Disusun Oleh :
ABD.RAIS
112.050.236
B. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dilakukannya penelitian arah kemajuan tambang adalah :
1. Menentukan letak, kedalaman dan bentuk endapan bahan galian berdasarkan
data hasil pemboran eksplorasi.
2. Menentukan kadar endapan bahan galian berdasarkan data hasil pemboran
eksplorasi.
3. Menentukan tonase endapan bahan galian yang harus ditambang dan tonase
endapan bahan galian beda kadar untuk dilakukan pencampuran (blending).
4. Menentukan arah kemajuan tambang yang sesuai dengan yang diharapkan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Selama kadar endapan bahan galian masih bervariasi, maka arah kemajuan
tambang harus ditentukan dengan mempertimbangkan masalah produktifitas dan
efisiensi dalam operasi penambangan, yang meliputi :
E. DASAR TEORI
Dalam penentuan arah kemajuan tambang ini, teori-teori yang dipergunakan
adalah :
A. Pemboran Eksplorasi
Pemboran eksplorasi bertujuan untuk mendapatkan data-data yang lebih
detail mengenai penyebaran kadar “ “ disamping jumlah cadangannya.
Menurut Mc. Kelvey, klasifikasi cadangan yang dipakai untuk membuka
suatu daerah penambangan baru sebaiknya adalah terukur (measured), yaitu
pengukuran kadar cadangan yang datanya didapat dari perhitungan pengukuran
nyata.
Pola Pemboran Kegiatan Eksplorasi
Metode perhitungan volume yang dipakai adalah metode “extended influence
area” yaitu metode yang perhitungan volumenya dilakukan terhadap batas luar
lubang bor yang besarnya setengah dari interval koordinatnya. Luas daerah ini
dikenakan untuk semua sisi-sisinya, sehingga akan memberikan asumsi bahwa
semua luas daerah pengaruh pada tiap titik bor adalah sama.
ketebalan rata-rata :
( tn )
tAV =
n
dimana :
t = ketebalan atau kedalaman pemboran
c = kadar atau kualitas
n = nomor data
Metode perhitungan cadangan dengan metode “isoline” yaitu garis kurva
yang menghubungkan semua titik bernilai satuan sama atau metode perhitungan
cadangan dengan menghitung nilai total satuan garis yang mempunyai nilai
sama, misalnya : luas, temperatur, kadar, kelembaban.
Dalam perhitungan cadangan, isoline adalah garis kurva yang
menghubungkan titik-titik yang mempunyai tinggi sama. Luas daerah dihitung
langsung dari peta topografi daerah tersebut.
( S1 + S2 ) + S3
V = I x
2
dimana :
V = Volume kontur
I = Interval kontur bernilai tetap
S = Luas kontur per ketinggian
B. Pengujian Statistik
Metode pengujian statistik yang dipakai adalah uji T – test (distribusi T).
Variabel yang perlu dicari dalam pengujian ini adalah nilai t, S2, dK, jika
diketahui bahwa :
1 = simpangan baku kadar 1
2 = simpangan baku kadar 2
X1 = rata-rata kadar 1
X2 = rata-rata kadar 2
(n1 – 1) 2 + (n2 – 2) 2
2
S =
n1 + n2 – 2
X1 – X2
t =
S (1/n1) + (1/n2)
Hasil akhir disebut t hitung, nilai t hitung dibandingkan dngan t tabel. Dalam
distribusi T, sampel terdistribusi secara normal baku, dikatakan bahwa sampel
masih terdistribusi secara normalbaku jika jumlah sampel n 30. Perhitungan
statistik ini menggunakan dk (derajat kepercayaan) sebesar 60 (n1 + n2 - 2 = 60)
Dengan memakai taraf kepercayaan = 0,05 %, maka t ½ dalam tabel adalah
0,975. Dengan demikian nilai t tabel adalah 2,00. Selanjutnya dianalisa dengan
kriteria pengujian untuk menerima hipotesa Ho yaitu adanya beda nyata antara
perlakuan bila nilai :
-t hitung t tabel t hitung
( gi ) x ( 1/di2 )
Gi =
( 1/di2 )
dimana :
Gi = kadar pada lokasi – i
di2 = jarak antara lokasi – i dengan titik yang diestimasikan
gi = pembobot (kadar, berat, volume, dll)
Dengan menggunakan rumus di atas dapat diperkirakan batuan ditiap titik
berdasarkan posisinya terhadap sumbu X, Y, Z.
F. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam menyelesaikan permasalahan ini, penyusun menggabungkan antara
teori dengan data-data lapangan. Sehingga dari keduanya didapatkan pendekatan
penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian adalah :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang yang
diperoleh dari :
- Instansi terkait
- Perpustakaan
- Informasi-informasi
- Grafik dan Tebel
2. Penelitian Di Lapangan
Penelitian di lapangan ditujukan untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan secara langsung. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan
pengukuran-pengukuran di lapangan. Data-data geologi didapat dengan cara
pengamatan dan pengukuran di lapangan. Pengukuran dilakukan terhadap :
- Kedalaman lubang bor eksplorasi
- Letak lubang bor eksplorasi pada peta topografi.
3. Penelitian Di Laboratorium
Penelitian di laboratorium ditujukan untuk mendapatkan data tentang kadar
pada masing-masing lubang bor eksplorasi dan juga litologi daerah
penambangan tersebut berdasarkan hasil dari pemboran eksplorasi.
4. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan perhitungan dan
penggambaran atau pengeplotan pada peta topografi daerah penambangan.
a. Perhitungan Cadangan
Untuk menentukan besarnya cadangan dilakukan dengan menggunakan
metode “Isoline”.
b. Perkiraan Kadar
Dalam memperkirakan kadar cadangan dilakukan dengan menggunakan
metode “Inverse Distance”.
c. Kadar Rata-rata
Penghitungan kadar rata-rata didasarkan pada rumus-rumus dan teori-teori
dari Pofoff C.
Hasil pengolahan data tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan gambar,
maupun uraian yang merupakan penjelasan dari perhitungan yang dilakukan.
5. Kesimpulan
Kesimpulan didapatkan setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan
data yang dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam menyimpulkan
hasil penelitian harus mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait, misalnya
keadaan umum sekitar lokasi penambangan, apakah memungkinkan atau tidak
untuk dilakukannya penambangan secara produktif dan efisien. Hal-hal yang
dicantumkan dalam kesimpulan antara lain :
1. Kadar rata-rata pada masing-masing blok penambangan.
2. Hasil pencampuran (blending) antar blok penambangan beda kadar untuk
menghasilkan kadar yang sesuai.
3. Arah kemajuan tambang yang produktif dan efisien berdasarkan hasil
pengolahan data.
BAB
H. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat Perusahaan
B. Lokasi Dan Kesampaian Daerah
C. Geologi Dan Lokasi Penambangan
D. Iklim Dan Curah Hujan
E. Jumlah Cadangan Baku
F. Peralatan Tambang Yang Digunakan
G. Penambangan
VI. PEMBAHASAN
A. Distribusi Penyebaran Kadar
B. Rencana Kemajuan Tambang
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Nas, Chairul, “Estimasi Cadangan Mineral”, Deptamben, Dirjen Pertambangan
Umum, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, 1994.
2. Dajan, Anto, “Pengantar Metode Statistik Jilid II”, LP3ES, Jakarta,1996.
3. Hartman, Howard L, “Introducting Mining Engineering”, John Willey and Sons,
New York, 1987.
4. K Sweet, “Quarry I”, Mc Graw Hill Book Company. Inc, New York, 1968.
5. Peter, WC, “Exploration And Mining Geologi”, John Wiley and Sons, New York,
1978.