Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat,hidayah dan
inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas
mengenai pernikahan dalam Islam tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami sampaikan ucapan
terimakasih kepada sumber yang telah membantu menyediakan materi hingga dapat terselesaikan
nya makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenaitu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah mengenai Pernikahan dalam Islam ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca serta dapat membantu dalam proses
belajar mengajar agar bermakna bagi kita semua Aamiin.
Bandung, September 2019
Penyusun
A. Pengertian Pernikahan
Nikah (kawin) menurut arti asli ialah hubungan seksual tetapi menurut arti majazi
(mathaporic) atau arti hukum ialah akad (perjanjian) yang menjadikan halal hubungan
seksual sebagai suami istri antara seorang pria dengan seorang wanita.
Pernikahan atau Munahakat artinya dalam bahasa adalah terkumpul dan menyatu.
Menurut istilah lain juga dapat berarti akad nikah (Ijab Qobul) yang menghalalkan
pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim sehingga menimbulkan
hak dan kewajiban diantara keduanya yang diucapkan oleh kata-kata , sesusai
peraturan yang diwajibkan oleh Islam.
Kata zawaj digunakan dalam al-Quran artinya adalah pasangan yang dalam
penggunaannya pula juga dapat diartikan sebagai pernikahan, Allah s.w.t. menjadikan
manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan mengharamkan zina.
Perkawinan atau pernikahan dalam literatur fiqih berbahasa Arab disebut dengan
dua kata, yaitu nikah ( ) ناكحdan zawaj ( ) زواج. Kedua kata ini yang terpakai dalam
kehidupan sehari-hari orang Arab dan banyak terdapat dalam Al-Qur‟an dan hadist
Nabi. Kata na-ka-ha yang artinya kawin banyak terdapat dalam Al-Qur‟an, seperti
dalam Surah An-Nisa‟ ayat 3 :
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi:
dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada
tidak berbuat aniaya.”
( )وطءdan juga berarti “akad” ( عْد ). Menurut bahasa Indonesia, kata nikah berarti
berkumpul atau bersatu. Menurut istilah syarak, nikah itu berarti melakukan suatu
akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang
C. Hukum-Hukum Pernikahan
Hukum – Hukum Pernikahan Dalam Islam Berkaitan dengan hal diatas, maka disini perlu
dijelaskan beberapa hukum dilakukannya Pernikahan, yaitu :
1. Wajib: NIkah wajib adalah pernikahan bagi mereka yang telah mempunyai
kemauan dan kemampuan untuk membangun rumah tangga yang sakinah dan
apabila dia tidak melkukannya dikhawatirkan akan tergelincir pada perbuatan zina.
3. Haram: Nikah yang haram adalah pernikaha bagi mereka yang tidak mempunyai
keinginan dan tidak mempunyai kemampuan untuk membangun rumah tangga dan
melaksanakan kewajiban-kewajiban selama berumah tangga , sehingga apabila dia
menikah akan menelantarkan istrinya dan istrinya atau bahkan hanya menyakiti
istrinya.
4. Makruh: Nikah makruh adalah pernikahan seorang laki – laki yang mempunyai
kemauan untuk melakukanNya juga mempunyai kemampuan untuk menahan diri
dari perbuatan zina sehingga tidak memungkinkan tergelincir untuk berbuat zina
jika sekiranya tidak nikah. Namun orang ini tidak mempunyai keinginan ntuk dapat
memenuhi kewajiban sebagai suami istri yang baik.
5. Mubah: Nikah mubah adalah pernikahan bagi mereka yang punya kemampuan dan
kemauan untuk melakukannya, tetapi jika tidak melakukannya tidak dikhawatirkan
akan berbuat zina dan apabila melakukannya juga tidak akan menelantarkan istri.