Anda di halaman 1dari 16

Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 194

Suswarina Andri Aswari

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN KERAJINAN TANGAN ECENG


GONDOK ‘IYAN HANDICRAFT’ (STUDI DI DUSUN KENTENG, GADINGSARI, SANDEN,
BANTUL, YOGYAKARTA)

COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH TO WATER HYACINTH HANDICRAFT


ACTIVITIES ‘IYAN HANDICRAFT’ (STUDY IN KENTENG VILLAGE, GADINGSARI, SANDEN,
BANTUL, YOGYAKARTA)
Oleh: Suswarina Andri Aswari, Universitas Negeri Yogyakarta
rinaaswari18@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan
kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 2) faktor pendukung dan penghambat dalam
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 3) dampak
dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek
penelitian adalah 2 pengelola, 11 tenaga kerja, dan 2 keluarga tenaga kerja ‘Iyan Handicraft’.
Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data
menggunakan triangulasi metode
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui a) tahap
penyadaran, b) tahap penguatan potensi atau daya, c) tahap pelaksanaan tindakan nyata, dan d) tahap
evaluasi. 2) faktor pendukung yaitu (a) bahan baku eceng gondok mudah didapat dan murah, (b) mudah
dalam pemasaran poduk, (c) proses pembuatan kerajinan eceng gondok mudah, (d) tersedianya fasilitas
yang memadai, (e) adanya motivasi dan minat yang tinggi dari tenaga kerja, (f) adanya waktu luang dan
dukungan dari keluarga tenaga kerja. Faktor penghambat yaitu (a) kurangnya tenaga kerja, (b) perubahan
cuaca yang mempengaruhi penjemuran eceng gondok. 3) dampak yaitu (a) dari segi ekonomi yaitu
pendapatan tenaga kerja semakin meningkat, (b) dari segi sosial yaitu membuka lapangan pekerjaan,
mengurangi pengangguran dan hubungan sosial terjalin baik, (c) dari segi lingkungan yaitu mengurangi
dampak negatif dari tanaman eceng gondok di daerah perairan, dan (d) dari segi pendidikan yaitu tenaga
kerja mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan eceng gondok.
Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat, kerajinan tangan, eceng gondok

Abstract
The study aims to describe: 1) the process of community empowerment through to water hyacinth
handicraft activities ‘Iyan Handicraft’, 2) supporting and inhibiting factors of the community
empowerment through to water hyacinth handicraft activities ‘Iyan Handicraft’, 3) the impact of the
community empowerment through to water hyacinth handicraft activities ‘Iyan Handicraft’.
The research is a descriptive research with qualitative approach. The subjects of this research are 2
the manager of Iyan Handicraft, 11 the labors and 2 family of labors of Iyan Handicraft. The data were
collected using observation, interview and documentation. Data analysis techniques used are data
reduction, data display and conclusion. The technique of data validity using triangulation method.
The result show that: 1) the process of community empowerment is: a) the awareness phase, b) the
strengthening of potential or power phase, c) the implementation of the real act phase, d) the evaluation
phase. 2) the supporting factor is: (a) raw materials water hyacinth is posible and cheap, (b) easy in its
marketing, (c) the process of making hyacinth handicraft is easy, (d) the availability of facilities and
infrastructure must be provided, (e) the high motivation and interest from the workforce, (f) the free times
and supports of the family labor. The inhibiting factor is: (a) lack of manpower, (b) weather changes that
affect drying water hyacinth. 3) the impact is (a) from economic aspect is income labor increasing, (b)
from social aspect is open job opportunities, reduce unemployment, and social relations been long
established, (c) from environment aspect is reducing the negative impact of a plant water hyacinth in the
areas of waters, and (d) from education aspect is worker has knowledge and skill in making handicrafts
water hyacinth.
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 195
Suswarina Andri Aswari

Keywords: Community empowerment, handicraft, water hyacinth.


PENDAHULUAN (hdr.undp.org/sites/default/files/2016_human_deve
Pembangunan merupakan suatu upaya yang lopment_report.pdf).
dilakukan dalam rangka menunjang kesejahteraan Rendahnya sumber daya manusia di
masyarakat. Pembangunan sebagai sarana Indonesia berakibat pada timbulnya masalah
transformasi atau perubahan ekonomi, sosial dan kemiskinan dan meningkatnya penganngguran..
budaya yang di gerakkan atas tujuan untuk Permasalahan kemiskinan seringkali terkait dengan
meningkatan kualitas hidup manusia. ketidakberdayaan dan kerentanan masyarakat
Proses pembangunan tidak akan terlepas dalam memenuhi kebutuhan hidup. Orang miskin
dari campur tangan manusia sebagai sumber daya biasanya tidak memiliki daya atau kemampuan
pelaksana pembangunan. Pentingnya peran yang cukup di banyak bidang, karena tidak
manusia untuk memajukan pembangunan bangsa memiliki keterampilan yang mendukung untuk
perlu didukung dengan adanya sumber daya meningkatkan pendapatan sehingga dapat
manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia berdampak pada peningkatan pengangguran.
yang berkualitas adalah manusia yang memiliki Kemiskinan dan pengangguran sangat
perilaku yang baik dalam penguasaan ilmu dan identik di wilayah pedesaan. Masyarakat di
teknologi, sikap, moral, budi pekerti dan pedesaan yang memiliki pola pikir statis,
keterampilan serta handal dalam melaksanakan tradisional dan sulit menerima inovasi, pada
pembangunan daerah (Moh. Shofan, 2007: 104). akhirnya desa tidak akan mampu berkembang dan
Data World Population Data Sheet 2016, akan menjadi desa tertinggal dan terbelakang.
menunjukkan penduduk Indonesia sejumlah 259.4 Masalah yang ada di pedesaan perlu segera diatasi
juta jiwa. (www.prb.org). Tingginya jumlah agar kualitas hidup masyarakat desa dapat
penduduk di Indonesia dapat menimbulkan meningkat. Salah satu solusinya dengan
permasalahan serius bagi pembangunan bangsa melaksanakan pembangunan masyarakat desa.
ditambah dengan tidak didukungnya sumber daya Pembangunan masyarakat adalah suatu
manusia yang kualitas. Berdasarkan laporan data upaya terencana dan sistematis yang dilakukan
UNDP dalam HDR (Human Development Report) oleh, untuk, dan dalam masyarakat guna
2016, kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkatkan kualitas hidup penduduk dalam
masih tergolong rendah dibanding negara lainnya semua aspek kehidupannya di dalam suatu
khususnya negara di ASEAN. IPM (Indeks kesatuan wilayah (Sudjana, 2001:261).
Pembangunan Manusia) Indonesia berada pada Pembangunan masyarakat desa akan efektif apabila
peringkat 113 dari 188 negara di dunia dengan nilai melibatkan masyarakat sebagai subjek
indeks 0.689. Sedangkan negara Singapura di pembangunan. Dimana masyarakat terlibat secara
peringkat 5, Brunei Darussalam peringkat 30, langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan
Malaysia peringkat 59, dan Thailand peringkat 87. dan evaluasi di berbagai kegiatan pembangunan.
Masyarakat diberi kuasa penuh untuk memilih
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 196
Suswarina Andri Aswari

sendiri jenis dan keragaman kegiatan yang sesuai sumber daya manusia, serta mampu menciptakan
dengan potensi dan kebutuhan masyarakat dalam lapangan pekerjaan baru dengan mengoptimalkan
usaha memecahkan masalah di kehidupan mereka. potensi yang ada di lingkungan pedesaan.
Pendidikan Luar Sekolah merupakan sarana Kerajinan tangan bisa dibuat dengan
yang tepat karena Pendidikan Luar Sekolah memanfaatkan barang-barang yang berlebihan atau
berbasis pada pendidikan sepanjang hayat dan bahan-bahan yang dianggap tidak berguna untuk
berkelanjutan. Pendidikan Luar Sekolah juga dioah menjadi barang-barang yang multi fungsi
menggarap program-program pendidikan yang dan bernilai ekonomis. Eceng gondok termasuk
berorientasi pada pembangunan masyarakat. salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan
Melalui program-program pendidikan luar sekolah, sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan.
masyarakat desa dibekali dengan pengetahuan, Tanaman eceng gondok termasuk tanaman
keterampilan dan sikap mental yang positif. gulma (pengganggu) karena memiliki pertumbuhan
Dengan demikian masyarakat desa dapat lebih yang cepat dan dapat merusak tanaman yang ada di
mandiri dan berdaya dalam meningkatkan kualitas sekitarnya. Tanaman eceng gondok juga
hidupnya. berdampak negatif bagi wilayah perairan seperti
Program pemberdayaan masyarakat menimbulkan pencemaran air. Limbah tanaman
merupakan salah satu cakupan program pendidikan eceng gondok yang mati akan mengalami
luar sekolah yang dapat memberikan kontribusi pembusukan (dekomposisi) sehingga akan
besar dalam upaya pembangunan masyarakat. berakibat pula pada pendangkalan di wilayah
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan perairan.
dengan fokus untuk membuat masyarakat mandiri Salah satu cara untuk mengurangi dampak
dalam usaha memberdayakan lingkungan dan negatif dari tanaman eceng gondok di wilayah
potensi-potensi yang dimiliki masyarakat agar perairan adalah dengan memanfaatkan dan
tercapai kualitas hidup yang baik. mengolah tanaman eceng gondok menjadi produk
Kegiatan kerajinan tangan menjadi salah kerajinan tangan. Di Desa Gadingsari, Sanden,
satu program kegiatan yang memiliki kontribusi Bantul terdapat salah satu dusun bernama Dusun
yang besar bagi pemberdayaan masyarakat desa. Kenteng yang bergerak dalam pembuatan kerajinan
Kegiatan kerajinan tangan memiliki prospek yang tangan dari bahan baku tangkai eceng gondok.
cerah karena produk kerajinan memiliki peran Kegiatan pembuatan kerajinan tangan eceng
penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi gondok di Dusun Kenteng tersebut diberi nama
di Indonesia. ‘Iyan Handicraft’. Kegiatan pembuatan kerajinan
Adanya program kegiatan kerajinan tangan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’
merupakan salah satu solusi untuk mengurangi dilaksanakan untuk memanfaatkan tanaman eceng
pengangguran di pedesaan, meningkatkan gondok yang masih melimpah. Selain itu
pendapatan masyarakat, meningkatkan kualitas dilaksanakannya kegiatan kerajinan tangan eceng
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 197
Suswarina Andri Aswari

gondok ‘Iyan Handicraft’ sebagai bentuk kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
keprihatinan pengelola ‘Iyan Handicraft’ terhadap memahami fenomena tentang apa yang dialami
kondisi perekonomian di Dusun Kenteng yang oleh subyek penelitian pada suatu konteks khusus
masih rendah karena 83% masyarakat Dusun yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
Kenteng bermata pencaharian di sektor agraris metode ilmiah. Oleh karena itu permasalahan yang
dengan menjadi petani. Pendapatan yang diperoleh dibahas dalam penelitian ini akan menghasilkan
dari bekerja sebagai petani tidak cukup untuk data berupa kata-kata baik data secara lisan
memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang semakin maupun tertulis dan berupa gambar yang bertujuan
bertambah. Tingkat pendidikan masyarakat di untuk mendeskripsikan, menguraikan, dan
Dusun Kenteng masih rendah, hampir 80% menggambarkan data hasil penelitian melalui kata-
masyarakat Dusun Kenteng hanya lulusan SD, kata.
SMP dan SMA. Di Dusun Kenteng masih ditemui Subjek Penelitian
sejumlah 65% masyarakat yang belum mampu atau Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu
miskin. 2 pengelola Iyan Handicraft. Selain itu juga
Program pemberdayaan masyarakat melalui informan pendukung yaitu 8 tenaga kerja tetap dan
kegiatan pembuatan kerajinan tangan eceng 3 tenaga kerja pengrajin anyam eceng gondok yang
gondok ‘Iyan Handicraft’ di Dusun Kenteng mengikuti kegiatan kerajinan tangan eceng gondok
dimaksudkan untuk memfasilitasi masyarakat yang “Iyan Handicraft” dan 2 keluarga dari tenaga kerja
memiliki keterampilan menganyam serta yang mengikuti kegiatan kerajinan tangan eceng
membantu memberdayakan masyarakat, terutama gondok “Iyan Handicraft”.
masyarakat miskin agar lebih sejahtera. Proses Setting Penelitian
pelaksanaan program kegiatan pembuatan Setting penelitian dilakukan di Iyan
kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’ Handicraft yang berlokasi di Dusun Kenteng,
dalam usaha memberdayakan masyarakat di Dusun Gadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta. Waktu
Kenteng mendorong peneliti untuk melakukan yang akan digunakan oleh peneliti untuk
penelitian mengenai “Pemberdayaan Masyarakat melakukan penelitian ini yaitu dari bulan Mei
Melalui Kegiatan Kerajinan Tangan Eceng Gondok sampai bulan Agustus 2017. Alasan peneliti
‘Iyan Handicraft’ (Studi di Dusun Kenteng, memilih Iyan Handicraft sebagai tempat penelitian
Gadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta)”. yaitu Iyan Handicraft sebagai salah satu dusun
yang mengembangkan kegiatan kerajinan tangan
METODE PENELITIAN dari bahan eceng gondok sebagai upaya
Jenis Penelitian pemberdayaan masyarakat yang saat ini telah
Pendekatan penelitian yang digunakan berkembang dengn cukup pesat, lokasi atau letak
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Iyan Handicraft mudah dijangkau peneliti sehingga
Menurut Lexy Moleong (2007: 6), penelitian memudahkan peneliti dalam melaksanakan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 198
Suswarina Andri Aswari

penelitian dan adanya sisi keterbukaan dari pihak 2. Penyajian Data


pengelola maupun tenaga kerja Iyan Handicraft. Setelah melakukan reduksi data,
Teknik Pengumpulan Data langkah selanjutnya yaitu mendisplaikan data
Menurut Lexy Moleong (2007: 225) dalam atau penyajian data. Dalam penelitian
penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
pada natural setting (kondisi yang alamiah), bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan
lebih banyak pada observasi, wawancara dan mendisplaykan data ini, akan memudahkan
dokumentasi. Begitu pula data-data dalam untuk memahami apa yang terjadi,
penelitian ini berupa informasi-informasi yang merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
didapat dari subjek penelitian dengan apa yang telah dipahami tersebut
menggunakan teknik pengumpulan data berupa 3. Penarikan Kesimpulan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan data dalam penelitian
Teknik Analisis Data kualitatif ini kemungkinan dapat menjawab
Menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,
(2007: 248) analisis data kualitatif adalah upaya namun mungkin juga tidak. Hal itu disebabkan
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, karena masalah dan rumusan masalah dalam
mengorganisasikan data, memilah-milahnya penelitian kualitatif masih bersifat sementara
menjadi satuan yang dapat dikelola, dan akan berkembang setelah penelitian
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, berada di lapangan.
menemukan apa yang penting dan apa yang Keabsahan Data
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat Menurut Moleong (2007: 330) trianggulasi
diceriterakan kepada orang lain. adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
Analisis bertujuan menyederhanakan olahan memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu
hasil data kualitatif yang disusun secara terinci, digunakan untuk keperluan pengecekan atau
sistematis dan terus menerus melalui langkah – sebagai pembanding terhadap data itu. Untuk
langkah: memperoleh data yang semakin dipercaya maka
1. Reduksi Data data yang diperoleh dari wawancara juga dilakukan
Menurut Sugiyono (2007: 247) reduksi data pengecekan melalui pengamatan, atau melakukan
adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, wawancara tentang hal yang serupa kepada sumber
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari lainnya
tema dan polanya. Data yang telah direduksi Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, trianggulasi metode, dilakukan dengan cara cara
dan mempermudah peneliti untuk melakukan mengecek data kepada sumber yang sama dengan
pengumpulan data selanjutnya. teknik yang berbeda. Dengan demikian tujuan dari
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 199
Suswarina Andri Aswari

trianggulasi adalah untuk membandingkan melalui kerajinan tangan eceng gondok


informasi tentang hal yang sama sehingga ada berada di tempat produksi Iyan
jaminan kepercayaan dan menghindari Handicraft untuk kegiatan pembuatan
subjektivitas dari peneliti. cetakan kerangka anyaman eceng
gondok dan kegiatan finishing.
Sedangkan untuk kegiatan menganyam
eceng gondok dilaksanakan di rumah
masing-masing pengrajin anyaman.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Alokasi waktu untuk tenaga
A. Hasil Penelitian
1. Proses pemberdayaan Masyarakat
kerja tetap sudah terjadwal dengan baik

a. Tahap penyadaran yaitu pada hari Senin sampai Sabtu

Tahap awal pemberdayaan pukul 08.00 – 16.00 WIB. Sedangkan

masyarakat melalui kegiatan kerajinan untuk pengrajin anyam, tidak ada

tangan eceng gondok Iyan Handicraft alokasi waktu khusus karena dikerjakan

adalah tahap penyadaran. Penyadaran di rumah masing-masing dan

dilakukan dengan cara kegiatan disesuaikan dengan waktu senggang

penyuluhan yang dilakukan pengelola yang pengrajin anyam.

bekerja sama dengan beberapa kepala Proses kegiatan produksi

dusun di Kecamatan Sanden. Selanjutnya kerajinan tangan eceng gondok

penyadaran juga dilakukan dengan terlaksana jika ada pesanan dari

komunikasi dialogis antara pengelola konsumen. Pelaksanaan kegiatan

dengan calon tenaga kerja. pembuatan kerajinan eceng gondok

b. Tahap penguatan potensi atau daya dilakukan dengan melibatkan

Tahap penguatan potensi atau daya masyarakat sekitar dan sebagian besar

masyarakat dilaksanakan dengan kegiatan dikerjakan secara borongan oleh para

pelatihan. Kegiatan pelatihan dilakukan ibu disekitar tempat produksi.

oleh pengelola dengan cara pemberian Pelaksanaan kegiatan dilakukan

materi dan praktek langsung di tempat baik dengan adanya pembagian tugas

di tempat penyuluhan di rumah kepala disesuaikan dengan kemampuan dan

dusun masing-masing dan di tempat keinginan tenaga kerja serta

produksi Iyan Handicraft. disesuaikan dengan kegiatan yang

c. Tahap pelaksanaan tindakan nyata sedang dibutuhkan dalam proses

1) Proses produksi produksi. Pembagian tugas dilakukan

Tempat dilaksanakannya dengan tiga tahapan yaitu: tahap awal,

kegiatan pemberdayaan masyarakat dibagian pembuatan cetakan untuk


Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 200
Suswarina Andri Aswari

kerangka eceng gondok dan proses saling tanya jika ada yang tidak
penjemuran eceng gondok, tahap diketahui.
penganyaman dibagian pembuatan 2) Pendampingan
anyaman eceng gondok yang dilakukan Pendampingan merupakan salah
oleh pengrajin eceng gondok, dan tahap satu tahapan yang dilakukan dalam
finishing. proses pemberdayaan masyarakat. Di
Suasana yang terbentuk selama Iyan Handicraft pendampingan
pelaksanaan kegiatan kerajinan eceng dilaksanakan oleh pengelola dan ketua
gondok dibuat senang dengan diselingi sub masing-masing kelompok
canda tawa agar tidak bosan dalam pengrajin anyam eceng gondok.
pelaksanaan proses produksi. Sehingga Pendampingan oleh pengelola
tenaga kerja bisa enjoy, senang dan dilakukan dari proses awal sampai
mampu menambah semangat kerja proses akhir dalam pembuatan
dalam melaksanakan kegiatan kerajinan tangan eceng gondok.
pembuatan kerajinan tangan eceng Sedangkan pendampingan oleh ketua
gondok. sub di masing-masing kelompok
Proses interaksi atau hubungan pengrajin anyam eceng gondok
tenaga kerja dengan pengelola terjalin dilakukan saat proses penganyaman
baik, yaitu dengan saling bertukar saja.
pendapat mengenai kegiatan kerajinan d. Tahap Evaluasi
eceng gondok ini. Selama kegiatan Tahap evaluasi dalam proses
berlangsung, pengelola selalu kegiatan kerajinan tangan eceng gondok
mendampingi jalannya kegiatan dan Iyan Handicraft dilakukan oleh pengelola
pengelola tidak segan-segan untuk ikut dengan memantau langsung proses
bekerja bersama tenaga kerja, dan produksi pembuatan kerajinan eceng
tenaga kerja juga sering bertanya gondok dari awal sampai akhir
kepada pengelola kalau ada yang 2. Faktor pendukung dan penghambat
kurang diketahui, dan pengelola selalu pemberdayaan masyarakat
menanggapinya dengan ramah a. Faktor pendukung
Proses interaksi antartenaga Faktor pendukung dalam proses
kerja.juga berjalan baik yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat melalui
kerja maupun pengrajin bisa saling kegiatan kerajinan eceng gondok Iyan
kerja sama dan saling bantu jika ada Handicraft yaitu 1) bahan baku eceng
yang mengalami kesulitan. Tenaga gondok yang mudah di dapat dan
kerja juga saling bertukar pendapat dan murah, 2) mudahnya pemasaran poduk
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 201
Suswarina Andri Aswari

kerajinan eceng gondok, 3) proses d. Segi pendidikan, pengetahuan,


pembuatan kerajinan eceng gondok keterampilan dan sikap masyarakat
mudah, 4) tersedianya sarana dan semakin meningkat terutama mengenai
prasarana yang memadai di Iyan bidang kerajinan khususnya kerajinan
Handicraft, 5) adanya motivasi dan tangan dari eceng gondok.
minat yang tinggi dari tenaga kerja B. Pembahasan
untuk melaksanakan kegiatan kerajinan Kegiatan kerajinan tangan eceng gondok
eceng gondok, 6) adanya waktu luang Iyan Handicraft merupakan salah satu bentuk
dari tenaga kerja dan dukungan dari kegiatan pemberdayaan masyarakat karena
keluarga tenaga kerja. proses pelaksanaan kegiatan produksi kerajinan
tangan eceng gondok dilaksanakan secara
b. Faktor penghambat bertahap dan berkesinambungan.
Faktor penghambat dalam proses
pembuatan kerajinan tangan eceng 1. Proses pemberdayaan masyarakat
gondok Iyan Handicraf yaitu sebagai a. Tahap penyadaran
berikut: 1) kurangnya tenaga kerja, 2) Tahap penyadaran dilakukan
perubahan cuaca yang tidak menentu melalui kegiatan penyuluhan dan
mengakibatkan eceng cepat menjamur kegiatan komunikasi dialogis. Kegiatan
jika tidak keringmerata. penyuluhan dilakukan oleh pengelola
3. Dampak pemberdayaan masyarakat Iyan Handicraft yang datang ke
a. Segi ekonomi, pendapatan tenaga kerja beberapa dusun di Kecamatan Sanden.
semakin meningkat. Pengelola Iyan Handicraft dibantu oleh
b. Segi sosial, membuka lapangan Kepala Dusun masing-masing untuk
pekerjaan, memberikan kesempatan mengumpulkan warga masyarakat
kerja bagi masyarakat yang setempat guna mengikuti penyuluhan
membutuhkan pekerjaan dan tentang kegiatan kerajinan tangan eceng
mengurangi pengangguran di daerah gondok ‘Iyan Handicraft’.
pedesaan. Selain itu semakin Selama kegiatan penyuluhan
mempererat tali persaudaraan pengelola Iyan Handicraft berusaha
antarsesama manusia. menciptakan prakondisi atau suasana
c. Segi lingkungan, membantu pemerintah iklim yang memungkinkan potensi
dalam mengurangi dampak negatif dari masyarakat berkembang, salah satunya
adanya tanaman eceng gondok di dengan menggambarkan kesuksesan
perairan Indonesia. suatu program kegiatan kerajinan
tangan eceng gondok yang pernah
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 202
Suswarina Andri Aswari

dilaksanakan di daerah lain, menggambarkan kesuksesan pengrajin


menyampaikan informasi tentang eceng gondok yang ada di daerah lain,
kerajinan tangan eceng gondok dan yang diharapkan mampu membuka
mengajak masyarakat agar turut harapan-harapan baru bagi calon tenaga
berpartisipasi dalam mengembangkan kerja untuk meningkatkan kualitas
industri rumah tangga khususnya hidup.
industri kerajinan dari bahan eceng Komunikasi dialogis yang
gondok. Pada tahap penyadaran ini dilaksanakan pengelola Iyan Handicraft
sangat sesuai dengan teori dari sesuai dengan pendapat Freire dalam
Kartasasmita dalam Zubaedi (2014: 79) (Oos M Anwas, 2014: 103)
tentang upaya pemberdayaan menyatakan bahwa:
masyarakat yang dinyatakan pada poin “penyadaran sebagai suatu proses
yang berkesinambungan dimana
pertama yaitu menciptakan suasana
orang bergerak menuju kesadaran
iklim yang memungkinkan potensi kritisnya dengan melalui metode
pedagogi dialogis, pedagogi
masyarakat berkembang (enabling).
problematis, dan pedagogi politik.
Sedangkan tahap penyadaran Pedagogi dialogis sebagai proses
pendidikan dilakukan secara
untuk tenaga kerja yang diajak
dialogis untuk membahas dan
langsung oleh pengelola maupun dari mencari solusi tentang berbagai hal
guna meningkatkan kesejahteraan
rekomendasi tenaga kerja lama atau
hidup manusia. Dalam dialog ini,
pelamar kerja yang datang langsung ke terkandung empati antara lain dua
kutub yang berkomunikasi, rendah
Iyan Handicraft untuk bergabung di
hati, penuh harapan, kepercayaan,
Iyan Handicraft dengan melakukan dan sikap kritis.
b. Tahap penguatan potensi atau daya
komunikasi dialogis.
Tahap penyadaran masyarakat perlu
Bentuk komunikasi dialogis yang
didukung dengan adanya penguatan dan
dilakukan oleh pengelola terhadap
peningkatan potensi diri. Penguatan dan
calon tenaga kerja baru Iyan Handicraft
peningkatan potensi diri di Iyan
dengan saling membangun
Handicraft dilakukan malalui kegiatan
kepercayaan satu sama lain dengan
pelatihan. Hal tersebut sesuai teori dari
cara menciptakan kondisi yang santai,
Kartasasmita dalam Zubaedi (2014: 79)
nyaman saat mengenalkan dan
yang menyatakan bahwa memperkuat
menginformasikan kegiatan kerajinan
potensi atau daya yang dimiliki
tangan eceng gondok ‘Iyan
masyarakat (empowering) dapat
Handicraft’.
diupayakan melalui berbagai aktivitas
Melalui kegiatan komunikasi
nyata seperti pendidikan, peningkatan
dialogis ini pengelola juga
kesehatan, pelatihan, pemberian modal,
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 203
Suswarina Andri Aswari

informasi, lapangan pekerjaan, pasar kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan


dan sarana prasarana lainnya untuk Handicraft’.
memperkuat potensi dan daya Pelaksanaan proses produksi di Iyan
masyarakat. Handicraft dilakukan jika ada pesanan
Kegiatan pelatihan sebagai salah dari konsumen. Pesanan berasal dari
satu sarana yang sangat penting dalam trading yang akan mengeksport barang
proses pemberdayaan masyarakat kerajinan ke luar negeri dan dari
karena sebagai upaya meningkatkan perusahaan atau toko-toko kerajinan di
kemampuan masyarakat menuju DIY yang nantinya akan dijual kembali
peningkatan kualitas hidupnya. ke konsumen.
Kegiatan pelatihan di Iyan Pelaksanaan proses produksi
Handicraft dilaksanakan dengan dilakukan dengan adanya penempatan
metode praktek secara langsung di atau pembagian tugas dimasing-masing
tempat. Materi praktek yang diberikan bidang sesuai kemampuan dan kemauan
selama proses penyuluhan yaitu dari tenaga kerja serta disesuaikan
menganyam eceng gondok kering. dengan kegiatan yang sedang
Sedangkan kegiatan pelatihan di dibutuhkan dalam proses produksi.
tempat produksi Iyan Handicraft Penempatan dan pembagian tugas
dilaksanakan dengan metode coaching. bertujuan untuk membangun
Dimana pengelola Iyan Handicraft tanggungjawab tenaga kerja agar
mengajarkan dan membimbing tenaga pekerjaan dapat dilakukan dengan adil,
kerja baru dengan praktek langsung merata dan tidak menimbulkan
tentang langkah-langkah memproduksi persaingan antartenaga kerja sehingga
anyaman eceng gondok baik dari akan lebih terbangun solidaritas
proses awal yaitu penjemuran bahan kelompok.
baku eceng gondok sampai proses Kartasasmita dalam Zubaedi
(2014: 79) pada poin ketiga
akhir yaitu finishing produk kerajinan
menyatakan bahwa upaya
eceng gondok. pemberdayaan masyarakat
dilakukan dengan melindungi
c. Tahap pelaksanaan tindakan nyata
masyarakat (protecting) dari
Proses pemberdayaan masyarakat persaingan yang tidak seimbang,
sehingga perlu adanya aturan atau
setelah kegiatan pelatihan yaitu
kesepakatan yang jelas dan tegas
pelaksanaan tindakan nyata. dan jelas untuk melindungi
golongan yang lemah.
Pelaksanaan tindakan nyata dilakukan
dengan cara menghadapkan masyarakat Teori tersebut sesuai dengan
secara langsung dalam proses kegiatan pelaksanaan proses pemberdayaan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 204
Suswarina Andri Aswari

masyarakat melalui kegiatan kerajinan dengan tenaga kerja atau ketua sub
tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’ kelompok pengrajin anyam dan
yang melakukan penempatan dan sebaliknya.
pembagian kerja dalam pelaksanaan Pendampingan yang dilakukan
proses pemberdayaan masyarakat ketua sub kelompok pengrajin anyam
melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok adalah mengarahkan dan
eceng gondok ‘Iyan Handicraft. membantu pengrajin apabila
Penempatan dan pembagian tugas mengalami kesulitan dalam proses
sudah menjadi kesepaktan bersama penganyaman, selain itu juga turut
antara pengelola dan tenaga kerja, berperan dalam menghubungkan antara
sehingga pekerjaan dapat dilakukan pengelola Iyan Handicraft dengan
dengan adil, merata dan tidak pengrajin dan sebaliknya apabila ada
menimbulkan persaingan antartenaga kendala yang perlu diselesaikan secara
kerja serta akan lebih terbangun bersama-sama.
solidaritas kelompok. Tugas dan peran pengelola Iyan
Kegiatan pendampingan dalam Handicraft sebagai agen pemberdayaan
proses pemberdayaan masyarakat masyarakat dalam kegiatan
melalui kegiatan kerajinan tangan pendampingan program pemberdayaan
eceng gondok, dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan kerajinan
pengelola Iyan Handicraft dan ketua tangan ‘Iyan Handicraft; sudah sesuai
sub kelompok pengrajin anyam eceng dengan yang dikemukakan Zubaedi
gondok. (2013: 64) yaitu:
Bentuk pendampingan yang 1) Sebagai motivator,
dilakukan oleh pendamping
dilakukan pengelola Iyan Handicraft
dengan menggali potensi
adalah dengan ikut langsung dalam sumber daya manusia, alam, dan
mengembangkan kesadaran
proses kegiatan dan melakukan proses
anggota masyarakat tentang
memantau, memberikan arahan, kendala maupun permasalahan
yang sedang dihadapi.
mengajarkan dan melatih tenaga kerja
2) Sebagai komunikator,
dalam proses pembuatan kerajinan pendamping harus menerima
mau menerima dan memberi
tangan eceng gondok baik dari proses
informasi dari berbagai sumber
awal sampai akjhir. Selain itu, kepada masyarakat untuk
dijadikan rumusan dalam
pengelola Iyan Handicraft juga
penanganan dan pelaksanaan
berperan sebagai komunikator yang berbagai program serta alternatif
pemecahan masalahnya.
akan menghubungkan antara konsumen
3) Sebagai fasilitator,
atau pihak pemesan atau mitra kerja pendamping memberi
pengarahan tentang penggunaan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 205
Suswarina Andri Aswari

berbagai strategi, teknik dan pelaksanaan tindakan nyata untuk


pendekatan dalam pelaksanaan
menyelesaikan masalah dan tahap evaluasi.
program.
d. Tahap evaluasi 2. Faktor pendukung dan penghambat
Evaluasi dalam proses kegiatan a. Faktor pendukung
kerajinan tangan eceng gondok Iyan 1) Bahan baku eceng gondok yang
Handicraft dilakukan oleh pengelola mudah di dapat dan murah.
dengan memantau langsung proses Tanaman eceng gondok mampu
produksi pembuatan kerajinan eceng hidup di daerah iklim tropis sampai
gondok dari awal sampai akhir. subtropis. Sehingga Indonesia sebagai
Pemantauan dilakukan untuk: 1) salah satu negara beriklim tropis tidak
mengetahui ada tidaknya perkembangan sulit untuk menemukan tanaman eceng
dari tenaga kerja selama pelaksanaan gondok, baik di sungai, rawa, maupun
kegiatan kerajinan eceng gondok, 2) ada danau.
tidaknya kesesuaian produk yang 2) Mudahnya pemasaran produk
dihasilkan dengan yang direncanakan kerajinan eceng gondok.
dari awal, 3) kegiatan produksinya Pemasaran produk yang mudah
mengalami kemajuan atau kemunduran, karena masih banyaknya peminat
dan 4) pencapaian apa saja yang sudah terhadap produk dari bahan alami
diraih dan perlu diraih. seperti eceng gondok khususnya dari
Proses pemberdayaan yang dilakukan pangsa luar negeri.
oleh ‘Iyan Handicraft’ sesuai dengan
3) Proses pembuatan kerajinan eceng
yang dikemukakan oleh Aziz dalam
Alfitri (2011: 26) yaitu (1) tahap gondok mudah,
menemukan masalah, (2) tahap analisis
Proses pembuatan kerajinan eceng
masalah, (3) tahap penentuan skala
prioritas masalah, (4) tahap mencari gondok yang mudah karena hampir
penyelesaian masalah, (5) tahap
semua orang pasti pernah diajarkan
pelaksanaan tindakan nyata untuk
menyelesaikan masalah, dan (6) tahap caranya menganyam waktu SD,
evaluasi.
sedangkan untuk proses finishing
Namun pada hasil penelitian dengan merupakan kegiatan yang sering
pendapat yang dikemukakan Aziz terdapat dilakukan dikehidupan sehari-hari
perbedaan dalam tahap awalnya. Pada masyarakat baik itu pencucian,
penelitian ini tahap awal merupakan tahap pemotongan, penjemuran dan
penyadaran dan tahap penguatan potensi menyemprot yang bisa dikerjakan
atau daya. Sedangkan dalam proses secara perorangan maupun kelompok.
permberdayaan yang sesuai dengan 4) Tersedianya sarana dan prasarana
pendapat Aziz adalah pada tahap yang memadai di Iyan Handicraft.
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 206
Suswarina Andri Aswari

Sarana prasarana sangat Tenaga kerja merupakan salah satu


menentukan jalannya proses kegiatan. bagian terpenting dalam berjalannya
Iyan Handicraft memiliki sarana yang suatu kegiatan. Dimana tenaga kerja
memadai baik dari segi alat, bangunan, berfungsi sebagai motor penggerak
dan transportasi semua mendukung suatu kegiatan, jika tidak adanya tenaga
jalannya proses produksi dari tahap kerja atau kurangnya tenaga kerja maka
awal yaitu penjemuran dan pembuatan akan mengakibatkan kegiatan produksi
cetakan kerangka sampai tahap akhir tersendat. Terlebih saat masa panen
yaitu finishing semua tersedia. datang, tenaga kerja lebih memilih ke
5) Adanya motivasi dan minat yang sawah daripada ke Iyan Handicraft
tinggi dari tenaga kerja karena hasilnya lebih besar.
Tenaga kerja Iyan Handicraft 2) Perubahan cuaca yang tidak
memiliki motivasi dan minat yang menentu.
tinggi untuk melaksanakan kegiatan Cuaca sangat mempengaruhi proses
kerajinan eceng gondok. Hal tersebut produksi kerajinan tangan eceng
terlihat dari tingkat kehadiran tenaga gondok Iyan Handicraft. Saat musim
kerja ke Iyan Handicraft. hujan, eceng gondok lama mengering.
6) Adanya waktu luang dari tenaga Eceng gondok yang tidak kering merata
kerja. dapat mengakibatkan eceng gondok
Tenaga kerja yang mayoritas menjadi keras dan sulit untuk dianyam.
sebagai petani dan buruh tani memiliki Eceng gondok yang tidak kering merata
waktu luang yang banyak, karena juga menyebabkan eceng gondok cepat
pengerjaan di sawah hanya dilakukan menjamur sehingga produksi
waktu panen dan tandur. Sedangkan pembuatan kerajinan eceng gondok ikut
bagi pengrajin yang mayoritas ibu-ibu terbengkalai.
yang bermata pencaharian sebagai ibu 3. Dampak
rumah tangga, memiliki waktu luang a. Segi ekonomi
yang banyak karena tidak ada pekerjaan Penghasilan dan pendapatan tenaga
lain yang dilakukan selain mengurus kerja semakin meningkat, dapat
rumah. Sehingga dapat melakukan memenuhi kebutuhan primer maupun
proses penganyamandi rumah masing- sekunder, dan mampu meningkatkan
masing. status ekonomi masyarakat di pedesaan.
b. Faktor penghambat b. Segi sosial, membuka lapangan
1) Kurangnya tenaga kerja. pekerjaan, memberikan kesempatan
kerja bagi masyarakat yang
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 207
Suswarina Andri Aswari

membutuhkan pekerjaan dan mampu waktu luang dan dukungan keluarga dari
mengurangi pengangguran di daerah tenaga kerja.
pedesaan. Selain itu semakin b. Faktor penghambat yaitu: (a) kurangnya
mempererat tali persaudaraan tenaga kerja, (b) perubahan cuaca yang
antarsesama manusia. mempengaruhi penjemuran eceng gondok
c. Segi lingkungan, membantu pemerintah sehingga eceng gondok akan cepat
dalam mengurangi dampak negatif dari menjamur dan keras jika belum kering
adanya tanaman eceng gondok di merata
perairan Indonesia. 3. Dampak dari adanya pemberdayaan
d. Segi pendidikan, pengetahuan, sikap masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan
dan keterampilan masyarakat eceng gondok Iyan Handicraft adalah: a) dari
meningkat dan bertambah mengenai segi ekonomi yaitu pendapatan semakin
bidang kerajinan khususnya kerajinan meningkat, b) dari segi sosial yaitu membuka
tangan dari eceng gondok. lapangan pekerjaan, mengurangi
pengangguran dan hubungan sosial terjalin
KESIMPULAN DAN SARAN baik, c) dari segi lingkungan yaitu mengurangi
Kesimpulan dampak negatif dari tanaman eceng gondok di
1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui daerah perairan, dan d) tenaga kerja
kegiatan kerajinan tangan eceng gondok Iyan mempunyai pengetahuan dan keterampilan
Handicraft terjadi melalui empat tahapan membuat kerajinan tangan eceng gondok.
yaitu: a) tahap penyadaran, b) tahap penguatan
potensi atau daya, c) tahap pelaksanaan
tindakan nyata, dan d) tahap evaluasi. Saran
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam 1. Pengelola harus lebih aktif mensosialisasikan
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan program kegiatan kerajinan eceng gondok Iyan
kerajinan tangan eceng gondok Iyan Handicraft agar masyarakat mengetahui dan
Handicraft berminat untuk bergabung dengan program
a. Faktor pendukung yaitu (a) bahan baku kegiatan kerajinan eceng gondok Iyan
eceng gondok mudah di dapat dan murah, Handicraft sehingga dapat menambah sumber
(b) mudahnya pemasaran poduk, (c) proses daya manusia.
pembuatan kerajinan eceng gondok mudah, 2. Pengelola perlu mengatasi kendala cuaca
(d) tersedianya sarana dan prasarana yang dalam proses penjemuran dan pengeringan
memadai, (e) adanya motivasi dan minat tangkai eceng gondok sehingga tidak
yang tinggi dari tenaga kerja, (f) adanya menghambat proses produksi.
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 208
Suswarina Andri Aswari

3. Pengelola harus terus menjalin interaksi dan


komunikasi yang baik dengan tenaga kerja,
baik itu tenaga kerja tetap maupun tenaga
kerja pengrajin anyam sistem borong, dengan
ketua sub kelompok pengrajin eceng gondok
dan mitra kerja.
4. Pengelola dan tenaga kerja harus terus
menjaga kualitas produk dan ketepatan waktu
sesuai target yang ditentukan jika bisa lebih
ditingkatkan agar mendapat kepercayaan
penuh dari mitra kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Alfitri. (2011). Community Development.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anwas, Oos M. (2014). Pemberdayaan


Masyarakat di Era Global. Bandung:
ALFABETA.

Human Development Report 2016 Team. (2016).


Human Development Report 2016: Human
Development for Everyone. Diakses dari
hdr.undp.org/sites/default/files/2016_huma
n_development_report.pdf. pada tanggal 23
April 2017, Jam 20.00 WIB World Population Data Sheet. (2016).
Kependudukan. Diakses dari http://www.prb.org.
Moeleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian pada tanggal 27 April 2017, Jam 20.30 WIB
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya Zubaedi. (2014). Pengembangan Masyarakat:
Wacana dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Shofan, Moh. (Ed). (2007). The Realistic
Education: Menuju Masyarakat Utama.
Yogyakarta: IRCiSod.

Sudjana. (2001). Pendidikan Luar Sekolah:


Wawasan, Sejarah, Perkembangan,
Falsafah & Teori Pendukung, serta Asas.
Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan.


Bandung: Alfabeta
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(2), September 2017 - 209
Suswarina Andri Aswari

Anda mungkin juga menyukai