Anda di halaman 1dari 7

Journal of Research on Community Engagement(JRCE)

Vol.1, No.1, September 2019, pp. xx~xx


p-ISSN: 2614-1477; e-ISSN: 2597-629X

Optimalisasi Potensi Desa Sidoluhur Berbasis Pemberdayaan


Sumber Daya

Nizar Resmiana Putra1, Wulidya Mutia Ramadhani2, Fika Julia Nur Laela3, Inayatul Fachriyah4
1,2
Jurusan Biologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
3
Jurusan Teknik Arsitektur, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
4
Jurusan Matematika, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
nizaresmianap@gmail.com, wulidyamutia@gmail.com, fikajulia9@gmail.com, fachriyahinayatul@gmail.com

Info Artikel ABSTRACT


Riwayat Artikel:
Village potential needs to be optimized as an effort to improve
Diterima: people's welfare. To develop village potential, information is needed
Direvisi: about community resources and natural resources found in an area.
Diterbitkan: This research is intended to find out the potential and problems that
exist in the village of Sidoluhur so that village potential can be
developed and problems that exist in the village environment. The
Keywords: method used in this study was PAR (Participatory Action Research)
Potential Optimized through the KUPAR (to Know, to Understand, to Plan, to Action, and
Sidoluhur Village to Reflection) cycle by the authors with local residents. The results of
Resource the study explain the potential of Sidoluhur Village that needs to be
Participatory Action Research developed including religious potential, educational potential,
plantation and livestock potential, and tourism potential.

Copyright © 2019 JRCE.


All rights reserved.

Korespondensi:
Nizar Resmiana Putra,
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
Jl. Gajayana No. 50 Malang, Jawa Timur, Indonesia 65144
nizaresmianap@gmail.com

1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan sumber daya yang melimpah baik
dalam bentuk sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Kekayaan tersebut menjadi modal yang
sangat penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, maka
Indonesia menjadi negara yang maju dan meninggalkan zona kemiskinan. Berbicara mengenai pembangunan
dan pengembangan ekonomi yang ada di masyarakat merupakan hal yang harus diperhatikan dengan
pemberdayaan potensi dan kemampuan yang ada di masyarakat tersebut. Setiap orang dan masyarakat
mengharapkan adanya kondisi yang lebih baik dengan tercapainya tingkat kesejahteraan dalam hidup yang
lebih tinggi dalam bentuk kebutuhan hidup masyarakat yang terpenuhi. Oleh karena itu, dalam setiap
masyarakat memiliki sumber daya yang merupakan sebuah potensi lokal yang dapat dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup.
Setiap wilayah mempunyai potensi lokal yang berbeda-beda baik sumber daya manusia atau sumber
daya alamnya. Selain itu, terdapat ciri khas tertentu dan cara yang berbeda dalam mengelola hasil sumber
daya yang ada. Sumber daya pada suatu daerah menunjukkan mata pencaharian masyarakatnya. Selain itu,
sumber daya yang ada disekitarnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

URL JRCE: http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jrce


2 Journal of Research on Community Engagement (JRCE)

mutu kehidupan manusia. Walaupun demikian, potensi yang dimiliki tidak ada artinya jika potensi tersebut
tidak dikembangkan dengan baik dan tepat.
Potensi alam yang dimiliki Indonesia merupakan karunia Tuhan yang harus menjadi pemakmur
bangsa Indonesia terutama melalui pengembangan ekonomi. Dalam rangka mempertahankan dan memajukan
suatu negara, maka perekonomian memegang peran yang sangat penting. Jika suatu sistem perekonomian
yang dianut suatu negara tidak dapat menjaga stabilitas dan tidak dapat mengembangkan perekonomiannya
maka, negara tersebut berada diambang kehancuran.
Kekayaan potensi mampu memberikan manfaat yang melimpah untuk kemakmuran ekonomi
masyarakat setempat. Sumber daya yang baik akan mendatangkan nilai ekonomis bagi masyarakat. Namun,
realitanya kekayaan sumber daya yang melimpah tersebut malah kurang memberi manfaat bagi masyarakat,
bukan karena rendahnya kualitas sumber dayanya, melainkan karena rendahnya kemampuan masyarakat
dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya tersebut secara optimal.
Optimalisasi pemanfaatan potensi lokal merupakan salah satu langkah selanjutnya dalam
keswadayaan masyarakat memanfaatkan potensi sumber daya lokal. Potensi tersebut meliputi semua potensi
yang ada seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya sosial. Salah satu bentuk
optimalisasi pemanfaatan potensi lokal dalam memberdayakan ekonomi masyarakat adalah melalui
pemanfaatan potensi sumber daya manusia.
Desa Sidoluhur merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang
dengan karakteristik masyarakatnya yang merupakan masyarakat pedesaan. Desa ini memiliki potensi
sumber daya alam dan manusia yang cukup unggul dimana masyarakatnya mempunyai keterampilan. Hal
tersebut dibuktikan dengan keahlian mereka dalam membuat dan menciptakan sebuah kerajinan yang
berbahan dasar tali yang diubah menjadi tikar. Selain itu, masyarakat mempunyai ketekunan dalam berkebun
dan bertani, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya perkebunan tebu, terong, kacang panjang, dan
singkong. Masyarakat lainnya memilih untuk memelihara sapi perah dan pedaging dan bekerja sebagai
buruh.
Berdasarkan dari uraian di atas hal yang menarik untuk diteliti adalah kegigihan dan keuletan
aparatur desa yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship dari masyarakat lewat
potensi sumber daya yang mereka miliki. Kepala desa yang melihat potensi masyarakatnya untuk
menyelesaikan masalah perekonomian desanya mendapatkan berbagai ide kreatif untuk meningkatkan,
seperti masyarakat diberikan bantuan sapi perah. Namun, dengan pola pikir masyarakat yang berbeda, cukup
sulit untuk memberikan pemahaman kepada masyarakatnya, berkat usaha, keuletan dan kegigihan kepala
desa dengan dibantu aparat desa lainnya, kini masyarakat dapat menerima hal tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti upaya mengoptimalkan
pemanfaatan potensi lokal yang dilakukan dalam rangka untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dan
mengkajinya lebih lanjut.

2. METODE PENELITIAN
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Participatory Action Research (PAR).
PAR merupakan metode penelitian yang dilandasi oleh partisipasi aktif masyarakat yang dapat
memunculkan aksi transformatif menuju perubahan yang lebih baik dalam mengatasi permasalahan yang
ada.
Berdasarkan metode Participatory Action Research (PAR) yang digunakan dalam penelitian ini,
penulis merencanakan tahapan pelaksanaan penelitian secara sistematis. Adapun tahapan pelaksanaan
penelitian metode PAR meliputi suatu siklus yang dikenal dalam istilah KUPAR (to Know, to Understand, to
Plan, to Action, and to Reflection).

Gambar 1. Siklus Participatory Action Research


Siklus KUPAR (to Know, to Understand, to Plan, to Action, and to Reflection) merupakan strategi
tahapan pelaksanaan penelitian yang dinilai cocok dalam penelitian ini. To Know merupakan proses
pengamatan subjektif yang dilakukan oleh peneliti untuk mengidentifikasi sumber daya yang ada di lokasi

Journal of Research on Community Engagement Vol. 1, No. 1, September 2019: xx – xx


3
p-ISSN: 2614-1477; e-ISSN: 2597-629X

pengabdian. To Understand merupakan proses yang ditempuh oleh peneliti dan masyarakat untuk
mengidentifikasi permasalahan di lingkungan penelitian. To Plan merupakan rencana yang sengaja dirancang
untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang sudah ditemukan sebelumnya. To Action merupakan
aksi yang diwujudkan untuk mengelola dan membangun aset yang dimiliki lingkungan tempat penelitian. To
Reflection bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi aksi yang telah dilakukan.
Pengamatan subyektif dilakukan oleh penulis melalui survei langsung ke lokasi penelitian untuk
mengetahui potensi sumber daya yang terdapat di lingkungan Desa Sidoluhur. Sebagai tindak lanjut, penulis
mendatangi warga untuk menggali informasi mengenai permasalahan yang dihadapi warga di wilayah sekitar
Desa Sidoluhur. Selanjutnya, penulis merancang program yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
terhadap permasalahan yang ingin dituntaskan. Penulis bersama warga mewujudkan aksi-aksi sesuai program
yang telah disusun sebelumnya. Setelah keseluruhan program kerja dilaksanakan, penulis dan warga
melaksanakan diskusi sebagai bahan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan sehingga bisa
dilaksanakan dan diperbaiki di aksi-aksi selanjutnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian dan aksi yang telah dilakukan oleh penulis dan warga setempat,
terdapat beberapa potensi desa yang perlu untuk dikembangkan. Potensi Desa Sidoluhur yang perlu untuk
dikembangkan meliputi potensi keagamaan, potensi pendidikan, potensi perkebunan dan peternakan, serta
potensi pariwisata.

3.1. Potensi Keagamaan


Masyarakat Desa Sidoluhur merupakan 100% penganut agama Islam. Islam merupakan agama
yang sudah melekat secara turun temurun bagi masyarakat Desa Sidoluhur. Adanya tokoh agama yang
bernama KH Dachlan yang merupakan sesepuh Desa Sidoluhur yang mempunyai kegiatan di bidang
dakwah agama Islam. KH Dachlan juga aktif mengikuti pengajian yang diadakan di Masjid
Babussalam-Kauman Lawang. KH Dachlan sosok kyai yang berpenampilan sangat sederhana, beliau
selalu menggunakan waktunya untuk kepentingan agama Islam di desanya. “Semua yang saya lakukan
hanya saya niatkan untuk ibadah kepada Allah, melalui sarana dakwah. Ya, sebagai tahu sedikit tentang
ajaran agama, tidak ada salahnya kalau saya mengajarkannya kepada orang-orang di desa saya yang
terpencil ini” kata KH Dachlan.
Desa Sidoluhur memiliki banyak masjid dan mushola. Berdasarkan penelitian, di Desa Sidoluhur
terdapat 4 masjid dan 14 musholla. Masjid dan mushola merupakan perwujudan eksistensi di Desa
Sidoluhur. Masjid dan mushola di Desa Sidoluhur menerapkan amaliyah ke-NU-an (Nahdlatul Ulama’)
sehingga tidak ada ajaran wahabi atau yang lainnya selain NU. Bagi masyarakat Desa Sidoluhur, masjid
dan mushola selain sebagai tempat beribadah seperti sholat dan mengaji, masjid dan mushola juga
difungsikan sebagai tempat aktivitas kegiatan sosial seperti acara tasyakuran atau selametan,
musyawarah bersama, pengajian, dan kegiatan positif lainnya.

Gambar 2. Masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan masyarakat Desa Sidoluhur

Peran masjid sebagai pengembangan pendidikan agama Islam telah dijelaskan bahwa “semua yang
ditempati untuk melaksanakan sholat itu adalah masjid, adalah suatu tempat untuk hambanya
melaksanakan sholat, ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Masjid adalah rumah Allah
yang ditempati untuk mendekatkan diri kepada Allah, menyebarkan ilmu-ilmu pengetahuan,
menyiarkan Islam dan banyak juga ibadah yang lain. Masjid juga berfungsi bagi mensejahterakan
masyarakat dan memperluas pola pikir tentang masalah duniawi maupun ukhrawi.” Seiring kemajuan
Optimalisasi Potensi Desa Sidoluhur Berbasis Pemberdayaan Sumber Daya (Nizar Resmiana P., dkk)
4 Journal of Research on Community Engagement (JRCE)

zaman, masjid sangat terpandang dan masyarakat sangat berantusias dalam melaksanakan kegiatan
apapun di dalam masjid, seperti adanya kegiatan Madrasah Diniyah (MADIN), Taman Pendidikan
Alquran (TPA/TPQ), dan kumpulan para jamaah pengajian.
Masjid di Desa Sidoluhur mengembangkan pendidikan agama Islam dengan adanya musyawarah
yang sangat kuat dengan para jamaah dan masyarakat sekitar dalam rangka mengadakan kegiatan yang
berhubungan dengan keagamaan. Banyak kegiatan yang diselenggarakan antara lain majlis taklim atau
pengajian yang dilakukan dua kali seminggu, pembacaan sholawat nariyah setiap malam senin,
pengajian akhir bulan yang diisi langsung oleh Habib Ali dari Lawang, pembacaan khotmil quran
dilakukan sebulan sekali pada malam jum’at legi, majlis rotib dilaksanakan 1 kali seminggu, manaqibul
karomah dilaksanakan 1 kali dalam dua minggu, ar-risalah an nabawiyah dilaksanakan satu kali
seminggu, kuliah subuh, pengajian setelah maghrib, dan pembacaan diba’ oleh santri-santri MADIN
dan TPA/TPQ, serta santunan anak yatim yang dilaksanakan satu tahun sekali. Masyarakat sangat
antusias dalam melaksanakan rutinan keagamaan tersebut. hal itu dapat terlihat dari keistiqomahan
pelaksanaan dan ramainya jamaah yang hadir.

Gambar 3. Kegiatan keagamaan masyarakat Desa Sidoluhur

Namun ironisnya, masih terdapat beberapa anak-anak dan remaja yang kurang aktif dalam
kegiatan keagamaan misalnya MADIN dan TPQ. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber terkait
dengan kondisi ini disebabkan oleh kurangnya keberanian dan kesiapan untuk mengikuti metode yang
diterapkan dalam MADIN atau TPQ. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil diskusi kelompok KKM 86 UIN
Maliki Malang, disepakati beberapa program dalam rangka mengembalikan semangat anak-anak dan
remaja untuk mengaji kembali. Pertama, anggota kelompok KKM ikut serta dalam mengajar TPQ untuk
menghadirkan suasana baru. Kedua, menyelenggarakan lomba keagamaan “Festival Anak Sholeh” yang
terdiri dari lomba adzan, tartil, mewarnai, dan lomba memakai sarung. Hal ini bertujuan untuk
mengembalikan semangat anak-anak untuk mengaji dan mengikuti kegiatan keagamaan lainnya.

Gambar 4. Pengajaran TPQ dan Lomba Festival Anak Shaleh di Desa Sidoluhur

3.2. Potensi Pendidikan


Pendidikan merupakan salah satu pilar yang sangat penting bagi pembangunan sumber daya
manusia. Keberadaan infrastruktur pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang dalam

Journal of Research on Community Engagement Vol. 1, No. 1, September 2019: xx – xx


5
p-ISSN: 2614-1477; e-ISSN: 2597-629X

menentukan kualitas Pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah Kabupaten Malang telah
memfasilitasi Desa Sidoluhur dengan infrastruktur pendidikan yang cukup memadai. Berdasarkan hasil
pemetaan, tercatat bahwasannya Desa Sidoluhur telah memiliki infrastruktur pendidikan formal yang
cukup memadai diantaranya yaitu: Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak lima sekolah, Sekolah Dasar
(SD) sebanyak empat sekolah, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak
dua sekolah. Selain itu terdapat infrastruktur pendidikan keagamaan seperti Taman Pendidikan alquran
(TPQ) dan Madrasah Diniyah (MADIN). Berdasarkan informasi yang ditemukan di lapangan, sudah
menjadi jadwal rutin bahwa setiap anak usia sekolah di Desa Sidoluhur diharuskan mengikuti kegiatan
pembelajaran formal di pagi hari dan mengikuti pembelajaran non-formal di siang dan/atau sore hari
serta malam hari pun tetap belajar al-Quran.
Meskipun dari sisi infrastruktur pendidikan Desa Sidoluhur cukup memadai, namun Desa
Sidoluhur masih dihadapkan pada masalah banyaknya anak-anak yang putus sekolah berdasarkan
informasi dari berbagai sumber. Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab anak-anak putus sekolah
di Desa Sidoluhur antara lain masalah perekonomian keluarga, perceraian orang tua, pengaruh rantau,
dan rendahnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. Dari beberapa faktor tersebut, faktor
rendahnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak dilatarbelakangi oleh tingkat pendidikan orang
orang tuanya.
Selain itu, penataan infrastruktur sekolah yang kurang tepat membuat tampak sekolah menjadi
kurang indah. Berdasarkan survei yang dilakukan terdapat tempat pembuangan sampah yang terletak di
sekitar area main anak-anak. Hal itu menyebabkan perantara kuman dan menjadikan pandangan
lingkungan sekolah kurang nyaman dilihat. Selain itu, permasalahan lain adalah pemanfaatan lahan
kosong yang kurang maksimal. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil diskusi kelompok KKM 86 UIN
Maliki Malang bersama dewan pendidik, disepakati beberapa program dalam rangka mengembalikan
fungsi infrastruktur sekolah yang kurang maksimal dengan mengadakan program pembuatan taman di
halaman belakang sekolah (vertical garden) yang dapat dimanfaatkan sebagai area santai untuk belajar
dan melatih siswa untuk merawat tumbuhan. Selain itu, membuat pojok baca di Taman Kanak-Kanak
(TK) untuk menumbuhkan kembali literasi pada anak usia dini. Serta redesign entrance (pintu masuk)
sekolah agar terlihat lebih indah.

Gambar 5. Program perbaikan dan optimalisasi infrastruktur pendidikan di Desa Sidoluhur

3.3. Potensi Perkebunan dan Peternakan


Mayoritas masyarakat Desa Sidoluhur menggeluti profesi sebagai buruh tani dengan jumlah
sebesar 1.375 jiwa. Hal itu sesuai dengan kondisi geografis desa yang terletak di daerah perbukitan
sehingga banyak masyarakat yang mengoptimalkan lahan subur tersebut untuk berkebun dan berladang
sebagai buruh tani. Desa Sidoluhur terdiri atas lahan sawah seluas ± 53,8 Ha yang cukup subur, serta
luas tegalan seluas ± 572 Ha yang terbilang kurang subur dan luas perkebunan mencapai ± 251 Ha.
Selain itu, Desa Sidoluhur juga dilewati sebuah sungai irigasi primer, yakni saluran Dawuhan yang
sangat membantu di bidang pertanian dan perkebunan. Adapun hasil perkebunan antara lain tebu,
terong, kacang panjang, dan singkong.
Selain sebagai buruh tani, masyarakat Desa Sidoluhur juga berprofesi sebagai peternak sapi.
Adapun jenis sapi yang diternak oleh masyarakat Desa Sidoluhur antara lain sapi peranakan Friesian
Holstein (PFH), sapi Limosin, dan sapi Simental. Sapi Limosin yang paling banyak di ternak oleh
masyarakat Desa Sidoluhur. Sapi Limosin memiliki keunggulan sebagai jenis sapi yang proses
pertumbuhan relatif cepat, mempunyai kualitas daging yang baik, dan tahan penyakit dibandingkan
dengan sapi lainnya. Selain itu, peternak sapi juga bisa menghasilkan susu sapi yang dapat dijadikan
sumber penghasilan tambahan. Susu hasil sapi memiliki kualitas yang bagus dan menjadi sumber
protein bagi masyarakat setempat.

Optimalisasi Potensi Desa Sidoluhur Berbasis Pemberdayaan Sumber Daya (Nizar Resmiana P., dkk)
6 Journal of Research on Community Engagement (JRCE)

Gambar 6. Peternakan Sapi Limosin dan hasil susu sapi perah warga Desa Sidoluhur

Sebagai wujud mengoptimalkan hasil ternak sapi, Desa Sidoluhur mendapatkan bantuan teknis
dari perusahaan Nestle untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar. Bantuan teknik yang
diberikan berupa tempat penampungan susu sapi segar yang terletak di Dusun Blendongan, Desa
Sidoluhur. Tempat penampungan susu ini dibuka pada dua jadwal setor susu segar yakni, pagi hari dan
sore hari. Masyarakat setempat sangat terbantu dengan adanya bantuan teknis tersebut. Selain
memberikan tempat untuk penampungan susu, Nestle juga memberikan suplai vitamin, tetes, dan
pendampingan pakan guna menjaga kualitas susu sapi segar.
Peternak sapi perah di Desa Sidoluhur sangat mengutamakan kualitas susu yang dihasilkan saat
panen. Peternak melakukan pemerahan susu dengan jangka waktu relatif dekat dengan waktu setor susu.
Hal itu, bertujuan untuk menjaga kualitas susu sapi segar yang dihasilkan. Selain itu, pemantauan pakan
dan kebersihan kandang serta vitamin yang diberikan kepada sapi perah juga sangat diperhatikan oleh
pemilik sapi perah untuk menjaga standar kualitas susu sapi segar yang ditetapkan oleh perusahaan
Nestle.
Peternak susu sapi segar di Desa Sidoluhur mengaku angka permintaan susu sapi segar di pasaran
meningkat selama masa pandemi COVID 19. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat
Indonesia percaya bahwa mengkonsumsi susu sapi segar dapat meningkatkan imunitas tubuh. Adanya
Nestle berperan besar dalam menjembatani produk susu sapi segar dan kebutuhan konsumen dalam
skala besar.

3.4. Potensi Pariwisata


Desa wisata merupakan suatu potensi yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan dan dikelola
oleh pemerintah desa dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat desa. Dari sisi potensi desa
wisata, Desa Sidoluhur merupakan desa yang memiliki potensi wisata cukup menjanjikan. Berdasarkan
hasil pemetaan terdapat beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan di Desa Sidoluhur antara
lain: Paralayang, Air Terjun atau yang sering disebut Coban, dan Sepeda gunung (Umara Bike Park).

Gambar 7. Potensi pariwisata paralayang desa Sidoluhur

Wisata paralayang yang ada di Desa Sidoluhur tidak kalah indahnya dengan wisata paralayang
yang ada di Batu, Malang. Paralayang Lawang ini menampilkan keindahan alam dari ketinggian,
seperti pemandangan menarik dari Gunung Arjuna hingga Bandara Abdurrahman Saleh dapat dilihat
dari atas bukit Paralayang Lawang. Selain itu, dapat mencoba olahraga ekstrim dan menantang
paralayang yang dapat memicu adrenalin.
Namun, pengembangan dan pengelolaan objek wisata ini masih belum maksimal. Menurut Kepala
Desa Sidoluhur, Mulyoko “Sudah beberapa kali potensi wisata ini berusaha dikembangkan, namun
hanya bertahan sekitar satu hingga lima bulan saja setelah diperbaiki. Padahal fasilitas di Paralayang
Lawang cukup lengkap dan apabila warga setempat ingin berkontribusi menjadikan wisata Paralayang

Journal of Research on Community Engagement Vol. 1, No. 1, September 2019: xx – xx


7
p-ISSN: 2614-1477; e-ISSN: 2597-629X

ramai pengunjung dan tidak akan terbengkalai. Adapun fasilitas yang ada di Paralayang diantaranya
mushola, toilet, tempat singgah, dan warung-warung.
Biaya masuk wisata Paralayang ini tidak dipungut biaya (gratis) dan medan jalannya juga mudah
diakses. Pengunjung bisa berkunjung sepuasnya dan dapat menikmati indahnya wisata Paralayang
Lawang dengan bebas. Serta dapat melakukan wisata ini untuk Camping bersama teman dan/atau
keluarga. Seharusnya wisata ini memiliki potensi besar untuk dikunjungi oleh wisatawan. Namun,
dengan kurang dikelola dengan baik menjadikan wisata ini kurang menarik dan kurang terekspos.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, disimpulkan bahwa Desa Sidoluhur memiliki potensi yang
dapat dikembangkan sehingga menjadi desa yang semakin maju dan unggul. Dalam upaya pengembangan
potensi desa, perlu dilakukan peningkatan sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya alam sebagai
sarana pengembangan desa. Melalui penelitian lapangan dan diskusi dengan masyarakat desa Sidoluhur,
maka diketahui beberapa potensi desa yang memiliki upaya untuk dikembangkan. Potensi tersebut meliputi
potensi keagamaan, potensi pendidikan, potensi perkebunan dan peternakan, serta potensi pariwisata.
Selanjutnya diperlukan kerjasama yang baik antara stakeholder dengan masyarakat desa Sidoluhur
melalui program pengabdian maupun pemberdayaan masyarakat untuk terus mengembangkan potensi yang
ada. Gambaran umum dan upaya pengembangan desa yang telah dipaparkan sebelumnya dapat menjadi
referensi untuk merancang program yang bersifat berkelanjutan sebagai wahana mewujudkan Desa Sidoluhur
yang menjadi pandangan desa yang maju di masa mendatang.

5. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih disampaikan oleh penulis kepada seluruh pihak yang berkenan membantu
penelitian yang dilaksanakan di Desa Sidoluhur. Seluruh pihak yang terlibat meliputi aparat desa, tenaga
pendidik, hingga masyarakat sekitar merupakan partner aktif dalam penelitian yang telah dilaksanakan.
Tanpa informasi dan saran serta kontribusi aktif masyarakat setempat, karya tulis ini tidak bisa diwujudkan.
Selain itu, ucapan terimakasih juga disampaikan kepada rekan-rekan KKM 86 UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang atas kontribusinya dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat melalui program-program yang
telah dilaksanakan di desa Sidoluhur.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Afandi, Agus. et al., 2022. Metodologi Pengabdian Masyarakat. Jakarta: Kementerian Agama RI

[2] Budiman, Novi. Irwandi. Maimori, Romi. 2022. Pemetaan Potensi Nagari Atar Berbasis Partisipatif.
Journal of Research Community Engagement Vol. 4 No. 1

[3] “Daftar Nama dan Alamat Sekolah di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur -
Direktori Sekolah Indonesia” [Online]. Available:
https://direktorisekolahindonesia.blogspot.com/2016/10/daftar-nama-dan-alamat-sekolah-di_728.html
[Accesed: 25-Jan-2023]

[4] “Desa Sidoluhur Meningkatkan Fasilitas Peribadatan - Lawang Post” [Online]. Available:
https://lawangpost.com/read/desa-sidoluhur-meningkatkan-fasilitas-peribadatan-mamsjid/397/ [Accesed:
25-Jan-2023]

[5] Rahmat, A. Mirnawati, M. 2020. Model Participation Action ResearCH Dalam Pemberdayaan
Masyarakat. AKSARA: Jurnal Pendidikan Nonformal Vol. 06 No. 01

[6] Soetomo. 2012. Keswadayaan Masyarakat Manifestasi Kapasitas Masyarakat untuk Berkembang Secara
Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Optimalisasi Potensi Desa Sidoluhur Berbasis Pemberdayaan Sumber Daya (Nizar Resmiana P., dkk)

Anda mungkin juga menyukai