khusus).
3. Ka.Sub Bag ADAK harus melaksanakan kegiatan Pengenalan
Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan atau
melaksanakan Konversi Nilai bagi Mahasiswa Alih Program
sebelum perkuliahan semester awal dimulai.
4. Pembimbing akademik (PA) harus menyetujui dan mengesahkan
kartu rencana studi (KRS) mahasiswa satu minggu sebelum
pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dosen harus memiliki unsur RPS, yang disusun sesuai dengan
standar isi dalam bentuk cetak atau soft file, yang bisa diunduh dari
Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) dosen, sebelum
melaksanakan perkuliahan dan direvisi setiap semester.
6. Dosen harus memiliki bahan kuliah berupa buku ajar dan atau
bentuk lainnya yang tersedia, sesuai dengan standar isi atau
sudah diterbitkan dan direvisi paling lama 3 tahun terakhir.
7. Dosen harus memiliki bahan kuliah berupa buku sumber (referensi)
dan atau jurnal yang digunakan untuk mendukung kuliah, sebelum
melaksanakan perkuliahan.

II. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Teori / Kelas


1. Dosen harus melakukan kontrak belajar dengan mahasiswa pada

Page 21
pertemuan pertama, sesuai silabus yang telah disusun dan disahkan
yang meliputi : Identitas Mata kuliah, Standar kompetensi, Kompetensi
Dasar, Indikator, Pengalaman belajar, materi pokok, waktu, sumber
pustaka, penilaian.
2. Dosen harus melakukan tatap muka dalam satu semester pada
setiap mata kuliah paling sedikit 16 (enam belas) minggu dan
Maksimal 18 Minggu (termasuk UTS, UAS, Remedial, Praktik
Lapangan, Ujian Praktek, dan penyerahan nilai ke akademik Jurusana)
sesuai dengan bobot SKS, yang ditunjukkan oleh hasil rekapitulasi
daftar hadir perkuliahan yang dilakukan oleh Program Studi.
3. Dosen harus melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
berbagai metode (ceramah, diskusi, seminar, dan praktek) sesuai
dengan ranah kompetensi yang akan dicapai.
4. Dosen harus menyampaikan materi pembelajaran dengan
menggunakan sarana sesuai standar (LCD projector, komputer, white
board, alat tulis) yang telah disediakan.
5. Dosen harus melakukan kegiatan pendahuluan untuk membangkitkan
motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik sehingga
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran pada setiap kali
pertemuan.
6. Dosen harus melakukan kegiatan inti untuk mencapai kompetensi
dasar sesuai dengan RPS dalam proses pembelajaran pada setiap
kali pertemuan.
7. Dosen harus melakukan kegiatan penutup untuk mengakhiri
pembelajaran dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian,
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut dalam proses pembelajaran
pada setiap kali pertemuan.
8. Dosen harus mengisi berita acara perkuliahan sesuai silabus
setiap kali melakukan kegiatan perkuliahan.
9. Dosen harus mengecek dan menandatangani daftar hadir mahasiswa
diakhir pertemuan
10. Dosen harus menyediakan waktu kepada mahasiswa untuk
melaksanakan konseling dan memberikan umpan balik kepada
mahasiswa.
11. Dosen harus melaksanakan bimbingan tugas akhir mahasiswa
(laporan kasus, studi kasus, penelitian) pada semester terakhir

Page 22
pendidikan
III.Penilaian Hasil Proses Pembelajaran Teori / Kelas
1 Dosen harus memberikan kuis yang dinilai selama satu semester
paling sedikit 3 kali yang ditunjukkan oleh arsip soal dan daftar nilai.
2 Dosen harus memberikan tugas terstruktur yang dinilai selama
satu semester paling sedikit 2 kali yang ditunjukkan oleh arsip
soal dan daftar nilai, dengan prosentase nilai minimal 20% dari total
nilai mata kuliah yang bersangkutan
3 Dosen harus memberikan UTS, UAS, dan penilaian tugas akhir yang
ditunjukkan oleh arsip soal dan daftar nilai.
4 Setiap dosen harus menentukan nilai akhir dan huruf mutu yang
ditentukan berdasarkan unsur penilaian kuis, UTS, UAS, Uji
Kompetensi, Tugas terstruktur dan tidak terstruktur, serta tugas akhir.
5 Dosen harus menyerahkan nilai akhir dan huruf mutu ke Program
Studi yang disertai berita acara penyerahan nilai 1 minggu setelah
UAS mata kuliah.
IV. Pengawasan Proses Pembelajaran Teori / Kelas
1. Koordinator mata kuliah harus melaksanakan koordinasi dengan
semua anggota tim pengajar paling sedikit 2 kali dalam satu
semester yang ditunjukkan oleh berita acara koordinasi.
2. Koordinator mata kuliah harus melaksanakan monitoring terhadap
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
penilaian pembelajaran secara periodik setiap bulan.
3. Koordinator mata kuliah harus melaksanakan monitoring jumlah
kehadiran dosen secara periodik setiap bulan.
4. Ketua jurusan harus melakukan supervisi proses pembelajaran
dengan menggunakan teknik role model, saran, nasehat, dan diskusi
secara perorangan, kelompok atau klasikal kepada dosen melalui
media lisan, tulisan, dan atau audiovisual, yang dilaksanakan pada
awal, tengah, dan akhir semester.
5. Ketua jurusan harus melaksanakan evaluasi proses pembelajaran
untuk menentukan kualitas secara keseluruhan dengan cara
membandingkan data, mengidentifikasi kekuatan kinerja pendidik,
mengidentifikasi kondisi dan kemampuan, serta suasana yang belum
terlaksana, yang ditujukan kepada dosen dan instruktur, yang
dilaksanakan pada awal, tengah, dan akhir semester.

Page 23
Standar Turunan
1. Proses Pembelajaran Praktek Laboratorium / Workshop bengkel
kerja.Adalah : standar yang menguraikan kegiatan proses pembelajaran
yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program
yang selanjutnya disebut dengan standar proses pembalajaran.
2. Proses Pembelajaran Praktek Klinik / Rumah Sakit/ Lapangan Adalah
standar yang menguraikan kegiatan proses pembelajaran yang terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program yang
selanjutnya disebut dengan standar proses pembalajaran.
6. Strategi pelaksanaan 1. Direktur berkoordinasi dengan Pembantu Direktur I bidang Akademik
standar Proses dalam proses pembelajaran Poltekkes Kemenkes Kendari
Pembelajaran 2. Pembantu Direktur I berkoordinasi dengan Ka. Sub Bag ADAK
dalam proses pembelajaran.
3. Ka. Sub Bag ADAK berkoordinasi dengan Ketua Jurusan dalam
proses pembelajaran.
4. Ketua Jurusan berkoordinasi dengan Sekretaris Jurusan, Ka.Prodi, Ka
Ur Administrasi Akademik, dan Sek Prodi dalam proses pembelajaran.
5. Ka. Prodi berkoordinasi dengan Dosen Pengampu Mata Kuliah
dalam proses pembelajaran.
7. Indikator Ketercapaian Proses Pembelajaran Poltekkes Kemenkes Kendari tercapai 98-100%
Standar Proses setiap akhir semester.
Pembelajaran
8. Dokumen Terkait 1. Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya
dengan : Standar proses pembelajaran Poltekkes Kemenkes
Kendari.
2. Standar ini harus dilengkapi dengan Prosedur (SOP) Proses
pembelajaran kelas, laboratorium dan klinik.
9. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
2. Pendidikan Nasional
3. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no
50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page 24
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
10. Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi

Page 25
Kode/No : SM.001/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI Tanggal : 24 Januari 2018
Revisi : 1
STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
Halaman : 26 dari 82

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I

3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page 26
1. Visi dan Misi Visi Poltekkes Kendari :
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen
secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Untuk mencapai visi misi, dan tujuan maka diperlukan suatu acuan guna
mengetahui tingkat keberhasilan yang harus dicapai oleh peserta didik dan
satuan pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar dalam rangka peningkatan mutu
penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan.
3. Pihak yang 1. Pembantu Direktur Bidang Akademik
bertanggung Jawab 2. Ka.Sub Bag ADAK
3. Ketua Jurusan/Ketua Program Studi
4. Ka. Ur. Administrasi Akademik
5. Sek Prodi
6. Dosen

Page 27
4. Definisi Istilah 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Penilaian Oleh pendidik, yaitu Penilaian hasil belajar oleh pendidik
(dosen) dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam berbagai bentuk tugas / tes /
ujian.
4. Penilaian Oleh Satuan Pendidikan, yaitu Penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan untuk semua mata kuliah.
5. Penilaian Pencapaian Kompetensi adalah proses pengumpulan
bukti secara sistematis serta pembuatan keputusan tentang perilaku
peserta didik berdasarkan standar kompetensi yang telah ditetapkan
6. Ujian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencaian
kompentensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan
pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
7. Ujian harian/kuis adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau Sub Kompetensi atau lebih
8. Ujian Tengah Semester (UTS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompentensi peserta didik setelah
melaksanakan 7 – 8 kali pertemuan kegiatan pembelajaran. Cakupan
ujian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD atau
Sub Kompetensi pada periode tersebut.
9. Ujian Akhir Semester (UAS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompentensi peserta didik diakhir
semester. Cakupan ujian meliputi seluruh indikator yang
memrepresentasikan seluruh KD atau Sub Kompetensi pada semester
tersebut
10. Ujian Akhir Program (UAP) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
institusi pendidik untuk mengukur pencapaian kompentensi peserta
secara keseluruhan / komprehensif yang disesuaikan dengan tuntutan
profesi yang dikemas dalam satu bentuk paket ujian.

Page 28
11. Kartu Hasil Studi (KHS), adalah dokumen resmi sebagai bukti sah
tentang penilaian hasil belajar yang yang dinyatakan dengan huruf serta
indeks prestasi dalam semester.
12. Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah system yang digunakan
untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik berdasarkan patokan
yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu menentukan nilai batas lulus
untuk masing masing mata kuliah.
13. Transkrip Akademik, adalah dokumen resmi sebagai bukti sah tentang
rangkuman, penilaian hasil belajar yang dinyatakan dengan huruf serta
indeks prestasi kumulatif dan data lain yang diperlukan.
Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian
proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan.
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup:
1. Prinsip penilaian
Prinsip penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif,
akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
a. Prinsip edukatif merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa
agar mampu:
1) Memperbaiki perencanaan dan cara belajar dan
2) Meraih capaian pembelajaran lulusan.
b. Prinsip otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada
proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang
mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
c. Prinsip objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada
stándar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta
bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
d. Prinsip akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada
awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.
e. Prinsip transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
2. Teknik dan instrument penilaian
Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja,
tes tertulis, tes lisan, dan angket.

Page 29
Instrumenpenilaianterdiriatas :
a. Penilaian proses dalam bentuk rubric dan/atau penilaian hasil
dalam bentuk porto folio atau karya desain.
b. Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi.
c. Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau
kombinasi dari berbagai teknik dan instrument penilaian
Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik
dan instrument penilaian yang digunakan.
3. Mekanisme dan prosedur penilaian
Mekanisme penilaian terdiri atas:
a. menyusun, menyampaikan,menyepakati tahap, teknik, instrumen,
kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang
dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran;
b. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat
prinsip penilaian
c. memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan
hasil penilaian kepada mahasiswa; dan
d. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa secara akuntabel dan transparan.
Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian
tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan
pemberian nilai akhir.
Prosedur penilaian pada tahap perencanaan dapat dilakukan melalui
penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang.
4. Pelaksanaan penilaian
Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran
Pelaksanaan dapat dilakukan oleh:
a. dosen pengampu atau tim dosen pengampu;
b. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
mengikutsertakan mahasiswa dan/atau
c. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikut
sertakan pemangku kepentingan yang relevan.
5. Pelaporan penilaian
Untuk mendapatlan nilai huruf mutu tiap mata kuliah menggunakan Nilai

Page 30
Absolut (atau nilai murni atau nilai mutlak) yang dapat dikelompokkan
dalam bentuk angka pecahan dengan rentang skor (salah satu):
1) Antara 0 – 100, atau
2) 0,00 – 4,00
Nilai atau skor absolut akhir yang sah adalah:
1) Nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil evaluasi akhir suatu
mata kuliah hanya dianggap sah apabila peserta didik dan jenis
mata kuliah terdaftar dalam KRS pada semester yang bersangkutan
2) Semua nilai akhir mata kuliah atau evaluasi akhir suatu mata kuliah
yang tidak memenuhi persyaratan di atas, dinyatakan tidak berlaku
(gugur).
Berdasarkan rentang nilai tersebut di atas, kemudian dikonversi menjadi
nilai Huruf Mutu (HM). Lambang atau Huruf Mutu adalah nilai yang
berasal dari angka nilai absolut dan dikelompokkan dalam bentuk huruf a,
B, C, D dan E
Nilai atau Skor Absolut Akhir (salah satu)
Huruf Mutu (HM)
Rentang 0 - 100 Rentang 0,00 – 4,00
79-100 3.51-4.00 A
68-78 2.75-3.50 B
56-67 2.00-2.74 C
41-55 1.00-1.99 D
Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam
menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran:
a. huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik;
b. huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik;
c. huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup;
d. huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau
e. huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang.
Perguruan tinggi dapat menggunakan huruf antara dan angka antara
untuk nilai ada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat).
Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.
Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester
dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS).
Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi
dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK).

Page 31
Indeks prestasi semester (IPS) dinyatakan dalam besaran yang
dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap
mata kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi
dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil dalam satu semester.
Indeks prestasi kumulatif (IPK) dinyatakan dalam besaran yang
dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap
mata kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi
dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil yang telah ditempuh.
Mahasiswa berprestasi akademik tinggi adalah mahasiswa yang
mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar dari 3,50
(tiga koma lima nol) dan memenuhi etika akademik.
Mahasiswa program diploma III dan program Diploma IV dinyatakan
lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan
dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh
program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau
sama dengan 2,00 (dua koma nol).
6. Kelulusan mahasiswa
Kelulusan mahasiswa dari program diploma dan program
sarjana dinyatakan dengan predikat memuaskan, sangat
memuaskan, atau pujian dengan kriteria:
a. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan
apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,76
(dua koma tujuh enam) sampai dengan 3,00 (tiga koma nol)
b. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat
memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK)
3,51 (tiga koma lima satu) sampai dengan 3,75 (tiga koma
tujuh lima); atau
c. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian
apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih
dari 3,75 (tiga koma tujuh lima)
Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh :
a. Ijazah
b. Sertifikat Kompetensi
c. Gelar
d. Surat keterangan pendamping ijazah

Page 32
PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH DOSEN
5. Pernyataan Isi Standar
A. Perencanaan
Penilaian 1. Setiap dosen harus membuat
Pembelajaran a. Kisi-kisi soal
b. Bentuk soal sesuai pada setiap mata kuliah
c. Analisa soal
d. Kunci jawaban

B. Pelaksanaan
1. Setiap dosen melakukan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa
mencakup perinsip : edukatif, otentik,objektif, akuntabel, dan
transparan
2. Setiap dosen harus melakukan evaluasi lisan maupun tulisan pada :
a. Setiap akhir pokok bahasan
b. Setiap tengah semester
c. Setiap akhir semester sesuai kisi-kisi yang telah dibuat
d. Setiap memulai atau mengakhiri pembelajaran melakukan pre tes
dan post tes
3. Dosen harus mengoreksi dan mengembalikan hasil tes dan
penugasan mahasiswa setelah dikoreksi paling lambat 1 minggu
4. Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh:
a) dosen pengampu atau tim dosen pengampu,
b) dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikut
sertakan mahasiswa; dan/atau
c) dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikut
sertakan pemangku kepentingan yang relevan.
5. Pelaporan penilaian dapat berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa
dalam menempuh suatu matakuliah yang dinyatakan dalam kisaran:
a. huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik,
b. huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik,
c. huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup,
d. huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang, atau
e. huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang.
6. Dosen harus melakukan ujian perbaikan (remedial) pada mahasiswa
yang mempunyai nilai kurang (dibawah 60) maksimal 2 kali dengan
nilai C (2.00) dengan ketentuan :
a. Remedial pertama dilakukan 1 minggu setelah UAS
b. Remedial kedua dilakukan 2 minggu setelah UAS

Page 33
C. Evaluasi

Dosen harus menyusun laporan hasil penilaian belajar mahasiswa


pada setiap akhir semester dan disimpan pada bagian Administrasi
Akademik (ADAK) Jurusan

PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH INSTITUSI (SATUAN


PENDIDIKAN)
A. Perencanaan
1. Pimpinan institusi menetapkan standar penilaian batas
kelulusan peserta didik untuk mata kuliah yang menggunakan PAP
2. Pimpinan institusi harus menyusun ketentuan pelaksanaan
penilaian hasil belajar mahasiswa sesuai standar kompetensi
3. Pimpinan institusi harus mensosilisasikan ketentuan pelaksanaan
penilaian hasil belajar pada semua dosen di institusi
4. Pimpinan institusi menentukan: metode, waktu, tempat,
penguji dan panitia pelaksana ujian
5. Tim dosen menyusun instrumen penilaian
6. Penilaian pencapaian kompetensi mahasiswa dilakukan
melalui sistem :
3) Ujian OSCA untuk Jurusan Keperawatan dan Kebidanan
4) Ujian Komprehensif untuk Jurusan Keperawataan
dan Kebidanan
5) Ujian KTI untuk Jurusan Kebidanan, Keperawatan, G iz i,
dan Analis Kesehatan
6) Penelitian Sederhana untuk Jurusan Okupasi Terapi,dan
Jurusan Keperawatan.
B. Pelaksanaan.
1. Pimpinan institusi memimpin rapat untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan penilaian dengan seluruh penguji
2. Pimpinan institusi menyelenggarakan penilaian secara
komprehensif
C. Evaluasi
Jurusan/prodi yang telah merekap hasil ujian mahasiswa harus
melaporkan hasil belajar untuk didokumentasikan di bagian ADAK

Page 34
6. Strategi pelaksanaan 1. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari menetapkan standar penilaian
standar Proses dan memberikan dukungan untuk pelaksanaan
Pembelajaran 2. Direktur mengalokasikan pembiayaan untuk penyelenggaraan
standar penilaian.
3. Direktur mensosialisasikan standar penilaian kepada Jurusan/Prodi
melalui rapat di awal semester untuk menyamakan persepsi
4. Buku pedoman penilaian pendidikan di bagikan kepada pemangku
kepentingan.
5. Jurusan/Prodi mensosialisasikan standar penilaian kepada dosen di awal
semester dan melakukan komitmen pelaksanaan standar penilaian
6. Direktur melakukan monitoring pelaksanaan standar penilaian melalui
unit penjaminan mutu

1. Pelaksanaan ujian sesuai rencana pada kalender akademik


7. Indikator Ketercapaian
2. Jenis ujian sesuai dengan rancangan RPP yang telah dibuat
Standar Proses
3. Jenis ujian sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
Pembelajaran
4. Soal sesuai dengan kisi-kisi
5. Hasil ujian dan feedback kepada mahasiswa diberikan tepat waktu
6. Pelaksanaan remedial tes dilakukan tepat waktu

Standar ini harus dilengkapi dengan


8. Dokumen Terkait
1. Formulir: Pemeriksaan Kesiapan Ruang Ujian, Tanda Terima Soal Ujian,
Daftar Hadir dan Nilai Ujian, Rekapitulasi Kehadiran Mahasiswa, Berita
Acara Ujian, Pengambilan dan Pengembalian Berkas Ujian, Rekapitulasi
Tanda Terima Lembar Jawab Ujian,Daftar Nilai Akhir, Rekapitulasi
Tanda Terima Penyerahan Nilai, Ketidakpuasan Nilai, dan Daftar
Perubahan Nilai Akhir.
2. SOP: Ujian Semester (UTS/UAS), Ujian Akhir Program (UAP),
Penugasan Mahasiswa, Pengadaan KHS/Transkrip
9. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002
tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
7. Standar Penilaian Pendidikan Tenaga Kesehatan

Page 35
Kode/No : SM.001/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI Tanggal : 24 Januari 2018
STANDAR DOSEN DAN TENAGA Revisi : 1
KEPENDIDIKAN Halaman : 36 dari 82

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I

3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page 36
1. Visi dan Misi Visi Poltekkes Kendari :
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen
secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Untuk mewujudkan visi ,misi, dan tujuan Politeknik Kesehatan Kendari
dibutuhkan staf dosen yang bermutu, berkarakter, profesional, dan
berkompeten.

Agar staf dosen mampu memenuhi criteria tersebut dibutuhkan ukuran atau
standar minimum tentang kualifikasi akademik dan kompetensi.

Selain itu, untuk menjamin mutu proses pembelajaarn di kelas para dosen
juga harus memiliki kompetensi untuk melakukan pembelajaran dan
tersertifikasi oleh Diklit.
3. Pihak yang a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
bertanggung Jawab b. Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
c. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi (prodi)
d. Dosen
e. Tenaga kependidikan
4. Definisi Istilah 1. Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentrasformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Status dosen terdiri dari:
1) Dosen Tetap adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagi
tenaga pendidik tetap di lingkungan politeknik kesehatan Kendari
bedasarkan surat keputusan Direktur.
2) DosenTidak tetap adalah dosen yang bukan tenaga pendidik tetap
dilingkungan Politeknik Kesehatan Kendari.

Page 37
3) Dosen tamu adalah pakar selain dosen pengampu yang diperlukan
untuk pengayaan atau aplikasi ilmu.
4) Dosen tersertifikasi adalah dosen yang telah memiliki sertifikat
dosen professional
2. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi
antara lain, pustakawan, tenaga administrasi, laborandan teknisi, serta
pranata teknik informasi
5. Pernyataan Isi Standar a. Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik,
Dosen dan tenaga sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian
kependidikan
pembelajaran lulusan
b. Kualifikasi Akademik Dosen desesuaikan dengan mata kuliah yang
diampuh pada masing-masing program study dengan rincian sebagai
berikut :
Program studi : Keperawatan
Program sarjana
(S1/D4) yang
No Mata Kuliah Program Magister ( S2) melatarbelakangi
program Magister
pada kolom (3)
(1) (2) (3) (4)
1 Keperawatan 1. Magister terapan 1. DIV kep
kesehatan jiwa keperawatan jiwa/perawat
2. Sp kep jiwa pendidik minat jiwa
3. magister keperawatan 2. S.Kp/Ners
4. magister kesehatan 3. S1 kesmas(DIII
peminatan ilmu keperawatan)
perilaku atau promosi 4. S1 Psikologi(DIII
kesehatan Keperawatan)
5. magister psikologi
2 Keperawatan 1. magister terapan 1. DIV kep
anak keperawatan anak/perawat
2. Sp kep anak pendidik minat anak
3. magister kep 2. S.Kp/ners
4. magister kesehatan 3. S1 kesmas/S1 non
peminatan KIA kesehatan dengan
latar belakang D3
Kep
3 Keperawatan 1. magister terapan 1. DIV kep /perawat
maternitas keperawatan pendidik minat
2. Sp kep maternitas maternitas
3. magister kep 2. S.Kp/ners
4. magister kesehatan 3. S1 kesmas/S1 non
peminatan Kespro kesehatan dengan
5. magister kesehatan latar belakang D3
peminatan KIA Kep
4 KMB 1.magister terapan 1. DIV KMB/perawat
keperawatan pendidik minat

Page 38
2. Sp KMB medical bedah
3.magister kep 2. S.Kp/Ners

5 Keperawatan 1. magister terapan 1. DIV kep /perawat


keluarga keperawatan pendidik minat
2. Sp kep komunitas komunitas
3. magister kep 2. S.Kp/ners
4. magister kesehatan 3. S1 kesmas/S1 non
peminatan promkes kesehatan dengan
atau kespro latar belakang D3
5. magister kesehatan Kep
peminatan KIA
6 Keperawatan 1. magister terapan 1. DIV KMB/perawat
gerontik keperawatan pendidik minat jiwa
2. Sp kep komunitas 2. S.Kp/Ners
3. Sp kep medical
bedah
4. magister
keperawatan
5. magister kesehatan
7 Keperawatan 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
komunitas keperawatan 2. S.Kp/ners
2. Sp kep komunitas 3. S1 kesmas/S1 non
3. magister kesehatan dengan
keperawatan latar belakang D3
4. magister kesehatan Kep
8 Keperawatan 1. magister terapan 1. DIV Kep medical
gadar keperawatan bedah/gawat
2. Sp kep medical darurat (anak dll)
bedah/anak 2. S.Kp/Ners
maternitas/jiwa
3. magister
keperawatan
4. magister kesehatan
9 Konsep dasar 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
keperawatan keperawatan 2. S.Kp/ners
2. Sp kep medical
bedah/anak
maternitas/jiwa
3. magister
keperawatan
4. magister kesehatan
10 Kebutuhan 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
dasar manusia keperawatan 2. S.Kp/ners
2. magister 3. S1 kesmas/S1 non
keperawatan kesmas dengan
3. magister kesehatan latar belakang D3
Kep
11 Etika 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
keperawatan keperawatan 2. S.Kp/ners
2. magister 3. S1 kesmas/S1 non
keperawatan kesehatan dengan
3. magister kesehatan latar belakang D3
Kep

Page 39
12 Keperawatan 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
profesional keperawatan 2. S.Kp/ners
2. Sp. keperawatan
3. magister
keperawatan
13 Komunikasi 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
dalam keperawatan 2. S.Kp/ners
keperawatan 2. magister 3. S1 non kesehatan
keperawatan dengan latar
3. magister kesehatan belakang D3 Kep
14 Riset 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
keperawatan keperawatan 2. S.Kp/ners
2. magister 3. S1 kesmas/S1 non
keperawatan kesehatan dengan
3. magister kesehatan latar belakang D3
peminatan Kep
biostatistik
15 Dokumentasi 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
keperawatan keperawatan 2. S.Kp/ners
2. magister
keperawatan
16 Manajemen dan 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
kepemimpinan keperawatan 2. S.Kep/ners
dalam 2. magister
keperawatan keperawatan
17 Promosi 1. magister terapan 1. DIV keperawatan
kesehatan keperawatan 2. S.Kp/ners
2. magister
keperawatan
3. magister kesehatan
peminatan promosi
kesehatan
18 Ilmu Biomedik 1. magister biomedik 1. S1 kedokteran
2. magister terapan umum
keperawatan 2. DIV Keperawatan
3. magister 3. S1 Kep/ners
keperawatan
4. Magister kesehatan

Program studi : Kebidanan


Program sarjana
(S1/D4) yang
No Mata Kuliah Program Magister ( S2) melatarbelakangi
program Magister
pada kolom (3)
(1) (2) (3) (4)
1 Biologi dasar 1.magister biomedik 1.dokter
dan biologi
perkembangan
2 Komunikasi 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
dalam praktik kebidanan 2. S1 kebidanan
kebidanan 2. magister kebidanan 3. S1 kesehatan
3. magister kesehatan peminatan promkes
peminatan promkes 4. S1 non kesehatan

Page 40
4. magister komunikasi dengan latar
5. magister psikologi belakang D3
kebidanan
5. S1 komunikasi
6. S1 psikologi
3 Ketrampilan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
dasar kebidanan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
I 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan latar belakang D3
kespro/KIA kebidanan
4. magister kesehatan
4 Ketrampilan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
dasar kebidanan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
II 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan latar belakang D3
kespro/KIA kebidanan
4. magister kesehatan
5 Kesehatan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
reproduksi dan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
keluarga 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
berencana 3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan kespro latar belakang D3
kebidanan
6 Asuhan 1. magister kebidanan 1. DIV kebidanan
kebidanan 2. magister kesehatan 2. S1 kebidanan/S1
kehamilan peminatan kesmas/S1 non
kespro/KIA kesehatan dengan
3. magister terapan latar belakang D3
kebidanan kebidanan
7 Asuhan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
kebidanan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
persalinan dan 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
bayi baru lahir 3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan latar belakang D3
kespro/KIA kebidanan
8 Asuhan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
kebidanan nifas kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
dan menyusui 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan latar belakang D3
kespro/KIA kebidanan
9 Asuhan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
kebidanan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
neonatus,bayi,b 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
alita dan anak Sp maternal dan kesehatan dengan
pra sekolah perinatal latar belakang D3
3. magister kesehatan kebidanan
peminatan KIA
10 Asuhan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
kebidanan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
kegawat 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
daruratan 3. magister kesehatan kesehatan dengan

Page 41
maternal peminatan latar belakang D3
neonatal kespro/KIA kebidanan
11 Asuhan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
kebidanan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
komunitas 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan latar belakang D3
kespro/promkes/KIA kebidanan
12 Praktik 1. magister kebidanan 1. DIV kebidanan
kebidanan I ( 2. magister kesehatan 2. S1 kebidanan/S1
asuhan peminatan kesmas/S1 non
bersalin,nifas,KB kespro/KIA kesehatan dengan
,neonatus,bayi,b 3. magister terapan latar belakang D3
alita dan anak kebidanan kebidanan
pra sekolah
normal
13 Praktik 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
kebidanan II kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
(asuhan 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
kebidanan 3. magister kesehatan kesehatan dengan
komunitas,keseh peminatan latar belakang D3
atan reproduksi kespro/KIA kebidanan
dan
kegawatdarurata
n maternal
neonatal)
14 Praktik 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
kebidanan III kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
(praktik 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
komprehensip) 3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan latar belakang D3
kespro/KIA kebidanan
15 Konsep 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
kebidanan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
2. magister kebidanan kesmas/S1 non
3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan kespro latar belakang D3
kebidanan
16 Etikolegal dalam 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
praktik kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
kebidanan 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
3. magister hukum kesehatan dengan
kesehatan latar belakang D3
4. magister kesehatan kebidanan
peminatan promosi
kesehatan
17 Kesehatan 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
masyarakat kebidanan 2. S1 kebidanan/S1
2. magister kebidanan kesmas/S1 non
3. magister kesehatan kesehatan dengan
peminatan latar belakang D3
kespro/KIA kebidanan
18 Metode 1. magister terapan 1. DIV kebidanan
penelitian dan kebidanan 2. S1 kebidanan/S1

Page 42
statistik dasar 2. magister kebidanan kesmas/S1 non
3. magister kesehatan kesehatan dengan
latar belakang D3
kebidanan
Program studi : Gizi

Program sarjana
(S1/D4) yang
No Mata Kuliah Program Magister ( S2) melatarbelakangi
program Magister
pada kolom (3)
(1) (2) (3) (4)
1 Ilmu gizi dasar 1. magister terapan 1. DIV gizi
gizi 2. S1 kesehatan
2. magister kesehatan masyarakat
masyarakat peminatan gizi
peminatan 3. S1 gizi
gizi/promosi
kesehatan
3. magister gizi klinik
2 Ilmu kimia dasar 1. magister terapan 1. DIV gizi
gizi 2. S1 kimia
2. magister kimia 3. S1 gizi
3. magister biomedik 4. S1 kesehatan
4. magister kesehatan masyarakat
masyarakat minat peminatan gizi
gizi

3 Ilmu kimia 1. magister terapan 1. DIV gizi


makanan gizi 2. S1 teknologi
2. magister gizi pangan
3. magister kimia 3. S1 gizi
4. magister kesehatan 4. S1 kesehatan
masyarakat masyarakat
peminatan gizi peminatan gizi
5. magister teknologi
pangan
4 Anatomi fisiologi 1. magister 1. S1 kedokteran
biomedik/biokimia umum
2. magister gizi klinik 2. S1 kedokteran
3. magister terapan hewan
gizi 3. DIV Gizi
4. magister kesehatan 4. S1 gizi
5. S1 kesmas
peminatan gizi
5 Biokimia gizi 1. magister biomedik 1. S1 kedokteran
2. magister kesehatan umum
masyarakat 2. S1 kedokteran
peminatan gizi hewan
3. magister biokimia 3. DIV Gizi
4. magister terapan 4. S1 gizi
gizi 5. S1 kesmas
5. magister gizi klinik peminatan gizi
6 Ilmu bahan 1. magisterterapan 1.DIV Gizi

Page 43
makanan gizi 2.S1 gizi
2. magister kesehatan 3. S1 kesmas
masyarakat peminatan gizi
peminatan gizi
3. magister gizi
4. magister teknologi
pangan
7 Mikrobiologi 1. magister kesehatan 1. DIV gizi
pangan masyarakat 2. S1 teknologi
peminatan gizi pangan
2. magister 3. S1 gizi
mikrobiologi 4. S1 biologi
pangan
3. magister teknologi
pangan
8 IKM-promosi 1. magister terapan 1. DIV Gizi
kesehatan gizi 2. S1 gizi
2. magister kesehatan 3. S1 kesmas
masyarakat peminatan
peminatan promosi promosi
kesehatan/gizi kesehatan/gizi
3. magister gizi
4. magister teknologi
pangan
9 statistika 1. magister terapan 1. DIV Gizi
gizi 2. S1 gizi
2. magister kesehatan 3. S1 kesmas
masyarakat peminatan
peminatan biostatistika/epide
biostatistika/epidemi miologi
ologi
3. magister gizi
10 Manajemen dasar 1. magister kesehatan 1.DIV Gizi
masyarakat 2. S1 gizi
2. magister terapan 3. S1 kesmas
gizi
3. magister gizi
11 psikologi 1. magister psikologi 1. DIV Gizi
2. magister kesehatan 2. S1 gizi
masyarakat 3. S1 kesmas
peminatan promosi
kesehatan/gizi
3. magister gizi
terapan
4. magister gizi
12 Patologi manusia 1. magister 1. DIV Gizi
(dasar lanjut) biomedik/biokimia 2.S1 gizi
2. magister gizi klinik 3. S1 kesmas
3. magister terapan peminatan gizi
gizi
4. magister kesehatan
masyarakat
peminatan gizi
13 Gizi kuliner dasar 1. magister terapan 1.DIV Gizi

Page 44
dan lanjut gizi 2.S1 gizi
2. magister kesehatan 3. S1 kesmas
masyarakat peminatan gizi
peminatan gizi 4.S1 tata boga
3. magister gizi
4. magister tata boga
14 Penyuluhan dan 1. magister 1. DIV Gizi
konseling gizi kesehatan 2. S1 gizi
(PKG) dasar masyarakat 3. S1 kesmas
peminatan gizi peminatan
2. magister gizi/promosi
kesehatan kesehatan
masyarakat 4. S1 GMSK
peminatan promosi
kesehatan
3. magister gizi klinik
4. magister terapan
gizi
5. magister gizi dan
ekologi manusia
15 Gizi dalam daur 1. magister 1. DIV Gizi
kehidupan kesehatan 2. S1 gizi
(GDDK) masyarakat 3. S1 kesmas
peminatan gizi peminatan
2. magister gizi/promosi
kesehatan kesehatan
masyarakat 4. S1 GMSK
peminatan
promosi
kesehatan
3. magister gizi klinik
4. magister biomedik
5. magister gizi dan
ekologi manusia
6. Magister
kesehatan
olahraga
16 komunikasi 1. magister 1. DIV Gizi
kesehatan 2. S1 gizi
peminatan 3. S1 kesmas
gizi/promkes peminatan gizi
2. magister gizi dan 4. 4.S1 GMSK
ekologi manusia
3. magister terapan
gizi
4. magister gizi
17 Ekonomi pangan 1. magister 1. DIV Gizi
dan gizi kesehatan 2. S1 gizi
masyarakat 3. S1 kesmas
peminatan gizi peminatan gizi
masyarakat 4. S1 GMSK
2. magister teknologi
pangan
3. magister gizi dan

Page 45
ekologi manusia
18 Penilaian status 1. magister 1.DIV Gizi
gizi(PSG) kesehatan 2.S1 gizi
masyarakat 3. S1 kesmas
peminatan gizi peminatan gizi
2. magister terapan
gizi
3. magister gizi
4. magister biomedik
19 Epidemiologi gizi 1. magister 1. DIV Gizi
kesehatan 2. S1 gizi
masyarakat 3. S1 kesmas
peminatan gizi peminatan
2. magister terapan gizi/epidemiologi
gizi
3. magister gizi
4. magister
epidemiologi
20 Teknologi pangan 1. magister kimia 1. DIV Gizi
2. magister 2. S1 gizi
kesehatan 3.S1 teknologi pangan
masyarakat 4.S1 kesmas
peminatan gizi peminatan gizi
3. magister gizi
4. magister teknologi
pangan
5. magister terapan
gizi
21 Komputer 1. magister sains 1. D IV gizi
terapan gizi 2. S1 kesmas
2. magister peminatangizi/ep
kesehatan idemiologi/biostat
masyarakat istik
peminatan gizi 3. S1 gizi
3. magister
epidemiologi
4. magister
biostatistik
5. magister gizi
22 Metodologi 1. magister sains 1. D IV gizi
penelitian terapan gizi 2. S1 kesmas
2. magister peminatan
kesehatan gizi/epidemiologi/
masyarakat biostatistik
3. magister 3. S1 gizi
epidemiologi
4. magister
biostatistik
5. magister gizi
23 kewirausahaan 1. magister sains 1. D IV gizi
terapan gizi 2. S1 kesmas
2. magister peminatan gizi
kesehatan 3. S1 gizi
3. magister boga

Page 46
4. magister gizi
24 Isu mutakhir iptek 1. magister 1. D IV gizi
kesehatan-gizi kesehatan 2. S1 kesmas
masyarakat peminatan gizi
peminatan gizi 3. S1 gizi
2. magister gizi klinik
3. magister terapan
gizi
4. magister teknologi
pangan
5. magister biomedik
25 Dietetika dasar 1. magister 1. D IV gizi
dan lanjut kesehatan 2. S1 kesmas
masyarakat peminatan gizi
peminatan gizi 3. S1 gizi
2. magister gizi klinik
3. magister terapan
gizi
4. magister teknologi
pangan
5. magister biomedik
26 Survey konsumsi 1. magister 1. D IV gizi
pangan kesehatan 2. S1 kesmas
masyarakat peminatan gizi
peminatan gizi 3. S1 gizi
2. magister terapan
gizi
3. magister gizi
27 Pengawasan 1. magister kimia 1. D IV gizi
mutu pangan 2. magister 2. S1 Gizi
kesehatan 3. S1 kesehatan
masyarakat masyarakat
peminatan gizi
3. magister gizi
4. magister teknologi
pangan
5. magister terapan
gizi
28 Perencanaan 1. magister 1. D IV gizi
program gizi kesehatan 2. S1 Gizi
(PPG) masyarakat 3. S1 kesehatan
peminatan gizi masyarakat
2. magister terapan Peminatan
gizi gizi/epidemiologi/
3. magister bioatatistik
epidemiologi
4. magister
biostatistik
5. magister gizi
29 Etika profesi 1. magister 1. D IV gizi
kesehatan 2. S1 Gizi
masyarakat 3. S1 kesehatan
peminatan gizi masyarakat
2. magister terapan Peminatan gizi

Page 47
gizi
3. magister gizi
30 Manajemen 1. magister 1. D IV gizi
sistem kesehatan 2. S1 Gizi
penyelenggaraan masyarakat 3. S1 kesehatan
makanan institusi peminatan gizi masyarakat
(dasar dan lanjut) 2. magister terapan Peminatan gizi
gizi
3. magister gizi
31 Asuhan gizi klinik 1. magister 1. D IV gizi
kesehatan 2. S1 Gizi
masyarakat 3. S1 kesehatan
peminatan gizi masyarakat
2. magister terapan 4. Peminatan gizi
gizi
3. magister gizi
32 Program 1. magister 1. D IV gizi
intervensi gizi kesehatan 2. S1 Gizi
masyarakat masyarakat 3. S1 kesehatan
peminatan gizi masyarakat
2. magister terapan Peminatan gizi
gizi /biostatistik
3. magister gizi
4. magister
epidemiologi
5. magister
biostatistik
33 Sistem 1. magister 1. D IV gizi
penyelenggaraan kesehatan 2. S1 Gizi
makanan institusi masyarakat 3. S1 kesehatan
peminatan gizi masyarakat
2. magister terapan Peminatan gizi
gizi
3. magister gizi
4. magister teknologi
pangan

Program studi : analis kesehatan

Program sarjana
(S1/D4) yang
No Mata Kuliah Program Magister ( S2) melatarbelakangi
program Magister
pada kolom (3)
(1) (2) (3) (4)
1 Kimia analitik 1. magister terapan 1. D IV analis
analis kesehatan kesehatan
2. magister kimia 2. S1 kimia
2 Biokimia 1. magister terapan 1. D IV analis
analis kesehatan kesehatan
2. magister biokimia 2. S1 kimia
3. magister 3. S1 biologi
kedokteran

Page 48
laboratorium
4. magister kimia
5. magister biomedik
peminatan
biokimia
3 Biologi molekuler 1. magister terapan 1. D IV analis
analis kesehatan kesehatan
2. magister biokimia 2. S1 kimia
3. magister biomedik 3. S1 biologi
peminatan 4. dokter
mikrobiologi
4. magister
imunologi
5. magister biomedik
peminatan
bimunologi
4 Instrumentasi 1. magister terapan 1. D IV analis
analis kesehatan kesehatan
2. magister kimia 2. S1 kimia
3. magister 3. S1 biologi
biomedik(instrume 4. D IV TEM
ntasi) 5. S1 Farmasi
4. magister farmasi
5 Media dan 1. magister terapan 1. D IV analis
reagensia analis kesehatan kesehatan
2. magister kimia 2. S1 kimia
3. magister 3. S1 biologi
kedokteran 4. S1 Farmasi
laboratorium
4. magister
mikrobiologi
5. magister farmasi
6. magister
parasitologi
7. magister biologi
6 Analisa 1. magister kimia 1. DIV analis
air,makanan dan 2. magister biomedik kesehatan
minuman 3. magister ilmu 2. S1 kimia
pangan
konsentrasi kimia
pangan
7 Bakteriologi 1. magister 1. DIV analis
mikrobiologi kesehatan
2. S1 biologi
3. dokter
8 Parasitologi 1. magister 1. DIV analis
parasitologi kesehatan
2. magister 2. S1 biologi
mikrobiologi 3. dokter
4. dokter hewan
9 Mikologi 1. magister 1. DIV analis
parasitologi kesehatan
2. magister 2. S1 biologi
mikrobiologi 3. dokter

Page 49
4. dokter hewan
10 Virologi 1. magister 1. DIV analis
mikrobiologi kesehatan
2. magister biomedik 2. S1 biologi
3. dokter hewan
11 imunoserologi 1. magister 1. DIV analis
imunoserologi kesehatan
2. dokter spesialis 2. S1 biologi
anatomi 3. dokter
12 Kimia klinik 1. magister 1. DIV analis
kedokteran kesehatan
laboratorium 2. S1 kimia
2. dokter spesialis 3. dokter
patologi klinik
13 Hematologi 1. magister 1. DIV analis
imunologi kesehatan
2. magister 2. S1 kimia
kedokteran 3. dokter
laboratorium 4. S1 biologi
14 Toksikologi 1. magister farmasi 1. DIV analis
2. magister kimia kesehatan
2. S1 kimia
3. S1 farmasi
15 sitohistoteknologi 1. dokter spesialis 1. DIV analis
patologi anatomi kesehatan
2. magister 2. S1 kimia
imunologi 3. S1 biologi
4. dokter
16 Tranfusi 1. magister 1. DIV analis
darah/imunohema imunologi kesehatan
tologi 2. magister 2. S1 kimia
kedokteran 3. S1 biologi
laboratorium 4. dokter
17 Manajemen dan 1. magister 1. DIV analis
pengelolaan manajemen kesehatan
laboratorium kesehatan 2. D4 hiperkes
2. magister kimia 3. S1 kesmas
3. magister farmasi peminatan mutu
pelayanan
kesehatan
4. S1 farmasi
18 Pemantapan 1. magister 1. DIV analis
mutu laboratorium kedokteran kesehatan
laboratorium 2. D4 hiperkes
2. magister kimia 3. dokter
3. magister farmasi
19 Etika profesi dan 1. magister 1. DIV analis
ilmu prilaku kesehatan kesehatan
masyarakat 2. S1 kesehatan
peminatan ilmu masyarakat
perilaku/promosi peminatan ilmu
kesehatan perilaku
2. magister
manajemen

Page 50
kesehatan
3. magister hukum
kesehatan
20 Epidemiologi 1. magister 1. DIV analis
kesehatan kesehatan
masyarakat 2. S1 kesehatan
peminatan masyarakat
epidemiologi/biost peminatan
atistika epidemiologi/bios
tatistika
21 IKM dan promosi 1. magister 1. DIV analis
kesehatan kesehatan kesehatan
masyarakat 2. S1 kesehatan
peminatan masyarakat
promosi
kesehatan
2. magister
kesehatan
lingkungan
22 Kesehatan dan 1. magister 1. DIV analis
keselamatan kesehatan kesehatan
kerja masyarakat 2. S1 kesehatan
peminatan masyarakat
K3/ergonomi peminatan K3
2. magister
manajemen
kesehatan
3. magister promosi
kesehatan
23 Statistik 1. magister 1. DIV kesehatan
biostatistika 2. 2.S1 kesmas
peminatan
biostatistika

c. Dosen program diploma tiga dan program diploma empat harus


berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister
terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan
dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan
berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (KKNI).
d. Penghitungan beban kerja dosen didasarkan antara lain pada:
1) kegiatan pokok dosen mencakup:
b) perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses
pembelajaran;
c) pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;
d) pembimbingan dan pelatihan;
e) penelitian; dan
f) pengabdian kepada masyarakat;
2) Kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan

Page 51
3) Kegiatan penunjang
e. Beban kerja pada kegiatan pokok dosen disesuaikan dengan besarnya
beban tugas tambahan,bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan.

Beban Kerja Dosen dengan tugas Manajemen / Tugas tambahan adalah


sebagai berikut :
 Direktur : 12 sks
 Pudir : 10 sks
 Ketua Jurusan : 6 sks
 Ketua Prodi : 4 sks
 Sekertaris Jurusan : 4 sks
 Sekertaris Prodi : 3 sks
f. Beban kerja dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian
terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/tugas akhir, paling banyak
10 (sepuluh) mahasiswa
g. Beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan
paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai
dengan kualifikasi akademiknya dengan ketentuan:
a) Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan
dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan diperguruan tinggi
yang bersangkutan;
b) beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau
melalui lembaga lain.
h. Jumlah dosen tetap pada perguruan tinggi paling sedikit 60% (enam
puluh persen) dari jumlah seluruh dosen
i. Jumlah dosen tetap yang ditugaskan secara penuh waktu untuk
menjalankan proses pembelajaran pada setiap program studi paling
sedikit 6 (enam) orang
j. Selain syarat kualifikasi akademik minimum, setiap dosen tetap ataupun
tidak tetap harus memiliki kompetensi untuk:
a) Merancang dan menyajikan program pembelajaran yang koheren
kepada mahasiswa;
b) Memilih, menguasai, dan menerapkan metode pembelajaran yang
tepat sesuai dengan kompetensi mata kuliah yang diampuh.
c) Merancang, menggunakan, dan mengembangkan berbagai media

Page 52
pembelajaran termasuk pemanfaatan teknologi;
d) Merancang, memilih, dan menggunakan metode penilaian hasil belajar
mahasiswa secara tepat
e) Memantau dan mengevaluasi kinerja diri sendiri dalam hal proses
pembelajaran di kelas;
f) Mengidentifikasi kebutuhan dan merencanakan pengembangan mutu
diri sendiri secara terus menerus dan berkelanjutan.
k. Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah
lulusan program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai
dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya dikecualikan bagi tenaga
administrasi memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau
sederajat, atau dan mengusai perinsip-perinsip kualifikasi.
l. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki
sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya
m. Poltekkes Kendari harus mempunyai aturan dan standar yang jelas
untuk rekrutmen dosen maupun tenaga kependidikan yang sesuai
dengan visi misi dan tujuan poltekkes
n. Jumlah dosen harus memiliki rasio dosen :mahasiswa = 1:20.
o. Jurusan/program studi harus didukung oleh tenaga administrasi dengan
kualifikasi yang memadai untuk menyelenggarakan administrasi
pendidikan secara optimal.
p. Dosen dan tenaga kependidikan harus diberi kesempatan untuk
melakukan aktivitas-aktivitas untuk kepentingan pengembangan
diri sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada.
q. Politeknik Kesehatan Kendari harus memiliki sistem sanksi dan
penghargaan dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
6. Strategi a. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-Iuasnya bagi dosen untuk
pelaksanaan melanjutkan pendidikan hingga jenjang Magister melalui program

standar Proses beasiswa internal, atau beasiswa dari luar Poltekkes (eksternal).
b. Membuat blueprint pembinaan karir dosen dalam jangka panjang agar
Pembelajaran
tampak kapan seorang dosen yang belum memenuhi standar diatas
dapat segera didorong dan dibina oleh Jurusan/ Program studi
untuk mencapai standar itu.
c. Menyelenggarakan pelatihan secara periodik bagi dosen tentang
metode pengajaran.
d. Membuat pedoman tentang cara mengajar yang baik dan tepat, untuk

Page 53
dibagikan kepada para dosen
e. Membuat blue print masa kerja dan kebutuhan pegawai setiap tahun
7.Indikator a. Jumlah dosen yang mencapai magister selalumeningkat 5% setiap
Ketercapaian tahun.

Standar Dosen dan b. Setiap tahun ada dosen yang menerima beasiswa internal ataupun

tenaga kependidikan eksternal.

8. Dokumen Terkait a. Standar pengelolaan


b. Format-format:
 Daftar rencana kebutuhan dosen tetap/tidak tetap
 Daftar rencana kebutuhan dosen tamu Kuesioner penilaian
mahasiswa terhadap dosen
 Indeks kinerja dosen
9.Referensi a. Undang-Undang Nomor 14Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
b. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen
d. Peraturan Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
f. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan
Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar

Page 54
Kode/No : SM.001/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
STANDAR SARANA DAN PRASARANA Revisi :1
PEMBELAJARAN Halaman : 55 dari 82

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I

3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat

4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page 55
1. Visi dan Misi Visi Poltekkes Kendari :
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen
secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Politeknik Kesehatan


Kemenkes Kendari dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang bermutu,
profesional dan kompetitif, diperlukan ketersediaan Sarana prasarana yang
memadai. Maka dari itu diperlukan patokan, ukuran dan kriteria tertentu yang
harus dipenuhi oleh Pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari dan Jurusan.
Untuk itulah maka ditetapkan standar sarana prasarana.Standar prasarana
pembelajaran sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas: lahan, ruang
kelas, perpustakaan, laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi, tempat
berolah raga, ruang untuk berkesenian, ruang unit kegiatan mahasiswa, uang
pimpinan perguruan tinggi, ruang dosen, ruang tata usaha dan fasilitas
umum.
3. Pihak yang 1. Direktur
bertanggung Jawab 2. Ka Sub Bag. Adum
3. Ketua Jurusan
4. Sekretaris Jurusan
5. Ka.Sub Unit Laboratorium
6. Ka. Unit Perpustakaan
7. Ka. Unit IT

Page 56
4. Definisi Istilah 1. Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan criteria minimal
tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses
pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan
2. Standar sarana pembelajaran meliputi : (1) Perabot, (2) Peralatan
Pendidikan, (3) Media Pendidikan, (4) Buku,Buku Elektronik, dan
repository, (5) Sarana teknologi informasi dan komunikasi, (6)
Intrumentasi eksperimen, (7) sarana Olahraga, (8) Sarana Berkesenian,
(9) Sarana Fasilitas Umum, (10) Bahan Habis Pakai, (11) sarana
pemeliharaan, keselamatan dan keamanan
3. Standar prasarana pembelajaran meliputi : (1) lahan, (2) ruang kelas, (3)
Perpustakaan, (4) Laboratorium, (5) Tempat berolahraga, (6) Ruang
untuk berkesenian, (7) Ruang Unit Kegiatan Kemahasiswaan, (8) Ruang
Pimpinan Perguruan tinggi, (9) ruang dosen, (10) ruang tata usaha, (11)
fasilitas umum.
4. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
5. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan
untuk pembelajaran.
6. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk
membantu komunikasi dalam pembelajaran.
7. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan dan memiliki ISBN sebagai
bahan pembelajaran.
8. Buku teks kuliah adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan
pendidikan tinggi yang membuat materi pembelajaran dalam rangka
peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian,
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, peningkatan
pengetahuan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan
kinestesis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional
pendidikan.
9. Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat
memperkaya buku teks pendidikan tinggi.
10. Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan
untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya secara dalam dan luas.
11. Sumber belajar lainnya adalah segala bentuk sumber informasi selain

Page 57
buku, seperti jurnal, prosiding, majalah, surat kabar, situs (website),
compact disk, modul teori, dan pedoman praktik.
12. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan
lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan
komunikasi untuk mendukung pembelajaran.
13. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang
digunakan untuk mendukung pembelajaran di perguruan tinggi.
14. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat
prasarana pendidikan tinggi meliputi bangunan satuan pendidikan, lahan
praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk
menjadikan satuan pendidikan suatu lingkungan yang secara ekologis
nyaman dan sehat.
15. Kampus adalah tempat berlangsungnya penyelenggaraan pendidikan
tinggi dalam satu satuan lahan tertentu.
16. Bangunan adalah gedung yang sebagian atau seluruhnya berada di atas
lahan, yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pembelajaran
pada pendidikan tinggi.
17. Ruang manajemen adalah ruang yang digunakan untuk pengelolaan
kegiatan Tridarma perguruan tinggi, meliputi ruang pimpinan, ruang tata
usaha, ruang rapat/pertemuan, ruang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dan ruang penjaminan mutu.
18. Ruang akademik umum adalah ruang yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran pada semua program studi, meliputi ruang kuliah, ruang
perpustakaan, ruang teknologi informasi dan komunikasi dan ruang
dosen.
19. Ruang akademik khusus adalah ruang yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran praktik pada setiap program studi, meliputi laboratorium,
studio, bengkel, lahan praktik, dan tempat praktik lainnya.
20. Ruang penunjang adalah ruang yang digunakan untuk menunjang
kegiatan Tridarma perguruan tinggi.
21. Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan satuan pendidikan
melakukan kegiatan pengelolaan.
22. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan dan penyimpanan
administrasi perguruan tinggi.

Page 58
23. Ruang rapat adalah ruang untuk kegiatan pertemuan koordinasi pimpinan
baik dengan pejabat yang berada di bawahnya maupun pihak-pihak mitra
lainnya.
24. Ruang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) adalah
ruang untuk administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi.
25. Ruang kuliah adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang
tidak memerlukan peralatan khusus.
26. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memeroleh
informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
27. Ruang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah ruang untuk
penunjang kegiatan pembelajaran dan pencarian informasi yang
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
28. Ruang dosen adalah ruang untuk dosen bekerja di luar ruang kuliah.
29. Laboratorium adalah ruang untuk melakukan kegiatan praktikum dan
praktik pembelajaran di mana peserta didik berinteraksi dengan objek
pembelajaran menggunakan instrumen yang sesuai untuk mengobservasi
dan/atau mengkaji gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung.
30. Studio adalah ruang untuk melakukan kegiatan praktik pembelajaran
yang berkaitan dengan kegiatan kreatif dan motorik.
31. Bengkel kerja adalah ruang untuk melakukan kegiatan praktik
pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan motorik, meliputi
pembuatan, pemasangan, pengujian peralatan, perbaikan, perawatan,
dan pekerjaan lainnya.
32. Lahan praktik adalah sebidang lahan untuk melaksanakan kegiatan
praktik pembelajaran di luar ruangan.
33. Tempat beribadah adalah tempat warga perguruan tinggi melakukan
ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing.
34. Ruang konseling adalah ruang untuk kegiatan konseling mahasiswa
dengan konselor mengenai pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan
karir.
35. Ruang kesehatan adalah ruang untuk melayani mahasiswa yang
mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di kampus.
36. Ruang organisasi kemahasiswaan adalah ruang untuk melakukan

Page 59
kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi kemahasiswaan.
37. Toilet/WC adalah ruang untuk membuang air besar dan/atau kecil.
38. Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran dan
peralatan lembaga yang tidak/belum dimanfaatkan serta arsip lembaga.
39. Kantin adalah tempat menjual makanan dan minuman bagi mahasiswa,
dosen dan karyawan perguruan tinggi di kampus.
40. Tempat parkir adalah tempat untuk menyimpan sementara kendaraan
roda dua dan kendaraan roda empat milik dosen, karyawan, dan
mahasiswa selama jam dan hari kerja.
41. Sarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala
bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam
kegiatan olah raga.
42. Prasarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari
tempat olah raga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang
statusnya jelas dan memenuhi persyaratanyang ditetapkan untuk
pelaksanaan program kegiatan olah raga
43. Sarana berkesenian adalahsegala daya dan upaya sumber daya
pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis alat yang digunakan
untuk media berkesenian.
44. Bahan habis pakai:
45. Sarana pemeliharaan, keselamatan dan keamanan

5. Penrnyataan Isi 1. Pudir II dan Ketua Jurusan sesuai dengan kewenangannya membentuk
Standar Sarana dan tim pengelola aset (BMN).
Prasarana 2. Tim Pengelola asset (BMN) ditugasi merancang, membangun dan
memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang
ditentukan.
3. Capaian sarana dan prasarana paling lambat pada tahun 2021 sudah
mewujudkan dan memelihara serta memanfaatkan sarana prasarana
yang meliputi sebagai berikut:
a. Lahan :
1) Lahan harus berada dalam lingkungan yang secara ekologis
nyaman dan sehat untuk menunjang proses pembelajaran.
2) Lahan pada saat perguruan tinggi didirikan wajib dimiliki oleh

Page 60
penyelenggara perguruan tinggi.
3) Lahan-lahan tersebut memiliki bukti berupa sertifikat sendiri
atau disewa/kontrak untuk sekurang-kurangnya 20 (dua Puluh)
tahun dengan hak opsi, yang dinyatakan dalam perjanjian.
4) Lahan tersebut harus mempunyai ijin lingkungan dari lembaga
terkait.
b. Bangunan, Bangunan perguruan tinggi harus memenuhi
persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi listrik yang berdaya
memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun limbah
khusus, apabila diperlukan
c. Kelengkapan sarana prasarana yang terdiri dari:
1) Kelompok Ruang Manajemen terdiri atas:
a) Ruang pimpinan
b) Ruang tata usaha, ruang Adak dan ruang Adum
c) Ruang rapat/pertemuan
d) Ruang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
e) Ruang penjaminan mutu
f) Ruang unit pengembangan
g) Ruang unit penunjang
2) Kelompok Ruang Akademik Umum terdiri atas:
a) Ruang kuliah/ruang kelas
b) Ruang perpustakaan
c) Ruang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),
d) Ruang dosen : Luas ruang rata-rata untuk dosen tetap
(= jumlah luas ruang dosen tetap dibagi dengan jumlah
dosen tetap)≥ 4m2
3) Kelompok Ruang Akademik Khusus terdiri atas:
a) Laboratorium
b) Peralatan pendidikan
c) Media pendidikan
d) Buku, buku elektronik dan resposisi
e) Studio
f) Bengkel kerja

Page 61
g) Unit produksi
h) Lahan praktik
i) Tempat praktik lainnya.
4) Kelompok Ruang Penunjang terdiri atas:
a. Tempat beribadah
b. Ruang konseling
c. Ruang kesehatan
d. Instrument eksperimen
e. Ruang organisasi kemahasiswaan (PKM)
f. Toilet/wc
g. Gudang
h. Kantin
i. Dapur
j. Tempat parkir.
k. Tempat berolah raga
l. Ruang berkesenian
m. Bahan habis pakai
n. Sarana pemeliharaan keselamatan dan keamanan
5) Kelompok fasilitas umum
a) Jalan
b) Air
c) Listrik
d) ATM
e) Kotak Saran
f) Jaringan komunikasi suara dan data

Standar turunan meliputi : Standar Kelas, Standar Perpustakaan, Standar


Teknologi informasi, standar laboratorium

6. Strategi pelaksanaan 1. Direktur dan Ketua Jurusan melakukan self evaluasi keberadaan
standar Sarana dan sarana prasarana yang dimiliki
Prasarana 2. Direktur dan Ketua Jurusan menyusun Rencana Tindak Lanjut hasil
evaluasi, meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan sarana prasarana

Page 62
b. Perencanaan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
sarana prasarana
c. Merencanakan pengadaan sarana prasarana

7. Indikator Ketercapaian Tersedianya sarana prasarana sesuai dengan standar masing-masing sarana
Standar Sarana dan prasarana
Prasarana
8. Dokumen Terkait Untuk melaksanakan standar ini diperlukan:
1. Standar Operasional Prosedur Pengadaan sarana dan prasarana
2. Formulir isian sarana dan prasarana
9. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan

Page 63
Kode/No : SM.001/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI Tanggal : 24 Januari 2018
STANDAR PENGELOLAAN Revisi : 1
PEMBELAJARAN Halaman : 64 dari 82

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I

3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page 64
1. Visi dan Misi Visi Poltekkes Kendari :
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen
secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Politeknik Kesehatan dalam
menyediakan pelayanan pendidikan yang bermutu, profesional dan
kompetitif, diperlukan standar pengelolaan Poltekkes Kendari yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, penyelenggaraan,
pengendalian, monitoring, dan evaluasi institusi pendidikan tenaga
kesehatan sehingga lulusan yang berkualitas dan mandiri dapat dihasilkan
secara konsisten dan berkesinambungan sesuai dengan tuntutan
Kepuasan masyarakat maupun tuntutan program pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta.
3. Pihak yang a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
bertanggung Jawab b. Ketua Jurusan sebagai pimpinan jurusan
c. Ketua program study sebagai pimpinan program study
d. Pemangku kepentingan internal (Dosen, Tenaga kependidikan dan
mahasiswa)
4. Definisi Istilah a. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan criteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi,
serta pelaporan kegiatan pembelajaran dan harus mengacu pada standar
kompetensi lulusan, standar isi pembalajaran, standar proses
pembalajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar

Page 65
sarana dan prasarana pendidikan.
b. Standar pengelolaan pembelajaran harus mengacu pada standar
kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar
sarana dan prasarana pembelajaran.
c. Statuta: pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai
acuan untuk merencanakan, mengembangakan program dan
menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Poltekkes
Kendari.
d. Jurusan: unsur pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan
profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu kesehatan,
pengetahuan, dan teknologi tertentu sebagai wadah yang memfasilitasi
pelaksanaan program studi.
e. Program Studi: kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau profesional yang
diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar
mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
sesuai dengan sasaran kurikulum.
f. Senat: badan normatif dan perwakilan tertinggi di Poltekkes Kendari
g. Dosen: pendidik profesional dan ilmuwan di Poltelkkes Kendari dengan
tugas utama menstransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
h. Mahasiswa: peserta didik yang terdaftar dan belajar di Poltekkes Kendari
5. Pernyataan Isi 1. Setiap pengelolaJurusan dan Program Study wajib :
Standar Pengelolaan a. Melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam
Pembelajaran setiap mata kuliah :

Langkah dalam penyusunan kurikulum :


 Membentuk tim dan mengusulkan tim pengembangan kurikulum
ke pimpinan PT
 Mengusulkan kegiatan worshop penyusunan J PT ke pimpinan
PT
 Melaksanakan penyusunan kurikulum berdasarkan hasil tracer

Page 66
study dengan melibatkan stake holder.
 Mengusulkan penetapan kurikulum ke pimpinan PT
Rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah :
 Melaksanakan workshop rencana pembelajaran semester (RPS)
kepada semua dosen
 Menetapkan pengampuh atau penanggungjawab mata kuliah
beserta anggota pengajarnya
 Menugaskan pengampuh mata kuliah atau penanggungjawab
mata kuliah (PJMK) untuk mengkoordinir penyusunan RPS
bersama anggota tim pengajar
 Menandatangani RPS yang telah disusun dan di tanda tangani
PJMK
 Mendokumentasikan semua RPS di admnistrasi akademik
sebagai rekaman dokumen dan digunakan sebagai pelaksanaan
PBM
b. Menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar
proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka
mencapai capaian pembelajaran lulusan
Pelaksanaan program pembelajaran tersebut harus didukung dengan
beberapa pedoman yang harus disiapkan oleh unit prodi yaitu:
 Kalender akademik memuat 14 tatap muka efektif, 2 kali
evaluasi (UTS dan UAS) dan 2 kali ujian perbaikan
 Menyusun panduan akademik sesuai dengan kurikulum prodi
 Mengusulkan penetapan kalender dengan panduan akademik ke
pimpinan PT
 Menyampaikan kalender dan panduan akademik ke civitas
akademika
 Mendokumentasikan kalender dan panduan akademik ke urusan
administrasi dan sub unit penjaminan mutu.
c. Melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik
dan budaya mutu yang baik meliputi :
 Memfasilitasi semua kegiatan akademik yang menjamin adanya
interaksi sesama mahasiswa, sesama dosen dan tenaga

Page 67
kependidikan serta antara mahasiswa dengan dosen dan tenaga
kependidikan seperti diklat, temu ilmiah, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat bersama, kegiatan lomba
penulisan ilmiah sesuai dengan bidang ilmu prodi bagi SMU
sederajat bersama dan kegiatan lain yang dapat menunjang
kompetensi dan sofl skill mahasiswa melalui kegiatan :
menyusun pedoman, menganggarkan, menjadualkan,
melaksanakan dan mengevaluasi dan menyusun laporan
 Mengesahkan pedoman tersebut ke pimpinan PT
 Menyampaikan pedoman kegiatan ke civitas
 Mensosialisasikan adanya kode etik mahasiswa ke civitas
akademika
 Mensosilisasikan adanya kode etik dosen ke civitas akademika
d. Melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam
rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran
meliputi :
Kegiatan pemantauan :
 Kelengkapan dokumen pembelajaran setiap mata kuliah (kontrak
pembelajaran, rencana pembelajaran semester/RPS, materi
pembelajaran, dan dokumen pembelajaran lainnya)
 Visitasi saat proses pembelajaran berlangsung baik klasikal
maupun praktek
 Hasil monitoring dan evaluasi (monev) sub unit penjaminan mutu
sebagai tindak lanjut temuan pada kegiatan audit mutu internal
(AMI) oleh auditor internal
 Kegiatan sub unit penunjang yang mendukung proses
pembalajaran
 Memantau keberadaan sasaran mutu dan rencana manajemen
mutu (RMM) pada masing-masing sub unit penunjang
Evaluasi :
 Kelengkapan dokumen pembelajaran setiap mata kuliah :
 % jumlah mata kuliah yang dilengkapi dengan kontrak
pembelajaran dan rencana pembelajaran semester/RPS

Page 68
 % materi pembelajaran pada setiap mata kuliah
 %dukumen pembelajaran lainnya seperti pedoman praktek,
kehadiran dosen dan mahasiswa
 % kesesuian materi dengan RPS saat proses pembelajaran
berlangsung baik klasikal maupun praktek
 % kegiatan berdasarkan rencana tindak lanjut hasil audit internal
 % sasaran dan rencana manajemen mutu yang sudah dibuat
dan dilaksanakan oleh sub unit penunjang lainnya sebagai
pendukung proses pembelajaran
 Evaluasi proses pembelajaran sebagai umpan balik dari
mahasiswa dengan menggunakan instrument dari pedoman
sertifikasi dosen atau instrument yang dikembangkan oleh unit
pengelola program studi
e. Melaporkan hasil program pembelajaran secara periodic sebagai
sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan
dan pengembangan mutu pembelajaran
2. Setiap pengelola Institusi wajib :
a. Menyusun kebijakan, rencana strategi, dan operasional terkait
dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh civitas akademika
dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi
program study dalam melaksanakan program pembelajatan
b. Menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program
pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan
meliputi :
 Surat Keputusan pimpinan tentang kurikulum masing-masing
prodi tentang penyusunan kurikulum yang merujuk pada tenaga
kesehatan, KKNI, pedoman pelaksanaan KKNI dan SN-Dikti
serta peraturan perundang-undangan lainnya.
c. Menjaga dan meningkatan mutu pengelolaan program studi dalam
melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan dengan
sasaran sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi dijabarkan
lebih rinci pada rencana operasional (RENOP) perguruan tinggi. Oleh
karena itu , hal penting minimal yang wajib dilaksanakan oleh

Page 69
pimpinan perguruan tinggi kesehatan meliputi :
 Memasukan kegiatan persiapan penyususnan panduan
akademik dan kegiatan rapat persiapan awal semester, tengah
semester dan evaluasi akhir semester pada kalender akademik
 Rapat koordinasi dengan para unit pengelola program study dan
pengelola perguruan tinggi penetapan standar, pelaksanaan
standar, evaluasi, pengendalian dan peningkatan standar mutu
 Melakukan visitasi atas hasil keputusan pada rapat koordinasi
sekaligus pembinaan tentang pengelolaan pembelajaran
 Melakukan rapat koordinasi hasil visitasi tentang pelaksanaan
pengelolaan pembelajaran pada unit pengelola prodi
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program
studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara :
 Membentuk tim Audit dan auditor internal dari masing-masing
unit pengelolaan prodi yang terdiri dari para ketua jurusan,
kaprodi, ka unit penjaminan mutu dan wakil dosen serta para
pengelola perguruan tinggi dibawa koordinasi ka uni penjaminan
mutu
 Menyusun kelender kegiatan audit mulai persiapan, kegiatan
worshop audit, penyususnan program kerja auditor, sampai
rapat tinjauan manajemen (RTM)
 Melakukan worshop bagi para auditor
 Menyususn program kerja dan instrument audit
 Melaksanakan kegiatan audit mutu internal (AMI), penyampaian
hasil dan rencana tindak lanjut pada rapat tinjauan manajemen
(RTM)
 Mengupload hasil AMI dan hasil monitoring dan evaluasi
(monev) sub unit penjaminan mutu hasil RTL ke web khususnya
ruang SPMI
e. Memilki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan
pembelajaran dan dosen :
Panduan perencanaan meliputi :

Page 70
 Pengelolaan pembelajaran semester gasal dan genap di unit
pengelola prodi dengan contoh sebagai berikut :
Lampiran SK direktur :

DAFTAR PENANGGUNGJAWAB DAN TIM DOSEN


MATAKULIAH SEMESTER GASAL PADA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III………….POLTEKKES KEMENKES KENDARI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
PENANGGUNGJA
MATA WAB MATA
No KODE SKS SEMESTER
ANGGARAN KULIAH (PJMK)
DAN TIM DOSEN
1 Biomedik Bio.123.01 2 2 1. Indriono
(PJMK)
2. Taamu
3. Muhaimin
Dst

 Daftar dosen tetap teori dan praktek pada semester gasal dan
genap beserta pembagian SKS di unit PS dengan contoh
sebagai berikut :
Lampiran SK direktur :
DAFTAR DOSEN TETAP TEORI DAN JUMLAH SKS
SEMESTER GASAL PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA
III………….POLTEKKES KEMENKES KENDARI TAHUN
AKADEMIK 2017/2018
MATA PENANGGUNGJAWAB S
N KOD SEMESTE
KULIA SKS MATA KULIAH (PJMK) K
o E R
H DAN TIM DOSEN S
1 KDM WAT 2 2 1. Lena Atoy (PJMK)
.123 2. Nurjannah
3. Nurfantri
Ds
t

Lampiran SK direktur :
DAFTAR DOSEN TETAP PRAKTEK DAN JUMLAH SKS
SEMESTER GASAL PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA
III………….POLTEKKES KEMENKES KENDARI TAHUN
AKADEMIK 2017/2018
S S K JLH
N MATA NAMA
KODE K SMSTR K L SKS
o KULIAH DOSEN
S S P

Page 71
1 KDM WAT.1 2 2 Lena Atoy 0, 1 0,5
(MEMANDIK 23 5
AN PASIEN)
Nurjannah
Nurfantri

D
st

 Kontrak pembelajran dan rencana pembelajaran semester


(RPS) di unit pengelola program studi dengan contoh sebagai
berikut :
KONTRAK PEMBELAJARAN
MAHASISWA PRODI DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES KENDARI TAHUN AKADEMIK
2017/2018

Pada hari ini……….tanggal…..bulan……tahun …… di ruang


kuliah semester ……. Program
studi……..jurusan……..politeknik kesehatan kendari tahun
akademik 2017/2018 dilakukan penandatanganan “KONTRAK
PEMBELAJARAN” antara penanggungjawab mata kuliah
(PJMK) dengan wakil mahasiswa, bahwa :
1. Mata kuliah/SKS : ………………./….SKS
2. Tatap Muka Perkuliahan : …….kali
3. Materi/bahan kajian : 1. ………………
2. ………………..
3. ……………..
4. dst
4. Metode Pembelajaran :
Ceramah/seminar/Praktek*
5. Evaluasi : Tugas, Kuis, UTS dan UAS*
Demikian “kontrak Pembelajaran” dibuat untuk diketahui dan
dilaksanakan sebaik-baiknya.
Kendari,…….september 2017
YANG BERKONTRAK NAMA TANDA TANGAN

Page 72
PEMBELAJARAN
Penanggungjawab Mata
Kuliah
Wakil Mahasiswa

Mengetahui :
Kajur/Ka.Prodi

……………………..

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


MAHASISWA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES
KENDARI TAHUN 2017/2018

MATA KULIAH : ………………..


KODE : ……………….
SEMESTER : ……………….
BEBAN STUDI : …….SKS (T:…..SKS, P: ….1
SKS)
NAMA DOSEN PJMK : ……………....
CAPAIAN PEMBELAJARAN : ………………………………

TEORI :
TAT KEMAMPUAN BAHAN BENTUK KRITERIA BOBO NAMA

AP AKHIR YANG KAJIAN PEMBELAJA PENILAIA T DOSEN

MUK DIHARAPKAN (MATERI RANDAN N NILAI


A KE AJAR) WAKTU (%)
1 Menjelaskan …… Ceramah, dan Ketepatan …… ……
tentang ….. diskusi 50’/TM mendeskrif
x 1 kali (50 sikan
menit)
Dst.

PRAKTEK:
TATA KEMAMPUA BAHAN BENTUK KRITERIA BOBOT NAMA

Page 73
P N AKHIR KAJIAN PEMBELAJA PENILAIA NILAI DOSE
MUKA YANG (MATERI RANDAN N (%) N
KE DIHARAPKA AJAR) WAKTU
N
1 Melakukan …… Praktek dan Kemampua …… ……
….. Tanya jawab n
170’/kali TM x melakukan
1 kali TM (170 …..
menit)
Dst.

Referensi :
1. …………………….
2. Dst

MENGETAHUI PJM
KA.PRODI …..

………………………. ………

Pelaksanaan
Evaluasi
Perguruan tinggi kesehatan melakukan evaluasi atas produk panduan
perencanaan dan dokumentasi hasil pelaksanaan kegiatan dengan
memperhatikan :
 Ketepatan waktu penyelesaian dokumen panduan perencanaan
 Kepatuhan dalam pelaksanaan
 Keterlibatan dan pemberdayaan unit pengelola program studi
 Jumlah panduan yang digunakan dan arsip sebagai rekaman
dokumen
 Ketersidiaan anggaran
 Dan pelaporan
Pengawasan
Penjaminan Mutu :Dokumen Mutu, Dokumen Manual mutu, dokumen
standar mutu, dokumen formulir.
f. Menyampaian laporan kinerja program study dalam menyelenggarakan

Page 74
program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan
tinggi.
6. Strategi pelaksanaan a. Pimpinan Institusi menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di

standar Pengelolaan bawahnya secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan

Pembalajaran berjalan sesuai dengan standar yang ditentukan.

b. Pimpinan institusi menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk

menjaga kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para

Jurusan, program studi.

7. Indikator Ketercapaian Efisiensi pelaksanaan Kepengelolaan program pendidikan semakin

Standar Pengelolaan meningkat

Pembalajaran

8. Dokumen Terkait 1. Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya

dengan:

a. Formulir-formulir

b. Standar pengelolaan pendidikan tenaga kesehatan

2. Standar ini harus dilengkapi dengan Prosedur (SOP) pengelolaan

9. Referensi a. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa.

b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 8810 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan.

c. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I.2/06284/2014 tentang

Pedoman Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan

Page 75
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44

Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62

Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

f. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan

g. Standar Pengelolaan Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2010

h. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu pendidikan tinggi 2017 oleh

kemenristekdikti, direktorat jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan

dan direktorat jaminan mutu

Page 76
Kode/No : SM.001/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
KENDARI Tanggal : 24 Januari 2018
Revisi : 1
STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN
Halaman : 77 dari 82

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I

3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur

5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page 77
1. Visi dan Misi Visi Poltekkes Kendari :
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.

Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen
secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan tinggi pada setiap satuan


pendidikan membutuhkan tolok ukur minimum atau standar agar pembiayaan
penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan hukum yang berlaku, sesuai
dengan visi, misi, tujuan PT, tranparan, akuntabel, dan bermutu

3. Pihak yang 1. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari


bertanggungJawab 2. Pudir I, II dan III Poltekkes Kemenkes Kendari
3. Ka Sub Bag ADAK dan ADUM
4. Ka Unit Poltekkes Kemenkes Kendari
5. Ka Jur Poltekkes Kemenkes Kendari
6. Sekretaris Jurusan
7. Ketua Program Studi

Page 78
4. Definisi Istilah a. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan criteria minimal tentang
komponem dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang
disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
b. Biaya investasi pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya pendidikan
tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen,
dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi.
c. Biaya operasional pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya pendidikan
tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang
mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan
operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung.
d. Biaya operasional pendidikan tinggi ditetapkan per mahasiswa per tahun
yang disebut dengan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi
e. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun.
f. Biaya personal adalah biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bias mengikuti proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan

5. Penyataan Isi Standar a. Pimpinan institusi dan Jurusan harus membentuk tim penyusun
Pembiayaan perencana anggaran lingkup perguruan tinggi dengan
Pembelajaran mempertimbangkan ketentuan bahwa standar satuan biaya operasional
pendidikan tinggi bagi perguruan tinggi negeri ditetapkan secara
periodik oleh Menteri dengan mempertimbangkan:
1) jenis program studi;
2) tingkat akreditasi perguruan tinggi dan program studi
3) indeks kemahalan wilayah
b. Tim penyusunan perencana anggaran 1 tahun di pimpin oleh pudir II dan
beranggotakan dari rektorat dan jurusan.
c. Proses penyusunan anggaran harus melibatkan atau
mempertimbangkan saran dari pemangku kepentingan internal dan
eksternal didahului dengan
1) Melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai
bagian dari penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan

Page 79
perguruan tinggi yang bersangkutan; dan
2) Mendapatkan persetujuan melalui rapat senat dan disahkan
berlakunya oleh pimpinan institusi
3) Menuangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak terkait
4) Menjadikan dasar pelaksanaan kegiatan oleh pimpinan dan seluruh
pemangku kepentingan institusi
5) Menuliskan rencana kerja tahunan dalam sebuah borang/formulir
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melaksanakan anggaran
Perguruan tinggi wajib:
 Mempunyai system pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan
biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
sampai pada satuan program studi;
 Melakukan analisis setiap pengajuan biaya operasional pendidikan
tinggi sebagai bagian dari penyusunan rencana kegiatan dan
anggaran tahunan (RKAT) dan melakukan pembahasahan RKAT
 Melaksanakan Surat pertanggungjawaban (SPJ) dan Laporan
Keuangan .
 Melakukan evaluasi dan Auditing/penilaianterhadap kesesuaian
RKAT, SPJ dalam ketercapaian standar satuan biaya pendidikan
tinggi pada setiap akhir tahun anggaran meliputi :
 Persentase perolehan dana dari mahasiswa dibandingkan
dengan total penerimaan dana ≤ 30%
 Biaya satuan pendidikan per mahasiswa per tahun = Jumlah
dana lebih dari Rp 15 juta per mahasiswa per tahun.
 Dana penelitian dalam tiga tahun terakhir = Rata-rata dana
penelitian lebih dari Rp 2 juta per dosen tetap per tahun.
 Dana yang diperoleh dalam rangka pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat dalam tiga tahun terakhir = lebih dari Rp 4
juta per dosen tetap per tahun.
 Kecukupan dana yang diperoleh unit pengelola program studi
diploma = lebih dari Rp 15 juta/mahasiswa.

6. Strategi pelaksanaan Perencanaan anggaran:


standar Pembiayaan a. Melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai bagian

Page 80
Pembelajaran dari penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan perguruan tinggi
yang bersangkutan; dan
b. Mendapatkan persetujuan melalui rapat senat dan disahkan berlakunya
oleh pimpinan institusi
c. Menuangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak terkait
d. Menjadikan dasar pelaksanaan kegiatan oleh pimpinan dan seluruh
pemangku kepentingan institusi
e. Menuliskan rencana kerja tahunan dalam sebuah borang/formulir

Pelaksanaananggaran:
a. Mempunyai system pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan
biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai
pada satuan program studi;
b. Proposal rencana kegiatan & anggaran tahunan (RKAT)
c. Pembahasan RKAT
d. Pengajuan persekot kerja (PK)
e. Realisasi dana
f. Surat pertanggungjawaban (SPJ) dan laporan keuangan
g. Evaluasi terhadap kesesuain antara RKAT, persekot kerjadan SPJ
h. Auditing / penilaian

7. Indikator Ketercapaian a. Pagu DIPA definitive sudahdiketahuipadaawaltahunanggaranberjalan


Standar Pembiayaan b. Penyerapan DIPA 100%
Pembelajaran
8. DokumenTerkait a. Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya
dengan standar lain di Poltekkes Kemenkes kendari.
b. 2. Standar ini harus dilengkapi dengan Prosedur (SOP) yang terkait

9. Referensi a. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


b. Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62

Page 81
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara

Page 82
Kode/ No : SM.002/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 1 dari 56

STANDAR HASIL PENELITIAN

STANDAR HASIL PENELITIAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 1
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang


profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan mampu
mengembangkan diri dan beretika serta berperan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa dengan pengembangan
IPTEK melalui penelitian. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari sebagai
salah satu lembaga pendidikan tinggi berkewajiban menyelenggarakan dharma
penelitian sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan nasional Pasal 20 dan Undang-undang Nomor 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi. Kegiatan penelitian merupakan hal penting
untuk menciptakan inovasi serta memenuhi tuntutan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya khususnya di bidang kesehatan guna
meningkatkan pembangunan kesehatan berkelanjutan pada tingkat lokal
maupun nasional. Agar penyelenggaraan dharma tersebut dapat dilaksanakan
oleh setiap dosen maupun mahasiswa baik secara individual maupun kelompok
diperlukan adanya acuan, standar, ukuran, kriteria dan spesifikasi tertentu yang
harus dipenuhi dosen maupun mahasiswa sehingga dibutuhkan adanya
penetapan standar hasil penelitian.
3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
b. Pudir I
c. Unit Penelitian
Page | 2
d. Sub Unit Penelitian
e. Dosen
f. Mahasiswa
4. Definisi Istilah Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil
penelitian.
5. Pernyataan Isi Standar a. Penelitian Pemula
1) Luaran Penelitian Pemula adalah:
a) Hasil karya berupa pengayaan bahan ajar yang mengacu
bidang kesehatan.
b) Publikasi (prosiding pada seminar ilmiah baik yang berskala
lokal maupun regional)
c) Hasil penelitian yang telah dilaksanakan dipublikasikan oleh
jurnal local dengan ISSN atau media publikasi lain yang setara,
atau seminar Politeknik Kesehatan Kemenkes.
d) Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak
mengganggu dan atau tidak membahayakan kepentingan
umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
prosiding pada seminar ilmiah nasional oleh Poltekkes, booklet,
leaflet, ataupun bahan ajar dan atau dipublikasikan baik di
Jurnal Nasional yang terakreditasi dan atau yang belum
terakreditasi maupun jurnal Internasional, dipatenkan, dan/ atau
cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil
penelitian kepada masyarakat.
2) Publikasi hasil penelitian adalah tanggung jawab setiap peneliti
3) Dosen yang akan dan telah mempublikasikan hasil penelitiannya
wajib melaporkan kepada Unit Penelitian dengan menyerahkan bukti
jurnal penelitiannya.
b. Penelitian Hibah Bersaing
1) Luaran Penelitian Hibah Bersaing adalah:
a) Produk IPTEK – Sosbud (produk, metode teknologi tepat
guna, blueprint, model rekayasa ).
b) Publikasi (ilmiah, ilmiah-populer, seminar nasional oleh
Poltekkes, booklet, leaflet, atau bahan ajar)
c) Hasil penelitian dipublikasikan melalui Jurnal Nasional
terakreditasi atau media publikasi lain yang setara, dan seminar
nasional Politeknik Kesehatan Kemenkes.

Page | 3
d) Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak
mengganggu dan atau tidak membahayakan kepentingan
umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
prosiding pada seminar ilmiah baik yang berskala local maupun
regional, dan atau dipublikasikan baik di Jurnal Nasional yang
terakreditasi dan yang belum terakreditasi maupun jurnal
Internasional, dipatenkan, dan/ atau cara lain yang dapat
digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada
masyarakat.
2) Publikasi hasil penelitian adalah tanggung jawab setiap peneliti
3) Dosen yang akan dan telah mempublikasikan hasil penelitiannya
wajib melaporkan kepada Unit Penelitian dengan menyerahkan bukti
jurnal penelitiannya.
c. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
1) Luaran Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi adalah:
a) Produk IPTEK – Sosbud (produk, metode teknologi tepat
guna, blueprint, model rekayasa ) atau produk teknologi yang
langsung dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dan atau
industri terkait.
b) Publikasi kebijakan (pedoman regulasi), model, rekayasa .
c) Penerapan produk IPTEK - Sosbud, pengkajian dan rencana
pengembanganya.
d) Hasil penelitian dipublikasikan melalui Jurnal Nasional
terakreditasi dan pertemuan ilmiah nasional atau seminar
nasional kesehatan, atau Jurnal Internasional dan Seminar
Internasional.
e) Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak
mengganggu dan atau tidak membahayakan kepentingan
umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
publikasi kebijakan (pedoman regulasi), model dan rekayasa
sosial. Selain itu hasil penelitian disebarluaskan dengan cara
publikasi baik di Jurnal Nasional yang terakreditasi dan yang
belum terakreditasi maupun jurnal Internasional, HKI
(dipatenkan, hak cipta) dan atau cara lain yang dapat
digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian
kepada masyarakat.

Page | 4
2) Publikasi hasil penelitian adalah tanggung jawab setiap peneliti
3) Dosen yang akan dan telah mempublikasikan hasil penelitiannya
wajib melaporkan kepada Unit Penelitian dengan menyerahkan bukti
jurnal penelitiannya.
d. Penelitian Dana Mandiri Dosen
1) Luaran Penelitian Dana Mandiri Dosen adalah:
a) Hasil karya berupa Pengayaan bahan ajar, dan atau Produk
IPTEK – Sosbud terapan (produk, metode teknologi tepat guna,
blueprint, model rekayasa) atau produk teknologi yang
langsung dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dan atau
industri terkait.
b) Penerapan produk IPTEK - Sosbud, pengkajian dan rencana
pengembanganya.
c) Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak
mengganggu d a n atau tidak membahayakan kepentingan
umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
publikasi kebijakan (pedoman regulasi), model dan rekayasa
sosial. Selain itu hasil penelitian disebarluaskan dengan cara
publikasi baik di Jurnal Nasional yang terakreditasi dan yang
belum terakreditasi maupun jurnal Internasional, HKI
(dipatenkan, hak cipta) dan atau cara lain yang dapat
digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian
kepada masyarakat.
2) Publikasi hasil penelitian adalah tanggung jawab setiap peneliti
3) Dosen yang akan dan telah mempublikasikan hasil penelitiannya
wajib melaporkan kepada Unit Penelitian dengan menyerahkan bukti
jurnal penelitiannya.
6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan isasi standar.
b. Unit Penelitian merancang pelatihan/ workshop metodologi penelitian dan
penulisan artikel
c. Unsur pimpinan memberikan dukungan dan sumber daya kepada kegiatan
penelitian dosen dan mahasiswa.
d. Unit Penelitian memfasilitasi seminar hasil penelitian dan publikasi
ilmiah melalui MoU dengan pihak- pihak terkait, minimal dua penerbitan jurnal
ilmiah yang terakreditasi.
e. Unit Penelitian memantau kegiatan penelitian dan publikasi dosen melalui

Page | 5
pengisian portofolio
f. Mewajibkan semua hasil penelitian untuk diterbitkan di dalam Jurnal baik di
Jurnal Nasional yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi
g. Mewajibkan semua dosen yang akan dan telah mempublikasikan
hasil penelitiannya untuk melaporkan kepada Unit Penelitian.
7. Indikator Ketercapaian Output
a. Laporan sosialisasi standar
b. Laporan pelaksanaan pelatihan/ workshop penelitian
c. Laporan dokumen kerjasama dengan pihak terkait
d. Laporan penelitian dan publikasi ilmiah
Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Dosen peneliti yang pernah mengikuti kegiatan pelatihan tentang
metodologi penelitian minimal 50%
b. Dosen Peneliti yang mengikuti kegiatan pelatihan tentang penulisan
artikel penelitian minimal 50%
c. Usulan penelitian dosen minimal 50% dari dosen aktif.
d. Artikel penelitian yang terbit di jurnal maupun buletin minimal 30
judul pertahun
8. Dokumen terkait a. Sertifikat pelatihan tentang metodologi penelitian
b. Laporan hasil penelitian Dosen
c. Sertifikat pelatihan penulisan artikel penelitian/ jurnal penelitian
d. Artikel hasil penelitian yang terbit dalam jurnal penelitian
9. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
6. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI)

Page | 6
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 73 Tahun 2013 tentang
Panduan Capaian Pembelajaran ( CP) lulusan program studi di perguruan
tinggi.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
11. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaran
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
14. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
15. Peraturan Mendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi.
16. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 2016. Direktorat
Jaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kemenristekdikti.
17. Keputus an Menteri Kesehatan Nomor 8810 Tahun 2013 tentang
Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
18. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri
Kesehatan Nomor 14/VIII/KB/2011 dan Nomor
1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Politeknik
Kesehatan Yang Diselenggarakan Oleh Kementerian Kesehatan.
19. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 355/E/O/2012
tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi Yang
Diselenggarakan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari
Kementerian Kesehatan Kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
20. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
Angka Kreditnya sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun
2013
21. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44

Page | 7
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
22. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
23. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat di Perguruan Tinggi Tahun 2013
24. Pedoman Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan Tahun 2014
25. Renstra dan Renop Politeknik Kesehatan Kendari.

Page | 8
Kode/ No : SM.002/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 9 dari 56

STANDAR ISI PENELITIAN

STANDAR ISI PENELITIAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 9
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang


profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan mampu
mengembangkan diri dan beretika serta berperan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa dengan pengembangan
IPTEK melalui penelitian. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari sebagai
salah satu lembaga pendidikan tinggi berkewajiban menyelenggarakan dharma
penelitian sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan nasional Pasal 20 dan Undang-undang Nomor 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi. Kegiatan penelitian merupakan hal penting
untuk menciptakan inovasi serta memenuhi tuntutan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan sosial budaya khususnya di bidang kesehatan guna
meningkatkan pembangunan kesehatan berkelanjutan pada tingkat lokal
maupun nasional. Agar penyelenggaraan dharma tersebut dapat dilaksanakan
oleh setiap dosen maupun mahasiswa baik secara individual maupun kelompok
diperlukan adanya acuan, standar, ukuran, kriteria dan spesifikasi tertentu yang
harus dipenuhi dosen maupun mahasiswa sehingga dibutuhkan adanya

Page | 10
penetapan standar isi penelitian.

3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


b. Pudir I
c. Ka Unit Penelitian
d. Sub Unit Penelitian Jurusan
e. Dosen
4. Definisi Istilah a. Standar isi penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan
keluasan materi penelitian yang meliputi materi penelitian dasar dan
penelitian terapan.
b. Kedalaman dan keluasan materi penelitian meliputi materi pada
penelitian dasar dan penelitian terapan.
c. Materi pada penelitian dasar harus berorientasi pada luaran
penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk
mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.
d. Materi pada penelitian terapan harus berorientasi pada luaran
penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia
usaha, dan/atau industri.
e. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan mencakup materi
kajian khusus untuk kepentingan nasional.
f. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan harus
memuat prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi
kebutuhan masa mendatang.
g. Skema penelitian:
1) DIPA
a) Calon dosen
b) Pemula
c) Hibah bersaing
d) Unggulan
2) Mandiri
3) Kerjasama dengan instansi lain
h. Penelitian pemula adalah penelitian yang diperuntukkan bagi dosen pemula
yang baru mempunyai jabatan fungsional dosen dan belum bergelar doktor.
Penelitian pemula bertujuan untuk membinan kemampuan meneliti dan

Page | 11
menjadi sarana latihan bagi dosen pemula untuk mempublikasikan hasil
penelitiannya dalam jurnal lokal yang mempunyai ISSN.
i. Penelitian hibah bersaing adalah penelitian yang diarahkan pada
kompetensi penelitian diantara dosen-dosen pada bidang penelitian
(research topic) yang telah ditetapkan oleh Poltekkes yang bersangkutan
dengan mengacu pada Rencana Induk Penelitian (RIP) Poltekkes dan
sesuai kebijakan rencana strategi pengembangan penelitian BPPSDM
Kesehatan.
j. Penelitian unggulan perguruan tinggi adalah penelitian yang mengacu pada
bidang unggulan yang telah ditetapkan dalam rencana induk penelitian
(RIP) dan roadmap perguruan tinggi dengan dukungan dana dari BPPSDM
Kesehatan dan dapat bekerjasama dengan stakeholders yang memiliki
kepentingan secara langsung dan tidak langsung.

5. Pernyataan Isi Standar a. Penelitian Pemula


1) Penelitian yang ditujukan untuk membina kemampuan dan
keterampilan bagi dosen
2) Penelitian yang ditujukan untuk melatih dan mempublikasikan hasil
penelitian
3) Penelitian yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata
terhadap perkembangan bidang keilmuan masing-masing jurusan.
4) Penelitian yang ditujukan untuk dosen pemula yang baru mempunyai
jabatan fungsional dosen dan belum bergelar doKtor.
5) Usulan penelitian pemula maksimal berjumlah 20 halaman termasuk
halaman sampul, halaman pengesahan dan lampiran.
6) Mematuhi aspek landasan ideal penelitian yang meliputi:
a) Memenuhi kaidah dan metode ilmiah/ keilmuan (scientific
research) secara obyektif, logis dan sistematis.
b) Memenuhi profesionalisme peneliti dan dilakukan dengan
berpedoman pada etika penelitian yang sudah disepakati dan
berlaku, termasuk didalamnya etika perilaku penelitian.
7) Usulan maupun laporan penelitian harus memnuhi persyaratan mutu,
kelengkapan format, dan cara penulisan laporan sesuai ketentuan
yang berlaku.
8) Kegiatan penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan proposal

Page | 12
penelitian yang telah disetujui. Apabila terjadi perubahan dalam
pelaksanaan penelitian seperti penggunaan ketua atau anggota tim,
perubahan dalam penarikan sampel (sampling), lokasi, jangka waktu
dan lain-lain harus sepengetahuan unit penelitian terlebih dahulu.
9) Semua dosen peneliti harus melaksanakan kegiatan penelitian sesuai
dengan kalender yang telah ditetapkan dalam usulan penelitian.

b. Penelitian Hibah Bersaing


1) Penelitian hibah bersaing mengikuti rencana induk penelitian
(RIP) Poltekkes Kemenkes Kendari.
2) Penelitian yang dihasilkan berupa karya inovasi yang bersifat
terapan.
3) Karya yang dihasilkan merupakan rekayasa teknologi dan
rekayasa social pada bidang kesehatan.
4) Penelitian yang dihasilkan bersifat inovatif, aplikatif dan
berorientasi kebutuhan program dan kebutuhan pasar.
5) Penelitian bertujuan untuk pengembangan kemampuan dan
keterampilan serta kepekaan dosen dalam menyelesaikan
permasalahan pembangunan kesehatan, perubahan masyarakat
dan lingkungan.
6) Penelitian yang ditujukan untuk memfasilitasi dosen untuk
membangun jejaring kerjasama antara peneliti dengan
stakeholder.
7) Menghasilkan karya inovasi dan pengembangan berbagai produk
di bidang IPTEK-Sosbud yang dapat dimanfaatkan masyarakat
maupun dunia industri.
8) Usulan penelitian hibah bersaing berjumlah 20 halaman (tidak
termasuk halaman sampul, halaman pengesahan dan lampiran).
9) Mematuhi aspek landasan ideal penelitian yang meliputi:
a) Memenuhi kaidah dan metode ilmiah/ keilmuan (scientific
research) secara obyektif, logis dan sistematis.
b) Memenuhi profesionalisme peneliti dan dilakukan dengan
berpedoman pada etika penelitian yang sudah disepakati dan
berlaku, termasuk di dalamnya etika perilaku penelitian
10) Usulan maupun laporan penelitian Usulan maupun laporan
penelitian harus memenuhi persyaratan mutu, kelengkapan
Page | 13
format, dan cara penulisan laporan sesuai ketentuan yang
berlaku.
11) Kegiatan penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan proposal
penelitian yang telah disetujui. Apabila terjadi perubahan dalam
pelaksanaan penelitian seperti penggunaan ketua atau anggota
tim, perubahan dalam penarikan sampel (sampling), lokasi, jangka
waktu dan lain-lain harus sepengetahuan unit penelitian terlebih
dahulu.
12) Semua dosen peneliti harus melaksanakan kegiatan penelitian
sesuai dengan kalender yang telah ditetapkan dalam usulan
penelitian.

c. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi


1) Penelitian hibah bersaing mengikuti rencana induk penelitian
(RIP) dan roadmap perguruan tinggi.
2) Dihasilkan penelitian berupa inovasi teknologi pada bidang
keunggulan dan rekayasa teknologi dan rekayasa sosial guna
meningkatkan pembangunan pada tingkat nasional.
3) Penelitian yang dilakukan dapat mengembangkan kemampuan
dan keterampilan dalam mensinergikan penelitian di perguruan
tinggi dengan kebijakan serta program pembangunan nasional
melalui pemanfaat kepakaran perguruan tinggi, sarana dan
prasarana penelitian, dan atau sumber daya setempat.
4) Penelitian dapat membangun jejaring kerjasama antar peneliti
dalam bidang keilmuan dan minat yang sama sehingga mampu
menumbuhkan kapasitas penelitian institusi dan inovasi teknologi
sejalan dengan kemajuan teknologi.
5) Menghasilkan karya inovasi dan pengembangan berbagai produk
di bidang iptek-sosbud yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
maupun industri sebagai jawaban terhadap kebutuhan Iptek-
sosbud, pengkajian dan rencana pengembangannya.
6) Penelitian yang dilakukan dapat mengacu bidang seni, sosial dan
budaya untuk meningkatkan pembangunan karakter bangsa.
7) Penelitian memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan
bidang keilmuan masing-masing jurusan berupa IPTEK-Sosbud,
pengkajian dan rencana pengembangannya.
Page | 14
8) Penelitian yang dihasilkan berupa produk di bidang IPTEK-
Sosbud yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan dunia industri.
9) Membangun kerjasama antar peneliti di bidang keilmuan dan
minat yang sama.
10) Usulan penelitian hibah bersaing berjumlah 20 halaman, tidak
termasuk halaman sampul, pengesahan dan lampiran.
11) Mematuhi aspek landasan ideal penelitian yang meliputi:
a) Memenuhi kaidah dan metode ilmiah/ keilmuan (scientific
research) secara obyektif, logis dan sistematis.
b) Memenuhi profesionalisme peneliti dan dilakukan dengan
berpedoman pada etika penelitian yang sudah disepakati dan
berlaku, termasuk di dalamnya etika perilaku penelitian
12) Usulan maupun laporan penelitian Usulan maupun laporan
penelitian harus memnuhi persyaratan mutu, kelengkapan format,
dan cara penulisan laporan sesuai ketentuan yang berlaku.
13) Kegiatan penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan proposal
penelitian yang telah disetujui. Apabila terjadi perubahan dalam
pelaksanaan penelitian seperti penggunaan ketua atau anggota
tim, perubahan dalam penarikan sampel (sampling), lokasi,
jangka waktu dan lain-lain harus sepengetahuan unit penelitian
terlebih dahulu.
14) Semua dosen peneliti harus melaksanakan kegiatan penelitian
sesuai dengan kalender yang telah ditetapkan dalam usulan
penelitian.

d. Penelitian Mandiri Dosen


1) Penelitian yang ditujukan untuk membina kemampuan dan
keterampilan meneliti bagi semua dosen.
2) Karya yang dihasilkan dapat berupa penelitian dasar maupun
terapan bidang kesehatan, yang dapat mengacu bidang seni,
social dan budaya untuk meningkatkan pembangunan karakter
bangsa.
3) Mematuhi aspek landasan ideal penelitian yang meliputi:
a) Memenuhi kaidah dan metode ilmiah/ keilmuan (scientific
research) secara obyektif, logis dan sistematis.
b) Memenuhi profesionalisme peneliti dan dilakukan dengan
Page | 15
berpedoman pada etika penelitian yang sudah disepakati dan
berlaku, termasuk di dalamnya etika perilaku penelitian
4) Usulan maupun laporan penelitian Usulan maupun laporan
penelitian harus memnuhi persyaratan mutu, kelengkapan format,
dan cara penulisan laporan sesuai ketentuan yang berlaku.
5) Kegiatan penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan proposal
penelitian yang telah disetujui. Apabila terjadi perubahan dalam
pelaksanaan penelitian seperti penggunaan ketua atau anggota
tim, perubahan dalam penarikan sampel (sampling), lokasi, jangka
waktu dan lain-lain harus sepengetahuan unit penelitian terlebih
dahulu.
6) Semua dosen peneliti harus melaksanakan kegiatan penelitian
sesuai dengan kalender yang telah ditetapkan dalam usulan
penelitian.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar.


b. Membekali dosen tentang pengetahuan penyusunan usulan/ proposal
penelitian melalui pelatihan/ workshop.
c. Membekali dosen tentang pengetahuan metode penelitian ilmiah melalui
pelatihan/ workshop.
d. Membekali dosen dan mahasiswa tentang pengetahuan ethical clearance
melalui penelitian/ workshop.
e. Memfasilitasi dosen untuk melakukan penelitian dengan saran, sumber
dana dan dan pendamping institusi pendidikan.
f. Menjalin kerjasama dengan stakeholder yang terkait dengan penelitian
tersebut.
g. Memfasilitasi dosen untuk melakukan kegiatan penelitian.

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar
b. Laporan workshop/ pelatihan penyusunan proposal penelitian
c. Laporan workshop/ pelatihan metode penelitian ilmiah
d. Laporan workshop/ pelatihan tentang etchical clearance
e. laporan kerjasama dengan stakeholder terkait.
f. Laporan hasil penelitian

Page | 16
Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
1. Dosen mengajukan usulan penelitian maupun laporan hasil penelitian
sesuai dengan skema penelitian
2. Tersusun kalender kegiatan penelitian untuk program penelitian pemula,
hibah bersaing maupun unggulan perguruan tinggi

8. Dokumen terkait 1. Buku Pedoman Penelitian (Risbinnakes) Tahun 2014


2. Laporan usulan penelitian
3. Laporan protokol penelitian
4. Laporan perkembangan penelitian
5. Laporan monev penelitian
6. Laporan hasil penelitian

7. Referensi 1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,


Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
4. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. PP No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
7. PP Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.
8. PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaran Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
10. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 8810 Tahun 2013 tentang Organisasi
dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
11. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Kesehatan
Nomor 14/VIII/KB/2011 dan Nomor 1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang
Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan Yang Diselenggarakan oleh
Kementerian Kesehatan
12. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 355/E/O/2012
tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi yang Diselenggarakan

Page | 17
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari Kementerian Kesehatan
kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
13. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka
Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun
2013.
14. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun
2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
15. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di
Perguruan Tinggi Tahun 2013.
16. Pedoman Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan Tahun 2014
17. Renstra dan Renop Poltekkes Kemenkes Kendari.

Page | 18
Kode/ No : SM.002/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 19 dari 56

STANDAR PROSES PENELITIAN

STANDAR PROSES PENELITIAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 19
1. Visi dan Misi Visi:
Poltekkes “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang


profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan mampu
mengembangkan diri dan beretika serta berperan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa dengan pengembangan
IPTEK melalui penelitian. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari sebagai
salah satu lembaga pendidikan tinggi berkewajiban menyelenggarakan dharma
penelitian sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan nasional Pasal 20 dan Undang-undang Nomor 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Kegiatan penelitian merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi serta
memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial
budaya khususnya di bidang kesehatan guna meningkatkan pembangunan
kesehatan berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional. Agar
penyelenggaraan dharma tersebut dapat dilaksanakan oleh setiap dosen
maupun mahasiswa baik secara individual maupun kelompok diperlukan adanya
acuan, standar, ukuran, kriteria dan spesifikasi tertentu yang harus dipenuhi

Page | 20
dosen maupun mahasiswa sehingga dibutuhkan adanya penetapan standar
proses penelitian.

3. Pihak yang a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


bertanggungjawab b. Pudir I
c. Ka. Unit Penelitian
d. Sub Unit Penelitian
e. Dosen sebagai peneliti.

4. Definisi Istilah a. Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang


kegiatan penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
b. Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada bagian (a)
merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
c. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan
lingkungan.
d. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan
lingkungan.
e. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka
melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi, selain harus
mememenuhi ketentuan pada bagian (3a) dan (3b), juga harus mengarah
pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi
ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.
f. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam
besaran satuan kredit semester, dimana 1 (satu) sks pada
bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik
lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk
pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per
minggu per semester.

5. Pernyataan Isi a. Penelitian Pemula


Standar 1) Proposal disusun oleh dosen Poltekkes Kemenkes Kendari

Page | 21
berdasarkan Pedoman Pengembangan Penelitian Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kendari dan dikirim ke Tim Pengelola Penelitian
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari;
2) Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari melakukan seleksi administratif terhadap proposal yang
masuk. Jika lulus, proposal dikirimkan kepada Tim Pakar tingkat
Politelknik Kesehatan Kemenkes Kendari untuk dilakukan uji kelayakan
substansi serta metodologi sebuah proposal penelitian. Jika tidak lulus,
proposal dikembalikan kepada dosen yang mengusulkan;
3) Tim pengelola penelitian berkoordinasi dengan tim pakar tingkat
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari untuk melakukan seleksi
proposal. Proposal yang lulus dengan perbaikan dan harus diperbaiki
terlebih dahulu sesuai saran oleh Tim Pakar Internal tingkat Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kendari;
4) Tim Pakar tingkat Poltekkes Kemenkes Kendari selanjutnya
mengirimkan berita acara hasil seleksi proposal penelitian tenaga
kesehatan ke Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes
Kendari;
5) Proposal diperbaiki sesuai feedback hasil penilaian Tim Pakar menjadi
protokol;
6) Protokol yang melibatkan subyek manusia atau hewan percobaan
sebagai sampel harus dilengkapi dengan Persetujuan Subyek
Penelitian dan Informed Consent diajukan ke komisi etik untuk
dilakukan Kaji Etik;
7) Komisi Etik akan mengeluarkan surat persetujuan etik (ethical
clearence);
8) Protokol yang sudah lengkap dikirimkan kembali kepada Tim Pengelola
Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari;
9) Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kendari
membuat laporan dan daftar protokol penelitian yang lulus seleksi
berdasarkan Berita Acara Seleksi Proposal kepada Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes;
10) Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari mengirimkan
proposal penelitian yang lulus kepada Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan (dengan tembusan kepada Tim
Pengelola Penelitian Tingkat Pusat) untuk dikukuhkan dengan SK
Page | 22
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan tentang
penetapan proposal yang lulus dan dibiayai pada tahun berjalan;
11) Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
menerbitkan Surat Keputusan penetapan proposal yang lulus seleksi,
berdasarkan pertimbangan dari Tim Pengelola Penelitian Tingkat Pusat
dan Tim Pakar Pengelola Penelitian Tingkat Pusat, dan selanjutnya
dikirimkan kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes;
12) Setelah menerima SK penetapan proposal yang lulus seleksi, Tim
Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes
melakukan koordinasi dengan peneliti dalam rangka pelaksanaan
kegiatan penelitian. Selama penelitian berlangsung, Tim Pakar tingkat
Politeknik Kesehatan melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi.
13) Kegiatan penelitian ya ng d i l ak uk an d os e n p en el it i harus
melaporkan kemajuan proses kegiatan penelitian
14) Semua dosen peneliti harus mentaati kode etik penelitian dalam
melaksanakan suatu penelitian.
15) Sebagai dosen yang melaksanakan penelitian hendaknya menguasai
metodologi penelitian

b. Penelitian Hibah Bersaing


1) Dosen pengusul menyampaikan proposal Penelitian Hibah Bersaing
kepada Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan
Kemenkes untuk dilakukan seleksi administrasi pada Bulan Juli tahun
sebelumnya.
2) Proposal yang lulus seleksi administrasi selanjutnya dikirim kepada Tim
Penilai Internal Politeknik Kesehatan Kemenkes untuk dilakukan seleksi
secara substansi;
3) Proposal yang lulus seleksi substansi oleh Tim Penilai Politeknik
Kesehatan Kemenkes, akan dikembalikan kepada Tim Pengelola
Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes (3a), sedangkan
proposal yang tidak memenuhi kualifikasi seleksi substansi dinyatakan
tidak lulus dan tidak dilanjutkan untuk proses berikutnya;
4) Proposal dari Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan
Kemenkes untuk diusulkan oleh Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan;

Page | 23
5) Direktur mengusulkan judul-judul proposal yang akan diseleksi secara
bersama oleh Tim Penilai Internal Politeknik Kesehatan dan Tim Penilai
Tingkat Pusat;
6) Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
menyampaikan usulan proposal yang akan diseleksi kepada Tim
Risbinakes Tingkat Pusat untuk diverifikasi;
7) Tim Risbinakes Tingkat Pusat menugaskan Tim Penilai Tingkat Pusat
untuk melakukan penilaian terhadap proposal penelitian;
8) Tim Penilai Tingkat Pusat berkoordinasi dengan Tim Penilai Internal
Politeknik Kesehatan Kemenkes melakukan penilaian terhadap
presentasi dosen pengusul;
9) Tim Penilai Internal Poltekkes Kemenkes dan Tim Penilai Tingkat Pusat
menyampaikan hasil penilaian terhadap presentasi proposal kepada
Tim Risbinakes Tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes;
10) Tim Pengelola Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes melaporkan
kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes judul penelitian yang
lulus seleksi akhir untuk diusulkan SK penetapan kepada Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan;
11) Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes mengusulkan judul-judul
proposal yang lulus seleksi akhir untuk ditetapkan oleh Kepala Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan;
12) Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
menetapkan judul-judul penelitian lulus seleksi untuk mendapat
pembiyaan dan menyampaikan SK Penetapan kepada Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes;
13) Direktur menyampaikan SK penetapan kepada Tim Risbinakes
Politeknik Kesehatan Kemenkes ;
14) Tim Pengelola Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes
menginformasikan dan menyampaikan SK Penetapan Kelulusan
kepada Dosen peneliti;
15) Dosen peneliti membuat protokol penelitian dan menyampaikan kepada
Komisi Etik;
16) Komisi Etik melakukan telaahan kaji etik terhadap protokol penelitian
dan menyampaikan hasilnya kepada Dosen pengusul;
17) Dosen peneliti selanjutnya melaksanakan penelitian setelah protokol
dinyatakan lulus kaji etik;
Page | 24
18) Kegiatan penelitian ya n g d i l a k u k a n d o s e n p e n e l i t i h a r u s
melaporkan kemajuan proses kegiatan penelitian
19) Semua dosen peneliti harus mentaati kode etik penelitian dalam
melaksanakan suatu penelitian.
20) Sebagai dosen yang melaksanakan penelitian hendaknya menguasai
metodologi penelitian

c. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi


1) Dosen pengusul menyampaikan proposal Penelitian Unggulan
Perguruan Tinggi kepada Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik
Kesehatan Kemenkes untuk dilakukan seleksi administrasi; apabila
tidak lolos seleksi administrasi, maka proposal dikembalikan ke dosen
pengusul;
2) Proposal yang lulus seleksi administrasi dikirim oleh tim Pengelola
Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes kepada Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes;
3) Untuk selanjutnya proposal tersebut dikirim oleh Direktur Politeknik
Kesehatan ke Kapusdiklatnakes;
4) Kapusdiklatnakes menugaskan tim Pengelola Penelitian tingkat Pusat
untuk mengadministrasi / memproses lebih lanjut;
5) Tim Pengelola Penelitian tingkat Pusat menyerahkan proposal ke tim
penilai tingkat pusat untuk seleksi substansi. Tim penilai tingkat pusat
melakukan desk evaluasi, bagi yang lulus desk evaluasi, pengusul
diundang untuk mengikuti pembahasan proposal di pusat. Proposal
yang dinyatakan lolos seleksi: apabila “lolos desk evaluasi dan
pembahasan proposal”.
6) Tim penilai tingkat Pusat menyerahkan ke Tim Pengelola Penelitian
tingkat Pusat semua proposal yang lolos seleksi dan proposal yang
tidak lolos seleksi;
7) Tim Pengelola Penelitian tingkat Pusat menyerahkan proposal yang
lolos dan yang tidak lolos ke Kapusdiknakes.
8) Kapusdiklatnakes mengirimkan proposal yang lolos seleksi beserta SK
penetapannya dan proposal yang tidak lolos seleksi ke Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes;
9) Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes menugaskan Tim Pengelola
Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan untuk mengadministrasi

Page | 25
proposal yang lolos seleksi dan proposal yang lolos seleksi;
10) Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan mengirimkan
proposal yang lolos seleksi ke dosen pengusul untuk disusun
protokolnya (10a) dan proposal yang tidak lolos seleksi dikembalikan
ke dosen pengusul dan tidak diproses lebih lanjut;
11) Dosen pengusul mengirimkan protokol langsung
(risbinakespusat@gmail.com) ke Tim penilai tingkat pusat;
12) Tim penilai tingkat pusat memeriksa protokol dan member saran-saran,
kemudian mengirim kembali (online) ke Dosen pengusul melalui Tim
pengelola penelitian tingkat pusat;
13) Dosen pengusul mengirimkan protokol (revisi) ke komosi Etik;
14) Komisi etik mengeluarkan pernyataan/surat ethical clearance ke dosen
pengusul;
15) Dosen pengusul melaksanakan penelitian.
16) Kegiatan penelitian ya n g d i l ak u k an d os e n p e n el i t i h a ru s
melaporkan kemajuan proses kegiatan penelitian
17) Semua dosen peneliti harus mentaati kode etik penelitian dalam
melaksanakan suatu penelitian.
18) Sebagai dosen yang melaksanakan penelitian hendaknya menguasai
metodologi penelitian

d. Penelitian Mandiri Dosen


1) Dosen mengusulkan proposal penelitian melalui sub unit penelitian
jurusan untuk dilakukan seleksi administrasi da dikirimkan ke Ka Unit
penelitian
2) Unit Penelitian tingkat direktorat menyeleksi substansi proposal
penelitian.
3) Setelah dinyatakan lolos seleksi dikembalikan ke dosen pengusul
untuk selanjutnya mengurus perijinan penelitian.
4) Proposal yang penelitiannya menggunakan manusia sebagai
subyek penelitian atau melibatkan hewan percobaan harus
dilengkapi surat persetujuan subyek penelitian dan informed consent
diajukan ke Komisi Etik Penelitian.
5) Kegiatan penelitian yang dilakukan d o s e n harus
mempertimbangkan kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik dan standar

Page | 26
mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan
peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
6) Semua dosen peneliti harus mentaati kode etik penelitian dalam
melaksanakan suatu penelitian.
7) Sebagai dosen yang melaksanakan penelitian hendaknya menguasai
metodologi penelitian

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar.


b. Unsur pimpinan memotivasi seluruh dosen untuk melaksanakan
penelitian dengan mengikuti kaidah ilmiah secara efektif dan efisien
c. Unit penelitian memonitor kalender kegiatan penelitian untuk periode satu
tahun
d. mensosialisakan dan Memanfaatkan buku pedoman penelitian
e. Memfasilitasi seleksi proposal penelitian dan protocol
f. Memfasilitasi seminar hasil penelitian
g. Melibatkan tim pakar/ reviewer penelitian dalam proses kegiatan
penelitian, mulai dari seleksi proposal, seminar protokol dan seminar
hasil penelitian
h. Unit penelitian membuat laporan proses kegiatan penelitian di Poltekkes
Kemenkes Kendari

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar proses penelitian

Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Tersusun kalender penelitian
b. Terbentuk reviewer/ pakar penelitian
c. Terbentuk Tim Pengelola penelitian Risbinakes
d. Terbentuk Komite etik penelitian
e. Adanya dokumen SK Penetapan peserta penelitian
f. Adanya berita acara hasil seleksi proposal penelitian
g. Adanya laporan proposal penelitian
h. Adanya laporan protokol penelitan
i. Adanya laporan hasil penelitian
j. Adanya naskah kerjasama pembiayaan penelitian

Page | 27
k. Laporan kemajuan kegiatan penelitian/ progress report

8. Dokumen terkait a. Buku pedoman penelitian


Pelaksanaan Standar b. SK Tim Pakar/ Reviewer
c. Proposal penelitian
d. Protokol penelitian
e. Laporan perkembangan penelitian/ progress report
f. Laporan hasil penelitian
g. Berita acara seminar hasil penelitian

9. Referensi a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan
b. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Mendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
d. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 2016. Direktorat
Jaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kemenristekdikti.

Page | 28
Kode/ No : SM.002/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 29 dari 56

STANDAR PENILAIAN PENELITIAN

STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 29
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia pada Tahun
2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik nasional
maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang


profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan mampu
mengembangkan diri dan beretika serta berperan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa dengan pengembangan IPTEK
melalui penelitian. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari sebagai salah satu
lembaga pendidikan tinggi berkewajiban menyelenggarakan dharma penelitian
sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan nasional Pasal 20 dan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.
Kegiatan penelitian merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi serta
memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya
khususnya di bidang kesehatan guna meningkatkan pembangunan kesehatan
berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional. Agar penyelenggaraan dharma
tersebut dapat dilaksanakan oleh setiap dosen maupun mahasiswa baik secara
individual maupun kelompok diperlukan adanya acuan, standar, ukuran, kriteria
dan spesifikasi tertentu yang harus dipenuhi dosen maupun mahasiswa sehingga
dibutuhkan adanya penetapan standar penilaian penelitian.

Page | 30
3. Pihak yang a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
bertanggungjawab b. Pudir I
c. Ka. Unit Penelitian
d. Sub Unit Penelitian
e. Seluruh dosen sebagai peneliti
f. Tim Pakar Penelitian
g. Tim Risbinakes
4. Definisi Istilah a. Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian
terhadap proses dan hasil penelitian.
b. Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi dengan
prinsip penilaian yang meliputi:
1) edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti
agar terus meningkatkan mutu penelitiannya;
2) objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas
dari pengaruh subjektivitas;
3) akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan
dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti;
dan
4) transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan
hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
5. Pernyataan Isi Standar a. Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi dengan
prinsip penilaian paling sedikit:
1) edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar
terus meningkatkan mutu penelitiannya;
2) objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari
pengaruh subjektivitas;
3) akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan
dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan
4) transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
b. Penilaian proses dan hasil penelitian, selain memenuhi prinsip penilaian
sebagaimana dimaksud pada bagian (a), juga harus
memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan
standar proses penelitian.
c. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan

Page | 31
instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran
ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian.
d. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka
penyusunan laporan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi diatur
berdasarkan ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.
6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar.
b. Unsur pimpinan memotivasi seluruh dosen peneliti untuk
melaksanakan penelitian dengan mengikuti kaidah prinsip penilaian edukatif,
objektif, akuntabel, transparan juga harus memperhatikan kesesuaian dengan
standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian
c. Unsur pimpinan memfasilitasi seleksi proposal penelitian dan seminar protokol
sesuai instrument penilaian yang berlaku.
d. Unit Penelitian Memfasilitasi seminar hasil penelitian
e. Unsur pimpinan melibatkan tim pakar/ reviewer dalam melakukan penilaian
kegiatan penelitian, mulai dari seleksi proposal, seminar protokol dan
seminar hasil penelitian.
7. Indikator Ketercapaian Output
a. Laporan sosialisasi standar penilaian penelitian
b. Laporan penilaian proposal penelitian
Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Ada format penilaian proposal penelitian
b. Ada formulir Desk Evaluasi
8. Dokumen terkait a. Untuk melaksanakan standar ini diperlukan:
b. Buku pedoman penelitian
c. SK Tim Pakar/ Reviewer
d. Proposal penelitian
e. Protokol penelitian
f. Laporan perkembangan penelitian/ progress report
g. Formulir instrumen penilaian penelitian
9. Referensi a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
b. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Mendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu

Page | 32
Pendidikan Tinggi.
d. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 2016. Direktorat
Jaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kemenristekdikti.

Page | 33
Kode/ No : SM.002/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 34 dari 56

STANDAR PENELITI

STANDAR PENELITI
(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 34
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan
Berwawasan Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen
secara berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola
perguruan tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai
standar nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga


kesehatan yang profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja
secara mandiri dan mampu mengembangkan diri dan beretika serta
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya
saing bangsa dengan pengembangan IPTEK melalui penelitian.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari sebagai salah satu lembaga
pendidikan tinggi berkewajiban menyelenggarakan dharma penelitian
sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan nasional Pasal 20 dan Undang-undang
Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Kegiatan penelitian merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi
serta memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan sosial budaya khususnya di bidang kesehatan guna meningkatkan
pembangunan kesehatan berkelanjutan pada tingkat lokal maupun
nasional. Agar penyelenggaraan dharma tersebut dapat dilaksanakan
oleh setiap dosen maupun mahasiswa baik secara individual maupun
kelompok diperlukan adanya acuan, standar, ukuran, kriteria dan

Page | 35
spesifikasi tertentu yang harus dipenuhi dosen maupun mahasiswa
sehingga dibutuhkan adanya penetapan standar peneliti.
3. Pihak yang a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
bertanggungjawab b. Pudir I
c. Ka. Unit Penelitian
d. Sub Unit Penelitian
e. Dosen

4. Definisi Istilah 1. Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti


untuk melaksanakan penelitian.
2. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi
penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta
tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian.
3. Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada bagian (a)
ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik; dan hasil penelitian.
4. Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat menentukan
kewenangan melaksanakan penelitian.
5. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan penelitian
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan.

5. Pernyataan Isi Standar a. Penelitian Pemula


1) Peneliti a d a l a h dosen tetap Politeknik Kesehatan Kendari
yang mempunyai NIDN
2) Tim Peneliti maksimal berjumlah 3 orang ( 1orang ketua dan 2
anggota)
3) Ketua Tim Peneliti berpendidikan maksimal S2 dengan jabatan
fungsional setinggi tingginya Lektor.
4) Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya diperbolehkan
mengusulkan satu proposal penelitian baik sebagai ketua maupun
anggota peneliti
5) Ketua peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti pada penelitian
lain yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan
6) Setiap peneliti hanya diperbolehkan mengikuti penelitian pemula
sebanyak 2 kali sebagai ketua peneliti
7) Peneliti mengusulkan usulan penelitian yang relevan dengan
bidang keilmuan yang ditekuni dan mata kuliah yang diampu.

Page | 36
8) Peneliti wajib memiliki penguasaan metodologi penelitian yang
sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat
kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian.
9) Dosen peneliti mematuhi aspek landasan ideal penelitian yang
meliputi:
10) memenuhi kaidah dan metode ilmiah/ keilmuan (scientific
research) secara obyektif, logis dan sistematis
11) memenuhi profesionalisme peneliti dan, dilakukan dengan
berpedoman pada etika penelitian yang sudah disepakati dan
berlaku, termasuk didalamnya etika perilaku penelitian.
12) Kegiatan Penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan
proposal penelitian yang telah di setujui. Apabila terjadi
perubahan dalam pelaksanaan penelitian seperti penggantian
ketua atau anggota tim, perubahan dalam penarikan sampel
(sampling), lokasi, dan jangka waktu dll harus sepengetahuan
Unit Penelitian terlebih dahulu.
13) Semua dosen peneliti harus melaksanakan kegiatan penelitian
sesuai kalender yang telah ditetapkan dalam usulan penelitian.

b. Penelitian Hibah Bersaing


1) Peneliti adalah dosen tetap Politeknik Kesehatan Kendari yang
mempunyai NIDN
2) Tim Peneliti maksimal berjumlah 3 orang ( 1 orang ketua dan
2 anggota)
3) Ketua dan anggota tim berpendidikan S2 dengan jabatan
fungsional minimal Lektor
4) Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya diperbolehkan
mengusulkan satu proposal penelitian baik sebagai ketua
maupun anggota peneliti
5) Ketua peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti pada
penelitian lain yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan.
6) Setiap peneliti boleh sebagai ketua panitia sebanyak-
banyaknya 2 kali berturut-turut, jeda 1 tahun, kemudian boleh
mengajukan kembali sebagai ketua panitia.
7) Tim peneliti mempunyai track record memadai dalam bidang
yangakan diteliti.

Page | 37
8) Peneliti wajib memiliki penguasaan metodologi penelitian yang
sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat
kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian.
9) Dosen peneliti mematuhi aspek landasan ideal penelitian yang
meliputi:
a) memenuhi kaidah dan metode ilmiah/ keilmuan (scientific
research) secara obyektif, logis dan sistematis
b) memenuhi profesionalisme peneliti dan, dilakukan
dengan berpedoman pada etika penelitian yang sudah
disepakati dan berlaku, termasuk didalamnya etika perilaku
penelitian.
10) Kegiatan Penelitian harus dilaksanakan sesuai
dengan proposal penelitian yang telah di setujui. Apabila terjadi
perubahan dalam pelaksanaan penelitian seperti
penggantian ketua atau anggota tim, perubahan dalam
penarikan sampel (sampling), lokasi, dan jangka waktu dll
harus sepengetahuan UPT Penelitian terlebih dahulu.
11) Semua dosen peneliti harus melaksanakan kegiatan penelitian
sesuai kalender yang telah ditetapkan dalam usulan penelitian.

c. Penelitian Unggulan Perguruan


Tinggi
1) Peneliti dosen tetap Politeknik Kesehatan Kendari yang
mempunyai NIDN
2) Peneliti mempunyai bidang keilmuan dan minat yang sama
dari beberapa (minimal 2) Institusi Politeknik Kesehatan
Kemenkes.
3) Tim Peneliti maksimal berjumlah 3-4 orang ( 1 orang ketua
dan 2-3 anggota)
4) Ketua peneliti berpendidikan S3 (doctor), dan
anggota minimal berpendidikan S2 dengan jabatan fungsional
minimal Lektor
5) Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya diperbolehkan
mengusulkan satu proposal penelitian baik sebagai ketua
maupun anggota
6) Ketua peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti pada

Page | 38
penelitian lain yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan
7) Setiap peneliti boleh sebagai ketua peneliti sebanyak
banyaknya 2 kali berturut turut jeda 1 tahun, kemudaian boleh
mengajukan kembali sebagai ketua peneliti.
8) Kemampuan Penelitiwajibmemilikipenguasaan metodologi
penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek
penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman
penelitian.
9) Dosen peneliti mematuhi aspek landasan ideal penelitian
yang meliputi:
a) memenuhi kaidah dan metode ilmiah/ keilmuan
(scientific research) secara obyektif, logis dan
sistematis
b) memenuhi profesionalisme peneliti dan, dilakukan
dengan berpedoman pada etika penelitian yang
sudah disepakati dan berlaku, termasuk didalamnya
etika perilaku penelitian.
10) Semua dosen peneliti harus melaksanakan kegiatan
penelitian sesuai kalender yang telah ditetapkan dalam
usulan penelitian.

d. Penelitian Mandiri Dosen


1) Peneliti dosen tetap Politeknik Kesehatan Kendari
2) Peneliti memenuhi asas kepatutan terhadap kinerja dosen
3) Kemampuan Peneliti wajib memiliki penguasaan metodologi
penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian,
serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian.
4) Dosen peneliti mematuhi aspek landasan ideal penelitian yang
meliputi:
a) memenuhi kaidah dan metode ilmiah/ keilmuan (scientific
research) secara obyektif, logis dan sistematis
b) memenuhi profesionalisme peneliti dan, dilakukan
dengan berpedoman pada etika penelitian yang sudah
disepakati dan berlaku, termasuk didalamnya etika perilaku
penelitian.
5) Kegiatan Penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan

Page | 39
proposal penelitian yang telah di setujui. Apabila terjadi perubahan
dalam pelaksanaan penelitian seperti penggantian ketua atau
anggota tim, perubahan dalam penarikan sampel (sampling), lokasi,
dan jangka waktu dll harus sepengetahuan UPT Penelitian terlebih
dahulu.
6) Semua dosen peneliti harus melaksanakan kegiatan penelitian
sesuai kalender yang telah ditetapkan dalam usulan penelitian.
a) Peneliti sebagaimana dimaksud pada bagian (1) wajib
memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi
penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek
penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman
penelitian.
b) Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada bagian
(1) ditentukan berdasarkan:
- Kualifikasi akademik;
- hasil penelitian.
c) Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada bagian (3)
menentukan kewenangan mel ak s anak an penelitian
d) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan
melaksanakan penelitian diatur dalam pedoman rinci yang
dikeluarkan oleh Direktur Jenderal.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar.


b. Membekali dosen tentang pedoman penelitian yang berlaku di
Poltekkes Kendari
c. Membekali dosen tentang pengetahuan penyusunan usulan
proposal / laporan penelitian melalui pelatihan/ workshop.
d. Menjalin kerjasama dengan lembaga eksternal yang terkait dengan
kegiatan penelitian

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar peneliti
b. SK Penetapan Tim Peneliti
Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Tim Penelitian untuk masing-masing skema penelitian sesuai dengan

Page | 40
ketentuan yang berlaku

8. Dokumen terkait a. Standar Operasional Prosedur / SOP Penelitian


Pelaksanaan Standar b. Formulir isian Penelitian
c. Buku Panduan Penelitian
d. SK Direktur tentang penetapan peserta penelitian
e. Laporan usulan penelitian
f. Laporan hasil penelitian
g. Laporan Kegiatan pelaksanaan penelitian per tahun

9. Referensi a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan
b. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Mendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi.
d. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 2016. Direktorat
Jaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kemenristekdikti.

Page | 41
Kode/ No : SM.002/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 42 dari 56
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
PENELITIAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 42
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia pada Tahun
2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan dengan didukung Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik nasional,
dan international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang


profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan mampu
mengembangkan diri dan beretika serta berperan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa dengan pengembangan IPTEK
melalui penelitian. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari sebagai salah satu
lembaga pendidikan tinggi berkewajiban menyelenggarakan dharma penelitian
sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan nasional Pasal 20 dan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.
Kegiatan penelitian merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi serta
memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya
khususnya di bidang kesehatan guna meningkatkan pembangunan kesehatan
berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional. Agar penyelenggaraan dharma
tersebut dapat dilaksanakan oleh setiap dosen maupun mahasiswa baik secara
individual maupun kelompok diperlukan adanya acuan, standar, ukuran, kriteria
dan spesifikasi tertentu yang harus dipenuhi dosen maupun mahasiswa sehingga

Page | 43
dibutuhkan adanya penetapan standar sarana dan prasarana penelitian.
3. Pihak yang a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
bertanggungjawab b. Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
c. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi (prodi)
d. Unit Penelitian
e. Dosen
f. Mahasiswa
4. Definisi Istilah Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses
penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian.
5. Pernyataan Isi Standar a. Sarana dan prasarana penelitian merupakan fasilitas perguruan
tinggi yang digunakan untuk memfasilitasi penelitian paling sedikit
terkait dengan bidang ilmu program studi.
b. Sarana dan prasarana penelitian sebagaimana yang dimaksud pada
bagian (a) merupakan fasilitas perguruan tinggi yang dimanfaatkan juga untuk
proses pembelajaran dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
c. Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada bagian (a)
harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan,
dan keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar sarana dan prasarana
penelitian.
b. Unit penelitian melakukan workshop/ pelatihan untuk ethical clearance.
c. Memfasilitasi dosen untuk melakukan penelitian dengan sarana, dan
prasarana institusi pendidikan dan lahan penelitian.
d. Menjalin kerjasama dengan lembaga eksternal yang terkait dengan
laboratory research untuk menunjang kegiatan penelitian.
7. Indikator Ketercapaian Output
a. Laporan sosialisasi standar sarana dan prasarana penelitian
b. Laporan pelatihan/workshop ethical clearance
c. Laporan kelengkapan dan kemampuan laboratorium di Poltekkes Kendari
d. Dokumen kerjasama dengan lembaga eksternal yang terkait
Outcome
a. Seluruh dosen peneliti menggunakan sarana prasarana atau
menfaatkan fasilitas yang disediakan unit penelitian tingkat Poltekkes Kendari
untuk menunjang kegiatan penelitian.

Page | 44
b. Tersusun panitia/ Tim pengelola penelitian tingkat Poltekkes Kendari
c. Tersusun Tim Pakar penelitian tingkat Poltekkes
d. Tersusun tim pakar eksternal
e. Tersusun Komite Etik Penelitian tingkat Poltekkes Kendari
f. Tersusun Pengelola e-journal Ilmiah tingkat Poltekkes Kendari
8. Dokumen terkait a. Standar Operasional Prosedur / SOP Penelitian
Pelaksanaan Standar b. Formulir isian Penelitian
c. Buku Panduan Penelitian
d. SK Direktur Penetapan peserta penelitian
e. SK panitia/ Tim Peneliti tingkat Poltekkes Kendari
f. SK Tim Pakar Penelitian tingkat Poltekkes Kendari
g. SK Komite Etik Penelitian Risbinakes tingkat Poltekkes Kendari
h. SK Pengelola e-journal Ilmiah Risbinakes tingkat Poltekkes Kendari
i. SK Penetapan Peserta Penelitian (Pemula, dan Hibah Bersaing dari
Kapudiknakes)
j. Laporan usulan penelitian
k. Laporan Protokol Penelitian
l. Laporan monev penelitian
m. Laporan hasil penelitian
n. Formulir ethical clearance / inform consent
9. Referensi a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
b. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Mendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
d. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 2016. Direktorat
Jaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kemenristekdikti.

Page | 45
Kode/ No : SM.002/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 46 dari 56

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 46
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia pada Tahun
2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan dengan didukung Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik nasional,
dan international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang


profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan
mampu mengembangkan diri dan beretika serta berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa dengan
pengembangan IPTEK melalui penelitian. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan dharma penelitian sebagai salah satu bagian dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional Pasal 20 dan
Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Kegiatan
penelitian merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi serta memenuhi
tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya
khususnya di bidang kesehatan guna meningkatkan pembangunan kesehatan
berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional. Agar penyelenggaraan
dharma tersebut dapat dilaksanakan oleh setiap dosen maupun mahasiswa
baik secara individual maupun kelompok diperlukan adanya acuan, standar,
ukuran, kriteria dan spesifikasi tertentu yang harus dipenuhi dosen maupun

Page | 47
mahasiswa sehingga dibutuhkan adanya penetapan standar pengelolaan
penelitian.
Maksud dan tujuan
Maksud dibentuknya Unit Penelitian Politeknik Kesehatan Kendari adalah
memandu, mengelola dan memfasilitasi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan
bidang penelitian. Sedangkan tujuan adanya unit penelitian adalah
mengkoordinasi, memantau, dan menilai kegiatan dharma penelitian baik yang
dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa.

3. Pihak yang a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


bertanggungjawab b. Pudir I
c. Ka Unit penelitian
d. Sub Unit Penelitian
e. Dosen

4. Definisi Istilah a. Standar pengelolaan penelitian merupakan kriteria minimal tentang


perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan penelitian.
b. Program kegiatan penelitian di Politeknik Kesehatan Kendari adalah
program kegiatan penelitian yang diselenggarakan oleh politeknik kesehatan
Kendari dengan skema sebagai berikut:
1) DIPA
a) Calon dosen
b) Pemula
c) Hibah bersaing
d) Unggulan
2) Mandiri
3) Kerjasama dengan instansi lain
c. Penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh dosen tetap dan aktif
Politeknik Kesehatan Kendari yang di biaya oleh dana DIPA, mandiri
dan atau kerjasama dengan instansi lain dengan persyaratan yang telah
ditentukan.
5. Pernyataan Isi Standar a. Pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud pada bagian (1)
dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk
mengelola penelitian.
b. Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada bagian (3a) adalah

Page | 48
lembaga penelitian, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan
perguruan tinggi.
c. Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam bagian (3a) wajib:
1) menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian
sesuai dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi;
2) menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan
sistem penjaminan mutu internal penelitian;
3) memfasilitasi pelaksanaan penelitian;
4) melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;
5) melakukan diseminasi hasil penelitian;
6) memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan
penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan hak kekayaan
intelektual (HKI); dan
7) memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi.
8) melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya.
a) Perguruan tinggi wajib:
- memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan
bagian dari rencana strategis perguruan tinggi;
- bmenyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian
paling sedikit menyangkut aspek peningkatan jumlah
publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar;
- menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga
atau fungsi penelitian dalam menjalankan program penelitian
secara berkelanjutan;
- melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga
atau fungsi penelitian dalam melaksanakan program penelitian;
- memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan
mengacu pada standar hasil, standar isi, dan standar proses
penelitian;
- mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada
lembaga lain melalui program kerja sama penelitian;
- melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah,
jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana penelitian; dan
- menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi

Page | 49
penelitian dalam menyelenggarakan program penelitian paling
sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi;

6. Strategi Pelaksanaan a. Melakukan sosialisasi standar ke dosen penelitian


b. Membekali dosen tentang pengetahuan penyusunan usulan / proposal penelitian
melalui pelatihan / workshop.
c. Membekali dosen tentang pengetahuan metode penelitian ilmiah.
d. Membekali dosen tentang pengetahuan ethical clearance melalui pelatihan /
workshop.

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar pengelolaan penelitian
b. Laporan workshop/ penelitian

Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Tersusun Standar Penelitian Poltekkes Kendari
b. Tersusun rencana induk penelitian (RIP) Politeknik Kesehatan Kendari
c. Tersusun Kalender Penelitian baik program pemula maupun hibah bersaing
Poltekkes Kendari.
d. Tersusun Pakar/ Reviewer Penelitian Poltekkes Kendari
e. Tersusun Tim/ Panitia Penelitian Poltekkes Kendari

8. Dokumen terkait a. Kalender Penelitian semua skema


Pelaksanaan Standar b. Buku Rencana Induk Penelitian
c. SK Pakar/ Reviewer Penelitian Poltekkes Kendari
d. SK Tim/ Panitia Penelitian Poltekkes Kendari
e. SK Pengelola Jurnal Ilmiah Poltekkes Kendari
f. Standar Operasional Prosedur/ SOP Penelitian
g. Formulir isian Penelitian
h. Buku Panduan Penelitian
i. SK Direktur Penetapan peserta penelitian
j. Laporan usulan penelitian
k. Laporan protokol penelitian
l. Laporan hasil penelitian
m. Laporan Kegiatan pelaksanaan penelitian per tahun

Page | 50
9. Referensi a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
b. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Mendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
d. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. 2016. Direktorat
Jaminan Mutu, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Kemenristekdikti.

Page | 51
Kode/ No : SM.002/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 52 dari 56
STANDAR PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN PENELITIAN

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 52
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
Kemenkes Kendari “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan dengan didukung Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional, dan international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Untuk mewujudkan misi Politeknik Kesehatan Kendari yaitu penyelenggaraan


penelitian yang mendukung program pendidikan, maka dibutuhkan adanya
standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan dibentuknya standar pendanaan dan pembiayaan
penelitian baik yang bersumber dari internal Politeknik Kesehatan Kendari,
pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam maupun di luar
negeri, mandiri, atau dana dari masyarakat adalah untuk membiayai
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, pelaporan
dan desiminasi hasil penelitian.

3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


b. Pudir I
c. Ka. Unit penelitian
d. Sub Unit Penelitian
e. Dosen

4. Definisi Istilah a. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria

Page | 53
minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian.
b. Pendanaan dan pembiayaan penelitian adalah sumber dana
penelitian baik yang bersumber dari internal Politeknik Kesehatan Kendari,
pemerintah (DIPA), kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam
maupun di luar negeri, mandiri, atau dana dari masyarakat yang
digunakan untuk membiayai proses penelitian baik dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, pelaporan dan
desiminasi hasil penelitian.

5. Pernyataan Isi Standar a. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana penelitian internal.
b. Selain dari anggaran penelitian internal perguruan tinggi, pendanaan
penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga
lain baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat.
c. Pendanaan penelitian sebagaimana dimaksud pada bagian (a)
digunakan untuk membiayai:
a. Perencanaan penelitian
b. pelaksanaan penelitian;
c. pengendalian penelitian;
d. pemantauan dan evaluasi penelitian;
e. pelaporan hasil penelitian;
f. diseminasi hasil penelitian.
d. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur berdasarkan
ketentuan di perguruan tinggi.
e. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian.
f. Dana pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud pada bagian
(e) digunakan untuk membiayai:
a. manajemen penelitian yang terdiri atas seleksi proposal,
pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil
penelitian;
b. peningkatan kapasitas peneliti; dan
c. insentif publikasi ilmiah atau insentif hak kekayaan intelektual (HKI).

6. Strategi Pelaksanaan a. Sosialisasi standar pendanaan dan pembiayaan


b. Membuat standar komponen rincian biaya penyelenggaraan penelitian.
c. Desiminasi standar komponen rincian biaya penyelenggaraan penelitian ke
dosen/ peneliti

Page | 54
d. Mewajibkan semua peneliti utama yang mendapatkan pendanaan dan
pembiayaan penelitian yang bersumber dari pemerintah (DIPA) untuk
menandatangani Kontrak penelitian sebelum pencairan dana oleh pihak
keuangan
e. Meminta laporan pertanggung jawaban pengelolaan pendanaan dan
pembiayaan penelitian kepada peneliti pada akhir kegiatan penelitian
f. Mewajibkan semua peneliti utama yang mendapatkan pendanaan dan
pembiayaan penelitian yang bersumber dari pemerintah (DIPA) untuk
membuat surat pertanggungjawaban mutlak (SPTJM).

7. Indikator Ketercapaian Seluruh dosen peneliti utama yang mendapatkan pendanaan dan pembiayaan
penelitian yang bersumber dari pemerintah (DIPA):
1. Menandatangi naskah kontrak penelitian
2. Membuat surat SPTJM
3. Membuat laporan pertanggung jawaban pengelolaan pendanaan dan
pembiayaan penelitian
4. Membuat laporan kemajuan pelaksanaan penelitian (progress report)

8. Dokumen terkait Pelaksanaan a. Standar komponen rincian anggaran penelitian


Standar b. Naskah kontrak Penelitian
c. Formulir SPTJM Penelitian
d. Laporan kemajuan penelitian
e. SK Direktur tentang penetapan peserta penelitian

9. Referensi 1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,


Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
4. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. PP No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
7. PP Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.
8. PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaran Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi

Page | 55
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
10. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 8810 Tahun 2013 tentang Organisasi
dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
11. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Kesehatan
Nomor 14/VIII/KB/2011 dan Nomor 1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang
Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan Yang Diselenggarakan oleh
Kementerian Kesehatan
12. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 355/E/O/2012
tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi yang Diselenggarakan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari Kementerian Kesehatan
kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
13. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka
Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun
2013.
14. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun
2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
15. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di
Perguruan Tinggi Tahun 2013.
16. Pedoman Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan Tahun 2014
17. Renstra dan Renop Poltekkes Kemenkes Kendari.

Page | 56
Kode/ No : SM.003/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 1 dari 33
STANDAR HASIL PENGABDIAN
MASYARAKAT

STANDAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes KetuaSenat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 1
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian


kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana
diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 menegaskan bahwa
Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan civitas Akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
digunakan sebagai proses pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
pengayaan sumber belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan
civitas akademika. Untuk penyelenggaraan pelaksanaan pengabdian
masyarakat diperlukan standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat pada Politeknik Kesehatan adalah:
1. Memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan,
tantangan, atau persoalan yang dihadapi masyarakat di bidang kesehatan,
baik secara langsung maupun tidak langsung;
2. Melakukan kegiatan di bidang kesehatan yang mampu mengentaskan
masyarakat tersisih pada semua strata;
3. Menerapkan IPTEK di bidang kesehatan kepada masyarakat untuk

Page | 2
pengembangan martabat manusia dan keutuhan alam.
4. Menggerakkan dan mendayagunakan potensi hasil penelitian yang dimiliki
dosen untuk kepentingan pembelajaran dan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.

3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


b. Pembantu Direktur I
c. Unit Pengabdian masyarakat
d. Ketua Jurusan
e. Sub Unit Pengabdian masyarakat
f. Dosen
g. Mahasiswa

4. Definisi Istilah a. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
hasil pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud aplikasi hasil
penelitian dosen/ mahasiswa dalam menerapkan, mengamalkan, dan
membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Hasil pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada bagian
(a) adalah:
1) penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan
memanfaatkan keahlian sivitas akademik yang relevan;
2) pemanfaatan teknologi tepat guna;
3) bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
4) bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.

5. Pernyataan Isi Standar Isi standar hasil :


a. Laporan kegiatan harus memenuhi syarat mutu, kelengkapan format, dan
sistematika penulisan laporan yang telah ditentukan;
b. laporan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ditelaah oleh tim reviewer
ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kegiatan dan memastikan bahwa
hasil kegiatan pengabdian masyarakat dapat dimanfaatkan secara ilmiah,
serta bermanfaat menyelesaikan masalah masyarakat.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar hasil pengabdian


masyarakat.
b. Setelah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, tim pelaksana

Page | 3
pengabdian masyarakat harus menyusun laporan hasil pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat dan realisasi anggaran serta
menyampaikan kepada Ka unit Pengabdian masyarakat
c. Tim monev pengabdian masyarakat melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan, untuk memastikan masyarakat mendapatkan manfaat
hasil pengabdian masyarakat secara berkelanjutan dan lebih berdaya
guna, serta dapat dipastikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta kaidah-kaidah keilmuan, serta
pelaksanaannya sesuai dengan proposal yang diajukan.
d. Pendayagunaan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan
pengabdian masyarakat dan mekanismenya diatur dalam panduan
pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh unit pengabdian masyarakat.

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar
b. Laporan hasil kegiatan pengabdian masyarakat
c. Laporan monev.

Outcome
a. Adanya dokumen usulan kegiatan pengabdian masyarakat yang
berhubungan dengan penerapan Iptek.
b. Hasil pengabdian masyarakat dapat bermanfaat sesuai visi dan misi
Politeknik Kesehatan Kendari
c. Hasil pengabdian masyarakat dapat meningkatkan
perkembangan IPTEKS
d. Hasil pengabdian masyarakat dapat menyelesaikan berbagai masalah
kesehatan yang ada di masyarakat
e. Hasil pengabdian masyarakat berupa teknologi tepat guna dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat
f. Hasil pengabdian masyarakat berupa teknologi terbaru bisa
mendapatkan hak kekayaan intelektual
g. Hasil pengabdian masyarakat dapat menjadi pembelajaran, aktualisasi
kompetensi dan pengembangan kepribadian mahasiswa
h. Hasil pengabdian masyarakat dapat dipublikasikan

8. Dokumen terkait Pelaksanaan Untuk melaksanakan standar ini diperlukan:


Standar a. Proposal pengabdian masyarakat

Page | 4
b. Laporan hasil kegiatan pengabdian masyarakat
c. Form monitoring dan evaluasi hasil kegiatan pengabdian masyarakat
d. Rencana Induk Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes
Kemenkes Kendari Poltekkes Kemenkes Kendari
e. Panduan Penulisan Proposal kegiatan Pengabdian Kepada Masarakat
f. Panduan Penulisan Laporan Kemajuan Pengabdian Poltekkes Kemenkes
Kendari
g. Panduan Penulisan Laporan Akhir Pengabdian Poltekkes Kemenkes
Kendari

9. Referensi a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page | 5
Kode/ No : SM.003/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 6 dari 33
STANDAR ISI PENGABDIAN
MASYARAKAT

STANDAR ISI PENGABDIAN MASYARAKAT


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 6
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.

Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian


kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana
diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 menegaskan bahwa
Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan civitas Akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
digunakan sebagai proses pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
pengayaan sumber belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan
civitas akademika. Untuk penyelenggaraan pelaksanaan pengabdian
masyarakat diperlukan standar isi pengabdian kepada masyarakat.

3. Pihak yang bertanggung jawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
b. Pudir I
c. Unit Pengabdian Masyarakat
d. Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
e. Sub Unit Pengabmas

Page | 7
f. Dosen
g. Mahasiswa

4. Definisi Istilah Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat.

5. Pernyataan Isi Standar a. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat mengacu
pada standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
b. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada
masyarakat bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
c. Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi meliputi:
1) hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan
oleh masyarakat pengguna;
2) pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka memberdayakan masyarakat;
3) teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam
rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;
4) model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau
rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah; atau hak
kekayaan intelektual (HKI) yang dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar isi pengabmas.


b. Unsur dosen dan mahasiswa melakukan penyusunan materi pengabdian
masyarakat dengan persetujuan ketua jurusan dan koordinasi dengan Ka.
Unit Pengabmas dibawah pembinaan Pudir III.
c. Unit Pengabmas Pembentukan Tim Reviewer dan Tim Monev

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar isi pengabmas
b. Materi pengabdian masyarakat
c. SK Tim Reviewer dan Tim Monev

Page | 8
Outcome
a. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi
Poltekkes Kemenkes Kendari
b. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan minimal satu kali dalam
satu semester
c. Terbentuknya Tim Reviewer dan Tim Monev
d. Monev pengabmas berupa progress report

8. Dokumen terkait Pelaksanaan a. SOP Prosedur Pengabmas


Standar b. Formulir Isian Pengabmas

9. Referensi a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page | 9
Kode/ No : SM.003/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 10 dari 33
STANDAR PROSES PENGABDIAN
MASYARAKAT

STANDAR PROSES PENGABDIAN MASYARAKAT


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 10
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian


kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana
diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 menegaskan bahwa
Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan civitas Akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
digunakan sebagai proses pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
pengayaan sumber belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan
civitas akademika. Untuk penyelenggaraan pelaksanaan pengabdian
masyarakat diperlukan standar proses pengabdian kepada masyarakat.

3. Pihak yang bertanggungjawab 1) Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


2) Pudir I
3) Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
4) Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi (prodi)
5) Unit Pengabdian Masyarakat
6) Sub Unit Pengabmas

Page | 11
7) Dosen
8) Mahasiswa

4. Definisi Istilah Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria


minimal tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan.

5. Pernyataan Isi Standar a. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:


1) pelayanan kepada masyarakat;
2) penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
bidang keahliannya;
3) peningkatan kapasitas masyarakat; atau
4) pemberdayaan masyarakat.
b. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib mempertimbangkan
standar mutu, menjamin keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta
keamanan pelaksana, masyarakat, dan lingkungan.
c. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk pembelajaran harus mengarah
pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi
ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.
d. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester, dimana 1
(satu) sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam
puluh) menit per minggu per semester.
e. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus diselenggarakan
secara terarah, terukur, dan terprogram.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi proses pengabmas


b. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan oleh dosen dan atau
mahasiswa baik perorangan maupun berkelompok, dengan persetujuan
Ketua Jurusan, dikoordinasikan dengan Ka Unit Pengabdian kepada
masyarakat dibawah pembinaan Pudir I.
c. Unit Pengabmas bersama-sama dengan jurusan merumuskan langkah-
langkah tindak lanjut dengan membentuk tim pengabmas.
d. Pelaksanaan kegiatan pengabmas dapat dimulai setelah mendapat

Page | 12
persetujuan tim reviewer.
e. Hasil kegiatan dilaporkan sesuai dengan standar hasil

7. Indikator Ketercapaian Output


1) Laporan sosialisasi standar
2) SK Tim Pengabmas
3) SOP

Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
Dosen melaksanakan kegiatan pengabmas sesuai standar

8. Dokumen terkait Pelaksanaan a. Standar Hasil Pengabmas


Standar b. Standar Isi Pengabmas
c. SOP Pengabmas

9. Referensi a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page | 13
Kode/ No : SM.003/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 14 dari 33
STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN
MASYARAKAT

STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN MASYARAKAT


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 14
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian


kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana
diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 menegaskan bahwa
Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan civitas Akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
digunakan sebagai proses pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
pengayaan sumber belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan
civitas akademika. Untuk penyelenggaraan pelaksanaan pengabdian
masyarakat diperlukan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.

3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


b. Pudir I
c. Unit Pengabdian Masyarakat
d. Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
e. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi (prodi)

Page | 15
f. Sub Unit Pengabmas
g. Dosen
h. Mahasiswa

4. Definisi Istilah Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria


minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian kepada
masyarakat.

5. Pernyataan Isi Standar a. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat dilakukan
secara terintegrasi dengan prinsip penilaian paling sedikit:
1) edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana
agar terus meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat;
2) objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian
dan bebas dari pengaruh subjektivitas;
3) akuntabel, yang merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan
kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana
pengabdian kepada masyarakat; dan
4) transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan
hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
b. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat
selain memenuhi prinsip penilaian, harus memperhatikan kesesuaian
dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada
masyarakat.
c. Kriteria minimal penilaian hasil pengabdian kepada masyarakat
meliputi:
1) tingkat kepuasan masyarakat;
2) terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
pada masyarakat sesuai dengan sasaran program;
3) dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di
masyarakat secara berkelanjutan;
4) terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran
serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
5) teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang
dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
d. Penilaian pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan
dengan menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan

Page | 16
dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja
hasil pengabdian kepada masyarakat.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar penilaian pengabmas


b. Ka unit pengabmas mengalokasikan pembiayaan yang telah disahkan
direktur untuk penyelenggaraan penilaian
c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian dilakukan oleh tim penilai
pengabmas.

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar penilaian pengabmas
b. Laporan monev

Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Kegiatan penilaian pengabdian masyarakat dilaksanakan sesuai rencana
dan standar penilaian Pengabmas di Politeknik Kesehatan Kendari
b. Mekanisme seleksi sesuai dengan rencana penilaian yang telah dibuat
c. Hasil seleksi dan feedback kepada dosen dan mahasiswa diberikan tepat
waktu
d. Pelaksanaan revisi dilakukan sesuai SOP
e. Kegiatan penilaian pengabdian masyarakat dilaksanakan minimal sekali
dalam satu tahun anggaran

8. Dokumen terkait Pelaksanaan a. SOP Pengabmas


Standar b. Formulir Monitoring dan Evaluasi Pengabdian kepada Masyarakat

9. Referensi a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page | 17
Kode/ No : SM.003/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 18 dari 33
STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN
MASYARAKAT

STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN MASYARAKAT


(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 18
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian


kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana
diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 menegaskan bahwa
Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan civitas Akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
digunakan sebagai proses pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
pengayaan sumber belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan
civitas akademika. Untuk penyelenggaraan pelaksanaan pengabdian
masyarakat diperlukan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.

3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


b. Pudir I
c. Unit Pengabdian Masyarakat
d. Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
e. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi (prodi)
f. Sub Unit Pengabmas

Page | 19
g. Dosen
h. Mahasiswa

4. Definisi Istilah Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria


minimal kemampuan pelaksana untuk melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat.

5. Pernyataan Isi Standar a. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki penguasaan
metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian,
jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.
b. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat ditentukan
berdasarkan:
1) Kualifikasi akademik;
2) Hasil pengabdian kepada masyarakat.
c. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat
menentukan kewenangan melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat.
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat diatur dalam pedoman rinci yang
dikeluarkan oleh Direktur Jenderal.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar pelaksana pengabmas


b. Ka unit pengabmas dan Tim reviewer melakukan seleksi pelaksana
pengabmas.
c. Ka Unit Pengabmas dan tim monev melakukan monitoring pelaksanaan
pengabmas

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar pelaksana pengabmas
b. SK Pelaksana Pengabmas
c. Laporan monev pelaksanaan pengabmas

Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan sesuai kualifikasi
pelaksana.
b. Dosen yang memenuhi kualifikasi pelaksana, melakukan kegiatan

Page | 20
pengabdian masyarakat minimal 50 jam setiap semester

8. Dokumen terkait Pelaksanaan Buku Pedoman Pengabmas


Standar
9. Referensi a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page | 21
Kode/ No : SM.003/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 22 dari 33
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
PENGABDIAN MASYARAKAT

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN


MASYARAKAT
(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan MuhaiminSaranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 22
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang bermutu, profesional
dan kompetitif, diperlukan ketersediaan sarana prasarana yang memadai. Maka
dari itu diperlukan patokan, ukuran dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi
oleh pimpinan poltekkes dan jurusan. Untuk itulah maka ditetapkan standar
sarana prasarana.
3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari
b. Pudir I
c. Unit Pengabdian Masyarakat
d. Ketua Jurusan
e. Ketua Program
f. Dosen
g. Mahasiswa
4. Definisi Istilah Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan
kriteria minimal tentang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
menunjang proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
memenuhi hasil pengabdian kepada masyarakat
5. Pernyataan Isi Standar a. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk

Page | 23
memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling sedikit yang terkait
dengan penerapan bidang ilmu dari program studi yang dikelola perguruan
tinggi dan area sasaran kegiatan.
b. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
merupakan fasilitas perguruan tinggi yang dimanfaatkan juga untuk
proses pembelajaran dan kegiatan penelitian.
c. Sarana dan prasarana harus memenuhi standar mutu, keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar sarana dan prasarana
pengabmas
b. Unit dan Sub Unit pengabmas melakukan inventarisasi keberadaan sarana
prasarana yang dimiliki
c. Unit dan Sub Unit pengabmas menyusun Rencana Tindak Lanjut hasil
inventarisasi perencanaan kebutuhan sarana prasarana dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya
7. Indikator Ketercapaian Output
a. Laporan sosialisasi standar sarpras pengabmas
b. Laporan inventarisasi sarana dan prasarana pengabmas
c. Laporan RTL
Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
Tersedianya sarana prasarana sesuai dengan standar pengabdian masyarakat.
8. Dokumen terkait Pelaksanaan SOP Pengadaan Sarana dan Prasarana
Standar
9. Referensi a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page | 24
Kode/ No : SM.003/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
Halaman : 25 dari 33
STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN
MASYARAKAT

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN


MASYARAKAT
(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 25
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
“Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian


kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana
diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 menegaskan bahwa
Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan civitas Akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
digunakan sebagai proses pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
pengayaan sumber belajar, dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan
civitas akademika. Untuk penyelenggaraan pelaksanaan pengabdian
masyarakat diperlukan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.

3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


b. Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
c. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi (prodi)
d. Unit Pengabdian Masyarakat
e. Dosen
f. Mahasiswa

Page | 26
4. Definisi Istilah Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan
evaluasi, serta pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

5. Pernyataan Isi Standar a. Pengelolaan pengabdian kepada masyarkat dilaksanakan oleh unit kerja
dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola pengabdian
kepada masyarakat.
b. Kelembagaan pengelola pengabdian kepada masyarakat adalah
lembaga pengabdian kepada masyarakat, lembaga penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.
c. Kelembagaan wajib:
1) menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan rencana strategis
pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi;
2) menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan
sistem penjaminan mutu internal kegiatan pengabdian kepada
masyarakat;
3) memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
4) melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat;
5) melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;
6) memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana
pengabdian kepada masyarakat;
7) memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian
kepada masyarakat yang berprestasi;
8) mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat pada lembaga lain melalui kerja sama; dan
9) melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan
spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.
10) menyusun laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
dikelolanya.
d. Perguruan tinggi wajib:
1) memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat
yang merupakan bagian dari rencana strategis perguruan tinggi;
2) menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian
kepada masyarakat paling sedikit menyangkut aspek hasil pengabdian

Page | 27
kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan
membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan
kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa;
3) menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau
fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam menjalankan
program pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan;
4) melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau
fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam melaksanakan
program pengabdian kepada masyarakat;
5) memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pengabdian
kepada masyarakat dengan mengacu pada standar hasil, standar
isi, dan standar proses pengabdian kepada masyarakat;
6) mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui
kerja sama pengabdian kepada masyarakat;
7) melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis,
dan spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat; dan
8) menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian
kepada masyarakat dalam menyelenggarakan program
pengabdian kepada masyarakat paling sedikit melalui pangkalan
data pendidikan tinggi.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar pengelolaan pengabmas


b. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan oleh dosen dan
mahasiswa baik perorangan maupun berkelompok, dengan persetujuan
ketua jurusan, dikoordinasikan dengan Ka Unit Pengabdian masyarakat
dibawah pembinaan Pudir III.
c. Unit Pengabmas bersama-sama dengan jurusan merumuskan langkah-
langkah tindak lanjut dengan membentuk Tim pengabmas.
d. Setelah Tim pengabmas terbentuk maka secara legalitas formal, kegiatan
pelaksanaan pengabmas dapat dimulai.
e. Dalam pelaksanaan kegiatan, tim pengabmas dapat melibatkan dosen dan
mahasiswa sesuai kebutuhan.

7. Indikator Ketercapaian Output


a. Laporan sosialisasi standar pengelolaan pengabmas
b. SK Tim Pengabmas

Page | 28
Outcome
Satu tahun setelah ditetapkan standar ini, tersedia:
a. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan sesuai visi dan misi
Politeknik Kesehatan Kendari.
b. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan minimal sekali dalam satu
tahun anggaran

8. Dokumen terkait Pelaksanaan a. Standar Operasional Prosedur Pengabdian Masyarakat (SOP Terlampir)
Standar b. Formulir Isian Pengabdian Masyarakat

9. Referensi a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.04/III/I/02662/2013 tentang
Pedoman Pengabdian Kepada Masyarakat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Untuk Diploma III Pendidikan Tenaga Kesehatan
e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun
2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
f. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page | 29
Kode/ No : SM.003/SPMI/A-01
POLTEKKES KEMENKES
Tanggal : 24 Januari 2018
KENDARI
Revisi : 1
STANDAR PENDANAAN DAN Halaman : 30 dari 33
PEMBIAYAAN PENGABDIAN
MASYARAKAT

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENGABDIAN MASYARAKAT
(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

Penanggung Jawab
Proses
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM
2. Pemeriksaan Akhmad, SST.,M.Kes Pudir I
3. Persetujuan Askrening, SKM.,M.Kes Ketua Senat
4. Penetapan Askrening, SKM.,M.Kes Direktur
5. Pengendalian Muhaimin Saranani, S.Kep,Ns.,M.Sc Ka UPM

Page | 30
1. Visi dan Misi Poltekkes Visi:
Kemenkes Kendari “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, Menghasilkan
Lulusan Profesional, Mandiri, Inovatif, Kompetitif, Beriman dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berwawasan Kemaritiman di Indonesia
pada Tahun 2028”.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Vokasional bidang kesehatan Berwawasan
Maritim melalui perbaikan standar dan sistem manajemen secara
berkelanjutan yang didukung dengan Teknologi Informasi.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan sesuai perkembangan IPTEK.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat bidang kesehatan.
4. Melaksanakan manajemen yang profesional dalam mengelola perguruan
tinggi
5. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai institusi pengguna baik
nasional maupun international dalam rangka memperluas pasar kerja.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana sesuai standar
nasional pendidikan tinggi.

2. Rasional Pembiayaan penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen


membutuhkan tolok ukur minimum atau standar agar pembiayaan
penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan hukum yang berlaku, sesuai dengan
visi, misi, tujuan PT, transparan, akuntabel, dan bermutu.

3. Pihak yang bertanggungjawab a. Direktur sebagai pimpinan Poltekkes Kemenkes Kendari


b. Pudir I
c. Unit Pengabdian Masyarakat
d. Ketua Jurusan sebagai pimpinan Jurusan
e. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi (prodi)
f. Sub Unit Pengabmas
g. Dosen
h. Mahasiswa

4. Definisi Istilah Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat


merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

5. Pernyataan Isi Standar a. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana internal untuk pengabdian

Page | 31
kepada masyarakat.
b. Selain dari dana internal perguruan tinggi, pendanaan pengabdian
kepada masyarakat dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan
lembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari
masyarakat.
c. Pendanaan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen atau
instruktur digunakan untuk membiayai:
1) Perencanaan pengabdian kepada masyarakat;
2) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
3) pengendalian pengabdian kepada masyarakat;
4) pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat;
5) pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan
6) diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.
d. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat diatur berdasarkan ketentuan di perguruan tinggi.
e. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan pengabdian
kepada masyarakat.
f. Dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat digunakan untuk
membiayai:
1) manajemen pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas
seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan
diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat; serta
2) peningkatan kapasitas pelaksana.

6. Strategi Pelaksanaan a. Unsur pimpinan melakukan sosialisasi standar pendanaan dan pembiayaan
pengabmas.
b. Perencanaan anggaran:
1) Mendapatkan persetujuan melalui rapat senat dan disahkan berlakunya
oleh direktur
2) Menuangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak terkait
3) Menjadikan dasar pelaksanaan kegiatan oleh pimpinan dan seluruh
pemangku kepentingan institusi
4) Menuliskan rencana kerja tahunan dalam sebuah borang/formulir
c. Pelaksanaan anggaran:
1) Proposal rencana kegiatan
2) Pembahasan
3) Realisasi dana

Page | 32
4) Surat pertanggungjawaban (SPJ) dan laporan keuangan
5) Evaluasi terhadap kesesuain antara RKAT, dan SPJ
6) Auditing/penilaian

7. Indikator Ketercapaian Pagu DIPA definitif sudah diketahui pada awal tahun anggaran berjalan

8. Dokumen terkait Pelaksanaan a. Proposal Pengabmas


Standar b. Laporan hasil pengabmas
c. Laporan monev hasil kegiatan pengabmas

9. Referensi a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun
2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Page | 33

Anda mungkin juga menyukai