ASI EKSLUSIF
OLEH :
Meri Wahyuni
A. LATAR BELAKANG
UNICEF mengatakan sebanyak 30 ribu kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak
balita di dunia tiap tahunnya bisa dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan sejak
taggal kelahirannya. Tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan kepada bayi.
Meskipun manfaat pemberian ASI secara eksklusif dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan
anak telah diketahui secara luas, namun kesadaran ibu untuk memberikan ASI eklusif di Indonesia baru
sebesar 14% saja. Itupun diberikan hanya sampai bayi berusia 4 bulan. UNICEF yang menyebutkan
bukti ilmiah yang dikeluarkan oleh jurnal pediatric tahun 2006. Terungkap data bahwa bayi yang diberi
susu formula memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya dan
peluang itu 25x lebih tinggi dari bayi yang disusui ibunya secara eksklusif ( UNICEF, 2006)
Pemberian ASI eksklusif pada bayi merupakan suatu langkah dalam upaya penurunan angka
kesakitan kesakitan dan kematian bayi. Banyak manfaat dari ASI eksklusif seperti makanan atau nutrisi
dengan kualitas dan kuantitas terbaik. Meningkatkan daya tahan tubuh, kecerdasan dan jalinan kasih
sayang antar anak dan orang tua. ASI juga membuat potensial memiliki emosi yang stabil, spiritual
yang matang serta memiliki perkembangan yang baik. Keuntungan ini tidak saja diperoleh oleh bayi
tetapi juga dirasakan oleh ibu, keluarga dan negara (Roesli,2002)
B. TUJUAN UMUM
Setelah mendapat penjelasan tentang ASI eksklusif diharapkan semua ibu yang memiliki bayi
di wilayah kerja Puskesmas Air Dingindapat memahami dan mau memberikan ASI eksklusif sampai
usia 6 bulan.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi, diharapkan ibu yang memiliki
bayi mampu :
1. Menjelaskan pengertian dari ASI eksklusif
2. Memahami manfaat dari ASI eksklusif
3. Memahami kandungan dari ASI eksklusif
4. Memahami penggelompokan ASI
5. Memahami cara pemberian ASI eksklusif
6. Memahami cara memperbanyak ASI
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. MEDIA
1. LCD
2. Leaflet
3. Phantom bayi dan mammae
G. PENGORGANISASIAN
Moderator : Iis sholihat
Presenter : Sri wahyuni
Observer : Zulfita,S.SiT.M.biomed
Meri Wahyuni
Fasilitator : Arini Fitri
Dira Novita Yusda
Poja Sentia
Rona Dewita
Wilda Hayu D
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Presenter : Peserta
:Moderator : Fasilitator
: Observer : Notulen
: Media
I. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
I Pembukaan
1. Moderator memberikan salam. 1. Peserta menjawab salam. 5 menit
2. Moderator memperkenalkan2. Peserta mendengarkan dan
anggota penyuluh. memperhatikan.
3. Moderator menjelaskan topik3. Pesertamendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan.
4. Moderator membuat kontrak4. Pesertamendengarkan dan
waktu. memperhatikan.
5. Moderator menjelaskan tujuan5. Pesertamendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan.
II Pelaksanaan
1. Menggali pengetahuan peserta 1. Peserta mengemukakan 20 menit
tentang ASI eksklusif pendapat.
2. Memberikan penjelasan tentang2. Peserta mendengardan
ASI eksklusif memperhatikan.
3. Menggali pengetahuan peserta
tentang pemberian ASI eksklusif
4. Memberikan penjelasan tentang
manfaat pemberian ASI
eksklusif
5. Menggali pengetahuan peserta
tentang kandungan ASI eksklusif
6. Memberikan penjelasan tentang
pengelompokan ASI eksklusif
7. Memberikan penjelasan tentang
cara pemberian ASI eksklusif
III Penutup 5 51Me10 n55
1. Moderator membuka sesi tanya 1. Pesertabertanya kepada
jawab. penyuluh.
2. Moderator menanyakan kembali 2. Peserta menjawab pertanyaan
materi yang telah disampaikan. yang diajukan oleh moderator.
3. Moderator menyimpulkan hasil 3. Peserta ikut menyimpulkan
diskusi. materi bersama moderator.
4. Moderator memberikan salam. 4. Menjawab salam
J. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Kelompok penyuluh dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan.
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
c. Preplanning telah disetujui.
d. Leaflet dan LCD telah tersedia.
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b. Peserta dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai.
c. Peserta berperan aktif selam kegiatan berjalan.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu menyebutkan dan memahami pengertian ASI eksklusif
b. Peserta mampu menyebutkan dan memahami kandungan ASIeksklusif
c. Peserta mampu menyebutkan dan memahami jenis, manfaat, cara pemberian, .
d. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan dengan benar.
K. URAIAN TUGAS
1. Presenter
Menyampaikan materi penyuluhan.
2. Moderator
a. Pada acara pembukaan
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota penyuluh
3) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu
b. Kegiatan inti
1) Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami.
2) Memberikan kesempatan pada kelompok penyuluh untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
peserta.
c. Pada acara penutup
1) Menyimpulkan dan menutup diskusi
2) Mengucapkan salam
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif.
b. Membuat absensi penyuluhan.
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan.
4. Notulen
Notulen bertugas menulis jumlah peserta dan segala kegiatan dalam diskusi, diperbolehkan
untuk menyanggah, diperbolehkan untuk menyetujui ataupun tidak menyetujui, membuat makalah
tentang permasalahan yang didiskusikan.
5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan.
MATERI
b. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup karena mengandung
zat gizi yang diperlukan untuk 6 bulan pertama.
c. Mengandung antibody (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap penyakit, seperti diare dan
gangguan pernafasan.
d. Menunjuang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI eksklusif akan lebih cepat jalan.
i. Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan pertama (87% ASI adalah air)
j. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi dengan pemberian
ASI Eksklusif potensial lebih pandai.
a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan, maka
kemungkinan terjadi perdarahan setelah melahirkan akan berkurang karena kadar oksitoksin
meningkat sehingga pembuluh darah menutup dan perdarahan akan cepat berhenti.
c. Menjarangkan kehamilan. Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup
berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada enam bulan
pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan
d. Mengecilkan rahim. Kadar oksitoksin ibu yang menyusui akan membantu rahim kembali ke ukuran
sebelum hamil.
f. Membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia kapan dan dimana saja. ASI selalu bersih,
sehat, dan tersedia dalam suhu yang cocok.
h. Dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan memasak air dan tanpa harus mencuci
botol.
i. Memberi kepuasan bagi ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasakan kepuasan,
kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam (Roesli, 2005)
b. Aspek psiologis, kebahagiaan keluarga bertambah, mendengarkan hubungan jiwa ibu dengan sang
ibu.
a. Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan
susu
b. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah, mencret, dan sakit saluran nafas.
e. Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya “generasi yang hilang”
khususnya bagi Indonesia.
( Sumber : Martha Sears, R.N. dan William Sears,M.D. The Breast Feeding Book, Little Brown And
Company, USA, 2000 dalam Laksono, 2010:16).
C. KANDUNGAN ASI
ASI memiliki nutrisi yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal
ini membuat beberapa organisasi seperti WHO, UNICEF, dan WHA merekomendasikan pemberian ASI
saja selama 6 bulan (Amiruddin, 2007). Departemen kesehatan dunia juga menargetkan cakupan
pemberian ASI eksklusif sebesar 80%. Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktosa, dan garam-garam organik yang dikelurkan oleh kelenjar mamari manusia. Sebagai
satu-satunya makanan alami yang berasal dari ibu, ASI menjadi makanan terbaik dan sempurna untuk
bayi karena mengandung zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
(Siregar, 2005). ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan,
diberikan tanpa jadwal dan tidak ada makanan tambahan sampai dengan bayi berumur 6 bulan.
Makanan tambahan yang dimaksud yaitu susu formula, air matang, jus buah, air gula, dan madu.
Vitamin maupun obat, dalam bentuk tetes atau sirup tidak termasuk makanan tambahan (Pearl et all,
2004; Dee, 2008). ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan karena kandungan gizinya yang
sesuai. Kapasitas lambung bayi baru lahir hanya dapat menampung cairan sebanyak 10-20 ml (2-4
sendok teh). ASI memiliki kandungan gizi yang sesuai serta volume yang tepat sesuai dengan
kapasitas lambung bayi yang masih terbatas (Depkes, 2012). ASI memiliki berbagai kebaikan untuk
bayi karena kandungan nutrisi yang terdapat pada ASI sangat sesuai dengan kebtuhan bayi. Komposisi
ASI berbeda-beda sesuai dengan stadium laktasi, waktu, nutrisi ibu, dan masa gestasi janin saat lahir
(Olds et all,2001).
D. PENGELOMPOKAN ASI
Berdasarkan waktu produksinya ASI digolongkan kedalam 3 kelompok :
1. Kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke empat setelah melahirkan.
Kolostrum merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan berprotein
tinggi, merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara,
mengandung tissuedebris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar
payudara sebelum dan setelah masa puerperium. Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu
berubah. Kolostrum merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning – kuningan, lebih kuning
dibandingkan dengan susu yang matang. Kolostrum merupakan pencahar yang ideal untuk
membersihkan mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan
makanan bayi dan makanan yang akan datang. Selain itu Kolostrum lebih banyak mengandung protein
dibanding dengan ASI yang matur. Pada kolostrum protein yang utama adalah globulin. (Utama Roesli,
2004). Kolostrum memiliki manfaat yaitu Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi khususnya diare. Jumlah Kolostrum yang diproduksi
bervariasi tergantung dari isapan bayi pada hari – hari pertama kelahiran, walaupun sedikit namun
cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi, oleh karena itu harus diberikan kepada bayi. Kolostrum
mengandung protein, vitamin A yang tinggi, karbohidrat, dan lemak rendah. Sehingga sesuai dengan
kebutuhan zat gizi bayi pada hari – hari pertama setelah kelahiran. Selain itu membantu pengeluaran
mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan (Depkes, 2002).