Anda di halaman 1dari 58

No Dimensi

1 Prasarana, sarana dan ruang tata kelola perlindungan


sumber daya tanah, air, dan udara

2 RTH

3 Restorasi Sungai

4 Pengendalian Polusi

5 Pengelolaan Sampah dan Limbah

6 Pengendalian Banjir
Prasarana, sarana dan ruang pengembangan energi
7 alternatif yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan
terjangkau

8 Pengelolaan Lingkungan berbasis IT atau secara manual

9 Penertiban Kawasan Kumuh (Slum Area)


KRITERIA DAN INDIKATOR

Kriteria

Efektivitas pengelolaan sumber daya

Kemudahan akses / keterjangkauan terhadap sarana


dan prasarana

Pemenuhan kebutuhan RTH

Pengaplikasian fungsi RTH

Keterjangkauan RTH

Restorasi Ekologi

Restorasi Hidroaulik

Penentuan dan pengkategorian Indeks Standar


Pencemar Udara (ISPU)

Kesiapan Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien


(SKPUA) dari segi peralatan

Ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan


sampah

Pengelolaan Limbah Padat

Pengelolaan Limbah Cair

Kegiatan penanggulangan bencana banjir

Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan


Ketersediaan prasarana, sarana dan ruang yang
mengembangkan atau memanfaatkan energi alternatif
yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan
terjangkau

Proteksi Lingkungan (Proklim dan Konservasi SDA

Pengelolaan persampahan dan limbah

Pengembangan pertamanan

Prasarana & Sarana, Kepadatan Penduduk


KRITERIA DAN INDIKATOR SMART ENVIRONTMENT

Indikator
Dapat memenuhi kebutuhan konservasi / perlindungan sumber daya dan pendayagunaan sumber daya

Tersedianya sarana dan prasarana serta ruang tata kelola perlindungan sumberdaya

Kesesuaian dengan standar-standar teknis SPM

Luas RTH 30% dari luas wilayah


Fungsi sosial (sebagai tempat istirahat, sarana olahraga, dan area bermain)
Fungsi ekologis
Fungsi estektika

Kesesuaian dengan standar-standar teknis SPM


Aksesibilitas RTH untuk semua orang termasuk penyandang cacat
Mempertahankan tanaman sungai yang berada di bantaran sungai

Penampang sungai sebagai komponen resistensi banjir dan resistensi erosi dasar dan tebing sungai.

Perhitungan
Pelaporan
Publikasi
Alat pemantau kualitas udara
Alat pemantau meteorologi
Perangkat pengolah data
Beroperasi selama 24 jam secara terus menerus
Ketersediaan TPS
Kecukupan unit pengelolaan sampah (gerobak sampah, container, dsb)
Pemilahan limbah basah (organik) dan limbah kering (anorganik)
Edukasi sosialkultural masyarakat (penerapan budaya tidak membuang limbah ke sungai, kerja bakti pembersihan sungai, pembuat
terkait pencemaran sungai)
Pembangunan dan perbaikan tata kelola instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
Tersedianya peta rawan bencana
Tersedianya peta daerah genangan banjir
Peningkatan, pembangunan, pemeliharaan sungai, tampungan air, dan drainase beserta peralatan dan fasilitas penunjangnya

Tersedianya sumur resapan

Tersedianya posko banjir di wilayah RT/RW


Penerapan pengelolaan sungai terpadu berdasarkan satuan wilayah sungai (SWS)
Kegiatan reboisasi terutama di daerah hulu
Peraturan tata tertib daerah bantaran sungai dan penegakkan hukum terhadap pelanggaran pengelolaan DAS
Sosialisasi dan pelatihan prosedur penanggulangan banjir

Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan


Pemanfaatan sumber energi biomassa
Pemanfaatan sumber energi matahari
Pemanfaatan sumber energi angin
Pemanfaatan sumber energi panas bumi
Pemanfaatan sumber energi ethanol
Pemanfaatan sumber energi air

Jumlah kampung iklim,Luas RTH, Indeks kualitas lingkungan hidup, ketersediaan SIKOLING (Sistem informasi Komunikasi Lingkung

Jumlah lokasi Bank Sampah ,jumlah sampah yang di olah bank sampah, jumlah industri yang di monitoring limbahnya.

Jumlah Taman Pintar yang di bangun dengan fasilitas WIFI

Tingkat kepadatan penduduk di suatu permukiman

Tingkat kualitas prasarana & sarana yang tidak memenuhi syarat


Standar

PP No. 42 Tahun 2008

SNI

Undang-Undang Penataan Ruang (UUPR) Nomor 26


Tahun 2007

Petunjuk Teknis Restorasi Kualitas Air Sungai


(Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan


Kehutanan Nomor
P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020 Tahun
2020 Tentang ISPU

SNI 03-1733-2004

Petunjuk Teknis Restorasi Kualitas Air Sungai


(Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan


Bencana

Permen PUPR No.12 Tahun 2014 Tentang


Penyelenggaraan Sistem Drainase
UU No. 30 Tahun 2007 Tentang Energi

Permen PUPR No.02/PRT/M/2016 Tentang


Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh
Sumber

PP No. 42 Tahun 2008

SNI

Undang-Undang Penataan Ruang (UUPR) Nomor 26 Tahun 2007

Petunjuk Teknis Restorasi Kualitas Air Sungai (Kementrian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor


P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020 Tahun 2020 Tentang ISPU

SNI 03-1733-2004

Petunjuk Teknis Restorasi Kualitas Air Sungai (Kementrian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

Permen PUPR No.12 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem


Drainase
UU No. 30 Tahun 2007 Tentang Energi

Rakhmat , Pinto, Rachmawati , Rini, & Rijanta , R. (2019). ANALISIS KESIAPAN SMART ENVIRONTMENT KABUPATEN MAGELANG . S

Mau, Wilfridus Amandus Theo. 2016. KAJIAN PERMUKIMAN KUMUH


DI DAERAH BANTARAN SUNGAI
BERDASARKAN ASPEK LEGALITAS DI KELURAHAN ORO-ORO DOWO
KOTA MALANG. Malang : JURNAL TEKNIK PLANOLOGI Vol.1 No.1
No Dimensi Kriteria Indikator
Adanya pelatihan Penggunaan
media digital untuk masyarakat
dan perangkat desa
Kemudahan dalam
menggunakan media Meningkatnya penguasaan
digital masyarakat tentang teknologi
digital meningkat
1 Edukasi Digital
Adanya platform edukasi (Smart
Pesantren, Smart Kampus, dll)
Keterbukaan pemerintah pada
Kemudahan dalam
masyarakat dengan
mengakses data data
memperlihatkan data - data
kepemerintahan
kepemerintahan di media digital

Peningkatan sarana
Tersedia fasilitas penunjang
prasarana penunjang
kegiatan kreativitas masyarakat
kegiatan kreativitas
yang lengkap
masyarakat

Partisipasi masyarakat Pelestarian budaya desa secara


Kreativitas secara aktif terdigitalisasi
2
Masyarakat Keinginan masyarakat untuk terus
belajar dan berkembang
Sosialisasi dan Terciptanya sebuah produk hasil
pemberdayaan mengenai kreativitas masyarakat untuk
peningkatan kreativitas memudahkan aktivitas
dan manfaatnya dalam masyarakat itu sendiri
kehidupan masyarakat
Adanya industri kreatif

Peningkatan sarana Tersedianya fasilitas sarana dan


prasarana penunjang prasarana pendidikan bagi
pendidikan masyarakat yang berkualitas
Tersedianya tim pengajar yang
berkualitas sesuai dengan
bidangnya
Pendidikan Tersedianya pelatihan bagi
3
Masyarakat Peningkatan pendidikan masyarakat dalam berbagai
dan kemampuan bidang yang menunjang
masyarakat kebutuhan desa

Tersedianya komunitas
masyarakat sesuai dengan
keterampilan dan kemampuannya

Berkurangnya tingkat kemiskinan


Berkurangnya tingkat
Peningkatan pengangguran
kesejahteraan Berkurangnya kesenjangan sosial
masyarakat dalam bidang antar masyarakat
sosial dan ekonomi
Berkurangnya tingkat kriminalitas
Kesejahteraan
4
Masyarakat
Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat dalam bidang
sosial dan ekonomi

Kesejahteraan
4 Tersedianya fasilitas penunjang
Masyarakat
keamanan masyarakat
Tersedianya pelatihan
keterampilan (Skill) para pelajar
Peningkatan Meningkatnya tingkat pendidikan
kesejahteraan masyarakat
masyarakat dalam bidang
pendidikan Tersedianya agenda sosialisasi
pendidikan dan keterapilan di usia
dini
Standar Data Sumber

Kusumastuti, A. N., Hidayah, L. N., & Sutriani, I. (2018).


IMPLEMENTASI SMART PEOPLE KAMPUNG IT KRAMAT UTARA
Jurnal
SEBAGAI PENUNJANG VISI SMART CITYDI KOTA MAGELANG.
Prosiding Konferensi Pendidikan Nasional, 197-203.

Handy, A. (2021). Adaptasi Masyarakat Dalam Dimensi Smart People


Jurnal (KASUS : RUSUNAWA KALIGAWE SEMARANG). Inovasi
Pengembangan Smart City, 151-160.

Jurnal

Suhartono, I., Zulkarnain, I., & Haryantini. (2019). Analisis Smart


People In Smart City (Analisis Perilaku Masyarakat Tangerang Selatan
Dalam Mewujudkan Kota). Jurnal Ilmiah Manajemen Sumberdaya
Manusia, 315-322.

Jurnal
Jurnal
No. Dimensi Kriteria

Keterlibatan publik dalam mendukung


pembangunan desa

keterlibatan publik dalam proses


penyusunan produk rencana desa
Penjaringan aspirasi masyarakat

Pelaksanaan E-Musrenbang

1 Partisipasi Publik
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Aktifnya kebijakan sisi penawaran dan


permintaan bagi masyarakat

Kecepatan dan Ketepatan Pelayanan

Kemudahan Pelayanan

2 Pelayanan Publik Pelayanan yang ekonomis

Ketersediaan Pelayanan Publik

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

Keterbukaan informasi

Publikasi database dan informasi


terkait dengan pelayanan publik
Transparansi Informasi
3
dan Kebijakan Publik

Keterbukaan Tata Pemerintahan


SMART GOVERNANCE

Indikator

Adanya peran atau usaha publik dalam mendukung pembangunan


desa baik secara materi maupun non materi

Penyelenggaraan penyusunan dokumen rencana desa melalui


partisipasi masyarakat
Penyelenggaraan wadah aspirasi bagi masyarakat secara online
maupun offline
Tersedianya forum atau akses stakeholders untuk menyampaikan
pendapat dalam proses pengambilan keputusan
Adanya kesesuaian proyek pembangunan dan rencana, Adanya
tahapan evaluasi dan alat evaluasinya, Kesesuaian metode kerja
dengan alat evaluasi, Kesesuaian evaluasi dengan tujuan proyek,
Ketetapan dan pengelolaan waktu, Adanya tindak lanjut dari program
tersebut

Diaktifkannya sis penawaran dan permintaan masyarakat pada saat


pengambilan keputusan

Pelayanan yang tersedia berjalan sesuai persyaratan dan kurun


waktu yang telah ditetapkan
Tempat dan lokasi sarana dan prasarana pelayanan yang memadai,
mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat dapat memanfaatkan
teknologi telekomunikasi dan informasi.
Pelayanan yang tersedia tidak menuntut biaya yang terlalu tinggi
(diluar batas wajar)
Penyediaan layanan administrasi ataupun sistem informasi berbasis
online (web dan mobile)
Jumlah Pengaduan/th
Jumlah Pengaduan Terselesaikan/th
Lama Waktu Penyelesaian/Kasus rata-rata /th
Tersedianya berbagai media informasi berbasis TIK
Ketersediaan database yang terstruktur dan tertata baik didalam
penyimpanan data dan informasi terkait dengan pelayanan publik.

- Pelaporan stakeholder sejalan dengan kebutuhan stakeholder,


Sistem komunikasi yang efektif sehingga akan memberikan kepuasan
pada stakeholder
- Sistem Informasi kebijakan pemerintah (Perda dan Praturan Kepala
Daerah) dapat diakses masyarakat dengan mudah
MART GOVERNANCE

Data
Standar
TABEL URAIAN

PP no 45 Tahun 2017; Neranus Wenda, dkk. Partisipasi Masyarakat Dalam


Pembangunan di Desa Milinggame Kec. Tiomneri Kab. Lanny Jaya Prov. Papua
PP no 45 Tahun 2017

Instruksi Presiden No. Tahun 2003

Peraturan Walikota Bandung No 248 Tahun 2017

https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2018/03/19/monitoring-evaluasi/

"Annisah. 2017. USULAN PERENCANAAN SMART CITY : SMART


GOVERNANCE
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO. Dalam web
https://media.neliti.com/media/publications/233812-usulan-perencanaan-smart-
city-smart-gove-d5e8410f.pdf"

1. Kepmen PAN No 81 Tahun 1995


2. Manshuri, Agus. 2014. Analisis Pelayanan Publik Tentang Pelayanan Surat
Keterangan Tanah di Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan. Dalam web
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/501/5/121801012_file%205.pdf

Eniyati, Sri dkk. 2017."PERHITUNGAN TINGKAT KESIAPAN IMPLEMENTASI


SMART CITY DALAM PERSPEKTIF SMART GOVERNANCE DENGAN METODE
FIS MAMDANI " Dalam Jurnal DINAMIK Volume 22, No.1, Januari 2017 : 39-48
UU No 14 Tahun 2008, Instruksi Presiden No. Tahun 2003

Annisah. 2017. USULAN PERENCANAAN SMART CITY : SMART GOVERNANCEPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MU
Data Analisis
FOTO PETA
No. Dimensi Variabel Sub Variabel

Sumber dan Kualitas


Air Bersih
Air Bersih

Sumber Jaringan
Jaringan Listrik
Listrik

Prasana, sarana dan


pengelolaan
persampahan

Sistem Pengolahan
Infrastruktur dasar Limbah
1
dan TIK

Ketersediaan
drainase dan sistem
pengelolaan

Sistem Pengelolaan
Sanitasi

Telekomunikasi BTS

Pintu Masuk dan


Akses menuju Objek
Kemudahan
wisata dan
Aksesibilitas menuju
Terjangkauan dan
objek wisata dan
kualitas moda
transportasi

2 Aksesibilitas
2 Aksesibilitas

Prasarana Ketersediaan dan


Transportasi Kualitas Jalan

Kualitas dan Kuantitas Keberagaman


Pelayanan atraksi wisata

Tersedianya TIK
pada attraksi terkait
3 Atraksi pelayanan informasi
dan keberagaman
Ketersediaan TIK aktivitas wisata
untuk mendukung
attraksi

Pemanfaatan TIK
sebagai promosi
atraksi wisata

Petugas Keamanan
Khusus

Pos Keamanan

Fasilitas Keamanan

Mitigasi Bencana
dan Jalur Evakuasi

Fasilitas Akomodasi Penginapan

Fasilitas Rumah
Rumah Makan
Makan

Fasilitas Penunjang
4.
Wisata
Fasilitas Perdagangan
Toko Souvenir
(Toko/Warung)

Fasilitas Penunjang
4.
Wisata Fasilitas Kesehatan Klinik

Fasilitas Kamar
Mandi/Toilet

Fasilitas Parkir

Fasilitas Ibadah Mushola

Fasilitas Pembayaran
Perbankan/ATM elektronik

Tour Guide

Fasilitas Informasi dan Signage


Pelayanan Pariwisata

Loket

Akomodasi ramah prasarana yang


lingkungan, fasilitas menerapkan prinsip
ramah lingkungan hemat energi dan

Destinasi pariwisata
memiliki sistem untuk memiliki sertifikasi
pariwisata
mempromosikan
berkelajutan
standar keberlanjutan
5 sustainability

adanya program
edukasi terkait
Edutainment Program dengan wisata yang
ramah lingkungan

tata kelola dan


kelembagaan
pariwisata

Kondisi kelembagaan
6 Kelembagaan
dan Kebijakan
tata kelola dan
kelembagaan
pariwisata

6 Kelembagaan Kondisi kelembagaan


dan Kebijakan
Dukungan dan
Komitmen
pemerintah dalam
kebijakan dan
program
pembangunan

kinerja ekonomi, Kontribusi


investasi dan daya pariwisata terhadap
saing perekonomian

7 Ekonomi dan SDM

penyediaan lapangan Pemberdayaan


kerja dan modal sosial masyarakat dalam
sektor pariwisata
Indikator Standar

Air bersih : Kualitas air bersih Tidak berwarna,


tidak berbau, dan tidak berasa PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG
DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

Listrik : Kawasan objek wisata terlayani listrik


PLN/Diesel/pembangkit listrik PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG
DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

a. Sampah : 1. Tempat sampah terpadu


dipisahkan menjadi 4 (empat) bagian, yaitu
organik, non organik, botol kaca, botol dan gelas
plastik serta bahan plastik lainnya; 2. Menerapkan
PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018
konsep 4R, yaitu reduce (mengurangi), reuse TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA
(memakai kembali), recycle (mendaur ulang) dan
replace (mengganti). 3. Tempat sampah di setiap
Gerai dengan pengolahan limbah buangan dan
penampungan limbah minyak goreng.

b. Drainase : Drainase atau saluran pembuangan PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018


air lengkap dengan proses pemeliharaan sebelum TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA
dibuang ke drainase primer

c. Sanitasi : Fasilitas septic tank pada masing-


Permenkes No. 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi
masing Kepala Keluarga (KK) dan pada kawasan
Total Berbasis Masyarakat
pariwisata

Indikator ketersediaan dan pelayanan


telekomunikasi : 1. Memiliki BTS dan radius
pelayanan hingga ke kawasan objek wisata; 2. PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018
Kecepatan mengakses internet 4G; 3. TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA.
Pengembangan menara telekomunikasi bersama
(sharing tower) dalam rangka efisiensi ruang

Moda Transportasi : 1. Tersedia angkutan umum;


2. Trayek angkutan umum dapat menjangkau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang
lokasi wisata 3. Mengenai keterjangkauan objek Pedoman Perencanaan, Penyediaan dan
wisata terhadap trayek transportasi umum, yakni Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan
radius 400 meter yang mampu ditempuh secara Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, 2014
berjalan kaki
a. Jalan menuju objek wisata memiliki kriteria
untuk jalan umum aspal/hotmix dan jalan di
dalam lokasi objek wisata alam tanah padat, tidak
berlubang, akses utama dapat dilalui bus PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA
pariwisata medium dengan kapasitas 60 (enam
puluh) orang dan jalan utama bisa berpapasan 2
(dua) bus.

Memiliki Wisata Alam, Wisata Buatan, dan Wisata PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN
Budaya PARIWISATA NOMOR : PM.26/UM.001/MKP/2010
TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI
PARIWISATA MELALUI DESA WISATA

Menggunakan Teknologi dalam memberikan


Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 1 Tahun
informasi terkait dengan atraksi wisata
(Homepage, website, atau media sosial) 2017

PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018


TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG


DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP


DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
P.13/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2020
TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN
PRASARANA WISATA ALAM DI KAWASAN
HUTAN

Kualitas pelayanan yang baik dalam fasilitas


penunjang wisata ini indikator penilaiannya yaitu PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018
ketersediaan fasilitas penunjang wisata yang TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA
dapat dijangkau dari atraksi wisata dengan
berjalan kaki dengan radius 400 meter (Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN
Perencanaan, Penyediaan dan Pemanfaatan EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA
Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR
Kawasan Perkotaan, 2014) dan Ketersediaan TIK USAHA RESTORAN
yang menunjang fasilitas penunjang wisata dinilai
berdasarkan observasi pada fasilitas penunjang
wisata yang paling dominan atau menonjol dalam
penggunakan teknologinya
berjalan kaki dengan radius 400 meter (Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman
Perencanaan, Penyediaan dan Pemanfaatan
Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di
Kawasan Perkotaan, 2014) dan Ketersediaan TIK
yang menunjang fasilitas penunjang wisata dinilai
berdasarkan observasi pada fasilitas penunjang PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018
wisata yang paling dominan atau menonjol dalam TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA
penggunakan teknologinya

PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018


TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018


TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018


TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018


TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

Tersedia sistem pembayaran elektronik Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018


Tahun 2018 tentang Uang Elektronik

PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018


Tersedia tour guide
TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA.

Tersedia denah wisata, papan nama lokasi, PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018
memiliki display informasi elektronik, dll TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA.

PERMENPAR NOMOR 3 TAHUN 2018


Tersedia tempat loket
TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA.

Penggunaan Kran hemat air Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata


Alam dan PERMENPAR NO.3 TH. 2018
Lampu hemat energi TENTANG DAK FISIK BIDANG PARIWISATA

PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK


memiliki sertifikasi pariwisata berkelajutan
INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016

adanya program edukasi terkait dengan wisata Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata
yang ramah lingkungan Alam

PERMENPAR NOMOR 11 TAHUN 2017


struktur kelembagaan TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENTERIAN PARIWISATA
PERMENPAR NOMOR 11 TAHUN 2017
Tupoksi TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENTERIAN PARIWISATA

Terdapat kebijakan dan program yang Peraturan Menteri Kebudayaan dan


mendukung kegiatan pariwisata Pariwisata Nomor KM.18/HM.001/MKP/2011
Tentang Pedoman Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Pariwisata
Mendorong partisipasi masyarakat dalam sektor PERMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
pariwisata NOMOR : KM.18/HM.001/MKP/2011

PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK


Kontribusi sektor pariwisata terhadap PADes INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG
PETUNJUK OPERASIONAL PENGELOLAAN
DANA ALOKASI KHUSUS FISIK BIDANG
PARIWISATA

PERMENPAR NOMOR 4 TAHUN 2019


TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN
penyediaan pelatihan dan keterampilan
DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK DANA
PELAYANAN KEPARIWISATAAN

POKDARWIS (Kelompok Sadar Pariwisata) Peraturan Menteri Kebudayaan dan


Pariwisata No. PM.04/UM.001/MKP/08
Data
Observasi (sumber penyediaan air
bersih, sistem pengelolaan, kualitas
air)

Observasi dan wawancara (Skala


Pelayanan, sumber energi listrik)

Observasi dan wawancara (sistem


pengelolaan sampah, sebaran sarana
persampahan, dan kondisi)

Observasi dan wawancara (kondisi,


sistem)

Wawancara dan data sekunder


(jumlah pengguna, sistem
pengelolaan air limbah)

Observasi, Wawancara (sebaran BTS,


tingkat pelayanan, Kondisi

Observasi dan wawancara (trayek


kendaraan umum, jumlah angkutan
umum)
Observasi (kondisi jalan)

Observasi, wawancara, data


sekunder (jumlah dan sebaran objek
wisata)

Wawancara
Observasi dan wawancara

Data sekunder dan wawancara


Data sekunder dan wawancara

Data sekunder dan wawancara


(dokumen APBDes)

Data sekunder dan wawancara


No Dimensi Kriteria
Smart Living

Harmonisasi Tata Ruang Harmonisasi penataan ruang dan wilayah


1 (Harmony) didukung informasi data spasial dan
kepastian

Peningkatan akses Pelayanan Kesehatan


melalui Sistem Informasi yang terpadu

Tingkat kesehatan individu

2 Pelayanan Kesahatan (Health)

Meningkatkan pelayanan kesehatan

3 Tata kelola sampah rumah


tangga (household)
Pengurangan timbulan sampah rumah
tangga (3R)

4 Efesiensi energi rumah tangga Tingkat konsumsi listrik


Kemudahan akses terhadap sarana prasana
dan utilitas ketersediaan sanitasi yang layak

5 Permukiman
Prasarana)
(Sarana dan

Jangkauan dan tingkat pelayanan yang baik

Kondisi Pendidikan

Kondisi Perumahan

Presentasi luas RTH dan RTNH


Inklusivitas RTH dan RTNH

Meningkatkan RTH di Lingkungan

6 Ruang terbuka publik Desain yang sesuai dengan kebutuhan

Gerakan Masyarakat Untuk Mendukung


Penghijauan

Peningkatan rasa aman masyarakat di


lingkungan tempat tinggal
7 Keamanan dan Kenyamanan
Peningkatan Keamanan Lingkungan

8 Budaya Fasilitas budaya

Aplikasi Khusus Desa


Pemanfaatan Teknologi
9 Informasi
Ketersediaan jaringan telekomunikasi

Pedestrian yang dirancang berdasarkan


10 Aksesibilitas kebutuhan orang untuk bergerak aman,
mudah, nyaman dan tanpa hambatan.
Indikator Standar Sumber
Smart Living

Keselarasan penataan ruang sesuai dengan


kondisi lapangan RTRW Kabupaten Bandung
Barat Tahun 2007 - 2027
Adanya pelayanan kesehatan dengan
inovasi yang berbasis teknologi untuk Website Kulon Progo Smart City
Peaturan Menteri Kesehatan
masyarakat desa RI No. 46 Tahun 2017
Angka kelahiran kematian 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu
Angka harapan hidup Pelayanan Dasar pada

Peraturan Menteri Kesehata


Sarana dan prasarana yang lengkap RI No. 31 Tahun 2018
tentang aplikasi sarana,
prasarana dan alat
kesehatan

UU RI No. 36 Tahun 2014


Tenaga kesehatan yang berkualias tentang Tenaga Kesehatan

Peraturan Pemerintah
Nomor 81 Tahun 2012 Mike Dewanti, Eko Priyo
Purnomo, Lubna
Persentase reduksi sampah rumah tangga tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Salsabila.2021.ANALISA
Sampah Sejenis Sampah EFEKTIFITAS BANK SAMPAH
Rumah Tangga SEBAGAI ALTERNATIF
PENGELOLAAN SAMPAH DALAM
MENCAPAI SMART CITY DI
KABUPATEN KULON PROGO

Dedy Tri Wahyudi Suryo Putro.


(2019).ROADMAP SMART CITY
Rata - rata kwh/bulan/tahun per household KOTA MALANG.
https://jurnalpangripta.malangk
ota.go.id/index.php/PANGRIPTA
/article/view/48
Poin
Peraturan Menteri PUPR
Nomor 4 Tahun 2017 Alex Michael,Makmun
Kesesuaian dengan standar - standar teknis tentang Penyelenggaraan Wahid,Hartati.
SPM Sistem Pengelolaan Air (2020).IMPLEMENTASI
Limbah Domestik dan PROGRAM KAMPUNG BANTAR
Peraturan Menteri LHK MENUJU SMART CITY DI KOTA
Nomor 68 Tahun 2016 JAMBI PADA DIMENSI SMART
tentang Baku Mutu Air ENVIRONMENT
Limbah Domestik

Kesesuaian dengan standar teknis


penyediaan sanitasi
Ketersediaan Sarana Olahraga
Ketersediaan Tempat Ibadah
Ketersediaan Sarana Pendidikan SNI nomor 03-1733-2004
Amijaya, S. Y. (2020). EVALUASI
Ketersediaan Sarana Kesehatan PRINSIP SMART MOBILITY DAN
Ketersediaan Perkuburan SMART LIVING PADA KAMPUNG
JETISHARJO YOGYAKARTA.
Terpenuhinya jaringan listrik ke seluruh SPACE, 7(1).
desa Peraturan Menteri ESDM
Nomor 4 Tahun 2009
tentang Aturan Distribusi
Tenaga Listrik
Fasilitas – fasilitas pendidikan yang
memadai bagi masyarakat dengan Penyusunan Standar
memanfaatkan teknologi informasi Nasional Indonesia (SNI)
Pengembangan Kota Cerdas
Adanya sistem pembelajaran jarak jauh (E- mengacu pada ISO
Learning) disekolah dan perguruan tinggi 37120:2018

Bangunan rumah yang permanen dan


tertata rapi

Prosiding Seminar Nasional


Peraturan Bupati Bandung Asosiasi Sekolah Perencanaan
Terpenuhinya rumah layak huni Nomor 14 Tahun 2014 Indonesia (ASPI) 2018
tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Perumahan
Rakyat di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten
Bandung
PP No. 14 Thn 2016
Pembangunan serta perbaikan (penyelenggaraan
permukiman kumuh Perumahan dan Kawasan
Permukiman)
Kesesuaian dengan standar teknis Amijaya, S. Y. (2020). EVALUASI
penyediaan RTH dan RTNH Permen PU Nomor 5 Tahun PRINSIP SMART MOBILITY DAN
SMART LIVING PADA KAMPUNG
2008
Permen PU Nomor 5 Tahun SMART LIVING PADA KAMPUNG
Mewadahi kebutuhan difabel dan anak - 2008 JETISHARJO YOGYAKARTA.
anak SPACE, 7(1).
Penerapan Vertical Garden
Menerapkan konsep Green Building

SNI 03-1733-2004 Tata Cara


Keseuaian dengan standar teknis Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan

Menanam pohon secara gotong royong


Jayanti, Aviana Vety. 2020.
Memperbaiki perilaku masyarakat untuk VERTICAL GARDEN :
tidak membuang sampah sembarangan PENGHIJAUAN UNTUK
MENDUKUNG SMART LIVING DI
Menerapkan gerakan komunitas "green KOTA YOGYAKARTA .
community"
Revitalisasi Siskamling
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Penerapan smart crime prevention
Pengendalian resiko keamanan
kesiapan gawat darurat
Prosiding Seminar Nasional
Adanya kegiatan budaya dan sarana untuk Asosiasi Sekolah
mendukungnya kegiatan budaya Perencanaan Indonesia
(ASPI) 2018
Mewadahi kebutuhan masyarakat desa
secara digital
PP Nomor 52 Tahun 2000
Penyebaran akses dan layanan Peraturan Dirjen SDPP
Nomor 3 Tahun 2019

Permen PU No Astutik, Endang Puji dan


Gunartin. (2015). Analisis Kota
Jalur pedestrian harus bebas dari pohon, 30/PRT/M/2006 Tentang Jakarta Sebagai Smart City Dan
tiang rambu-rambu, lubang Pedoman Teknis Fasilitas Penggunaan Teknologi Informasi
drainase/gorong-gorong dan benda-benda dan Aksesibilitas pada
lainnya yang menghalangi Bangunan Gedung dan Dan Komunikasi Menuju
Masyarakat Madani.
Lingkungan Unpam.ac.id

Permukaan jalan harus stabil, kuat, tahan


cuaca, bertekstur halus tetapi tidak licin.

Perbandingan kemiringan maksimum


adalah 1:8 dan pada setiap jarak maksimal
900 cm diharuskan terdapat bagian yang
datar minimal 120 cm.

Lebar minimum adalah 120 cm untuk jalur


searah dan 160 cm untuk dua arah.

Jalur pedestrian harus bebas dari pohon,


tiang rambu-rambu, lubang
drainase/gorong-gorong dan benda-benda
lainnya yang menghalangi
No. Dimensi Kriteria Indikator

Adanya teknologi baru dalam


proses produksi dalam
kegiatan ekonomi masyarakat

Ekonomi Digital Pelayanan berbasis ICT

Teknologi finansial sistem


keuangan yang menghasilkan
kelancaran dalam sistem
pembayaran
1 Pengembangan Ekonomi

Adanya pengelolaan ekonomi


yang bagus mulai dari
Kontribusi Masyarakat
manajemen hingga
pemasaran

Adanya inovasi baru dalam


Kewirausahaan melakukan kegiatan ekonomi
masyarakat

Ekspor hasil produksi dari


kegiatan ekonomi di Desa
Ekonomi yang Impor untuk kegiatan ekonomi
2 Daya Saing
kompetitif di Desa
Investasi dari luar untuk Desa

Alokasi untuk penelitian dan


Penelitian dan
pengembangan dari keuangan
pengembangan
desa

Tingkat Angkatan kerja desa yang


Pengangguran menganggur

Usaha Kecil dan Eksisting usaha kecil dan


Menengah menengah yang ada di Desa

3Produktivitas dan Konektivitas


3Produktivitas dan Konektivitas Angkatan kerja di Desa yang
Ketenagakerjaan
bekerja

Produksi Produksi sektor unggulan

Perluasan pasar untuk produk-


Ekspansi pasar
produk daerah

Nilai investasi di BUMDes


Publikasi laporan
Optimalisasi pertanggungjawaban
BUMDes pengelolaan BUMDes
4 Kesejahteraan Rakyat Publikasi perkembangan
omzet penjualan
IDM (Indeks Desa
Pemberdayaan SDM Membangun)
Pendapatan per kapita
Tingkat kemudahan perizinan
Kemudahan
dalam melakukan kegiatan
perizinan
ekonomi
Adanya infrastruktur yang
Sarana Prasarana dan dapat mendorong kegiatan
5 perekonomian
Pelayanan
Dukungan
infrastruktur Integrasi tempat produksi,
pengolahan dan pemasaran
kegiatan ekonomi
Sumber Data

Bruneckiene and Sinkiene (2014) dalam


Data sebaran atau jumlah industri atau
Galperina 2016. The concept of smart
UMKM Desa, hasil wawancara dengan
economy as the basis for sustainable
pelaku industri atau UMKM Desa,
development of Ukraine. International
organisasi pertanian, organisasi
Journal of Economics and Financial Issues,
pariwisata
2016, 6(S8) 307-314.

Purnama. M. Yusuf Indra, Suryanto. 2020. Data sebaran atau jumlah industri atau
SMART ECONOMY UNTUK PENGUAT UMKM Desa, hasil wawancara dengan
EKONOMI LOKAL SURAKARTA. Repository pelaku industri atau UMKM Desa,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas organisasi pertanian, organisasi
Sebelas Maret pariwisata

Data sebaran atau jumlah industri atau


Hoetoro, Arif. 2020. Smart Economy: UMKM Desa, hasil wawancara dengan
Kewirausahaan UMKM 4.0. pelaku industri atau UMKM Desa,
https://books.google.co.id/books organisasi pertanian, organisasi
pariwisata

Subekti, Tia, Ratnaningsih Damayanti.


(2019). Penerapan Model Smart Village
dalam Pengembangan Desa Wisata: Studi
pada Desa Wisata Boon Pring Sanankerto
Hasil wawancara dengan pelaku
Turen Kabupaten Malang. Journal of Public
ekonomi
Administration and Local Governance
(JPALG) Vol. 3 (No.1) (2019): hlm: 18-28.
https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/publicad
minis/article/view/1358

Bruneckiene and Sinkiene (2014) dalam


Galperina 2016. The concept of smart
economy as the basis for sustainable Hasil wawancara dengan pelaku
development of Ukraine. International ekonomi
Journal of Economics and Financial Issues,
2016, 6(S8) 307-314.
Jumlah ekspor bahan baku atau hasil
Liubov, et al. 2016. The Concept of Smart produksi
Economy as the Basis for Sustainable
Jumlah impor bahan baku untuk
Development of Ukraine. International
produksi
Journal of Economics and Financial
Issues,6(S8), 307-314. Jumlah atau grafik investasi beberapa
tahun, Data APBDes
John Smiciklas. 2019. U4SSC Key
Performance Indicators for Smart Wawancara pihak desa
Sustainable Cities.
John Smiciklas. 2019. U4SSC Key
Performance Indicators for Smart Profil Desa
Sustainable Cities.
John Smiciklas. 2019. U4SSC Key
Wawancara masyarakat dan hasil
Performance Indicators for Smart
plotting
Sustainable Cities.
John Smiciklas. 2019. U4SSC Key
Performance Indicators for Smart Profil Desa
Sustainable Cities.
Liubov, et al. 2016. The Concept of Smart
Economy as the Basis for Sustainable
Development of Ukraine. International Wawancara, Profil Desa
Journal of Economics and Financial
Issues,6(S8), 307-314.

Mavric, Jasmina Bobek, and Vito (2015)


Wawancara dan plotting
Measuring of European medium-sized cities.

Wawancana pihak BUMDes

Wawancana pihak BUMDes

Andre Firmansyah dan Erma Suryani (2017); M. Yusuf Indra Purnama Suryanto (2020); Afifa Rachmanda Filya (2018)
Wawancana pihak BUMDes

Data Kemendes

PADes
Peraturan Walikota Pekanbaru No. 56
Tahun 2019 tentang Masterplan Pekanbaru Wawancara masyarakat Desa
Smart City
Peraturan Walikota Pekanbaru No. 56
Tahun 2019 tentang Masterplan Pekanbaru Wawancara pelaku usaha dan observasi
Smart City

Paidi Hidayat, S.E., M.Si, dan Evita Khairani


Nasution (2014). ANALISIS DAYA SAING Wawancara pelaku usaha dan observasi
EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI
Analisis
an observasi

an observasi
SMART MOBILITY
No Dimensi Kriteria

Transportasi Aman,
efektif, efisien dan
inovatif

1 Transportasi

Transportasi
Berkelanjutan yang
ramah lingkungan

Kualitas dan
Sarana dan
2 kelengkapan sarana
Prasarana
dan prasarana

Keselamatan,kenya
manan,dan
keamanan lalu lintas
3 Aksesibilitas

Akses Multi Moda


Efisiensi Sistem
Transportasi

4 TIK/ICT
Pengembangan
transportasi
berbasiskan pada
teknologi informasi
dan komunikasi
SMART MOBILITY
Indikator Standar

Jangkauan pelayanan transportasi Undang - Undang No.22 Tahun 2009 Tentang


umum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kualitas angkutan PERMEN Perhubungan RI Nomor PM 15


umum Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Ketersediaan fasilitas transportasi Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
umum Umum dalam Trayek
Kepuasan Pelayanan pada transportasi
UU No. 38 tahun 2004
umum

Penggunaan Transportasi Energi


(Boyd Cohen 2014)
Ramah Lingkungan

Membatasi konsumsi emisi pada Undang - Undang No.22 Tahun 2009 Tentang
kendaraan pribadi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

fasilitas untuk pejalan kaki yang disertai


kemudahan bagi penyandang Peraturan Menteri Perhubungan Republik
disabilitas dan lanjut usia Indonesia Nomor Pm 98 Tahun 2017 Tentang
Penyediaan Aksesibilitas Pada Pelayanan
persebaran penerangan jalan umum Jasa Transportasi Publik Bagi Pengguna Jasa
Berkebutuhan Khusus
jumlah penyediaan terminal
transportasi umum
PERMEN PDTT RI 6 TAHUN 2020 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
Ketersediaan rambu lalu lintas TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 11 TAHUN 2019 TENTANG
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
TAHUN 2020
Tersedianya Jaringan Jalan dengan
Pemeliharaan secara berkala Undang - Undang No.38 Tahun 2004 Tentang
Jalan
Banyaknya Jaringan transportasi umum

Tersedianya berbagai macam moda Permenhub Nomor PM 15 Tahun 2019 tentang


transportasi yang terintegrasi secara Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan
penuh Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
penerapan sistem transportasi cerdas
Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Angkutan
(intelligent transport systems)
Multimoda

Tersedianya jaringan telekomunikasi PERMEN Perhubungan RI Nomor PM 15


dalam mendukung teknologi informasi Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
dan komunikasi dalam transportasi Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
berbasis digital Umum dalam Trayek
Ketersediaan akses informasi real time
mengenai kondisi lalu lintas serta Boyd Cohen (2014)
keadaan trasnportasi umum
Sumber

Pratiwi, A., Soedwiwahjono, S., &


Hardiana, A. (2015). Tingkat
Kesiapan Kota Surakarta Terhadap
Dimensi Mobilitas Cerdas (Smart
Mobility) Sebagai Bagian Dari
Konsep Kota Cerdas (Smart City).
Region: Jurnal Pembangunan
Wilayah dan Perencanaan
Partisipatif, 6(2), 34-41.

Pusat Teknologi Sistem dan


Prasarana Transportasi.Sistem
Transportasi Cerdas dan
Manfaatnya di Bidang Transportasi.
(2019)

Nuzir, F. A., & Saifuddin, R. Smart


People, Smart Mobility Konsep Kota
Pintar yang Bertumpu pada
Masyarakat dan Pergerakannya di
Kota Metro,(2015).

Sitorus,Dephie.Transportasi dan
Aksesibilitas Pedesaan.(2018)
Pane, E. S. (2016). ICT untuk
Mereduksi Biaya Logistik pada
Transportasi Multimoda. Masyarakat
Telematika dan Informasi, 7(1),
233794.
No Dimensi Kriteria

Penyediaan destinasi wisata yang layak


bagi wisatawan

Infrastuktur yang mendukung kenyaman


Pembangunan wisatawan (aminities) misalnya jalan,
fasilitas transportasi, peginapan, rumah makan
pendukung dan lain
1
kegiatan dan
pemasaran
pariwisata

Budaya yang ramah kepada


pengunjung (hospitality)

Ekosistem perdagangan yang kondusif


dan nyaman

Berkembangnya
Ekosistem
2
Pemasaran
Pariwisata Prasarana dan sarana memasarkan
produk dan jasa industri kreatif daerah
misalnya kuliner, kriya, fashion,

Penataan kembali wajah desa yang


menonjolkan nilai arsitektur yang
mencerminkan nilai-nilai daerah dan

Terciptanya
Wajah Kota
mencerminkan nilai-nilai daerah dan
mengikuti dinamika modernisasi yang
menginginkan sebuah tata ruang dan
tata wilayah desa yang indah, bersih,
rapi, dan membanggakan dengan
kualitas arsitektur yang baik.

Terciptanya
Wajah Kota
3 dengan Tata Membangun batas wilayah (edge),
Ruang yang membangun penanda sebuah lokasi
Berkualitas yang penting, berkesan bagi
pengunjung (landmark), menyediakan
navigasi yang unik menuju desa
(signage), struktur jalan yang teratur
(path), dan titik simpul desa (node)
seperti alun-alun, persimpangan dan
lain-lain
Indikator SUMBER
Pedagang Di Obyek Wisata Sondokoro
Ketersediaan fasilitas wisata baik Kabupaten Karanganyar. Surakarta:
secara kualitas maupun kuantitas Universitas Sebelas Maret. dapat
diakses pada
Ketersediaan prasarana penunjang https://media.neliti.com/media/publicatio
ns/13608-ID-pengembangan-pedagang-
pariwisata di-obyek-wisata-sondokoro-kabupaten-
Aksesibilitas yang memadai

Fasilitas wisata harus mampu


memenuhi standar yang berlaku
Noverianto, Farhan. 2018. Analisis Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Penu

Peningkatan pembangunan dan


pemeliharaan fasilitas wisata

Ketersediaan kelompok
masyarakat sadar wisata
Ketersediaan Tour Guide

Mempresentasikan atau
memperlihatkan keramahan asli
dari wilayah tersebut

Terdapatnya Marketplace

Harus memenuhi syarat dan


perizinan yang berlaku
Waluyo, E. Jatmiko. 2013. Implementasi Sapta Pesona Pada Usaha Pariwis

Pembinaan pengembangan dan


permodalam koperasi untuk
penguatan UMKM

Adanya Merchandise khas

Tersedianya Platform e-Comerce


untuk pemasaran hasil UMKM
daerah

Adanya kawasan terbuka hijau berbas


Adanya Peremajaan lingkungan
Terdapat media promosi berbasis ITKonsep model place branding Lipping A.Cai (2002) dalam jurnal " Evaluasi Kesesua

Tersedianya batas wilayah yang


jelas, terdapat landmark yang
mencirikan desa, menyediakan
Waluyo, E. Jatmiko. 2013. Implementasi Sapta Pesona Pada Usaha Pariwis
navigasi menuju desa (signage),
struktur jalan yang teratur (path),
dan titik simpul desa (node)
No Dimensi Kriteria

I Smart Mitigation

Respon cepat Merespon secara cepat


Kejadian Luar Biasa setiap hasil penetapan
1
(KLB) status KLB Desa kurang
penyakit/wabah dari 12jam

Penyuluhan Dan Simulasi


Integrated yang merata di seluruh
2
prevention Wilayah Desa Melalui
Perantara Anak Muda

3 Capacity building
Indikator Sumber

Persentase kecepatan respon kurang dari


12 jam untuk setiap status KLB di desa
tersebut Menggunakan alarm darurat Desa
yang Merata atau terintegrasi Cakupannya
Di tiap Dusunnya.

Meningkatkan Cakupan Pendidikan


Pengurangan Risiko Bencana dan evakuasi
bencana mulai di Tingkat Sekolah
Standar Data Analisis

AEpermendagri N0 101
Th 2018 SPM

Indikator Kinerja Utama


(IKU) BPDB CIanjur 2019
No Dimensi

F Smart Education

1 Sarana dan fasilitas pendidikan

Pengembangan sistem
2
pendidikan
Kriteria Indikator

Tersedianya sarana pendidikan berupa


TK, SD, SMP, SMA, Taman Bacaan
Dilengkapi oleh sarana dan fasilitas pendukung kegiatan yang memadai disertai oleh fasilitas
pendidikan yang nyaman dan memadai pendukung kegiatan pendidikan seperti
laboratorium, perpustakaan, toilet dan
lain-lain.

Penerapan teknologi cerdas dalam


Sistem pendidikan dengan pembelajaran yang mandiri dan
proses pembelajaran berupa E -
fleksibel
Learning
Pembelajaran yang berbasis online
dengan menggunakan sebuah aplikasi
Terdapat sistem pembelajaran jarak jauh yang menggunakan IOT seperti virtual class, courseware,
academic administration dan lain
sebagainya

Penyediaan konten dan informasi


Pelayanan pendidikan yang baik dan terbuka seperti informasi akademik, informasi
prestasi dan lain sebagainya secara
real time dan terpercaya
Sumber Standar Data Analisis

SNI nomor 03-1733-2004

Undang-Undang
Perguruan Tinggi nomer
12 tahun 2012, pasal 31

Anda mungkin juga menyukai