Anda di halaman 1dari 5

6 PILAR PENGEMBANGAN DESA CERDAS

(SMART VILLAGE)

TUGAS UAS
Untuk memenuhi tugas uas mata kuliah Sosiologi Pedesaan
Dosen Pengampu:
Fefi Nurdiana Widjayanti S.P, M.P

oleh :

Deva Jaya Perkasa (1910321023)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
6 PILAR PENGEMBANGAN DESA CERDAS (SMART VILLAGE)

1. Smart People (orang cerdas/pintar)

Smart People adalah sebuah program yang menjadi tempat dan sumber
informasi tentang ilmu pengetahuan secara luas yang dibutuhkan oleh masyarakat.

 21st century education (pendidikan abad ke - 21)


Kehidupan di abad ke-21 menuntut berbagai keterampilan yang harus
dikuasai masyarakat desa sehingga nantinya dapat menguasai berbagai
keterampilan (skill) untuk menjadi masyarakat desa yang cerdas. Berbagai
keterampilan abad ke-21 harus secara eksplisit diajarkan. Secara singkat,
pembelajaran abad ke-21 memiliki prinsip pokok bahwa kita harus bersifat
kolaboratif, kontekstual, dan terintegrasi dengan masyarakat. Sehingga nantinya
dapat terwujud masyarakat desa cerdas.
 Inclusive Society (masyarakat yang inklusif)
Masyarakat yang inklusif dapat diartikan sebagai sebuah masyarakat
yang mampu menerima berbagai bentuk keberragaman dan keberbedaan serta
mengakomodasinya ke dalam berbagai tatanan maupun infra struktur yang ada
di masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan berbagai bentuk perbedaan dan
keberagaman diantaranya adalah keberragaman budaya, bahasa, gender, ras,
suku bangsa, strata ekonomi, serta termasuk juga didalamnya adalah
keberbedaan kemampuan fisik/mentat.
 Embrace Creativity (merangkul kreativitas)
Kreativitas diperlukan untuk merangkul atau menjadikan desa cerdas,
karena kreativitas itu merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
menemukan dan menciptakan suatu hal baru,cara-cara baru, model baru, yang
berguna bagi dirinya dan masyarakat.

2. Smart Economy (ekonomi cerdas)

Smart Economy adalah kumpulan program ekonomi cerdas dengan


meningkatkan keterlibatan masyarakat melalui kegiatan produktif berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mengakselerasi percepatan pertumbuhan ekonomi
serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
 Entrepreneunship and Innovation (kewirausahaan dan inovasi)
Ke-2 hal ini diperlukan karena, dengan adanya inovasi pembangunan
desa dapat lebih memajukan dan mengembangkan potensi desa dengan tujuan
menyejahterakan masyarakatnya dan sebagai upaya untuk meningkatan
pembangunan nasional, utamanya pembangunan ekonomi di tingkat nasional.
Salah satu inovasi yang cukup terkenal akhir-akhir ini untuk lebih memajukan
desa adalah dengan konsep Smart Village. Konsep ini merupakan
pengembangan dari konsep Smart City yang lebih dulu dikenal di masyarakat.
 Productivity (produktivitas)
Pengembangan smart village atau desa cerdas dapat meningkatkan
produktivitas dan aktivitas ekonomi desa-desa. Smart village mendukung
tercapainya Sustainable Development Goals. Dia juga membantu desa-desa
untuk berkembang dan mengurangi kemiskinan.
 Local and Global Interconnectedness (interkoneksi lokal dan global)
Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengakselerasi percepatan
pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3. Smart Goverment (pemerintahan yang cerdas)

Smart Goverment adalah sebuah program yang dilakukan oleh Pemerintah Desa
dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk menerapkan e-governance,
mempermudah pelayanan publik dan mempermudah penyebaran informasi
pembangunan kepada masyarakat secara transparan, akuntabel dan mendidik.

 Enabling supply and deman size policy (mengaktifkan kebijakan sisi


penawaran dan permintaan)
Diharapkan masyarakat desa untuk memahami kebijakan tentang
penawaan dan permintaan.
 Transparency and Open Data (transparansi dan data terbuka)
Dalam hal ini pemerintah desa dapat memberikan dan menginfirmasikan
tentang transparasi dana yang sudah di keluarkan atau di anggarkan sebelumnya,
dengan tujuan agar lebih transparan dan akuntabel.
 ICT and e-governance (Tekonologi Informasi dan Komunikasi)
Adanya pemanfaatan teknologi informasi menjadikan proses pembinaan
dan pemberdayaan menjadi proses yang tidak lagi dilakukan secara tradisional.
Teknologi informasi menjadi media bersama antara pemerintah desa dan
masyarakat untuk salin menemukenali masalah, tuntutan, dan keinginan masing-
masing. Di sisi lain, teknologi informasi dapat dijadikan agenda pengembangan
dalam pembinaan dan pemberdayaan sebagai bagian produktivitas masyarakat
untuk menciptakan pemberdayaan masyarakat.

4. Smart Environment (lingkungan yang cerdas)

Smart Environment adalah sebuah program yang menginisiasi warga untuk


menciptakan lingkungan yang asri, sehat,bbersih, asli dan rapi dalam rangka menjaga
lingkungan desa demi anak cucu di masa mendatang secara berkelanjutan.

 Green Building (bangunan hijau)


Green building adalah pengembangan bangunan hemat energi. Di dalam
pembangunan suatu desa harus dapat menerapkan green building ini supaya di
desa tersebut dapat menciptakan lingkungan desa yang asri dan bersih.
 Green Energy (energi hijau)
Energi ramah lingkungan atau energi hijau adalah energi dan tenaga yang
ramah terhadap lingkungan. Pemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah
lingkungan, khususnya, ke sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak
mencemari lingkungan di suatu desa.
 Green Urban Planning (perencanaan kota hijau)
Green Urban Palnning adalah perencanaan dan perancangan kota yang
beradaptasi pada kondisi biofisik kawasan.

5.Smart Living (hidup cerdas)

Smart Living adalah pola hidup atau lifestye yang cerdas, sehat, dan aman, serta
didukung oleh adanya kualitas lingkungan hunian (desa) yang baik.

 Culturally Vibrant and Happy (vibrant dan bahagia secara budaya)


Mengajarkan masyarakat desa dalam menjalani hidup dengan semangat
budaya berbahagia.
 Safe (aman)
Mengajarkan masyarakat desa hidup secara aman dan tentram.
 Healty (sehat)
Mengajarkan masyarakat desa dengan hidup sehat dan bersih.

6.Smart Mobility (mobilitas pintar)

Smart Mobility adalah penerapan sistem cerdas untuk mendukung layanan


transportasi publik, logistik, dan kenyamanan bagi pengguna mobil, sepeda, dan pejalan
kaki.

 Mixed - Modal acces (campuran - akses modal)


Menginformasikan kepada masyarakat desa agar dapat menggunakan
berbagai macam modal transportasi.
 Clean and non - motorized option (opsi bersih dan tidak bermotor)
Diharapkan dalam suatu lingkungan desa untuk tidak menyebabkan
banyak polusi misalnya, mengurangi adanya transportasi sepeda motor atau
sebagainya, dengan tujuan agar terciptanya lingkungan desa yang bebas polusi.
 Integrated ICT (TIK terpadu)
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi harus disikapi oleh
masyarakat sebagai sebuah peluang untuk mengoptimalkan peran serta dan
kontribusinya dalam pengembangan desa. Teknologi informasi hadir sebagai
upaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan penguatan kapasitas
masyarakat yang dituntut berkontribusi dalam pengembangan desa sehingga
nantinya akan terwujud desa cerdas.

Anda mungkin juga menyukai